Gambaran Pengetahuan dan Sikap dengan Posisi Tawar Konsumen tentang Penggunaan Kemasan Styrofoam sebagai Wadah Makanan di Amaliun Foodcourt Tahun 2015

ABSTRAK
Bahan kemasan Styrofoam sering digunakan oleh pedagang dan konsumen
sebagai kemasan makanan. Sifatnya yang praktis, murah, enak dipandang dan anti
bocor, membuat konsumen lupa akan dampak bahaya dari kemasan Styrofoam yang
mengandung residu monomer stiren yang dapat beraksi pada makanan berminyak
terlebih dalam keadaan panas. Konsumen dapat melakukan posisi tawar terhadap
kemasan Styrofoam, dengan meminta tukar kemasan Styrofoam dengan kemasan lain
yang lebih aman. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pengetahuan dan
sikap konsumen dengan tindakan posisi tawar saat menerima kemasan Styrofoam
sebagai wadah makanan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional
yang menggambarkan pengetahuan dan sikap dengan posisi tawar konsumen tentang
penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan di Amaliun Foodcourt. Populasi
penelitian ini ialah konsumen yang membeli makanan menggunakan styrofoam.
Hasil penelitian ini menunjukkan, 65,0% dan 82,5% konsumen memiliki
pengetahuan dan sikap baik mengenai kemasan Styrofoam, sedangkan posisi tawar
konsumen sebesar 12,5% kategori baik. Menurut tingkat pengetahuan dan sikap
konsumen terhadap posisi tawar 7,7% dan 15,2% konsumen memiliki posisi tawar
baik. Alasan konsumen tidak melakukan posisi tawar diantaranya malas untuk
meminta tukar dan pedagang tidak mempunyai kemasan jenis lain.
Pengetahuan dan sikap konsumen tidak diaplikasikan pada posisi tawar

terhadap kemasan Styrofoam, untuk melakukan pencegahan penulis menyarankan
kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan hendaknya
meningkatkan pengawasan terhadap kemasan pangan yang beredar di masyarakat.

Kata Kunci : Posisi Tawar, Styrofoam,Pengetahuan, Sikap, Konsumen

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Styrofoam packaging material was often used by traders and consumers as
food packaging. It is a practical, inexpensive, pleasing to the eye and no leaking,
make consumers forget the impact the dangers of Styrofoam packaging containing
residues of styrene monomer that can act on greasy foods especially in hot
conditions. Consumers can do the bargaining position of the Styrofoam packaging,
by requiring exchange Styrofoam packaging with other packaging safer. The purpose
of these study was to determine the description of the knowledge and attitude of
consumers to act bargaining position when receiving packaging Styrofoam as food
packaging.
The research type was descriptive with cross sectional design which
illustrate the knowledge and attitudes with the bargaining position of consumers on

the use of Styrofoam as food packaging in Amaliun Foodcourt. This study population
is consumers who buy food using styrofoam.
The results of research showed that 65,0% and 82,5% of consumers have a
good knowledge and attitudes about Styrofoam packaging, while consumers
bargaining position of 12,5% good category. According to the level of knowledge and
attitudes of consumers to the bargaining position 7,7% and 15,2% of consumers have
a better bargaining position. The reason consumers do not make them lazy
bargaining position to ask the exchange and traders did not have other types of
packaging.
Knowledge and attitudes of consumers not applied to the bargaining
position of the Styrofoam packaging, to take preventive authors suggest to the Drug
and Food Control Agency (BPOM) field should improve surveillance of food
packaging that is circulating in the community.

Key words: Bergaining Position, Styrofoam, Knowledge, Attitude, Consumer

Universitas Sumatera Utara