PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MAN
PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PIHAK MANAJEMEN BANK JATIM
RANGKUMAN SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi
Oleh :
Eunike Alfrina Nathalia Saiya
(2005310217)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2009
PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI
Nama
:
Eunike Alfrina Nathalia S
Tempat, tanggal lahir
:
Klaten, 23 Juni 1987
N.I.M
:
2005310217
Jurusan
:
Akuntansi
Program Pendidikan
:
Strata 1
Konsentrasi
:
Sistem Informasi
Judul
:
Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi
Manajemen Terhadap Pengambilan
Keputusan Pihak Manajemen Bank Jatim
Disetujui dan diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing,
Tanggal :
Triana Mayasari, SE., M.Si., Ak.
Ketua Jurusan Akuntansi,
Tanggal :
Dra. Gunasti Hudiwinarsih.,Ak.,M.Si
1
RANGKUMAN SKRIPSI
1.
Latar Belakang Masalah
Banyak perusahaan di Indonesia memasang Sistem Informasi Manajemen
(SIM) setelah perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya,
Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak sangat mempengaruhi
kualitas informasi yang di hasilkan oleh SIM. Dulu, Pihak manajemen
masih diliputi oleh pertanyaan apakah SIM itu berguna atau hanya
merupakan pemborosan. Namun saat ini pihak manajemen di Indonesia
sudah banyak yang tahu bahwa SIM sangat besar manfaatnya bagi
peningkatan kinerja organisasi, tidak seperti pada awal perkembangan SIM
di Indonesia. Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi
informasi pada dewasa ini tidak akan unggul di dalam persaingan.
Ukuran penggunaan sistem berhubungan erat dengan pendekatan kepuasan
pemakai. Banyak peneliti mengakui bahwa kepuasan pemakai SIM
merupakan indikator yang penting dalam menentukan keberhasilan dalam
mendesain dan mengimplementasikan SIM. Penggunaan SIM dapat
memberikan kontribusi pada kinerja pemakai dalam mengambil keputusan
(Jenkins dan Ricketts).
Pengambilan keputusan merupakan peranan manajemen yang paling
penting, dan tersedianya sumber informasi yang reliabel merupakan
komponen kunci bagi pembuatan keputusan manajemen. Sumber
informasi dapat berbentuk oral, tertulis atau computer-based (sumber
1
2
informasi yang berbasis komputer). Munculnya sistem yang berbasis
komputer yang disesuaikan secara langsung untuk digunakan oleh
eksekutif pembuat keputusan memungkinkan untuk mengadakan sebuah
pengujian terhadap bagaimana sistem yang berbasis komputer oleh
manajemen berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusannya. SIM
merupakan sistem yang berbasis komputer yang menyediakan informasi
bagi pihak manajemen.
2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang melatar belakangi penelitian ini permasalahan
yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berpengaruh
secara signifikan terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen Bank
Jatim ?”
3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan uraian diatas
sebagai berikut :
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen
bank Jatim.
3
4.
Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak
yang membutuhkan yaitu:
a. Bagi Penulis
Penelitian ini akan bermanfaat sebagai bukti empiris bagi pihak
manajemen, tentang bagaimana pengaruh penggunaan SIM
terhadap kinerja mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Serta mendukung peneliti dalam mempelajari dan mengembangkan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di
STIE Perbanas.
b. Bagi Pembaca
Sebagai bahan kajian tentang seberapa besar pengaruh Sistem
Informasi Manajemen terhadap pengambilan keputusan pihak
manajemen Bank Jatim dan sebagai bahan referensi dan rujukan
bagi peneliti berikutnya.
c. Bagi STIE PERBANAS Surabaya
Untuk menambah khasanah kepustakaan khususnya untuk jurusan
akuntansi dengan konsentrasi sistem informasi.
5.
Metodologi Penelitian
a. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan pada penelitian ini
dapat ditinjau dari tiga aspek:
4
Ditinjau dari tujuan penelitian, penelitian yang akan dilakukan ini
dikategorikan ke dalam penelitian dasar. Ditinjau dari karakteristik
masalah, penelitian ini dikategorikan pada penelitian deskriptif.
Ditinjau dari jenis data, penelitian ini dikategorikan pada penelitian
opini.
b. Batasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan pada Perseroan Terbatas (PT) Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur khususnya Cabang Utama,
Cabang Perak, Cabang Dr. Soetomo, dan Cabang Sidoarjo.
2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
3. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengambilan keputusan manajemen.
4. Topik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
manajemen.
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
pengambilan keputusan yaitu : kecepatan identifikasi masalah,
kecepatan pengambilan keputusan, dan kecukupan analisis.
6.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
a. Variabel bebas / Independent variabel (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Sistem
Informasi Manajemen (SIM). Indikator yang akan digunakan dalam
5
Sistem Informasi Manajemen adalah lama dan frekuensi manajer
menggunakan SIM.
b. Variabel terikat / Dependent variabel (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan
manajemen bank Jatim. Pengambilan keputusan manajemen
mempunyai beberapa indikator, yaitu : kecepatan identifikasi
masalah, kecepatan pengambilan keputusan, dan kecukupan
analisis yang dilakukan untuk mengambil keputusan.
Y1 :
Kecepatan identifikasi masalah berlangsung antara pertama
munculnya tanda-tanda adanya masalah dan terdeteksinya
masalah itu. Item yang digunakan untuk mengukur
kecepatan identifikasi masalah adalah:
1.
Mengidentifikasi masalah potensial lebih tepat.
2. Memahami faktor kunci yang mempengaruhi bagian
tanggungjawabnya.
3. Memperhatikan masalah potensial sebelum menjadi
krisis yang serius.
Y2 :
Kecepatan pengambilan keputusan adalah rentang waktu
antara masalah identifikasi dan di akhiri dengan terpilihnya
alternatif pemecahan masalah (Huber). Item yang di
gunakan
untuk
mengukur
kecepatan
masalah/pengambilan keputusan adalah:
pemecahan
6
1. Membuat keputusan lebih cepat.
2. Memperpendek kerangka waktu dalam pengambilan
keputusan
3. Menghabiskan waktu lebih sedikit untuk rapat.
Y3 :
Kecukupan
Analisis
sebagai
kecukupan
dalam
mendiagnosis situasi, melahirkan alternatif pemecahan
masalah, dan penilaian alternatif. Item yang di gunakan
untuk mengukur luas analisis dalam pengambilan keputusan
adalah:
1. Menggunakan waktu lebih lama dalam menganalisis
data sebelum mengambil keputusan.
2. Menguji lebih banyak alternatif pemecahan sebelum
pengambilan keputusan
3.
Menggunakan sumber informasi yang lebih banyak
dalam pengambilan keputusan.
4. Mengungkapkan analisis lebih dalam.
7.
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan pada bank Jatim sebagai populasi. Kemudian
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah manajemen bank Jatim Cabang
Utama, Cabang Perak, Cabang Dr. Soetomo dan Cabang Sidoarjo . Teknik
pengambilan sampel pada penelitian yang akan dilakukan pada studi
7
lapangan untuk memperoleh data empiris. Variabel penelitian diukur
dengan menggunakan instrument dalam bentuk kuesioner yang akan
diberikan secara pribadi pada pihak manajemen bank Jatim.
8. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana
dalam mengolah data yang meliputi :
a. Analisis Deskriptif
b. Analisis statistik yang meliputi asumsi klasik yang harus dipenuhi
antara
lain
data
harus
berdistribusi
normal,
tidak
ada
heterokedastisitas, tidak ada autokorelasi, serta menguji model
penelitian (Uji F) dan menguji hipotesis (Uji t)
9. Ringkasan Hasil Penelitian
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Model
R
R Square
1
.217(a)
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y1
.047
Adjusted R
Square
.018
Std. Error of
the Estimate
.2993
ANOVA(b)
Sum of
Squares
Regression
.146
Residual
2.956
Total
3.102
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y1
Model
1
df
1
33
34
Mean
Square
F
.146 1.631
.090
Sig.
.210(a)
Coefficients(a)
Model
1
(Constant)
X
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
2.998
.992
.296
.232
.217
t
3.023
1.277
Sig.
.005
.210
8
a Dependent Variable: Y1
1. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS
besarnya Adjusted R Square adalah 0,047. Hal ini berarti 4,7 %
variasi kecepatan identifikasi masalah dapat dijelaskan oleh variasi
dari variabel independen yaitu penggunaan sistem informasi
manajemen, sedangkan sisanya 95,3 % dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain diluar model.
2. Uji F
Dari uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 1,631
dengan tingkat signifikansi 0,210. Karena tingkat signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, yang
berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen penggunaan
sistem informasi manajemen terhadap variabel dependen kecepatan
identifikasi masalah.
3. Uji T
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
variabel independen penggunaan sistem informasi manajemen
tidak
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen
kecepatan
identifikasi masalah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,210
(0,210 > 0,05).
9
b. Pengujian Hipotesis Kedua
Model
R
R Square
1
.672(a)
.451
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y2
Adjusted R
Square
.435
Std. Error of the
Estimate
.1964
ANOVA(b)
Sum of
Squares
Regression
1.048
Residual
1.273
Total
2.321
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y2
Model
1
df
1
33
34
Mean
Square
1.048
.039
F
27.160
Sig.
.000(a)
Coefficients(a)
Model
1
(Constant)
X
a Dependent Variable: Y2
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
.965
.651
.793
.152
.672
t
1.482
5.212
1. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS
besarnya Adjusted R Square adalah 0,451. Hal ini berarti 45,1 %
variasi kecepatan pengambilan keputusan dapat dijelaskan oleh
variasi dari variabel independen yaitu penggunaan sistem informasi
manajemen, sedangkan sisanya 54,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain diluar model.
Sig.
.148
.000
10
2. Uji F
Dari uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 27,160
dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi
kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang
berarti bahwa ada pengaruh variabel independen penggunaan
sistem informasi manajemen terhadap variabel dependen kecepatan
pengambilan keputusan.
3. Uji T
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
variabel independen penggunaan sistem informasi manajemen
berpengaruh terhadap variabel dependen kecepatan pengambilan
keputusan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05).
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
Adjusted R
Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
1
.026(a)
.001
-.030
.2154
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y3
ANOVA(b)
Model
1
Regression
Sum of
Squares
.001
Df
1
Mean Square
.001
.046
Residual
1.530
33
Total
1.531
34
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y3
F
.022
Sig.
.884(a)
11
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1
Standardized
Coefficients
Std. Error
(Constant)
4.533
.714
X
-.025
.167
t
Sig.
Beta
-.026
6.352
.000
-.147
.884
a Dependent Variable: Y3
1. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS
besarnya Adjusted R Square adalah 0,001. Hal ini berarti 0,1 %
variasi kecukupan analisis dapat dijelaskan oleh variasi dari
variabel
independen
yaitu
penggunaan
sistem
informasi
manajemen, sedangkan sisanya 95,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain diluar model.
2. Uji F
Dari uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 0,022
dengan tingkat signifikansi 0,884. Karena tingkat signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, yang
berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen penggunaan
sistem
informasi
manajemen
terhadap
variabel
dependen
kecukupan analisis.
3. Uji T
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
variabel independen penggunaan sistem informasi manajemen
12
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen kecukupan analisis
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,884 (0,884 > 0,05).
10. Pembahasan
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen
bank jatim dan setelah melakukan perhitungan statistik dan proses analisis
data, maka penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut :
a. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen tidak berpengaruh
terhadap kecepatan
identifikasi masalah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa variabel
penggunaan sistem informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap
variabel kecepatan identifikasi masalah dengan F hitung sebesar 1,631
dengan signifikansi sebesar 0,210 > 0,005. hasil koefisien determinasi
dari tampilan output SPSS besarnya Adjusted R Square adalah 0,047.
Hal ini berarti 4,7 % variasi kecepatan identifikasi masalah dapat
dijelaskan oleh model dari variabel independen yaitu penggunaan
sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 95,3 % dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Hal ini dikarenakan Sistem
informasi manajemen kurang dapat mendeteksi munculnya tanda-tanda
adanya masalah, kurang dapat memahami faktor kunci dari masalah
yang terjadi.
13
b. Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan
keputusan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa variabel penggunaan sistem
informasi manajemen berpengaruh terhadap variabel kecepatan
pengambilan keputusan dengan F hitung sebesar 27,160 dengan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,005. Hasil koefisien determinasi dari
tampilan output SPSS besarnya Adjusted R Square adalah 0,451. Hal
ini berarti 45,1 % variasi kecepatan pengambilan keputusan dapat
dijelaskan oleh model dari variabel independen yaitu penggunaan
sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 54,9 % dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Hal ini dikarenakan sistem
mudah melakukan penyesuaian dengan kondisi yang baru, penggunaan
sistem
informasi
manajemen
yang
digunakan
pada
tiap-tiap
departemen yang dapat mempercepat pengambilan keputusan.
c. Hipotesis ketiga penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap kecukupan analisis.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa variabel penggunaan sistem informasi
manajemen tidak berpengaruh terhadap variabel kecukupan analisis
dengan F hitung sebesar 0,022 dengan signifikansi sebesar 0,884 >
0,005. Hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS besarnya
Adjusted R Square adalah 0,001. Hal ini berarti 0,1 % variasi
kecukupan analisis dapat dijelaskan oleh model dari variabel
independen yaitu penggunaan sistem informasi manajemen, sedangkan
14
sisanya 99,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.
Hal ini dikarenakan tiap alternatif yang dihasilkan tidak dapat diuji di
dalam sistem informasi manajemen, sehingga tidak dapat digunakan
untuk menganalisis suatu masalah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
variabel penggunaan sistem informasi manajemen, hanya satu variabel
dependen yang dipengaruhi oleh variabel penggunaan sistem informasi
manajemen yaitu kecepatan pengambilan keputusan, sedangkan dua
variabel dependen yang lain tidak dipengaruhi oleh variabel penggunaan
sistem informasi manajemen.
11. Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan peranan manager yang paling penting,
dan tersedianya sumber informasi yang reliabel merupakan komponen
kunci bagi pembuatan keputusan manajemen. Munculnya sistem yang
berbasis komputer yang disesuaikan secara langsung agar dapat digunakan
oleh manager pembuat keputusan, memungkinkan untuk mengadakan
sebuah pengujian terhadap bagaimana sistem yang berbasis komputer oleh
manajemen
berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
Penelitian ini dibuat bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap pengambilan
keputusan pihak manajemen bank Jatim. Sampel yang digunakan untuk
penelitian ini adalah manager bank Jatim
cabang Utama, cabang Dr.
Soetomo dan cabang Sidoarjo. Responden dari penelitian ini sebanyak 35
15
responden baik dari top hingga lower manager. Sedangkan alat uji yang
digunakan untuk penelitian ini adalah regresi linier sederhana.
Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan, maka
penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut :
1. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi
manajemen
tidak
berpengaruh
terhadap
kecepatan
identifikasi masalah.
2. Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan
keputusan.
3. Hipotesis ketiga penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap kecukupan analisis.
12. Saran
a. Kepada pihak bank, hendaknya sistem informasi manajemen
digunakan untuk mempercepat identifikasi masalah dan mempermudah
menganalisis suatu masalah.
b. Kepada peneliti selanjutnya, hendaknya menambah sampel penelitian
agar hasil penelitian dapat terlihat lebih baik. Diharapkan untuk
menambah variabel independennya.
MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PIHAK MANAJEMEN BANK JATIM
RANGKUMAN SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi
Oleh :
Eunike Alfrina Nathalia Saiya
(2005310217)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2009
PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI
Nama
:
Eunike Alfrina Nathalia S
Tempat, tanggal lahir
:
Klaten, 23 Juni 1987
N.I.M
:
2005310217
Jurusan
:
Akuntansi
Program Pendidikan
:
Strata 1
Konsentrasi
:
Sistem Informasi
Judul
:
Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi
Manajemen Terhadap Pengambilan
Keputusan Pihak Manajemen Bank Jatim
Disetujui dan diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing,
Tanggal :
Triana Mayasari, SE., M.Si., Ak.
Ketua Jurusan Akuntansi,
Tanggal :
Dra. Gunasti Hudiwinarsih.,Ak.,M.Si
1
RANGKUMAN SKRIPSI
1.
Latar Belakang Masalah
Banyak perusahaan di Indonesia memasang Sistem Informasi Manajemen
(SIM) setelah perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya,
Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak sangat mempengaruhi
kualitas informasi yang di hasilkan oleh SIM. Dulu, Pihak manajemen
masih diliputi oleh pertanyaan apakah SIM itu berguna atau hanya
merupakan pemborosan. Namun saat ini pihak manajemen di Indonesia
sudah banyak yang tahu bahwa SIM sangat besar manfaatnya bagi
peningkatan kinerja organisasi, tidak seperti pada awal perkembangan SIM
di Indonesia. Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi
informasi pada dewasa ini tidak akan unggul di dalam persaingan.
Ukuran penggunaan sistem berhubungan erat dengan pendekatan kepuasan
pemakai. Banyak peneliti mengakui bahwa kepuasan pemakai SIM
merupakan indikator yang penting dalam menentukan keberhasilan dalam
mendesain dan mengimplementasikan SIM. Penggunaan SIM dapat
memberikan kontribusi pada kinerja pemakai dalam mengambil keputusan
(Jenkins dan Ricketts).
Pengambilan keputusan merupakan peranan manajemen yang paling
penting, dan tersedianya sumber informasi yang reliabel merupakan
komponen kunci bagi pembuatan keputusan manajemen. Sumber
informasi dapat berbentuk oral, tertulis atau computer-based (sumber
1
2
informasi yang berbasis komputer). Munculnya sistem yang berbasis
komputer yang disesuaikan secara langsung untuk digunakan oleh
eksekutif pembuat keputusan memungkinkan untuk mengadakan sebuah
pengujian terhadap bagaimana sistem yang berbasis komputer oleh
manajemen berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusannya. SIM
merupakan sistem yang berbasis komputer yang menyediakan informasi
bagi pihak manajemen.
2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang melatar belakangi penelitian ini permasalahan
yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berpengaruh
secara signifikan terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen Bank
Jatim ?”
3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan uraian diatas
sebagai berikut :
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen
bank Jatim.
3
4.
Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak
yang membutuhkan yaitu:
a. Bagi Penulis
Penelitian ini akan bermanfaat sebagai bukti empiris bagi pihak
manajemen, tentang bagaimana pengaruh penggunaan SIM
terhadap kinerja mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Serta mendukung peneliti dalam mempelajari dan mengembangkan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di
STIE Perbanas.
b. Bagi Pembaca
Sebagai bahan kajian tentang seberapa besar pengaruh Sistem
Informasi Manajemen terhadap pengambilan keputusan pihak
manajemen Bank Jatim dan sebagai bahan referensi dan rujukan
bagi peneliti berikutnya.
c. Bagi STIE PERBANAS Surabaya
Untuk menambah khasanah kepustakaan khususnya untuk jurusan
akuntansi dengan konsentrasi sistem informasi.
5.
Metodologi Penelitian
a. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan pada penelitian ini
dapat ditinjau dari tiga aspek:
4
Ditinjau dari tujuan penelitian, penelitian yang akan dilakukan ini
dikategorikan ke dalam penelitian dasar. Ditinjau dari karakteristik
masalah, penelitian ini dikategorikan pada penelitian deskriptif.
Ditinjau dari jenis data, penelitian ini dikategorikan pada penelitian
opini.
b. Batasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan pada Perseroan Terbatas (PT) Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur khususnya Cabang Utama,
Cabang Perak, Cabang Dr. Soetomo, dan Cabang Sidoarjo.
2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
3. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengambilan keputusan manajemen.
4. Topik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
manajemen.
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
pengambilan keputusan yaitu : kecepatan identifikasi masalah,
kecepatan pengambilan keputusan, dan kecukupan analisis.
6.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
a. Variabel bebas / Independent variabel (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Sistem
Informasi Manajemen (SIM). Indikator yang akan digunakan dalam
5
Sistem Informasi Manajemen adalah lama dan frekuensi manajer
menggunakan SIM.
b. Variabel terikat / Dependent variabel (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan
manajemen bank Jatim. Pengambilan keputusan manajemen
mempunyai beberapa indikator, yaitu : kecepatan identifikasi
masalah, kecepatan pengambilan keputusan, dan kecukupan
analisis yang dilakukan untuk mengambil keputusan.
Y1 :
Kecepatan identifikasi masalah berlangsung antara pertama
munculnya tanda-tanda adanya masalah dan terdeteksinya
masalah itu. Item yang digunakan untuk mengukur
kecepatan identifikasi masalah adalah:
1.
Mengidentifikasi masalah potensial lebih tepat.
2. Memahami faktor kunci yang mempengaruhi bagian
tanggungjawabnya.
3. Memperhatikan masalah potensial sebelum menjadi
krisis yang serius.
Y2 :
Kecepatan pengambilan keputusan adalah rentang waktu
antara masalah identifikasi dan di akhiri dengan terpilihnya
alternatif pemecahan masalah (Huber). Item yang di
gunakan
untuk
mengukur
kecepatan
masalah/pengambilan keputusan adalah:
pemecahan
6
1. Membuat keputusan lebih cepat.
2. Memperpendek kerangka waktu dalam pengambilan
keputusan
3. Menghabiskan waktu lebih sedikit untuk rapat.
Y3 :
Kecukupan
Analisis
sebagai
kecukupan
dalam
mendiagnosis situasi, melahirkan alternatif pemecahan
masalah, dan penilaian alternatif. Item yang di gunakan
untuk mengukur luas analisis dalam pengambilan keputusan
adalah:
1. Menggunakan waktu lebih lama dalam menganalisis
data sebelum mengambil keputusan.
2. Menguji lebih banyak alternatif pemecahan sebelum
pengambilan keputusan
3.
Menggunakan sumber informasi yang lebih banyak
dalam pengambilan keputusan.
4. Mengungkapkan analisis lebih dalam.
7.
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan pada bank Jatim sebagai populasi. Kemudian
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah manajemen bank Jatim Cabang
Utama, Cabang Perak, Cabang Dr. Soetomo dan Cabang Sidoarjo . Teknik
pengambilan sampel pada penelitian yang akan dilakukan pada studi
7
lapangan untuk memperoleh data empiris. Variabel penelitian diukur
dengan menggunakan instrument dalam bentuk kuesioner yang akan
diberikan secara pribadi pada pihak manajemen bank Jatim.
8. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana
dalam mengolah data yang meliputi :
a. Analisis Deskriptif
b. Analisis statistik yang meliputi asumsi klasik yang harus dipenuhi
antara
lain
data
harus
berdistribusi
normal,
tidak
ada
heterokedastisitas, tidak ada autokorelasi, serta menguji model
penelitian (Uji F) dan menguji hipotesis (Uji t)
9. Ringkasan Hasil Penelitian
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Model
R
R Square
1
.217(a)
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y1
.047
Adjusted R
Square
.018
Std. Error of
the Estimate
.2993
ANOVA(b)
Sum of
Squares
Regression
.146
Residual
2.956
Total
3.102
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y1
Model
1
df
1
33
34
Mean
Square
F
.146 1.631
.090
Sig.
.210(a)
Coefficients(a)
Model
1
(Constant)
X
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
2.998
.992
.296
.232
.217
t
3.023
1.277
Sig.
.005
.210
8
a Dependent Variable: Y1
1. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS
besarnya Adjusted R Square adalah 0,047. Hal ini berarti 4,7 %
variasi kecepatan identifikasi masalah dapat dijelaskan oleh variasi
dari variabel independen yaitu penggunaan sistem informasi
manajemen, sedangkan sisanya 95,3 % dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain diluar model.
2. Uji F
Dari uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 1,631
dengan tingkat signifikansi 0,210. Karena tingkat signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, yang
berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen penggunaan
sistem informasi manajemen terhadap variabel dependen kecepatan
identifikasi masalah.
3. Uji T
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
variabel independen penggunaan sistem informasi manajemen
tidak
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen
kecepatan
identifikasi masalah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,210
(0,210 > 0,05).
9
b. Pengujian Hipotesis Kedua
Model
R
R Square
1
.672(a)
.451
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y2
Adjusted R
Square
.435
Std. Error of the
Estimate
.1964
ANOVA(b)
Sum of
Squares
Regression
1.048
Residual
1.273
Total
2.321
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y2
Model
1
df
1
33
34
Mean
Square
1.048
.039
F
27.160
Sig.
.000(a)
Coefficients(a)
Model
1
(Constant)
X
a Dependent Variable: Y2
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Error
Beta
.965
.651
.793
.152
.672
t
1.482
5.212
1. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS
besarnya Adjusted R Square adalah 0,451. Hal ini berarti 45,1 %
variasi kecepatan pengambilan keputusan dapat dijelaskan oleh
variasi dari variabel independen yaitu penggunaan sistem informasi
manajemen, sedangkan sisanya 54,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain diluar model.
Sig.
.148
.000
10
2. Uji F
Dari uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 27,160
dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi
kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang
berarti bahwa ada pengaruh variabel independen penggunaan
sistem informasi manajemen terhadap variabel dependen kecepatan
pengambilan keputusan.
3. Uji T
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
variabel independen penggunaan sistem informasi manajemen
berpengaruh terhadap variabel dependen kecepatan pengambilan
keputusan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05).
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
Adjusted R
Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
1
.026(a)
.001
-.030
.2154
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y3
ANOVA(b)
Model
1
Regression
Sum of
Squares
.001
Df
1
Mean Square
.001
.046
Residual
1.530
33
Total
1.531
34
a Predictors: (Constant), X
b Dependent Variable: Y3
F
.022
Sig.
.884(a)
11
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1
Standardized
Coefficients
Std. Error
(Constant)
4.533
.714
X
-.025
.167
t
Sig.
Beta
-.026
6.352
.000
-.147
.884
a Dependent Variable: Y3
1. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS
besarnya Adjusted R Square adalah 0,001. Hal ini berarti 0,1 %
variasi kecukupan analisis dapat dijelaskan oleh variasi dari
variabel
independen
yaitu
penggunaan
sistem
informasi
manajemen, sedangkan sisanya 95,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain diluar model.
2. Uji F
Dari uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar 0,022
dengan tingkat signifikansi 0,884. Karena tingkat signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, yang
berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen penggunaan
sistem
informasi
manajemen
terhadap
variabel
dependen
kecukupan analisis.
3. Uji T
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
variabel independen penggunaan sistem informasi manajemen
12
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen kecukupan analisis
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,884 (0,884 > 0,05).
10. Pembahasan
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) terhadap pengambilan keputusan pihak manajemen
bank jatim dan setelah melakukan perhitungan statistik dan proses analisis
data, maka penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut :
a. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen tidak berpengaruh
terhadap kecepatan
identifikasi masalah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa variabel
penggunaan sistem informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap
variabel kecepatan identifikasi masalah dengan F hitung sebesar 1,631
dengan signifikansi sebesar 0,210 > 0,005. hasil koefisien determinasi
dari tampilan output SPSS besarnya Adjusted R Square adalah 0,047.
Hal ini berarti 4,7 % variasi kecepatan identifikasi masalah dapat
dijelaskan oleh model dari variabel independen yaitu penggunaan
sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 95,3 % dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Hal ini dikarenakan Sistem
informasi manajemen kurang dapat mendeteksi munculnya tanda-tanda
adanya masalah, kurang dapat memahami faktor kunci dari masalah
yang terjadi.
13
b. Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan
keputusan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa variabel penggunaan sistem
informasi manajemen berpengaruh terhadap variabel kecepatan
pengambilan keputusan dengan F hitung sebesar 27,160 dengan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,005. Hasil koefisien determinasi dari
tampilan output SPSS besarnya Adjusted R Square adalah 0,451. Hal
ini berarti 45,1 % variasi kecepatan pengambilan keputusan dapat
dijelaskan oleh model dari variabel independen yaitu penggunaan
sistem informasi manajemen, sedangkan sisanya 54,9 % dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Hal ini dikarenakan sistem
mudah melakukan penyesuaian dengan kondisi yang baru, penggunaan
sistem
informasi
manajemen
yang
digunakan
pada
tiap-tiap
departemen yang dapat mempercepat pengambilan keputusan.
c. Hipotesis ketiga penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap kecukupan analisis.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa variabel penggunaan sistem informasi
manajemen tidak berpengaruh terhadap variabel kecukupan analisis
dengan F hitung sebesar 0,022 dengan signifikansi sebesar 0,884 >
0,005. Hasil koefisien determinasi dari tampilan output SPSS besarnya
Adjusted R Square adalah 0,001. Hal ini berarti 0,1 % variasi
kecukupan analisis dapat dijelaskan oleh model dari variabel
independen yaitu penggunaan sistem informasi manajemen, sedangkan
14
sisanya 99,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.
Hal ini dikarenakan tiap alternatif yang dihasilkan tidak dapat diuji di
dalam sistem informasi manajemen, sehingga tidak dapat digunakan
untuk menganalisis suatu masalah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
variabel penggunaan sistem informasi manajemen, hanya satu variabel
dependen yang dipengaruhi oleh variabel penggunaan sistem informasi
manajemen yaitu kecepatan pengambilan keputusan, sedangkan dua
variabel dependen yang lain tidak dipengaruhi oleh variabel penggunaan
sistem informasi manajemen.
11. Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan peranan manager yang paling penting,
dan tersedianya sumber informasi yang reliabel merupakan komponen
kunci bagi pembuatan keputusan manajemen. Munculnya sistem yang
berbasis komputer yang disesuaikan secara langsung agar dapat digunakan
oleh manager pembuat keputusan, memungkinkan untuk mengadakan
sebuah pengujian terhadap bagaimana sistem yang berbasis komputer oleh
manajemen
berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
Penelitian ini dibuat bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap pengambilan
keputusan pihak manajemen bank Jatim. Sampel yang digunakan untuk
penelitian ini adalah manager bank Jatim
cabang Utama, cabang Dr.
Soetomo dan cabang Sidoarjo. Responden dari penelitian ini sebanyak 35
15
responden baik dari top hingga lower manager. Sedangkan alat uji yang
digunakan untuk penelitian ini adalah regresi linier sederhana.
Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan, maka
penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut :
1. Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi
manajemen
tidak
berpengaruh
terhadap
kecepatan
identifikasi masalah.
2. Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan
keputusan.
3. Hipotesis ketiga penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem
informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap kecukupan analisis.
12. Saran
a. Kepada pihak bank, hendaknya sistem informasi manajemen
digunakan untuk mempercepat identifikasi masalah dan mempermudah
menganalisis suatu masalah.
b. Kepada peneliti selanjutnya, hendaknya menambah sampel penelitian
agar hasil penelitian dapat terlihat lebih baik. Diharapkan untuk
menambah variabel independennya.