BENTUK DAN CONTOH KHOTBAH idul

CONTOH BENTUK-BENTUK KHOTBAH

CATATAN KULIAH

OLEH

MARCELLIUS JOHN.L WAROY
0811178

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA BETHEL INDONESIA
JAKARTA
FAKULTAS THEOLOGIA
2008

KHOTBAH EKSPOSITORI

TEMA : “Bagaimana Membedakan Roh.?”
NATS : 1Yohanes 4:1-6
TUJUAN :
1. Jemaat kritis pada tiap ajaran baru
2. Jemaat dimotivasi untuk semakin mengenal Allah

STRUKTUR :
1. Pendahuluan
2. Isi:
• Kita Harus Menguji setiap Roh
• Kita Harus mengenal baik Roh Allah
3. Penutup

PENDAHULUAN
Di negara demokrasi memungkinkan untuk muncul beberapa calon presiden. Para calon tersebut
akan berlomba-lomba untuk merebut simpati rakyat dengan menawarkan berbagai program dan
kebaikan. Bila ada calon yang dapat memenuhi dan melaksanakan keinginan dan kesenangan
rakyat banyak, itulah yang akan menjadi pilihan. Dalam keadaan seperti demikian rakyat sering
bingung dan tertipu akan janji-janji para calon. Rakyat harus memandang dengan jeli dan benar
sehingga dapat membedakan mana calon yang bisa dipercaya atau tidak.
Sebagai orang Kristen kitapun mengalami hal yang tidak jauh berbeda. Sekarang banyak orang
mengajarkan kebenaran palsu yang tidak bersumber pada Alkitab. Dalam keadaan demikian
yang paling penting adalah bahwa kita harus berusaha untuk terus membedakan apakah itu
berasal dari Roh Allah atau roh yang menyesatkan. Jika itu yang menjadi titik tolaknya, maka
kita perlu mengetahui bagaimana kita membedakan roh.
ISI

• Bagaimana kita dapat membedakan setiap roh.?
Pertama, kita harus menguji setiap roh! (ayat 1). Dalam konteks bacaan kita, Yohanes
menjumpai banyak guru-guru palsu yang mengajarkan kebenaran yang bukan dari kebenaran
Firman Allah. Karena itu Yohanes perlu mengingatkan mereka agar jangan mudah menerima
pengajaran-pengajaran yang berkembang saat itu. Nampaknya ajaran sesat ini sudah
mempengaruhi banyak jemaat. Beberapa jemaat terpengaruh dan terjadi kebingungan di antara
jemaat pada umumnya. Jemaat sepertinya tidak dapat lagi membedakan mana yang benar dan
mana yang salah. Yohanes menasehati dengan lembut namun tegas karena ia tahu bahwa orang

banyak itu mengajarkan apa yang bukan dari kebenaran Allah. Mereka adalah guru-guru dan
nabi-nabi palsu. Mereka mengajarkan dengan spirit dari dunia ini dan hanya untuk
menyenangkan telinga orang-orang dan akhirnya menyesatkan banyak orang. Mereka berusaha
menarik banyak orang untuk meninggalkan Yesus. Yohanes mengecam mereka, ia berkata,
"Barangsiapa tidak mengakui akan Yesus sebagai Allah, dia tidak memiliki Roh Allah". Saudara,
Yohanes sangat menekankan kepada setiap jemaat untuk membedakan dan menguji setiap roh.
Adapun Cara mengujinya adalah sebagai berikut: apakah yang diajarkan memiliki komitmen
sebagai tubuh Kristus? (1Yo 2:19). Apakah mereka percaya kepada Yesus Kristus dan hidup
saling mengasihi? (1Yo 3:23-24). Apakah mereka mengenal dan mendengarkan Allah dengan
baik (1Yo 4:6). Melalui standar ini Yohanes mengajak jemaat untuk menguji setiap roh. Saudara,
dalam dunia intelijen, untuk menangkap seorang penjahat kelas kakap, diperlukan ketelitian dan

kehati-hatian, serta keakuratan. Ia harus memiliki data yang lengkap. Di mana kampungnya,
pekerjaannya, tempat mangkalnya, ciri-ciri fisiknya, orang-orang di sekitarnya, keluarganya, dan
lain sebagainya. Semuanya harus diteliti dengan cermat untuk menghindari salah tangkap atau
salah eksekusi. Saudara, demikian juga dengan kita sebagai orang Kristen, kita harus jeli dan
waspada dengan arus zaman yang lewat di depan kita. Pada masa inipun banyak antikris dalam
rupa yang lain, ajaran palsu berbalut kekristenan, dan sebagainya. Karena itu telitilah dan ujilah
setiap roh!
• Bagaimana kita dapat membedakan roh.?
Kedua, Kita harus mengenal dengan baik Roh Allah itu sendiri. Yohanes berkata bahwa,
barangsiapa mengenal Allah, ia mendengar firman dan berasal dari Allah. Barangsiapa tidak
mendengar (dan mengenal) Allah, ia tidak mengenal dan mendengar Allah tetapi mendengar
dunia ini. (ayat 6). Dengan mengenal Kristus kita mengenal Allah.
Dengan mencintai firman-Nya kita semakin mengenal Allah. Jika kita mengenal Allah dengan
baik dan benar, maka kita tidak mudah tertipu dengan ajaran palsu dan menyesatkan. Waktu saya
bertemu dengan anak kembar dosen saya, saya mengalami kesulitan untuk membedakan mana
yang bernama Parmin dan mana yang bemama Parman (bukan nama sebenarnya). Puluhan kali
saya berjumpa tetapi tetap tidak mampu membedakan dengan baik. Kemudian saya coba
mengamati mereka. Saya coba bergaul dengan mereka. Lama-kelamaan saya tahu bahwa
sesungguhnya mereka punya banyak perbedaan. Saudara, semakin bergaul dengan Allah dan
firman-Nya kita akan semakin mengerti dengan baik. Pengenalan kita akan Allah akan sangat

berarti terutama juga dalam membedakan manakah ajaran yang benar dan yang salah, manakah
guru yang benar dan yang palsu.
PENUTUP
Saudara, akan ada semakin banyak ajaran palsu, semakin banyak guru-guru dan nabi-nabi palsu
yang siap menyesatkan saudara dan saya. Jika saudara disesatkan, saudara akan sangat dirugikan.
Karena itu, ujilah setiap roh dan kenalah Allah. Maka kita akan memiliki keyakinan seperti
Yohanes, dalam menasehati menghadapi ajaran palsu ia tahu membedakannya sehingga ia
berkata, "Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan." Tuhan Memberkati,
Amin
(Naskah milik Ev. Paul Heri Setiawan yang telah direduksi oleh Penulis)

KHOTBAH TEKSTUAL/ANALITIS

TEMA : Kebutuhan Manusia (berkaitan dengan diri sendiri)
NATS : Matius 6:11-13
TUJUAN :
1. Jemaat mengerti akan kebutuhan diri pada umumnya.
2. Jemaat bergantung pada Tuhan untuk tiap kebutuhannya.
STRUKTUR :
1. Pendahuluan

2. Isi:
• Kebutuhan 1
• Kebutuhan 2
• Kebutuhan 3
3. Penutup

PENDAHULUAN
Doa Bapa kami memuat dua kebutuhan besar manusia yakni; kebutuhannya yang berkaitan
dengan Allahnya dan berikutnya adalah kebutuhan yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Lalu
mengapa kita harus berdoa untuk semua kebutuhan kita? Bukankah Ia Maha Tahu? Kalau Ia
Maha Tahu mengapa Ia tidak segera menolong? Untuk apa kita meminta kepada-Nya lagi?
Semua jawaban itu adalah karena Tuhan sendiri yang menyuruh kita berdoa. Ada banyak hal
dalam hidup ini yang Tuhan berikan walau kita tidak berdoa. Tapi ada banyak hal juga dalam
hidup ini yang Tuhan mau berikan jika kita berdoa lebih dahulu. Mengenai soal kebutuhan untuk
diri sendiri dalam Doa Bapa Kami ada tiga kebutuhan yang nampak di sini.
ISI
Kebutuhan pertama adalah kebutuhan soal makanan. Ayat 11 berkata, "Berikanlah kepada kami
makanan kami yang secukupnya" Kata berikanlah menunjukkan arti bahwa Tuhan adalah
sumber persediaan satu-satunya untuk segala sesuatu yang kita butuhkan. Tuhan selalu ada untuk
memenuhi kebutuhan setiap orang percaya. Karena kita tahu bahwa Tuhan adalah sumber segala

sesuatu, harusnya itu membuat hidup kita selalu bergantung pada-Nya. Allah bisa memenuhi
segala kebutuhan kita lewat sarana-sarana yang sudah tersedia. Apakah kebutuhan tersebut
terpenuhi lewat kerja dan usaha kita atau lewat pemberian orang, bagaimanapun kita harus sadar
bahwa Tuhan adalah sumbernya. Tuhan bisa sembuhkan orang lewat obat-obatan, dokter, jamu,
obat tradisional, tapi Tuhan juga bisa buat mujizat untuk menyembuhkan orang. Bagaimanapun

caranya kita harus ingat bahwa Tuhan adalah sumbernya. Tuhan ajar supaya kita minta kepada
Dia yang merupakan sumber segala kebutuhan kita. Ketahuilah bahwa Ia selalu peduli
terhadapmu, Ia peduli terhadap doa dan pergumulanmu. Seringkali pengakuan bahwa Allah
adalah sumber segala berkat tidak nampak dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada banyak orang
Kristen yang menjadi panik karena kehilangan pekerjaan. Ia merasa bahwa majikannya adalah
sumber penghasilannya. Jika kita sadar bahwa Tuhanlah sumber, maka kita yakin jika kita
dikeluarkan dari pekerjaan yang satu maka Tuhan sanggup menggantikan dengan pekerjaan yang
lain. Walau itu tidak mudah dimengerti namun mari kita ingat bahwa Tuhanlah sumber pekerjaan
kita. Kita bisa panik karena kita kehilangan pelanggan. Jika Tuhan adalah sumber, maka kita
harus yakin bahwa Tuhan bisa memberikan pelanggan yang lain. Jika kita diizinkan oleh Tuhan
memasuki masa-masa sulit apapun bentuknya ingatlah Ia punya maksud. Ia pun sanggup
memenuhi kebutuhan kita pada waktu-Nya. Kata makanan dalam bahasa Yunaninya lebih tepat
diterjemahkan roti. Roti digunakan untuk makanan penopang fisik maupun untuk makanan
rohani (Firman Tuhan juga disebut roti). Artinya; roti melambangkan segala sesuatu yang

dibutuhkan manusia dalam hidup. Saudaraku, apapun kebutuhanmu, Tuhan adalah sumbernya
bergantunglah dan berdoalah pada-Nya. Kata secukupnya, mengindikasikan biarlah Tuhan yang
memenuhi kebutuhan kita sesuai kehendak Tuhan sendiri. Hal ini menolong kita untuk tidak
serakah. Tuhan akan beri secara adil sesuai dengan porsi kita masing-masing. Misalnya, Anton
memiliki tubuh setinggi 1.90 m dan berat 107 kg. Sedangkan Andi memiliki tubuh dengan tinggi
1.50 m dan berat 43 kg. Tentulah bahan pakaian yang digunakan untuk Andi lebih sedikit
dibandingkan yang untuk Anton. Jika Anton mengenakan bahan pakaian seukuran Andi maka
tentulah sangat tidak cukup. Sebaliknya jika Andi mengenakan seluruh bahan pakaian Anton
maka tentu sangat tidak indah dipandang karena seperti orang masuk dalam karung yang besar.
Mari kita mengucap syukur untuk apapun yang Tuhan sudah berikan untuk kita. Kita memang
wajib bekerja keras, jangan malas, tapi jika hasilnyapun masih terlalu sedikit di banding orang
lain tetaplah bersyukur.
Kebutuhan kedua, adalah kebutuhan untuk mengampuni dan diampuni. Ayat 12 menunjukkan
bahwa sesungguhnya manusia memiliki kebutuhan untuk diampuni dan mengampuni sesamanya.
Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa sesungguhnya tiap-tiap hari kita membutuhkan
pengampunan dari Allah. Dalam hidup ini konflik tidak bisa dihindari seratus persen. Kita bisa
mengerti secara salah tentang orang lain, kitapun bisa disalahmengerti oleh orang lain. Dalam
keadaan demikian kita cenderung untuk saling menyakiti, baik itu secara sadar maupun secara
spontan. Apabila kita sampai dalam keadaan demikian, maka yang kita butuhkan adalah
penyelesaian. Dalam penyelesaian sangat dibutuhkan kesediaan dan kemampuan untuk saling

mengampuni dan diampuni. Setelah penyelesaian kita merasa seperti mendapat kekuatan baru,
karena sebagian kebutuhan kita dipuaskan. Sebagian beban kita dilepaskan. Dengan cara
demikian setiap orang Kristen merefleksikan pengampunan yang telah ia terima dari Allah.
Kebencian, kepahitan, amarah, dendam sangat menyita waktu dan tenaga kita. Mintalah Tuhan
menolong agar konflik yang kita alami diselesaikan dalam Kristus. Kita perlu terus belajar untuk
mengampuni dan diampuni karena inilah kehendak Tuhan bagi kita. Inilah yang Tuhan mau
bahwa orang yang sudah menerima pengampunan-Nya mau mengampuni sesamanya. Untuk
menjadi berkat bagi orang lain, tapi juga untuk menjadi berkat bagi dirinya sendiri. Ada
waktunya pengampunan Allah tidak bisa kita rasakan sepenuhnya sebelum kita mengampuni
sepenuhnya sesama kita.

Kebutuhan ketiga, adalah kebutuhan untuk lepas dari yang jahat. Ayat 13 berkata, "jangan
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat". Ini adalah
kebutuhan akan penyertaan dan perlindungan Tuhan. Ungkapan ini menunjukkan: Pertama,
kejahatan dan pencobaan itu selalu ada di sekitar kita. Kedua, kita sesungguhnya tidak
mempunyai kekuatan yang cukup untuk dapat menang atas pencobaan dan kejahatan. Kita sangat
bergantung pada Kristus untuk dapat mengatasi pencobaan dan kejahatan tersebut. Saudara,
mengapa Allah tidak menghilangkan pencobaan dan kejahatan di muka bumi ini? Alasannya
adalah agar kita terus bergantung pada Tuhan. Tanpa Tuhan saudara terlindas dan ditindas oleh
pencobaan dan kejahatan. Mari kita berdoa pada-Nya agar kita dikuatkan dalam menghadapi

pencobaan dan kejahatan.
PENUTUP
Melalui tiga permintaan ini Allah mau agar kita sadar bahwa Tuhan adalah sumber segala
kebutuhan kita. Tuhan adalah sumber segala kebutuhan kita, baik itu soal makanan,
pengampunan, dan menang atas pencobaan dan kejahatan. Mari kita bergantung pada Allah.
Mari kita refleksikan kasih Allah dalam menghadapi semua kebutuhan kita. Amin.

KHOTBAH TOPIKAL

TEMA/JUDUL : Memilah dan Memilih
NATS : Matius 22:37
STRUKTUR :
1. Pendahuluan
2. Isi:
3. Penutup

PENDAHULUAN
Dekade terakhir ini kita memasuki zaman yang disebut globalisasi, bahkan menuju era baru
globalisasi, era perdagangan bebas. Era ini sudah menjadi bagian dari realitas kehidupan dewasa
ini. Artinya, dunia ini, yang terdiri dari berbagai masyarakat bangsa, negara sudah kian menjadi

dekat satu dengan lainnya. Sekat-sekat politik, ekonomi, ideologi dan perbedaan etnis kian
mengendor. Mudahnya lalu lintas modal, barang, manusia, kebudayaan, teknologi serta
informasi telah melahirkan dunia yang tanpa batas atau yang dikenal dengan The Boderless
World. Hal ini disebabkan oleh kemajuan iptek yang menghasilkan perangkat komunikasi dan
telekomunikasi yang canggih. Sebagai contoh, komputer, internet, sistem telekomunikasi yang
canggih membawa manusia pada era baru informasi. Dengan memiliki akses ke jaringan global,
orang bisa mendapatkan apapun informasi yang diinginkan. Dengan begitu informasi tentang
kemajuan atau keadaan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik ideologi serta keagamaan suatu
bangsa akan cepat diketahui oleh seseorang dari suatu bangsa dan negara lain. Sedikit banyak hal
demikian dapat saling mempengaruhi. Alfin Tofler dalam buku "The Third Wave" menyebut
juga era globalisasi ini sebagai era informasi. Dalam era informasi global, orang harus pandaipandai memilah dan memilih jika tidak ingin terjerembab di dalamnya.
ISI
Bangkitnya masyarakat informasi disebabkan oleh revolusi komunikasi seperti di atas.
Kenyataan yang paling mudah dewasa ini berkaitan dengan kebangkitan informasi sebagai akibat
dari kemajuan teknologi ialah semakin banyaknva program televisi, maraknya surat kabar,
majalah semakin beragam, vcd, film, internet bahkan surat elektronik. Dunia sekarang dijatuhi
bom informasi, dilanda banjir informasi. Pertanyaannya, Apakah semua diuntungkan oleh zaman
informasi? Realitanya: Banyak orang kewalahan dengan informasi, banyak yang menjadi jelek
moralnya dan jahat sikapnya karena informasi global. Bahkan karena informasi, zaman inipun
digolongkan sebagai zaman matinya akal sehat. Orang tidak dapat lagi membedakan mana yang

benar dan mana yang salah, mana yang perlu dan mana yang tidak perlu. Nilai-nilai moral
menjadi relatif dan subyektif. Mengapa demikian? Sebab ada informasi yang positif dan

membangun, tetapi ada juga yang negatif yaitu yang merusak dan menyesatkan. Bila tidak awas,
informasi akan memenuhi kepala, sering mentalpun bisa putus karena overloaded.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terasa sangat dibutuhkan, namun itu tidak berarti
harus diterima semuanya. Yang dibutuhkan bukan semua informasi, tapi informasi yang
melahirkan pengetahuan yang konstruktif tanpa mengabaikan nilai moral, etika, serta iman
kristiani. Alkitab mengajarkan, "Kasihilah Tuhan Allahmu… dengan Segenap Akal Budimu"
Artinya: Akal budi harus digunakan semaksimal mungkin dalam takut akan Tuhan, sehingga bisa
menyerap pengetahuan dan pengejewantahannya nyata bagi dunia ini. Pada sisi yang lain itu juga
berarti bahwa dengan akal budi, orang Kristen harus dapat membedakan mana yang baik dan
yang jahat. Mana yang perlu dan yang tidak perlu. Dalam perspektif inilah kita dapat melihat dan
harus berani berpendapat bahwa sekarang bukanlah zaman informasi tetapi zaman manajemen
informasi. Dalam zaman manajemen informasi ini yang dibutuhkan adalah kemampuan belajar
memilah dan memilih dengan menggunakan hikmat dari Tuhan agar pertimbangan, pemikiran
serta sikap yang kita ambil tepat. Jika demikian apa yang harus dilakukan oleh seorang Kristen?
Pertama, Kemajuan teknologi tentulah mendorong berkembangnya prinsip hidup efektif dan
efisien. Kita harus berusaha untuk dapat menguasai dan mengendalikan situasi maupun kondisi
secara kreatif dan inovatif. Kita harus mempersiapkan diri untuk hidup dalam kebaruan ini agar
dapat melayani Tuhan lebih luas dalam zaman ini. Dengan kata lain kita harus terus berpikir
secara strategis bagaimana tetap memuliakan Tuhan dan membawa orang pada zaman ini
memuliakan-Nya juga. Jika tidak, kita akan tertinggal dan tertindas oleh arus zaman. Kedua,
Harus kita sadari, tidak selamanva teknologi berdampak positif. Ada banyak informasi yang
harus kita tolak karena dapat meruntuhkan nilai-nilai moral dan mentalitas kristiani. Karena itu
penting untuk belajar mengidentifikasikan informasi, serta mengorganisasikan cara menelan
informasi, karena informasi bisa juga melumpuhkan. Sebagai contoh: pada tanggal tertentu
semua gereja akan dihancurkan, orang Kristen secara efektif sistematis akan dibatasi kancahnya
dalam pembangunan bangsa, dan isue ini disebarkan melalui media internet. Akibatnya ada
orang Kristen yang bertambah teguh dan sungguh-sungguh. Tapi tidak jarang ada juga yang
ketakutan, cemas, hidup terus tertekan bahkan sampai akhirnya rela meninggalkan iman kepada
Kristus, gara-gara informasi. Ketiga, Filter defensif harus ditingkatkan, karena informasi tidak
bebas nilai. Informasi bisa sesat kalau dirancang dan disajikan dengan maksud-maksud jahat
namun dikemas secara menarik. Alkitab berkata. "Kenakanlah seluruh… perlengkapan senjata
Allah" Filter defensif orang Kristen hanya bisa didapat dengan belajar dan hidup dengan Firman
Tuhan, sehingga kita tidak terjebak dalam arus zaman ini, tetapi tetap menjadi berkat pada zaman
ini. Alkitab berkata, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Nya". Firman Tuhan adalah penerang bagi setiap
jalan manusia yang sedang dibutakan oleh Iblis melalui berbagai kemajuan teknologi. Orang
yang cinta Tuhan, ia mampu mengenali apa yang jahat dan menyesatkan.

PENUTUP
Akhirnya, harus kita sadar, bahwa perlu untuk menyadari karena Tuhan dan demi nama-Nya,
kita perlu mengikuti zaman ini dengan akal budi yang diperbarui. (Rom 12:1-3). Dengan
demikian kualitas kita dapat berkembang secara inovatif tanpa mengabaikan moral dan
mentalitas kristiani. Kita harus tetap menjadi garam dan terang Kristus di tengah-tengah zaman
yang krisis akan nilai-nilai moral dan iman tersebut. Selain itu, waktu dan tenaga kita dapat
dihemat secara efektif dan efisien, kalau dalam perspektif iman Kristen kita tidak
menghamburkannya untuk memburu lajunya zaman dan memburu semua informasi. Kasihilah
Tuhan Allahmu dengan segenap akal budimu, itu berarti juga termasuk hal untuk memilah dan
memilih. Mari kita mengingat Firman Tuhan yang berkata, "Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna"
Memilah dan memilih… camkanlah.

KHOTBAH BIOGRAFI

JUDUL/TEMA : Barnabas; Sang Anak Penghiburan.
NATS : Kisah Para Rasul 4:36-37
STRUKTUR/SKEMA :
• Pendahuluan
• Isi:
1. Barnabas memiliki kemurahan hati (Kis 4:36-37).
2. Barnabas memiliki kebesaran hati (Kis 9:26-27; 15:37-39)
3. Barnabas terkenal kebaikannya (Kis 11:19, 24)
• Penutup dan penerapan

PENDAHULUAN
Suatu saat perjalanan saya terhambat karena banyak orang berkumpul di depan kampus. Orangorang tersebut sedang antusias mendengarkan orasi yang disampaikan pada acara mimbar bebas
di panggung di depan kampus. Saat itu adalah saat menjelang pemilu di mana kemungkinan
besar akan melahirkan seorang pemimpin baru, presiden ke empat. Dengan terpaksa saya ikut
mendengarkan orasi tersebut yang ternyata cukup menarik. Orator itu berkata, Saudara-saudara
kita telah tiga kali memiliki presiden; Presiden pertama kita adalah penakluk perempuan.
Presiden kedua kita adalah takut perempuan (golongan suami takut istri), Presiden ketiga kita
seperti perempuan (dalam konotasi negatif), karena itu saudara-saudara marilah kita
mengharapkan agar presiden keempat adalah Perempuan beneran.
Saudara, fakta ini betul bahwa orang juga dikenal dari apa yang dilakukannya. Hari ini kita
belajar seorang tokoh yang namanya kurang diperhitungkan, namun sesungguhnya ia adalah
orang yang sangat berperan penting dalam sejarah kekristenan mula-mula. Ia adalah Barnabas,
Sang Anak Penghiburan. Kata Barnabas memiliki arti anak nabi/nubuat dan salah satu pekerjaan
nabi adalah untuk menegur dan juga menghibur. Itulah sebabnya mengapa orang menyebutnya
anak penghiburan. Ia berasal dari golongan imam. Perannya begitu penting sehingga ia dipercaya
bahkan dihormati oleh para Rasul. Begitu dihormatinya sehingga ia sendiri disebut rasul (Kis
13:43). Sebutan ini menjadi sangat terhormat justru karena ia sendiri bukanlah rasul, tetapi ia
melakukan perbuatan-perbuatan yang setara dengan para rasul. Itu sebabnya (sekali lagi) para
rasul menyebutnya, Barnabas; The Son of Encouragement (anak penghiburan). Saudara memang
hidup Barnabas bukanlah tanpa cela. Ia pernah berlaku munafik (Gal 2:1, 9, 13). Namun
sesungguhnya, gereja Tuhan berhutang besar pada orang ini. Ada beberapa teladan yang kita bisa
pelajari:

ISI
Pertama, Barnabas memiliki kemurahan hati yang luar biasa (Kis 4:36-37). Kondisi jemaat di
Yerusalem saat itu sangat sulit, namun mereka memiliki persekutuan yang sedemikian kuat.
Mereka saling menolong, saling memperhatikan, saling berkorban termasuk harta. Barnabas
bukanlah orang yang tidak memiliki harta. Ia masuk dalam golongan orang yang memiliki harta
cukup banyak. Namun harta yang dimilikinya digunakan untuk kemuliaan Tuhan, ia membawa
harta yang lumayan banyak dan meletakkannya di depan para Rasul. Ia tidak itungan dalam
memberi. Ia pun tidak memberi untuk mencari nama baik bagi diri sendiri, Ia rela memberi untuk
keperluan persekutuan, Ia rela memberi untuk juga menolong orang yang membutuhkannya. Ia
memiliki kemurahan hati yang luar biasa. Mengapa ia demikian? Jawabnya karena Tuhan sudah
ada dalam hidupnya dan karenanya ia menggunakan semua miliknya untuk kemuliaan Tuhan.
Saudara, dalam banyak pengalaman, orang Kristen memberi cukup besar untuk mencari hormat
bagi diri sendiri. Di sisi lain orang Kristen begitu pelit dan sangat berhitung (arti negatif) untuk
menolong orang lain dan mendukung pekerjaan Tuhan. Mari kita belajar dari Barnabas yang
memiliki kemurahan hati yang luar biasa. Harapkanlah dalam hidupmu bahwa melalui semua
keberadaan dan milikmu, orang lain mengenal cinta Yesus dan memuliakan Bapa di surga.
Dunia ini membutuhkan orang yang murah hatinya karena cintanya pada Yesus. Yesus berkata,
"Berbahagialah orang yang murah hatinya.." (Mat 5:7)
Kedua, Barnabas memiliki kebesaran hati. (Kis 9:26-27; 15:37-39). Barclay mengatakan,
Barnabas is really christian man. Mengapa? Sebab ia memiliki kebesaran dan keluasan hati. Apa
yang diperbuatnya? Saat itu orang Yahudi menganggap suku bangsa lain adalah warga kelas dua,
namun ia menerima orang non Yahudi karena imannya kepada Yesus. Kemudian, di saat para
rasul begitu ragu-ragu dan takut untuk menerima Paulus, ia menerima Paulus dan meyakinkan
para rasul sehingga akhirnya Paulus diterima. Pada kesempatan lain di saat Markus melakukan
kesalahan,
Paulus langsung tidak ingin mengajak Markus. Barnabas adalah orang yang suka membina
orang, ia memberi kesempatan pada Markus. Markus bertobat dan hidup semakin baik. Akhirnya
apa yang dilakukan Barnabas tidaklah sia-sia, Paulus mengatakan, "Jemputlah Markus dan
bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku".
Saudara, tanpa ada orang seperti Barnabas, mungkin Markus tidak akan berubah semakin baik.
Prinsip Barnabas; Pertama, Ia tidak pernah menyerang orang dengan masa lalunya, sama seperti
Kristus yang tidak mengingat-ingat dosa kita. Kedua, ia sungguh-sungguh dalam mempercayai
orang lain. Ia selalu memberi kesempatan orang lain berubah. Yang lemah ia kuatkan, yang
patah semangat ia beri dorongan. Hal tersebut membuat orang harus menghargai kepercayaan
itu. Saudara, berapa banyak orang yang terhambat imannya di dalam Kristus karena kita tidak
memiliki kebesaran dan keluasan hati. Mari kita belajar dari Barnabas. Mari kita belajar besar
hati. Siapa tahu di balik kebesaran dan keluasan hati kita, kita mengoles sebuah mutiara yang
gilang gemilang dari kotoran yang pekat.
Ketiga, Barnabas seorang yang baik. (Kis 11:19, 24). Barnabas adalah orang yang baik dalam
perkataan, pikiran dan hidup sehari-hari. Orang-orang mengenal ia sangat baik. Karena
kebaikannya banyak orang yang datang kepada Kristus. Saudara, sekali lagi saya mendengar

sebuah orasi. "Mengapa bangsa kita semakin gila? Jawabnya karena selama ini kita dipimpin
oleh orang-orang gila. Pemimpin pertama, gila perempuan. Tidak bisa lihat wanita cantik
nganggur, semua ingin dimilikinya. Pemimpin kedua, gila harta. Semua bidang usaha di negeri
ini ingin dikuasainya.
Semua tanah dan harta di negeri ini ingin dimilikinya. Pemimpin ketiga, ternyata… gila
beneran." Saudara, ingatlah bahwa orang juga dikenal dari apa yang dikerjakannya. Iman Kristen
tidak pernah berhenti pada doktrin yang baik. Yesus mengatakan bahwa iman harus nyata dalam
perbuatan sehari-hari sehingga kita tidak menjadi munafik (Mat 5:20). Alkitab berkata, "Iman
tanpa perbuatan adalah mati".
Saudara, apakah ada orang yang diberkati oleh Tuhan karena saudara punya kebaikan hati
kristiani. Yesus pernah berkata, "… ketika Aku lapar engkau tidak memberi Aku makanan,
ketika Aku seorang asing engkau tidak memberi Aku tumpangan, ketika Aku dalam penjara
engkau tidak melawat Aku…".
PENUTUP
Saudara, jika kita cinta kepada Kristus maka kitapun rindu untuk melakukan firman-Nya dalam
hidup kita sehari-hari. Ingatlah dunia butuh segala perbuatan baikmu. Mari kita mengharapkan
orang lain mengenal cinta Yesus lewat kesaksian hidup kita. Alkitab berkata, "Karena kita ini
buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang
dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup didalamnya (Efe 2:10, bisa dibaca
saja, sambil menghafal, atau dinyanyikan).

SEMOGA MENJADI BERKAT. TIDAK SEMPURNA TAPI AKAN DISEMPURNAKAN
OLEH MEREKA YANG MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA.
TUHAN MEMBERKATI