Take Home Test My Answers PROGRAM STUDI

Take Home Test – My Answers

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Tugas Individu

UTS

- T.A 2017/2018 Menempuh Mata Kuliah

“MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN (MSP)”

Dosen Pembimbing :
Dr. Zakaria Sabil,M.Pd

Oleh, Nama : Ivan Romianda
NIM : (A2K016002) - IIIA

PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Jawab.
1. Tujuan MK (MSP)? Menurut Saya, adalah :
a) Efisien dalam menggunakan sumber daya.
Dengan mempelajari mata kuliah manajemen satuan pendidikan (MSP) dengan baik, diharapkan
seseorang dapat mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumber daya yang berupa
pembiayaan, waktu,Sarpras,PTK dan lain sebagainya.
b) Efektif dalam pencapaian tujuan.
Dengan mempelajari manajemen satuan pendidikan (MSP) secara berkesinambungan dan secara
sungguh-sungguh, diharapkan seseorang dapat mengefektifkan proses dan sumber daya yang dikelola
untuk mencapai tujuan dengan optimal.
c) Bermuara pada tujuan pendidikan.
Tujuan manajemen satuan pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan nasional, yaitu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
mahasiswa magister agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
d) Mendukung kegiatan manajemen satuan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Manajemen satuan pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kegiatan pendidikan yang didukung dengan manajemen satuan
pendidikan yang baik, akan mendapatkan hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang ditargetkan
dapat tercapai.

2. Mempelajari (MSP) pentinnya bagi seorang manajer pendidikan, adalah?
Seorang manajer di sebuah lembaga pendidikan adalah seorang pimpinan penyelenggara
pendidikan di lembaga pendidikan tersebut. Dalam suatu sekolah, manajer di lembaga
tersebut adalah seorang kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen
pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Kepala sekolah
bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,
pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pememliharaan sarana dan
prasarana”.

(IR) = E. Mulyasa. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional . Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Seorang penyelenggara pendidikan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai
kewajiban-kewajiban sebagai berikut:


1. Menjadi manajer lembaga pendidikan tersebut dengan tugas-tugas sebagai berikut:
a. mengadakan prediksi tentang kemungkinan perubahan lingkungan seperti perubahan
ilmu dan teknologi, tuntutan hidup, aspirasi masyarakat, dan sebagainya.
b. Merencanakan dan melakukan inovasi dalam pendidikan.
c. Menciptakan strategi dan kebijakan lembaga agar proses pendidikan tidak mengalami
hambatan.
d. Mengadakan perencanaan dan menenukan sumber-sumber pendidikan.
e. Menyediakan dan mengkoordinasi fasilitas pendidikan.
f. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan agar tidak terlanjur membuat
kesalahan.
2. Menjadi pemimpin lembaga pendidikan:
a. Memimpin semua bawahan.
b. Memotivasi agar bekerja dengan rajin dan giat.
c. Meningkatkan kesejahteraan bawahan.
d. Mendisplikan para pendidik dan pegawai dalam melkasnakan tugasnya.
3. Sebagai supervisor atau pengawas:
a. Mengawasi dan menilai cara kerja dan hasil kerja pendidik dan pegawai.
b. Memberi supervisi dalam meningkatkan cara kerja.
c. Mencari dan memberi peluang untuk meningkatkan profesi para pendidik.
d. Mengadakan rapat-rapat untuk memperbaiki pendidikan dan pengajaran.

4. Sebagai pencipta iklim bekerja dan belajar yang kondusif dengan tugas-tugas:
a. menempatkan personalia secara benar sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.
b. Membina hubungan personalia yang positif
c. Meningkatkan dan memperlancar komunikasi.
d. Menyelesaikan konflik.

e. Meningkatkan dan memelihara persatuan dan kesatuan personalia.
5. Sebagai pencipta lingkungan bekerja dan belajar yang kondusif, dengan tugas-tugas:
a. Menghimpun dan memanfaatkan informasi tentang sumber belajar.
b. Memperkaya alat-alat belajar, alat-a;at peraga, dan media pendidikan.
c. Memperkaya lingkungan hidup.
d. Mengharmoniskan lingkungan lembaga dan ruangan kelas.
6. Menjadi administrator lembaga pendidikan dengan tugas menyelenggarakan kegiatan rutin
yang dioperasikan oleh para personalia lembaga:
a. Mengendalikan struktur organisasi
b. Melaksanakan administrasi substantive
c. Melakukan pengawasan terhadap efektivitas dan efisiensi kerja
7. Menjadi koordinator kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat:
a. Berinisiatif membentuk suatu badan kerjasama.
b. Mengadakan survey untuk menampung aspirasi masyarakat.

c. Menghimpun dukungan masyarakat.
d. Melaksanakan kerjasama dengan masayarakat. (IR) = Pidarta, Made.
2000. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Jadi, Manajer adalah pimpinan atau pemimpin suatu organisasi. Dalam organisasi, istilah
manager digunakan dengan berbagai istilah, yaitu direktur, rektor, pimpinan, dan
sebagainya. dalam lembaga pendidikan, ada yang disebut dengan rektor, ketua umum,
kepala sekolah, dan sebagainya. Manager memegang otoritas yang menentukan
perkembangan lembaga pendidikan. Kedudukannya sangat strategis. (IR) = Made
Pidarta,

Manajemen

Pendidikan

Indonesia,

Rineka


cipta,

Jakarta: cet. 2, 2004, hal. 204.
3. Hubngan Teori2 MSP, sekolah kami yg saya pelajari di smester 1 dan
2 adalah terutama di SD NEGERI 07 BERMANI ILIR?

Orang bijak berkata: “tidak ada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan.” Perubahan
menunjukkan bahwa kehidupan ini semakin dinamis. Begitu juga dengan perjalanan teori.
Dalam perkembangan manajemen, setidak-tidaknya ada teori manajemen, yaitu:
1. Teori klasik,
2. Teori neo-klasik dan
3. Teori modern.
Kesimpulannya : Teori klasik berpijak pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional
dan mampu berpikir logis. Karenanya, manusia akan bekerja dalam proses yang logis dan
rasional sesuai dengan struktur organisasi. Kemudian, sebagai kritik atas teori klasik, teori
neo-klasik berpandangan bahwa manusia adalah makluk sosial selalu berinteraksi satu sama
lain. Dengan demikian, manajemen akan berhasil jika kebutuhan organisasi dan individu
sama-sama terpenuhi. Sedangkan teori modern berpandangan bahwa organisasi adalah satu
kesatuan sistem dengan tujuan tertentu atas bagian-bagian yang saling berhubungan. Jadi,

semua bagian yang ada dalam organisasi sama-sama memiliki peran penting dalam
pencapaian sebuah tujuan. (IR) = Nanang Fattah ( 2002 ). Landasan Manjemen
Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

4. Delapan 8 Standart Nasional, dan Efek Jika Tidak Tercapai?
A. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari :


Standar Kompetensi Lulusan



Standar Isi



Standar Proses




Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan



Standar Sarana dan Prasarana



Standar Pengelolaan



Standar Pembiayaan Pendidikan



Standar Penilaian Pendidikan

B. Fungsi dan Tujuan Standar :



Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu



Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.



Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
(IR) = BSNP. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
tahun 2006

Dampak Negative, Jika tidak tercapai. Menurut saya adalah :
a. Motivasi belajar siswa berkurang Tak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan

ujian nasional selama ini justru berefek pada meningkatnya semangat belajar
siswa selain memiliki target untuk lulus ujian nasional sebagian dari mereka
juga menganggap ujian nasional sebagai ajang rivalitas untuk melihat siapa
yang terbaik.
b. siswa akan menjadi acuh tak acuh untuk belajar Salah satu dampak negatif
penghapusan ujian nasional adalah sebagian siswa akan menjadi acuh tak
acuh untuk belajar.
c. Anak-anak

Akan

Sulit

Mengetahui

Potensi

Dalam

Dirinya


Ujian nasional selain yang berfungsi sebagai standarisasi nasional untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam skala nasionalselain itu ujian nasional
juga menjadi tolok ukur tersendiri bagi siswa untuk mengukur kemampuan
dirinya.
d. Dan terakhir menurut saya Datuk Jack, ada kaitannya dan hubungan pada
saat proses Pengajuan (Akreditasi) terutama item2 dalam sistem verifikasi
Administrasi, terutama di lembaga satuan pendidikan itu tersebut.

5.

Maksud dari “sekolah kita umumnya masih sakit”?

Secara umum masyarakat memandang, sekolah negeri dan swasta dibedakan pada hal-hal
berikut :
-

pertama, kepemilikan. Sekolah negeri adalah sekolah miilik umum dan dibiayai oleh
negara dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Berdasarkan UUD 1945 Pasal
31 ayat 4, negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 %
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja

daerah

untuk

memenuhi

kebutuhan

penyelenggaraan

pendidikan

nasional. Sedangkan sekolah swasta adalah sekolah yang dimiliki oleh perorangan
atau sekelompok masyarakat dalam bentuk yayasan atau organisasi kemasyarakatan.
-

Kedua, pungutan SPP (sumbangan Penunjang Pendidikan). Sekolah Negeri tidak
dipungut SPP untuk SD, SMP/sederajat karena telah disokong oleh program BOS
sedangkan untuk SMU/sederajat biaya SPP relatif terjangkau sehingga masih dapat
dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu. Sedangkan bagi sekolah swasta, BOS
belum bisa mencukupi sehingga sebagian sekolah memungut SPP baik di SD, SLTP
apalagii SLTA. Besaran SPP sekolah bervariasi sesuai dengan kemampuan yayasan
dan masyarakat (wali murid) yang ditetapkan secara bersama.

-

Ketiga, pengajar, tenaga kependidikan. Sekolah negeri, tenaga pengajar mayoritas
berstatus pegawai negeri dan jika kekurangan tenaga pengajar sekolah diperbantukan
guru honorer. Dari status guru honorer juga dapat diajukan menjadi pegawai
negeri. Sedangkan sekolah swasta, tenaga pengajar adalah pegawai swasta.

-

Keempat, Fasilitas. Jika menyinggung fasilitas, sekolah negeri dan swasta juga
berbeda. Bila melihatnya pada sekolah swasta yang bonafid sekolah swasta bisa
mengungguli sekolah negeri yang menyandarkan bantuan negara. Tapi secara umum
fasilitas sekolah negeri relatif lebih baik, karena tidak semua sekolah swasta memiliki
finansial lebih.
Dari perbedaan-perbedaan di atas, menyekolahkan anak di keduanya (negeriswasta) memiliki kelebihan dan kelemahan. Kalau dilihat dari aspek pengajar,
harusnya sekolah negeri lebih baik sebab mereka (para guru) mayoritas pegawai
negeri yang gajinya lebih dari cukup. Sehingga mereka lebih fokus mengajar,
dibanding guru honorer. Sebaliknya, di sekolah swasta. Guru PNS idealnya lebih
baik, lebih berkualitas, lebih profesional. Namun demikian, pada prakteknya hal
tersebut tidak menjamin, bergantung pada masing-masing guru. Bisa jadi guru
honorer lebih berkualitas baik. (IR) = Pernyataan : Mantan Mendikbud Anies

Rasyid Baswedan, Ph.D. Jadi, penyebab sekolah umumnya masih sakit bisa
dikatakan Sakit Sedang, karena alasannya yaitu :
-

Rekrutmen Kepala Sekolah, Bukan rahasia lagi, rekrutmen kepala sekolah negeri
sering dipengaruhi factor politik dan financial. Ketika terjadi pemilihan kepala daerah,
banyak (calon) kepala sekolah mendekati para kandidat kepala daerah (bupati/
walikota). Dengan kemampuan yang dimiliki sang calon kepala sekolah,
mereka pun berusaha menjadi tim sukses kepala daerah. Begitu terjadi
pemilihan kepala daerah dan jagonya menang, terjadilah politik balas budi.

-

BOS Milik Bersama Pemerintah berusaha meringankan beban biaya pendidikan.
Oleh karena itu, pemerintah menggelontorkan dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Jumlahnya tak tanggung-tanggung. Untuk siswa SD berkisar 580.000/ siswa/
tahun. Untuk siswa SMP berkisar Rp 720.000/ siswa/ tahun. Jumlah bantuan yang
sangat fantastic. Di sinilah letak kelemahan pemerintah.

-

Guru PNS Malas Siapa sih yang berani menghukum guru PNS? Jarang dan teramat
jarang guru PNS diberi sanksi tegas meskipun melakukan pelanggaran berat. Setidaktidaknya mereka masih diberi kesempatan, semisal sekadar dimutasi, alih tugas, atau
jadi staf biasa. Karena status guru PNS enaknya selangit, banyak guru PNS bermalasmalasan. Mereka cenderung pamer dan jarang melibatkan diri pada kegiatan
peningkatan mutu pendidikan.
Maka, kini semua kembali kepada pemerintah. Begitu banyak sekolah-sekolah negeri
di-regrouping. Itu tak lain disebabkan kemiskinan murid. Banyak orang tua siswa tak
lagi memercayai sekolah negeri. Selain fasilitasnya terbatas, guru-gurunya pun malasmalas. Mudah-mudahan saya nanti datuk ketika jadi Guru PNS Atau Dosen, tidak
termasuk guru PNS atau Dosen yang demikian? Aminnn..wassalamm...

6.

Harapn Kita Untuk Sekolah Unggul,tapi sekolah kita sendiri sulit untuk berdiri, karena
masih dalam keadaan sakit?
Sangat berharap sekolah kita seperti sekolah lain baik di negeri dan swasta, yg unggul, bermutu
dan sekolah sehat. Karena untuk menghadapi kurikulum yang berisi perubahan-perubahan yang
cukup besar dalam tujuan, isi, metode, dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau
para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah mereka”. Dari ungkapan ini,
mengandung makna bahwa kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum
sekolah. Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru,
sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik. (IR) = Danim, Sudarwan. 2002.

Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan.
Bandung: Pustaka Setya.
Jadi adapaun ciri2 sekolah yg sehat, di sekolah kami khususnya di SD NEGERI 07 BERMANI
ILIR yg masih sakit sekolah kami ingin mencontoh sekolah lain sbb
-

Kesiapan Input pendidikan yang berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta
harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses.

-

Proses Pendidikan dapat berjalan dengan baik.

-

Output Sekolah Berkualitas. (IR) = Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah. Surabaya: BPG

7.

SDM yg berkualitas gagal di hasilkan lewat sekolah?
Sedikit sangat tidak setuju, dan tergantung dengan sekolahnya, karena SDM yaitu Sumber daya
manusia yang telah terikat pada suatu organisasi (formal, perusahaan, industri) berdasarkan
suara kontrak kerja, atau telah berhubungan kerja dengan suatu organisasi berdasarkan suatu
kerjasama, disebut SDM pada status mikro (SDM Mikro, pegawai, karyawan, staf) dan SDM
yang masih bebas atau belum terikat kontrak kerja atau kerjasama dengan suatu organisasi,
disebut SDM Makro. Sedangkan pendidikan yang diharapkan mampu memperbaiki SDM,
dalam kenyataannya pendidikan belum mampu menghasilkan SDM yang berkualitas.
Walaupun itu semua bukan kesalahan dari pendidikan itu sendiri melainkan juga dari SDMnya
itu sendiri. Dan didalam pendidikan juga memiliki beberapa unsur SDM, seperti: Kepala
Sekolah, Guru, Siswa, Interaksi antara siswa dan Guru, Karyawan yang meliputi TU dan
Humas dan Orang tua. (IR) = Siagian, Sondang P. (2010). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Jadi pendapat saya : Semoga didalam Unsur-unsur
SDM dalam pendidikan mampu menghasilkan SDM yang lebih berkualitas dan lebih baik lagi,
agar SDM indonesia bermutu baik dan dapat diperhitungkan didalam negeri dan luar negeri.
Dan terakhir : Dalam meningkatkan mutu SDM pendidikan sebaiknya ada kerjasama antara
pemerintah,masyarakat dan sektor swasta yang berperan penting terselenggaranya pendidikan.
Dalam era globalisasi saat ini sebaiknya kita mampu bersaing dengan Negara lain melalui
peningkatan mutu SDM pendidikan agar tidak tertinggal jauh. Dalam upaya peningkatan mutu
SDM seharusnya ada kesadaran akan pentingnya pendidikan baik dari peserta didik maupun
tenaga pendidiknya. (IR) = –

Wahono,dkk. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan

Kualitas Sumber Daya Manusia. 1995. Semarang: Departeman Pendidikan Dan
Kebudayaan.

8.

Hubungan tertinggalnya pendidikan kita,lemahnya dampak otonomi daerah?
Karena : permasalahan di seputar otonomi daerah yang tidak kunjung selesai dan bahkan telah
memunculkan ide beberapa daerah untuk melepaskan diri dari wilayah Indonesia. Perimbangan
keuangan antara pusat dan daerah dinilai kurang adil pembagiannya, karena ternyata daerah
hanya memperoleh sebagian kecil dari potensi yang dimilikinya. Di sisi lain pemerintah daerah
juga diperhadapkan pada berbagai tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan
internal yang dihadapi oleh pemerintah antara lain adalah lemahnya sumber daya aparatur
pemerintah daerah, sementara masyarakat telah mengalami perkembangan yang cukup pesat,
sehingga tuntutan terhadap pengelolaan pemerintahan daerah yang sangat demokratis akan
mewarnai perjalan pemerintahan itu sendiri. Sedangkan secara eksternal pemerintah daerah
diberhadapkan pada arus perubahan yang semakin cepat dan mengglobal yang harus direspons
oleh pemerintah daerah. (IR) = Marbun, BN. Otonomi Daerah 1945-2005.
Jakarta: CV Muliasari, 2005. Jadi masalah dan tantangan tersebut tidak dapat dihindari

oleh pemerintah daerah di Indonesia masa depan. Karena itu, agar menjaga pemerintah daerah
tetap eksis dan survive dalam kompetisi global, maka tidak ada jalan lain selain harus
melakukan reformasi. Reformasi pemerintah daerah dalam memasuki abad 21 mempunyai
makna perubahan dan pembaruan atas berbagai kelemahan yang menimbulkan permasalahanpermasalahan masa lalu dan juga sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi tuntutan
perubahan global yang sarat dengan berbagai tantangan yang kesemuanya menunjukkan adanya
arus balik kekuasaan pusat ke daerah. Karena itu, salah satu sasaran reformasi pemerintah
daerah adalah untuk membentuk organisasi pemerintah daerah yang mampu menjawab
permasalahan yang terjadi selama ini dan juga mampu memenuhi tuntutan perubahan global.
(IR) =Widjaja, AW. Titik Berat Otonomi. Jakarta: CV Rajawali, 1992.

9. Isi makalah yg kurang maksimal, menurut saya pribadi karena banyak faktor yaitu : Apa
yang belum dijalani itu kadang dianggap mudah datuk jack atau suli datuk, semua itu kembali
pada diri sendir, itu kalau menurut Ivan Romianda. Jadi : susahnya terletak di bagian persipan
Materi atau Data-data, cara pembuatan Kerangka,Menulis atau penulisan jarang terbiasa
dilakukan dalam akademik, cara Rapikan / Editing dan terakhir Kesimpulan, dan kadang juga
daftar pustaka terkadang bingung mau mencamtumkan referensinya dari buku atau internet.

10.

Sekolah unggul/efektif, yg memiliki karakteristik yg dalam waktu jangka panjang?
Keungulan sekolah akan terwujud jika daya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh pada
mutu

pembelajaran.

Keunggulan

mutu berkorelasi

dengan

mutu

lulusan. Sekolah

berkeunggulan memiliki pemimpin yang tangguh dalam merealisasikan visi-misi, meyakini dan
mempengaruhi warga sekolah dapat mencapai target yang tinggi, menggunakan sebagian besar
waktu di sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui supervisi, serta
menggunakan daya kepemimpinannya untuk membangun suasan sekolah yang kondusif.
(menurut saya pribadi). ciri-ciri sekolah efektif yaitu:
1. adanya standar disiplin yang berlaku bagi kepala sekolah, guru, siswa, dan
karyawan di sekolah.
2. memiliki suatu keteraturan dalam rutinitas kegiatan di kelas;
3. mempunyai standar prestasi sekolah yang sangat tinggi;
4. siswa diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan;
5. siswa diharapkan lulus dengan menguasai pengetahuan akademik;
6. adanya penghargaan bagi siswa yang berprestasi;
7. siswa berpendapat kerja keras lebih penting dari pada faktor keberuntungan dalam
meraih

prestasi;

8. para siswa diharapkan mempunyai tanggungjawab yang diakui secara umum;
9. kepala sekolah mempunyai program inservice, pengawasan, supervisi, serta
menyediakan waktu untuk membuat rencana bersama-sama dengan para guru dan
memungkinkan adanya umpan balik demi keberhasilan prestasi akademiknya. (IR)
=David A. Squires, et.al. (1983).

11. Sekolah yang berkriteria atau berkarakter? pendidikan karakter merupakan upaya-upaya
yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,

perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat. (IR) = DR. Achmad Husen, M.Pd et al, Model Pendidikan Karakter Bangsa,
Sebuah Pendekatan Monolitik, Universitas Negeri Jakarta, Kementerian Pendidikan
Nasional, 2010.
Memberikan pengertian bahwa karakter dalam pendidikan adalah suatu karakteristik
yang dimiliki oleh seseorang secara individu. Dimana cirri tersebut mengakar pada
kepribadian sehingga mampu untuk mendorong bagaimana seseorang bertindak, berperilaku,
dan menanggapi sesuatu. (IR) = Kertajaya (2010).
Memberikan pengertian bahwa pendidikan karakter adalah bentuk dalam lembaga
pendidikan yang memuat suatu ajaran tindakan yang baik bagi generasi selanjut di masa
mendatang. (IR) = Wikipedia.

----------------------------------- FINISH
---------------------------------------------------______________________________________________ Jum’at, 27 Oktober
2017
Thank You….Sir!

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22