Jinas Dalam Kitabالمختار من بيانه و حكمه Al-mukhtāru Min Bayānihi Wa Hikamihi Analisis Ilmu Badi’ Chapter III IV

3.1 Jumlah jenis Jinas yang terkandung dalam kitab ‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ‬

(‫)ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/ al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (albābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi)/

Jinas yang terkandung dalam kitab ‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ )ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ‬

(‫ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/ al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī alfaṣli al-khāmisi)/ terdapat lima jenis, yaitu Jinas Mudhari’, Jinas Lahiq, Jinas
Mushahhaf, Jinas Qalb Ba’du dan Jinas Isytiqaq.
Jumlah jinas dari masing-masing jenisnya adalah sebagai berikut :
1. Jinas Mudhari’ ada dua, terdapat pada halaman 78 poin ke 14 dan halaman
79 poin ke 14
2. Jinas Lahiq ada delapan, terdapat pada halaman 72 poin ke 5, halaman 73
poin ke 9, halaman 76 poin ke 17, halaman 78 poin ke 12, halaman 82
poin ke 1, halaman 83 poin ke 4, halaman 83 poin ke 1, dan halaman 85
poin ke 7.
3. Jinas Mushahhaf ada satu, terdapat pada halaman 73 poin ke 15
4. Jinas Qalb Ba’du ada dua, terdapat pada halaman 74 poin ke 16 dan
halaman 81 poin ke 1.
5. Jinas Isytiqaq ada sembilan belas, terdapat pada halam 70 poin ke 7 dan 8,
halaman 73 poin ke 14, halaman 77 poin ke 6 dan ke 9, halaman 79 poin
ke 14 (lanjutan halaman sebelumnya) dan poin ke 1, halaman 82 poin ke 2,

halaman 83 poin ke 2, halaman 84 poin ke 4, halaman 85 poin ke 7 dan 8,
halaman 86 poin ke 6, halaman 87 poim ke 1, halaman 88 poin ke 2
halaman 89 poin ke 2.
6.
3.2 Klasifikasi dan Analisis Jinas yang terkandung dalam kitab ‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ‬

(‫ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ )ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/ al-mukhtāru min bayānihi wa

ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi)/
Jinas di dalam kitab (‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ )ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/
al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi
(al-bābu al-awwalu fī al-faṣli
al-khāmisi)/ hanya terdapat pada golongan Jinas Ghairu Tam.
Jinas Ghairu Tam

Universitas Sumatera Utara

1. Jinas Ghairu Tam berbeda huruf .
a. Jinas Mudhari’


‫ ﻭﺣﻮﺍﺋﺠﻬﻢ ﺧﻔﻴﻔﺔ‬,‫ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻋﻔﻴﻔﺔ‬
/anfusuhum ‘afīfatun wa ḥawā’ijuhum khafīfatun/ `jiwa mereka suci kebutuhan
mereka sedikit` (halaman 78 poin ke 14)
Kata ‫ﻋﻔﻴﻔﺔ‬/‘afīfatun/ bermakna `suci` dan kata ‫ﺧﻔﻴﻔﺔ‬/ khafīfatun/ bermakna
`sedikit (ringan)`. Dua kata di atas berbeda pada huruf ‫ ﻉ‬/‘/ dan huruf ‫ ﺥ‬/kh/ yang
makhraj keduanya berdekatan. Huruf ‫ ﻉ‬/‘/ makhrajnya pada ujung tenggorokan,
sedangkan huruf ‫ ﺥ‬/kh/ makhrajnya pada pangkal tenggorokan.

‫ ﻓﺤﻠﻤﺎءﻋﻠﻤﺎء‬: ‫ﻭ ﺃﻣﺎ ﻧﻬﺎﺭﻫﻢ‬
/wa ammā nahāruhum faḥulamā’u ‘ulamā,u/ `adapun di waktu siang hari mereka
adalah orang-orang penyabar dan alim ulama` (halaman 79 poin ke 14)
Kata ‫ﺣﻠﻤﺎء‬/ḥulamā’u/ bermakna `penyabar` dan kata ‫ﻋﻠﻤﺎء‬/‘ulamā,u/
bermakna `alim ulama`. Dua kata di atas berbeda pada huruf ‫ ﺡ‬/ḥ/ dan huruf ‫ ﻉ‬/‘/
yang makhraj keduanya berdekatan yaitu di tenggorokan.

b. Jinas Lahiq

‫ ﺃﻭ ﺷﺮ ﻳﺆﺟﻞ‬, ‫ ﺃﻭ ﺧﻴﺮ ﻳﻌﺠﻞ‬,‫ ﺫﻧﺐ ﻳﻐﻔﺮ‬: ‫ﻻ ﻳﺨﻄﺊ ﺍﻟﻤﺨﻠﺺ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻋﺎء ﺇﺣﺪﻯ ﺛﻼﺛﺔ‬
/lā yakhṭi’u al-mukhliṣu fī al-du‘āi iḥdā ṡalāṡin : żanbu yughfara, au khairun
yu‘ajjala, au syarrun yu’ajjala/ `orang yang berdoa dengan tulus pasti akan

memdapatkan salah satu dari ketiga ini : dosa yang diampuni, kebaikan yang
disegerakan, atau keburukan yang ditangguhkan` (halaman 73 poin ke 9)
Kata ‫ﻳﻌﺠﻞ‬/ yu‘ajjala/ bermakna `disegerakan dan kata ‫ ﻳﺆﺟﻞ‬/ yu’ajjala/
bermakna ditangguhkan (ditunda). Dua kata di atas berbeda pada huruf ‫ ﻉ‬/‘/ dan ‫ء‬

Universitas Sumatera Utara

/’/

yang makhraj kedua huruf tersebut berjauhan. Makhraj huruf ‫ ﻉ‬/‘/ berada di

ujung tenggorokan sedangkan makhraj huruf ‫ ء‬/’/ berada pada lidah dengan mulut
terbuka sempurna.

‫ﻣﺎ ﺃﺑﺎﻟﻰ ﺑﺎﺍﻟﻴﺴﻴﺮ ﺭﻣﻴﺖ ﺃﻡ ﺑﺎﺍﻟﻌﺴﻴﺮ ؟‬
/mā ubāli bi al-yasīri rumītu am bi al-‘asīri/ `dia mengaku menurut anggapannya
sendiri bahwasannya dia berharap kepada Allah` (halaman 82 poin ke 1)
Kata ‫ﺍﻟﻴﺴﻴﺮ‬/al-yasīri/ bermakna `anggapan` dan kata ‫ﺍﻟﻌﺴﻴﺮ‬/al-‘asīri/
bermakna `berharap`. Dua kata di atas berbeda pada huruf ‫ ﻱ‬/y/ dan huruf ‫ﻉ‬
/‘/yang makhraj keduanya berjauhan. Makhraj huruf ‫ ﻱ‬/y/ pada tengah lidah

dengan mendekatkan ke langit-langit, sedangkan makhraj huruf ‫ ﻉ‬/‘/ pada ujung
tenggorokan.

‫ﻭﺍﺷﺘﻐﻠﻮﺍ ﺑﺎﺟﻠﻬﺎ ﺇﺫﺍ ﺍﺷﺘﻐﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻌﺎﺟﻠﻬﺎ‬
/wa isytaghalū bi ājilihā iżā isytaghala al-nāsu bi ‘ājilihā/ `mereka sibuk dengan
urusan dunia ketika orang-orang disibukkan dengan urusan akhirat` (halaman 78
poin ke 12)
Kata ‫ﺑﺎﺟﻠﻬﺎ‬/bi ājilihā/ bermakna `dengan urusan dunia` dan kata ‫ﺑﻌﺎﺟﻠﻬﺎ‬/ bi
‘ājilihā/ bermakna `dengan urusan akhirat`. Dua kata di atas berbeda pada huruf ‫ﻉ‬
/‘/ dan ‫ ء‬/’/

yang makhraj kedua huruf tersebut berjauhan. Makhraj huruf ‫ ﻉ‬/‘/

berada di ujung tenggorokan sedangkan makhraj huruf ‫ ء‬/’/ berada pada lidah
dengan mulut terbuka sempurna.

‫ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮﺭﻣﺰﺍﺕ ﺍﻻﻟﺤﺎﻅ ﻭ ﺳﻘﻄﺎﺕ ﺍﻻﻟﻔﺎﻅ‬
/allāhummaghfir ramazāti al-alḥāẓi wa saqaṭāti al-alfāẓi/ `Ya Allah ampunilah
isyarat lirikan mata, ketergelinciran ucapan` (halaman 76 poin ke 17)


Universitas Sumatera Utara

Kata ‫ﺍﻻﻟﺤﺎﻅ‬/al-alḥāẓu/ bemakna `isyarat lirikan mata` dan kata

‫ﺍﻻﻟﻔﺎﻅ‬

/al-alfāẓu/ yang bermakna `ucapan (lisan)`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

‫ ﺡ‬/ḥ/ dan huruf ‫ ﻑ‬/f/ yang makhraj keduanya bejauhan. Huruf ‫ ﺡ‬/ḥ/ makhrajnya
pada ujung tenggorokan, sedangkan huruf ‫ ﻑ‬/f/ makhrajnya antara ujung dua gigi
seri atas dan bibir bawah.

‫ ﻭﻟﻦ ﻳﻐﻠﺒﻚ ﻋﻠﻴﻪ ﻏﺎﻟﺐ‬, ‫ﻭﻟﻦ ﻳﺴﺒﻘﻚ ﺇﻟﻰ ﺭﺯﻗﻚ ﻁﺎﻟﺐ‬
/wa lan yasbiqaka ilā rizkika ṭālibun wa lan yaghlibaka ‘alaihi ghālibun/ `tidak
akan ada seorang pun yang dapat mendahului rezekimu, tidak ada seorang pun
yang dapat mengambil rezekimu` (halaman 83 poin ke 1)
Kata ‫ﻁﺎﻟﺐ‬/ṭālibun/ bermakna `mendahului` dan kata ‫ﻏﺎﻟﺐ‬/ghālibun/
bermakna `mengambil`. Dua kata di atas berbeda pada huruf ‫ ﻁ‬/ṭ/ dan ‫ ﻍ‬/gh/ yang
makhraj keduanya berjauhan. Makhraj huruf ‫ ﻁ‬/ṭ/ terletak antara punggung ujung
lidah dan pangkal gigi seri atas, sedangkan makhraj huruf ‫ ﻍ‬/gh/ terletak pada

pangkal tenggorokan.

‫ﻋﺎﺟﻼ ﺃﻭ ﺍﺟﻼ‬
/‘ājilan au ājilā/ `langsung atau tidak langsung`(halaman 72 poin ke 5)
Kata ‫ ﻋﺎﺟﻼ‬/‘ājilan/ bermakna `langsung` dan kata ‫ﺍﺟﻼ‬/ ājilā/ bermakna
`tidak langsung`. Dua kata di atas berbeda pada huruf ‫ ﻉ‬/‘/ dan ‫ ء‬/’/

yang

makhraj kedua huruf tersebut berjauhan. Makhraj huruf ‫ ﻉ‬/‘/ berada di ujung
tenggorokan sedangkan makhraj huruf ‫ ء‬/’/ berada pada lidah dengan mulut
terbuka sempurna.

‫ﺇﺫﺍ ﺃﻳﺴﺮﺕ ﻓﻜﻞ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﺭﺟﺎﻟﻚ ﻭ ﺇﺫﺍ ﺃﻋﺴﺮﺕ ﺃﻧﻜﺮﻙ ﺃﻫﻠﻚ‬
/iżā aisarta fakullu al-rijāli rijāluka wa iżā a‘sarta ankaraka ahluka/ `jika engkau
sedang dalam keadaan kaya raya maka semua oran mendekat kepadamu, akan

Universitas Sumatera Utara

tetapi jika engkau sedang dalam kesusahan keluargamu sendiri akan menjauhimu`

(halaman 83 poin ke 4)
Kata ‫ﺃﻳﺴﺮﺕ‬/aisarta/ bermakna `dalam keadaan senang` dan kata ‫ﺃﻋﺴﺮﺕ‬
/a‘sarta/ bermakna `dalam keadaan susah`. Dua kata di atas berbeda pada huruf

‫ﻉ‬/‘/ dan huruf ‫ ﻱ‬/y/ dan makhrajnya berjauhan. Huruf ‫ﻉ‬/‘/ makhrajnya pada
ujung tenggorokan sedangkan huruf ‫ ﻱ‬/y/ makhrajnya pada tengah lidah dengan
mendekatkannya ke langit-langit.

‫ﻻ ﻅﻬﺮ ﻓﻴﺮﻛﺐ ﻭﻻ ﺿﺮﻉ ﻓﻴﺤﻠﺐ‬
/lā ẓahru fayurkabu wa lā ḍar‘u fayuḥlabu/ `ia tidak memiliki punggung yang
dapat ditunggangi tidak pula dada yang dapat diperah susunya` (halaman 85 poin
ke 7)
Kata ‫ﻓﻴﺮﻛﺐ‬/fayurkabu/ bermakna `dapat ditunggangi` dan kata ‫ﻓﻴﺤﻠﺐ‬
/fayuḥlabu/ bermakna `dapat diperah`. Kedua kata di atas berbeda pada huruf ‫ﺡ‬
/ḥ/ dan huruf ‫ﻙ‬/k/ yang makhraj keduanya berjauhan. Huruf ‫ ﺡ‬/ḥ/ makhrajnya di
tenggorokan sedangkan huruf ‫ ﻙ‬/k/ makhrajnya pada pangkal lidah dengan
mendekatkannya ke langit-langit yang keras.

2. Jinas Ghairu Tam berbeda harakat
a. Jinas Mushahhaf


‫ﺍﻧﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﺠﻴﺐ ﻣﻦ ﺩﻋﺎﻙ ﻭﻻ ﺗﺨﻴﺐ ﻣﻦ ﺭﺟﺎﻙ‬
/anta al-lażī tujību man da‘āka wa lā tukhayyibu man rajāka/ `Engkaulah Yang
mengabulkan orang yang berdoa kepada-Mu dan Yang tidak akan mengecewakan
orang yang berharap kepada-Mu` (halaman 73 poin ke 15)
Kata‫ﺗﺠﻴﺐ‬/tujību/ bermakna `mengabulkan` dan kata‫ﺗﺨﻴﺐ‬/tukhayyibu/
bermakna `mengecewakan`. Perbedaan keduanya pada titik dari huruf ‫ ﺝ‬/j/ pada
kata‫ﺗﺠﻴﺐ‬/tujību/dan titik dari huruf ‫ ﺥ‬/kh/ pada kata ‫ﺗﺨﻴﺐ‬/tukhayyibu/.

Universitas Sumatera Utara

3. Jinas Ghairu Tam berbeda susunan huruf.
a. Qalb Ba’du

‫ﻭﺍﻟﻔﻮﺯ ﺑﺎﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻟﻨﺠﺎﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ‬
/wa al-fauza bi al-jannati wa al-najāta mina al-nāri/ `keberuntungan dengan
(masuk) surga dan keselamatan dari (siksa) neraka` (halaman 74 poin ke 14)
Kata ‫ﺍﻟﺠﻨﺔ‬/al-jannatu/ bermakna `surga` dan kata ‫ﺍﻟﻨﺠﺎﺓ‬/al-najātu/ bermakna
`keselamatan`. Dua kata di atas terbalik susunan hurufnya pada huruf


‫ ﻥ‬/n/ dan ‫ ﺝ‬/j/. Kata ‫ﺍﻟﺠﻨﺔ‬/al-jannatu/ tersusun dari huruf ‫ﺃ‬/’/ , ‫ﻝ‬/l/ , ‫ ﺝ‬/j/ ,
‫ ﻥ‬/n/ dan ‫ ﺕ‬/t/. Kata ‫ﺍﻟﻨﺠﺎﺓ‬/al-najātu/ tersusun dari huruf ‫ﺃ‬/’/ , ‫ﻝ‬/l/ , ‫ ﻥ‬/n/ ,

‫ ﺝ‬/j/

dan ‫ ﺕ‬/t/.

‫ﺳﻴﺌﺔﺗﺴﻮءﻙ ﺧﻴﺮ ﻋﻨﺪ ﷲ ﻣﻦ ﺣﺴﻨﺔ ﺗﻌﺠﺒﻚ‬
/sayyiatun tasū’uka khairun ‘inda allāhu min ḥasanatin ta‘jibuka/ `perbuatan
buruk yang menjadikanmu bersedih lebih baik di sisi Allah daripada perbuatan
baik yang membuatmu bangga` (halaman 81 poin ke 1)
Kata ‫ﺳﻴﺌﺔ‬/sayyiatun/ bermakna `perbuatan buruk` dan kata ‫ﺗﺴﻮء‬/tasū’u/
bermakna `bersedih`. Kata kedua terbalik susunan hurufnya dari kata yang
pertama. Kata ‫ﺳﻴﺌﺔ‬/sayyiatun/ tersusun dari huruf ‫ ﺱ‬/s/ , ‫ ﻱ‬/y/ , ‫ ء‬/’/ dan ‫ ﺕ‬/t/,
sedangkan kata ‫ﺗﺴﻮء‬/tasū’u/ tersusun dari huruf ‫ ﺕ‬/t/ , ‫ ﺱ‬/s/ , ‫ ﻭ‬/u/ (‫ ﻱ‬/y/) dan ‫ء‬
/’/.

4. Jinas Isytiqaq

‫ﻭ ﻣﻦ ﺃﻋﻄﻲ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻟﻢ ﻳﺤﺮﻡ ﺍﻟﻤﻐﻔﺮﺓ‬

/wa man aghṭiya al-istighfāra lam yuḥrami al-maghfirata/ `barangsiapa yang diberi
istighfar, dia tidak akan dicegah dari ampunan-Nya` (halaman 88 poin ke 2)

Universitas Sumatera Utara

Kata ‫ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ‬/al-istighfāra/ bermakna `meminta ampunan` dan kata

‫ﺍﻟﻤﻐﻔﺮﺓ‬/al-maghfirata/ bermakna `ampunan` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki
asal kata yang sama yaitu ‫ﻏﻔﺮ‬/ghafara/ yang artinya menutupi, mengampuni.

‫ﻭ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﺃﻥ ﺃﺗﺰﻳﻦ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﺑﺸﻴﺌﻴﺸﻴﻨﻨﻲ ﻋﻨﺪﻙ‬
/wa a‘ūżubika an atazayyana linnāsi bisyai’in yasyīnunī ‘indaka/ `aku berlindung
kepada-Mu dari berhias kepada manusia dengan sesuatu yang aku menjadi buruk
di sisi-Mu` (halaman 73 poin ke 14)
Kata ‫ﺷﻴﺊ‬/syai’in/ bermakna `sesuatu` dan kata ‫ﻳﺸﻴﻨﻨﻲ‬/yasyīnunī/ bermakna
`seuatu yang menjadikan buruk` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata
yang sama yaitu ‫ ﺷﺎء‬/syā’a/ yang artinya `menghendaki, menginginkan`.

‫ﻭﻋﺒﺮ ﻓﺎﻋﺘﺒﺮ‬
/wa ‘ubbara fa‘tabara/`bila diberi nasihat dia terus mengambil nasihat itu`

(halaman 77 poin ke 6)
Kata ‫ ﻋﺒﺮ‬/‘ubbara/ bermakna `diberi nasihat` dan kata ‫ ﻋﺘﺒﺮ‬/i‘tabara/
bermakna `mengambil nasihat` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata
yang sama yaitu ‫ﻋﺒﺮ‬/‘abbara/ yang artinya `mengungkapkan`

‫ﺣﺬﺭ‬
‫ﻭﺣﺬﺭ ﻑ‬
/wa ḥużżara faḥażira/`bila diingatkan dia terus waspada` (halaman ke 77 poin ke
6)
Kata ‫ﺣﺬﺭ‬/ḥużżara/ bermakna `diingatkan` dan kata ‫ﺣﺬﺭ‬/ḥażira/ bermakna
`waspada` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

‫ﺣﺬﺭ‬/ḥażara/ yang artinya `berhati-hati`

Universitas Sumatera Utara

‫ﻭ ﻛﺬﻟﻚ ﺇﻥ ﻫﻮ ﺧﺎﻑ ﻋﺒﺪﺍ ﻣﻦ ﻋﺒﻴﺪﻩ‬
/wa każālika in huwa khāfa ‘abdan min ‘abīdihi/ `demikian pula jika dia merasa
takut kepada salah seorang hamba` (halaman 79 poin ke 1)
Kata ‫ ﻋﺒﺪﺍ‬/‘abdan/ bermakna `salah seorang hamba` dan kata ‫ ﻋﺒﻴﺪ‬/‘abīdi/
bermakna `hamba-hamba` adalah jinasIsytiqaq karena memiliki asal kata yang
sama yaitu ‫ ﻋﺒﺪ‬/‘abada/ yang artinya `beribadah, menyembah`

‫ﻣﻦ ﺩﺧﻠﻤﺪﺍﺧﻞ ﺍﻟﺴﻮء ﺍﺗﻬﻢ‬
/man dakhala madākhila al-sū’i al-tuhim/ `barangsiapa yang masuk ke dalam
tempat-tempat kemaksiatan niscaya dia akan dicurigai (melakukan kemaksiatan)`
(halaman 82 poin ke 2)
Kata ‫ﺩﺧﻞ‬/dakhala/ bermakna `masuk` dan kata ‫ﻣﺪﺍﺧﻞ‬/madākhila/ bermakna
`tempat-tempat` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

‫ﺩﺧﻞ‬/dakhala/ yang artinya masuk.



...
/użkurū ni‘matiya al-latī an‘amtu ‘alaikum/ `Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmatKu yang telah aku anugerahkan kepadamu` (Q.S 2:40) (halaman 87 poin ke 1)
Kata/ni‘matiya/ bermakna `nikmat-Ku` dan
kata /an‘amtu/ bermakna `aku anugerahkan` adalah
jinasisytiqaq, karena keduanya memiliki asal kata yang sama yaitu ‫ﻧﻌﻢ‬/na‘ima/
yang artinya `nikmat, kesenangan`




Universitas Sumatera Utara



/wa man ya‘mal sū’an au yaẓlim nafsahu ṡumma yastaghfiri allāha yajidi allāha
ghafūran raḥīmā/ `dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.` (Q.S 4:110) (halaman 88 poin ke 2)
Kata /yastaghfiri/ bermakna `ia memohon
ampun` dan kata /ghafūran/ bermakna `Maha Pengampun`
adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu ‫ﻏﻔﺮ‬/ghafara/
yang artinya menutupi, mengampuni.

‫ﻭ ﺃﻻ ﺗﺒﻐﻴﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭ ﺇﻥ ﺑﻐﺘﻜﻤﺎ‬
/wa allā tabghiyā al-dunyā wa in baghatkumā/ `janganlah sekali-kali kalian
menghendaki dunia sekalipun dunia menghendaki kalian berdua` (halaman 77
poin ke 9)
Kata ‫ﺗﺒﻐﻴﺎ‬/tabghiyā/ bermakna `kalian mengehendaki` dan kata ‫ﺑﻐﺘﻜﻤﺎ‬/
baghatkumā/ bermakna `menghendaki kalian berdua` adalah jinasIsytiqaq karena
memiliki asal kata yang sama yaitu ‫ ﺑﻐﻰ‬/baghā/ yang artinya `mencari,
menginginkan`

‫ﺷﺎﺭﻛﻮﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪ ﺃﻗﺒﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻓﺈﻧﻪ ﺃﺧﻠﻖ ﻟﻠﻐﻨﻰ ﻭﺃﺟﺪﺭ ﺑﺈﻗﺒﺎﻝ ﺍﻟﺤﻆ ﻋﻠﻴﻪ‬
/syārikū al-lażī qad aqbala ‘alaihi al-rizqu fa innahu akhlaqu lil ghinā wa ajdaru bi
iqbāli al-ḥaẓẓi ‘alaihi/ `bekerjasamalah dengan orang yang telah memperoleh
rezeki. sebab, ia lebih mungkin untuk mendapatkan kekayaan dan lebih layak
mendapatkan bagiannya` (halaman ke 84 poin ke 4)
Kata

‫ﺃﻗﺒﻞ‬/aqbala/

bermakna

`telah

memperoleh`

dan

kata

‫ﺇﻗﺒﺎﻝ‬/iqbāli/bermakna `mendapatkan/memperoleh` adalah jinas Isytiqaq karena
memiliki asal kata yang sama yaitu

‫ ﻗﺒﻞ‬/qabala/ yang artinya `menerima,

mengambil`

Universitas Sumatera Utara

‫ﺇﺫﺍ ﺷﺌﺖ ﺃﻥ ﺗﻄﺎﻉ ﻓﺎﺳﺄﻝ ﻣﺎ ﻳﺴﺘﻄﺎﻉ‬
/iżā syi’ta an tuṭā‘a fas’al mā yustaṭā‘a/ `jika engkau ingin dipatuhi (dipenuhi
permintaanmu) maka mintalah yang (sekiranya) mungkin dipenuhi` (halaman 86
poin ke 6)
Kata ‫ﺗﻄﺎﻉ‬/tuṭā‘a/ bermakna `ingin dipenuhi` dan kata ‫ ﻳﺴﺘﻄﺎﻉ‬/yustaṭā‘a/
bermakna `mungkin dipenuhi` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata
yang sama yaitu ‫ ﻁﺎﻉ‬/ṭā‘a/ yang artinya `tunduk, patuh`.

‫ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﺍﺷﺘﺪﺕ ﻧﻘﻤﺘﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻋﺪﺍﺋﻪ ﻓﻲ ﺳﻌﺔ ﺭﺣﻤﺘﻪ ﻭﺍﺗﺴﻌﺖ ﺭﺣﻤﺘﻪ ﻷﻭﻟﻴﺎﺋﻪ ﺷﺪﺓ ﻧﻘﻤﺘﻪ‬
/huwa al-lażī isytaddat niqmatuhu ‘alā a‘dā’ihi fī sa‘ati raḥmatihi wa ittasa‘at
raḥmatuhu li auliyā’ihi fī syiddati niqmatihi/ `Dialah yang murka-Nya keras
terhadap musuh-musuh-Nya dalam keluasan rahmat-Nya dan rahmat-Nya yang
luas terhadap wali-wali-Nya dalam kekerasan murka-Nya` (halaman 89 poin ke 2)
Kata ‫ﺳﻌﺔ‬/sa‘ati/ bermakna `keluasan` dan kata ‫ﺍﺗﺴﻌﺖ‬/ittasa‘at/ bermakna
`yang luas` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu ‫ﻭﺳﻊ‬
/wasi‘a/ yang artinya `luas`.

-‫ ﻭﺇﺫﺍ ﺿﻔﻌﺘﻔﺎﺿﻌﻒ ﻋﻦ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﷲ –ﻋﺰﻭﺟﻞ‬, ‫ﺇﺫﺍ ﻗﻮﻳﺘﻔﺎﻗﻮﻋﻠﻰ ﻁﺎﻋﺔ ﷲ‬
/iżā qawaita fa aqwa ‘alā ṭā‘ati allāhi wa iżā ḍafa‘ta faḍ‘af ‘an ma‘ṣiyyati allāhi
‘azza wa jalla/ `jika engkau kuat maka jadikanlah kekuatanmu itu dalam hal
ketaatan kepada Allah. Dan jika engkau lemah, maka jadikanlah kelemahanmu itu
dalam hal kemaksiatan kepada Allag ‘Azza wa jalla` (halaman 70 poin ke 7)
Kata ‫ ﻗﻮﻳﺖ‬/qawaita/ bermakna `engkau kuat` dan kata ‫ﻓﺎﻗﻮ‬/fa aqwa/
bermakna `jadikanlah kekuatanmu` adalah jinas isytiqaq karena memiliki asal kata
yang sama yaitu ‫ ﻗﻮﻱ‬/qawiya/ yang artinya `kuat`. Begitu pula dengan kata

‫ﺿﻔﻌﺖ‬/ḍafa‘ta/ bermakna `engkau lemah` dan kata ‫ﻓﺎﺿﻌﻒ‬/faḍ‘af/ bermakna

Universitas Sumatera Utara

`jadikan kelemahanmu` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama
yaitu ‫ ﺿﻌﻒ‬/ḍa‘afa/ yang artinya ‘lemah`.

‫ ﻭ ﺇﻥ ﻗﺮﺑﺘﻘﺮﺍﺑﺘﻪ‬,‫ﻭ ﺇﻥ ﻋﺪﻭ ﻣﺤﻤﺪ ﻣﻦ ﻋﺼﻰ ﷲ‬
/wa inna ‘aduwwan muḥammadin man ‘aṣā allāha wa in qarubat qarābatuhu/ `dan
sesungguhnya musuh Muhammad adalah orang yang bermaksiat kepada Allah,
meskipun dekat hubungan kekerabatan dengan beliau` (halaman 70 poin ke 8)
Kata ‫ﻗﺮﺑﺖ‬/qarubat/ bermakna `dekat` dan kata ‫ﻗﺮﺍﺑﺘﻪ‬/qarābatuhu/ bermakna
`kerabat/sanak keluarga` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang
sama yaitu ‫ ﻗﺮﺏ‬/qaraba/ yang artinya `dekat`.

‫ ﻗﺪ ﺧﻮﻟﻄﻮﺍ‬: ‫ ﻣﺮﺿﻰ – ﻭﻣﺎ ﺑﺎﻟﻘﻮﻡ ﻣﻦ ﻣﺮﺽ – ﺃﻭ ﻳﻘﻮﻝ‬: ‫ﻛﺎﻟﻘﺪﺍﺡ ﻳﻨﻈﺮ ﺍﻟﻴﻬﻢ ﺍﻟﻨﺎﻅﺮ ﻓﻴﻘﻮﻝ‬
‫ﻭﻟﻌﻤﺮﻱ ﻟﻘﺪ ﺧﺎﻝﻁﻫﻢ ﺃﻣﺮ ﻋﻈﻴﻢ ﺟﻠﻴﻞ‬
/ka al-qidāḥi yanẓuru ilaihim al-nāẓiru fayaqūlu : marḍā –wa mā bi al-qaumi min
maraḍin – au yaqūlu : qad khūliṭū wa la‘amrī laqad khālaṭuhum amrun ‘aẓīmun
jalīlun/ `mereka seperti anak panah (karena kurusnya), yang bila ada orang yang
memandang mereka, niscaya dia akan mengatakan “mereka adalah orang-orang
yang sakit” padahal mereka bukanlah orang yang sakit. Atau, dia mengatakan
“mereka adalah orang-orang yang linglung”. Demi hidupku mereka ini telah
dilinglungkan oleh perkara yang besar nan agung` (halaman 79 poin ke 14)
Kata ‫ﻳﻨﻈﺮ‬/yanẓuru/ bermakna `memandang` dan kata /‫ﺍﻟﻨﺎﻅﺮ‬/ bermakna
`orang yang memandang` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang
sama yaitu ‫ ﻧﻈﺮ‬/naẓara/. Begitu juga dengan kata ‫ﺧﻮﻟﻄﻮﺍ‬/khūliṭū/ bermakna
`orang-orang yang linglung` dan kata ‫ﺧﺎﻝﻁﻫﻢ‬/khālaṭuhum/ bermakna `mereka telah
dilinglungkan` adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu

‫ ﺧﻠﻂ‬/khalaṭa/ yang artinya `mnecampurkan, mengacaukan, membingungkan`

‫ﺃﻋﻄﺎﻩ ﻣﻦ ﺧﻮﻓﻪ ﻣﺎﻻ ﻳﻌﻄﻲ ﺭﺑﻪ‬

Universitas Sumatera Utara

/a‘ṭāhu min khaufihi mā lā yu‘ṭī rabbahu/ `dia lebih takut kepada orang itu
daripada kepada Tuhannya` (halaman 79 poin ke 1)
Kata ‫ ﺃﻋﻄﺎﻩ‬/a‘ṭāhu/ dan kata ‫ﻳﻌﻄﻲ‬/yu‘ṭī/ di atas sama memiliki arti
`memberi`. Maksud kata memberi di atas yaitu, memberikan rasa takut atau
memiliki perasaan takut. Kata di atas merupakan jinas Isytiqaq karena memiliki
asal kata yang sama yaitu ‫ ﻋﻄﻰ‬/‘aṭā/ yang artinya `melayani, memberi`.

‫ﻭﻻ ﺗﺘﻜﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺃﺗﻜﺎﻝ ﺍﻟﻤﺴﺘﺴﻠﻢ‬
/wa lā tattakil ‘alā al-qadari attakāla al-mustaslim/ `dan jangan pula engkau pasrah
pada takdir seperti pasrahnya orang yang menyerah` (halaman 83 poin ke 2)
Kata ‫ﺗﺘﻜﻞ‬/tattakil/ dan kata ‫ﺃﺗﻜﺎﻝ‬/attakāla/ di atas memiliki arti yang sama
yaitu `pasrah`. Dua kata di atas adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata
yang sama.

‫ﻭﻟﻜﻦ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻌﺎﺫﻓﻠﻴﺴﺘﻌﺬ ﻣﻦ ﻣﻀﻼﺕ ﺍﻟﻔﺘﻦ‬
/wa lakin man ista‘āża falyasta‘iż min muḍillāti al-fitani/ `akan tetapi barangsiapa
yang hendak meminta perlindungan, maka hendaklah dia meminta perlindungan
dari fitnah-fitnah yang menyesatkan` (halaman 85 poin ke 8)
Kata ‫ﺍﺳﺘﻌﺎﺫ‬/ista‘āża/ dan kata‫ﻳﺴﺘﻌﺬ‬/yasta‘iż/ bermakna `meminta
perlindungan`. Kedua kata di atas adalah jinas Isytiqaq karena memiliki asal kata
yang sama yaitu ‫ ﻋﺎﺫ‬/‘āża/ yang artinya `berlindung, mencari perlindungan`







/innamā al-taubatu ‘alā allāhi lillażīna ya‘malūna al-sū’a bijahālatin ṡumma
yatūbūna min qarībin fa ulāika yatūbu allāhu ‘alaihim wa kāna allāhu ‘alīman
ḥakīmā/ ` Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang
yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan yang kemudian mereka bertaubat
dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana`. (halaman 88 poin ke 2)

Universitas Sumatera Utara

Kata /al-taubatu/ bermakna `taubat` dan kata
/yatūbūna/ bermakna `mereka bertaubat` adalah jinas
Isytiqaq karena memiliki asal kata yang sama yaitu ‫ﺗﺎﺏ‬/tāba/ yang artinya
`bertaubat`.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pada bab-bab sebelumnya sudah dipaparkan mengenai pengertian jinas,
pembagian jinas, contoh-contoh jinas serta analis dan jumlah jenis jinas yang
terdapat dalam kitab

(‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ )ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/al-

mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi/.

Universitas Sumatera Utara

Maka dari berbagai pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan jinas yang
terdapat dalam kitab kitab

‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ )ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ‬

(‫ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu al-awwalu fī al-faṣli alkhāmisi/ adalah sebagai berikut :
1. Jumlah jenis jinas yang tedapat dalam kitab kitab

‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ‬

(‫)ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (albābu al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi/ ada 5 jenis, yaitu : Jinas Mudhari’,
Jinas Lahiq, Jinas Mushahhaf, Jinas Qalb Ba’du dan Jinas Isytiqaq.
2. Jenis jinas yang terdapat dalam kitab kitab

‫ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻴﺎﻧﻪ ﻭ ﺣﻜﻤﻪ )ﺍﻟﺒﺎﺏ‬

(‫ﺍﻻﻭﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ‬/al-mukhtāru min bayānihi wa ḥikamihi (al-bābu
al-awwalu fī al-faṣli al-khāmisi/ hanya terdapat pada jenis jinas Ghairu
Tam, yaitu :
a) Jinas Mudhari’ terdapat 2 jinas.
b) Jinas Lahiq terdapat 8 jinas
c) Jinas Mushahhaf terdapat 1 jinas
d) Jinas Qalb Ba’du terdapat 2 jinas
e) Jinas Isytiqaq terdapat 19 jinas

4.2 SARAN
Jinas merupakan salah satu cabang Ilmu Badi’ Muhassinatul Lafzi. Ilmu
Badi sendiri merupakan cabang dari Ilmu Balaghah yang membahas mengenai
keindahan-keindahan lafazh bahasa Arab. Karena itu, dihimbau kepada para
Mahasiswa/i Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara pembaca lainnya untuk untuk dapat mempelajari dan memahami
Ilmu Badi’ khususnya Jinas. Karena selain keindahan susunan kalimatnya, jinas
juga memberikan kita pengetahuan dan pemahaman bahwa Bahasa Arab, antara
kata yang satu dengan yang lainnya memiliki makna yang saling terikat dan

Universitas Sumatera Utara

berkaitan, walaupun tidak sama. Contoh-contoh jinas lainnya bisa ditemukan
dalam Al-Qur’an, Hadits Rasul, syair dan prosa sastrawan terdahulu.
Diharapkan pula untuk untuk menambah referensi mengenai Ilmu Balaghah
pada perpustakaan, baik perpustakaan Universitas maupun perpustakaan Fakultas
Ilmu Budaya.

DAFTAR PUSTAKA

‘Athari, Muhammad Shidqi. 2010. ‫ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ‬
mu‘jamu

al-mufahrasi

lialfāẓi

‫ﺍﻟﻤﻌﺠﻢ ﺍﻟﻤﻔﻬﺮﺱ ﻻﺍﻟﻔﺎﻅ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ‬
al-qur’āni

al-karīmi/.

/alBeirut

:

Dar Al-Fikri
‘Atyq, ‘Abdul ‘Aziz. 1718.

‫ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻼﻏﺔ ﺍﻟﻌﺮﺍﺑﻴﺔ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﺒﺪﻳﻊ‬/fī al-balāghati

al-‘arābiyyati ‘ilmu al-badī‘i/ . Beirut : Darul Fakhah ‘Arabiyah

Universitas Sumatera Utara