PENGARUH SISTEM EKONOMI TERHADAP SEKTOR

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan-perusahaan bisnis ada untuk memfasilitasi pertukaran barang
dan jasa yang kemudian akan memberikan keuntungan bagi para pemiliknya.
Terdapat sentimen yang berkembang di antara ekonomi-ekonomi dunia
bahwa perdagangan bebas, yang berlawanan dengan pasar terbatas yang
pernah dikendalikan oleh DeBeers1, akan menawarkan laba tertinggi bagi
perusahaan dan pilihan produk terluas bagi konsumen.
Ketika kita mengamati pertukaran yang terjadi antara perusahaan dan
masyarakat sebagai satu kesatuan, kita akan berfokus pada sistem ekonomi
yang beroperasi di negara-negara yang berbeda. Sistem ini merefleksikan
kombinasi kebijakan dan pilihan yang diambil oleh sebuah negara dalam
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya di antara para warga
negaranya. Cara pengalokasian sumber daya yang terbatas di antara berbagi
negara dapat bervariasi.
Sistem ekonomi yang terdapat di berbagai negara ini secara tidak langsung
juga berimbas kepada berbagai sektor perusahaan dalam negara tersebut.
Kelangsungan perusahaan yang berlevel lokal pun akan merasakan
dampaknya, baik yang positif maupun yang negatif.
Gejolak ekonomi yang tak lepas dari sistem ekonomi itu sendiri tak dapat

dihindari. Inflasi dan deflasi yang menjadi ciri khas pada sebuah sistem
ekonomi mempengaruhi berbagai kebijakan perusahaan itu sendiri.
Perusahaan betul-betul harus mengerti bagaimana harus bertindak dan seperti
apa dampak untuk kedepannya agar segala bentuk gangguan baik dari luar
maupun dalam seperti mampu di atasinya, salah satunya dengan memahami
hubungan antara sistem ekonomi dan sektor ekonomi.

1 Perusahaan raksasa yang berbasis di London dan Afrika Selatan. Perusahaan ini pernah
mengendalikan 80 persen total penjualan intan mentah yang dijual di seluruh dunia. Perusahaan
ini juga telah lama nyaris memegang monopoli atas penambangan dan pemasaran industri senilai
$500. (Luois E. Boone dan David L. Kurtz, 2007: 103)

1

Oleh karena itu, di dalam makalah ini kami akan membahas apa dan
bagaimana hubungan antara sistem perekonomian yang diterapkan di
berbagai negara dengan sektor-sektor bisnis perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna sebenarnya dari sistem ekonomi dan apa saja macam-macam
sistem ekonomi di dunia ?

2. Bagaimana sikap Islam dalam mengatur sistem ekonominya ?
3. Apa saja sektor-sektor bisnis ?
4. Apa pengaruh sistem ekonomi suatu negara pada sebuah perusahaan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makna dari istem ekonomi dan apa saja macam-macam sistem
ekonomi di dunia
2. Memahami sikap islam dalam mengatur sistem ekonomi
3. Mengetahui macam-macam sektor bisnis
4. Memahami pengaruh sistem ekonomi suatu negara pada sebuah
Perusahaan
D. Manfaat Penulisan
1. Menambah pengetahuan mengenai sistem ekonomi beserta macammacamnya
2. Memberikan pemahaman mengenai sikap islam dalam mengatur sistem
ekonominya
3. Menambah pengetahuan tentang macam-macam sektor bisnis
4. Memberikan pemahaman mengenai pengaruh sistem ekonomi suatu
negara pada sebuah perusahaan

2


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Macam-Macam Sistem Ekonomi
Menurut T. Gilarso (2004: 30), sistem ekonomi merupakan
keseluruhan tata cara, aturan, dan kebiasaan-kebiasaan yang umum diterima
dalam masyarakat yang mengatur dan mengkoordinasikan perilaku warga
masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dsb.) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, perdagangan, konsumsi, investasi,
dsb.) sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan
dinamis, dan kekacauan dapat dihindarkan.
Sedangkan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat
diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi
(what, how, dan for whom). (http://www.zonasiswa.com)
Sistem ekonomi di setiap negara pasti berbeda-beda menurut
karakteristik ideologinya masing-masing. Di dalam sebuah sistem
ekonomi, terdapat tiga pola dasar koordinasi, yaitu :
a. Tradisi atau adat kebiasaan warisan dari nenek moyang,
termasuk pola kerja feodal.
b. Pasar (bebas) yang berfungsi sebagai koordinator yang

mengatur, menggerakkan, dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan ekonomi masyarakat melalui mekanisme harga.
Sistem ini berkaitan dengan falsafah liberalisme, kapitalisme,
usaha swasta dan kebebasan individu (free enterprise).
c. Negara

yang

dengan

peraturannya

dari

atas

menjadi

koordinator, pilot, dan kompas seluruh kehidupan ekonomi. Ini
sering disebut “sistem komando” dan dikaitkan dengan falsafah

sosialisme dan komunisme. (T. Gilarso, 2004: 30)
Sistem ekonomi yang berbeda-beda di tiap-tiap negara secara garis
besar dibedakan menjadi 3, yaitu perekonomian sektor swasta (liberalisme
atau kapitalisme), perekonomian terencana (komunisme atau sosialisme), dan

3

perekonomian pasar campuran. Dalam sistem perekonomian sektor swasta,
individu-individu dan perusahaan swasta mengejar kepentingan mereka
masing-masing –termasuk keputusan investasi dan laba- tanpa pembatasan
yang

berlebihan

oleh

pemerintah.

Dalam


perekonomian

terencana,

pemerintah menerapkan kendali yang lebih ketat atas kepimilikan, laba, dan
sumber daya usaha guna mencapai sasaran-saaran pemerintah dan sosial dan
bukan invidual. Komunisme adalah suatu sistem perekonomian yang
meniadakan hak milik pribadi; barang dimiliki secara bersama-sama, dan
faktor produksi serta keputusan produksi dikendalikan oleh negara.
Sosialisme merupakan jenis lain dari sistem perekonomian terencana yang
ditandai oleh kepemilikan dan pengoperasian seluruh industri utama oleh
pemerintah. Suatu perekonomian pasar campuran menyatukan kepemilikan
pemerintah

dan

perusahaan

swasta,


menggabungkan

ciri-ciri

dari

perekonomian terencana dan perekonomian sektor swasta. (Boone & Kurtz,
2007: 140)
Sedangkan dikutip dari http://www.zonasiswa.com, sistem ekonomi itu
sendiri dapat berbeda-beda tersebut dalam suatu negara disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
 Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
 Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
 Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
 Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alam yang dimiliki.
`Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem
ekonomi, diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana

organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi
apa adanya.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)

4

Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana
pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam
pengaturan

kegiatan

ekonomi.

Dominasi

dilakukan

melalui


pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara
lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni
Soviet).
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang
menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu
untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari
pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas
tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah
ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah
Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada,
dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada
tahun 1950-an.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di
mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada
masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi,

tetapi

disisi

lain

pemerintah

ikut

campur

tangan

dalam

perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara
penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
5. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah

sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila adalah salah
satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di

5

dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan
ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Kemudian

akhir-akhir

ini,

perkembangan

sistem

ekonomi

terintegrasi dengan islam yang menjadi agama yang dominan di dunia, yaitu
sistem ekonomi syari’ah. Latar belakang munculnya sistem ini akibat
keinginan untuk mendobrak pelbagai sistem perbankan konvensional yang
dinilai haram menurut paradigma agama. Meminjam pengertian dari A. Ifham
Solihin, yang dimaksud sistem ekonomi syari’ah adalah sistem ekonomi yang
adil, transparan, mementingkan nilai kemanusiaan dan kesejahteraan, bebas
dari riba, tidak mengandung unsur penipuan, paksaan, spekulasi, suap, barang
haram, maksiat, serta jauh dari hal-hal yang dilarang syari’ah. Oleh karena
itu, sistem ekonomi syari’ah lebih untuk memurnikan konsep ekonomi yang
absah sesuai dengan peraturan syari’at Islam.
Dari beberapa sistem ekonomi di atas, tentunya terdapat kelebihan
dan kelemahan masing-masing. Tentunya hal itu sebagai konsekuensi akibat
realisasi masing-masing sistem yang pada akhirnya berimbas pada kondisi
perekonomian suatu bangsa. Dalam lingkup yang lebih sederhana lagi, dapat
diterjemahkan bahwa sistem tersebut dapat berimbas (meski tidak langsung)
terhadap kinerja beberapa sektor bisnis baik dari yang lokal sampai yang
sudah berlevel internasional.
B. Sikap Islam Dalam Mengatur Sistem Ekonomi Ummatnya
2.1.1.

Sistem Ekonomi Ummat Muslim
Landasan beragama yang melekat pada masing-masing pribadi

memberikan sebuah dampak yang komprehensif. Kompleksitas agama dalam
mengatur berbagai lini yang multidimensional membuat seseorang harus
mematuhi garis-garis tersebut. Begitu pula Islam, sebagai agama yang
komprehensif Islam mampu meletakkan pondasi perekonomian yang kokoh
sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW., yang hari ini lebih
kita kenal dengan sistem ekonomi syari’ah.

6

Untuk menjadikan sistem ekonomi syari’ah sebagai alternatif
perombakan sistem ekonomi dunia, langkah utama yang harus dilakukan
adalah menjaga prinsip kesyari’ahan secara murni dan konsisten. Prinsip
bebas gharar (ketidakjelasan), maysir (gambling), dan ribawi dalam ekonomi
syari’ah adalah sebuah kemutlakan. Konsistensi ini menjadi sangat penting
untuk dijaga secara hati-hati. Karena jika tidak dijaga secara hati-hati, hal ini
justru akan menodai prinsip Islam itu sendiri dan akan berdampak pada
keengganan masyarakat terhadap ekonomi syari’ah.
2.1.2.

Kelebihan Sistem Ekonomi Syari’ah
Sistem ekonomi syari’ah tentunya memiliki kelebihan-kelebihan

daripada sistem lainnya. Diantaranya: pertama, sistem ekonomi syari’ah lebih
profitable (menjanjikan keuntungan). Dalam berbagai penelitian disebutkan
bahwa sistem ekonomi syari’ah ternyata lebih menguntungkan secara
ekonomi. Salah satu buktinya adalah hasil penelitian yang dilakukan Maher
Hasan dan Jemma Dridi sebagaimana dikutip oleh M. Lutfi Hamidi (2013)
yang menyatakan bahwa penelitian terhadap bank Islam dan bank
konvensional dalam rentang waktu 2007-2010 di delapan negara (Bahrain,
Yordania, Kuwait, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab)
terkena dampak krisis. Hasilnya, kedua bank –baik bank Islam maupun
konvensional- juga ikut terkena krisis. Namun, pengaruhnya berbeda.
Ternyata, modal keuangan Islam yang secara intrinsik melarang transaksi
bisnis yang bersifat spekulatif membantu mengurangi dampak krisis pada
2008.
Kedua, sistem ekonomi syari’ah lebih kebal dan berdaya tahan.
Ketahanan Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada krisis 1998 adalah
buktinya. Contoh konkret lainnya masih mengutip hasil penelitian yang sama
bahwa aspek pembiayaan dan pertumbuhan aset selama 2008-2009 kinerja
perbankan Islam masih lebih baik daripada bank konvensional serta lebih
mendukung ke arah terciptanya stabilitas keuangdan dan ekonomi. Hal ini
adalah contoh kongkret betapa dalam realitanya sistem ekonomi syari’ah
lebih kebal dan berdaya tahan dibanding sistem ekonomi konvensional.

7

Ketiga, sistem ekonomi Islam telah diakui banyak kalangan, termasuk
dari kalangan non-muslim di dunia. Penggunaan sistem ekonomi islam saat
ini tidak hanya dimonopoli oleh negara Islam atau negara berpenduduk
mayoritas muslim saja, tetapi juga oleh negara-negara yang notabene adalah
sekuler. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi ini sudah diakui
kapabilitasnya. Inggris, misalnya, adalah salah satu negara Eropa terdepan
yang menggunakan sistem ekonomi Islam, bahkan pusat studi seperti Durham
Islamic Finance Programme, School of Government and International Affairs,
Durham University adalah rujukan pelatihan ekonomi Islam seluruh dunia.
Bahkan, Vatikan sebagai pusat umat Katolik juga menyerukan
penggunaan obligasi syari’ah sebagai jaminan. Demikian juga Australia yang
membuka kemungkinan regulasi berbasis pajak dan bisa mengakomodasi
produk berbasis syari’ah, khususnya sukuk. AS melalui Deputi Menteri
Keuangannya, Robert Kimmitt, mengatakan bahwa pihaknya sedang
mempelajari produk-produk perbankan Islam. (Mustafa Kamal Rokan, 2013:
140-141)
C. Macam-Macam Sektor Bisnis dan Penjelasannya
Menuut KBBI sektor adalah lingkungan suatu usaha, jadi dapat
dikatakan bahwa sektor bisnis sama artinya dengan lingkungan bisnis.
Lingkungan bisinis terbagi menjadi dua macam yakni ektsternal dan internal,
lingkungan ini tidak akan terlepas didalam dunia bisnis dikarenakan inilah
ruang lingkup yang pasti akan dihadapi, dialami, dan dijalani oleh setiap
individu maupun kelompok jika ingin melakukan aktivitas bisnis.
Inti dari setiap kegiatan bisnis adalah adanya pertukaran antara penjual dan
pembeli, dengan saling berhubungan pembeli menyadari bahwa ia memiliki
kebutuhan akan suatu barang atau jasa tertentu dan bersedia membayar
penjual untuk mendapatkannya. Penjual juga berpartisipasi dalam proses ini
karena adanya proses pertukaran akan melibatkan sistem permintaan dan
penawaran.
Permintaan (demand), yakni keinginan dan kemampuan pembeli untuk
membeli barang atau jasa pada harga yang berbeda-beda. Sedangkan

8

penawaran (supply), yakni Keinginginan dan kemampuan untuk menyediakan
bang dan jasa untuk dijual pada harga yang berbeda-beda. Memahami factorfaktor yang menentukan permuntaan dan penawaran, sekaligus bagaimana
keduanya berinteraksi akan membantu kita untuk memahami banyak tindakan
dan keputusan yang diambil oleh individu-individu, perusahaan, dan
pemerintah.
2.1.3. Faktor-faktor yang mendorong permintaan
Permintaan sejumlah factor yang mempengaruhi bagaimana cara
seseorang memutuskan untuk menghabiskan uang mereka, termasuk harga.
Hal ini juga dapat didorong oleh peristiwa-peristiwa ekonomi yang lebih
besar. Seperti yang diuraikan dalam kotak Yang Berhasil & Yang Gagal.
Difersified Optics, sebuah produsen alat-alat optic yang belokasi di Salem,
New Hampshire. Mengalami kenaikan permintaan produk-produknya secara
drastic , lensa dan teropong malam yang digunakan kalangan militer selama
pertempuran militer dan aktivitas-aktivitas lainyya.
Secara umum, seiring dengan naiknya harga-harga barang dan jasa,
maka masyarakat akan membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih
kecil. Meskipun harga merupakan alas an mendasar dari pergerakan yang
terjadi disepanjang kurva permintaan, tetapi banyak factor yang dapat saling
berkombinasi untuk menentukan permintaa terhadap suatu produk secara
keseluruhan, yakni prefensi dan pendapatan pelanggan, harga barang-barang
subsitusi dan komplementer., jumlah embeli dalam pasar, dan kekuatan
optimisme yang dimiliki pembeli terhadap masa depan.
Misalnya, kita focus terhadap perubahan yang terjadi pada pendapatan. Jika
pembeli memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, maka perusahan
akan dapat menjual lebih banyak produk dengan harga berapapun.
2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mendorong Penawaran
Faktor-faktor ekonomi yang penting juga akan mempengaruhi
penawaran, keinginan dan kemampuan perusahaan untuk menyediakan dan
menentukan harga yang berbeda-beda. Kalangan bisnis harus mengambil

9

keputusan mengenai cara menggunakan sumber daya yang mereka miliki
untuk mendapatkan keuntungan yang terbaik, tentu perusahan akan lebih suka
mendapatkan harga yang tinggi daripada harga yang rendah untuk produk
mereka. Kurva Penawaran(supply curve) akan menyajikan hubungan antara
berbagai tingkat harga dengan jumlah yang ditawarkan oleh penjual dalam
bentuk grafis,tanpa melihat permintaan yang ada.
Pergerakan kurva penawaran merupakan kebalikan dari kurva
permintaan. Jadi ketika harga mengalami kenaikan, maka jumlah persediaan
yang akan dipasok otomatis naik, begitu juga sebaliknya.
Dunia usaha membutuhkan masukan-masukan tertentu

untuk dapat

beroperasi secara efektif dalam produksi mereka. Salah satunya factor-faktor
produksi, yang meliputi sumber daya alam, modal, sumber daya manusia dan
kewirausahaan. Faktor-faktor produksi memainkan peranan yang utama
dalam menentukan pasokan barang dan jasa secara keseluruhan, perubahan
harga atau ketersediaan dari salah satu masukan tersebut akan dapat merubah
seluruh kurva penawaran.
Berdasarkan penjelasan diatas lingkungan eksternal mikro bisnis disini
meliputi permintaan dan penawaran. Lingkungan eksternal mikro adalah
pengaruh luar yang mempengaruhi secara langsung kegiatan bisnis, dimana
pihak yang terlibat disana adalah pedagang dan pembeli, pedagang berperan
sebagai pihak penyedia penawaran, sedangkan pembeli sebagai pihak
permintaan.
Kedua,

yakni

lingkungan

eksternal

makro.

Lingkungan

yang

dipengaruhi dari luar yang tidak langsung mengarah kepada kegiatan bisnis
namun tetap mempengaruhi kegiatan bisnis. Dalam menentukan kesuksesan
dan kegagalan seorang pewirausaha ada lima elemen kunci dalam
pengembangan bisnis dan penciptaan pekerjaan yang
menciptakan lingkungan bisnis:
A. Lingkungan Ekonomi, termasuk pajak dan regulasi
B. Lingkungan Teknologi
C. Lingkungan Persaingan
D. Lingkungan Sosial

10

secara bersama

E. Lingkungan Bisnis Global

Kebebasan Hak Milik
Kontrak Kerja
Pemusnahan Korupsi
Nilai Tukar Tambah (Kurs) yang dapat diperdagangkan
Pajak minimum dan regulasi
Informasi
pusat data
Bar Kode
Internet

Lingkungan
Ekonomi

Lingkungan
Teknologi

Lingkungan
Persaingan

Lingkungan
Sosial

Layanan Pelanggan
pengakuan stakeholders
pelayanan pegawai
perhatian terhadap lingkungan

a.

Perbedaan Sosial
Perubahan Demograf
Perubahan Keluarga

Lingkungan Ekonomi

Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum
kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa
meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin
bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan lingkungan
yang

mendorong

terjadinya

pertumbuhan

usaha.

Dalam

keadaan

perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat
pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus
selalu mengantisipasi variabel-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi,
tingkat suku bunga, kebijakan fiskal dan moneter, dan harga-harga yang
ditetapkan oleh pesaing.
b.

Lingkungan Teknologi

Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan
untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output).
Sehingga

perubahan

dalam

teknologi

dapat

membantu

perusahaan

menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya dengan
lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat memberikan suatu
ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional.
11

c.

Lingkungan Persaingan

Di sini kita lebih menitik beratkan persaingan dalam pasar global, karena
global memaksa dunia bisnis untuk bersaing di era yang lebih luas dengan
tanpa batas. Dunia bisnis tidak lagi membatasi pandangan mereka pada
peristiwa-peristiwa dan peluang-peluang yang ada dalam batas negara
mereka. Negara-negara di dunia dan perekonomiannya telah mengembangkan
kesalingtergantungan yang semakin meningkat. Agar tetap kompetitif,
perusahaan secara kontinu harus mencari baik lokasi pabrik yang paling
efisien maupun pasar yang paling menguntungkan bagi produk-produk
mereka. Daya saing global menuntut negara, industri, dan perusahaan untuk
bekerja dengan efisien dalam memproduksi barang dan jasa. Sebagaimana
telah dibahas sebelumnya, perusahaan memerlukan sejumlah masukan (input)
atau faktor-faktor produksi dalam rangka memproduksi barang dan jasa.
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta
perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu
masyarakat

tertentu.

Pertama,

perubahan

karakteristik

demografi

(pertumbuhan penduduk). Kedua, perubahan sosial budaya dalam perilaku,
sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan produk dan
jasa suatu usaha.
Bisnis dapat tumbuh dan berkembang jika dalam lingkungan yang sehat.
Hasil pertumbuhan pekerjaan dan kekayaan menjadikan bisnis lebih memiliki
standar dan kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan kondisi lingkungan yang
buruk, dapat mengarahkan kegagalan bisnis, kehilangan pekerjaan, dan
memiliki standar kualitas dan hidup yang rendah. Singkatnya, membuat
lingkungan bisnis yang benar adalah pondasi proses sosial yang benar dari
semua macamnya, termasuk pendidikan yang baik, udara dan air yang bersih,
tingkat kepedulian kesehatan yang baik, dan tingkat kriminalitas rendah.
Masyarakat menginginkan untuk memulai bisnis barunya jika mereka
merasakan dampak kehilangan harta yang tidak begitu besar. Bagian dari
pengaruh ini termasuk sistem ekonomi sebuah negara dan bagaimana
pemerintah bekerja bersama untuk melawan berbagai kegiatan bisnis tersebut.
Pemerintah dapat bekerja banyak untuk menekan/mengurangi resiko untuk

12

memulai bisnis dan meningkatkan sektor kewirausahaan dan kebutuhan
pangan. Misalnya, dengan meminimalisir pajak dan regulasi pajak (tax
amnesty).
Para wirausahawan mencari tingginya pengembalian investasi
(ROI), termasuk investasi pada era tersebut. Jika pemerintah dapat
mengurangi banyaknya penghasilan bisnis melalui tingginya tingkat pajak,
maka kemungkinan ROI tidak mengalami dampak yang lebih buruk. Ini
merupakan langkah yang tepat bagi negara kaya/maju. Negara dan kota yang
memiliki pajak tinggi dan regulasi yang terbatas mempengaruhi pengusiran
para wirausahawan. Hal ini terjadi di sepanjang Anerika Serikat dan berbagai
belahan dunia. Banyak hukum pajak yang dapat membantu kegiatan bisnis
yang kecil termasuk ketetapan untuk mengurangi biaya rumah tangga, bisnis
travel, makanan, dan biaya bisnis lainnya.
Jalan

yang

ditempuh

pemerintah

untuk

mempromosikan

wirausahawan secara aktif seakan memberikan izin untuk melakukan hak
privatisasi bisnisnya sendiri. Di berbagai negara, seperti Kuba, pemerintah
mengakui banyak kegiatan bisnis dan di sana insentifnya masih sedikit untuk
masyarakat yang bekerja keras guna mendapatkan laba. Banyak di sekitar kita
dan di dunia hari ini, berbagai negara yang terlebih dulu mengakui seluruh
kegiatan bisnis yang dijualbelikan untuk dimiliki secara pribadi guna
menghasilkan kekayaan yang lebih banyak. Mari kita jelajahi apa kiat
pemerintah untuk mengembangkan jiwa entrepeneurship (kewirausahaan).
Pemerintah dapat mengurangi resiko kewirausahaan dengan
meninggalkan hukum para pebisnis yang dapat menuliskan kontrak yang
dapat diselenggarakan di pengadilan. Kode Komersial Dunia, contohnya,
melindungi berbagai macam hal seperti kontrak kerja dan surat tuntutan
(waran). Kamu dapat membaca banyak tentang surat hukum. Di berbagai
negara yang belum memiliki hukum yang kuat, resiko untuk memulai bisnis
agaknya cukup besar.
Pemerintah dapat menetapkan mata uang yang laku di pasar dunia.
Satu lembaga yang memncegah Rusia untuk mengikuti pasar dunia dan
menamabah kekuatan ekonomi yang dapat melemahkan mata uang.

13

Pemerintah dapat lebih fokus untuk memusnahkan korupsi dalam
bisnis dan di dalam peringkatnya sendiri. Hal tersebut menyulitkan bisnis
dapat berjalan di berbagai negara miskin dunia sebab pemerintahnya saja
banyak yang korup. Itu menyulitkan berbagai negara untuk mendapatkan izin
membangun pabrik atau membuka sebuah toko tanpa perizinan pemerintah,
yang mana dihasilkan lebih besar melalui tindakan suap pegawai negeri.
Termasuk bisnis sendiri, seoarang pimpinan dapat mengancam pesaingpesaingnya dan meminimalisir kompetensi di lapangan. Di sana banyak
terdapat hukum di Amerika Serikat untuk meminimalisir korupsi dan
berbagai kegiatan bisnis yang berjalan baik. Kamu dapat membaca tentang
banyak lampiran hukum.
D. Pengaruh Sistem Ekonomi Suatu Negara Pada Sebuah Perusahaan
2.1.5. Pengaruh Ekonomi Tradisional
1) Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
a. Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
b. Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
c. Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
d. Teknologi produksi sederhana.
2) Kebaikan sistem ekonomi tradisonal
a. Menimbulkan

rasa

kekeluargaan

dan

kegotongroyongan

masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada
mencari keuntungan.
3) Keburukan sistem ekonomi tradisional
a. Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
b. Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor
produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2.1.6. Pengaruh sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
1) Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
a. Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi
serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.

14

b. Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga
kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
c. Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
2) Kebaikan sistem ekonomi terpusat
a. Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan
pengendalian.
b. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh
kegiatan ekonomi.
c. Kemakmuran masyarakat merata.
d. Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
3) Keburukan sistem ekonomi terpusat
a. Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir
semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
b. Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang
terlalu ketat oleh pemerintah.
c. Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan
jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
d. Pemerintah

bersifat

paternalistis,

artinya

apa

yang

telah

diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
2.1.7. Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
1) Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
a. Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan
tindakantindakan ekonomi.
b. Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
c. Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk
mencari keuntungan sendiri.
2) Kebaikan sistem ekonomi liberal
a. Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
b. Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga
mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.

15

c. Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan
masyarakat.
d. Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha
masyarakat.
3) Keburukan sistem ekonomi liberal
a. Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak
yang lemah.
b. Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang
merugikan masyarakat.
c. Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum
dikesampingkan.
2.1.8. Pengaruh Sistem Ekonomi Campuran
1) Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
a. Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
b. Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur
tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
c. Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh
merugikan kepentingan umum.
2) Kebaikan sistem ekonomi campuran
a. Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan
untuk kepentingan masayarakat.
b. Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
c. Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
3) Keburukan sistem ekonomi campuran
a. Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
b. Timbulnya

KKN

(korupsi,

kolusi, dan

nepotisme)

dalam

pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali
pengawasannya.

16

2.1.9. Pengaruh Sistem Ekonomi Pancasila
1) Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal
33, dan GBHN Bab III B No.14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem
ekonomi Pancasila.
A. Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Perekonomian

nasional

diselenggarakan

berdasar

atas

demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan,

berkelanjutan,

berwawasan

lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.
B. GBHN Bab III B No. 14
Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi
ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan
aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka
pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan
terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat
bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu
memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta
penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
BAB III
PENUTUP

17

A. Kesimpulan
Sistem ekonomi merupakan keseluruhan tata cara, aturan, dan
kebiasaan-kebiasaan yang umum diterima dalam masyarakat yang mengatur
dan mengkoordinasikan perilaku warga masyarakat serta mekanisme dan
institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi.
Di dalam sebuah sistem ekonomi, terdapat tiga pola dasar koordinasi, yaitu :
a. Tradisi atau adat kebiasaan warisan dari nenek moyang, termasuk
pola kerja feodal.
b. Pasar (bebas) yang berfungsi sebagai koordinator yang mengatur,
menggerakkan, dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ekonomi
masyarakat melalui mekanisme harga. Sistem ini berkaitan dengan
falsafah liberalisme, kapitalisme, usaha swasta dan kebebasan
individu (free enterprise).
c. Negara yang dengan peraturannya dari atas menjadi koordinator,
pilot, dan kompas seluruh kehidupan ekonomi. Ini sering disebut
“sistem komando” dan dikaitkan dengan falsafah sosialisme dan
komunisme. (T. Gilarso, 2004: 30)
Adapun berbagai macam sistem ekonomi, diantaranya:
a. Sistem Ekonomi Tradisional
b. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
c. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
d. Sistem Ekonomi Campuran
e. Sistem Ekonomi Pancasila
Sektor bisnis dapat dikatakan juga sebagai lingkungan bisnis yakni
segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kegiatan/aktivitas dalam suatu
perusahaan. Sektor bisnis dibagi menjadi dua yakni internal dan eksternal,
dimana internal merupakan pengaruh dari dalam suatu perusahaan meliputi
man,money,material,machine, dan metode. Sedangkan ektsternal adalah
pengaruh luar dari suatu perusahaan. Namun didalam sektor bisnis, kita hanya

18

focus terhadap factor eksternal yang terbagi menjadi dua yaitu mikro dan
makro.
Sektor eksternal mikro meliputi permintaan dan penawaran, dan
sektor eksternal makro meliputi berbagai macam sistem ekonomi,
diantaranya:

Sistem

Ekonomi

Tradisional,

Sistem

Ekonomi

Terpusat/Komando (Sosialis), Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis), Sistem
Ekonomi Campuran, Sistem Ekonomi Pancasila.
Adapun pengaruh Pengaruh Sistem Ekonomi Suatu Negara Pada
Sebuah Perusahaan yakni :
1. Pengaruh Ekonomi Tradisional
a. Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masingmasing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari
keuntungan.
2. Pengaruh sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
a. Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan
pengendalian.
b. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh
kegiatan ekonomi.
c. Kemakmuran masyarakat merata.
d. Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
3. Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
a. Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
b. Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga
mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
c. Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan
masyarakat.
d. Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha
masyarakat.
4. Pengaruh Sistem Ekonomi Campuran
a. Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan
untuk kepentingan masayarakat.

19

b. Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
c. Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
5. Pengaruh Sistem Ekonomi Pancasila
Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi
ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan
aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi
perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan
tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim
tersebut dengan kegiatan yang nyata.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, beberapa teori yang diajukan masih
terdapat beberapa kekurangan, muatan bahasa yang masih sulit dipahami,
dan beberapa kekurangan lainnya. Oleh karena itu, pembaca sekiranya
dapat membantu untuk meminimalisir hal tersebut dengan mengajukan
kritik dan saran demi kesempurnaan sebuah karya tulis ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

20

Boone, Louis E. dan Kurtz, David L. 2007. Contemporary Business: Pengantar
Bisnis Kontemporer. Salemba Empat: Jakarta.
Alma, Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Alfabeta: Bandung
Nickel, G. William, McHugh M. James, McHugh M. Susan. 2002. Understanding
Business. The McGraw-Hill Companies, Inc: New York.
Gilarso, T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Kanisius: Yogyakarta.
Hamidi, Lutfi M. 2013. Bisnis Ala Nabi: Teladan Rasulullah SAW. dalam
Berbisnis. Bunyan: Yogyakarta.
http://kbbi.web.id (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online)

http://www.zonasiswa.com

21