Tinjauan Sosial Ekonomi Pengemis Penggendong Anak di Kota Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Nama
: Cristy Trinita Saragih
Nim
: 1130902113
ABSTRAK
Tinjauan Sosial Ekonomi Pengemis Penggendong Anak di Kota Medan
Pengemis penggendong anak yang dimaksud ialah orang yang memintaminta dan memelas belas kasihan orang lain dengan cara menggendong atau
membawa anak. Pengemis yang menggendong anak dengan tujuan agar dapat
mempengaruhi dan melahirkan perasaan iba bagi orang yang melihat, tak hanya
membawa satu anak pengemis ini bahkan ada yang membawa dua orang anak. Anakanak ini diajak agar orang-orang semakin kasihan melihat mereka padahal ibunya
sangat sehat. Faktor ekonomi yang kurang mampu merupakan faktor yang paling
mempengaruhi sehingga mereka mereka masuk ke dalam dunia mengemis. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan metode
kualitatif yaitu dengan wawancara kepada 4 informan utama 1 informan kunci dan 6
informan tambahan. Penelitian dilaksanakan di lokasi sekitar Mesjid Agung Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengemis penggendong anak membawa
anak dan cucu kandung mereka untuk melakukan kegiatan mengemis. Pengemis
penggendong anak yang melakukan kegiatan di lokasi Mesjid Agung Medan
memiliki anggapan bahwa para jamaah yang akan sholat lebih mudah tersentuh
hatinya apalagi melihat anak yang dibawa mereka. Pengunjung Mesjid Agung Medan
usianya beragam mulai dari muda-mudi sampai orang tua. Setiap kali mengemis di
lokasi ini pengemis penggendong anak bisa mendapatkan sampai uang empat puluh
ribu rupiah. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Apabila kondisi ini diteruskan , maka akan berakibat pada maraknya praktek
mengemis yang melibatkan anak dan menjurus kepada merosotnya mental bangsa
Indonesia.
Kata Kunci : Sosial Ekonomi, Pengemis Penggendong Anak
ii
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF SOCIAL WELFARE
Name : Cristy Trinita Saragih
Nim
: 1130902113
ABSTRACT
Socioeconomic Review of Beggars Involving Children in Medan
The beggars involving children is the person who begs and elicits the mercy
of others by carrying or carrying a child. Beggars who carry a child in order to
influence and give birth to feelings of compassion for those who see, not only bring
one child beggars and some even bring two children. These children are invited to
make people feel sorry for them when their mother is very healthy. The economically
disadvantaged factors are the most influencing factors so that they enter into the
world of begging. The method used in this research is explorative research with
qualitative method that is by interview to 4 main informant 1 key informant and 2
additional informant. The research was conducted at the location of Mesjid Agung
Medan.
The results show that beggars bring their children and grandchildren to do
begging activities. Beginner beggars who perform activities in the location of the
Great Mosque of Medan has the assumption that the pilgrims who will pray more
easily touched his heart let alone see the children they brought. Visitors of the Great
Mosque of Medan age range from young people to parents. Every time begging at
this location beggars beggars can earn up to forty thousand dollars. The amount is
enough to meet their life needs. If this condition continues, it will result in
widespread begging practices that involve children and lead to the mental decline of
the Indonesian nation.
Keywords: Socioeconomic, Beggars Involving Children
iii
Universitas Sumatera Utara
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Nama
: Cristy Trinita Saragih
Nim
: 1130902113
ABSTRAK
Tinjauan Sosial Ekonomi Pengemis Penggendong Anak di Kota Medan
Pengemis penggendong anak yang dimaksud ialah orang yang memintaminta dan memelas belas kasihan orang lain dengan cara menggendong atau
membawa anak. Pengemis yang menggendong anak dengan tujuan agar dapat
mempengaruhi dan melahirkan perasaan iba bagi orang yang melihat, tak hanya
membawa satu anak pengemis ini bahkan ada yang membawa dua orang anak. Anakanak ini diajak agar orang-orang semakin kasihan melihat mereka padahal ibunya
sangat sehat. Faktor ekonomi yang kurang mampu merupakan faktor yang paling
mempengaruhi sehingga mereka mereka masuk ke dalam dunia mengemis. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan metode
kualitatif yaitu dengan wawancara kepada 4 informan utama 1 informan kunci dan 6
informan tambahan. Penelitian dilaksanakan di lokasi sekitar Mesjid Agung Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengemis penggendong anak membawa
anak dan cucu kandung mereka untuk melakukan kegiatan mengemis. Pengemis
penggendong anak yang melakukan kegiatan di lokasi Mesjid Agung Medan
memiliki anggapan bahwa para jamaah yang akan sholat lebih mudah tersentuh
hatinya apalagi melihat anak yang dibawa mereka. Pengunjung Mesjid Agung Medan
usianya beragam mulai dari muda-mudi sampai orang tua. Setiap kali mengemis di
lokasi ini pengemis penggendong anak bisa mendapatkan sampai uang empat puluh
ribu rupiah. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Apabila kondisi ini diteruskan , maka akan berakibat pada maraknya praktek
mengemis yang melibatkan anak dan menjurus kepada merosotnya mental bangsa
Indonesia.
Kata Kunci : Sosial Ekonomi, Pengemis Penggendong Anak
ii
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF SOCIAL WELFARE
Name : Cristy Trinita Saragih
Nim
: 1130902113
ABSTRACT
Socioeconomic Review of Beggars Involving Children in Medan
The beggars involving children is the person who begs and elicits the mercy
of others by carrying or carrying a child. Beggars who carry a child in order to
influence and give birth to feelings of compassion for those who see, not only bring
one child beggars and some even bring two children. These children are invited to
make people feel sorry for them when their mother is very healthy. The economically
disadvantaged factors are the most influencing factors so that they enter into the
world of begging. The method used in this research is explorative research with
qualitative method that is by interview to 4 main informant 1 key informant and 2
additional informant. The research was conducted at the location of Mesjid Agung
Medan.
The results show that beggars bring their children and grandchildren to do
begging activities. Beginner beggars who perform activities in the location of the
Great Mosque of Medan has the assumption that the pilgrims who will pray more
easily touched his heart let alone see the children they brought. Visitors of the Great
Mosque of Medan age range from young people to parents. Every time begging at
this location beggars beggars can earn up to forty thousand dollars. The amount is
enough to meet their life needs. If this condition continues, it will result in
widespread begging practices that involve children and lead to the mental decline of
the Indonesian nation.
Keywords: Socioeconomic, Beggars Involving Children
iii
Universitas Sumatera Utara