Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Surat Telah Selesai Melakukan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 Kuesioner dan Lembar Observasi
KUESIONER PENELITIAN
HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DANPERILAKU
KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA
SEKOLAH DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN
2017
I.
II.
Data Responden Penjual Makanan Jajanan
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Makanan Jajanan yang dijajakan :
Wawancara Pada Penjual Makanan Jajanan
1. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu selalu memakai pakaian
bersih?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
2. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu memakai celemek?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
Jika tidak memakai celemek, apa alasan bapak/ibu?
a. Kurang perlu
b. Kurang nyaman/rishi karena tidak terbiasa
c. Tidak tahu manfaatnya
3. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu memakai tutup kepala?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
Jika tidak memakai tutp kepala, apa alasan bapak/ibu?
a. Kurang Perlu
b. Kurang nyaman/rishi karena tidak terbiasa
c. Tidak tahu manfaatnya
4. Apakah sebelum menangani makanan bapak/ibu mencuci tangan pakai
sabun?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
5. Apakah sesudah keluar dari kamar mandi kembali mencuci tangan pakai
sabun?
Universitas Sumatera Utara
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
6. Apakah bapak/ibu tetap menangani makanan saat menderita batuk/pilek?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
7. Apakah saat menjamah makanan bapak/ibu selalu memakai alat bantu?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
8. Apakah bapak/ibu pernah mendapat penyuluhan tentang penyelenggaraan
makanan yang baik dan benar?
a. Sering
b. Pernah
c. Tidak pernah
9. Apakah peralatan untuk menangani makanan langsung dibersihkan saat
setelah selesai digunakan?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
10. Apakah menggunakan bahan pembersih, seperti sabun saat mencuci
peralaatan?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
11. Apakah bapak/ibu mencuci peralatan dengan air bersih yang mengalir?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
12. Air yang dipakai sebagai sumber air bersih?
a. PAM
b. Sumur
c. Galon
13. Apakah air bersih yang digunakan untuk membuat makanan dimasak
sampai mendidih?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
14. Apakah makanan jajanan yang mau diangkut dalam wadah yang terpisah
dengan bahan mentah sehingga telindung dari pencemaran?
a. Ya
Universitas Sumatera Utara
b. -kadang
c. Tidak
15. Apakah semua bahan yang tersimpan dalam wadah yang terpisah?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
16. Bagaimana bapak/ibu menangani sampah ditempat penjualan?
a. Ditampung sementara dengan tempat sampah tertutup
b. Ditampung sementara dengan tempat sampah terbuka
c. Dibuang sembarangan
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR OBSERVASI
No
Objek Penilaian Higiene Sanitasi
1. Penjamah Makanan
1. Berpakaian bersih
2. Memakai celemek
3. Memakai tutup kepala
4. Kuku bersih dan pendek
5. Rambut bersih
6. Selalu pakai alat bantu atau alas tangan
menjamah makanan
7. Tidak mengobrol atau bercakap-cakap
saat menanganik makanan
8. Tidak merokok waktu menangani
makanan
9. Tidak menggaruk anggota badan saat
menangani makanan
10. Tidak batuk atau bersin di hadapan
makanan jajanan yang disajikan dan tau
tanpa menutup mulut dan hidung
11. Mencuci tangan setiap kali hendak
menangani makanan
2. Pencucian Peralatan
12. Peralatan yang sudah dipakai dicuci
dengan air bersih dan dengan sabun
13. Peralatan disimpan di tempat yang bebas
pencemaran
14. Tidak menggunakan kembali peralatan
yang dirancang hanya untuk sekali pakai
3.
Pengangkutan Makanan
15. Makanan jajanan yang dijajakan dalam
keadaan terbungkus dan atau tertutup
16. Pembungkus yang digunakan dan atau
tutup makanan jajanan dalam keadaan
bersih dan tidak mencemari makanan
4.
Penyediaan Air Bersih
17. Secara fisik (warna, bau, rasa)
memenuhi syarat
5.
Sarana Penjaja
18. Mudah dibersihkan
19. Melindungi dari debu dan pencemaran
Ya
Kategori
Tidak
Universitas Sumatera Utara
20. Tersedia penyimpanan makanan
jadi/siap disajikan
21. Tersedia tempat cuci (alat, tangan, bahan
makanan)
22. Tersedia tempat sampah
Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENELITIAN
HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DAN PERILAKU
KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA
SEKOLAH DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN
2017
I.
KARAKTERISTIK SISWA
1. Nomor responden
:
2. Nama
:
3. Kelas
4. Umur
:
5. Jenis kelamin
:
6. Tempat membeli jajanan
:
7. Uang saku yang diterima per hari :
8. Jenis jajanan yang paling sering dibeli :
II.
PERILAKU RESPONDEN
a. Pengetahuan
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang kamu anggap benar.Bacalah dengan teliti sebelum menjawab
soal.
1. Apakah makanan jajanan itu?
a. Makanan dan minuman yang dijual di pinggir jalan
b. Makanan dan minuman yang langsung dapat dikonsumsi yang
dijual di pinggir jalam, kaki lima, terminal dan tempat umum
lainnya
c. Makanan dan minuman yang lebih enak dari makanan di rumah
2. Apa manfaat mengonsumsi makanan jajanan?
a. Mengisi perut lapar
b. Tidak perlu makan di rumah
c. Memberi tambahan tenaga (energy)
3. Makana jajanan seperti apa yang dikatakan baik?
a. Makanan dan minuman yang bergizi, enak, dan bersih
b. Makanan dan minuman yang bersih, murah, enak, dan warnanya
menarik
c. Makanan dan minuman yang dimasak dengan peralatan modern
4. Bagaimana makanan jajanan yang aman?
a. Makanan dan minuman yang bersih, tidak mengandung pewarna
berbahaya bagi kesehatan, dan tidak basi.
b. Makanan dan minuman yang dibungkus/ dikemas dengan baik
sehingga tidak kotor
Universitas Sumatera Utara
c. Makanan dan minuman yang dijual di tempat yang bersih
5. Tahukah kamu makanan jajanan ala barat?
a. Makanan jajanan yang siap untuk dikonsumsi dalam waktu singkat
seperti burger, sosis, dan KFC
b. Makanan jajanan yang harganya sangat mahal
c. Makanan jajanan yang berasal dari barat (luar negeri)
6. Tahukah kamu makanan jajanan tradisional?
a. Makanan jajanan yang harganya murah
b. Makanan jajanan seperti onde-onde dan kue lapis
c. Makanan jajanan yang dijual di pinggir jalan pakai gerobak atau
sepeda
7. Menurut kamu apakah snack itu?
a. Makanan yang dibungkus atau dikemas dalam ukuran kecil
b. Makanan yang enak seperti oreo, wafer, dan chitato
c. Makanan yang dapat memberi sedikit tenaga (energy)
8. Bagaimana makanan jajanan yang mengandung pewarna berbahaya
bagi kesehatan?
a. Makanan dan minuman yang rasanya sangat manis
b. Makanan dan minumanyang berwarna merah atau kuning
menyolok
c. Makanan dan minuman yang warnanya menarik
9. Makanan jajanan yang berwarna merah atau kuning meyolok tidak
baik dikonsumsi karena?
a. Berbahaya bagi kesehatan
b. Mengandung pewarna kimia
c. Rasanya pahit
10. Cntoh makanan jajanan yang berjamur?
a. Makanan dan minuman yang rasanya enak
b. Makanan dan minuman yang basi
c. Kerupuk yang masuk angin
11. Contoh makanan jajanan yang kotor?
a. Makanan dan minuman yang tidak dibungkus
b. Makanan dan minuman yang berwarna merah atau kuning
menyolok
c. Ada rambut, kuku, debu, atau batu krikil pada makanan jajanan
12. Tahukah kamu mana yang tidak boleh ditambahkan kedalam makanan
jajanan?
a. Gula pasir
b. Pewarna
c. Boraks dan formalin
Universitas Sumatera Utara
13. Menurut kamu, mana minuman yang bergizi?
a. Susu
b. Coca-cola, Fanta, dan sprite
c. Air es yang berwarna-warni
14. Makanan jajanan bisa menyebabkan penyakit apa?
a. Sakit perut, munmen (muntah mencret), dan sakit gigi
b. Batuk, sakit kepala, dan sakit mata
c. Tidak menyebabkan penyakit apapun
15. Menurut kamu, kenapa makan pagi itu penting?
a. Makan pagi tidak penting
b. Agar konsentrasi waktu belajar di sekolah
c. Agar tidak lemas waktu bermain dengan teman di sekolah.
b. Sikap
Petunjuk:
Baca dan simaklah pernyataan dibawah ini dengan baik.Kemudian berilah
tanda centang () pada pernyataan yang kamu anggap benar dengan memilih
setuju atau tidak setuju.
No
Pernyataan
Setuju
Tidak
setuju
1. Sebelum berangkat ke sekolah tidak perlu sarapan.
2. Sebelum mengonsumsi makanan jajanan tidak perlu
mencuci tangan terlebih dahulu.
3. Makanan jajanan yang baik yaitu yang rasanya enak
dan warnanya menarik
4. Makanan jajanan yang harganya murah dicurigai
tidak aman dan tidak sehat.
5. Makanan jajanan yang warnanya menyolok tidak
mengandung bahan kimia.
6. Makanan jajanan ala barat tidak menyebabkan
penyakit apapun walau dikonsumsi tiap hari.
7. Snack seperti chitato, wafer, dan oreo tidak
menyebabkan penyakit apapun jika dikonsumsi tiap
hari.
8. Makanan jajanan dibungkus/ dikemas dengan kertas
koran.
9. Makanan jajanan tidak perlu dibungkus/ dikemas
dengan baik.
10. Makanan jajanan tidak dapat memberi tenaga
(energi) bagi tubuh.
11. Membawa air minum dari rumah itu penting.
Universitas Sumatera Utara
12.
13.
14.
15.
Membawa makanan dari rumah itu penting.
Jajan hanya di kantin sekolah.
Jajan bukan karena lapar tetapi karena tertarik
melihat makanan jajanan yang dijual.
Jajan karena melihat teman jajan.
c. Tindakan
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada pernyataan dibawah ini! Jawaban harus sesuai
dengan kehidupan sehari-hari.
No
Pernyataan
Selalu Sering Kadangkadang
1.
Makan pagi di rumah
2.
Mencuci tangan sebelum mengonsusmsi
makanan jajanan
3.
Jajan di kantin sekolah
Universitas Sumatera Utara
Tidak
pernah
4.
Jajan diluar pagar sekolah.
5.
Jajan di pinggir jalan.
6.
Membeli makanan jajanan tradisional seperti
kue lapis, onde-onde, dan gorengan.
Universitas Sumatera Utara
7.
Membeli makanan jajanan ala barat seperti
burger.
8.
Membeli makanan jajanan seperti mi besar
(mi gomak), lontong, nasi goreng, dan mi tektek.
9.
Membeli snack seperti oreo, wafer, chitato,
Universitas Sumatera Utara
dan lain-lain.
10.
Membeli minuman berwarna.
11.
Membeli susu kemasan.
12.
13.
Membawa air minum dari rumah.
AKA
Membawa makanan (nasi) dari rumah atau
bawa bontot.
Universitas Sumatera Utara
14.
15.
III.
Membeli makanan jajanan yang bersih, enak,
dan bergizi.
Membeli makanan jajanan yang warnanya
menarik dan harganya murah.
Diare
1. Apakah anda pernah mengalami diare dalam sebulan terakhir?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda mencari pengobatan ke rumah sakit atau puskesmas atau
klinik terdekat?
a. Ya
b. Tidak
Universitas Sumatera Utara
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 942/MENKES/SK/VII/2003
TENTANG
PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan
minuman yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan
agar tidak membahayakan kesehatannya;
b. bahwa persyaratan makanan jajanan yang ditetapkan
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
236/Menkes/Per/IV/1997 perlu disempurnakan dan
ditinjau kembali dalam rangka pelaksanaan Otonomi
Daerah;
c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut
perlu ditetapkan Pedoman Persyaratan Hygiene
Sanitasi Makanan Jajanan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan;
Mengingat
:
1. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273);
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
3. Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656);
4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahunh 1999
Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3848);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran
Negara Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3447);
1
Universitas Sumatera Utara
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3952);
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan RI;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
PEDOMAN
PERSYARATAN
HYGIENE
MAKANAN JAJANAN.
TENTANG
SANITASI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1.
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
makan/restoran, dan hotel.
2.
Penanganan makanan jajanan adalah kegiatan yang meliputi pengadaan,
penerimaan bahan makanan, pencucian, peracikan, pembuatan,
pengubahan bentuk, pewadahan, penyimpanan, pengangkutan, penyajian
makanan atau minuman.
3.
Bahan makanan adalah semua bahan makanan dan minuman baik terolah
maupun tidak, termasuk bahan tambahan makanan dan bahan penolong.
4.
Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan.
5.
Penjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak
langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap
persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan
penyajian.
6.
Pengelola sentra adalah orang atau badan yang bertanggungjawab untuk
mengelola tempat kelompok pedagang makanan jajanan.
7.
Peralatan adalah barang yang digunakan untuk penanganan makanan
jajanan.
8.
Sarana penjaja adalah fasilitas yang digunakan untuk penanganan makanan
jajanan baik menetap maupun berpindah-pindah.
2
Universitas Sumatera Utara
9.
Sentra pedagang makanan jajanan adalah tempat sekelompok pedagang
yang melakukan penanganan makanan jajanan.
BAB II
PENJAMAH MAKANAN
Pasal 2
Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan
penanganan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan antara lain :
a.
tidak menderita penyakit mudah menular misal : batuk, pilek, influenza,
diare, penyakit perut sejenisnya;
b.
menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya);
c.
menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian;
d.
memakai celemek, dan tutup kepala;
e.
mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.
f.
menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan
alas tangan;
g.
tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut
atau bagian lainnya);
h.
tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan
atau tanpa menutup mulut atau hidung.
BAB III
PERALATAN
Pasal 3
(1) Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan
jajanan harus sesuai dengan peruntukannya dan memenuhi persyaratan
hygiene sanitasi.
(2) Untuk menjaga peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) :
a. peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan
sabun;
b. lalu dikeringkan dengan alat pengering/lap yang bersih
c. kemudian peralatan yang sudah bersih tersebut disimpan di tempat
yang bebas pencemaran.
(3) Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk
sekali pakai.
3
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
AIR, BAHAN MAKANAN, BAHAN
TAMBAHAN DAN PENYAJIAN
Pasal 4
(1) Air yang digunakan dalam penanganan makanan jajanan harus air yang
memenuhi standar dan Persyaratan Hygiene Sanitasi yang berlaku bagi
air bersih atau air minum.
2)
Air bersih yang digunakan untuk membuat minuman harus dimasak
sampai mendidih.
Pasal 5
(1) Semua bahan yang diolah menjadi makanan jajanan harus dalam
keadaan baik mutunya, segar dan tidak busuk.
(2) Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan
jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan,
tidak kadaluwarsa, tidak cacat atau tidak rusak.
Pasal 6
Penggunaan bahan tambahan makanan dan bahan penolong yang digunakan
dalam
mengolah makanan jajanan harus sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7
(1) Bahan makanan, serta bahan tambahan makanan dan bahan penolong
makanan jajanan siap saji harus disimpan secara terpisah
(2) Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus disimpan
dalam wadah terpisah.
Pasal 8
Makanan jajanan yang disajikan harus dengan tempat/alat perlengkapan yang
bersih, dan aman bagi kesehatan.
Pasal 9
(1) Makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan
atau tertutup.
(2) Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus
dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.
(3) Pembungkus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilarang ditiup.
Pasal 10
(1) Makanan jajanan yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup atau
terbungkus dan dalam wadah yang bersih.
(2) Makanan jajanan yang diangkut harus dalam wadah yang terpisah
dengan bahan mentah sehinggga terlindung dari pencemaran.
4
Universitas Sumatera Utara
Pasal 11
Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari 6 (enam) jam
apabila masih dalam keadaan baik, harus diolah kembali sebelum disajikan.
BAB V
SARANA PENJAJA
Pasal 12
(1) Makanan jajanan yang dijajakan dengan sarana penjaja konstruksinya
harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari
pencemaran.
(2) Konstruksi sarana penjaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi persyaratan yaitu antara lain :
a. mudah dibersihkan;
b. tersedia tempat untuk :
1.
air bersih;
2.
penyimpanan bahan makanan;
3.
penyimpanan makanan jadi/siap disajikan;
4.
penyimpanan peralatan;
5.
tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan);
6.
tempat sampah.
(3) Pada waktu menjajakan makanan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi, dan harus terlindungi dari debu,
dan pencemaran.
BAB VI
SENTRA PEDAGANG
Pasal 13
(1) Untuk meningkatkan mutu dan hygiene sanitasi makanan jajanan, dapat
ditetapkan lokasi tertentu sebagai sentra pedagang makanan jajanan.
(2) Sentra pedagang makanan jajanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
lokasinya harus cukup jauh dari sumber pencemaran atau dapat
menimbulkan pencemaran makanan jajanan seperti pembuangan
sampah terbuka, tempat pengolahan limbah, rumah potong hewan, jalan
yang ramai dengan arus kecepatan tinggi.
(3) Sentra pedagang makanan jajanan harus dilengkapi dengan fasilitas
sanitasi meliputi :
a.
air bersih;
b.
tempat penampungan sampah;
5
Universitas Sumatera Utara
c.
saluran pembuangan air limbah;
d.
jamban dan peturasan;
e.
fasilitas pengendalian lalat dan tikus;
(4) Penentuan lokasi sentra pedagang makanan jajanan ditetapkan oleh
pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Pasal 14
(1) Sentra pedagang makanan jajanan dapat diselengggarakan oleh
pemerintah atau masyarakat.
(2) Sentra pedagang makanan jajanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mempunyai pengelola sentra sebagai penanggung jawab.
(3) Pengelola sentra pedagang makanan jajanan berkewajiban :
a. mendaftarkan kelompok pedagang yang melakukan kegiatan di sentra
tersebut pada Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
b. memelihara fasilitas sanitasi dan kebersihan umum.
c. melaporkan adanya keracunan atau akibat keracunan secepatnya
dan atau selambat-lambatnya dalam 24 (duapuluh empat) jam setelah
menerima
atau
mengetahui
kejadian
tersebut
kepada
Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 15
(1) Pembinaan dan pengawasan makanan jajanan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota.
(2) Untuk melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan pendataan terhadap sentra pedagang makanan
jajanan dan sarana penjaja sebagaimana tercantum dalam lampiran I
Keputusan ini.
(3) Terhadap sentra penjaja makanan jajanan maupun penjaja makanan
jajanan dapat diberikan tanda telah terdaftar atau stiker telah didaftar.
Pasal 16
(1) Penjamah makanan berkewajiban memiliki pengetahuan tentang hygiene
sanitasi makanan dan gizi serta menjaga kesehatan.
(2) Pengetahuan mengenai hygiene sanitasi makanan dan gizi serta
menjaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh
melalui kursus hygiene sanitasi makanan .
(3) Pedoman penyelenggaraan kursus hygiene sanitasi makanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran II
Keputusan ini.
6
Universitas Sumatera Utara
Pasal 17
Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota mengikut sertakan instansi terkait, pihak pengusaha,
organisasi, profesi, Asosiasi, Paguyuban dan atau Lembaga swadaya
masyarakat.
Pasal 18
Dinas kesehatan Kabupaten/Kota secara berkala menyampaikan laporan
pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota secara berjenjang.
Pasal 19
Ketentuan pembinaan dan pengawasan makanan jajanan ditetapkan lebih
lanjut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
Semua sentra dan penjaja makanan yang telah melakukan kegiatan sebelum
ditetapkannya keputusan ini, harus menyesuaikan dengan keputusan ini
dalam waktu selambat lambatnya 2 (dua) tahun.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini, maka Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 236/Menkes/Per/IV/1997 tentang Persyaratan Kesehatan
Makanan Jajanan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 22
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Juli 2003
MENTERI KESEHATAN,
Dr. ACHMAD SUJUDI
7
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR
: 942/Menkes/SK/VII/2003
TANGGAL : 3 JULI 2003
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SANITASI MAKANAN JAJANAN
A.
PEMBINAAN
1. Pendataan
a. Kegiatan pendataan Makanan Jajanan meliputi penyiapan formulir
pendataan, surat tugas, jadwal kegiatan, pencatatan, surat edaran
tentang pendataan makanan jajanan kepada Camat, Lurah, Pemilik
gedung, semua pedagang makanan jajanan, surat permintaan
dukungan dari Instansi terkait dan penyerahan surat pendaftaran
kepada pedagang.
b. Pendataan ditujukan kepada pedagang Makanan Jajanan
perorangan dan sentra makanan jajanan baik di dalam gedung
maupun di luar gedung.
c. Laporan pendataan meliputi jumlah pedagang Makanan Jajanan di
luar gedung dan di dalam gedung serta jumlah sentra Makanan
Jajanan di dalam gedung dan di luar gedung serta penyebaran
pedagang makanan jajanan dan penyebaran sentra Makanan
Jajanan.
d. Pendataan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan menggunakan cara sedemikian rupa sehingga memperoleh
laporan pendataan sebagaimana dimaksud dalam butir (c).
e. Pendataan dilakukan pada setiap awal tahun kalender.
2. Pendaftaran
a. Sebelum dilakukan pendaftaran perlu diberitahukan secara luas
kepada para pedagang Makanan Jajanan, sentra pedagang
Makanan Jajanan dan instansi terkait yang ada di wilayah kerjanya
masing-masing.
b. Kegiatan penyiapan instrumen pendaftaran Makanan Jajanan
meliputi penyiapan formulir pendaftaran (MJI), buku register, kartu
status makanan jajanan, buku kesehatan penjamah, sticker tanda
terdaftar pedagang makanan jajanan dan plakat tanda terdaftar
sentra makanan jajanan.
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyediakan instrumen
pendaftaran yang dimaksud pada butir (b) dengan mengacu kepada
pedoman yang sudah ada.
8
Universitas Sumatera Utara
d. Pendaftaran dilakukan oleh pemohon/pedagang makanan jajana n
dengan mengisi formulir pendaftaran (MJI) yang tersedia di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk dicatat dalam buku
register pendaftaran.
e. Setiap pedagang Makanan Jajanan yang telah terdaftar diberikan
sticker tanda terdaftar dan wajib memasang sticker tanda terdaftar
pada sarana penjaja makanan jajanan yang dikelolanya.
f. Hasil laporan pendaftaran adalah diperolehnya informasi tentang
pedagang makanan jajanan dan sentra makanan jajanan yang
meliputi : jenis/nama makanan jajanan dan sentra makanan ja janan,
alamat, nama pemilik, nama dan jumlah penjamah, keanggotaan
kelompok/assosiasi, sarana dan lokasi di dalam atau di luar gedung.
3. Penyuluhan dan Kursus
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dan asosiasi
bersama kader di masyarakat terhadap para pedagang dan pemilik
untuk memotivasi perilaku yang mendukung pelaksanaan pembinaan
Makanan Jajanan.
b. Metode penyuluhan dengan cara memotivasi para pedagang
makanan
jajanan
yang
melakukan
pendaftaran
untuk
memberdayakan organisasi yang ada dan atau membentuk
organisasi bagi yang belum ada sebagai wahana untuk pembinaan
makanan jajanan.
c. Dengan bekerjasama kepada pemilik usaha makanan jajanan,
assosiasi dan atau pihak penyandang dana atau Bapak Asuh
dilakukan kegiatan kursus bagi Pedagang makanan jajanan untuk
Memperoleh Sertifikat Kursus Hygiene Sanitasi Makanan.
4.
Pembentukan Sentra Pedagang Makanan Jajanan
a. Setiap gedung perkantoran/industri/pusat perdagangan/daerah
kegiatan pariwisata yang mempunyai kelompok makanan jajanan
atau belum berupa kelompok dilakukan penataan untuk menjadi
sentra makanan jajanan.
b. Kelompok makanan jajanan pada butir (a) dilakukan pembinaan
dengan melengkapi fasilitas dan sarana pedagang makanan jajanan.
c. Pembentukan sentra pedagang makanan jajanan di motivasi oleh
Dinas Kesehatan dan Asosiasi yang telah terdaftar di Pemerintah
Daerah setempat dengan dukungan kerjasama dari instansi terkait.
d. Sentra Pedagang makanan jajanan yang telah terbentuk dilakukan
inspeksi sanitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan Asosiasi
yang telah terdaftar di Pemerintah Daerah setempat untuk diusulkan
penetapan lokasi kepada Bupati/Walikota.
9
Universitas Sumatera Utara
e. Setiap
gedung
perkantoran/industri/pusat
perdagangan/
pembelanjaan serta daerah kegiatan pariwisata yang akan dibangun,
yang membutuhkan jasa pelayana n makanan diwajibkan
menyediakan lahan atau tempat untuk sentra pedagang makanan
jajanan baik yang ada di dalam gedung maupun di luar gedung.
f. Persyaratan hygiene sanitasi sentra pedagang makanan jajanan
harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri ini.
g. Pengaturan lebih lanjut tentang persyaratan hygiene sanitasi
makanan jajanan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, antara lain mencakup :
1).
air bersih
2).
lalat, tikus dan hewan lainnya
3).
sampah
4).
limbah
5).
pemeliharaan kebersihan
6).
perilaku hygienis penjamah
7).
pemeriksaan kesehatan
8).
ventilasi dan pencahayaan
9).
penataan lalu lintas pengunjung
10). suhu penyimpanan bahan makanan
h. Setiap sentra makanan jajanan harus memiliki pengelola sentra
sebagai penanggung jawab yang mengkoordinir pedagang makanan
jajanan yang ada di dalam sentra makanan jajanan
i. Pengelola sentra makanan jajanan berkewajiban memelihara
kebersihan dan sanitasi lingkungan sentra makanan jajanan
j.
1.
Sentra makanan jajanan dikembangkan berupa percontohan sentra
makanan jajanan yang dibina secara intensif untuk ditularkan kepada
daerah lain.
PENGAWASAN
1. Pengawasan sentra makanan jajanan dilaksanakan dengan inspeksi
sanitasi secara berkala dan penerapan HACCP secara bertahap oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat .
2. Inspeksi sanitasi dapat dilaksanakan dengan pengujian contoh sample
makanan dan spesimen di laboratorium untuk penegasan/konfirmasi
yang dilaksanakan sesuai kebutuhan.
3. Contoh makanan dan spesimen yang dimaksud dalam Keputusan ini
yaitu contoh makanan, contoh usap alat masak, contoh usap alat
makan, contoh air, contoh usap dubur karyawan dan contoh lainnya.
10
Universitas Sumatera Utara
4. Contoh makanan dan spesimen yang dikirim langsung oleh Penanggung
jawab Sentra Pedagang makanan jajanan dapat dilayani bila
pengambilannya dilakukan sesuai dengan persyaratan pengambilan
contoh makanan dan spesimen.
5. Jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium sesuai dengan
permintaan pengirim.
6. Hasil pemeriksaan dikirim kepada pengirim dengan tembusan kepada
Dinas Kesehatan setempat untuk keperluan pemantauan/ pengawasan.
7. Biaya pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan contoh makanan
dan spesimen yang dilakukan secara rutin menjadi tanggung jawab
pedagang makanan jajanan yang bersangkutan.
8. Biaya pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan contoh makanan
dan spesimen dalam rangka uji petik ditanggung oleh Pusat, Propinsi
dan atau Pemerintah daerah.
9. Laporan hasil inspeksi sanitasi dikirim kepada Bupati/Walikota dan
tembusan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Propinsi dan Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Ditjen PPM & PL
Depkes RI dengan periode 3 (tiga) bulan sekali, dengan format laporan
MJ3.
10. Sentra makanan jajanan yang telah memenuhi syarat dan menerapkan
HACCP dapat diberikan penghargaan atas keberhasilannya.
2.
EVALUASI
1. Terhadap kegiatan pembinaan dan pengawasan dilakukan evaluasi oleh
instansi terkait secara berjenjang.
2. Hasil evaluasi dilaporkan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan
antara lain kepada Dinas Kesehatan Propinsi, Direktorat Penyehatan Air
dan Sanitasi Ditjen PPM & PL Depkes RI, Jakarta, dan Asosiasi yang
telah terdaftar di Pemerintah Daerah untuk dijadikan bahan masukan
perencanaan, pembinaan dan pengawasan sanitasi makanan jajanan.
MENTERI KESEHATAN,
Dr. ACHMAD SUJUDI
11
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR
: 942/Menkes/SK/VII/2003
TANGGAL : 3 Juli 2003
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN
A.
Peserta, Penyelenggara, Penanggung Jawab dan Pembina Teknis
1. Peserta
pelatihan
adalah
setiap
orang
dan
atau
Pengusaha/Penanggung jawab dan penjamah makanan yang yang
menangani makanan jajanan.
2. Penyelenggara pelatihan adalah Pusat, Dinas Kesehatan Propinsi,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Lembaga yang telah terdaftar di
Pemerintah Daerah setempat.
3. Penanggung jawab pelatihan adalah Ketua Penyelenggara Pelatihan.
4. Pembina teknis pelatihan adalah Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi
untuk Tingkat Pusat dan Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tingkat
daerahnya.
B.
Kurikulum, Materi dan Pengajar atau Tutor
1. Kurikulum
pelatihan
Hygiene
Sanitasi
Makanan
bagi
pengsaha/penanggung jawab dan penjamah makanan sebagaimana
tercantum di bawah ini.
2. Materi pelatihan mengacu kepada modul pelatihan yang diterbitkan oleh
Departemen Kesehatan.
3. Pengajar atau tutor pelatihan kursus hygiene sanitasi makanan dengan
kualifikasi sebagai berikut :
C.
?
memiliki pengetahuan hygiene sanitasi makanan yang bersertifikat.
?
tenaga Profesi, Sanitarian.
?
berpengalaman bekerja dalam bidang terkait.
?
berpendidikan minimal S1 (Sarjana).
Tutorial dan Evaluasi
1. Peserta pelatihan yang belajar mandiri dapat dibantu dengan tutorial
yang dilakukan di Daerah tempat tinggal peserta bekerja, ataupun
tempat lain yang ditunjuk oleh penyelenggara pelatihan.
2. Peserta yang memenuhi syarat dalam pelatiha n dapat mengikuti
evaluasi kursus Hygiene Sanitasi Makanan yang dilaksanakan secara
tertulis.
12
Universitas Sumatera Utara
3. Pelaksanaan evaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh
Pelatihan.
Penyelenggara
4. Ketua Tim evaluasi adalah Tenaga Sanitarian yang ditunjuk oleh Ketua
Penyelenggara Pela tihan.
5. Tugas tim evaluasi adalah menyusun soal, mengawasi, memeriksa dan
menyampaikan hasil evaluasi kepada ketua tim evaluasi.
6. Ketua Tim evaluasi menetapkan peserta yang lulus dalam evaluasi.
D.
Sertifikat
1. Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus diberikan sertifikat.
2. Sertifikat dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Penyelenggara
Pelatihan.
3. Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan berlaku secara nasional.
4. Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan berlaku untuk jangka waktu
tak terbatas.
5. Bentuk sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan dibuat sesuai
dengan ketentuan sebagaimana pada contoh pada huruf G dan H.
E.
KURIKULUM KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN BAGI
PENANGGUNGJAWAB MAKANAN
No.
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Jam
Pelajaran
Bagian
1
2
1.
3
Peraturan
Perundang undangan
Hygiene sanitasi
Makanan
4
a. UU No. 23/1992 tentang
Kesehatan
b. Perundang -undangan
dibidang Pangan
5
2 x 45’
2.
Persyaratan
hygiene sanitasi
Tempat
Pengelolaan
Makanan (TPM)
a. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
hygiene sanitasi
Makanan jajanan
2 x 45’
A. MATERI
DASAR
13
Universitas Sumatera Utara
3.
Bahan Pencemar
Terhadap
Makanan
4.
Bahan Pencemar
Makanan Lainnya
5.
Penyakit Bawaan
Makanan
6.
Prinsip HSMM
7.
Struktur dan Tata
Letak Dapur
8.
Pencucian dan
Penyimpanan
Peralatan
Pengolahan
Makanan
9.
Pemeliharaan
B. MATERI
INTI
a. Rantai Perjalanan
Makanan (Food Chain)
b. Perkembangan Bakteri
Pada Makanan
c. Dosis Bakteri Pathogen
d. Cara
Bakteri
Menyebabkan Penyakit
a. Virus
b. Zat Asing & Bahan Fisik
c. Bahan Kimia
a. Penyebab Oleh Mikroba
b. Penyebab Oleh Bahan
Kimia
c. Penyebab Oleh Zat
Toksin
d. Penyebab Oleh Zat
Alergi
a. Sumber dan
Penyebaran Pencemar
Makanan
b. Aspek Sanitasi Makanan
c. Pemilihan Bahan
d. Penyimpanan Bahan
e. Pengolahan
f. Penyimpanan Makanan
g. Pengangkutan
h. Penyajian
i. Pengendalian Waktu
dan Suhu Makanan
(Danger Zone)
j. Pencemaran Silang
(Cross-contamination)
a. Bahan dan Konstruksi
b. Ukuran dan Fungsi
Ruang Kerja
c. Alur Makanan (Food
Flow)
d. Denah Bangunan (Lay
Out)
e. Kenyamanan (ergonomi)
a. Peralatan Masak
Memasak
b. Peralatan Makan Minum
c. Sarana dan Cara
Pencucian
d. Bahan Pencuci
e. Penyimpanan Peralatan
a. Air Bersih
1 x 45’
1 x 45’
2 x 45’
4 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
6 x 45’
14
Universitas Sumatera Utara
Kebersihan
Lingkungan
C. MATERI
PENUNJANG
10.
Hygiene
Perorangan
11.
Penanganan Alat
Pendingin
12.
Proses Masak
Memasak
Makanan
13.
Pengawetan dan
Bahan Tambahan
Makanan
14.
Pengendalian
Mutu Mandiri
15.
Rangkuman
Hygiene sanitasi
b. Pembuangan Limbah
dan Sampah
c. Pengendalian Serangga
dan Tikus
d. Pemeliharaan dan
Pembersihan Ruangan
e. Fasilitas Sanitasi
a. Sumber Pencemar dari
Tubuh
b. Pengamatan Kesehatan
c. Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Sehat
d. Pakaian Pelindung
Pencemaran
a. Sistem Pendinginan
b. Karakteristik Alat
Pendingin
c. Pelunakan Makanan
Beku (Thawing)
d. Pengawasan dan
Pemeliharaan
a. Cara Memasak Yang
Sehat
b. Hubungan Suhu dan
Pemusnahan Bakteri
c. Pemanasan Ulang
(Reheating)
a. Pemanasan,
Pengeringan dan
Pengasapan
b. Pengale ngan dan
Hampa Udara
c. Penggunaan Bahan
Kimia dan Radiasi
Bahan Tambahan Makanan
(BTM)
a. Pengendalian Mutu
(Quality Control)
b. Jaminan Mutu ( Quality
Assurance)
c. Pengujian Mandiri ( Self
Control)
d. Analisis Bahaya Titik
Kendali Kritis (ABTKK) –
Hazard Analysis Critical
Control Point (HACCP)
a. Ringkasan Materi
(Capita Selecta)
2 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
1 x 45’
15
Universitas Sumatera Utara
16.
17.
Makanan
Kepariwisataan
Manajemen
Hygiene sanitasi
Makanan
b. Latihan Soal
a. Pengenalan Pariwisata
b. Pariwisata Dalam
Pembangunan
c. Peran Makanan Sehat
Dalam Pariwisata
a. Permodalan dan
Pemasaran
b. Peluang Bisnis dan
Motivasi Kerja
c. Organisasi dan Asosiasi
1 x 45’
1 x 45’
35 x 45’
JUMLAH
F.
KURIKULUM KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN BAGI PENJAMAH
MAKANAN
No.
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Jam
Pelajaran
4
a. UU No. 23/1992 tentang
Kesehatan
b. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
hygiene sanitasi
Makanan jajanan
c. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
hygiene sanitasi Rumah
Makan / Restoran
d. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi
Makanan jajanan
a. Rantai Perjalanan
Makanan (Food Chain)
b. Perkembangan Bakteri
Pada Makanan
c. Cara Bakteri
Menyebabkan Penyakit
Pada Manusia
d. Mengenal pencemar lain
: virus, bahan kimia,
parasit, benda asing dan
bahan fisik.
a. Penyebab Oleh Mikroba
5
1 x 45’
Bagian
1
2
1.
3
Peraturan
Perundang undangan
Hygiene sanitasi
Makanan
2.
Bahan Pencemar
Terhadap
Makanan
3.
Penyakit Bawaan
A. MATERI
DASAR
B. MATERI
INTI
1 x 45’
2 x 45’
16
Universitas Sumatera Utara
Makanan
4.
Prinsip HSMM
5.
Pencucian dan
Penyimpanan
Peralatan
Pengolahan
Makanan
6.
Pemeliharaan
Kebersihan
Lingkungan
7.
Hygiene
Perorangan
b. Penyebab Oleh Bahan
Kimia
c. Penyebab Oleh Zat
Toksin
d. Penyebab Oleh Zat
Alergi
a. Sumber dan
Penyebaran Pencemar
Makanan
b. Pemilihan,
Penyimpanan,
Pengolahan,
Pengangkutan,
Penyajian dan Konsumsi
c. Aspek Hygiene Sanitasi
Makanan
d. Pengendalian Waktu
dan Suhu Makanan
(Danger Zone)
a. Peralatan Masak
Memasak
b. Peralatan Makan Minum
c. Sarana dan Cara
Pencucian
d. Bahan Pencuci
e. Penyimpanan Peralatan
a. Air Bersih
b. Pembuangan Limbah
dan Sampah
c. Pengendalian Serangga
dan Tikus
d. Pemeliharaan dan
Pembersihan Ruangan
e. Fasilitas Sanitasi
a. Sumber Pencemar dari
Tubuh
b. Pengamatan Kesehatan
c. Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Sehat
d. Pakaian Pelindung
Pencemaran
2 x 45’
1 x 45’
2 x 45’
1 x 45’
10 x 45’
JUMLAH
17
Universitas Sumatera Utara
G.
SERTIFIKAT
KURSUS
HYGIENE
PENGUSAHA/PENANGGUNG JAWAB
SANITASI
MAKANAN
BAGI
SERTIFIKAT KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN
NOMOR : -----------------------------Berdasarkan kepada Kepmenkes Nomor. … tahun 2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, telah dilaksanakan Evaluasi / Kursus Hygiene
Sanitasi Makanan bagi pengusaha / penanggungjawab yang diselenggarakan oleh
……………………, pada tanggal
…………………………………, bertempat di
…………………….., dan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi
Nomor………………….., tanggal ……………….., tentang Penetapan Peserta Yang
Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Sanitasi Makanan, dengan ini memberikan sertifikat
kepada :
Nama
Tempat tanggal lahir
Alamat
Pekerjaan / Jabatan
Perusahaan / Unit Kerja
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk
mengelola hygiene sanitasi makanan.
_________ , __________ 20 ___
PENYELENGGARA PELATIHAN,
KETUA,
Pas Photo
berwarna
ukuran
4x 6 cm
________________________
18
Universitas Sumatera Utara
HASIL EVALUASI HYGIENE SANITASI MAKANAN
MATERI PELAJARAN YANG DIIKUTI
Kelompok Dasar :
1. Perundang-undangan Hygiene Sanitasi Makanan
2. Persyaratan hygiene sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Kelompok Inti :
3. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan
4. Bahan Pencemar Makanan Lainnya
5. Penyakit Bawaan Makanan
6. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan
7. Struktur dan Tata Letak Dapur
8. Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan
9. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
10. Hygiene Perorangan
11. Penanganan Alat Pendingin
12. Proses Masak Memasak Makanan
13. Pengawetan dan Bahan Tambahan Makanan
14. Pengendalian Mutu Mandiri
Kelompok Penunjang :
15. _____________________________
16. _____________________________
17. _____________________________
NILAI EVALUASI RATA RAT A :
KETUA TIM EVALUASI
KURSUS HYGIENE SANITASI
MAKANAN
___________________
NIP.
____________ ( __________________ )
19
Universitas Sumatera Utara
H.
SERTIFIKAT KURSUS PENJAMAH MAKANAN
SERTIFIKAT KURSUS PENJAMAH MAKANAN
NOMOR : -----------------------------Berdasarkan kepada Kepmenkes No. … tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene
Sanitasi Makanan jajanan, telah dilaksanakan Evaluasi / Kursus Hygiene Sanitasi
Makanan
bagi
Penjamah
Makanan
yang
diselenggarakan
oleh
……………………, pada tanggal …………………………………, bertempat di
…………………….., dan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi
No………………….., tanggal ……………….., tentang Penetapan Peserta Yang
Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Sanitasi Makanan, dengan ini memberikan
sertifikat kepada :
Nama
Tempat tanggal lahir
Alamat
Pekerjaan / Jabatan
Perusahaan / Unit Kerja
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap sebagai
Penjamah makanan (food handler).
Pas Photo
berwarna
ukuran
4x 6 cm
_______ , __________ 20 ___
PENYELENGGARA PELATIHAN
KETUA,
________________________
20
Universitas Sumatera Utara
HASIL EVALUASI HYGIENE SANITASI MAKANAN
MATERI PELAJARAN YANG DIIKUTI
Kelompok Dasar :
1. Perundang-undangan di Bidang Hygiene Sanitasi Makanan
Kelompok Inti :
2. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan
3. Penyakit Bawaan Makanan
4. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan
5. Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan
6. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
7. Hygiene Perorangan
Kelompok Penunjang :
8. _____________________________
9. _____________________________
10. _____________________________
NILAI EVALUASI RATA RATA :
---------.----------200--KETUA TIM EVALUASI
KURSUS HYGIENE SANITASI
MAKANAN
___________________
NIP.
____________ ( __________________ )
MENTERI KESEHATAN,
Dr. ACHMAD SUJUDI
21
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 Print Out Data SPSS
OUTPUT SPSS PENELITIAN
HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DAN PERILAKU
KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA SEKOLAH
DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN 2017
Frequency Table
Umur Siswa SD
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< 10
Tahun
14
16,9
16,9
16,9
>= 10
Tahun
69
83,1
83,1
100,0
Total
83
100,0
100,0
Jenis Kelamin Siswa SD
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
lk
33
39,8
39,8
39,8
pr
50
60,2
60,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tempat Memilih Jajan
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
dalam
65
78,3
78,3
78,3
luar
18
21,7
21,7
100,0
Total
83
100,0
100,0
Jumlah Uang Saku
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
< 5000
40
48,2
48,2
48,2
>= 5000
43
51,8
51,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Jajanan Yang Sering Dibeli
Frequency
Valid
Percent
83
Valid Percent
100,0
Cumulative
Percent
100,0
100,0
Frekuensi Jajan Siswa
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
SH
71
85,5
85,5
85,5
TSH
12
14,5
14,5
100,0
Valid
Universitas Sumatera Utara
Total
83
100,0
100,0
Pengetahuan 1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
18
21,7
21,7
21,7
Hampir Benar
43
51,8
51,8
73,5
Benar
22
26,5
26,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 2
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
6
7,2
7,2
7,2
Hampir Benar
44
53,0
53,0
60,2
Benar
33
39,8
39,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 3
Frequency
Valid
Hampir Benar
Percent
1
Valid Percent
1,2
Cumulati
ve
Percent
1,2
1,2
Universitas Sumatera Utara
Benar
82
98,8
98,8
Total
83
100,0
100,0
100,0
Pengetahuan 4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
7
8,4
8,4
8,4
Hampir Benar
2
2,4
2,4
10,8
Benar
74
89,2
89,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 5
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
3
3,6
3,6
3,6
Hampir Benar
16
19,3
19,3
22,9
Benar
64
77,1
77,1
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 6
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Universitas Sumatera Utara
Salah
5
6,0
6,0
6,0
Hampir Benar
2
2,4
2,4
8,4
Benar
76
91,6
91,6
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 7
Frequency
Salah
Hampir Benar
Valid
Benar
33
Total
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
23
27,7
27,7
27,7
6
7,2
7,2
34,9
53
63,9
63,9
98,8
1
1,2
1,2
100,0
83
100,0
100,0
Pengetahuan 8
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
7
8,4
8,4
8,4
Hampir Benar
8
9,6
9,6
18,1
67
80,7
80,7
98,8
1
1,2
1,2
100,0
83
100,0
100,0
Benar
33
Total
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan 9
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
15
18,1
18,1
20,5
Benar
66
79,5
79,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 10
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
3
3,6
3,6
3,6
Hampir Benar
15
18,1
18,1
21,7
Benar
65
78,3
78,3
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 11
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Universitas Sumatera Utara
Salah
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
37
44,6
44,6
47,0
Benar
44
53,0
53,0
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 12
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
33
39,8
39,8
42,2
Benar
48
57,8
57,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 13
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumula
tive
Percent
Salah
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
2
2,4
2,4
4,8
Benar
79
95,2
95,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan 14
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
2
2,4
2,4
4,8
Benar
79
95,2
95,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 15
Frequency
Percent
Salah
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
20
24,1
24,1
26,5
Benar
61
73,5
73,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Sikap 1
Frequency
Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
8
9,6
9,6
9,6
Tidak Setuju
75
90,4
90,4
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Sikap 2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Setuju
15
18,1
18,1
18,1
Tidak Setuju
68
81,9
81,9
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
21
25,3
25,3
25,3
Setuju
62
74,7
74,7
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 4
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Setuju
49
59,0
59,0
59,0
Tidak Setuju
34
41,0
41,0
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 5
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Universitas Sumatera Utara
Valid
Tidak Setuju
38
45,8
45,8
45,8
Setuju
45
54,2
54,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
38
45,8
45,8
45,8
Setuju
45
54,2
54,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
50
60,2
60,2
60,2
Setuju
33
39,8
39,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 8
Frequency
Valid
Tidak Setuju
Percent
20
Valid Percent
24,1
Cumulativ
e Percent
24,1
24,1
Universitas Sumatera Utara
Setuju
63
75,9
75,9
Total
83
100,0
100,0
100,0
Sikap 9
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
23
27,7
27,7
27,7
Setuju
60
72,3
72,3
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 10
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
37
44,6
44,6
44,6
Setuju
46
55,4
55,4
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 11
Frequency
Valid
Setuju
Percent
5
Valid Percent
6,0
Cumulativ
e Percent
6,0
6,0
Universitas Sumatera Utara
Tidak Setuju
78
94,0
94,0
Total
83
100,0
100,0
100,0
Sikap 12
Frequency
Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
2
2,4
2,4
2,4
Tidak Setuju
81
97,6
97,6
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 13
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Setuju
38
45,8
45,8
45,8
Tidak Setuju
45
54,2
54,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 14
Frequency
Valid
Tidak Setuju
Percent
40
Valid Percent
48,2
Cumulativ
e Percent
48,2
48,2
Universitas Sumatera Utara
Setuju
43
51,8
51,8
Total
83
100,0
100,0
100,0
Sikap 15
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
27
32,5
32,5
32,5
Setuju
56
67,5
67,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Tindakan 1
Frequency
Tidak Pernah
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
4
4,8
4,8
4,8
Kadang-kadang
38
45,8
45,8
50,6
Sering
28
33,7
33,7
84,3
Selalu
13
15,7
15,7
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tindakan 2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
41
49,4
49,4
49,4
Kadang-kadang
39
47,0
47,0
96,4
Sering
2
2,4
2,4
98,8
Selalu
1
1,2
1,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Tindakan 3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
16
19,3
19,3
19,3
Kadang-kadang
55
66,3
66,3
85,5
Sering
12
14,5
14,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Tindakan 4
Frequency
Valid
Selalu
Percent
31
Valid Percent
37,3
Cumul
ative
Perce
nt
37,3
37,3
Universitas Sumatera Utara
Sering
41
49,4
49,4
86,7
Kadang-kadang
11
13,3
13,3
100,0
Total
83
100,0
100,0
Tindakan 5
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
34
41,0
41,0
41,0
Sering
35
42,2
42,2
83,1
Kadang-kadang
9
10,8
10,8
94,0
Tidak Pernah
5
6,0
6,0
100,0
83
100,0
100,0
Total
Tindakan 6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
12
14,5
14,5
14,5
Kadang-kadang
35
42,2
42,2
56,6
Sering
26
31,3
31,3
88,0
Selalu
10
12,0
12,0
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tindakan 7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
25
30,1
30,1
30,1
Sering
32
38,6
38,6
68,7
Kadang-kadang
22
26,5
26,5
95,2
4
4,8
4,8
100,0
83
100,0
100,0
Tidak Pernah
Total
Tindakan 8
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
16
19,3
19,3
19,3
Kadang-kadang
49
59,0
59,0
78,3
Sering
16
19,3
19,3
97,6
Selalu
2
2,4
2,4
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tindakan 9
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
39
47,0
47,0
47,0
Sering
39
47,0
47,0
94,0
5
6,0
6,0
100,0
83
100,0
100,0
Valid
Kadang-kadang
Total
Tindakan 10
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
40
48,2
48,2
48,2
Sering
36
43,4
43,4
91,6
7
8,4
8,4
100,0
83
100,0
100,0
Valid
Kadang-kadang
Total
Tindakan 11
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
27
32,5
32,5
32,5
Kadang-kadang
43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Surat Telah Selesai Melakukan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 Kuesioner dan Lembar Observasi
KUESIONER PENELITIAN
HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DANPERILAKU
KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA
SEKOLAH DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN
2017
I.
II.
Data Responden Penjual Makanan Jajanan
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Makanan Jajanan yang dijajakan :
Wawancara Pada Penjual Makanan Jajanan
1. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu selalu memakai pakaian
bersih?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
2. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu memakai celemek?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
Jika tidak memakai celemek, apa alasan bapak/ibu?
a. Kurang perlu
b. Kurang nyaman/rishi karena tidak terbiasa
c. Tidak tahu manfaatnya
3. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu memakai tutup kepala?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
Jika tidak memakai tutp kepala, apa alasan bapak/ibu?
a. Kurang Perlu
b. Kurang nyaman/rishi karena tidak terbiasa
c. Tidak tahu manfaatnya
4. Apakah sebelum menangani makanan bapak/ibu mencuci tangan pakai
sabun?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
5. Apakah sesudah keluar dari kamar mandi kembali mencuci tangan pakai
sabun?
Universitas Sumatera Utara
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
6. Apakah bapak/ibu tetap menangani makanan saat menderita batuk/pilek?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
7. Apakah saat menjamah makanan bapak/ibu selalu memakai alat bantu?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
8. Apakah bapak/ibu pernah mendapat penyuluhan tentang penyelenggaraan
makanan yang baik dan benar?
a. Sering
b. Pernah
c. Tidak pernah
9. Apakah peralatan untuk menangani makanan langsung dibersihkan saat
setelah selesai digunakan?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
10. Apakah menggunakan bahan pembersih, seperti sabun saat mencuci
peralaatan?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
11. Apakah bapak/ibu mencuci peralatan dengan air bersih yang mengalir?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
12. Air yang dipakai sebagai sumber air bersih?
a. PAM
b. Sumur
c. Galon
13. Apakah air bersih yang digunakan untuk membuat makanan dimasak
sampai mendidih?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
14. Apakah makanan jajanan yang mau diangkut dalam wadah yang terpisah
dengan bahan mentah sehingga telindung dari pencemaran?
a. Ya
Universitas Sumatera Utara
b. -kadang
c. Tidak
15. Apakah semua bahan yang tersimpan dalam wadah yang terpisah?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
16. Bagaimana bapak/ibu menangani sampah ditempat penjualan?
a. Ditampung sementara dengan tempat sampah tertutup
b. Ditampung sementara dengan tempat sampah terbuka
c. Dibuang sembarangan
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR OBSERVASI
No
Objek Penilaian Higiene Sanitasi
1. Penjamah Makanan
1. Berpakaian bersih
2. Memakai celemek
3. Memakai tutup kepala
4. Kuku bersih dan pendek
5. Rambut bersih
6. Selalu pakai alat bantu atau alas tangan
menjamah makanan
7. Tidak mengobrol atau bercakap-cakap
saat menanganik makanan
8. Tidak merokok waktu menangani
makanan
9. Tidak menggaruk anggota badan saat
menangani makanan
10. Tidak batuk atau bersin di hadapan
makanan jajanan yang disajikan dan tau
tanpa menutup mulut dan hidung
11. Mencuci tangan setiap kali hendak
menangani makanan
2. Pencucian Peralatan
12. Peralatan yang sudah dipakai dicuci
dengan air bersih dan dengan sabun
13. Peralatan disimpan di tempat yang bebas
pencemaran
14. Tidak menggunakan kembali peralatan
yang dirancang hanya untuk sekali pakai
3.
Pengangkutan Makanan
15. Makanan jajanan yang dijajakan dalam
keadaan terbungkus dan atau tertutup
16. Pembungkus yang digunakan dan atau
tutup makanan jajanan dalam keadaan
bersih dan tidak mencemari makanan
4.
Penyediaan Air Bersih
17. Secara fisik (warna, bau, rasa)
memenuhi syarat
5.
Sarana Penjaja
18. Mudah dibersihkan
19. Melindungi dari debu dan pencemaran
Ya
Kategori
Tidak
Universitas Sumatera Utara
20. Tersedia penyimpanan makanan
jadi/siap disajikan
21. Tersedia tempat cuci (alat, tangan, bahan
makanan)
22. Tersedia tempat sampah
Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENELITIAN
HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DAN PERILAKU
KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA
SEKOLAH DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN
2017
I.
KARAKTERISTIK SISWA
1. Nomor responden
:
2. Nama
:
3. Kelas
4. Umur
:
5. Jenis kelamin
:
6. Tempat membeli jajanan
:
7. Uang saku yang diterima per hari :
8. Jenis jajanan yang paling sering dibeli :
II.
PERILAKU RESPONDEN
a. Pengetahuan
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang kamu anggap benar.Bacalah dengan teliti sebelum menjawab
soal.
1. Apakah makanan jajanan itu?
a. Makanan dan minuman yang dijual di pinggir jalan
b. Makanan dan minuman yang langsung dapat dikonsumsi yang
dijual di pinggir jalam, kaki lima, terminal dan tempat umum
lainnya
c. Makanan dan minuman yang lebih enak dari makanan di rumah
2. Apa manfaat mengonsumsi makanan jajanan?
a. Mengisi perut lapar
b. Tidak perlu makan di rumah
c. Memberi tambahan tenaga (energy)
3. Makana jajanan seperti apa yang dikatakan baik?
a. Makanan dan minuman yang bergizi, enak, dan bersih
b. Makanan dan minuman yang bersih, murah, enak, dan warnanya
menarik
c. Makanan dan minuman yang dimasak dengan peralatan modern
4. Bagaimana makanan jajanan yang aman?
a. Makanan dan minuman yang bersih, tidak mengandung pewarna
berbahaya bagi kesehatan, dan tidak basi.
b. Makanan dan minuman yang dibungkus/ dikemas dengan baik
sehingga tidak kotor
Universitas Sumatera Utara
c. Makanan dan minuman yang dijual di tempat yang bersih
5. Tahukah kamu makanan jajanan ala barat?
a. Makanan jajanan yang siap untuk dikonsumsi dalam waktu singkat
seperti burger, sosis, dan KFC
b. Makanan jajanan yang harganya sangat mahal
c. Makanan jajanan yang berasal dari barat (luar negeri)
6. Tahukah kamu makanan jajanan tradisional?
a. Makanan jajanan yang harganya murah
b. Makanan jajanan seperti onde-onde dan kue lapis
c. Makanan jajanan yang dijual di pinggir jalan pakai gerobak atau
sepeda
7. Menurut kamu apakah snack itu?
a. Makanan yang dibungkus atau dikemas dalam ukuran kecil
b. Makanan yang enak seperti oreo, wafer, dan chitato
c. Makanan yang dapat memberi sedikit tenaga (energy)
8. Bagaimana makanan jajanan yang mengandung pewarna berbahaya
bagi kesehatan?
a. Makanan dan minuman yang rasanya sangat manis
b. Makanan dan minumanyang berwarna merah atau kuning
menyolok
c. Makanan dan minuman yang warnanya menarik
9. Makanan jajanan yang berwarna merah atau kuning meyolok tidak
baik dikonsumsi karena?
a. Berbahaya bagi kesehatan
b. Mengandung pewarna kimia
c. Rasanya pahit
10. Cntoh makanan jajanan yang berjamur?
a. Makanan dan minuman yang rasanya enak
b. Makanan dan minuman yang basi
c. Kerupuk yang masuk angin
11. Contoh makanan jajanan yang kotor?
a. Makanan dan minuman yang tidak dibungkus
b. Makanan dan minuman yang berwarna merah atau kuning
menyolok
c. Ada rambut, kuku, debu, atau batu krikil pada makanan jajanan
12. Tahukah kamu mana yang tidak boleh ditambahkan kedalam makanan
jajanan?
a. Gula pasir
b. Pewarna
c. Boraks dan formalin
Universitas Sumatera Utara
13. Menurut kamu, mana minuman yang bergizi?
a. Susu
b. Coca-cola, Fanta, dan sprite
c. Air es yang berwarna-warni
14. Makanan jajanan bisa menyebabkan penyakit apa?
a. Sakit perut, munmen (muntah mencret), dan sakit gigi
b. Batuk, sakit kepala, dan sakit mata
c. Tidak menyebabkan penyakit apapun
15. Menurut kamu, kenapa makan pagi itu penting?
a. Makan pagi tidak penting
b. Agar konsentrasi waktu belajar di sekolah
c. Agar tidak lemas waktu bermain dengan teman di sekolah.
b. Sikap
Petunjuk:
Baca dan simaklah pernyataan dibawah ini dengan baik.Kemudian berilah
tanda centang () pada pernyataan yang kamu anggap benar dengan memilih
setuju atau tidak setuju.
No
Pernyataan
Setuju
Tidak
setuju
1. Sebelum berangkat ke sekolah tidak perlu sarapan.
2. Sebelum mengonsumsi makanan jajanan tidak perlu
mencuci tangan terlebih dahulu.
3. Makanan jajanan yang baik yaitu yang rasanya enak
dan warnanya menarik
4. Makanan jajanan yang harganya murah dicurigai
tidak aman dan tidak sehat.
5. Makanan jajanan yang warnanya menyolok tidak
mengandung bahan kimia.
6. Makanan jajanan ala barat tidak menyebabkan
penyakit apapun walau dikonsumsi tiap hari.
7. Snack seperti chitato, wafer, dan oreo tidak
menyebabkan penyakit apapun jika dikonsumsi tiap
hari.
8. Makanan jajanan dibungkus/ dikemas dengan kertas
koran.
9. Makanan jajanan tidak perlu dibungkus/ dikemas
dengan baik.
10. Makanan jajanan tidak dapat memberi tenaga
(energi) bagi tubuh.
11. Membawa air minum dari rumah itu penting.
Universitas Sumatera Utara
12.
13.
14.
15.
Membawa makanan dari rumah itu penting.
Jajan hanya di kantin sekolah.
Jajan bukan karena lapar tetapi karena tertarik
melihat makanan jajanan yang dijual.
Jajan karena melihat teman jajan.
c. Tindakan
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada pernyataan dibawah ini! Jawaban harus sesuai
dengan kehidupan sehari-hari.
No
Pernyataan
Selalu Sering Kadangkadang
1.
Makan pagi di rumah
2.
Mencuci tangan sebelum mengonsusmsi
makanan jajanan
3.
Jajan di kantin sekolah
Universitas Sumatera Utara
Tidak
pernah
4.
Jajan diluar pagar sekolah.
5.
Jajan di pinggir jalan.
6.
Membeli makanan jajanan tradisional seperti
kue lapis, onde-onde, dan gorengan.
Universitas Sumatera Utara
7.
Membeli makanan jajanan ala barat seperti
burger.
8.
Membeli makanan jajanan seperti mi besar
(mi gomak), lontong, nasi goreng, dan mi tektek.
9.
Membeli snack seperti oreo, wafer, chitato,
Universitas Sumatera Utara
dan lain-lain.
10.
Membeli minuman berwarna.
11.
Membeli susu kemasan.
12.
13.
Membawa air minum dari rumah.
AKA
Membawa makanan (nasi) dari rumah atau
bawa bontot.
Universitas Sumatera Utara
14.
15.
III.
Membeli makanan jajanan yang bersih, enak,
dan bergizi.
Membeli makanan jajanan yang warnanya
menarik dan harganya murah.
Diare
1. Apakah anda pernah mengalami diare dalam sebulan terakhir?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda mencari pengobatan ke rumah sakit atau puskesmas atau
klinik terdekat?
a. Ya
b. Tidak
Universitas Sumatera Utara
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 942/MENKES/SK/VII/2003
TENTANG
PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan
minuman yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan
agar tidak membahayakan kesehatannya;
b. bahwa persyaratan makanan jajanan yang ditetapkan
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
236/Menkes/Per/IV/1997 perlu disempurnakan dan
ditinjau kembali dalam rangka pelaksanaan Otonomi
Daerah;
c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut
perlu ditetapkan Pedoman Persyaratan Hygiene
Sanitasi Makanan Jajanan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan;
Mengingat
:
1. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273);
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
3. Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656);
4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahunh 1999
Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3848);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran
Negara Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3447);
1
Universitas Sumatera Utara
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3952);
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan RI;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
PEDOMAN
PERSYARATAN
HYGIENE
MAKANAN JAJANAN.
TENTANG
SANITASI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1.
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
makan/restoran, dan hotel.
2.
Penanganan makanan jajanan adalah kegiatan yang meliputi pengadaan,
penerimaan bahan makanan, pencucian, peracikan, pembuatan,
pengubahan bentuk, pewadahan, penyimpanan, pengangkutan, penyajian
makanan atau minuman.
3.
Bahan makanan adalah semua bahan makanan dan minuman baik terolah
maupun tidak, termasuk bahan tambahan makanan dan bahan penolong.
4.
Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan.
5.
Penjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak
langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap
persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan
penyajian.
6.
Pengelola sentra adalah orang atau badan yang bertanggungjawab untuk
mengelola tempat kelompok pedagang makanan jajanan.
7.
Peralatan adalah barang yang digunakan untuk penanganan makanan
jajanan.
8.
Sarana penjaja adalah fasilitas yang digunakan untuk penanganan makanan
jajanan baik menetap maupun berpindah-pindah.
2
Universitas Sumatera Utara
9.
Sentra pedagang makanan jajanan adalah tempat sekelompok pedagang
yang melakukan penanganan makanan jajanan.
BAB II
PENJAMAH MAKANAN
Pasal 2
Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan
penanganan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan antara lain :
a.
tidak menderita penyakit mudah menular misal : batuk, pilek, influenza,
diare, penyakit perut sejenisnya;
b.
menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya);
c.
menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian;
d.
memakai celemek, dan tutup kepala;
e.
mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.
f.
menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan
alas tangan;
g.
tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut
atau bagian lainnya);
h.
tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan
atau tanpa menutup mulut atau hidung.
BAB III
PERALATAN
Pasal 3
(1) Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan
jajanan harus sesuai dengan peruntukannya dan memenuhi persyaratan
hygiene sanitasi.
(2) Untuk menjaga peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) :
a. peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan
sabun;
b. lalu dikeringkan dengan alat pengering/lap yang bersih
c. kemudian peralatan yang sudah bersih tersebut disimpan di tempat
yang bebas pencemaran.
(3) Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk
sekali pakai.
3
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
AIR, BAHAN MAKANAN, BAHAN
TAMBAHAN DAN PENYAJIAN
Pasal 4
(1) Air yang digunakan dalam penanganan makanan jajanan harus air yang
memenuhi standar dan Persyaratan Hygiene Sanitasi yang berlaku bagi
air bersih atau air minum.
2)
Air bersih yang digunakan untuk membuat minuman harus dimasak
sampai mendidih.
Pasal 5
(1) Semua bahan yang diolah menjadi makanan jajanan harus dalam
keadaan baik mutunya, segar dan tidak busuk.
(2) Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan
jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan,
tidak kadaluwarsa, tidak cacat atau tidak rusak.
Pasal 6
Penggunaan bahan tambahan makanan dan bahan penolong yang digunakan
dalam
mengolah makanan jajanan harus sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7
(1) Bahan makanan, serta bahan tambahan makanan dan bahan penolong
makanan jajanan siap saji harus disimpan secara terpisah
(2) Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus disimpan
dalam wadah terpisah.
Pasal 8
Makanan jajanan yang disajikan harus dengan tempat/alat perlengkapan yang
bersih, dan aman bagi kesehatan.
Pasal 9
(1) Makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan
atau tertutup.
(2) Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus
dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.
(3) Pembungkus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilarang ditiup.
Pasal 10
(1) Makanan jajanan yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup atau
terbungkus dan dalam wadah yang bersih.
(2) Makanan jajanan yang diangkut harus dalam wadah yang terpisah
dengan bahan mentah sehinggga terlindung dari pencemaran.
4
Universitas Sumatera Utara
Pasal 11
Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari 6 (enam) jam
apabila masih dalam keadaan baik, harus diolah kembali sebelum disajikan.
BAB V
SARANA PENJAJA
Pasal 12
(1) Makanan jajanan yang dijajakan dengan sarana penjaja konstruksinya
harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari
pencemaran.
(2) Konstruksi sarana penjaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi persyaratan yaitu antara lain :
a. mudah dibersihkan;
b. tersedia tempat untuk :
1.
air bersih;
2.
penyimpanan bahan makanan;
3.
penyimpanan makanan jadi/siap disajikan;
4.
penyimpanan peralatan;
5.
tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan);
6.
tempat sampah.
(3) Pada waktu menjajakan makanan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi, dan harus terlindungi dari debu,
dan pencemaran.
BAB VI
SENTRA PEDAGANG
Pasal 13
(1) Untuk meningkatkan mutu dan hygiene sanitasi makanan jajanan, dapat
ditetapkan lokasi tertentu sebagai sentra pedagang makanan jajanan.
(2) Sentra pedagang makanan jajanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
lokasinya harus cukup jauh dari sumber pencemaran atau dapat
menimbulkan pencemaran makanan jajanan seperti pembuangan
sampah terbuka, tempat pengolahan limbah, rumah potong hewan, jalan
yang ramai dengan arus kecepatan tinggi.
(3) Sentra pedagang makanan jajanan harus dilengkapi dengan fasilitas
sanitasi meliputi :
a.
air bersih;
b.
tempat penampungan sampah;
5
Universitas Sumatera Utara
c.
saluran pembuangan air limbah;
d.
jamban dan peturasan;
e.
fasilitas pengendalian lalat dan tikus;
(4) Penentuan lokasi sentra pedagang makanan jajanan ditetapkan oleh
pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Pasal 14
(1) Sentra pedagang makanan jajanan dapat diselengggarakan oleh
pemerintah atau masyarakat.
(2) Sentra pedagang makanan jajanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mempunyai pengelola sentra sebagai penanggung jawab.
(3) Pengelola sentra pedagang makanan jajanan berkewajiban :
a. mendaftarkan kelompok pedagang yang melakukan kegiatan di sentra
tersebut pada Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
b. memelihara fasilitas sanitasi dan kebersihan umum.
c. melaporkan adanya keracunan atau akibat keracunan secepatnya
dan atau selambat-lambatnya dalam 24 (duapuluh empat) jam setelah
menerima
atau
mengetahui
kejadian
tersebut
kepada
Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 15
(1) Pembinaan dan pengawasan makanan jajanan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota.
(2) Untuk melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan pendataan terhadap sentra pedagang makanan
jajanan dan sarana penjaja sebagaimana tercantum dalam lampiran I
Keputusan ini.
(3) Terhadap sentra penjaja makanan jajanan maupun penjaja makanan
jajanan dapat diberikan tanda telah terdaftar atau stiker telah didaftar.
Pasal 16
(1) Penjamah makanan berkewajiban memiliki pengetahuan tentang hygiene
sanitasi makanan dan gizi serta menjaga kesehatan.
(2) Pengetahuan mengenai hygiene sanitasi makanan dan gizi serta
menjaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh
melalui kursus hygiene sanitasi makanan .
(3) Pedoman penyelenggaraan kursus hygiene sanitasi makanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran II
Keputusan ini.
6
Universitas Sumatera Utara
Pasal 17
Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota mengikut sertakan instansi terkait, pihak pengusaha,
organisasi, profesi, Asosiasi, Paguyuban dan atau Lembaga swadaya
masyarakat.
Pasal 18
Dinas kesehatan Kabupaten/Kota secara berkala menyampaikan laporan
pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota secara berjenjang.
Pasal 19
Ketentuan pembinaan dan pengawasan makanan jajanan ditetapkan lebih
lanjut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
Semua sentra dan penjaja makanan yang telah melakukan kegiatan sebelum
ditetapkannya keputusan ini, harus menyesuaikan dengan keputusan ini
dalam waktu selambat lambatnya 2 (dua) tahun.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini, maka Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 236/Menkes/Per/IV/1997 tentang Persyaratan Kesehatan
Makanan Jajanan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 22
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Juli 2003
MENTERI KESEHATAN,
Dr. ACHMAD SUJUDI
7
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR
: 942/Menkes/SK/VII/2003
TANGGAL : 3 JULI 2003
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SANITASI MAKANAN JAJANAN
A.
PEMBINAAN
1. Pendataan
a. Kegiatan pendataan Makanan Jajanan meliputi penyiapan formulir
pendataan, surat tugas, jadwal kegiatan, pencatatan, surat edaran
tentang pendataan makanan jajanan kepada Camat, Lurah, Pemilik
gedung, semua pedagang makanan jajanan, surat permintaan
dukungan dari Instansi terkait dan penyerahan surat pendaftaran
kepada pedagang.
b. Pendataan ditujukan kepada pedagang Makanan Jajanan
perorangan dan sentra makanan jajanan baik di dalam gedung
maupun di luar gedung.
c. Laporan pendataan meliputi jumlah pedagang Makanan Jajanan di
luar gedung dan di dalam gedung serta jumlah sentra Makanan
Jajanan di dalam gedung dan di luar gedung serta penyebaran
pedagang makanan jajanan dan penyebaran sentra Makanan
Jajanan.
d. Pendataan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan menggunakan cara sedemikian rupa sehingga memperoleh
laporan pendataan sebagaimana dimaksud dalam butir (c).
e. Pendataan dilakukan pada setiap awal tahun kalender.
2. Pendaftaran
a. Sebelum dilakukan pendaftaran perlu diberitahukan secara luas
kepada para pedagang Makanan Jajanan, sentra pedagang
Makanan Jajanan dan instansi terkait yang ada di wilayah kerjanya
masing-masing.
b. Kegiatan penyiapan instrumen pendaftaran Makanan Jajanan
meliputi penyiapan formulir pendaftaran (MJI), buku register, kartu
status makanan jajanan, buku kesehatan penjamah, sticker tanda
terdaftar pedagang makanan jajanan dan plakat tanda terdaftar
sentra makanan jajanan.
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyediakan instrumen
pendaftaran yang dimaksud pada butir (b) dengan mengacu kepada
pedoman yang sudah ada.
8
Universitas Sumatera Utara
d. Pendaftaran dilakukan oleh pemohon/pedagang makanan jajana n
dengan mengisi formulir pendaftaran (MJI) yang tersedia di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk dicatat dalam buku
register pendaftaran.
e. Setiap pedagang Makanan Jajanan yang telah terdaftar diberikan
sticker tanda terdaftar dan wajib memasang sticker tanda terdaftar
pada sarana penjaja makanan jajanan yang dikelolanya.
f. Hasil laporan pendaftaran adalah diperolehnya informasi tentang
pedagang makanan jajanan dan sentra makanan jajanan yang
meliputi : jenis/nama makanan jajanan dan sentra makanan ja janan,
alamat, nama pemilik, nama dan jumlah penjamah, keanggotaan
kelompok/assosiasi, sarana dan lokasi di dalam atau di luar gedung.
3. Penyuluhan dan Kursus
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dan asosiasi
bersama kader di masyarakat terhadap para pedagang dan pemilik
untuk memotivasi perilaku yang mendukung pelaksanaan pembinaan
Makanan Jajanan.
b. Metode penyuluhan dengan cara memotivasi para pedagang
makanan
jajanan
yang
melakukan
pendaftaran
untuk
memberdayakan organisasi yang ada dan atau membentuk
organisasi bagi yang belum ada sebagai wahana untuk pembinaan
makanan jajanan.
c. Dengan bekerjasama kepada pemilik usaha makanan jajanan,
assosiasi dan atau pihak penyandang dana atau Bapak Asuh
dilakukan kegiatan kursus bagi Pedagang makanan jajanan untuk
Memperoleh Sertifikat Kursus Hygiene Sanitasi Makanan.
4.
Pembentukan Sentra Pedagang Makanan Jajanan
a. Setiap gedung perkantoran/industri/pusat perdagangan/daerah
kegiatan pariwisata yang mempunyai kelompok makanan jajanan
atau belum berupa kelompok dilakukan penataan untuk menjadi
sentra makanan jajanan.
b. Kelompok makanan jajanan pada butir (a) dilakukan pembinaan
dengan melengkapi fasilitas dan sarana pedagang makanan jajanan.
c. Pembentukan sentra pedagang makanan jajanan di motivasi oleh
Dinas Kesehatan dan Asosiasi yang telah terdaftar di Pemerintah
Daerah setempat dengan dukungan kerjasama dari instansi terkait.
d. Sentra Pedagang makanan jajanan yang telah terbentuk dilakukan
inspeksi sanitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan Asosiasi
yang telah terdaftar di Pemerintah Daerah setempat untuk diusulkan
penetapan lokasi kepada Bupati/Walikota.
9
Universitas Sumatera Utara
e. Setiap
gedung
perkantoran/industri/pusat
perdagangan/
pembelanjaan serta daerah kegiatan pariwisata yang akan dibangun,
yang membutuhkan jasa pelayana n makanan diwajibkan
menyediakan lahan atau tempat untuk sentra pedagang makanan
jajanan baik yang ada di dalam gedung maupun di luar gedung.
f. Persyaratan hygiene sanitasi sentra pedagang makanan jajanan
harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri ini.
g. Pengaturan lebih lanjut tentang persyaratan hygiene sanitasi
makanan jajanan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, antara lain mencakup :
1).
air bersih
2).
lalat, tikus dan hewan lainnya
3).
sampah
4).
limbah
5).
pemeliharaan kebersihan
6).
perilaku hygienis penjamah
7).
pemeriksaan kesehatan
8).
ventilasi dan pencahayaan
9).
penataan lalu lintas pengunjung
10). suhu penyimpanan bahan makanan
h. Setiap sentra makanan jajanan harus memiliki pengelola sentra
sebagai penanggung jawab yang mengkoordinir pedagang makanan
jajanan yang ada di dalam sentra makanan jajanan
i. Pengelola sentra makanan jajanan berkewajiban memelihara
kebersihan dan sanitasi lingkungan sentra makanan jajanan
j.
1.
Sentra makanan jajanan dikembangkan berupa percontohan sentra
makanan jajanan yang dibina secara intensif untuk ditularkan kepada
daerah lain.
PENGAWASAN
1. Pengawasan sentra makanan jajanan dilaksanakan dengan inspeksi
sanitasi secara berkala dan penerapan HACCP secara bertahap oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat .
2. Inspeksi sanitasi dapat dilaksanakan dengan pengujian contoh sample
makanan dan spesimen di laboratorium untuk penegasan/konfirmasi
yang dilaksanakan sesuai kebutuhan.
3. Contoh makanan dan spesimen yang dimaksud dalam Keputusan ini
yaitu contoh makanan, contoh usap alat masak, contoh usap alat
makan, contoh air, contoh usap dubur karyawan dan contoh lainnya.
10
Universitas Sumatera Utara
4. Contoh makanan dan spesimen yang dikirim langsung oleh Penanggung
jawab Sentra Pedagang makanan jajanan dapat dilayani bila
pengambilannya dilakukan sesuai dengan persyaratan pengambilan
contoh makanan dan spesimen.
5. Jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium sesuai dengan
permintaan pengirim.
6. Hasil pemeriksaan dikirim kepada pengirim dengan tembusan kepada
Dinas Kesehatan setempat untuk keperluan pemantauan/ pengawasan.
7. Biaya pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan contoh makanan
dan spesimen yang dilakukan secara rutin menjadi tanggung jawab
pedagang makanan jajanan yang bersangkutan.
8. Biaya pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan contoh makanan
dan spesimen dalam rangka uji petik ditanggung oleh Pusat, Propinsi
dan atau Pemerintah daerah.
9. Laporan hasil inspeksi sanitasi dikirim kepada Bupati/Walikota dan
tembusan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Propinsi dan Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Ditjen PPM & PL
Depkes RI dengan periode 3 (tiga) bulan sekali, dengan format laporan
MJ3.
10. Sentra makanan jajanan yang telah memenuhi syarat dan menerapkan
HACCP dapat diberikan penghargaan atas keberhasilannya.
2.
EVALUASI
1. Terhadap kegiatan pembinaan dan pengawasan dilakukan evaluasi oleh
instansi terkait secara berjenjang.
2. Hasil evaluasi dilaporkan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan
antara lain kepada Dinas Kesehatan Propinsi, Direktorat Penyehatan Air
dan Sanitasi Ditjen PPM & PL Depkes RI, Jakarta, dan Asosiasi yang
telah terdaftar di Pemerintah Daerah untuk dijadikan bahan masukan
perencanaan, pembinaan dan pengawasan sanitasi makanan jajanan.
MENTERI KESEHATAN,
Dr. ACHMAD SUJUDI
11
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR
: 942/Menkes/SK/VII/2003
TANGGAL : 3 Juli 2003
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN
A.
Peserta, Penyelenggara, Penanggung Jawab dan Pembina Teknis
1. Peserta
pelatihan
adalah
setiap
orang
dan
atau
Pengusaha/Penanggung jawab dan penjamah makanan yang yang
menangani makanan jajanan.
2. Penyelenggara pelatihan adalah Pusat, Dinas Kesehatan Propinsi,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Lembaga yang telah terdaftar di
Pemerintah Daerah setempat.
3. Penanggung jawab pelatihan adalah Ketua Penyelenggara Pelatihan.
4. Pembina teknis pelatihan adalah Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi
untuk Tingkat Pusat dan Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tingkat
daerahnya.
B.
Kurikulum, Materi dan Pengajar atau Tutor
1. Kurikulum
pelatihan
Hygiene
Sanitasi
Makanan
bagi
pengsaha/penanggung jawab dan penjamah makanan sebagaimana
tercantum di bawah ini.
2. Materi pelatihan mengacu kepada modul pelatihan yang diterbitkan oleh
Departemen Kesehatan.
3. Pengajar atau tutor pelatihan kursus hygiene sanitasi makanan dengan
kualifikasi sebagai berikut :
C.
?
memiliki pengetahuan hygiene sanitasi makanan yang bersertifikat.
?
tenaga Profesi, Sanitarian.
?
berpengalaman bekerja dalam bidang terkait.
?
berpendidikan minimal S1 (Sarjana).
Tutorial dan Evaluasi
1. Peserta pelatihan yang belajar mandiri dapat dibantu dengan tutorial
yang dilakukan di Daerah tempat tinggal peserta bekerja, ataupun
tempat lain yang ditunjuk oleh penyelenggara pelatihan.
2. Peserta yang memenuhi syarat dalam pelatiha n dapat mengikuti
evaluasi kursus Hygiene Sanitasi Makanan yang dilaksanakan secara
tertulis.
12
Universitas Sumatera Utara
3. Pelaksanaan evaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh
Pelatihan.
Penyelenggara
4. Ketua Tim evaluasi adalah Tenaga Sanitarian yang ditunjuk oleh Ketua
Penyelenggara Pela tihan.
5. Tugas tim evaluasi adalah menyusun soal, mengawasi, memeriksa dan
menyampaikan hasil evaluasi kepada ketua tim evaluasi.
6. Ketua Tim evaluasi menetapkan peserta yang lulus dalam evaluasi.
D.
Sertifikat
1. Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus diberikan sertifikat.
2. Sertifikat dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Penyelenggara
Pelatihan.
3. Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan berlaku secara nasional.
4. Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan berlaku untuk jangka waktu
tak terbatas.
5. Bentuk sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan dibuat sesuai
dengan ketentuan sebagaimana pada contoh pada huruf G dan H.
E.
KURIKULUM KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN BAGI
PENANGGUNGJAWAB MAKANAN
No.
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Jam
Pelajaran
Bagian
1
2
1.
3
Peraturan
Perundang undangan
Hygiene sanitasi
Makanan
4
a. UU No. 23/1992 tentang
Kesehatan
b. Perundang -undangan
dibidang Pangan
5
2 x 45’
2.
Persyaratan
hygiene sanitasi
Tempat
Pengelolaan
Makanan (TPM)
a. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
hygiene sanitasi
Makanan jajanan
2 x 45’
A. MATERI
DASAR
13
Universitas Sumatera Utara
3.
Bahan Pencemar
Terhadap
Makanan
4.
Bahan Pencemar
Makanan Lainnya
5.
Penyakit Bawaan
Makanan
6.
Prinsip HSMM
7.
Struktur dan Tata
Letak Dapur
8.
Pencucian dan
Penyimpanan
Peralatan
Pengolahan
Makanan
9.
Pemeliharaan
B. MATERI
INTI
a. Rantai Perjalanan
Makanan (Food Chain)
b. Perkembangan Bakteri
Pada Makanan
c. Dosis Bakteri Pathogen
d. Cara
Bakteri
Menyebabkan Penyakit
a. Virus
b. Zat Asing & Bahan Fisik
c. Bahan Kimia
a. Penyebab Oleh Mikroba
b. Penyebab Oleh Bahan
Kimia
c. Penyebab Oleh Zat
Toksin
d. Penyebab Oleh Zat
Alergi
a. Sumber dan
Penyebaran Pencemar
Makanan
b. Aspek Sanitasi Makanan
c. Pemilihan Bahan
d. Penyimpanan Bahan
e. Pengolahan
f. Penyimpanan Makanan
g. Pengangkutan
h. Penyajian
i. Pengendalian Waktu
dan Suhu Makanan
(Danger Zone)
j. Pencemaran Silang
(Cross-contamination)
a. Bahan dan Konstruksi
b. Ukuran dan Fungsi
Ruang Kerja
c. Alur Makanan (Food
Flow)
d. Denah Bangunan (Lay
Out)
e. Kenyamanan (ergonomi)
a. Peralatan Masak
Memasak
b. Peralatan Makan Minum
c. Sarana dan Cara
Pencucian
d. Bahan Pencuci
e. Penyimpanan Peralatan
a. Air Bersih
1 x 45’
1 x 45’
2 x 45’
4 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
6 x 45’
14
Universitas Sumatera Utara
Kebersihan
Lingkungan
C. MATERI
PENUNJANG
10.
Hygiene
Perorangan
11.
Penanganan Alat
Pendingin
12.
Proses Masak
Memasak
Makanan
13.
Pengawetan dan
Bahan Tambahan
Makanan
14.
Pengendalian
Mutu Mandiri
15.
Rangkuman
Hygiene sanitasi
b. Pembuangan Limbah
dan Sampah
c. Pengendalian Serangga
dan Tikus
d. Pemeliharaan dan
Pembersihan Ruangan
e. Fasilitas Sanitasi
a. Sumber Pencemar dari
Tubuh
b. Pengamatan Kesehatan
c. Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Sehat
d. Pakaian Pelindung
Pencemaran
a. Sistem Pendinginan
b. Karakteristik Alat
Pendingin
c. Pelunakan Makanan
Beku (Thawing)
d. Pengawasan dan
Pemeliharaan
a. Cara Memasak Yang
Sehat
b. Hubungan Suhu dan
Pemusnahan Bakteri
c. Pemanasan Ulang
(Reheating)
a. Pemanasan,
Pengeringan dan
Pengasapan
b. Pengale ngan dan
Hampa Udara
c. Penggunaan Bahan
Kimia dan Radiasi
Bahan Tambahan Makanan
(BTM)
a. Pengendalian Mutu
(Quality Control)
b. Jaminan Mutu ( Quality
Assurance)
c. Pengujian Mandiri ( Self
Control)
d. Analisis Bahaya Titik
Kendali Kritis (ABTKK) –
Hazard Analysis Critical
Control Point (HACCP)
a. Ringkasan Materi
(Capita Selecta)
2 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
2 x 45’
1 x 45’
15
Universitas Sumatera Utara
16.
17.
Makanan
Kepariwisataan
Manajemen
Hygiene sanitasi
Makanan
b. Latihan Soal
a. Pengenalan Pariwisata
b. Pariwisata Dalam
Pembangunan
c. Peran Makanan Sehat
Dalam Pariwisata
a. Permodalan dan
Pemasaran
b. Peluang Bisnis dan
Motivasi Kerja
c. Organisasi dan Asosiasi
1 x 45’
1 x 45’
35 x 45’
JUMLAH
F.
KURIKULUM KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN BAGI PENJAMAH
MAKANAN
No.
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Jam
Pelajaran
4
a. UU No. 23/1992 tentang
Kesehatan
b. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
hygiene sanitasi
Makanan jajanan
c. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
hygiene sanitasi Rumah
Makan / Restoran
d. Kepmenkes No. …/2002
tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi
Makanan jajanan
a. Rantai Perjalanan
Makanan (Food Chain)
b. Perkembangan Bakteri
Pada Makanan
c. Cara Bakteri
Menyebabkan Penyakit
Pada Manusia
d. Mengenal pencemar lain
: virus, bahan kimia,
parasit, benda asing dan
bahan fisik.
a. Penyebab Oleh Mikroba
5
1 x 45’
Bagian
1
2
1.
3
Peraturan
Perundang undangan
Hygiene sanitasi
Makanan
2.
Bahan Pencemar
Terhadap
Makanan
3.
Penyakit Bawaan
A. MATERI
DASAR
B. MATERI
INTI
1 x 45’
2 x 45’
16
Universitas Sumatera Utara
Makanan
4.
Prinsip HSMM
5.
Pencucian dan
Penyimpanan
Peralatan
Pengolahan
Makanan
6.
Pemeliharaan
Kebersihan
Lingkungan
7.
Hygiene
Perorangan
b. Penyebab Oleh Bahan
Kimia
c. Penyebab Oleh Zat
Toksin
d. Penyebab Oleh Zat
Alergi
a. Sumber dan
Penyebaran Pencemar
Makanan
b. Pemilihan,
Penyimpanan,
Pengolahan,
Pengangkutan,
Penyajian dan Konsumsi
c. Aspek Hygiene Sanitasi
Makanan
d. Pengendalian Waktu
dan Suhu Makanan
(Danger Zone)
a. Peralatan Masak
Memasak
b. Peralatan Makan Minum
c. Sarana dan Cara
Pencucian
d. Bahan Pencuci
e. Penyimpanan Peralatan
a. Air Bersih
b. Pembuangan Limbah
dan Sampah
c. Pengendalian Serangga
dan Tikus
d. Pemeliharaan dan
Pembersihan Ruangan
e. Fasilitas Sanitasi
a. Sumber Pencemar dari
Tubuh
b. Pengamatan Kesehatan
c. Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Sehat
d. Pakaian Pelindung
Pencemaran
2 x 45’
1 x 45’
2 x 45’
1 x 45’
10 x 45’
JUMLAH
17
Universitas Sumatera Utara
G.
SERTIFIKAT
KURSUS
HYGIENE
PENGUSAHA/PENANGGUNG JAWAB
SANITASI
MAKANAN
BAGI
SERTIFIKAT KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN
NOMOR : -----------------------------Berdasarkan kepada Kepmenkes Nomor. … tahun 2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, telah dilaksanakan Evaluasi / Kursus Hygiene
Sanitasi Makanan bagi pengusaha / penanggungjawab yang diselenggarakan oleh
……………………, pada tanggal
…………………………………, bertempat di
…………………….., dan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi
Nomor………………….., tanggal ……………….., tentang Penetapan Peserta Yang
Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Sanitasi Makanan, dengan ini memberikan sertifikat
kepada :
Nama
Tempat tanggal lahir
Alamat
Pekerjaan / Jabatan
Perusahaan / Unit Kerja
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk
mengelola hygiene sanitasi makanan.
_________ , __________ 20 ___
PENYELENGGARA PELATIHAN,
KETUA,
Pas Photo
berwarna
ukuran
4x 6 cm
________________________
18
Universitas Sumatera Utara
HASIL EVALUASI HYGIENE SANITASI MAKANAN
MATERI PELAJARAN YANG DIIKUTI
Kelompok Dasar :
1. Perundang-undangan Hygiene Sanitasi Makanan
2. Persyaratan hygiene sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Kelompok Inti :
3. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan
4. Bahan Pencemar Makanan Lainnya
5. Penyakit Bawaan Makanan
6. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan
7. Struktur dan Tata Letak Dapur
8. Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan
9. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
10. Hygiene Perorangan
11. Penanganan Alat Pendingin
12. Proses Masak Memasak Makanan
13. Pengawetan dan Bahan Tambahan Makanan
14. Pengendalian Mutu Mandiri
Kelompok Penunjang :
15. _____________________________
16. _____________________________
17. _____________________________
NILAI EVALUASI RATA RAT A :
KETUA TIM EVALUASI
KURSUS HYGIENE SANITASI
MAKANAN
___________________
NIP.
____________ ( __________________ )
19
Universitas Sumatera Utara
H.
SERTIFIKAT KURSUS PENJAMAH MAKANAN
SERTIFIKAT KURSUS PENJAMAH MAKANAN
NOMOR : -----------------------------Berdasarkan kepada Kepmenkes No. … tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene
Sanitasi Makanan jajanan, telah dilaksanakan Evaluasi / Kursus Hygiene Sanitasi
Makanan
bagi
Penjamah
Makanan
yang
diselenggarakan
oleh
……………………, pada tanggal …………………………………, bertempat di
…………………….., dan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi
No………………….., tanggal ……………….., tentang Penetapan Peserta Yang
Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Sanitasi Makanan, dengan ini memberikan
sertifikat kepada :
Nama
Tempat tanggal lahir
Alamat
Pekerjaan / Jabatan
Perusahaan / Unit Kerja
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
: ____________________________________
Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap sebagai
Penjamah makanan (food handler).
Pas Photo
berwarna
ukuran
4x 6 cm
_______ , __________ 20 ___
PENYELENGGARA PELATIHAN
KETUA,
________________________
20
Universitas Sumatera Utara
HASIL EVALUASI HYGIENE SANITASI MAKANAN
MATERI PELAJARAN YANG DIIKUTI
Kelompok Dasar :
1. Perundang-undangan di Bidang Hygiene Sanitasi Makanan
Kelompok Inti :
2. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan
3. Penyakit Bawaan Makanan
4. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan
5. Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan
6. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
7. Hygiene Perorangan
Kelompok Penunjang :
8. _____________________________
9. _____________________________
10. _____________________________
NILAI EVALUASI RATA RATA :
---------.----------200--KETUA TIM EVALUASI
KURSUS HYGIENE SANITASI
MAKANAN
___________________
NIP.
____________ ( __________________ )
MENTERI KESEHATAN,
Dr. ACHMAD SUJUDI
21
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 Print Out Data SPSS
OUTPUT SPSS PENELITIAN
HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DAN PERILAKU
KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA SEKOLAH
DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN 2017
Frequency Table
Umur Siswa SD
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
< 10
Tahun
14
16,9
16,9
16,9
>= 10
Tahun
69
83,1
83,1
100,0
Total
83
100,0
100,0
Jenis Kelamin Siswa SD
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
lk
33
39,8
39,8
39,8
pr
50
60,2
60,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tempat Memilih Jajan
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
dalam
65
78,3
78,3
78,3
luar
18
21,7
21,7
100,0
Total
83
100,0
100,0
Jumlah Uang Saku
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
< 5000
40
48,2
48,2
48,2
>= 5000
43
51,8
51,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Jajanan Yang Sering Dibeli
Frequency
Valid
Percent
83
Valid Percent
100,0
Cumulative
Percent
100,0
100,0
Frekuensi Jajan Siswa
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
SH
71
85,5
85,5
85,5
TSH
12
14,5
14,5
100,0
Valid
Universitas Sumatera Utara
Total
83
100,0
100,0
Pengetahuan 1
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
18
21,7
21,7
21,7
Hampir Benar
43
51,8
51,8
73,5
Benar
22
26,5
26,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 2
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
6
7,2
7,2
7,2
Hampir Benar
44
53,0
53,0
60,2
Benar
33
39,8
39,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 3
Frequency
Valid
Hampir Benar
Percent
1
Valid Percent
1,2
Cumulati
ve
Percent
1,2
1,2
Universitas Sumatera Utara
Benar
82
98,8
98,8
Total
83
100,0
100,0
100,0
Pengetahuan 4
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
7
8,4
8,4
8,4
Hampir Benar
2
2,4
2,4
10,8
Benar
74
89,2
89,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 5
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
3
3,6
3,6
3,6
Hampir Benar
16
19,3
19,3
22,9
Benar
64
77,1
77,1
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 6
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Universitas Sumatera Utara
Salah
5
6,0
6,0
6,0
Hampir Benar
2
2,4
2,4
8,4
Benar
76
91,6
91,6
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 7
Frequency
Salah
Hampir Benar
Valid
Benar
33
Total
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
23
27,7
27,7
27,7
6
7,2
7,2
34,9
53
63,9
63,9
98,8
1
1,2
1,2
100,0
83
100,0
100,0
Pengetahuan 8
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
7
8,4
8,4
8,4
Hampir Benar
8
9,6
9,6
18,1
67
80,7
80,7
98,8
1
1,2
1,2
100,0
83
100,0
100,0
Benar
33
Total
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan 9
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
15
18,1
18,1
20,5
Benar
66
79,5
79,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 10
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
3
3,6
3,6
3,6
Hampir Benar
15
18,1
18,1
21,7
Benar
65
78,3
78,3
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 11
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Universitas Sumatera Utara
Salah
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
37
44,6
44,6
47,0
Benar
44
53,0
53,0
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 12
Frequency
Salah
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
33
39,8
39,8
42,2
Benar
48
57,8
57,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 13
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumula
tive
Percent
Salah
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
2
2,4
2,4
4,8
Benar
79
95,2
95,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan 14
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Salah
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
2
2,4
2,4
4,8
Benar
79
95,2
95,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Pengetahuan 15
Frequency
Percent
Salah
Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
2
2,4
2,4
2,4
Hampir Benar
20
24,1
24,1
26,5
Benar
61
73,5
73,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Sikap 1
Frequency
Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
8
9,6
9,6
9,6
Tidak Setuju
75
90,4
90,4
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Sikap 2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Setuju
15
18,1
18,1
18,1
Tidak Setuju
68
81,9
81,9
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
21
25,3
25,3
25,3
Setuju
62
74,7
74,7
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 4
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Setuju
49
59,0
59,0
59,0
Tidak Setuju
34
41,0
41,0
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 5
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Universitas Sumatera Utara
Valid
Tidak Setuju
38
45,8
45,8
45,8
Setuju
45
54,2
54,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
38
45,8
45,8
45,8
Setuju
45
54,2
54,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
50
60,2
60,2
60,2
Setuju
33
39,8
39,8
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 8
Frequency
Valid
Tidak Setuju
Percent
20
Valid Percent
24,1
Cumulativ
e Percent
24,1
24,1
Universitas Sumatera Utara
Setuju
63
75,9
75,9
Total
83
100,0
100,0
100,0
Sikap 9
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
23
27,7
27,7
27,7
Setuju
60
72,3
72,3
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 10
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
37
44,6
44,6
44,6
Setuju
46
55,4
55,4
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 11
Frequency
Valid
Setuju
Percent
5
Valid Percent
6,0
Cumulativ
e Percent
6,0
6,0
Universitas Sumatera Utara
Tidak Setuju
78
94,0
94,0
Total
83
100,0
100,0
100,0
Sikap 12
Frequency
Setuju
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
2
2,4
2,4
2,4
Tidak Setuju
81
97,6
97,6
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 13
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Setuju
38
45,8
45,8
45,8
Tidak Setuju
45
54,2
54,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Sikap 14
Frequency
Valid
Tidak Setuju
Percent
40
Valid Percent
48,2
Cumulativ
e Percent
48,2
48,2
Universitas Sumatera Utara
Setuju
43
51,8
51,8
Total
83
100,0
100,0
100,0
Sikap 15
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Tidak Setuju
27
32,5
32,5
32,5
Setuju
56
67,5
67,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Tindakan 1
Frequency
Tidak Pernah
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
4
4,8
4,8
4,8
Kadang-kadang
38
45,8
45,8
50,6
Sering
28
33,7
33,7
84,3
Selalu
13
15,7
15,7
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tindakan 2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
41
49,4
49,4
49,4
Kadang-kadang
39
47,0
47,0
96,4
Sering
2
2,4
2,4
98,8
Selalu
1
1,2
1,2
100,0
Total
83
100,0
100,0
Tindakan 3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
16
19,3
19,3
19,3
Kadang-kadang
55
66,3
66,3
85,5
Sering
12
14,5
14,5
100,0
Total
83
100,0
100,0
Valid
Tindakan 4
Frequency
Valid
Selalu
Percent
31
Valid Percent
37,3
Cumul
ative
Perce
nt
37,3
37,3
Universitas Sumatera Utara
Sering
41
49,4
49,4
86,7
Kadang-kadang
11
13,3
13,3
100,0
Total
83
100,0
100,0
Tindakan 5
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
34
41,0
41,0
41,0
Sering
35
42,2
42,2
83,1
Kadang-kadang
9
10,8
10,8
94,0
Tidak Pernah
5
6,0
6,0
100,0
83
100,0
100,0
Total
Tindakan 6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
12
14,5
14,5
14,5
Kadang-kadang
35
42,2
42,2
56,6
Sering
26
31,3
31,3
88,0
Selalu
10
12,0
12,0
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tindakan 7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
25
30,1
30,1
30,1
Sering
32
38,6
38,6
68,7
Kadang-kadang
22
26,5
26,5
95,2
4
4,8
4,8
100,0
83
100,0
100,0
Tidak Pernah
Total
Tindakan 8
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
16
19,3
19,3
19,3
Kadang-kadang
49
59,0
59,0
78,3
Sering
16
19,3
19,3
97,6
Selalu
2
2,4
2,4
100,0
Total
83
100,0
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tindakan 9
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
39
47,0
47,0
47,0
Sering
39
47,0
47,0
94,0
5
6,0
6,0
100,0
83
100,0
100,0
Valid
Kadang-kadang
Total
Tindakan 10
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Selalu
40
48,2
48,2
48,2
Sering
36
43,4
43,4
91,6
7
8,4
8,4
100,0
83
100,0
100,0
Valid
Kadang-kadang
Total
Tindakan 11
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumul
ative
Perce
nt
Tidak Pernah
27
32,5
32,5
32,5
Kadang-kadang
43