Implementasi Augmented Reality Untuk Pengenalan Alat Musik Tradisional Sumatera Utara

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Alat Musik Tradisional

Alat musik tradisional adalah alat musik khas yang terdapat di daerah-daerah seluruh
tanah air. Jenisnya banyak sekali, karena hampir setiap daerah memiliki alat musik
sendiri. Dari cara memainkannya, alat musik trdisional ini dapat dibedakan, alat musik
pukul (perkusi), alat musik tiup, alat musik petik, dan alat musik gesek. Musik juga
memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri,
media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. (Akbar, 2011).

2.2. Alat Musik Tradisional Sumatera Utara

Alat musik tradisional Sumatera Utara beragam jenis nya, diantaranya adalah alat
musik pukul. Terdapat delapan suku di Sumatera utara yang mempumyai alat musik
pukul, diantara suku tersebut adalah suku Karo, suku Mandailing, suku Melayu, suku
Nias, suku Pakpak, suku Pesisir, suku Simalungun dan suku Toba (Hirza, 2014).
Berikut di sajikan beberapa alat musik tradisional Sumatera utara pada Tabel 2.1.


Universitas Sumatera Utara

7

Tabel 2.1 Tabel Alat Musik Tradisional Sumatera Utara
NO Nama Alat Musik

Gambar

Suku

1

Gung Penganak

Karo

2

Gendang


Karo

Singindungi

(Cagarbudaya, 2015)
3

Gondang Dua

Mandailing

4

Gordang Sembilan

Mandailing

(Mondasiregar, 2014)


Universitas Sumatera Utara

8

5

Gendang

Melayu

6

Dol

Melayu

7

Gendra


Nias

8

Druri Dana

Nias

(Timur, 2015)

Universitas Sumatera Utara

9

9

Kalondang

Pakpak


10

Gung Sadarabaan

Pakpak

11

Dulang Talam

Pesisir

(Budaya, 2014)
12

Pesisir

Tambua

(Ranahberita, 2014)


Universitas Sumatera Utara

10

13

Simalungun

Gonrang Sipitupitu

(Mondasiregar, 2014)
14

Simalungun

Gonrang Siduadua

(Midmagz, 2015)
15


Garantung

Toba

16

Ogung

Toba

Universitas Sumatera Utara

11

2.3. Augmented Reality

Augmented Reality (AR) adalah suatu teknologi yang menggabungkan benda maya
dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi
lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.

AR merupakan variasi dari kombinasi Virtual Environtment (VE) dengan
Reality Environtment (RE). Dengan dirumuskannya suatu bentuk diagram kerangka
kemungkinan yaitu penggabungan dan peleburan dunia nyata dan dunia maya ke
dalam sebuah kontinuum virtualitas (Virtuality Continuum). Sisi yang paling kiri
adalah lingkungan nyata yang hanya berisi benda nyata, dan sisi paling kanan adalah
lingkungan maya yang berisi benda maya. Untuk lebih jelasnya, dapat digambarkan
seperti pada Gambar 2.1 (Milgram, 1994) :

Gambar 2.1. Virtuality Continuum (Milgram, 1994)
Pada Gambar 2.1 diatas menjelaskan bahwa dalam realitas tertambah
(Augmented Reality), yang lebih dekat ke sisi kiri, lingkungan bersifat nyata dan
benda bersifat maya, sementara dalam augmented virtuality atau virtualitas tertambah,
yang lebih dekat ke sisi kanan, lingkungan bersifat maya dan bersifat nyata. Realitas
tertambah dan virtualitas tertambah digabungkan menjadi mixed reality atau realitas
campuran.

Universitas Sumatera Utara

12


Tujuan dari AR adalah mengambil dunia nyata sebagai dasar dengan
menggabungkan beberapa teknologi virtual dan menambahkan data konstektual agar
pemahaman manusia sebagai penggunanya menjadi semakin jelas. Data konstektual
ini dapat berupa komentar audio, data lokasi, konteks sejarah, atau dalam bentuk
lainnya. Pada saat ini, AR telah banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti
kedokteran, militer, manufaktur, hiburan, museum, game pendidikan, pendidikan, dan
lain-lain.
Dalam teknologi AR ada tiga karakteristik yang menjadi dasar diantaranya
adalah kombinasi pada dunia nyata dan virtual, interaksi yang berjalan secara realtime, dan karakteristik terakhir adalah bentuk obyek yang berupa model 3 dimensi
atau 3D. Bentuk data kontekstual dalam sistem AR ini dapat berupa data lokasi, audio,
video ataupun dalam bentuk data model 3D.
Beberapa komponen yang diperlukan dalam pembuatan dan pengembangan
aplikasi AR adalah sebagai berikut :
a)

Komputer, Komputer berfungsi sebagai perangkat yang digunakan

untuk mengendalikan semua proses yang akan terjadi dalam sebuah aplikasi.
Penggunaan komputer ini disesuaikan dengan kondisi dari aplikasi yang
akan digunakan. Kemudian untuk output aplikasi akan ditampilkan melalui

monitor.
b)

Marker, Marker berfungsi sebagai gambar (image) dengan warna

hitam dan putih dengan bentuk persegi. Dengan menggunakan marker ini
maka proses tracking pada saat aplikasi digunakan. Komputer akan
mengenali posisi dan orientasi dari marker dan akan menciptakan obyek
virtual yang berupa obyek 3D yaitu pada titik (0, 0, 0) dan 3 sumbu (X, Y, Z)
c)

Kamera, Kamera merupakan perangkat yang berfungsi sebagai

recording sensor. Kamera tersebut terhubung ke komputer yang akan
memproses image yang ditangkap oleh kamera. Apabila kamera menangkap
image yang mengandung marker, maka aplikasi yang ada di komputer
tersebut mampu mengenali marker tersebut. Selanjutnya, komputer akan
mengkalkulasi posisi dan jarak marker tersebut. Lalu, komputer akan
menampilkan obyek 3D di atas marker tersebut.


Universitas Sumatera Utara

13

Secara umum AR berfungsi untuk memvisualisasikan suatu obyek dalam
waktu yang bersamaan (realtime). Adapun lebih spesifik lagi fungsi AR sebagai
berikut:
1) Mengkombinasikan obyek fisik dan digital interface.
2) Menciptakan manipulasi dari model obyek virtual.

2.3.1. Metode Pelacakan (Tracking) Augmented Reality
Ada beberapa jenis metode pelacakan (tracking) pada AR, antara lain sebagai berikut:
1. Elektromagnetic tracking system, mengukur medan magnet yang dihasilkan
melalui arus listrik yang secara simultan melewati tiga kumparan kabel yang
disusun secara tegak lurus satu dengan yang lain. Setiap kumparan kecil
bersifat elektromagnet. Sensor sistem mengkalkulasikan bagaimana medan
magnet terbentuk dan pengaruhnya terhadap kumpuran lainnya. Pengukuran
tersebut menunjukkan posisi atau orientasi dan arah dari emitter.
Reponsibilitas dari efisiensi sistem pelacakan elektromagnet sangat baik dan
tingkat latensinya cukup rendah. Satu kekurangan dari sistem ini adalah
apapun yang dapat menghasilkan medan magnet dapat mempengaruhi sinyal
yang dikirim ke sensor.

2. Accoustic tracking system, sistem pelacakan ini menangkap dan menghasilkan
gelombang suara ultrasonic untuk mengidentifikasi orientasi dan posisi dari
target. Sistem ini mengkalkulasi waktu yang digunakan suara ultrasonic untuk
mencapai sensor. Sensor biasanya selalu menjaga kestabilan dalam lingkungan
dimana pengguna menempatkan emitter. Bagaimanapun, kalkulasi dari
orientasi serta posisi target bergantung pada waktu yang digunakan oleh suara
untuk mencapai sensor adalah dilakukan oleh sistem. Terdapat banyak
kekurangan pada sistem pelacakan acoustic. Suara yang lewat sangat lambat,
sehingga tingkat update posisi target juga menjadi lambat. Efesiensi sistem
dapat menjadi tidak efektif dengan kecepatan suara melewati udara karena
sering kali berubah, bergantung pada kelembaban, temperatur atau tekanan
barometer dalam lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

14

3. Optical tracking system, perangkat ini menggunakan cahaya untuk menghitung
orientasi dan posisi target. Sinyal emitter dalam perangkat optical secara
khusus terdiri atas sekumpulan LED inframerah. Sensor kamera dapat
menangkap cahaya inframerah yang dipancarkan. LED menyala dalam pulse
secara sekuensial. Kamera merekam sinyal pulse dan mengirim informasi
kepada unit pemrosesan sistem. Unit tersebut kemudian dapat menghitung
kemungkinan data untuk menentukan posisi dan orientasi target. Sistem optical
mempunyai tingkat upload data yang cepat, sehingga latensi dapat
diminimalisir. Kekurangan sistem ini adalah penglihatan antara kamera dan
LED dapat menjadi gelap, bertentangan dengan proses pelacakan. Radiasi
inframerah juga dapat membuat sistem kurang efektif.

4. Mechanical tracking system, sistem pelacakan ini bergantung pada physical
link antara target dan referensi titik tetap. Salah satu contohnya adalah sistem
pelacakan mekanikal dalam lingkungan virtual reality (VR), yaitu BOOM
display. BOOM display, sebuah head-mounted display (HMD), dipasang di
bagian belakang dengan yang terdiri atas 2 poin artikulasi. Deteksi orientasi
dan posisi dari sistem dilakukan melalui lengan. Tingkat update cukup tinggi
dengan sistem pelacakan mekanikal, tetapi sistem ini memiki kekurangan yaitu
membatasi pergerakan dari pengguna (user).

5. Inertial navigation system, navigasi bantuan yang menggunakan komputer,
sensor gerak (accelerometer), sensor rotasi (gyroscopes) secara continue
dikalkulasi melalui posisi dead reckoning (proses pengukuran posisi sekarang
seseorang, dengan menggunakan posisi yang telah ditentukan sebelumnya,
atau memperbaikinya, dan tingkatan posisi berdasarkan kecepatan rata-rata
dari waktu-waktu), orientasi, dan kecepatan perpindahan obyek tanpa
membutuhkan referensi luar. Sistem ini digunakan dalam bidang transportasi
seperti, kapal, pesawat, kapal selam, dan pesawat ruang angkasa.

6. GPS Tracking, teknologi

AVL (Automated

Vehicle

Locater)

yang

memungkinkan pengguna untuk melacak suatu obyek bergerak seperti
kendaraan,

armada

ataupun

mobil

secara

realtime.

GPS

tracking

Universitas Sumatera Utara

15

memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan
koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkan dalam bentuk peta digital.

7. Hybrid Tracking, sistem pelacakan yang merupakan gabungan dari dua atau
lebih teknik pelacakan, hybrid tracking digunakan untuk menciptakan sistem
pelacakan yang lebih baik. Teknik ini secara sinergis dapat meningkatkan
kesegaran (robustness), kecepatan pelacakan (tracking speed) dan akurasi, dan
mengurangi jitter dan noice. Hybrid tracking telah banyak digunakan dengan
gabungan beberapa teknik pelacakan (misalnya, GPS electronic compass dan
sensor inertial dan sensor optical).

2.3.2. Teknik Tampilan AR
Terdapat tiga teknik tampilan pada AR yaitu head-mounted display, handheld
displays, dan spatial display.
1. Head-mounted display
Head-mounted display (HMD) menempatkan gambar diantara dunia nyata dan
obyek grafik virtual melalui pandangan user terhadap dunia nyata. Head-mounted
display terbagi menjadi dua bagian yaitu optical see-through dan video seethrough. Optical see-through biasanya menempatkan sebuah semi-silvered mirror
sebelum mata pengguna. Pengguna dapat melihat dunia nyata melalui mirror
(cermin), dan juga melihat grafik komputer digambarkan pada layar miniatur yang
tampak pada refleksi cermin. Proses ini mempunyai efek grafik seperti munculnya
obyek hitam transparan terhadap pengguna, memberikan pandangan tanpa
modifikasi dari obyek nyata pada tempat yang sama. Video see-through,
pandangan pengguna tidak secara langsung terhadap dunia nyata tetapi hanya
sebuah miniatur hasil komputerisasi yang nampak penuh dalam layar. HMD harus
melacak dengan sensor yang menyediakan 6DOF (six degrees of 33 freedom).
Pelacakan ini membuat sistem dapat menyelaraskan virtual informasi ke dunia
nyata.

Universitas Sumatera Utara

16

2. Handheld display
Handheld display bekerja dengan sebuah layar kecil yang pas atau sesuai dengan
genggaman pengguna. Handheld AR merupakan solusi untuk video-see through.
Mulanya, teknik ini bekerja dengan penanda fiducial, dan kemudian GPS, dan
sensor MEMS (Microelectromechanical systems) seperti kompas digital,
accelerometer, dan gyroscope. Saat ini, pelacakan tanpa marker, yaitu SLAM
(Simultaneous localization and mapping) seperti PTAM yang mulai digunakan.
Keuntungan utama dari handheld AR adalah mudah digunakan, dapat dibawa
kemana-mana (portable) dan telah dilengkapi kamera.
2.4. Vuforia

Vuforia merupakan software library untuk augmented reality yang menggunakan
sumber yang konsisten dan fokus pada image recognition. Vuforia mempunyai
banyak fitur dan kemampuan yang dapat membentuk dalam pengembangan bagi
pengguna Augmented reality. Dengan bantuan iOS, Android, dan Unity 3D, platform
vuforia mendukung para pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan
hampir semua jenis smartphone.

Gambar 2.2. Struktur Vuforia (Lestari, 2015)
Target pada vuforia merupakan objek pada dunia nyata yang dapat dideteksi
oleh kamera, untuk menampilkan objek virtual. Beberapa jenis target pada vuforia
adalah :

Universitas Sumatera Utara

17

1. Image targets, contoh : foto, papan permainan, halaman majalah, sampul buku,
kemasan produk, poster, kartu ucapan. Jenis target ini menampilkan gambar sederhana
dari Augmented Reality.
2. Frame markers, tipe frame gambar 2D dengan pattern khusus yang dapat
digunakan sebagai potongan permainan di permainan pada papan.
3. Multi-target, contohnya kemasan produk atau produk yang berbentuk kotak ataupun
persegi. Jenis ini dapat menampilkan gambar sederhana Augmented 3D.
4. Virtual buttons, yang dapat membuat tombol sebagai daerah kotak sebagai sasaran
gambar .

2.5. Android

Sistem operasi dari Google yang dikembangkan dari kernel Linux

mempunyai

penggunaan yang sangat pesat. Android merupakan perangkat lunak open source
dengan dukungan komunitas yang besar sehingga dapat dimodifikasi sesuai
kebutuhan. Seiring perkembangannya Android sekarang tidak hanya digunakan pada
perangkat handheld seperti Smartphone dan Smart Watch, namun dengan cepat telah
memasuki ranah otomotif, hingga perangkat elektronik pada rumah tangga seperti
kulkas, mesin cuci dan lainnya. Sehingga tidak bisa dihindari fragmentasi perangkat
yang menggunakan Android membuat pengembang aplikasi akan mengalami
kesulitan untuk mendukung semua perangkat. Di sisi lain hal ini tentu juga merupakan
tantangan dengan profit yang menggiurkan karena pangsa pasar yang didominasi
perangkat Android. Harga perangkat yang relatif murah membuat penjualan melonjak
tinggi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan aplikasi Android. Pada Juli
2013, terdapat lebih dari 50 miliar download aplikasi yang disediakan di pasar aplikasi
Google, Play Store .
Pengembangan aplikasi untuk Android bisa dilakukan pada semua sistem
operasi populer mulai dari Windows, Linux, Mac OS, dan sebagainya. Software
development kit (SDK) Android menyediakan seluruh alat yang dibutuhkan untuk
membuat sebuah aplikasi. SDK berisi mulai dari source code Android, dokumentasi

Universitas Sumatera Utara

18

untuk pembelajaran, contoh aplikasi, tool untuk debugging, image sistem operasi, dan
lain sebagainya. Umumnya aplikasi Android dibuat menggunakan Java dan extensible
markup language (XML). Namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan
bahasa pemrograman yang lain, beberapa di antaranya adalah:
 Basic4Android atau B4A menggunakan Visual Basic. B4A dikembangkan
oleh Anywhere Software Ltd.
 Corona SDK, dibuat oleh Walter Luh dari Corona Labs Inc. Pengembangan
dengan Corona SDK menggunakan bahasa pemrograman Lua, yang berjalan
di atas C++/OpenGL.
 Delphi pengembangan menggunakan Object Pascal yang dikembangkan oleh
Embarcadero.
 Kivy, pengembangan aplikasi menggunakan Python.
 RubyMotion, pengembangan aplikasi menggunakan Ruby.
 Xamarin, menggunakan C# untuk membuat aplikasi Android.
 PhoneGap, menggunakan pemrograman web seperti HTML atau CSS.

2.6. Android SDK

Android SDK merupakan paket starter yang berisi tools, sample code, dan
dokumentasi penggunaan yang berguna untuk pengembangan aplikasi Android.
Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan API diperlukan
untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa
pemrograman Java.

2.7. Software Development Kit (SDK)

Software Development Kit (SDK atau devkit) adalah sekumpulan alat pengembangan
yang memungkinkan untuk menciptakan sebuah aplikasi untuk paket perangkat lunak
tertentu (software package), framework perangkat lunak, platform perangkat keras,
komputer sistem, konsol video game, sistem operasi, atau platform yang sama.

Universitas Sumatera Utara

19

2.8. Java Development Kit (JDK)

Java Development Kit atau disingkat JDK merupakan produk dari Oracle Corporation
yang ditujukan untuk pengembangan perangkat lunak berbasis Java. Sejak Java
diperkenalkan, sampai saat ini Java SDK telah banyak digunakan. Pada tanggal, 17
November 2006, Sun memperkenalkan JDK dibawah lisensi GNU General Public
License (GPL), sehingga penggunaannya bebas (gratis).
JDK juga dilengkapi dengan JRE (Java Runtime Environment), biasanya
disebut private. JRE terdiri dari JVM (Java Virtual Machine) dan semua library class
yang terdapat lingkungan produksi, sama baiknya dengan penambahan hanya librarylibrary yang berguna bagi developers, seperti library internationalization dan library
IDL.

2.9. Android Development Tools (ADT)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin untuk Eclipse Intergrated
Development Environment (IDE) yang dirancang untuk memberikan lingkungan yang
terpadu di mana untuk membangun aplikasi Android. ADT memperluas kemampuan
Eclipse untuk membiarkan para developer lebih cepat dalam membuat proyek baru
Android, membuat aplikasi UI, menambahkan komponen berdasarkan Android
Framework API, debug aplikasi dalam pengunaan Android SDK, dan membuat file
APK untuk mendistribusikan aplikasi. Mengembangkan aplikasi di Eclipse dengan
ADT sangat dianjurkan dan merupakan cara tercepat untuk memulai membuat aplikasi
android, karena banyak kemudahan-kemudahan sebagai tools yang terintegrasi seperti,
custom XML editor, dan debug panel ouput. Selain itu ADT memberikan dorongan
luar biasa dalam mengembangkan aplikasi Android.

Universitas Sumatera Utara

20

2.10. Unity 3D

Unity adalah software penyusun yang terintegrasi untuk membuat Game 3D atau
konten interaktif lain seperti visualisasi arsitektur atau konten 3D interaktif lainnya.
Unity Berjalan di Microsoft Windows dan Mac OS dan dapat mengembangakan game
yang berjalan di Windows, Mac, Xbox 360, PlayStation3, Web, Wii, iOS, AnDrone dan
baru-baru ini Flash . Dengan kata lain, fungsi Unity disini sebagai software
pembangun aplikasi dan coding editor pada aplikasi yang akan dibuat. Unity 3D
berperan dalam menciptakan obyek maya 3D dan proses rendering grafis sama seperti
yang dilakukan pada lingkungan antarmuka Unity 3D.
Pada Unity terdapat beberapa hal penting untuk membuat atau membangun suatu
aplikasi, diantaranya yaitu:
a. Project, merupakan kumpulan dari komponen – komponen yang dikemas menjadi
satu dalam sebuah software agar bisa di build menjadi sebuah aplikasi. Pada
Unity, Project berisi identitas aplikasi yang meliputi nama Project, platform
building. Kemudian package apa saja yang akan digunakan, satu atau beberapa
scene aplikasi, asset, dan lain – lain.
b. Scene, dapat disebut juga dengan layar atau tempat untuk membuat layar aplikasi.
Scene dapat dianalogikan sebagai level permainan, meskipun tidak selamanya
scene adalah level permainan. Misal, level1 anda letakkan pada scene1, level2
pada scene2, dst. Namun scene tidak selamanya berupa level, bisa jadi lebih dari
satu level anda letakkan dalam satu scene. Game menu biasanya juga diletakkan
pada satu scene tersendiri. Suatu scene dapat berisi beberapa Game Object. Antara
satu scene dengan scene lainnya bisa memiliki Game Object yang berbeda.
c. Asset dan Package, suatu asset dapat terdiri dari beberapa package. Asset atau
package adalah sekumpulan object yang disimpan. Object dapat berupa Game
Object, terrain, dan lain sebagainya.

Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh Unity 3D antara lain sebagai berikut.
a) Integrated Development Environment (IDE) atau lingkungan pengembangan
terpadu,

Universitas Sumatera Utara

21

b) Penyebaran hasil aplikasi pada banyak platform,
c) Engine grafis menggunakan Direct3D (Windows), OpenGL (Mac, Windows),
OpenGL ES (iOS), and proprietary API (Wii),
d) Game Scripting melalui Mono. Scripting yang dibangun pada Mono, implementasi
open source dari NET Framework. Selain itu Programmer dapat menggunakan
UnityScript (bahasa custom dengan sintaks JavaScriptinspired), bahasa C # atau
Boo (yang memiliki sintaks Python-inspired).
Mesh merupakan bentuk dasar dari obyek 3D. Pembuatan mesh

tidak

dilakukan pada Unity. Sementara GameObjects adalah kontainer untuk semua
Komponen lainnya. Semua obyek dalam permainan disebut game objects. Material
digunakan dan dihubungkan dengan mesh atau renderer partikel yang melekat pada
game object. Material berhubungan dengan penyaji Mesh atau partikel yang melekat
pada GameObject tersebut. Mereka memainkan bagian penting dalam mendefinisikan
bagaimana obyek ditampilkan. Mesh atau partikel Tidak dapat ditampilkan Tanpa
material karena material meliputi referensi untuk shader yang digunakan untuk
membuat Mesh atau Partikel. Material digunakan untuk menempatkan Tekstur ke
GameObjects. Unity mendukung pengembangan aplikasi Android.
Sebelum dapat menjalankan aplikasi yang dibuat dengan Unity Android
diperlukan adanya pengaturan lingkungan pengembang Android pada perangkat.
Untuk itu pengembang perlu men-download dan menginstal SDK Android dan
menambahkan perangkat fisik ke sistem.
Unity Android memungkinkan pemanggilan fungsi kustom yang ditulis dalam
C/C + + secara langsung dan Java secara tidak langsung dari script C #. Perbedaan
mendasar antara Unity desktop dan unity Android yang perlu diketahui yaitu:
1. Dynamic typing pada JavaScript tidak diperbolehkan dalam Unity Android.
2. Terrain Engine tidak didukung pada perangkat Android.
3. ETC sebagai Texture Compression di Persatuan Android tidak mendukung
PVRTC/ ATC,.
4. Movie texture tidak didukung pada Android, tetapi streaming video layar penuh
disediakan melalui fungsi scripting.

Universitas Sumatera Utara

22

2.11. FL Studio 11

FL Studio 11 merupakan software yang memungkinkan Anda untuk membuat musik
elektronik tergantung pada inspirasi dari musisi. FL Studio hanya memberikan
informasi yang diperlukan bagi pengguna untuk dapat membuat musik sendiri dan
bahwa, tanpa alat musik gitar, piano. Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk
beat slicing, pitch shifting, audio editing dan chopping. Perangkat lunak ini dapat
bekerja dengan beberapa format memastikan bahwa pengguna dapat berbagi, bermain
dan menggunakan penciptaan setiap saat dan pada perangkat apapun. Audio dapat
diekspor atau diimpor ke beberapa format seperti WAV, OGG, MIDI, ZIP, MP3 atau
perangkat lunak .FLP. Software ini meliputi lima jendela yang semuanya dapat
diakses dengan tombol pada toolbar. Jendela ini bekerja sama dengan FL Studio
sehingga dapat membantu pengguna dalam menciptakan musiknya dengan mudah. FL
Studio 11 menyediakan alat-alat khusus untuk pengguna untuk setiap versi:
Synthmaker, Direct X, iris X, samplers (editing gelombang, rekaman sampel, efek
DSP). Plug-in telah diperbarui untuk seperti FL Flowstone, Harmor dan Newtone 2.
bassdrum, GSM, Patcher dan plug-in lain juga telah ditambahkan. Trek playlist
mencapai sekarang jumlah 199.
2.12. Blender 3D

Blender adalah program aplikasi 3D yang bersifat opensource, bebas untuk
dikembangkan oleh penggunanya atau didistribusikan kembali dan bersifat Legal.
Blender dapat di gunakan untuk modeling, UV unwarpping, Texturing, Rigging, Water
Simulations,

Skinning,Editing,

Compositing,

dan

membuat

interactive

3D

applications, Termasuk Games. Namun pada pembuatan aplikasi ini Blender 3D
hanya berfungsi sebagai pembentuk Obyek (modelling) dan pemberian animasi.
Adapun keunggulan Blender 3D sebagai berikut:
1) Interface yang user friendly dan tertata rapi.
2) Tool untuk membuat obyek 3D yang lengkap meliputi modeling, UV mapping,
3) Texturing, rigging, skinning, animasi, particle dan simulasi lainnya, scripting,
rendering, compositing, post production dan game creation.

Universitas Sumatera Utara

23

4) Cross Platform, dengan uniform GUI dan mendukung semua platform.
5) Blender 3D bisa anda gunakan untuk semua versi windows, Linux, OS X,
FreeBSD, Irix, Sun dan sistem operasi yang lainnya.
6) Kualitas arsitektur 3D yang berkualitas tinggi dan bisa dikerjakan dengan lebih
cepat dan efisien.
7) Dukungan yang aktif melalui forum dan komunitas.
8) File Berukuran kecil.
9) Free (gratis).

2.13. Adobe Photoshop

Adobe photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang
dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini
banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaaniklan sehingga dianggap
sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto,
dan, bersamaAdobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi
oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS
(Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut
Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 , versi
keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , dan versi terbaru adalah Adobe Photoshop
CC.
Photoshop tersedia untuk Microsoft Windows, Mac OS X, dan Mac OS; versi
9 ke atas juga dapat digunakan oleh sistem operasi lain seperti Linux dengan bantuan
perangkat lunak tertentu seperti CrossOver.

2.14. Marker

Marker digunakan sebagai penanda yang terekam dalam kamera secara realtime.
Deteksi berbasis marker menggunakan pengolahan citra, yang akan menjadi peletakan
obyek (maya) dapat memunculkan animasi 3D. Marker yang dimaksud disini adalah
pola yang dibuat dalam bentuk gambar yang akan dikenali oleh kamera. Pola marker
dapat dibuat menggunakan Adobe Photoshop.

Universitas Sumatera Utara

24

Ada beberapa jenis (metode) penggunaan marker AR, yaitu marker base tracking
dan markerless tracking. Terdapat perbedaan antara pelacakan berbasis marker
(marker based tracking) dan pelacakan markerless (markerless tracking). Pada
pelacakan berbasis marker posisi kamera dan orientasi kamera dhitung dengan marker
yang telah ditetapkan. Sementara pelacakan markerless, menghitung posisi antara
kamera/pengguna dan dunia nyata tanpa referensi apapun, hanya menggunakan titiktitik fitur alami (edge, corner. garis atau model 3D). Markerless AR merupakan salah
satu metode AR tanpa menggunakan frame marker sebagai obyek yang dideteksi.
Dengan adanya Markerless AR, maka penggunaan marker sebagai tracking object
yang selama ini menghabiskan ruang, akan digantikan dengan gambar, atau
permukaan apapun yang berisi dengan tulisan, logo, atau gambar sebagai tracking
oject (obyek yang dilacak) agar dapat langsung melibatkan obyek yang dilacak
tersebut sehingga dapat terlihat hidup dan interaktif dan juga tidak lagi mengurangi
efisiensi ruang dengan adanya marker.
Pada kasus ini marker yang digunakan adalah Markerless Tracking, namun untuk
marker yang digunakan bukan sembarang marker tetapi marker yang telah
diregistrasikan pada Vuforia, agar dapat dikenal oleh AR devices. Jenis marker pada
Vuforia yaitu bersifat markerless, artinya bentuk marker yang akan digunakan dapat
berupa gambar bebas namun harus sudah diregistrasikan di situs resmi Vuforia.

2.15. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan augmented reality antara lain :
1. Nugraha, S (2009) dalam penelitiannya membahas tentang Pemamfaatan
Augmented

Reality

untuk

pembelajaran

pengenalan

alat

musik

pianomenggunakan metode pembelajaran berbasis augmented reality yang
dibuat dengan menggunakan Unity sebagai komponen yang utama dan
dengan menggunakan 3DS Max sebagai software untuk menghasilkan gambar
yang menarik. Proses perancangan dan pembuatan metode pembelajaran ini
menggunakan prototyping.

Universitas Sumatera Utara

25

2. Ramadiyan, A (2011) dalam penelitiannya membahas tentang Prototipe
Augmented Reality

untuk mengenalkan Gamelan berbasis web

memungkinkan komputer untuk menampilkan obyek virtual secara tepat di
sebuah obyek nyata secara real time.
3. Lim,J,H et al (2014) dalam penelitiannya melakukan Implementasi A Study on
Web Augmented Reality based Smart Exhibition System Design for User
Participating . memberikan desain pada augmented reality (AR) berdasarkan
sistem pameran cerdas untuk mendorong partisipasi pengguna.

Universitas Sumatera Utara