MANJALANKAN BISNIS SECARA ETIS DAN BERTA

1. Etika dalam Lingkungan Kerja
Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan
yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Prilaku etis merupakan
prilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang
diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik.
Prilaku tidak etis adalah perilaku yang meurut keyakinan perseorangan dan normanorma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya
berkaitan dengan perilaku etis atau tidak eits yang dilakukan oleh manajer atau pemilik
suatu oerganisasi.
Etika Individual
Etika ini didasarkan pada konsep sosial dan keyakinan perorangan. Etika dapat bervariasi
dari satu orang ke orang lainnya, dari satu situasi ke situasi lainnya, serta dari satu budaya
ke budaya lainnya. Dengan demikian, perilaku etis dan tidak etis sebagian ditentukan oleh
individu dan sebagian ditentukan oleh budaya.
Ambiguitas, Hukum dan Dunia Nyata
Masyarakat pada umumnya menerapkan undang-undang formal yang mencerminkan
standar etis atau norma sosial yang berlaku. Orang orang berupaya membuat undangundang yang tidak bersifat ambigu, namun penafsiran dan penerapannya lah yang dapat
menyebabkan ambiguitas. Situasi di dunia nyata sering dapat ditafsirkan berbeda, dan
menerapkan aturan baku ke dunia nyata tidaklah selalu mudah.
Kode dan Nilai Individu
Apabila masyarakat berhadapan dengan perilaku bisnis yang dianggap tidak etis,
khususnya bila bersifat ambigu secara hukum, maka jelas masyarakat harus memulai

dengan individu individu dalam bisnis seperti manajer, karyawan, agen dan perwakilan
hukum lainnya. Kode etik pribadi masing masing orang tersebut ditentukan oleh
kombinasi dari sejumlah faktor. Apabila mereka menempatkan pendapatan finansial pada
puncak daftar prioritas mereka, maka mereka bisa mengembangkan satu kode etik yang
mendukung pengejaran pada kenikmatan material. Namun apabila mereka menempatkan
keluarga dan teman sebagai prioritas, maka mereka akan menganut standar yang berbeda.

1

Etika Bisnis dan Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar perilaku yang memandu dalam pekerjaan mereka.
Walaupun etika dapat mempengaruhi kerja dalam sejumlah hal, tidak ada ruginya
menggolongkan dalam tiga kategori yang luas yaitu perilaku terhadap karyawan, perilaku
terhadap organisasi dan perilaku terhadap agen ekonomi lainnya.


Perilaku terhadap karyawan, kategori ini meliputi materi seperti merekrut dan
memecat, menentukan kondisi upah dan kerja, serta memberikan privasi dan
respect. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan
dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan karyawan melakukan




pekerjaan.
Perilaku terhadap organisasi, Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan
terhadap majikannya khususnya dalam kasus seperti konflik kepentingan,
kerahasiaan dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi ketika suatu aktifitas bisa
menguntungkan individu dengan merugikan pihak majikannya. Masalah di
bidang kejujuran umumnya menckup perilaku seperti mencuri pasokan,
menggelembungkan pasokan biaya dan menggunakan telepon kantor untuk
melakukan panggilan jarak jauh pribadi. Kebanyakan karyawan sebetulnya jujur



tetapi kebanyakan organisasi tidak waspada.
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya, etika juga tampil dalam hubungan
antara karyawan dan perusahaan dengan apa yang di sebut agen kepentingan
primer terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, penyalur dan
serikat buruh. Dalam menghadapi agen-agen tersebut ada peluang ambiguitas etis
dalam hampir setiap aktifitas periklanan, laporan keuangan, pemesanan dan

pembelian, tawar menawar, perundingan dan hubungan bisnis lainnya.

2. Menilai Perilaku Etis
Dalam membedakan perilaku etis dan perilaku tidak etis kadang kala bersifat subjektif
dan mengundang perbedaan pendapat. Terdapat tiga tahapan dalam membuat keputusan
etis, seperti:
1. Mengumpulkan informasi faktual yang relevan
2. Menganalisis fakta fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat
3. Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap aktivitas
atau kebijakan yang akan kita nilai.
2

4. Sayangnya, langkah tersebut tidak selalu berjalan mulus. Agar dapat menilai suatu
etika perilaku secara lebih mendalam kita membutuhkan perspektif yang lebih
kompleks.
3. Praktek-praktek Perusahaan dan etika bisnis
Organisasi berusaha mendorong perilaku etis dan melarang perilaku tidak etis dengan
berbagai cara karena manajer dan karyawannya semakin sering melakukan aktifitas yang
tidak etis dan bahkan ilegal di berbagai perusahaan maka banyak perusahaan yang
mengambil langkah tambahan untuk mendorong prilaku etis di lingkungan kerja. Misalnya,

menetapkan aturan main dalam menjalankan dan mengembangkan posisi etis yang jelas
mengenai cara perusahaan dan karyawan menjalankan bisnisnya. Bidang yang semakin
menjadi kontroversi yang berkaitan dengan etika bisnis dan praktek-praktek perusahaan
mencskup privasi e-mail dan komunikasi lain yang terjadi dalam organisasi. Dua pendekatan
paling umum untuk membentuk komitmen manajemen puncak terhadap praktek bisnis yang
etis adalah membuat peraturan tertulis dan memberlakukan program etika.
Menerapkan Kode Etik Tertulis
Banyak perusahaan menuliskan kode etik tertulis yang secara formal menyatakan keinginan
mereka melakukan bisnis dengan perilaku yang etis, dan kini hampir semua korporasi besar
telah memiliki kode etik tertulis.
Memberlakukan Program Etika
Banyak contoh mengemukakan bahwa tanggapan etis dapat dipelajari berdasarkan
pengalaman. Tidak mengherankan, sekolah sekolah bisnis telah memegang peranan penting
dalam perdebatan mengenai pendidikan etika. Sebagian besar analis setuju bahwa walaupun
sekolah sekolah bisnis masih tetap mengajarkan masalah masalah etika di lingkungan kerja
namun perusahaanlah yang harus paling bertanggung jawab penuh di dalam mendidik semua
karyawannya.
4. Tanggung jawab social (CSR)
Tanggung jwab sosial aalah sebuah konsep yang berhubungan, namun berujuk pada cara
bisnis berupaya menyeimbangkan kmitmen terhaap kelompok dan pribadi dalam lingkungan

sosial. Pihak yang berkempentingan dalam organisasi yaitu : kelompok, orang, an organisasi

3

yang ipengaruhi oleh praktek-praktek suatu orgaisasi dan dengan demikian berkepentingan
terhadap kinerja organisasi itu.
Model Tanggung Jawab Terhaap Pihak Yang Berkepentingan
Sebagian besar koperasi yang bertanggung jawab terhadap pihak yang berkepeningan atas
mereka, pertama-tama berfokus pada lima kelompok utama: pelanggan, karyawan, insvestor,
pemasok, an komunitas lokal tempat mereka menjalankan bisnisnya.


Pelanggan
Bisnis bertanggung jawab terhaap pelanggan mereka berusaha melayani pelanggan
secara baik dan jujur. Mereka mencari cara menetapka harga-harga secara wajar,
menghargai garansi, memenuhi komitmen pengirim pesanan, an mempertahankan



kualitas prouk yang mereka jual.

Karyawan
Bisnis yang bertaguung jawab secara sosial terhadap pekerjaannya memperlakukan
karyawan dengan adil, menganggap pekerjaan sebagian dari team, dan menghormati



harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi mereka.
Insverstor
Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggunga jawab sosial terhadap para
insvestor, para manajer harus mengetahui prosedur akuntansi yang pantas,
memberikan informasi yang tepat kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja
keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan
investasi para pemegang saham. Mereka harus akurat dan terus terang dalam menilai
pertumbuhan dan profabilitas masa depan sera bahkan menghindari tindakan tidak
layak dalam bidang-bidang yang sensitif seperti manipulasi harga saham,



menyembunyikan data keuangan, dan insider trading.
Pemasok

Hubungan dengan pmasok harus dikelola angan hati-hati. Sebagai conto, mungkin
mudah bagi koprasi besar untuk memanfaatkan pemasok dengan menentukan jadwal
pengantaran yang tidak realistis dengan mengurangi margin laba engan car terusmenerus menekan harga serendah mungkin. Banyak perusahaan kini mengakui
pentingnya perjanjian persekutuan yang saling menguntungkan dengan pemasoknya.
Jadi, mereka memberikan informasi mengenai rencana masa depan, negosiasi jadwal



pengantaran dan harga yang dierima kedua belah pihak, dan lain-lain.
Komunitas lokal
Bisnis verusaha untuk bertanggunag jawab secara sosial kepada komunikas lokal
mereka. Mereka dapat dapat memberi sumbangan program-program amal seperti
4

baseball Little League, secara aktif terlibat dalam program-program amal seperti
United Way, atau sekedar

berusaha menjadi warga korporasi yang baik dengan

meminimalkan dampak negatif mereka terhadap komunitas. Toko-toko target

misalnya, menyumbangkan sekian persen dari penjualannya kepada komunitas lokal
tempat mereka menjalankan bisnisnya.
5. Kesadaran Sosial Masa Kini
Banyak bisnis terus beroprasi dengan cara yang dipahami dan bertanggung jawab
sosial.sebagai contoh , para pengecer mainan nasional KayBee dan Toys ”R” Us menolak
menjual pistol mainan yang terlihat oirio denga aslinya. Perusahaan-perusahaan dalam
berbagai industri lainnya juga telah mengintegrasikan pemikiran kepedulian sosial ke dalam
rencana produksi dan usaha pemasaran mereka.
Pembuatan produk yang aman terhadap lingkungan berpotensi menjadi bidang yang
sangat laku, karena banyak perusahaan memperkenalkan produk yang “ramah lingkungan.”
Electrolux, pembuaan alat-alat rumah tangga dari Swedia, telah mengembangkan lini mesin
cuci efisien-air, pemotong rumput bertenaga matahari, dan lemari es pertama yang bebas dari
bahan-bahan yang menipiskan lapisan ozon. Ford telah mendirikan merk Think untuk
mengembangkan dan memasarkan kenadaraan rendah polusi dan digerakkan listrik.
6. Bidang Tanggung Jawab Sosial
Sewaktu mendefinisikan rasa tanggung jawab sosialnya, perusahaan biasanya mengahadapi
empat hal yang harus dipertimbangkan. Yaitu:
(1) Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
Selama beberapa bulan pertama pemerintahannya, kritik paling keras yang diarahkan
pada George W. Bush ditunjukkan pada kebijakan lingkungannya. Sebagai contoh, dia secara

terbuka memperjuangkan proposal untuk eksplorsi minyak di wilayah alaska yang
dilindungi, dan secara tegas menolak proposal dari kyoto Protocol tahun 1997 menyangkut
pemanasan global. Kebanyakan negara-negara besar di dunia menyetujui kesepakatan itu,
yang dirancang untuk memperlambat pemanasan global, tetapi Amerika Serikat disalahkan
karena menolak berpartisipasi “kami tahu suhu permukaan bumi meningkat”, demikian
pengakuan bush, namun dia berargumentasi bahwa kebijakannya mencerminkan kombinasi

5

yang baik dari ekspansi pasar bebas dan eksplorasi berimbang terhadap perlindungan dan
konservasi lingkungan.


Polusi udara. Polusi udara terjadi apabila beberapa factor bergabung bersama sehingga
menurunkan kualitas udara. Karbon monoksida yang dikeluarkan mobil-mobil
menimbulkan polusi udara, seperti juga asap dan bahan kimiawi lainnya dari pabrik.
Kualitas udara biasanya memburuk di lokasi-lokasi geografis tertentu, seperti daerah
Denver dan lembah Los Angeles, di mana polutan cenderung terperangkap dalam
atmosfer. Dengan alasan yang sama, udara di sekitar Mexico City umumnya di anggap
paling terpolusi di dunia. Peraturan berupaya mengatur polusi udara. Di bawah hukum

yang baru, banyak perusahaan saat ini diharuskan memasang alat-alat khusus untuk
membatasi polutan yang mereka keluarkan ke udara. Namun demikian, usaha seperti itu
sangat mahal. Polusi udara juga dikombinasikan dengan masalah seperti hujan asam,
yang terjadi apabila sulphur dipompakan ke atmosfer, bergabung dengan za-zat alami,
dan jatuh menjadi hujan. Kebanyakan kerusakan hutan dan daerah aliran sungai di
Amerika Serikat dan Kanada bagian timur disebabkan oleh hujan asam dari sulfur yang
berasal dari pabrik-pabrik manufaktur dan listrik di sebelah tenggara Amerika Serikat.
North American Free Trade Agreement (NAFTA) juga memasukkan ketentuan yang
menuntut peningkatan control atas polusi udara, terutama pada wilayah-wilayah0 yang



mempengaruhi lebih dari satu anggota.
Polusi Air. Air terkena polusi terutama akibat pembuangan bahan-bahan kimia dan
sampah. Selama bertahun-tahun, bisnis maupun kota membuang sampahnya ke dalam
sungai, hulu sungai dan danau tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Sungai
Cuyahoga di Cleveland pernah begitu terpolusi sehingga pada suatu hari di musim
panas, sehingga sungai tersebut terbakar dengan sendirinya. Setelah tumpahnya minyak
pada tahun 1994, jalur perkapalan Houston terbakar berhari-hari.Berkat undang-undang
baru dan meningkatnya kepedulian, kualitas air di berbagai daerah di Amerika Serikat

membaik. Cuyahoga saat ini penuh dengan ikan dan bahkan dig nunakan untuk rekreasi.
Undang-undang yang melarang pembuangan factor (bahan yang banyak ditemukan
dalam deterjen) di New York dan Florida telah membantu Danau Erie dan waduk air
besar lainnya kembali menjadi daerah yang aman untuk memancing dan berenang. Baik
sungai Passaic di New Jersey maupun Sungai Hudson di New York saat ini jauh lebih



bersih bila dibandingkan beberapa tahun lalu.
Polusi Tanah. Terdapat dua masalah utama dalam polusi tanah. Yang pertama, adalah
bagaimana mengembalikan kualitas tanah yang telah rusak. Tanah dan air yang di rusak
6

oleh limbah beracun, misalnya harus di bersihkan dulu karena kita tetap perlu
menggunakannya. Masalah kedua adalah bagaiman cara mencegah terjadinya
kontaminasi di masa mendatang. Bentuk-bentuk limbah padat baru merupakan
penyelesaian terhadap masalah itu. Limbah yang mudah terbakar, misalnya, dapat
dipisahkan dan digunakan sebagai bahan bakar di alat pemanas industry, serta
dekomposisi dapat dipercepat dengan cara menaruh sampah di tempat yang mengandung


banyak mikroorganisme tertentu.
Pembuangan Limbah Beracun. Masalah controversial yang utama dalam polusi tanah
adalah pembuangan limbah beracun. Limbah beracun merupakan produk sampingan
secara keseluruhan, manufaktur Amerika Serikat memproduksi material tersebut
sebanyak 40 sampai 60 juta ton setiap tahun. Sesuai sifatnya, limbah beracun tidak dapat
dihancurkan dan tidak dapat diproses menjadi material yang tidak berbahaya; limbah
tersebut harus disimpan. Namun demikian, jelas hanya sedikit yang ingin menyimpan
limbah beracun di belakang rumahnya. American Airlines www.im.aa.com baru-baru itu
dinyatakan bersalah dan menjadi perusahaan penerbangan pertama yang masuk dalam
catatan kriminal atas tuduhan kejahatan (tindak pidana) bahwa perusahaan itu salah
menangani beberapa bahan berbahaya yang dikemas sebagai kargo dalam penerbangan
biasa. Walaupun mengakui sepenuhnya kesalahan perusahaan,

Anne McNamara,

penasihat umum American Airlines, berpendapat bahwa “bidang itu merupakan bidang
yang sangat rumit karena adanya berbagai lapisan peraturan. Kami mudah sekali


terjerumus keluar dari batas-batas aturannya.”
Daur Ulang. Daur ulang merupakan bidang kontroversi lainnya dalam polusi tanah.
Daur ulang pengubahan sampah menjadi produk-produk yang berguna telah menjadi
masalah tidak hanya bagi pemerintah Negara bagian dan kotamadya tetapi juga bagi
perusahaan-perusahaan yang kegiatannya banyak menghasilkan limbah. Beberapa
produk tertentu seperti kaleng dan gelas aluminium, dapat didaur ulang secar efisien.
Produk lainnya, seperti plastik, menimbulkan masalah. Sebagai contoh, plastic berwarna
terang seperti bungkusan detergen dan botol jus harus didaur ulang secara terpisah dari
plastic bening seperti kemasan susu. Sementara itu, sebagian besar tutup botol plastic
mengandung vinyl yang dapat merusak paket daur ulang normal. Meskipun demikian,
banyak komunitas local secara aktif mendukung berbagai program daur ulang termasuk
membedakan pembuangan sampah aluminium, plastik, gelas, dan kertas pulp.
Sayangnya, kepedulian dan minat konsumen dalam bidang itu dan dengan demikian,

7

prioritas kebijakan bisnis meningkat pada saat tertentu dibandingkan dengan pada saat
lain.
(2) Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan
Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan kehilangan
kepercayaan dan akhirnya akan kehilangan bisnis. Selain itu, pemerintah secara aktif
mengawasi apa yang dapat dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan oleh bisnis-bisnis
sehubungan dengan konsumennya. Federal Trade Commission (FTC) mengatur praktekpraktek pengiklanan dan penetapan harga. Food and Drug Administration (FDA)
memberdayakan panduan pelabelan produk-produk makanan. Praktek bisnis yang tidak
etis dan tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya dapat dikenakan denda dan
hukuman dari pemerintah. Sebagai contoh, Abbott Laboratories baru-baru ini setuju
membayar $ 100 juta untuk menyelesaikan tuduhan bahwa perusahaan tersebut gagal
dalam memenuhi standard-standar kualitas federal pada waktu perusahaan itu membuat
ratusan alat uji medis yang berbeda. FDA mengindikasikan bahwa denda itu adalah
jumlah denda terbesar yang pernah dtuntut mereka. Tanggung jawab social terhadap
konsumen pada umumnya terbagi atas dua kategori : menyediakan produk-produk
berkualitas dan menetapkan harga-harga secara adil. Tentu saja, tingkat kepedulian
perusahaan terhadap tanggung jawab social berbeda-beda, seperti juga pendekatan
mereka terhadap tanggung jawab lingkungan. Tetapi, tidak seperti masalah lingkungan,
kebanyakan permasalah pelanggan tidak memerlukan solusi yang mahal. Sesungguhnya,
sebagian besar masalah dapat dihindari apabila perusahaan mengikuti praktek-praktek
yang telah di atur dan memperhatikan hokum yang berkenaan dengan hak-hak konsumen.


Hak Konsumen. Banyaknya perhatian bisnis terhadap tanggung jawab kepada
konsumen saat ini dapat di telusuri dari peningkatan konsumerisme: aktivitas social
yang ditujukan untuk melindungi hak-hak konsumen dalam persetujuan (jual-beli)
dengan dunia bisnis. Deklerasi formal yang pertama dalam perlindungan hak-hak
konsumen dikeluarkan pada awal tahun 1960-an, sewaktu presiden John E Kennedy
mengidentifikasi 4 hak dasar konsumen. Hak-hak itu saat ini di dukung oleh sejumlah
undang-undang federal dan Negara bagian :
a. Konsumen memiliki hak atas produk yng aman. Bisnis tidak dapat sengaja
menjual produk-produk yang mereka curigai sudah rusak. Sebagai contoh,
argument legal utama dalam masalah terbaru yang berhubungan dengan ban

8

Firestone adalah apakah pejabat perusahaan sebelumnya sudah mengetahui bahwa
perusahaan menjual bahan rusak.
b. Konsumen mempunyai hak mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan
suatu produk. Sebagai contoh, pabrik pakaian sekarang di tuntut untuk secara
terbuka memberitahu semua kain yang di gunakan (kapas, sutra, polyester, dll)
dan intruksi untuk merawat pakaian tersebut (dicuci dengan dray-clean, mesin
cuci atau tangan).
c. Konsumen mempunyain hak untuk di dengar. Label pada kebanyakan produk
yang di jual dewasa ini mencantumkn no telepon maupun alamat sehingga
pelanggan dapat mengajukan pengaduan atau melakukan penyelidikan.
d. Konsumen memilki hak untuk memilih apa yang mereka beli. Pelanggan yang
mendapat layanan perbaikan mobil di izinkan untuk mengetahui dan memlih soal
penetapan harga dan garansi pada suku cadang baru versus suka cadang bekas.
Sama halnya, dengan persetujuan dokter mereka, orang memliki hak untuk
memilih antara obat-obat bermerk versus produk-produk generic yang mungkin
lebih murah.
e. Konsumen mempunyai hak untuk mendapatkan informasi dalam hal pembelian.
Semua obat-obat resep sekarang tampil dengan informasi yang rinci tentang dosis,
kemungkinan efek samping, dan kemungkinan interaksi dengan obat-obatan lain.
f. Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan layanan yang ramah. Hak ini tentu
saja sulit di atur dalam undang-undang. Tetapi ketika konsumen menjadi semakin
berpengetahuan, mereka ingin mengadukan layanan yang buruk. Hotline
konsumen dapat juga digunakan untuk menyuarakan isu yang berkaitan dengan
layanan.
American Home products memberikan contoh pelajaran yang dapat di petik sebagai
akibat terjadinya pelanggaran atas satu atau lebih hak-hak konsumennya. Selama
tahun 1990-an, perusahaan itu secara agresif memasarkan obat yang di sebut
pondimin, suatu merk pil diet yang mengandung fenfluramin. Di tahun 1996 saja,
apar dokter menuliskan 18 juta resep pondimin dan obat-obatan lain yang
mengandung fenfluramen. Akan tetapi, pada tahun1997, FDA melaporkan hubungan
antara pil tersebut dengan penyakit jantung. Gugatan class action di ajukan kepada
perusahaan itu, bahwa obat tersebut tidak aman dan bahwa penggunanya tidak di beri
informasi yang lengkap mengenai efek samping yang mungkin di timbulkannya.
American Home Products akhirnya di haruskan membayar

$3,75 miliar kepada

orang-orang yang telah menggunakan obat tersebut.
9



Penetapan harga yang tidak wajar. Mencampuri persaingan dapat juga menjadi
bentuk praktek penetapan harga yang illegal. Kolusi terjadi apabila dua atau lebih
perusahaan setuju untuk bekerja sama dalam tindakan yang salah seperti kolaborasi
penetapan harga (price fixing). Departemen kehakiman Amerika Serikat menuntut
tiga perusahaan farmasi dengan tuduhan secara illegal mengontrol pasokan dan harga
vitmani di seluruh dunia. Rhone- Poulene dari Prancis akhirnya mau bekerja sama
dengan penyelidikan tersebut, membantu memecahkan kasus tersebut beebrapa bulan
lebih cepat dari pada yang di harapkan, dan tidak dikenai denda. F.HoffmannLaRoche dari Swiss di kenai denda $500 juta dan salah satu eksekutif seniornya di
kenai hukuman penjara selama 4 bulan di Amerika Serikat. BASF dari Jerman di
kenai denda $225 juta. Pada beberapa kondisi, perusahaan juga bisa di tuntut ksarena
melakukan eksploitasi harga (price gouging) menaikkan harga sangat tinggi (dan
kadang tidak beralasan) untuk mengikuti meningkatnya permintaan. Sebagai contoh,
ketika penduduk yang tinggal di daerah pinggir pantai menadapatkan peringatan
mengenai kemungkinan terjadinya angin putting beliung, mereka sering kali datang,
menyerbu pertokoan untuk menimbun

air mineral botolan serta baterai. Para

pedagang memanfaatkan situasi ini dengan meningkatkan harga setinggi mungkin.
Bahkan dimana-mana ada laporan tentang pengecer BBM yang menaikkan harga
sampai 2 bahkan 3x lipat langsung setelah peristiwa 11 Sepetember 2001 dan juga
inflasi A.S. ke Iraq pada tahun 2003. Mereka jelas memanfaatkan kepanikan


konsumen.
Etika Dalam Periklanan. Dalam tahun-tahun terakhir ini, terdapat peningkatan
perhatian pada etika dalam periklanan maupun dalam informasi produk. Karena
adanya potensi salah interpretasi dalam kata dan ungkapan seperti ringan (light),
pengurangan kalori (reduced calorie) diet dan rendah lemak (low fat), maka produsen
makanan saat ini di minta menggunakan format standar dalam memberikan informasi
bahan-bahan yang terkandung dalam kemasan produk. Demikian pula, kontroversi
muncul pada tahun 2001 ketika terungkap bahwa sony secara harfiah menciptakan
kritik film yang sangat positif terhadap film-film yang di luncurkan oleh unit
Columbia Pictures milik Sony. Studio tersebut secara rutin telah menggunakan
kutipan-kutipan bersemangat dari seorang kritikus fiktif dalam mengiklankan film
terbarunya. Setelah majalah Newsweek melaporkan apa yang terjadi, Sony cepatcepat menghentikan praktek itu dan meminta maaf. Persoalan lain yang berkaitan
dengan iklan yang menurut beberapa konsumen di anggap tidak dapat di terima secara
10

moral. Contoh-contohnya mencakup iklan untuk produk seperti , pakaian dalam,
kondom, alcohol, produk tembakau, dan senjata api. Undang-undang mengatur
beberapa iklan ini (misalnya, tembakau tidak lagi di promosikan dalam iklan televisi
tetapi dapat ditonjolkan dalam iklan cetak di majalah), dan banyak pemasang iklan
hadir secara bijak dan dengan akal sehat dengan promosi mereka. Nmun beberapa
perusahaan, seperti Calvin Klain dan Victoria’s Secreet, di serang karena terlalu
explicit dalam beriklan. Selain itu, para pelindung konsumen mengawasi secara ketat
iklan-iklan mengenai disfungsi ereksi yang di keluarkan oleh Viagra dan levitra.
(3) Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Pada bab 8, kita akan melihat bagaimana sejumlah aktivitas manajemen sumber daya
manusia menjadi bagian yang penting dalam melancarkan fungsi-fungsi bisnis. Aktivitasaktivitas tersebut proses prekturan, penerimaan, pelatihan, prmosi, dan pemberian
kompensasi juga merupakan dasar bagi tanggung jawab social korporasi terhadap
karyawan.


Komitmen Hukum dan Sosial. Perilaku tanggung jawab secara social terhadap para
karyawan memiliki komponen hokum dan social. Menurut peraturan, bisnis tidak
dapat mempraktekkan berbagai bentuk diskriminasi illegal terhadap orang-orang
dalam setiap segi hubungan pekerjaan. Sebagai contoh, perusahaan tidak dapat
menolak mempekerjakan

seseorang hanya karena masalah etnis atau membayar

seseorang lebih rendah di bandingkan dengan orang lain berdasarkan alasan jenis
kelamin. Tindakan-tindakan seperti itu hanya dapat di lakukan untuk tuntutan
pekerjaan saja. Perusahaan di katakana

memenuhi tanggung jawab hokum dan

sosialnya apabila karyawannya di beri kesempatan yang sama tanpa memandang
factor-faktor suku, jenis kelamin, atau factor lainnya yang tidak relevan. Perusahaan
yang mengabaikan tanggung jawab itu menghadapi risiko kehilangan karyawan yang
produktif dan bermotivasi tinggi. Perusahaan tersebut juga menghadapi risiko tuntutan
hukum. Akan tetapi, menurut pendapat banyak orang, tanggung jawab social terhadap
karyawan tidak terbatas pada kesetaraan kesempatan saja. Menurut pandangan
popular, korporasi harus berusaha keras untuk memastikan bhawa mereka
menyediakan lingkungan kerja yang aman, secara fisik maupun social. Perusahaan
juga wajib melindungi kesehatan para karyawannya dengan cara memberikan
kesempatan untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tekanan kehidupan dan
prefresnsi hidup. Dari sudut pandang itu, tanggung jawab social terhadap para pekerja
11

dapat juga mencakup usaha membantu mereka mempertahankan keahlian kerja yang
sesuai dan, ketika pemecatan atau penghentian perlu di lakukan, memperlakukan


mereka dengan rasa hormat dan belas kasih.
Komitmen etnis: kasus khusus para pengadu (Whistle-Blower). Menghargai
karyawan sebagai manusia juga berarti menghargai perilaku mereka sebagai individu
yang bertanggung jawab secara etis. Sebagai contoh, anggaplah seorang karyawan
menemukan bahwa perusahaan terlibat dalam praktek-praktek yang illegal, tidak etis,
atau tidak bertanggung jawab secara social. Idealnya, karyawan itu dapat melaporkan
masalahnya kepada level manajemen yang lebih tinggi, dengan keyakinan bahwa
manajernya akan menghentikan praktek kotor itu. Sherron Watkins dari Enron
melaporkan ke prihatinan tentang praktek akuntansi perusahaan tepat sebelum
masalah perusahaan itu dipublikasikan, mengingatkan manajemen puncak bahwa
Enron akan “tenggelam oleh gelombang skandal akuntansi.” CEO Kenneth Lay
mengajukan satu tinjauan hukum atas keuangan perusahaan tetapi memberitahu
investigatornya untuk tidak menyaksikan keputusan yang di ambil auditor Enron;
perusahaan akuntansi Arthur Andersen. Sayangnya, whistle-blower

kadang kala

diturunkan dari jabatan, dan bahkan dipecat, ketika mereka mempublikasikan
tuduhannya. Jeffrey Wigand dipecat. “saya beralih dari berpenghasilan $300.000 per
tahun,” lapornya” plus saham, plus, plus, plus menjadi berpenghasilan $30.000. Ya,
itulah harga yang harus saya bayar.” Bahkan apabila mereka mempertahankan
pekerjaannya, mereka tetap diperlakukuan sebagai orang luar dan menerima
kemarahan serta permusuhan dari teman-teman sekerjanya. Banyak rekan kerja
menganggap whistle-blower sebagai orang yang semata-mata tidak dapat dipercaya.
Satu studi terbaru mengemukakan bahwa kira-kira separuh dari semua whistle-blower
akhirnya dipecat, dan kira-kira separuhnya yang dipecat itu akhirnya kehilangan
rumah dan/atau keluarga mereka. Undang-undang menawarkan sejumlah dukungan
bagi para karyawan yang mengambil tindakan. Undang-undang untuk para pengadu
saat ini berakar pada False Claims Act of 1863, yang dirancang untuk melinungi
kontraktor dari menjual pasokan rusak kepada Union Army selama perang saudara.
Dengan revisi tahun 1986, pemerintah mendapatkan tiga kali lipat pasokan dari
kontraktor yang curang. Apabila departemen kehakiman tidak ikut campur tangan,
pengadu dapat mengajukan tuntutan sipil. Dalam kasus itu, pengadu menerima 25
sampai 30 persen uang yang diselamatkan. Sewaktu Philip Adams bekerja dalam
industri komputer, ia menemukan adanya cacat dalam proses pembuatan chip yang,
12

dalam situasi tertentu, dapat menyebabkan hilangnya atau berubahnya data secara
acak. Ia melaporkan cacat itu kepada produsen, tetapi beberapa tahun kemudian ia
menemukan bahwa satu perusahaan, Toshiba, telah mengabaikan masalah tersebut
dan terus membuat chip yang cacat itu selama 12 tahun. Ia kemudian melaporkan
masalah tersebut dan aktif terlibat dalam tindakan hukum class action berdasarkan
penelitiannya. Toshiba akhirnya setuju untuk menyelesaikan masalah dengan
membayar $2,1 miliar. Peran Adams dirahasiakan, tetapi ia memang menerima hadiah
yang cukup besar bagi usahanya. Sayangnya, prospek mendapatkan uang tunai dalm
jumlah banyak juga telah menimbulkan tuduhan palsu atau yang perlu diragukan
kebenarannya.
(4) Tanggung Jawab terhadap Penanaman Modal
Karena pemegang saham meruppakan pemilik perusahaan, terdengar sangat janggal
apabila perusahaaan mengabaikan para investornya. Para manajer dapat menhindari
tanggung jawab mereka kepada investor dengan beberapa cara. Namun demikian,
perilaku tidak bertanggung jawab terhadap para pemegang saham sama artinya dengan
merusak sumber daya keuangan perusahaan. Pada kasus seperti itu, pihak yang sudah
pasti dirugikan adalah para pemilik saham yang tidak menerima pendapatan atau deviden
mereka. Perusahaan dapat pula bertindak tidak bertanggung jawab terhadap para investor
dengan cara memeberikan keterangan yang menyimpang mengenai sumber daya
perusahaan.


Manajemen Finansial Yang Tidak Wajar

kadang kala, organisasi atau para

pemimpin mereka dinyatakan bersalah akibat penyimpangan manajemen keuangan
yang dilakukan secara terang – terangan – pelanggaran yang tidak etis tetapi tidak
seluruhnya ilegal. Sebagai contoh, beberapa perusahaan dituduh membayar gaji yang
terlalu besar bagi manajer senoir, mengirim mereka ketempat “peristirahatan” di resor
– resor yang eksotis dan mahal, dan memeberikan “bonus” seenaknya, termasuk akses
langsung pemakaian jet korporasi, uang jalan yang berlebihan, dan keanggotaan pada
klub – klub mewah. Pada situasi seperti itu, kreditor tidak dapat banyak bertindak, dan
para pemegang saham hanya memeiliki sedikit pilihan. Mencoba memaksakan
perubahan manajemen, misalnya, merupakan proses sulit yang dapat menurunkan


harga saham, akibat buruk yang biasanya dihindari oleh para pemegang saham.
Cek Kosong. Praktek praktek tertentu merupakan tindakan yang ilegal.
Mengeluarkan cek kosong, misalnya, mencakup menuliskan cek yang uangnya belum
13

masuk di bank yang akan mencairkan cek tersebut. Skema yang biasa terjadi, para
manajer menaruh deposit cek sebanyak, katakan, $1 juta, ke dalam tabungan
perusahaan. Mengetahui kalau bank tidak akan mengambil seluruh total deposit
selama beberapa hari, mereka menulis cek sebesar jumlah total yang didepositkan,
mengetahui bahwa rekening mereka begitu penting bagi bank sehingga cek akan


ditalangi dulu hingga seluruh deposit terkumpul.
Insider Tranding. Apabila seseorang menggunakan informasi rahasia untuk
mendapatkan keuntungan dari pembelian atau penjualan saham, maka orang tersebut
melakukan Insider Trading. Andaikan, misalnya, saham suatu perusahaan saat ini
diperdagangkan pada $50 per saham. Apabila perusahaan yang lebih besar akan
membeli perusahaan yang lebih kecil, maka perusahaan tersebut harus membayar
paling tidak $75 per saham pihak mengontrol (saham biasa). Dengan demikian, orang
– orang yang sadar akan adanya akuisisi sebelum IPO dapat mencari untung dengan
cara membeli saham pada $50 untuk mengantisipasi penjualannya sebesar $75 setelah
proposal akuisisi diumumkan. Orang – orang yang mengambil manfaat dari situasi
tersebut meliputi manajer di kedua perusahaan dan orang – orang inti pada perusahaan
perbankan yang bekerja di bidang pengaturan finansial. Pada kasus ekstrem lain, para
eksekutif yang diberi informasi rahasia dapat mencegah kerugian finansial dengan
menjual saham yang nilainya mulai merosot. Tentu saja, menjual itu tidak melanggar
hukum, namun secara legal, anda dapat menjual hanya berdasarkan informasi publik
yang tersedia pada semua investor. Kemungkinan pelanggaran ini ada pada investigasi
terhadap ImClone, Samuel Waksal, dan Martha Stewart. Apakah Waksal mewanti –
wati Stewart bahwa sahamnya akan merosot nilainya sebelum FDA menolak Erbitux?
Apakah berdasarkan pengetahuan sebelumnya tersebut dia memutuskan dia
memutuskan untuk menjual sahamnya? Jika ya, keduanya dapat bersalah karena
insider tranding. Namun jika Stewart tidak mengetahui berita tentang bakal
merosotnya sahamnya itu, dan penentuan waktu penjualan sahamnya itu hanya



kebetulan bertepatan, maka ia tidak bersalah.
Penyimpangan Laporan Keuangan perilaku yang berkaitan dengan laporan
keuangan juga ilegal. Dalam mempertahankan dan melaporkan status keuangannya,
setiap korporasi harus tunduk pada praktek akuntansi yang diterima secara umum
(generally accepted accounting practies-GAAP) (lihat Bab 17 di Jilid 2). Namun
demikian, kadang kala manajer memproyeksikan laba jauh melebihi penghasilan yang
sebenarnya mereka dapatkan; yang lain bahkan menyembunyikan kerugian dan/laba
14

biaya untuk menaikkan laba dalam pembukuan. Akan tetapi, bila kebenaran muncul,
kehancuran tak terhindarkan. Berbagai isu yang melibatkan penyimpangan laporan
keuangan mendapat banyak sorotan dalam kasus Enror. Sebagai contoh, satu tinjauan
menyebut praktik akuntansi Enron “kreatif dan agresif.” Tampak bahwa CEO Andrew
Fastow telah menetapkan jaringan kemitraan sebagai pendapatannya sendiri sambil
mengalihkan semua atau sebagian besar biaya dan kerugiaan kemitraan. Laba yang
membubung akan menaikkan harga saham.
7. Mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial
Sejauh ini, kita telah membahas tanggung jawab sosial seakan-akan terdapat
kesepakatan mengenai cara organisasi harus berperilaku. Sesunggunya, terdapat
perbedaan pendapat yang sengit sehubungan peran tanggung jawab sosial sebagai tujuan
bisnis. Beberapa orang, misalnya, menentang setiap aktivitas bisnis yang mengancam
laba. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat bahwa tanggung jawab sosial harus lebih
diutamakan dibandungkan laba.
Bahkan usahawan yang menyetujui tanggung jawab sosial akan mengutarakan alsan
yang berbeda. Beberapa orang yang skeptis terhadap proyek sosial yang disponsori oleh
bisnis takut apabila bisnis verkembang menjadi terlalu aktif, mereka akan memperoleh
banyak kontrol atas cara menjalankan proyek yang ditujukan untuk masyarakat umum
tersebut. Para pengkritik menunjukkan bahwa bisnis telah berhasil menekan badan –
badan pemerintah yang seharusnya mengatur industri mereka. Kritik lain mengatakan
bahwa organisasi bisnis kurang memiliki pakar yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan sosial. Mereka berpendapat, misalnya, seharusnya pakar tehnik, bukan
pakar bisnis, yang harus memutuskan cara ,bersihkan sungai – sungai yang terpolusi.
Pendukung tanggung jawab sosial yakin bahwa korporasi juga warga negara, dan
dengan demikian harus memperbaiki hidup warga lain. Yang lainnya menegaskan sumber
daya besar yang dikontrol oleh bisnis – bisnis dan mengingatkan bahwa mereka
sebenarnya berperan menciptkan banyak masalah, yang kemudian dirancang untuk
dihilangkan lewat program – program sosial tersebut.
(1) Pendekatan Tanggung Jawab Sosial
Mengingat adanya perbedaan pendapat, tidaklah mengherankan jika korporasi
menerapkan pendekatan tanggung jawab sosial yang berbeda – beda. Tidak mengejutkan

15

juga jika korporasi para menerapkan berbagai posisi dalam tanggung jawab sosial. Sikap
(pendirian) yang dapat diambil oleh suatu korporasi berkaitan dengan kewajibannya
kapada masyarakat, berkisar dari tingkatan terendah hingga tertinggi dalam praktek –
praktek tanggung jawab sosial.


Sikap Obstruktif sejumlah organisasi yang mengambil sikap obstruktif terhadap
tanggung jawab sosial biasanya melakukan usaha seminimal mungkin untuk
memecahkan masalah – masalah sosial atau lingkungan. Apabila mereka membatasi
batasan etis atau legal yang memisahkan praktek yang dapat diterima dari praktek
yang

tidak

dapat

diterima,

tanggapan

mereka

biasanya

menolak

atau

menyembunyikan tindakan mereka. Perusahaan yang menganut pendapat ini tidak
terlalu peduli dengan perilaku etis dan umumnya sedapat mungkin akan
menyembunyikan tindakan yang salah. IBP, perusahaan pengolahan daging
terkemuka, mempunyai rekor yang panjang (dan buruk) dalam hal menerobos
peraturan proteksi lingkungan, tenaga kerja, dan pengolahan makanan untuk
kemudian menyembunyikan pelanggarannya. Kasus Enror jelas tergolong dalam


kategori ini.
Sikap Defensif

sikap setelah sikap obstruktif adalah sikap defebsif, dimana

organisasi akan melakukan apa saja yang telah diisyaratkan oleh peraturan hukum
tetapi tidak lebih dari itu. Pendekatan ini yang paling konsisten dengan tanggung
jawab sosial korporasi. Para manajer yang menfambil sikap defensif merasa
bahwapekerjaan mereka adalah menghasilkan laba. Perusahaan seperti itu, misalnya,
akan memasang peralatan pengontrol polusi sesuai yang diisyaratkan oleh peraturan,
tetapi tidak akan memasang peralatan dengan kualitas lebih tinggi walaupun alat itu
dapat lebih membatasi polusi.perusahaan tembakau biasanya mengambil posisi ini
dalam usaha pemasaran mereka. Di Amerika serikat, mereka secara legal diminta
untuk mencantumkan peringatan kepada para perokok dalam produk – produknya
serta membatasi iklan di media cetak. Di dalam negeri mereka mengikuti peraturan
itu tetapi menggunakan metode pemasaran yang agresif di negara – negara yang
tidak mempunyai peraturan seperti itu. Di banyak negara Asia dan Afrika, rokok
yang dipromosikan mengandung kandungan tar dan nikotin yang lebih tinggi dari
pada yang dijual di Amerika Serikat, dan mencantumkan ssedikit label peringatan
kesehatan atau tidak sama sekali. Perusahaan yang mengambil posisi ini biasanya

16

tidak berusaha menutupi kesalahnya, umumnya akan mengakui kesalahan, dan akan


mengambil tindakan perbaikan yang sesuai.
Sikap Akomodatif perusahaan yang menerapkan sikap akomodatif memenuhi
persyaratan hukum dan etis tetapi juga mau bertindak lebih jauh pada saat – saat
tertentu. Perusahaan seperti itu secara sukarela setuju berpartisipasi dalam program –
program sosial, tetapi pencari sumbangan harus terlebih dahulu meyakinkan mereka
bahwa program tersebut bermanfaat bagi mereka. Baik Shell maupun IBM,
misalnyam akan memberikkan sumbangan terhadap beberapa program pilihan.
Banyak organisasi menanggapi permintaan untuk menyumbang Little League, Girl
Scout, program sepak bola anak – anak, dan sebagainya. Akan tetapi, intinya dalah
seseorang harus menemui mereka dan meminta: organisasi yang menerapkan sikap
akomodatif ini tidak merasa perlu atau tidak secara proaktif mencari kesempatan



untuk menyumbang.
Sikap Proaktif Tingkatan tertinggi tanggung jaab sosial yang dapat diperlihatkan
suatu perusahaan adalah sikap proaktif. Perusahaan yang menerapkan pendekatan itu
sungguh – sungguh melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Mereka melihat dirinya
sebagai warga masyarakat dan secara proaktif mencari kesempatan untuk
memeberikan sumbangan. Cara yang paling umum dan langsung untuk
melaksanakan sikap ini adalah mendirikan yayasan yang dapat menyalurkan

dukungan finansial langsung bagi berbagai program sosial.
(2) Mengelola Program Tanggung Jawab Sosial
Agar perusahaan bertanggung jawab secara sosial sesuai dengan pendekatan diatas,
diperlukan program yang diorganisir dan dikelola dengan cermat. Khusunya, para
manajer harus melangkah tahap demi tahap demi mengembangkan rasa tanggung jawab
sosial secara keseluruhan dalam perusahaan.
1. Tanggung jawab sosial harus dimulai dari atas dan duanggap sebagai satu faktor
utama dalam perencanaan strategis. Tanpa dukungan manajemen puncak, tidak
akan ada program yang berhasil. Jadi, manajemen puncak harus memperlihatkan
dukungan yang kuat terhadap tanggung jawab sosial dan mengembangkan kebijakan
yang memperlihatkan komitmen itu.
2. Komite manajemen puncak harus mengembangkan rencana yang merinci level
dukungan manajemen. Beberapa perusahaan menetapkan besarnya presentase laba
yang diperoleh untuk disumbangkan pada program-program sosial. Sebagai contoh,
Levi Strauss menetapkan 2,4 persen pendapatan sebelum pajak untuk proyek-proyek
17

yang berguna. Para manajer juga harus menetapkan prioritas. Sebagi contoh, perlukah
perusahaan melatih penganggur kelas berat atau mendukung kegiatan seni?
3. Seorang eksekutif harus diberi tanggung jawab atas agenda perusahaan. Entah
peranan itu diciptakn sebagai peranan terpisah atau ditambhakan kepekerjaan yang
telah ada, eksekutif yang terpilih harus memonitor program itu dan menjamin agar
implementasinya konsisten dengan kebijakan dan rencana strategis perusahaan.
4. Organisasi harus melakukan audit sosial : analisi sistematis mengenai
keberhasilan perusahaan menggunakan dana yang ditelah ditetapkan untuk
tujuan tanggung jawab sosial. Tinjaulah kasus perusahaan yang didalam rencana
strategisnya menetapkan pengeluaran $100.000 untuk melatih 200 penganggur kelas
berat dan mempekerjakan 180 dari mereka. Jika pada akhir yahun perusahaan tersebut
mengeluarkan $98.000, melatih 210 orang, dan mempekerjakan 175 orang, audit
sosial akan menyatakan program tersebut berhasil. Tetapi apabila program tersebut
memerlukan biaya $150.000 hanya melatih 90 orang, dan hanya memperkerjakan 10
orang dari mereka, audit akan memperlihatkan kegagalan program tersebut.
Kegagalan harus mengalah pada tinjauan ulang atas implementasi dan prioritas
program tersenut.
(3) Tanggung Jawab Sosial dan Bisnis Kecil
Sebagai pemilik toko pemasok kebun, bagaimana tanggapan anda atas nasihat
pemeriksa gedung bahwa pembayaran tunai akan mempercepat aplikasi izin
membangun? Sebagai manajer toko minuman keras, apakah anda akan memanggil
polisi, menolak untuk menjual, atau menjual kepada seorang pelanggan yang kartu
identitasnya tampak palsu? Sebagai pemilik laboraturium kecil, apakah anda akan
memanggil dewan kesehatan negara bagian untuk menjamin bahwa dewan tersebut
telah memberikan izin kepada perusahaan yang akan anda kontrak untuk membuang
sampah kesehatan? Siapa sebenarnya yang akan dirugikan apabila suatu perusahaan
kecil menambah neraca penghasilannya untuk membantu mendapatkan pinjaman dari
bank?
Kebanyakan contoh dalam bab ini menggambarkan tanggapan bisnis berskla
besar terhadap permasalahan etika dan tanggung jawab sosial. Akan tetapi, contohcontoh seperti itu jelas memperlihatkan bahwa bisnis berskala kecil harus menjawab
banyak pertanyaan yang serupa. Perbedaannya hanya ada pada skala.
Pada saat yang bersamaan, hal-hal itu sebagian besar merupakan isu etika
individu. Bagaimana dengan isu tanggung jawab sosial? Perlukah mereka
mensponsori baseball Little League, memberikan sumbangan ke United Way, dan
memebeli lampu pijar dari Lion’s Club? Apakah keikut sertaan dalam Kamar Dagang
18

dan mendukung Better Business Bureau merupakan tindakan yang berlebihan? Jelas
bahwa etika dan tanggung jawab sosial merupakan keputusan yang dihadapi oleh
semua manajer di seluruh organisasi, tidak peduli peringkat ukurannya. Satu kunci
keberhasilan bisinis adalah memutuskan sejak awal cara menanggapi permasalah
yang mendasari pertanyaan-pertanyaan etika dan tanggung jawab sosial.

19

DAFTAR PUSTAKA
Grifiin, Ricky W & Ebert, Ronald J.2009.Bisnis Solusi Kedelapan Jilid 1: PT. Gelora
Angkasa Pratama

20