MENCIPTAKAN PRODUK DAN MENENTUKAN HARGA

TUGAS 8
RESUME PENGANTAR BISNIS
MENCIPTAKAN PRODUK DAN MENENTUKAN
HARGA

KELOMPOK 2
Nikmatusholikah ( C 301 13 047 )
Ayudya Arumsari ( C 301 13 048 )
Isti E. Humairah( C 301 13 049 )
Wayan Artanayasa ( C 301 13 050 )
Rusni ( C 301 13 051 )

I.

RESUME
1. MENCIPTAKAN PRODUK DAN MENENTUKAN HARGA

I.1.

Pengembangan Produk dan Penawaran Produk Total
Salah satu cara untuk mencegah kerugian adalah dengan merancang dan


mempromosikan produk yang lebih baik, berarti produk dianggap memiliki arti
(value), terbaik-kualitas bagus pada harga yang wajar. Dimana saat konsumen
menghitung nilai dari satu produk, mereka melihat manfaat-manfaatnya lalu
menguranginya dengn biaya-biaya, untuk melihat apakah manfaatnya melebihi
biayanya atau malah sebaliknya. Untuk memuaskan konsumen, para pemasar harus
belajar untuk mendengarkan lebih baik dari yang mereka lakukan sekarang dan
beradaptasi terus-menerus terhadap tuntutan pasar yang berubah-ubah.
Sebuah organisasi tidak dapat melakukan survei satu waku (one-time)
terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen, merancang sekelompok produk untuk
memenuhi

kebutuhan-kebutuhan

tersebut.

Perusahaan

harus


terus-menerus

memonitor kebutuhan dan keinginan yangberubah-ubah dari konsumennya, dan
mengadaptasikan

produk-produk,

kebijakan-kebijakan,

dan

layanan-layanan

terhadap perubahan tersebut.
Pengembangan produk, dengan demikian, merupakan aktivitas kunci bagi
bisnis modern apa pun, di mana saja di dunia. Walaupun demikian, pengembangan
produk baru, lebih dari sekadar memperkenalkan produk dan jasa. Apa yang
dilakukan para pemasar untuk menciptakan kegairahan terhadap produk-produk
tersebut sama pentingnya dengan produk itu sendiri.
I.1.1. Mengembangkan Penawaran Produk Total

Sebuah penawaran produk total (total product offer) terdiri atas segala hal
yang dievaluasi konsumen saat memutuskan apakah ia akan memiliki suatu barang.
Dengan demikian, produk atau layanan dasar mungkin berupa mesin cuci, polis
asuransi, atau bir, tetapi penawaran produk total dapat terdiri atas penambah-

2

penambah nilai(value enhancers)yaiu, harga (nama merek, kenyamanan, dan
kemasan), lingkungan toko (layanan, akses internet, dan pengalaman lampau
pembeli) serta jaminan (kecepatan pengantaran, citra yang diciptakan iklan, dan
reputasi produsen).
Saat orang-orang membeli satu produk, mereka mungkin mengevaluasi dan
membandingkan penawaran produk total pada dimensi-dimensi ini. Perhatikan bahwa
beberapa atribut ini berwujud (produk itu sendiri dan kemasannya), sedangkan
atribut-atribut lainnya tidak berwujud (reputasi produsen dan citra yang dibentuk
iklan). Seorang pemasar yang berhasil harus mulai berpikir seperti konsumen dan
mengevalusi penawaran produk total sebagai sekumpulan kesan yang diciptakan oleh
seluruh faktor penambah nilai tadi. Bijak untuk bicara dengan pelanggan untuk
melihat fitur dan manfaat mana yang paling penting bagi mereka, yaitu penambah
nilai yang mana saja yang mereka inginkan dalam penawaran final.

Terkadang sebuah organisasidapat menggunakan harga murah untuk
menciptakan penawaran produk total yang menarik. Walaupun demikian, para
pembelanja harus berhati-hati karena toko-toko outlet juga menyediakan produkproduk berkualitas lebih rendah dengan fitur-fitur yang mirip, tetapi tidak sama persis
dengan yang ada ditoko-toko biasa. Konsumen tetap saja lebih suka berbelanja
ditoko-toko outlet karena mereka percaya bahwa mereka mandapat barang berkualitas
dengan harga lebih rendah. Konsumen yang berbeda mungkin menginginkan
penawaran produk total yang berbeda, jadi sebuah perusahaan dapat membuat
berbagai jenis penawaran.
I.1.2. Lini Produk dan Bauran Produk
Lini produk (product line) adalah sekelompok produk yang secara fisik
mirip atau ditujukan untuk pasar yang serupa. Dalam satu lini produk, mungkin ada
beberapa merek yang bersaing. Jadi, sulit untuk memilihnya.

3

Seluruh lini produk membentuk bauran produk (product mix), yaitu
kombinasi dari seluruh lini produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan
manufaktur. Penyedia layanan juga memiliki lini produk dan bauran produk.
I.2.


Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah penciptaan perbedaan-perbedaan produk, yang

nyata

maupun

yang

dipersepsikan.Perbedaan-perbedaan

produk

yang

sebenarnyaterkadang cukup kecil, sehingga para pemasar harus menggunakan satu
bauran kreatif dari harga, iklan, dan kemasan (penambah nilai) untuk menciptakan
satu citra yang unik dan menarik.
Bisnis kecil sering kali memenangkan pangsa pasar dengan diferensiasi
produk yang kreatif. Bisnis kecil dapat memiliki keuntungan dengan menjadi lebih

fleksibel dibanding perusahaan besar dalam beradaptasi pada keinginan dan
kebutuhan pelanggan dan memberi mereka perbedaan produk yang menarik.
I.2.1. Memasarkan Kelas-kelas Barang Konsumsi dan Jasa yang Berbeda
Klasifikasi berdasarkan perilaku pembelian konsumen, memiliki empat
lategori

umum-sehari-hari

(convenience),

perbelanjaan

(shopping),

khusus

(specialty), dan tidak terduga (unsought).
1. Barang dan jasa sehari-hari merupakan produk-produk yang sering ingin
dibeli konsumen dan dengan usaha yang minimal. Lokasi, kesadaran merek,
dan citra merupakan hal-hal penting bagi pemasar barang dan jasa sehari-hari.

Internet telah menaikkan tingkatan barang sehari-hari sampai pada tingkatan
baru, terutama untuk perbankan dan perusahaan jasa lainnya. Perusahaan yang
tidak menawarkan layanan melalui internet lebih mungkin kehilangan pangsa
pasar dibanding perusahaan yang menawarkannya kecuali jika mereka
menawarkan layanan yang luar biasa pada pelanggan yang langsungdatang.
2. Barang dan jasa perbelanjaan merupakan produk-produk yang dibeli
konsumen hanya setelahmembandingnilai, kualitas, harga, dan model dari

4

berbagai penjual. Barang dan jasa perbelanjaan terutama dijual dipusat-pusat
perbelanjaan tempat pelanggan dapat melakukan perbandingan. Karena
banyak pelanggan yang dengan hati-hati membandingkan produk-produk
seperti ini, para pemasar dapat menekankan perbedaan harga, perbedaan
kualitas, ataukombinasi keduanya.
3. Barang dan jasa khusus merupakan produk konsumen dengan karakteristik
dan identitas merek unik. Karena produk-produk ini dianggap tidak memiliki
barang pengganti yang sesuai, konsumen melakukan usaha-usaha khusus
untuk membelinya. Produk-produk ini sering dipasarkan melalui majalahmajalah khusus. Dengan mengembangkan situs interaktif yang dapat
digunakan pelanggan untuk memesan, perusahaan yang menjual barang dan

jasa khusus dapat menjadikan pembelian produk mereka sama mudahnya atau
bahkan lebih mudah dari berbelanja di mal setempat.
4. Barang dan jasa tidak terduga merupakan produk-produk yang tidak disadari
keberadaannya oleh konsumen, tidak terpikir untuk membelinya, atau yang
tiba-tiba diperlukan untuk memecahkan satu masalah tidak terduga.
Tugas pemasaran bermacam-macam sesuai dengan kategori produk, yaitu
barang sehari-hari dipasarkan berbeda daribarang khusus, dan seterusnya. Cara
terbaik untuk mempromosikan barang sehari-hari adalah dengan membuatnya
tersedia dimana saja dan menciptakan citra yang sesuai. Kombinasi harga, kualitas,
dan layanan merupakan cara terbaik untuk barang perbelanjaan.
Suatu barang atau jasa termasuk dalam kelas tertentu tergantung pada
setiapa konsumen. Barang perbelanjaan untuk satu konsumen mungkin menjadi
barang perbelanjan untuk konsumen lainnya. Beberapa kosumen berkeliling untuk
membandingkan suatu jasa, sehingga jasa tersebut merupakan jasa perbelanjaan bagi
mereka. Dengan demikian, para pemasar harus berhati-hati dalam memonitor basis
pelanggan mereka untuk menentukan bagaimana konsumen memandang produk
mereka.
I.2.2. Pemasaran Barang dan Jasa Industri

5


Barang industri (kadang disebut barang bisnis atau barang B2B) adalah
produk-produk yang digunakan untuk memproduksi produk lainnya. Barang-barang
tersebut dijual dalam pasar business-to-business (B2B). Beberapa produk dapat
digolongkan baik sebagai barang konsumsi maupun barang industri. Klasifikasi
barang berdasarkan kategori pengguna membantu untuk menentukan strategi bauran
pemasaran yang sesuai.
I.3.

Kemasan Mengubah Produk
Produk baik berupa barang atau jasa merupakan sumber penghasilan dari

suatu perusahaan. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh phak produsen kepada
konsumen. Karna itu produk tidak dapat anda tawarkan begitu saja dengan konsumen
tanpa membatnya menjadi lebih menrik dibandingkan dengan prduk pesaing anda.
Harus ada nilai lebih yang bisa menjadi alasan kenapa konsumen harus memilih
produk anda. Karena itu saya menyusun daftar atau check list atau standar
manajemen bisnis yang sebiknya dipenuhi agar produk anda mmpu bersaing dan
mdah-mudahan dapat membuat konsumen memilih produk anda.
1. Kualitas Terbaik

Dalam manajemen bisnis Kualitas merpakan standar pertama yang harus
dipenuhi oleh suatu produk dan layanan. Dalam manajemen bisnis tidak
mengenal kompromi untuk standar kualitas suatu produk kecali anda mau
mengubah kemasan produk dan nama perusahaan dan manajemen bisnis
anda. Kenapa karena tanpa kualitas anda hanya dapat menipu konsumen
sekali saja, begtu konsumen membeli produk anda dan tidak menemukan
kualitas yang diharapkan maka konsumen tersebut kemungkinan besar
akan meninggalkan anda. Kecuali memang tidak ada pilihan lain selain
produk anda.
2. Harga Pantas
Orang bilang harga tidak berbohong yang artinya bila harga suatu barang
mahal maka memang harga mahal itu wajar untuk produk yang
berkualitas. Maksud sebenarnya dalam manajemen bisnis adalah harga

6

suatu produk haruslah dalam jangkauan yang wajar, tidak terlalu mahal
dan tidak terlalu murah. Karena bila harga terlalu mahal maka konsumen
akan berpikir beberapa kali sebelum membeli produk anda.
Berikut cara menentukan harga yang wajar dan pantas untk produk anda:



Tentukan harga modal per item dari produk anda.



Lakukan survei produk sejenis dan tentukan range produk untuk
kategori murahan dan kemahalan.



Anda tinggal memilih dari jangkauan harga wajar dari harga
tertinggi dan terendah produk tersebut.

3. Kemasan Menarik
Kemasan dalam manajemen bisnis merupakan kunci pemikat pertama dari
suatu produk. Kemasan menjadi daya tarik visual untuk produk anda.
Berikut tips dan trik tanda kemasan Menarik:


Menarik, desain produk yang menarik dan unik akan menjadi nilai
lebih yang membedakan produk anda dengan produk sejenis



Bentuk yang ergonomis, bentuk yang disesuaikan dengan keadaan
fisik manusia membuat pengguna produk lebih nyaman dalam
menggunakan produk tersebut.



Sentuhan berkualitas, setelah melihat konsumen akan tertarik
untuk menyentuhnya.



Aroma yang menggugah, aroma secara tidak sadar mempengaruhi
kondisi psikologis seseorang.



Informasi baik, jangan lupa sertakan informasi penting dengan
produk anda. Baik itu cara penggunaan, efek samping, dll.

4. Penuhi Kebutuhan Konsumen
Menurut manajemen bisnis, Anda harus jeli melihat kebutuhan konsumen,
apa yang sedang mereka perlukan atau yang akan mereka butuhkan
5. Ikuti Tren Pasar

7

Anda senang tren, atau model yang sedang laku di pasaran. Tidak ada
salahnya kita selalu terbuka dan menerima perubahan pasar. Karena
perubahan tren pasar merupakan perubahan kebutuhan para konsumen.
I.4.

Merek dan Ekuitas Merek
Merek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang diasosiasikan

dengan produk/jasa dan menimbulkan arti psikologis/asosiasi.
I.4.1. Jenis-Jenis Merek


Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersamasama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang
sejenis lainnya.



Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersamasama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
lainnya.



Merek Kolektif
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau
jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh
beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.

Berbeda dengan produk sebagai sesuatu yg dibuat di pabrik, merek
dipercaya menjadi motif pendorong konsumen memilih suatu produk, karena merek
bukan hanya apa yg tercetak di dalam produk (kemasannya), tetapi merek termasuk
apa yg ada di benak konsumen dan bagaimana konsumen mengasosiasikannya.

8

Merek

merupakan

kekayaan

industri

yang

termasuk

kekayaan

intelektual.Secara konvensional, merek dapat berupa nama, kata, frasa, logo,
lambang, desain, gambar, atau kombinasi dua atau lebih unsur tersebut.
Di Indonesia, hak merek dilindungi melalui Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2001. Jangka waktu perlindungan untuk merek adalah sepuluh tahun dan
berlaku surut sejak tanggal penerimaan permohonan merek bersangkutan dan dapat
diperpanjang, selama merek tetap digunakan dalam perdagangan.
I.4.2. Fungsi Merek


Tanda Pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi
orang lain atau badan hukum lainnya.



Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup
dengan menyebutkan mereknya.



Sebagai jaminan atas mutu barangnya.



Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.

I.4.3. Ekuitas Merek
Ekuitas Merek (bahasa Inggris: brand equity) adalah seperangkat aset dan
keterpercayaan merek yang terkait dengan merek tertentu, nama dan atau simbol,
yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk
atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun pelanggan.
Bagi pelanggan, ekuitas merek dapat memberikan nilai dalam memperkuat
pemahaman mereka akan proses informasi, memupuk rasa percaya diri dalam
pembelian, serta meningkatkan pencapaian kepuasan. Nilai ekuitas merek bagi
pemasar/perusahaan dapat mempertinggi keberhasilan program pemasaran dalam

9

memikat konsumen baru atau merangkul konsumen lama. Hal ini dimungkinkan
karena dengan merek yang telah dikenal maka promosi yang dilakukan akan lebih
efektif.
I.4.4. Empat Dimensi Ekuitas Merek
Keempat dimensi ekuitas merek dipercaya dapat memengaruhi alasan
pembelian konsumen. Ketiga dimensi pertama yaitu pengetahuan akan merek,
kualitas yang dipercaya, dan asosiasi-asosiasi dianggap penting dalam proses
pemilihan merek, ketiganya dapat mengurangi keinginan atau rangsangan konsumen
untuk mencoba-coba merek lain (kesetiaan merek). Adapun empat dimensi ekuitas
merek ialah:

I.5.



Pengetahuan akan merek (brand awareness)



Kualitas yang dipercaya dikandung sebuah merek



Asosiasi-asosiasi



Kesetiaan merek (brand loyalty)

Proses Pengembangan Produk Baru
Kemungkinan produk baru akan gagal sangatlah tinggi sekitar 86 persen.

Pengembangan produk baru bagi para produsen terdiri atas beberapa tahapan :
1. Pengumpulan ide, berdasarkan keinginan dan kebutuhan komsumen
2. Seleksi produk
3. Analisis produk
4. Pengembangan ( termasuk membuat prototipe)
5. Pengujian
6. Komersialisasi (memasarkan produk)

10

I.5.1. Pengumpulan Ide-ide Produk Baru
Pengumpulan ide-ide berasal dari karyawan, pemasok, penelitian dan
pengembangan.
I.5.2. Seleksi Produk
Seleksi produk (product scjreening ) dirancng untuk mengurangi jumlah
ide produk baru yang dikerjakan pada saat yang sama. Kriteria yang dibutuhkan
untuk seleksi termasuk apakah produk cocok dengan produk yang ada saat ini,potensi
laba,dapat dipasarkan atau tidak, dan jumlah personel yang dibutuhkan.
I.5.3. Analisis Produk
Analisis produk(product analysis)dilakukan setelah seleksi produk. Tahap
ini terutama merupakan pembuatan pemikiran biaya dan ramalan penjualan untuk
memperoleh pemikiran tingkat profitabilitas dari ide-ide produk baru. Produk-produk
yang yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan ditarik dari pertimbangan.
I.5.4. Pengembangan dan Pengujian Produk
Pengujian komsep (concept testing) berarti membawa sebuah ide produk
kepada komsumen untuk menguji reaksi mereka. Apakah mereka melihat manfaat
dari produk baru ini? Seberapa sering mereka akan membelinya? Pada harga berapa?
Fitur-fitur apa yang mereka sukai?
I.5.5. Komersialisasi
Mempromosikan sebuah produk kepada para distributor dan paritel untk
memperoleh distribusi luas, dan mengembangkan iklan dan kampanye penjualan yang
kuat untuk menimbulkan dan mempertahankan minat pada produk diantara distributor
dan komsumen.
I.6.

Daur Hidup Produk

11

Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam
masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
Daur kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama, yaitu :
1.

Pengenalan

2.

Pertumbuhan

3.

Kedewasaan

4.

Tahap penurunan

Kombinasi bauran pemasaran biasanya juga akan berubah sejalan dengan
pergeseran tahapan dalam siklus kehidupan produknya. Beberapa alas an yang
mendasari tentang hal ini adalah bahwa sikap dan kebutuhan konsumen akan
mengalami perubahan selama siklus berjalan. Kebijakan produk mungkin saja
diarahkan para target pasar yang berbeda karena perbedaan tahap yang dilalui juga
berbeda, ini berakibat bentuk persaingan juga akan mulai bergeser dari yang bersifat
monopoli menuju pada situasi pasar yang mengarah pada oligopoly.
Dalam kaitannya dengan penjualan produk, perbedaan dalam siklus juga
berarti ada perbedaan dalam orientasi pencapaian target penjualan produk
perusahaan. Pada umumnya target penjualan rendah pada tahap perkenalan, kemudian
meningkat pada tahap kedewasaan , dan pada akhirnya menurun.
I.6.1. Karakteristik Tahap-Tahap Dalam Siklus Hidup Produk
Pada tiap tahap tersebut terdapat peluang dan masalah yang berbeda-beda
dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Dengan mengenali
tahap di mana suatu produk sedang berada, atau yang akan dituju, pihak manajemen
dapat merumuskan rencana dan strategi pemasaran yang tepat.
Selain karakteristik di atas, Daur Hidup Produk juga memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut :

12

1. Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada
yang tidak pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal
memasuki semua tahapan ini adalah produk-produk yang berkaitan dengan
teknologi dan mode (fad).
2. Panjang suatu tahap Daur Hidup Produk untuk tiap produk sangat bervariasi.
Product category memiliki Daur Hidup Produk yang paling lama, product
form cenderung mengikuti pola Daur Hidup Produk standar (bentuk S),
sedangkan merek memiliki Daur Hidup Produk yang paling pendek.
Kenyataan membuktikan tidak semua produk memiliki Daur Hidup Produk
yang berbentuk S, seperti yang disajikan di kebanyakan buku teks. Sementara
itu, style life cycle mempunyai daur hidup yang panjang, sedangkan fad life
cycle hanya berlangsung singkat.
3. Daur Hidup Produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning.
Banyak contoh perusahaan-perusahaan yang berhasil memperpanjang Daur
Hidup Produk produknya sehingga penjualannya tidak menurun tetapi
malahan terus meningkat.

I.6.2. Langkah atau Tahap dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)

13

1. Tahap Perkenalan / Introduction
Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu
sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar
dengan berbagai cara.
Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan
kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :


Rapid Skimming Strategy
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi
untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan
melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang
kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk
mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika
sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen
bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi



pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
Slow Skimming Strategy
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk
memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang
rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil
jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui
keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan



pesaing potensial belum muncul.
Rapid Penetration Strategy
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi
yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh
penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar.
Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga,



dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
Slow Penetration Strategy
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk
memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang
14

rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini
biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen
mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan
persaingan potensial sangat rendah.
2. Tahap Pertumbuhan / Growth
Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang
perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi
dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut
terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan
pasar. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth
dan slow growth.


Rapid Growth
Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan
perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh
pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak
sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu
berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan
menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan.
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun
pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan



dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.
Slow Growth
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan
yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena
produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini
akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat
mempertahankan

penjualannya.

Pada

umumnya

dilakukan

usaha

modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement)
guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit
diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan
15

cenderung menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang
keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya
tarik industri.
3. Tahap Kedewasaan / Maturity
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan
perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC.
Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk
yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam
tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produkproduk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk
memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian.
Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan
promosi yang berbeda dengan lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan.
Tingkat pertama disebut growth maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai
berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran
distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam tingkat kedua, stable maturity, penjualan
menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen
potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan. Pada tingkat
ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke
produk lain atau produk substitusi.
Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan. Yang
pertama adalah defensive strategy, yang bertujuan untuk mempertahankan pangsa
pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan
produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran
untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan
pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.

16

Strategi yang kedua adalah offensive strategy, yang lebih menitikberatkan
pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini
dapat berupa modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai
(non-user), mengintensifkan penawaran produk kepada non-user, dan merebut
konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ofensif adalah modifikasi produk, yaitu
mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga semakin menarik
konsumen saat ini untuk membeli, dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu
produk kepada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian yang lebih banyak
dan pemakaian yang lebih sering (usaha seperti ini sering disebut dengan product
relaunching).
4. Tahap Penurunan / Decline
Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen
untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang
diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan
akhirnya mati.Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti
perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri
maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat
dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan
alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya
tarik industri bagi perusahaan.
I.6.3. Peranan Daur Hidup dalam Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu
produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan
perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat
keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal
meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan,
dan tahap penurunan.

17

Atas dasar kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat
menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup
produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran
yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan
khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan
promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap
kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan
pengurangan biaya.
I.7.
Harga Bersaing
I.7.1. Tujuan Penentuan Harga
Sebuah perusahaan mungkin memiliki beberapa tujuan dalam benaknya saat
menetapkan satu strategi harga. Saat menentukan harga sebuah penawaran vegetarian
baru, kita mungkin ingin mempromosikan citra produksi. Jika kita memberi harga
tinggi dan menggunakan promosi yang tepat, mungkin kita dapat menjadikan
penawaran tersebut Evian-nya hidangan vegetarian. Kita juga dapat memberikan
harga tinggi untuk mencapai tujuan laba atau pengembalian atas investasi (return on
investment) tertentu. Kita juga dapat memberikan harga produk tersebutr lebih rendah
dari pesaing karena kita ingin supaya orang-orang miskin dan yang sudah tua untuk
dapat membeli hidangan sehat ini. Ini berarti, kita mempunyai tujuna sosial atau etis
dalam pikiran kita. Harga rendah mungkin dapat menghalau persaingan karena dalam
hal ini potensi laba berkurang. Harga rendah juga dapat membantu kita menangkap
pangsa pasar yang lebih besar. Intinya adalah sebuah perusahaan mungkin memiliki
beberapa tujuan penentuan harga dengan berjalannya waktu, dan perusahaan harus
memformulasikan tujuan-tujuan ini dengan jelas sebelum mengembangkan strategi
harga keseluruhan. Tujuan-tujuan yang populer adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.

Mencapai sasaran pengembalian atas investasi (return on investment)
Membangun arus lalu lintas produk
Mendapatkan pangsa pasar lebih besar
Menciptakan suatu citra
Mencapai tujuan-tujuan social

18

I.7.2. Harga Berdasarkan Biaya
Produsen sering menggunakan biaya sebagai dasar utama penetapan harga.
Mereka mengembangkan sistem akuntansi biaya yang rumit untuk mengukur biayabiaya produksi (termasuk bahan, tenaga kerja, dan overhead), menambahkan margin
laba, dan menghasilkan suatu harga. Pertanyaannya adalahg apakah harga ini
memuaskan juga untuk pasar. Dalam jangka panjang, pasar –bukan produsen- yang
menentukan berapa harga produk tersebut. Penentuan harga harus
mempertimbangkan biaya, tetapi juga harus menyertakan ekspektasi biaya untuk
pembaruan produk, tujuan dari setiap produk, dan harga-harga saing.
I.7.3. Harga Berdasarkan Permintaan
Strategi yang berlawanan dari harga berdasarkan biaya (cost-based pricing)
disebut juga biaya sasaran, Biaya sasaran (target costing) adalah biaya berdasarkan
permintaan (Demand based). Hal ini berarti merancang satu produk, sehingga
hasilnya memuaskan pelanggan dan memenuhi margin laba yang diinginkan
perusahaan. Biaya sasaran menjadikan harga final sebagai satu masukan pada proses
pengembangan produk. Bukan hasilnya.
I.7.4. Harga Berdasarkan Persaingan
Harga berdasarkan persaingan (competition-based pricing) adalah satu
strategi berdasarkan atas apa yang dilakukan pesaing-pesaing lainnya. Harga dapat
berada pada, di atas, atau di bawah harga pesaing. Kepemimpinan harga (price
leadership) adalah prosedur melalui satu atau lebih perusahaan dominan menetapkan
praktik penentuan harga yang diikuti semua pesaingnya.
I.7.5. Analisis Titik Impas
Analisis titik impas (break-even analysis) adalah proses yang digunakan
untuk menentukan profitabilitas pada berbagai tingkatkan penjualan. Titik impas
(break-even point) adalah titik di mana pendapatan dari penjualan sama dengan
seluruh biaya-biaya. Rumus untuk menghitung titik impas adalah:
Titik Impas( BEP)=

Biaya tetap total
Harga jual per unit−biaya variabel per unit

Biaya Tetap total (total fixed costs) adalah seluruh biaya-biaya yang tetap
sama berapa pun banyaknya produk yang dibuat atau dijual. Diantara biaya-biaya
yang membentuk biaya tetap (fixed costs – FC) adalah jumlah yang dibayarkan untuk

19

memiliki atau menyewa sebuah pabrik aau gudang dan jumlah yang dibayarkan untuk
asuransi bisnis. Biaya variabel (variabel costs – VC) berubah sesuai jumlah produksi.
I.7.6. Strategi Harga Lainnya
Strategi harga skimming (skimming price strategy) adalah strategi harga
yang memberi harga tinggi pada produk baru untuk menghasilkan laba optimal saat
hanya ada sedikit persaingan. Tentu saja, laba besar ini akan menarik pesaing.
Strategi penetrasi (penetration strategy) adalah strategi harga yang memberi harga
rendah pada produk untuk menarik lebih banyak pelanggan dan menghalau pesaing.
Bunding berarti mengelompokkan dua atau lebih barang bersama-sama dan
memberi harga barang-barang tersebut sebagai satu unit. Contohnya, sebuah toko
dapat memberi harga mesin cuci dan mesin pengering sebagai satu unit.
I.7.7. Bagaimana Kekuatan Pasar Mempengaruhi Harga
Mengenai kenyataan bahwa konsumen yang berbeda ingin membayar harga
yang berbeda, para pemasar terkadang menentukan harga atas dasar permintaan
konsumen dan bukannya atas dasar biaya atau penghitungan lain. Hal ini disebut
harga berorientasi permintaan (demand-oriented pricing) dan tercermin pada bioskopbioskop dengan tarif rendah untuk anak-anak dan pada toko-toko obat untuk
penduduk senior. Washington Opera Company di Washington, D.C., misalnya,
menaikkan harga untuk tempat-tempat duduk terbaing dan menurunkan harga untuk
tempat-tempat duduk lainnya; strategi ini meningkatkan pendapatan perusahaan
sebesar 9 persen.
I.8.

Persaingan Non-Harga
Penetapan harga merupakan salah satu fungsi yang penting dalam

pemasaran. Harga merupakan variebel dalam pertukaran. Pada saat perusahaan
menyusun program pemasaran, perusahaan dapat bersaing atas dasar harga ataupun
bukan harga. Penetapan harga merupakan faktor penentu terhadap permintaan produk.
Tetapi harga bukan merupakan satu-satunya

faktor penentu sukses perusahaan.

Produsen harus mengetahui nilai yang diperoleh konsumen darisebuah produk, dan
menggunakan hal itu sebagai dasar penetapan harga.
Pentingnya harga bagi produsen

:

20



Sering kali merupakan satu-satunya elemen yang dapat diubah dengan cepat
karena perubahan permintaan.



Berhubungan langsung dengan pendapatan total (TR) TR = Price x Quantity
Profits = TR - TC profit dipengaruhi secara langsung oleh harga, serta tidak
langsung oleh kuantitas yang terjual.



Dapat sebagai simbul kualitas ataupun kekuatan tawar.



Sebagai penekan inflasi, karena konsumen sadar harga.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan

para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya.
2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.
Hampir seluruh perusahaan menggunakan lebih dari satu strategi bersaing.
Strategi bersaing ini meliputi strategi bersaing dengan harga dan non harga. Setiap
strategi yang digunakan oleh perusahaan memiliki keunggulan dan kelemahannya.
Kompetisi non harga (non price competition) yaitu usaha penjual untuk
mempengaruhi pembeli tanpa potongan harga (diskon), tetapi dengan cara lain,
misalnya perbaikan pelayanan dan peningkatan mutu atau kualitas (Kamus Bank
Indonesia)
Disini perusahaan lebih menekankan pada feature produk, servis, kualitas
dan sebagainya. Sehingga jika perusahaan memilih bersaing dengan menggunakan
variabel bukan harga, perusahaan bisa menciptakan brand loyalty. Untuk itu
merk/produk yang ditawarkan perusahaan harus bisa dibedakan (memiliki
deferensiasi) dengan produk/merk pesaing. Konsumen juga harus bisa menerima
deferensiasi itu sesuai dengan apa yang diharapkana. Differensiasi itu harus
dikomunikasikan untuk menciptakan customer awareness.

21

Harga yang berbeda (dengan kompetitornya) dianggap sebagai pengganti
manfaat yang akan diperoleh konsumen. Pada kurva permintaan, perusahan harus
dapat menggeser kurva itu kekanan bukan atas dasaar harga tetepi atas dasar
deferensiasi produk (konsumen harus bisa menerima dan menginginkan deferensiasi
tadi).
Diskriminasi harga adalah Adalah kebijakan menjual output yang sama
dengan harga berbeda-beda. Tujuannya adalah menambah laba perusahaan melalaui
eksploitasi surplus konsumen.
Ada beberapa syarat agar diskriminasi harga (berdasarkan elastisistas
permintaan), dapat berhasil :
a.

Perusahaan harus memiliki daya monopoli

b.

Pasar dapat dibagi beberapa (minimal dua kelompok) yang elastisitas
permintaannya berbeda.

c.

Pembagian pasar harus efektif.

d.

MR di tiap pasar adalah sama agar diskriminasi harga menghasilkan
laba maksimum.

Diskriminasi harga terbagi menjadi :
1.

Diskriminasi harga derajat ketiga: monopolis menetapkan 2 harga yang berbeda
pada 2 segmen pasar yang berbeda

2.

Diskriminasi harga derajat kedua : monopolis menetapkan lebih dari 2 macam
harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnya

3.

Diskriminasi harga derajat pertama : monopolis berhasil menetapkan harga yang
berbeda untuk setiap pembelinya.
Diskriminasi harga di dalam ekonomi tidak dipandang negative karena :

1.

Menguntungkan, dengan melakukan diskriminasi harga akan diperoleh laba
maksimum.

2.

Dengan adanya diskriminasi harga dapat membantu masyarakat yang kurang
mampu.

22

DAFTAR PUSTAKA
Nickls. Mc hugh pengantar bisnis 2010 jakarta selemba empat
http://danausaha.net/tips-mengganti-kemasan-tanpa-menurunkan-omsetproduk.html
http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/artikel/merek/ekuitasmerek/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekuitas_merek
http://coecoesm.wordpress.com/2011/11/27/daur-hidup-produk/

23