BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) - Sistem Pelaksanaan Perhitungan Pph Pasal 21 Pada Ppks ( Pusat Penelitian Kelapa Sawit ) Unit Usaha Marihat Pematang Siantar

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA) pada tanggal 26 September 1916

  yang di kemudian hari dikenal dengan nama RISPA (Research Institute of the Sumatra Planters Association). Pada tahun 1968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan (BPP) Medan. Pada tahun 1987, BPP ditempatkan di bawah koordinasi AP3I (Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia) dan Badan Litbang Pertanian dengan sebutan Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun). Pusat Penelitian Kelapa Sawit merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslibun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPH-AP31 No. 084/Kpts/DPH/XII/1993 pada 24 Desember 1992.

  Pusat Penelitian Kelapa Sawit berada dalam koordinasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI) Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia yang anggotanya terdiri dari PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara.

  Sejak 22 Desember 2009, LRPI resmi mendapatkan badan hukum dari PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN-anak perusahaan BUMN Perkebunan). PT RPN merupakan transformasi sistem pengelolaan dari non coorporate research menjadi

  

coorporate research dan mulai efektif beroperasi pada tanggal 5 Februari 2010

  dan mengelola 5 Puslit dan 1 Balit. PPKS dalam waktu dekat akan spin off

  Dalam melaksanakan kegiatannya PPKS dibina oleh Dewan Penyantun LRPI yang beranggotakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kepala Badan Litbang Pertanian, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan, Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan yang mewakili pemerintah. PPKS diharapkan menjadi center of

  

excelence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan industri

  kelapa sawit. Sedangkan misi PPKS adalah menunjang industri kelapa sawit di Indonesia melalui penelitian dan pengembangan serta pelayanan. Diharapkan melalui paket teknologi maupun pengembangan IPTEK yang dihasilkan, PPKS dapat menjadi motor penggerak (prime mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia. PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Pentingnya peran PPKS dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional telah diakui oleh berbagai pihak sehingga PPKS memperoleh penghargaan berupa Achmad Bakrie Award bidang Teknologi pada Tahun 2008, Anugerah Iptek dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) pada Tahun 2011 dan ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) oleh Kemenristek sejak Tahun 2011. Visi dan Misi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)

  VISI “Menjadi lembaga penelitian bertaraf internasional yang mampu menjadi acuan

  

(center of exellence) bagi dunia perkelapasawitan yang dalam kegiatannya mampu

  mandiri secara finansial dan memiliki sumber daya insani yang berkualitas dan

  MISI 1.

  Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dan melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran.

  2. Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyediaan produk dan jasa pelayanan dan konsep/pemikiran penanganan masalah kelapa sawit.

3. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan.

  4. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang berbadan hukum, yang tidak mengutamakan keuntungan untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan.

B. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)

1. Struktur Organisasi PPKS Unit Medan

  Untuk melaksanakan kegiatannya Pusat Penelitian Kelapa Sawit memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Direktur I sebagai penanggung jawab umum – keuangan dan Direktur II sebagai penanggung jawab penelitian dan pengembangan. Untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan Direktur dibantu oleh Asisten Direktur Pra Panen dan Asisten Direktur Pasca Panen. Direktur juga dibantu oleh dua orang Kepala Biro yaitu Kepala Biro Umum yang menangani masalah administrasi dan Kepala Biro Pelayanan yang menangani masalah pelayanan. Sementara untuk menangani masalah kebun percobaan/sub station yang ada pada eks Puslitbun Medan dan eks Puslitbun Marihat-Bandar Kuala, Direktur dibantu oleh Kepala Balai Penelitian Medan dan Kepala Balai Penelitian Marihat - Bandar Kuala.

  DIREKTUR Kepala Bidang Kepala Biro Kepala Bidang General Manager

  Penelitian Umum/ SDM Usaha SUS Bahan Tanaman

  • Pemuliaan &
  • SDM & Hukum • Unit Usaha • Breeding Bioteknologi Medan Research For • Keuangan &

  Tanaman Development

  Akuntansi

  • Unit Usaha • Ilmu Tanah & Marihat • Pohon Induk • Rumah Tangga Agronomi • Pengembangan • Produksi • Pengadaan &
  • Proteksi

  Usaha & Inventaris • Quality

  Tanaman Promosi Control /

  • Pengolahan

  Quality

  • Pelayanan Jasa Hasil & Mutu & Konsultasi Assurance • Rekayasa • Laboratorium • Pemasaran &

  Teknologi & Pelayanan Logistik

  Pengelolaan

  • Kultur Jaringan Lingkungan • Sosio Tekno-

  Ekonomi

  • Management Representative & ISO
  • Urusan Kerjasama & Dukungan

  Intern Audit

  Penelitian

  • Administrasi Penelitian

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Medan

  Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan (2015)

2. Struktur Organisasi PPKS Unit Usaha Marihat

  • Keuangan • Verifikasi • Poliklinik • Mess I & II
  • >Biro URT
  • Kemotoran • Bengkel • Listrik • Air • Gudang • Pustaka / Aula • Perawatan Lapangan • Lapangan Tennis • Kalianta • Dalu->Telepon / Fax • Pos • TK
  • Titipan Baby • Gereja • Mesjid • Darma Wanita • Fotocopy • Security<
  • Sijambu-jambu
  • T.Dalam /
  • Padang Madarsah • Simirik • Bibitan Komersil • SDM /

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Usaha Marihat

  Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Marihat (2015) C.

   Uraian Tugas (Job Description)

  Jabatan - jabatan yang ada berdasarkan struktur organisasi pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

  Berfungsi memimpin Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan untuk KA. UNIT PPKS MARIHAT

  Keuangan

  Administrasi / SDM URT Kebun Produksi / Bibitan

  P.Maria

  Personalia

1. Direktur

  kelapa sawit dan kakao dan sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dan pengembangan sesuai dengan yang ditetapkan rapat anggota dan DPH- AP3I. Adapun tugas-tugas Direktur adalah sebagai berikut : a.

  Mengarahkan kebijakan penelitian dan pengembangan komoditi perkebunan kelapa sawit dan kakao dalam mencapai maksud dan tujuan PPKS Medan.

  b.

  Membina seluruh jajaran unit kerja guna mencapai maksud dan tujuan PPKS Medan.

  c.

  Mengelola kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dan bertindak atas nama Pusat Penelitian Kelapa Sawit dalam melakukan hubungan dengan pihak luar untuk menjamin terselenggara fungsi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

  d.

  Mengupayakan kemandirian dalam mengatasi sumber daya alam dan sumber dana sesuai dengan AD dan ART AP3I yang disahkan.

2. Kepala Urusan SDM/Hukum

  Berfungsi membantu di bidang hukum yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Personalia. Adapun tugas Kepala Urusan SDM/Hukum adalah : a.

  Menjadi pengacara penasehat hukum untuk dan atas nama perusahaan dan karyawan.

  b.

  Menghubungi instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah hukum.

  c.

  Melakukan tata usaha di bidang hukum.

  3. Kepala Urusan Akuntan dan Keuangan Berfungsi sebagai penunjang di bidang keuangan yang bertanggung jawab kepada Kepala Biro Umum. Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah: a.

  Menyelenggarakan pengelolaan keuangan.

  b.

  Menyelenggarakan pembayaran dan penerimaan kas.

  c.

  Melakukan tata usaha keuangan.

  d.

  Menyelenggarakan administrasi penjualan hasil dan jasa.

  4. Kepala Usaha Rumah Tangga Berfungsi membantu di bidang kerumah tanggaan, yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas Kepala Sub Bagian Kerumah Tanggaan adalah : a.

  Memelihara gedung dan rumah dinas.

  b.

  Melakukan perbengkelan dan pool kendaraan.

  c.

  Memperbaiki gedung, rumah dan emplasemen.

  d.

  Memelihara kebersihan halaman.

  e.

  Melakukan ketata usahaan rumah tangga.

  5. Kepala Bidang Usaha Mempunyai tugas sebagai berikut : a.

  Membuat garis besar sistem atau metode pelaksanaan bidang usaha dan pengendalian.

  b.

  Memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan kelompok usaha.

  c.

  Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup d.

  Meningkatkan produktivitas Kelapa Sawit di lingkup bidang usaha.

  e.

  Mengajukan usulan program pengembangan usaha, jasa pelayanan konsultasi dan jasa laboratorium, program pelatihan dan promosi serta pengembangan/pembangunan Kelapa Sawit yang baru.

  f.

  Mengusulkan rencana perubahan teknis untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan usaha.

  g.

  Menyampaikan laporan pelaksanaan dan hasil akhir kegiatan di bidang kepada Direktur.

  6. Kepala Unit Usaha Medan Berfungsi sebagai pengelola dan pengawas pelaksanaan. Adapun tugas- tugas unit usaha Medan adalah : a.

  Melakukan pengawasan seluruh kebun lingkup unit usaha Medan.

  b.

  Membantu dan menerima tugas yang berkaitan dengan unit usaha Medan dan Kepala Bidang Usaha.

  c.

  Melakukan pengawasan/menilai kepegawaian dan pengendalian pelaksanaan di lingkup unit usaha Medan.

  d.

  Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan operasional kebun lingkup usaha Medan dengan tujuan efektivitas dan efisiensi.

  e.

  Pengawasan pelaksanaan kontrak perjanjian kerja pemeliharaan tanaman di kebun lingkup unit usaha Medan dengan pihak ketiga.

  7. Kepala Unit Usaha Marihat Memiliki tugas sebagai berikut : a.

  Membuat garis besar sistem metode pelaksanaan kegiatan operasional b.

  Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional di wilayah kerja.

  c.

  Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup Marihat.

  d.

  Membantu kegiatan operasional unit usaha produksi dan kegiatan peneliti.

8. Manajer Pengembangan Usaha Promosi (PUP)

  Berfungsi sebagai berikut : a.

  Manajer PUP berfungsi sebagai pengelola dan pengawas pelaksanaan tugas sepuluh kegiatan penanggung jawab meliputi administrasi, pameran, pelatihan/training, teknologi, informasi, publikasi, perpustakaan, pustekinfo dan waralaba serta bisnis center.

  b.

  Membantu Kepala Bidang Usaha dalam mengelola semua kegiatan yang berkaitan dengan : 1)

  Sumber dana yang berkaitan dengan lingkup pengembangan usaha dan promosi yang meliputi sumber daya manusia, keuangan dan fasilitas.

2) Menyusun rencana kegiatan dan anggaran.

  3) Mengusulkan pengadaan/penambahan karyawan yang diperlukan di lingkup bidang serta mutasi bawahan.

  Jabatan - jabatan yang ada berdasarkan struktur organisasi pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

  1. Kepala Unit Usaha Marihat Memiliki tugas sebagai berikut : a.

  Membuat garis besar sistem atau metode pelaksanaan kegiatan operasional dan pengendalian diseluruh wilayah kerja.

  b.

  Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional di wilayah kerja.

  c.

  Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup Marihat.

  d.

  Membantu kegiatan operasional unit usaha produksi dan kegiatan peneliti.

  e.

  Mengajukan usulan perluasan bidang usaha dan rencana perubahan teknis serta pencapaian efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan operasional.

  2. Kepala Urusan Keuangan Berfungsi sebagai penunjang di bidang keuangan yang bertanggung jawab kepada Kepala Biro Umum. Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah: a.

  Menyelenggarakan pengelolaan keuangan.

  b.

  Menyelenggarakan pembayaran dan penerimaan kas.

  c.

  Melakukan tata usaha keuangan.

  d.

  Menyelenggarakan administrasi penjualan hasil dan jasa.

  3. Kepala Urusan Administrasi/SDM Berfungsi membantu di bidang hukum yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Personalia. Adapun tugas Kepala Urusan SDM adalah : a.

  Menjadi pengacara penasehat hukum untuk dan atas nama perusahaan dan karyawan.

  b.

  Menghubungi instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah hukum.

  c.

  Melakukan tata usaha di bidang hukum.

  4. Kepala Usaha Rumah Tangga (URT) Berfungsi membantu di bidang kerumah tanggaan yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas Kepala Sub Bagian Kerumah Tanggaan adalah : a.

  Memelihara gedung dan rumah dinas.

  b.

  Melakukan perbengkelan dan pool kendaraan.

  c.

  Memperbaiki gedung, rumah dan emplasemen.

  d.

  Memelihara kebersihan halaman.

  e.

  Melakukan ketata usahaan rumah tangga.

  5. Kepala Kebun Produksi Kepala Bidang Perkebunan mempunyai fungsi : a.

  Penyelenggaraan kegiatan perbenihan perkebunan.

  b.

  Penyelenggaraan kegiatan peningkatan produksi perkebunan.

  c.

  Penyelenggaraan kegiatan konservasi dan perlindungan tanaman perkebunan.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

  PPKS memiliki berbagai sarana penelitian berupa laboratorium maupun kebun-kebun percobaan sebagai berikut : a.

  Laboratorium penelitian dan pelayanan yang dilengkapi peralatan canggih

  Chromatography (HPLC), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS),

  Pilot Plant Oleo Pangan.

  Mempercepat dan mempertajam program riset dan pengembangan kelapa sawit dalam upaya meningkatkan daya saing.

  e.

  Pengembangan energi alternatif.

  d.

  Peningkatan pemahaman terhadap peran kelapa sawit dalam aspek lingkungan dan kesehatan.

  c.

  Pengembangan industri hilir.

  b.

  Peningkatan produktivitas dan efisiensi faktor produksi.

  Workshop.

  h.

  g.

  XDS NIR Analyzer Liquid, Digital pH meter, Spectrophotometer UV/VIS dan lain-lain.

  Pilot Plant Biodiesel.

  f.

  Perpustakaan yang memiliki koleksi literatur perkelapasawitan terlengkap di Indonesia.

  e.

  System (GPS) untuk survei dan pemetaan lahan.

  Perangkat Geographic Information System (GIS) dan Global Positioning

  d.

  Kebun Percobaan dan Percontohan yang tersebar di 4 (empat) provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat dengan total luas areal mencapai ± 2.900 (dua ribu sembilan ratus) Ha.

  c.

  Kebun Induk untuk menghasilkan benih dan bibit unggul kelapa sawit.

  b.

1. Program Penelitian a.

2. Kerjasama Penelitian

  Dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan, PPKS menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri diantaranya : a.

  Oil Palm Genome Project (OPGP) konsorsium 16 (enam belas) institusi dari 6 (enam) negara.

  b.

  Kerjasama penelitian industri hilir kelapa sawit TÜV Rheinland, University of Dresden, VW (Jerman), National Agricultural and Food Research

  Organization (Jepang), Evonik (Austria), GIZ (Jerman) dan Seafast Center.

  c.

  Kerjasama dengan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengenai penyakit Ganoderma.

  d.

  Konsorsium Ganoderma dengan beberapa lembaga penelitian untuk pengendalian penyakit Ganoderma.

  e.

  Konsorsium Eksplorasi Plasma Nutfah dengan produsen benih kelapa sawit lain di Indonesia.

  f.

  Kerjasama dengan Pusat Penelitian di bawah PT RPN dalam pengembangan pupuk hayati.

  g.

  Kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI dalam rangka pengembangan paket teknologi produksi biodiesel, bahan lubrikan dari minyak sawit, briket arang dari tandan kosong sawit dan pengembangan serta pendidikan petani kelapa sawit.

  h.

  Kerjasama penelitian dengan lembaga pendidikan dan lembaga penelitian, seperti ITB, IPB, UGM, UNS, USU, Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK), BPPT dan lain-lain dalam berbagai aspek industri hulu maupun industri hilir i.

  Kerjasama penelitian dengan BUMN Perkebunan dan Perusahaan Swasta terutama dalam peningkatan produktivitas tanaman.

E. Kinerja Usaha Terkini

  1. Waralaba

  Untuk mencegah beredarnya benih kelapa sawit ilegitim (palsu) dan tidak unggul, maka PPKS membuat mekanisme baru penyaluran benih kelapa sawit melalui sistem waralaba. Waralaba dilaksanakan dengan perorangan, instansi atau perusahaan swasta yang telah mendapat rekomendasi dari Dinas Perkebunan atau Pertanian setempat.

  2. Integrasi Sawit Sapi Energi (ISSE)

  Sebuah paket teknologi pengandangan ternak sapi yang mengandalkan hasil samping dari usaha agrobisnis kelapa sawit berupa pelepah dan bungkil kelapa sawit sebagai sumber pakan serta pemanfaatan limbah dari pengandangan sapi sebagai sumber energi dan pupuk organik yang dikembalikan ke kebun.

  3. Program Sawit Rakyat (Prowitra)

  Prowitra ditujukan untuk mendekatkan bahan tanaman resmi yang diproduksi PPKS kepada pengguna di berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan program ini antara lain penyaluran benih unggul kelapa sawit PPKS, penyuluhan tentang kultur teknis kelapa sawit dan dialog interaktif dengan petani kelapa sawit.

4. Pelayanan Jasa dan Konsultasi a.

  Rekomendasi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Jasa rekomendasi yang diberikan berdasarkan informasi analisa tanah dan daun, pengamatan tanaman di lapangan dan didukung berbagai data sehingga dapat ditentukan jenis dosis, cara dan waktu pemupukan yang tepat.

  b.

  Bantuan Teknis Bentuk pelayanan jasa dan konsultasi PPKS yang bersifat pemecahan masalah terkait permasalahan di industri hulu dan industri hilir kelapa sawit.

  c.

  Jasa Analisis Laboratorium Jasa yang diberikan berupa analisis daun, tanah, pupuk, air dan limbah, mutu minyak sawit dan turunannya dan analisis agrokimia. Laboratorium di PPKS telah terakreditasi sebagai Laboratorium Penguji dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan sistem jaminan mutu ISO/IEC 17025:2005.

  d.

  Jasa Training dan Magang Program pendidikan dan pelatihan untuk membentuk dan menumbuhkan minat/sikap belajar mandiri sebagai salah satu kunci pengembangan SDM berkelanjutan.

  e.

  Publikasi PPKS menerbitkan jurnal dan warta yang merupakan majalah ilmiah dan semi ilmiah dan berbagai pedoman teknis, buku saku, buku semi populer dan majalah bulanan “elaeis Indonesia” untuk menyebarluaskan informasi

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Prinsip Kehati-hatian Direksi Dalam Perjanjian Kerja Sama Untuk Proses Pengadaan Barang Dan Jasa (Studi Penelitian PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan)

0 0 16

BAB II PENGERTIAN PERKAWINAN DAN PERANAN WALI DALAM PERKAWINAN DAN WALI ADHAL A. Pengertian Perkawinan dan Ketentuan Hukumnya - Penyelesaian Sengketawali Adhal Dan Kaitannya Dengan Keabsahan Perkawinan (Studi Terhadap Penetapan No. 215/PDT.P/2011/P.A.Jaka

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penyelesaian Sengketawali Adhal Dan Kaitannya Dengan Keabsahan Perkawinan (Studi Terhadap Penetapan No. 215/PDT.P/2011/P.A.Jakarta Selatan)

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Corporate Social Responsibility (CSR) - Praktik Tanggung Jawab Sosial Dan Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Studi Pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Adolina, Kabupaten Deli Serd

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Praktik Tanggung Jawab Sosial Dan Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Studi Pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Adolina, Kabupaten Deli Serdang

0 1 10

Praktik Tanggung Jawab Sosial Dan Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Studi Pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Adolina, Kabupaten Deli Serdang

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perencanaan Sistem Drainase Pada Rencana Kawasan Industri Deli Serdang di Kecamatan Medan Amplas

0 0 33

Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan

0 4 17

A. Sejarah Ringkas - Sistem Informasi Keuangan Pada Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Di Pt. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (Kpbn) Cabang Medan

0 0 14

BAB II PROFIL PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk A. Sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk - Analisis Transfer Antar Bank Via Sistem Kliring Nasional Pada Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk

0 1 16