SISTEM PENDIDIKAN di AMERIKA Serikat

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT
Mata Kuliah
Komparasi Pendidikan Global

Dosen Pembina:
Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd.
Prof. Dr. Hj. Luthfiyah Nurlela, M.Pd.

Oleh:
HARIANTO GP
NIM: 157996002

PROGRAM STUDI S3 TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016

2


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………….
A. Latar Belakang …………………………………………………….
B. Rumusan Masalah
………………………………………….…
C. Tujuan
…………………………………………………………….
D. Manfaat ……………………………………………………………..

1
1
2
2
2

BAB II
A. Sejarah Pendidikan di Amerika ………………..…………………….
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan di Amerika ……..

C. Politik Pendidikan di Amerika ……………………………………….
D. Landasan Filosofis Pendidikan
“Transcendentalisme” dan “Pragmatisme” ……………………..…...
E. Penanggung Jawab Sistem Pendidikan ………………………………
F. Sistem Pendidikan …………………………………………………….
G. Kurikulum
……………………………………..…………..…..
H. Guru dan Tenaga Kependidikan ………………………..……………..
I. Manajemen
…………………………………………………….

3
6
9
10
10
11
15
15
15


BAB III PENUTUPAN

……………………………………………………

26

DAFTAR PUSTAKA

……………………………………………………. 28

LAMPIRAN ……………………………………………………………………….29
Peta Negara-negara Bagian AS dengan Batas Wilayah
……………. 30
Negara Bagian di Amerika Serikat …………………………………… 31
10 Universitas Terbaik di Amerika Serikat …………………………….. 34
Universitas Terbaik di Dunia 2015 by Top Ranki
…………………….. 41
Inilah Professor dengan Gaji Tertinggi di Dunia
……………………… 57


3

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wisata Sains (Tochirun Toch: 2015)mencatat 3 universitas terbaik di dunia tahun
2015 adalah:

(1) Harvard University adalah universitas swasta di Cambridge,

Massachusetts, Amerika serikat. Universitas ini adalah universitas terbaik di dunia, yang
mempunyai pendapatan terbesar US$ 22,6 miliar pada tahun 2014 (hampir dua kali lipat
Universitas Yale, pesaing terdekatnya). (2) Massachusetts Institute of Techology adalah
institute riset swasta dan universitas yang terletak di Cambrige di Boston, Amerika Serikat.
Institu ini respon dari kemajuan teknologi dan industri di Amerika dengan mengadopsi riset
model Eropa. Ia mengembangkan program studi: manajemen, ekonomi, ilmu politik dan
biologi. Banyak sekali pemenang nobel dari institute ini. (3) Stanford University adalah
universitas swasta yang ada di Santa Clara, Palo Alto, California, Amerika Serikat.
Universitas ini terkenal dengan program studi: teknik, hukum, kedokteran, pendidikan,

bisnis, ilmu bumi, dan humaniora serta sains.
Lebih dalam dapat memahamipendidikan di Amerika maka di bawah ini adalah data
identitias negara tersebut sebagai berikut:
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990: 353) dicatat sebagai berikut:
Ibukota Amerika Serikat adalah Washington DC (Distict of Columbia). Bentuk
pemerintahan adalah Republik. Luas 9.372.614 km2. Pada tahun 1988 jumlah
penduduk 243.800.000 dengan tingkat pertambahan 0,7% per tahun. Tingkat melek
huruf 95,5%. Hasil utama: industri (pupuk, semen, baja, sarana pengangkutan,
bahan kimia, makanan, kertas, karet, plastik, pesawat terbang, persenjataan perang),
pertambangan (minyak bumi, gas alam, batu bara, emas, perak, tembaga), pertanian
(sapi, susu, jagung, kacang kedelai, babi, gandum dan kapas) kehutanan (kayu
gergajian) dan perikanan (udang, ikan Salmon dan kepiting). Kota-kota penting:
New York (7.164.741), Los Angeles (3.096.721), Chicago (2.992.427), Houston
(1.705.697) dan Detroit (1.088.973).
Data tahun 2016 Amerika Serikat telah berpenduduk nomor tiga di dunia ini (±275
juta jiwa), terdiri dari 50 negara bagian, dan Washington, D.C. Luas daerahnya kurang lebih
9,4 juta km persegi, yang secara fisik sangat bervariasi pula sehingga keadaan flora dan
faunanya juga beragam.Wikipedia (2016: Akses 21 April) mengutarakan “Peta Negara
bagian di Amerika” sebagai berikut:


4

B. Masalah
Masalah adalah bagaimanakah keadaan sistem pendidikan di Amerika Serikat?
C. Tujuan
Tujuan paper ini menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apakah filosofi
pendidikan yang mendominasi di Amerika? Bagaimana keadaan sistem pendidikan yang
digunakan di Amerika Serikat? Bagaiamanakah kurikulum pendididkan di Amerika serikat?
Bagaimanakah keadaan guru atau tenaga pendidik di Amerika? Bagaimanakah manajemen
pendidikan di Amerika?
D. Manfaat
Manfaat paper ini adalah menemukan gambar kadaan sistem pendidikan di Amerika
dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan global di antara sistem pendidikan di
Negara-negara lain termasuk di Indonesia.

5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pendidikan di Amerika

Amerika Serikat mulai dihuni manusia sekitar tahun

40.000 tahun yang

lalu.

Penduduk aslinya orang Indian. Mereka tidak diganggu musuh dari luar hingga Colombus
menemukan Amerika pada tahun 1492. Pada tahun 1581, misionaris Spanyol sampai di
Meksiko. Mereka menyebarkan agama dan mengajarkan berbagai keterampilan kepada
suku bangsa Indian seperti keterampilan di bidang pertanian, peternakan, dan irigasi. Bangsa
Perancis memasuki Amerika dari bagian utara. Sejumlah bentrokan terjadi antara kedua
pendatang ini dalam merebutkan daerah kekuasaan. John Cabot, seorang berkebangsaan
Inggris, memasuki Amerika tahun 1947. Ia diikuti sejumlah penjelajah Inggris berikutnya
yang segera meluaskan daerahnya ke seluruh benua ini. Kedatangan Inggris ini
mengakibatkan timbulnya berbagai pertempuranan melawan Perancis dan Spanyol. Namun
orang Inggris akhirnya paling berhasil membentuk kolonial di Amerika Serikat (Ensiklopedi
Nasional Indonesia, 1990: 353-354).
Dalam perjalanannya maka masyarakat Amerika tulen ialah mereka yang disebut
WASP (White atau berkulit putih, Anglo Sakson dan beragama Protestan). Masyarakat di
luar itu adalah masyarakat kelas dua yang mengalami diskriminasi seperti kelompok etnis

Negro. Perbudakan kaum Negro di AS telah mulai berlangsung sejak tahun 1600-an.
Perbudakan ini timbul pertama kali di perkebunan tembakau dan kapas. Tahun 1700
pemimpin AS mulai mengecam perbudakan

karena dianggap tidak perikemanusiaan.

Menurut sensus tahun 1790, ada sekitar 59.000 orang Negro bebas di AS. Setelah Revolusi
Amerika, perbudakan ini mulai menurun. Pemerintah mulai menetapkan larangan bagi
perbudakan abad ke-19. Presiden Abraham Lincoln merupakan presiden yang sangat
membela hak para budak. Tetapi Negara-negara bagian tidak setuju. Timbullah perang
saudara yang berlangsung dari tahun 1860-1863. Pada tanggal 1 Januari 1863, Abraham
Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi yang menghapus perbudakan secara resmi
(3Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1990: 60-361).
A.1. Zaman Kolonial

6

Pendidikan di Amerika Serikat diawali dibawah kolonialme Inggris. Pranata sosial
dan koloni Spanyol dan Prancis yang terbentuk di wilayah Amerika telah runtuh sepenuhnya
atau berasimilasi dengan perkembangan yang berasal dari Inggris.

I.N. Thut dan Don Adams (2005: 255) mengatakan bahwa Pemerintah Inggris
menuntut hak territorial untuk semua daerah yang diserahkan kepada tiga belas kolonial
induk menyusul Perang Kemerdekaan.

Berdasarkan “The Acts of Uniformary and

Supremacy” (UU Keserahaman dan Supermasi) raja Inggris bertindak sebagai pelindung
kepercayaan yang sah dan beranggapan dirinya mempunyai otoritas mngelola Negara
bagian yang dikuasainya. Inggris tidak menjalankan sekolah, tidak menyediakan dukungan
sistematis dan teratur untuk pihak-pihak yang mengelolanya. Pendidikan dianggap sebagai
tanggung jawab keluarga dan setiap orang bebas membuka usaha di bidang pendidikan
sesuai yang mereka inginkan selama upaya itu tidak bertentangan dengan raja. Prinsipnya
sekolah adalah milik rakyat. Pola ini memperngaruhi sistem politik dan pendidikan di
Amerika Serikat hingga kini.
Selanjutnya, I.N. Thut dan Don Adams (2005: 363), mengatakan bahwa Perang
Kemerdekaan menandai putusnya keterikatan budaya dan politik Amerika dengan Inggris.
Perang itu berkobar karena gagasan-gagasan politik liberal yang telah membangkitkan
Revolosi Prancis dan mendoirong gerakan liberal besar-besaran yang mencapai klimaknya
di Eropa Utama pada 1848. Godaan tanah murah di Amerika Utara dan situasi politik, maka
terjadi imigran besar-besaran dari Eropa ke Amerika. Peristiwa ini membuat keuntungan

bagi dunia pendidikan karena pendidikan menjadi hak milik rakyat jelata. Tahun 1880,
berdatangan imigran besar-besaran dari Eropa khususnya Jerman dengan membawa serta
ajaran politik liberal, pendidikan dan ajaran agama. Teori mereka tentang persamaan sosial,
metode rasional dalam penyelidikan filsafat dan metode ilmiah memperngaruhi pergerakan
pola pendidikan di sana.
Pada awal perkembangannya persekolahan di Amerika telah dimulai sejak zaman
penjajahan. Persekolahan ketika itu bersifat elitis dan berorientasi pada agama. Masyarakat
yang berada pada lapisan sosial-ekonomi bawah hanya boleh mengenyam pendidikan di
“sekolah ibu”, yaitu suatu sekolah yang mengajarkan membaca, menulis, berhitung dan
agama. Sedangkan masyarakat pada lapisan sosial-ekonomi atas dipersiapkan untuk menjadi
pemimpin gereja, pemimpin masyarakat, ataupun pemimpin negara melalui sekolah Latin
dan colleges. Pada masa itu anak wanita tidak mempunyai kebebasan untuk bersekolah —
suatu bentuk nyata diskriminasi gender yang terjadi di banyak negara yang sedang
terjajah(Dimyati, 1988).

7

A.2. Gerakan Public School
Rakyat Amerika berhasil memperoleh kemerdekaannya dan membentuk negara
Amerika Serikat pada 4 Juli 1776. Iklim kemerdekaan ini berdampak pada perubahan pola

pendidikan di Amerika. Pendidikan yang bersifat elitis diubah. Pada masa ini muncullah
gerakan “Public School” yang bersifat terbuka untuk semua anak kulit putih baik pria
maupun wanita. “Public School” dibentuk dan dirancang untuk membentuk kompetensi dan
keterampilan dasar warga negara. Upaya pengembangan “Public School” telah
menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Sebagian masyarakat setuju dengan campur
tangan dan intervensi pemerintah dalam pengembangan “Public School”, tetapi sebagian
lagi menolaknya. Kelompok masyarakat yang kontra tersebut berpendapat bahwa campur
tangan pemerintah justru akan menghambat perkembangan “Public School” itu sendiri.
“Public school” dibiaya oleh pemerintah lokal (pemerintah negara bagian atau
pemerintah federal). Pembiayaan itu diambil dari pajak. Mengingat kegiatan pendidikan
dibiayai dari pajak, maka para pembayar pajak akan mempengaruhi bagaimana dan untuk
apa saja uang digunakan dalam kegiatan pendidikan(Dimyati, 1988:71-73).
Kegiatan pendidikan di Amerika tidak terhenti sampai disini saja. Sejarah panjang
mewarnai kegiatan pendidikan di negeri Paman Sam tersebut. Tiga periode reformasi
pendidikan berikut ini akan mengisi catatan panjang sejarah pendidikan Amerika. Ketiga
periode reformasi pendidikan tersebut adalah gerakan sekolah umum pada tengah abad 19,
alam progressive pada awal abad 20, dan gerakan fermentaso generasi terakhir.
A.3. Pendidikan Pertengahan Abad 19: Periode Reformasi
Pada abad 19 “Public School” tersebar luas di seluruh Amerika, tetapi ironisnya
tenaga pendidik dan fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan ketika itu sangat minim. Dalam
perkembangan selanjutnya, terjadilah reformasi di bidang pendidikan yang berhasil
memunculkan gerakan yang bisa mempersatukan kelompok-kelompok sosial yang berbeda
keinginannya. Keberhasilan gerakan tersebut mendukung perkembangan “Public School”.
Pada tengah abad 19 “Public School” dirancang untuk memberikan pendidikan dasar umum
sehingga lulusannya diharapkan mampu berpartisipasi dalam kehidupan politik dan dapat
memasuki dunia kerja.

8

A.4. Pendidikan Awal Abad 20: Priode Progressive
Pada zaman progressive terjadi sentralisasi pengawasan dan elaborasi dalam sistem
pendidikan “Common School”. Para ahli pendidikan menggunakan kekuatan negara untuk
memperkuat posisi, misalnya untuk memperoleh sertifikasi, dana, standarisasi fasilitas dan
kurikulum. Pada masa ini muncul pemikiran bahwa “Common School” tidak hanya
membekali siswanya dengan pendidikan dasar di bidang 3 R (reading, writing, aritmathic)
dan pendidikan moral saja, tetapi juga diharapkan mampu menyiapkan siswa secara
langsung agar dapat melakukan peranan dalam hidup bermasyarakat. Dengan demikian
sekolah merupakan suatu lembaga yang menjadi pintu gerbang untuk mengarahkan siswa ke
arah dunia kerja.
A.5. Priode Fermentaso
Pada tahun 1950-an masyarakat Amerika dikenal sebagai masyarakat yang religius.
Gerakan fermentaso generasi terakhir dalam sejarah pendidikan Amerika diawali pada 1958
sampai tengah tahun 1970-an. Pada masa ini terjadi reformasi di bidang pendidikan yang
berciri lebih menekankan fungsi daripada tujuan pendidikan. Sentralisasi kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan semakin bertambah sebagai akibat dari reformasi
pendidikan tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi-organisasi guru tumbuh,
makin berpengaruh, dan memperoleh kekuatan politik. Hal itu menyebabkan guru bersatu
untuk menuntut perbaikan ekonomi dan sosial.
Kondisi tersebut terus berlangsung hingga tahun 1980-an. Kelompok-kelompok
agama dan para pemimpin agama tetap mendukung gaya kapitalisme masyarakat Amerika
dan mengecam humanisme sekuler. Terbukti bahwa agama masih mempunyai pengaruh
yang kuat dalam memberikan dukungan sosial dan mekanisme kontrol social(Dimyati,
1988:64).

Dalam kondisi ini, maka pada awal tahun 1980-an peminat public school

merosot. Ketika itu public school menghadapi suatu krisis kepercayaan umum dan moral
profesional yang rendah. Masyarakat menghendaki terjadinya perubahan-perubahan pada
“public school”, tetapi para pengambil keputusan seringkali kurang memahami public
education itu sendiri, sehingga mereka tidak dapat menentukan prioritas untuk memperbaiki
lembaga ini (public school). Reformasi datang dan pergi silih berganti, tetapi pemecahan
rasional yang dilakukan tidak menggarap masalah yang sebenarnya(Dimyati, 1988).
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan di Amerika

9

Sistem pendidikan Negara Amerika Serikat dipengaruhi oleh berbagai hal adalah:
faktor sejarah, faktor geografi dan faktor demografi, faktor kependudukan, faktor gender dan
faktor perilaku. Faktor-factor yang mempengaruhi pendidik di Amerika (Agustiar Syah Nur:
2001, 13) sebagai berikut:
Faktor Sejarah
Penduduk pertamanyaatau asli Negara Amerika Serikat adalah

Indian.Tetapi,

penduduk Indian semakin tahun semakin berkurang jumlahnya. Misalnya tahun 1999
berkurang sekitar 2 juta atau 1% dari penduduk asli di daerah Alaska. Sementara imigran
pertama (di luar Indian) datang dari Britania, disusul kemudian dari Jerman, Skandinavia,
Eropa Selatan dan Eropa Timur. Imigran terus berkembang berdatangan ke Amerika Serikat,
tidak hanya dari Negara-negara Eropa, tetapi juga dari Negara-negara Asia, Amerika tengah
dan Amerika selatan. Di samping itu, keturunan para budak yang diimpor dari benua Afrika,
di masa lalu, membentuk kelompok minioritas kulit hitam yang jumlahnya cukup signifikan.
Penduduk kulit putih itu yang dianggap kelompok minioritas mencapai kurang lebih 87%,
sementara penduduk kulit hitam 11% dan imigran Asia dan lan-lain 2%.
Faktor Geografis dan Demografis
Kombinasi karakteristik geografis dan demografis tercatat sebagai berikut:
Pertama, negara bagian Alaska adalah daerah paling luas sekitar 590.000 mil tetapi
berpenduduk yang terkecil jumlahnya, yaitu sekitar 406,00 orang. Alaska bagian Rhode
Island yang merupakan yang terkecil, luas daerahnya sekitar 1,214 mil dan berpenduduk
terpadat di Amerika Serikat yaitu mendekati 1.000 jiwa per kilometer persegi.
Kedua, negara bagian California berpenduduk kurang lebih 33 juta orang, yang
tertinggi di antara Negara-negara bagian, dengan kepadatan penduduk hanya sekitar 195
orang per kilometer persegi.
Ketiga, New York, Washington, D,C., Chicago, Detroit dan Los Angeles adalah
daerah padat tetapi tempat terkonsentrasinya para penganggur, orang-orang miskin, orangorang yang tidak bisa berbahasa Inggris dan minioritas etnis yang diiringi pula oleh
masalah-masalah soial ekonomi.
Faktor`Kependudukan
Ada dua masalah kependudukan adalah: Pertama, besarnya jumlah anggota keluarga
di Amerika Serikat menentukan kebijaksaan pendidikan. Perkembangan jumlah keanggotaan

10

keluarga menurun secara drastis. Pada tahun 1970, besarnya keluarga rata-rata 3,61 %,
menurun menjadi 3,37%

dalam tahun 1977, menjadi 2,63% dalam tahun 1990, dan

cenderung terus menurun.
Dalam tahun 1977 kira-kira 20% anak-anak Amerika hidup dengan hanya satu orang
tua saja dan kurang lebih 7% dari anak-anak yang berumur 7-11 tahun hidup dengan ibu
tetapi berayah tiri. Diperkiran 25% anak-anak Amerika mengalami gangguan keluarga
mereka, baik karena perceraian orang tua, hidup bebas tanpa pengawasan, atau karena
meninggalnya salah seorang dari orang tua mereka.
Dalam tahun 1998, kira-kira 28% anak-anak berumur di bawah umur 18 tahun hidup
dengan 1 orang tua, diantaranya: lebih dari 23% hidup hanya dengan ibunya, 4% lebih
hanya dengan bapaknya dan 68% tinggal dengan kedua orangtuanya dan sisanya kecil
tinggal dengan family lain atau bersama dengan nenek mereka.
Garing Nugroho dalam “Wordpress.com” mengatakan bahwa dalam riset nasional
Pendidikan di Amerika tahun 1970 ditemukan bahwa bangsa Amerika sangat tertinggal
dalam pelajaran Matematika dan juga mengalami kemerosotan dalam nilai respek atau rasa
hormat (yang merupakan salah satu nilai penting keutamaan berbangsa). Akibatnya, tanpa
nilai respek, guru-guru ataupun orang tua sangat kesulitan dalam menjalankan aspek belajar
dan mengajar. Upaya yang dilakukan ketika itu adalah memfokuskan program
pendidikannya pada kedua hal tersebut. Dengan demikian bahwa pendidikan terhadap nilai
respek merupakan salah satu fondasi penting bagi pendidikan secara menyeluruh.
Kedua, masalah kependudukan lain ialah semakin berkurangnya orang yang
bergerak di bidang pertanian sebagai buruh pengasuh pertanian (blue-collar) dan kira-kira
50% penduduk bekerja sebagai “white-collar”, mulai dari juru tulis sampai pada tenagatenaga yang professional. Jumlah tenaga kerja wanita juga semakin meningkat, sementara
tingkat pengangguran relative masih tinggi (4,5% pada tahun 1998).
Ketiga, pendidikan di Amerika Serikat dilandasi oleh pemikiran bahwa pendidikan
harus menyeluruh untuk pria dan wanita, orang kaya maupun miskin. Pendidikan juga tidak
boleh mempersoalkan masalah perbedaan agama, ras, golongan, dan etnik. Sesuai paham
kapitalis yang dianutnya, maka penyelenggaraan pendidikan di Amerika Serikat lebih
memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk berpartisipasi didalamnya.
Degradasi budaya dan moral bangsa mengisyaratkan betapa pentingnya pendidikan yang
berkebudayaan.
Faktor Perilaku

11

Dimyati yang dikutip oleh Udin Syaud dan Nur Aedi (2007: 2) ada seperangkat nilai
yang merupakan sumber perilaku dan sikap orang Amerika yang mempengaruhi
pendidikannya yaitu: (1) berorientasi pada prestasi kerja individual. (2) bekerja atau
melakukan kegiatan sebagai nilai kesusilaan. (3) berorientasi pada efisiensi, nilai praktis dan
kegunaan. (4) berorientasi pada masa yang akan datang sebagai suatu kemajuan, oleh
karenanya harus bekerja keras. (5) percaya bahwa dengan rasionalitas dan ilmu pengetahuan
orang akan dapat menguasai lingkungan. (6) berorientasi pada keuntungan material. (7)
berorientasi pada nilai kesamaan derajat di bidang kesempatan pada berbagai bidang
kehidupan.

(8)

berorientasi

pada

kemerdekaan.

(9)

berorientasi

pada

nilai

kemanusiaan,dalam arti membantu yang lemah.
C. PolitikPendidikanAmerika
Amerika Serikatadalahsalah satuNegarapelopor demokrasi.Sejaklamakebijakan
pendidikandiAmerikaSerikatmenjaditanggungjawabPemerintahNegaraBagian(State)
danPemerintahDaerah

(Distrik).Sejak

tahun

Pusatmengintervensikebijakanpendidikan

1872

dengancara

Pemerintah
memberikan

tanahnegarakepadaNegaraBagianuntukpembangunanfakultas-fakultas
pertaniandanteknik,membantu

sekolahdengan

menyediakanpendidikanbagiorang-orangIndian,
bagiparaveteranyangkembalikekampus
menyediakanpinjaman

programmakansiang,

menyediakandana

untukmenempuh

pendidikan

pendidikanlanjutan,

bagi mahasiswa, menyediakan anggaranuntuk keperluan

penelitian,pertukaranmahasiswaasingdanbantuanberbagaikebutuhan mahasiswa lainnya,
serta memberikan bantuan tidak langsung (karena menurut ketentuan Undang-Undang
Amerika Serikat pemerintah dilarang memberikan bantuan langsung)kepadasekolahsekolah agamadalambentukbuku-bukuteksdan laboratorium.
Tetapi, sejak masa Pemerintahan Ronald Reagen menurut Usinfo (2004: 417-418)
mengatakan PemerintahanPusatASmengurangi intervensi
terhadappendidikan.Pemerintah mengurangi: (1) program-program yang menurutnya
tidak dibutuhkan rakyat denganmenghapus”pemborosan,penipuandanpenyalahgunaan”,(2)
bantuan dana. (3) mengurangi campur tangan pemerintah federal terhadap pendidikan, (4)
dan menyerahkan tanggung jawab dan inisiatif kepada Negara bagian.
Agustiar

Syah

Nur

(2001:

14)

selanjutnyatanggungjawabdaninisiatifkebijakanpendidikan
kepadaNegaraBagian

(setingkatPropinsi)danPemerintah

mengatakan

bahwa
diserahkan

Daerah/Distrik(setingkat

12

Kabupaten/Kota)

yang

jumlahnya

adalah:

50NegaraBagian

dan

15.358Distrik.

Jadisebanyakitulembagayang diberikewenangan danotonomiuntukmengelola pendidikan.
Karena itu, sistem pendidikan Amerika Serikat ialah sangat menonjolnya
desentralisasi.Pemerintah federal, Negara bagian, dan pemerintah daerah memiliki aturan
dan tanggung jawab adminitratif masing-masing yang sangat jelas. Pemerintah federal
Amerika serikat tidak punya mandat untuk mengotrol atau mengadakan pendidikan untuk
masyarakat. Hal ini disebabkan soal pendidikan tidak disebutkan dalam konstitusi Amerika,
dan para penyusun konstitusi menyebutkan bahwa semua kekuasaan yang tidak tersebut
diberikan kepada pemerintah federah menjadi tanggung jawab pemerintah Negara bagian.
Ada ketentuan dan aturan pemerintah federal mengenai kelompok-kelompok
minoritas rasial dan orang-orang cacat.Pemerintah federal juga mendukung penelitian
pendidikan.Amerika

Serikat

tidak

mempunyai

sistem

pendidikan

yang

terpusat

nasional.Tetapi, ini tidak berarti bahwa pemerintah federal tidak memberikan arah dan
pengaruhnya

terhadap

masalah-masalah

pendidikan.

Sesungguhnya,

ketiga

badan

legislative, judikatif, dan eksekutif federal sangat aktif dalam proses pembuatan keputusan
mengenai pendidikan, terutama sesudah perang Dunia II.Pemerintah federal ikut
mengupayakan menghilangkan sistem sekolah yang memisah-misah sekolah berdasarkan
ras, khususnya antara anak-anak dari ras kulit hitam dan ras kulit putih; menyamakan lokasi
pendanaan sekolah; menyediakan aksespendidikan bagi anak-anak penyandang cacat, dan
juga berupaya memenuhi tuntunan atas pendidikan yang berkualitas serta tuntunan atas
akuntabilitas sekolah. Partisipasi ini tidak berarti bahwa ada sistem pendidika federal. Itu
hanya berbagai cara bagaimana pemerintah federal bisa memberikan pengaruhnya dalam
menentukan kebijakan pendidikan.
D. Tujuan Sistem Pendidikan Amerika
Tujuan sistem pendidikan Amerika secara umum dirumuskan sebagai berikut: (1)
Untuk mencapai kesatuan dalam kebinekaan. (2) Untuk mengembangkan cita-cita dan
praktek demokrasi. (3) Untuk membantu pengembangkan individu; (4) Untuk memperbaiki
kondisi sosial masyarakat, dan (5) Untuk mempercepat kemajuan nasional.
Diluar5tujuantersebut,Amerika
pendidikangratis

bagianakusiasekolah

Serikatmengembangkan

visidanmisi

untukmasa12tahunpendidikanawal,dan

pendidikanrelatifmurahuntuktingkatpendidikantinggi.
E. Landasan Filosofis Pendidikan“Transcendentalisme” dan “Pragmatisme”

biaya

13

Iwan Sunarya Panjaitan (2013: 4) mengatakan bahwa berdasarkan letak geografi,
pembentukan lahirnya Amerika dari bangsa-bangsa asing yang mendiaminya,

paham

kapitalis, dan nilai karakter orang Amerika, maka dapat mempengaruhi lahirnya filsafat
pendidikan yang dirumuskannya. Ada dua aliran filsafat

“Transcendentalisme” dan

“Pragmatisme” yang mempengaruhi filsafat pendidikan di Amerika.
Pertama, Transcendentalisme. Transcendentalisme mengekspresikan hal-hal yang
berkenaan dengan kebudayaan, yang hidup, dinamis dan progresif. Pendidikan Amerika
berpijak pada landasan kependidikan yang berupa: pemikiran kefilsafatan, keilmuwan dan
wawasan-wawasan lain(Dimyati, 1988).
Kedua, FilsafatPendidikanPragmatisme.Tokoh
pragmatisme

adalah

yang

mengembangkan

John

filsafat
Dewey.

Pragmatismemerupakandoktrinbahwatesakhirdarisesuatubaikbergantung

pada

apakah

sesuatu itu bekerja dan bermanfaat atau tidak. Terdapat dua pandangan mengenai tujuan
pendidikan dari aliran pragmatisme,yaitu:konsep sosial dan konsep kreatif.
berpendapat

bahwa

pendidikan

harus

Dewey

mengajarkan seseorang tentang

bagaimanaberpikirdanmenyesuaikandiriterhadapperubahanyang

terjadi

di

dalam

masyarakat. Dengan demikian maka sekolah harus bertujuanmengembangkan pengalamanpengalaman

tersebutyang

akanmemungkinkanseseorang

terarahkepadakehidupanyang

baik(Simanjuntak,2013:30).
F. Penanggung Jawab Sistem Pendidikan
Sistempendidikan
pemerintahan,yaitu

diAmerikaSerikat

mencerminkanciridarisistem

“federal dengan desentralisasi” melalui

pemerintahan negara-

negarabagian(states).Penanggungjawabutamasistempendidikan disana adalahdepartemen
pendidikan

Pemerintah

FederaldiWashington

D.C,

tetapi

kegiatan

sehari-

harididelegasikanpenuhkepadapemerintahsetiapNegarabagian
yangkemudianmendelegasikannyalagikepadaKantorPendidikanDistrik(Public
SchoolDistrict),dankepadabadan-badanpenyantuncollegedanuniversitas

(Wulandari:

2008).
Karena desentralisasi maka Pemerintah Pusat sangat memberi otonomi seluasluasnya

kepada

Pemerintah

di

bawahnya,

yaitu

NegaraBagiandanPemerintahDaerah(Distrik).Meskipun AmerikaSerikattidak mempunyai
sistempendidikanyangterpusatatauyangbersifatnasional,akantetapi bukanberartitidak ada
rumusantentangtujuanpendidikan yangberlaku secara nasional.

14

G. Sistem Pendidikan
Setiap Negara bagian menyediakan kependidikan secara gratis bagi anak-anak
sekolah negeri mulai dari Tamat Kanak-kanak ditambah 12 tahun pada jenjang-jenjang
berikutnya. Sungguh pun undang-undang tidak sama di antara Negara-negara bagian, tetapi
pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi anak-anak dan remaja dari umur 6 atau 7-16
tahun.
Sekolah dasar dan menengah adalah wajib bagi seluruh siswa di Amerika Serikat,
akan tetap jenjang usia siswa berbeda-beda di setiap Negara bagian. Siswa di Amerika
Serikat memulai pendidikanya dari jenjang Kindergarten (usia 5-6 tahun) hingga
menyelesaikan pendidikan menegah pada kelas 12 (usia 18 tahun). Terdapat 14.000 sekolah
di Amerika Serikat dan setiap tahunnya pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana
pendidikan sebesar $500 triliun untuk digunakan keperluan sekolah dasar dan menengah.
Dalam sistem pendidikan Amerika Serikat, terdapat beberapa pola struktur
pendidikan, baik pada tingkat dasar dan menengah, maupun pada tingkat pendidikan
tinggi.Pada tingkat dasar dan menengah terdapat pola (Agustiar Syah Nur: 2001, 15)sebagai
berikut:
1. Taman Kanak-Kanak + Pendidikan Dasar “grade” 1-8 + 4 tahun SLTA
2. Taman Kanak-Kanak + Sekolah Dasar grade 1-6+3 tahun SLTP+3 tahun SLTA;
3. Taman Kanak-Kanak + Sekolah Dasar “grade” 1-4/5+ 4 tahun SLTP + 4 tahun
SLTA;
4. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat taman Kanak-Kanak + 12tahun, pada
beberapa buah Negara bagian, dilanjutkan 2 tahun pada tingkat akademi (Junior/
Community Collage ) sebagai bagian dari system pendidikan dasar menengah.
Dengan mengikuti empat pola pertama, pada umumnya, seorang siswa menamatkan
pendidikannya pada umut 17-18 tahun.
G.1. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar di Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fithh
grade (Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga Fourth grade (kelas 4), Sixth grade
(kelas 6) atau eighth grade (kelas 8) tergantung sistem kurikulum pada school district
tersebut. Kurikulum pembelajaran dipilih oleh school district mengacu pada standar
pembelajaran di Negara bagian tersebut. Standar pembelajaran adalah tujuan yang harus
dicapai oleh School district yang harus mengacu pada AYP (Adequate yearly program).

15

16

G.2. Pendidikan Menengah
Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap (middle
school/ junior high) mulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and ninth grade (kelas 6, 7, 8,
9) sebagaui berikut:
Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high (grade/kelas) ditentukan oleh
faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan populasi siswa sekolah yang stabil. Pada jenjang ini, siswa diberikan
kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang dikehendaki dan menggunakan sistem kelas
berpindah (moving class).
Senior High (kelas 9,10,11,12) adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior
high, biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth grade(sophomores),
eleventh grade(Juniors), twelfth grade(seniors). Perlu diketahui bahwa jenjang middle
school (Junior high) dan Senior high berbeda-beda di setiap Negara bagian, mengacu pada
demografi usia siswa di Negara bagian tersebut.
Lebih jelas sistenm pendidikan Amerika dapat dilihat dalam “Skema Sistem
Pendidikan Dasar, Menengah dan Lanjutan di Amerika Serikat” (en.wikipedia.org) sebagai
berikut:

17

18

Lebih dalam I.N. Thut dan Don Adams (1984: 336) membuat skema “Institusi
Pendidikan Amerika” sebagai berikut:

19

Selanjutnya dalam “The Structure of Education in the United States” (Agustiar Syah
Nur: 2001, 18) sebagai berikut:

H. Kurikulum
Siswa diwajibkan mengambil sejumlah mata pelajaran wajib (mandatory subjects)
dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives) adalah:
Pertama, Mata Pelajaran Wajib(mandatory subjects) meliputi: (1) Science(Ilmu
pengetahuan alam) meliputi: Biologi, Kimia dan Fisika. (2) Mathematics (Matematika)
meliputi:

aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika. (3) English (pelajaran bahasa

inggris) meliputi:

sastra, humaniora, mengarang dan verbal(praktek). (4) Physical

education (Olahraga).
Kedua, Mata Pelajaran Pilihan(electives) meliputi: (1) Atletics meliputi: cross
country, football, basketball, track and field, swimming, tennis, gymnastics, waterpolo,
soccer, softball, wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew,
boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking dan marching band. (2) Career

20

andTechnical Education meliputi: agriculture (agriscience), Business (Marketing), Family
and

Consumer

Science,

Health

meliputi:Languagesand design.

languages.

(3)Computer

(4) Foreign Languages meliputi:

word

processing

bahasa Spanyol dan

Perancis (umum), Cina, Latin, Yunani, Jerman, itali dan Jepang (tidak umum). (5)
Performing Arts (Visual Arts)meliputi: paduan suara, band, orchestra, drama, seni rupa,
fotografi, ceramics dan dance. (6) Publishing meliputi: Journalisme (Koran siswa), buku
tahunan dan majala siswa.
I. Guru/ Tenaga Kependididkan
Satu kelas terdiri dari 20-30 siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali
pendidikan lanjutan mengenai perkembangan congnitive and psychological development.
Guru-guru di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau
Pasca Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and
Elementary Education.
F. Manajemen
Manajemenpendidikan

diASdikembangkanberdasarkan

kebutuhanmasyarakat Negara Bagian

dan PemerintahDaerah

dilakukanmengingatASadalahNegaradengansistemdesentralisasi.
(federal/pusat)

“aspirasidan
setempat”. Hal ini
Ditingkat

dibentuksatudepartemen,yaituDepartemen

Federal.Jadimeskidalamsistempendidikan

nasional

Pendidikan

diAmerika,sekolahadalahtanggung

jawabpemerintahlokal,DeparemenPendidikanmenyediakankepeminpinannasional
untukmenjawab isu-isupentingdalam pendidikanAmerika(DepluAS,2000:62-63).
Departemen inidipimpinolehseorangsetarafSekretarisKabinet.Tugasdepartemen ini
adalah

melaksanakan

semua

kebijakan

pemerintah

federal

dalam

sektor

pendidikandisemuatingkatanpemerintahandanuntuksemuajenjangpendidikan.
F.1. Otorire Pendidikan
Lebih dalam lagi pemahaman manajemen dapat dijelaskan dengan melihat “Otorite
Pendidikan” sebagai berikut:
Dalam sejarah pendidikan Amerika Serikat, pendidikan sudah lama menjadi
tanggung jawab pemerintah Negara bagaian (State) dan masyarakat setempat.
F.1.1. Pemerintah Federal (Pusat)

21

Sejak 1872 Pemerintah Federal (Pemerintah Pusat) telah ikut campur tangan mulai
dengan memberikan adalah:
1. Tanah Negara kepada Negara bagian guna pembagunan fakultas-fakultas pertanian dan
teknik. Perguruan tinggi ini lajim disebut “land-grant college”.
2. Pemerintah federal membantu sekolah dengan program makan siang, menyediakan
pendidikan bagi orang-orang Indian, menyediakan dana bagi para veteran yang kembali
kekampus untuk pendidikan lanjutan, dan menyediakan pinjaman bagi mahasiswa.
3. Pemerintah federal juga menyediakan anggaran untuk keperluan penelitian, pertukaran
mahasiswa asing serta berbagai kebutuhan mahasiswa yang lainnya.Walaupun bantuan
langsung kepada sekolah- sekolah agama dilarang oleh undang-undang, tetapi secara
tidak langsung bantuan itu diberikan dalam bentuk buku-buku teks dan berbagai
laboratorium.
Semejak tahun 1979, dibentuklah Departemen Pendidikan Federal yang dipimpin
oleh seorang setaraf Sekretaris Kabinet dengan mengemban tugas melaksanakan semua
kebijakan pemerintah mengenai pendidikan.
F.1.2. Pemerintah Daerah (Negara Bagian)
Di tingkat Negara bagian, pada umumnya kebijakan pendidikan dasar dan menengah
dipengang oleh sebuah badan disebut “Board of Education”

(BE). Pemimpin bagian

pendidikan ini sering disebut “Comissioner” atau “Superintendent” biasanya ditunjukan
oleh “Boar of Education” atau oleh Gubernur, tetapi pada beberapa Negara bagian
pemimpin itu dipilih, pada dasarnya, operasional sekolah dilaksanakan oleh unit-unit yang
lebih rendah, bahkan langsung oleh sesudah sekolah dasar. Mereka pada prinsipnya
memiliki kebebasan atau otonomi yang luas.
BE bertanggung jawab sebagai berikut:
1. Berfungsi membuat kebijakan-kebijakan serta menentukan anggaran pendidikan.
2. Departemen Pendidikan Negara bagian bertanggung jawab atas semua pendidikan pada
semua tingkat dan kadang juga mencakup pendidikan tinggi.
3. Kurikulum sekolah, penentuan persyaratan sertifikasi, guru-guru dan pembiayaan
sekolah menjadi tanggung jawab badan ini.
F.1.3. Anggota BE
Hampir semua Negara bagian memisahkan antara badan yang memberi Izin
pendirian perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Badan tertinggi yang
merumuskan kebijakan, seperti:

kebijakan akademik dan keuangan adalah “Board of

22

Trustees”. Anggota badan ini perguruan tinggi negeri ditunjuk oleh gubernur Negara bagian,
atau dipilih oleh kelompok yang akan diwakili, sedangkan untuk perguruan tinggi swasta
dipilih dari perguruan tinggi mereka sendiri. Walaupun Board of Trustees merupakan badan
yang tertinggi, tetapi pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh President (Chancellor
atau Rektor) beserta pembantu-pembantunya dan Senat.
Lebih lengkapnya dapat dilihat dari skema “Strukutr Organisasi Universitas di
Amerika” sebagai berikut (Agustiar Syah Nur: 2001, 22):

F.1.4. .Presiden (Chancellor atau Rektor)
Pimpinan utama sebuah universitas disebut“Presiden” atau “Chancellor” atau
“Rektor”. Tugas Presiden adalah: (1)

melaksanakan dan mengawasi semua bagian

operasional lembaga setiap hari.(2) meyakinkan bahwa semua kebijakan yang telah
digariskan oleh Board of Trustees terlaksan dengan baik, dan untuk memfasilitasi programprogram akademik. (3)sebagai penghubug antara Board dan fakultas-fakultas serta
masyarakat kampus. (3) Akhir-kahir ini, tugas lain yang semakain dituntut dari seorang
pimpinan universitas adalah pencarian dana.
F.1.5. Pembantu “President” Bidang Akademik dan Dekan
Pembantu President bidang akademik (Provost), dan dekan-dekan fakultas
merupakan staf inti bidang akademik di universita. Tugasnya adalah: (1) mengevaluasi atau

23

menyetujui kegiatan kegiatan masing-masing fakultas serta menunjuk dan mengawasi
semua staf akademik. (2) meriviu dan meyetujui kebijakan-kebijakan administrasi yang
berkaitan dengan bidang pendidikan, membantu ketua-ketua jurusan dalam menilai dan
membina para dosen. (3) Pembantu President Bidang Akademik banyak sekali berhubungan
dengan dosen-dosen dalam hal akademik dan bertanggung jawab dalam hal pengembangan
kurikulum.
F.1.6. Dekan Pascasarjana
Pimpinan Pascasarjana mempunyai tanggung jawab lintas institusi untuk programprogaram lanjutan dan penelitian. Tugas Dekan Pascasarjana: (1) mengevaluasi program,
membuka atau menutup program, dan membina para dosen pascasarjana. Dekan (2)
bertanggung jawab mengkoordinasi usaha-usaha penelitian universitas yang menggunakan
dana pemerintah, baik pemerintah federal maupun pemerintah negara bagian serta dana dari
industri-industri swasta.
F.1.7. Pembantu President Bidang Kemahasiswaan
Pembantu President Bidang Kemahasiswaan (“Dean of Students”), terutama
berfungsi pada tingkat S-1 (Undergraduate)untuk urusan-urusan yang bersifat kokurikuler,
seperti: klab-klab, teater, kewartawanan dan sebagainya. Tugas Pembantu Peresident Bidang
Kemahasiswaan adalah: (1) mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut. (2) memperhatikan
dan membina tingkah laku mahasiswa baik kehidupan dan pengalaman di luar kelas dalam
membantu proses belajar mahasiswa.
F.1.8. Ketua Jurusan
Unit yang paling dasar pada organisasi akademik adalah jurusan.Tugas Ketua
Jurusan adalah: (1) berfungsi dalam hal pengadministrasian pengajaran, mewakili keinginan
akademik serta keuangan staf jurusan, dan mencari staf pengajar baru.(2) Ketua Jurusan
adalah penghubung antara Dekan fakultas dan staf pengajar jurusan. (3) Tugas dan tanggung
jawab Ketua Jurusan bersama dosen tetap (tenured) lainnya merekrut staf

pengajar,

mengevaluasi perpanjangan kontrak staf pengajar, dan perjuangan peningkatan gaji. (4)
Dalam hal kebutuhan ruang kuliah, ketua Jurusan berurusan dengan “Registrar” (sejenis
Biro Administrasi Akdemik atau BAAK). (5) Ketua Jurusan menjaga dan membina
hubungan baik dengan mahasiswa jurusan, dan memecahkan masalah-masalah pengajaran di

24

jurusan. (6) Seorang Ketua Jurusan dapat dipilih oleh staf pengajar jurusan, atau ditunjuk
oleh badan yang lebih tinggi, atau kombinasi keduanya.
F.1.9. Registrasi
Registrasi adalah orang utama yang menyimpan segala dokumen kemahasiswaan di
universitas. Tugas Registrasi adalah: (1) mengatur pendaftaran mata kuliah mahasiswa,
menegakkan peraturan akademik untuk suatu titel tertentu, memeriksa dan mengusulkan
mahasiswa untuk suatu penghargaan akademik, meminta nilai dari para dosen, memberi tahu
pihak-pihak yang relevan atas kekurangan-kekurangan atau kepincangan akademik, dan
mahasiswa yang tidak memenuhi persayaratan-persyaratan minimum universitas. (2)
mengurus direktori mahasiswa yang terdaftar, menyusun dan menerapkan batas-batas waktu
(deadline), menetapkan jam-jam kuliah, ruang kuliah, jadwal ujian, dan juga mengusulkan
kalau ada perubahan-perubahan yang perlu dibuat dalam semua hal-hal itu.
F.1.10. Kepala Kantor Pengembangan
Kepala Kantor Pengembangan (Direktur Pengembangan atau Pembantu President
Urusan Pengembangan) universitas dan urusan hubungan luar. Tugas utamanya adalah
mencari dana, publisitas, dan hubungan dengan alumni.
F.1.11. Pembantu President Urusan Hubungan dengan Pemerintah
Kantor ini terutama ada pada lembaga pemerintah dengan fungsi utama sebagai
penghubung antara universitas dan pemerintah federal dan pemerintah negara bagian. Tugas
dan tanggung jawabnya adalah: masalah perundang-undangan, hubungan masyarakat,
berkomunikasi dengan instansi-instansi lain baik di tingkat negara bagian maupun tingkat
nasional.
F.1.12. Senat Universitas
Senat Universitas adalah wakil dari suara dosen . Tugas utamanya adalah mengenai
kurikulum dan penelitian lembaga, dan sering pula terlibat dalam bidang keuangan, urusan
disiplin mahasiswa, dan dalam perencanaan di lembaga, tetapi keputusan-keputusannya
tetap saja dikaji ulang oleh President universitas dan Board of Trustees.

25

F.2. Personalia
Personalia dibagi menjadi dua adalah personalia dosen perguruan tinggi dan guru
sebagai berikut:
F.2.1. Personalia Dosen
Pertama, kualifikasi dan Pengangkatan: Doktor atau kualifikasi Master (S-2) yang
dapat dianggap memadai.Pada pengangkatan pertama, pangkat seorang dosen ditetapkan
berdasarkan kualifikasi pendidikan, pengalaman, reputasi mengajar, penelitian dan
publikasi.
Kedua, kepangkatan:Pangkat dosen perguruan tinggi Amerika Serikat yang lazim
diberikan oleh institusi di mana ia mengajar. Urutan kepangkatan sebagai berikut: Insructor
(dosen tetap tetapi bukan doctor), Assistant Profesor (doctor tapi belum pengalaman
mengajar), Associate Professor (doctor yang telah bertugas 5-6 tahun), Profesor (doctor
yang berpengalaman) dan Professor Emeritus. Lecturer (dosen tidak tetap), Adjunct
Professor (dosen tidak tetap yang memberi kuliah dalam waktu tertentu misalnya satu atau
dua semester) dan Professor Emeritus.
F.2.2. Personalia Guru.
Tahun 1990 tercatat 1.680.000 guru sekolah dasar dan 1.072.000 guru sekolah
menengah. Pengangkatan guru dilakukan oleh Negara bagian dan masing-masing Negara
bagian. Tahun 2000 dibutuhkan guru 35% lebih dari jumlah guru yang ada.
F.3. Pendanaan
Sumber keuangan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah
pemerintah (public schools) terutama berasal dari daerah kabupaten dan sumber-sumber
lokal lainnya, yang sebagian besar bersumber dari pajak bumi dan pajak-pajak Negara
bagian.Secara nasional, dari kedua jenis sumber ini rata-rata 45% diperuntukkan bagi
sekolah-sekolah.Akhir ini semakin meningkat, terutama untuk daerah-daerah yang tegolong
miskin.
Nasional Center of Education Statistics, U.S. Departement of Education yang dimuat
dalam “The World Almanac 2000 and Book of Fact”, tercatat besarnya anggaran yang
tersedia: (1) untuk pendidikan dasar dan menengah pemerintah, termasuk Taman kanakkanak, adalah US$ 96, 881 juta 1980. Dalam tahun 1997 anggaran ini meningkat menjadi

26

US$ 305,055 juta, yang berarti naikkurang lebih menjadi 315%. (2) untuk pendidikan tinggi
meningkat, terutama bagi orang-orang yang kembali ke kampus untuk belajar (continuing
education). Kontribusi pemerintah federal kepada pendidikan tinggi, baik negeri maupun
swasta kurantg 13,7%; pemerintah Negara bagian menyumbang 1/3 dari keseluruhan biaya,
dan dari sumber-sumber lain (uang kuliah mahasiswa, bantuan swasta, sumbangan sukarela,
dan lain-lain) kurang lebih 50%.
Pada umumnya, beban biaya pendidikan yang diperuntukan bagi mahasiswa negeri
lebih berat dibanding beban biaya untuk mahasiswa swasta, kurang lebih 2:1 dan biaya itu
naik kira-kira 10% setiap tahun. Diperkirakan 50% dari mahasiswa yang masuk perguruan
tinggi memperoleh bantuan keuangan dalam bentuk beasiswa, penghapusan sebagian atau
seluruhnya pembayaran di sekolah, atau pemberian pinjaman berjangka panjang dengan
bunga rendah.
Bantuan financial yang disediakan pemerintah bagi mahasiswa dikelola dalam
bentuk Free Application for Federal Student Aid (FASFA). Pelamar biasanya dilakukan awal
Januari untuk bantuan tahun ajaran yang dimulai September.Jenis bantuan dan pinjaman itu
cukup banyak tersedia.
F. 4. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
Pemerintah yang memberi kurikulum yang resmi tetapi tidak ada kurikulum nasional
yang resmi.Pemerintah pusat mengijinkan negara bagian mengembangkan kurikulum
dengan tingkat variasi kebutuhan masing-masing. Tetapi, para professor,organisasi guru
profit bidang studi tertentu dan Badan Tesing Pendidikan yang berstatus swasta mendorong
adanya penyeragaman kurikulum secara nasional. Para ahli mata pelajaran, administrator
sekolah, dan guru-guru semuanya terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.
Pada awalnya sekolah-sekolahAmerika sangat dipengaruhi oleh agama dan sangat
terfokus pada ketrampilan dasar tulis baca. Semenjak pertengahan abad ke 19, dengan
berlakunya sekularisasi sekolah, perhatian terhadap masalah-masalah sosial makin
menonjol, terutama pada penyatuan para imigran yang berpindah-pindah dan bertebaran
dengan cara mengajarkan nilai-nilai budaya Amerika dan bahasanya.
Pada akhir abad ke-19, muncul tuntutan untuk mengubah kurikulum dan metode
mengajar dengan mengarahkan perhatian pada kebutuhan-kebutuhan murid yang berbedabeda (yang bersifat intelektual, sosial, fisik, dan emosional), serta perhatian terhadap
kebutuhan-kebutuhan individu. Pada awal tahun 1980-an ada kecendrungan untuk kembali
pada lama, “back to basics”, serta kebutuhan baru atas pendidikan karir.
F. 5. Kenaikan Kelas, Ujian, dan Sertifikasi

27

Kebijakan Pemerintah mengenai kenaikan kelas murid-murid sekolah ditentukan
oleh daerah setingkat kecamatan atau Negara bagian.Dalam prakteknya, anak-anak boleh
tinggal kelas dan mengulang lagi apabila performasinya memang tidak memuaskan.Mereka
ditahan dengan maksud agar keberadaannya di sekolah, dari pendidikan dasar sampai SLTA,
sesuai dengan umurnya.Sistem ini menimbulkan kebijakan kenaikan otomatis setelah
masing-masing anak yang mengulang sudah mencapai umur yang sesuai dengan
kelasnya.Hal ini dilakukkan karena banyak murid yang lambat di sekolah karena factor
umur yang terlalu muda.Namun praktek seperti ini kelihatannya juga memberi hasil yang
memuaskan.
Tidak ada ujian nasional. Untuk memperolah diploma SLTA tidak dituntut suatu
ujian resmi, tetapi kehadiran murid atau siswa serta raportnya yang baik memang menjadi
persyaratan yang ditentukan oleh negera bagian.Tamat dari SLTA pada dasarnya sudah
cukup sebagai syarat untuk memasuki perguruan tinggi negeri, walaupun ada daerah-daerah
yang tidak melaksanakan ujian masuk.Dalam hubungan ini, dua badan non-profit
memainkan perannya, yaitu Dewan Ujian Masuk Perguruan Tinggi (The College Entrence
Examination Board) dan Dewan Testing Pendidikan (Education Testing Service) yang
melaksanakn ujian terhadap para pelamar yang ingin masuk perguruan tinggi, dan tes ini
bisa dipakai secara nasional.
F. 6. Penelitian Pendidikan
Pemerintah federal sudah sejak lama mendukung berbagai penelitian pendidikan,
walaupun hanya kira-kira 25% dana yang disediakan. Dukungan dana lain sebagian besar
diberikan oleh badan-badan swasta, perguruan tinggi, dan bagian pendidikan pemerintah
Negara bagian.
F. 7. Akreditasi
Akreditasi bukan dilaksanakan oleh Pemerintah melainkan otonom yang mencakup
adalah: sukarelawan, non-pemerintah dan independen. Bagian Pendidikan Pemerintah
Amerika Serikat tidak bertanggung jawab dalam hal akreditas, pengontrolan mutu atau
standar pendidikan sebagaimana yang dilakukan oleh banyak menteri pendidikan di Negaranegara lain. Proses akreditasi dikoordinasikan oleh badan akreditasi pendidikan tinggi
(Council for Higher Education Accreditation, CHEA).CHEA membantu menjaga
kemandirian serta otonomi proses akreditasi regional, komisi pendidikan tinggi, dan
kelompok-kelpompok bidang studi yang mengakreditasi bidang profesi tertentu.

28

Tetapi,karenasebagian besarkewenangan dantanggungjawabpendidikansudah diserahkan
kepadaNegaraBagiandanPemerintahDaerah,makaDepartemen

PendidikanFederal

hanyamenjalankanmonitoringdanpengawasansaja (Wulandari: 2008).
Jenis-jenis akreditasi sebagai berikut:
(1) Akreditasi institusional. Akreditasi ini disepakati oleh komisi akreditasi regional
dan nasional untuk sekolah dan perguruan tinggi yang secara bersama-sama melayani
hampir seluruh lembaga baik yang swasta maupun negeri di Amerika Serikat. Sungguhpun
akreditasi pada umumnya diberikan untuk waktu tertentu, biasanya 10 tahun, badan
akreditasi boleh melakukkan pemeriksaan atas institusi anggota ataupun program kapan
saja.Akreditasi institusional, walaupun sifatnya sukarela penting artinya bagi kelangsungan
hidup lembaga.Ini berguna bagi orang tua, calon mahasiswa, dan konselor untuk
mempertimbangkan perguruan tinggi mana yang sebaiknya dimasuki.
(2) Akreditasi bidang studi. Akreditasi ini disepakati komisi yang menetapkan oleh
organisasi profesi secara nasional untuk mendapatkan jaminan atas kesiapan program studi
tertentu. Badan akreditasi ini memiliki kewenangan, kriteria akreditasi serta prosedur
pelaksanaannya.Banyak yang beranggapan bahwa permintaan untuk diakreditasi hanya
datang dari program-program yang telah berafiliasi dengan institusi yang telah memiliki
status terakreditasi.Tetapi banyak badan-badan yang melakukkan akreditasi oleh program
studi tertentu pada perguran tinggi-perguran tinggi independent.Oleh karena akreditasi ini
sering dipakai oleh pihak pemerintah dalam hal pemberian izin-izin, maka tamat dari
program studi yang terakreditasi menjadi sangat penting.Khususnya bagi mahsiswa yang
ingin mendapatkan izin-izin praktek, seperti mahasiswa arsitektur, mahasiswa kedokteran
gigi, mahasiswa kedojteran, perawat dan sebagainya.

29

BAB III
PENUTUPAN
Masa kini pendidikan Ameika dilanda isu yang begitu kuat sebagai berikut:
1. Sebagian hasil emansipasi yang sejak lama diperjuangkan di Amerika, hampir semua wanita
sudah mendapat pendidikan yang sama dengan Pria, dan selanjutnya kebanyakan wanita
sudah mendapat tempat yang sangat luas dalam lapangan kerja, baik bagi mereka yang belum
berkeluarga maupun yang sudah.
2. Masyarakat Amerika Serikat saat ini dihadapkan pula pada masalah tingkat perceraian
keluarga yang sangat tinggi. Akibatnya adalah makin banyak anak-anak yang