BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Subjek Penelitian

  3.1

3.1.1 Setting Penelitian

  3.1.1.1 Tempat Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 03 Candimulyo Temanggung pada peserta didik kelas IV semester II tahun ajaran 2015/2016. Alasan peneliti mengambil SD Negeri 03 Candimulyo Temanggung sebagai tempat penelitian adalah karena SD tersebut adalah subjek penelitian yang sesuai dangan target peneliti.

  3.1.1.2 Waktu Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Mei sampai Juli semester II tahun ajaran 2015/2016. Pada bulan Mei sampai Juni peneliti melakukan persiapan. Bulan Juni peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan siklus I dan siklus II. Mulai bulan Juli peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian.

  

Tabel 2

Rincian Ruangan SD Negeri 03 Candimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung Tahun Pelajaran 2015/2016 No Nama Ruangan Jumlah

  1 Kelas 1-6 6 ruang

  2 Kantor kepala sekolah dan Guru 1 ruang

  3 UKS 1 ruang

  4 Dapur 1 ruang

  5 Toilet Siswa 6 ruang

  6 Toilet guru 2 ruang

  7 Gudang 1 ruang Dari rincian di atas dijelaskan rincian ruang SDN 03 Candimulyo

  Temanggung antara lain kelas 1

  • – 6 meiliki jumlah 6 ruang, kantor kepala sekolah dan guru 1 ruang, UKS 1 ruang, dapur 1 ruang, toilet siswa 6 ruang, toilet guru 2 ruang, dan gudang 1 ruang. Selain itu SDN 03 Candimulyo Temanggung juga mempunyai lapangan upacara yang digunakan juga sebagai tempat untuk olahraga ketika ada mata pelajaran olahraga dan juga di setiap depan kelas terdapat tempat taman-taman kecil yang digunakan untuk memperindah halaman kelas. Fasilitas yang ada di SDN 03 Candimulyo Temanggung sudah cukup memadai antara lain terdapat perpustakaan beserta 1 tenaga perpustakaan untuk tempat membaca siswa dan tenaga pendidik di SDN 03 Candimulyo Temanggung berjumlah 8 orang dan 1 penjaga sekolah.

  3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek Penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 03 Candimulyo Temanggung, pada semester II tahun pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang dalam satu kelas. Siswa SD Negeri 03 Candimulyo Temanggung berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga yang harmonis namun ada juga yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis atau broken home. Perbedaan latar belakang ini membuat perbedaan kesadaran belajar siswa yang berbeda pula. Diantaranya yaitu terdapat siswa yang suka berbicara sendiri pada saat jam pelajaran berlangsung, tidak memperhatikan penjelasan dari guru, siswa yang hiper aktif di dalam kelas, dan siswa yang memerlukan waktu lebih untuk memahami suatu materi.

   Variabel Penelitian dan Definisi Penelitian

  3.2

  3.2.1 Variabel Penelitian

  3.2.1.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya telah dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

  3.2.1.2 Variabel Terikat (Y)

  Variabel terikat adalah unsur yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa.

3.2.2 Definisi Operasional Penelitian

  Definisi operasional penelitian dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu

  “Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 03 Candimulyo Temanggung Semester II tahun pelajaran 2015/2016

  ”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu :

  3.2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match

  Model pembelajaran kooperatif tipe Make A adalah model pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang kemudian diarahkan dan disediakan kartu soal dan kartu jawaban untuk saling bertukar informasi. Bertukar informasi yang dimaksudkan dalam metode pembelajaran ini adalah saling bertukar antara kartu pertanyaan dan kartu jawaban dengan materi energi dan penggunaannya.

  3.2.2.2 Hasil Belajar Siswa

  Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa dan kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui kegiatan belajar, yang dinyatakan dalam skor aspek kognitif yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan guru dari sejumlah materi pelajaran tertentu.

3.3 Rencana Prosedur Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Suharsimi Arikunto. Menurut Arikunto. dkk (2009: 16), ada empat tahapan dalam melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Tahapan tersebut dapat disajikan dengan bagan sebagai berikut:

  

Perencanaan

Refleksi SIKLUS 1 Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

  

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?

  Tabel 3. Skema PTK menurut Arikunto. dkk (2009: 16)

  Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, Setiap siklus dibagi menjadi 3 kali pertemuan dan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk itu setiap akhir siklus diberikan tes untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Secara rinci pelaksanaan prosedur penelitian siklus I dan siklus II yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

3.3.1 Siklus I

3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

  Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus yang dipergunakan adalah model Suharsimi Arikunto (2010: 17) satu siklus terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi, juga refleksi. a. Melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan guru kelas untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

  b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

  c. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.

  d. Menyusun lembar kisi-kisi, lembar observasi dan soal siklus I dan siklus II.

  e. Penyusunan soal tes dari siklus I sampai siklus II.

  f. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match kepada guru.

  g. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.

3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, sebagai berikut :

a) Pertemuan 1

  Kegiatan Deskripsi Kegiatan

  Pendahuluan

  1. Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  3. Guru member apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

  Make A Match .

  6. Guru menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan inti

  1. Guru memberikan penjelasan materi tentang macam-macam energi panas dan pemanfaatannya.

  2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang macam- macam energi panas dan pemanfaatannya. macam energi panas dan pemanfaatannya, Sebagian kartu tersebut berisi soal dan sebagian kartu lainnya berisi jawaban.

  4. Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3 kelompok besar (kelompok kartu soal dan kelompok kartu jawaban).

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  3. Guru member apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  1. Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  Pendahuluan

  Kegiatan Deskripsi Kegiatan

  4. Guru menutup pembelajaran.

  2. Guru melakukan tanya jawab untuk menguji pemahaman siswa.

  5. Guru membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal.

  1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  10. Setelah satu babak, kartu dikocok kembali agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. Penutup

  point atau reward.

  9. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang sudah disepakati diawal, mendapatkan

  8. Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (kartu soal dengan kartu jawaban).

  7. Setiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang sudah mereka dapat.

  6. Guru membagikan kartu – kartu tersebut, setiap siswa mendapatkan satu buah kartu.

b) Pertemuan Ke-2

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

  Make A Match .

  6. Guru mengajak siswa untuk mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan . Kegiatan inti

  1. Guru memberikan penjelasan materi tentang macam-macam energi panas dan pemanfaatannya.

  2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang macam- macam energi panas dan pemanfaatannya.

  3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi tentang macam- macam energi panas dan pemanfaatannya. Sebagian kartu tersebut berisi soal dan sebagian kartu lainnya berisi jawaban.

  4. Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3 kelompok besar (kelompok kartu soal dan kelompok kartu jawaban).

  5. Guru membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal.

  6. Guru membagikan kartu – kartu tersebut, setiap siswa mendapatkan satu buah kartu.

  7. Setiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang sudah mereka dapat.

  8. Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (kartu soal dengan kartu jawaban).

  9. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang sudah disepakati diawal, mendapatkan

  point atau reward.

  10. Setelah satu babak, kartu dikocok kembali agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. Penutup

  1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. siswa.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  4. Guru menutup pembelajaran.

c) Pertemuan Ke-3

  Kegiatan Deskripsi Kegiatan

  Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  2. Guru memberi apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  4. Guru mengajak siswa untuk mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan hari ini. Inti

  1. Siswa diberikan pertanyaan untuk memancing sejauh mana pemahaman mereka mengenai materi yang telah diberikan.

  2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi yang berisi tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

  3. Guru membagikan dan menjelaskan cara mengerjakan soal.

  4. Guru memberikan batas waktu bagi siswa dalam mengerjakan soal evaluasi.

  5. Siswa mengerjakan soal tes yang sudah dibagikan sesuai dengan petunjuk dari guru dan batas waktu yang telah ditentukan.

  6. Siswa mengumpulkan soal tes yang telah dikerjakan.

  7. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai soal-soal yang telah dikerjakan.

  8. Guru memberikan penguatan materi terhadap kegiatan evaluasi yang telah dilakukan. Penutup

  1. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran energi panas dan pemanfaatannya.

  3.3.1.3 Observasi

  Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan sintaks dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Peneliti dibantu oleh pengamat selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks yang sudah disiapkan oleh peneliti. Lembar observasi yang disediakan adalah lembar observasi untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal yang diamati dari guru dalam penelitian ini adalah dari persiapan, membuka pelajaran, apersepsi dan memotivasi siswa, penguasaan materi, penguasaan kelas, kesesuaian tahap pembelajaran dengan metode, penggunaan media serta pemberian evaluasi pada siswa. Sedangkan hal yang diamati dari siswa adalah perhatian siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa, motivasi belajar siswa, kerjasama, pemahaman siswa serta ketertiban siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  3.3.1.4 Refleksi

  Pada tahap refleksi dilakukan analisis berdasarkan hasil observasi untuk memperoleh masukan, saran-saran mengenai pelaksanaan tindakan digunakan untuk perbaikan dan sebagai dasar untuk menentukan langkah berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada siklus pertama sehingga dapat dilakukan tindakan pada siklus berikutnya. Kelebihan-kelebihan yang ada pada siklus I dipertahankan pada siklus selanjutnya sedangkan kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki disiklus selanjutnya.

3.3.2 Siklus II

3.3.2.1 Perencanaan Tindakan

  Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus yang dipergunakan adalah model Suharsimi Arikunto (2010: 17) satu siklus terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi, juga refleksi. Pada tahap perencanaan tindakan ini yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

  a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode eksperimen berbantuan media.

  b. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

  c. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.

  d. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai observer kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.

  Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.

3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan, sebagai berikut :

a. Pertemuan 1

  Kegiatan Deskripsi Kegiatan

  Pendahuluan

  1. Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  3. Guru memberi apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

  Make A Match .

  6. Guru menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. dan perambatannya pada benda padat, cair dan gas.

  2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang energi bunyi dan perambatannya pada benda padat, cair dan gas.

  3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi tentang macam- macam energi bunyi dan perambatannya pada benda padat, cair dan gas. Sebagian kartu tersebut berisi soal dan sebagian kartu lainnya berisi jawaban.

  4. Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3 kelompok besar (kelompok kartu soal dan kelompok kartu jawaban).

  5. Guru membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal.

  6. Guru membagikan kartu – kartu tersebut, setiap siswa mendapatkan satu buah kartu.

  7. Setiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang sudah mereka dapat.

  8. Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (kartu soal dengan kartu jawaban).

  9. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang sudah disepakati diawal, mendapatkan

  point atau reward.

  10. Setelah satu babak, kartu dikocok kembali agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. Penutup

  1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  2. Guru melakukan tanya jawab untuk menguji pemahaman siswa.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  4. Guru menutup pembelajaran.

b. Pertemuan Ke-2

  3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi tentang macam- macam energi bunyi dan perambatannya pada benda padat, cair dan gas.

  10. Setelah satu babak, kartu dikocok kembali agar tiap siswa

  point atau reward.

  9. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang sudah disepakati diawal, mendapatkan

  8. Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya.

  7. Setiap siswa memikirkan jawaban soal dari kartu yang sudah mereka dapat.

  6. Guru membagikan kartu

  5. Guru membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal.

  4. Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3 kelompok besar.

  2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang energi bunyi dan perambatannya pada benda padat, cair dan gas.

  Kegiatan Deskripsi Kegiatan

  1. Guru memberikan penjelasan materi tentang Energi bunyi dan perambatannya pada benda padat, cair dan gas.

  6. Guru menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan inti

  Make A Match .

  5. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  3. Guru memberi apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  2. Guru mengecek kehadiran siswa.

  1. Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  Pendahuluan

  • – kartu tersebut, setiap siswa mendapatkan satu buah kartu.
seterusnya.

  Penutup

  1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  2. Guru melakukan tanya jawab untuk menguji pemahaman siswa.

  3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

  4. Guru menutup pembelajaran.

c. Pertemuan Ke-3

  Kegiatan Deskripsi Kegiatan

  Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

  2. Guru memberi apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan tertib.

  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  4. Guru mengajak siswa untuk mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan hari ini. Inti

  1. Siswa diberikan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka mengenai materi yang telah diberikan.

  2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi yang berisi tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

  3. Guru membagikan dan menjelaskan cara mengerjakan soal.

  4. Guru memberikan batas waktu kepada siswa dalam mengerjakan soal evaluasi.

  5. Siswa mengerjakan soal tes yang sudah dibagikan sesuai dengan petunjuk dari guru dan batas waktu yang telah ditentukan.

  6. Siswa mengumpulkan soal tes yang telah dikerjakan. telah dikerjalan.

  8. Guru memberikan penguatan terhadap kegiatan evaluasi yang telah dilakukan. Penutup

  1. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran energi bunyi dan perambatannya pada benda padat, cair dan gas.

  2. Guru menutup pembelajaran.

  3.3.2.3 Observasi

  Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan sintaks dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Peneliti dibantu oleh pengamat selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks yang sudah disiapkan oleh peneliti. Lembar observasi yang disediakan adalah lembar observasi untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal yang diamati dari guru dalam penelitian ini adalah dari persiapan, membuka pelajaran, apresepsi dan memotivasi siswa, penguasaan materi, penguasaan kelas, kesesuaian tahap pembelajaran dengan metode, penggunaan media serta pemberian evaluasi pada siswa. Sedangkan hal yang diamati dari siswa adalah perhatian siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa, motivasi belajar siswa, kerjasama, pemahaman siswa serta ketertiban siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  3.3.2.4 Refleksi

  Pada tahap refleksi dilakukan analisis berdasarkan hasil observasi untuk memperoleh masukan, saran-saran mengenai pelaksanaan tindakan digunakan untuk perbaikan dan sebagai dasar untuk menentukan langkah berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan berikutnya. Kelebihan-kelebihan yang ada dipertahankan pada siklus selanjutnya sedangkan kekurangan-kekurangan yang ada diperbaiki disiklus selanjutnya.

  Pada kegiatan refleksi ini juga peneliti dapat melihat ketuntasan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengalami 2 siklus, jika ada siswa yang belum tuntas guru dan peneliti bekerjasama untuk mencari penyebab kegagalan siswa tersebut kemudian dilakukan penanganan dengan cara melakukan siklus III terhadap siswa yang gagal agar hasil belajar meningkat dan siswa tersebut dapat tuntas.

   Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  3.4

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  3.4.1.1 Tes

  Instrument ini digunakan untuk memperoleh data mengenai sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda untuk mengukur sejauhmana pengetahuan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

  3.4.1.2 Observasi

  Observasi digunakan untuk mendapat data tentang aktivitas pengajaran guru didalam kelas serta keaktifan siswa, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Observasi ini dilakukan oleh observer atau pengamat, observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Observasi guru dilakukan untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan observasi untuk siswa digunakan untuk mengamati respon siswa selama proses keterlaksanaan sintaks metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam kegiatan pembelajaran.

3.4.1.3 Dokumentasi

  Teknik dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen arsip, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada setiap siklus. Dokumen penelitian harus sesuai dengan fokus masalah penelitian dan tujuan. Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah dokumentasi dalam bentuk foto selama pembelajaran berlangsung.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Soal Tes

  

Tabel 4. Kisi-kisi soal tes siklus I

  Standar Kompetensi Dasar Indikator Nomer Jumlah Kompetensi

  Item Memahami Mendiskripsikan Menjelaskan sumber- 1-4, 6,7,

  8 berbagai bentuk energi panas dan sumber energi panas. 9,10 energi dan cara bunyi yang terdapat Menjelaskan sifat-sifat 5, 8, 12-

  7 penggunaannya di lingkungan energi panas. 16, dalam kehidupan sekitar serta sifat-

  Menyebutkan contoh- 11, 17-20

  5 sehari-hari. sifatnya. contoh energi panas dalam kehidupan sehari-hari.

  

Tabel 5. Kisi-kisi soal tes siklus II

  Standar Kompetensi Dasar Indikator Nomer Jumlah Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

  Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat- sifatnya.

  Menjelaskan sumber- sumber energi bunyi.

  1-3, 6, 11, 12,

  6 Menjelaskan sifat- sifat energi bunyi.

  4, 5, 7, 10, 15-17,

  19

  8 Menyebutkan contoh- contoh energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari.

  8, 9, 13, 14, 18, 20

  6

3.4.2.2 Lembar Observasi

  1 Awal

  

Tabel 6. Kisi-kisi lembar observasi guru

No Langkah Kegiatan Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan sintaks Ya Tidak

  2. Guru mengecek presensi kehadiran siswa.

  3. Guru mereview pembelajaran yang lalu.

  4. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan motivasi dan apersepsi.

  5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.

  2 Inti

  1. Guru menyiapkan kartu yang sebagian kartu tersebut berisi soal dan kartu lainnya berisi jawaban.

  2. Guru membagi siswa menjadi 2 atau 3 kelompok besar.

  3. Guru membuat peraturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal.

  4. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada siswa.

  5. Guru memberikan waktu pada siswa untuk memikirkan jawaban atau soal dari kartu

  1. Guru mengajak siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

  6. Guru memberikan waktu pada siswa untuk mencari pasangan dari kartu yang telah mereka dapat.

  7. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

  8. Guru memberikan reward atau penghargaan bagi siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang sudah ditentukan habis.

  9. Guru memberikan sanksi kepada siswa yang belum bisa mencocokkan kartunya sampai batas waktu yang sudah ditentukan habis.

  10. Setelah satu babak selesai guru mengocok kembali kartu agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

3 Penutup

  2. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

  3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

  Tabel 7. Kisi-kisi lembar observasi siswa

No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan

Ya Tidak

  1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kesimpulan dari kegiatan yang sudah dilakukan.

  2. Siswa mendengarkan apersepsi dan motivasi dari guru 3. Siswa melakukan persiapan sebelum pembelajaran dimulai.

  4. Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru.

  5. Siswa mendapatkan kartu soal atau jawaban yang diberikan

  guru

  6. Siswa memikirkan soal atau jawaban dari kartu yang telah mereka dapat.

  7. Siswa mencari pasangan dari kartu yang telah mereka dapat.

  8. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

  waktu yang sudah disepakati diawal, mendapatkan point

  1. Siswa berdoa sesuai yang diperintahkan guru.

  9. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.

  10. Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Data

3.4.3.1 Validitas Data

  Menurut Sugiyono (2011 : 121), “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

  ” Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian memang benar-benar mengukur kemampuan yang akan diukur.

  Uji validitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 22 dengan cara pilih analyze, kemudian pilih scale lalu pilih reliability analysis, pindah semua data yang akan diuji pada bagian item, kemudian pada menu statistics pilih

  

scale if item deleted kemudian pilih continue pada model pilih alpha lalu pilih ok,

  lihat kolom corrected item-total correlation pada output SPSS untuk mengetahui tingkat kevaliditasan soal.

  Uji validitas soal siklus 1 maupun siklus 2 di uji cobakan terlebih dahulu di SD Negeri 03 Candimulyo Temanggung pada tingkatan kelas yang lebih tinggi yaitu kelas 5 dengan jumlah siswa 30. Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagai acuan ketentuan tingkat validitas suatu soal yaitu nilai corrected item-

  

total correlation (r) pada r tabel untuk jumlah responden 30 orang yakni 0,361

  dengan taraf signifikan 5% (Sugiyono, 2011 : 373). Nilai tersebut kemudian dicocokan dengan corrected item-total correlation (r) yang muncul pada output SPSS untuk mengetahui tingkat kevaliditasan suatu soal. Nilai yang ≥ 0,361 menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sementara nilai yang ≤ 0,361 menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid.

  Setelah melakukan pengujian validitas soal siklus I dapat diketahui bahwa dari 30 soal yang diujikan didapatkan ada 22 soal yang valid (1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 30) dan ada 8 soal yang tidak mengambil 20 soal dari 22 soal yang valid tadi untuk dijadikan sebagai soal evaluasi siswa pada siklus I.

  Uji validitas soal pada siklus II dapat diketahui bahwa dari 30 soal yang diujikan, ada 21 soal yang valid (2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 27, 28, 29, 30) dan ada 9 soal yang tidak valid (1, 7, 8, 9, 11, 13, 23, 24, 25). Dari data tersebut peneliti memutuskan mengambil 20 soal dari 21 soal yang valid tadi untuk dijadikan sebagai soal evaluasi siswa pada siklus II.

3.4.3.2 Reliabilitas Data

  Menurut Sugiyono (2011 : 121), “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

  ” Untuk mengukur reliabilitas instrumen menggunakan uji reliabilitas alpha dengan menggunakan program SPSS 22 dengan cara pilih analyze, kemudian pilih scale lalu pilih reliability

  

analysis , pindah semua data yang akan diuji pada bagian item, kemudian pada

  menu statistics pilih scale if item deleted kemudian pilih continue pada model pilih alpha lalu pilih ok, lihat nilia pada kolom

  cronbach’s alpha. Koefisien

reliabilitas selalu berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas suatu soal (mendekati 1), makin tinggi pula

  keajegan/ketepatannya. Menurut George dan Mallerry (Azwar 2005 : 29), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan yang dijelaskan melalui tabel sebagai berikut.

  

Tabel 8

Rentang Indeks Reliabilitas

Nilai reliabilitas Kategori

  tidak dapat diterima α ≤ 0,7 dapat diterima

  0,7 ≤ α ≤ 0,8 reliabilitas bagus 0,8 ≤ α ≤ 0,9 reliabilitas memuaskan

  α > 0,9 Setelah melakukan pengujian reliabilitas soal pada siklus I dan siklus II didapatkan hasil reliabilitas sebagai berikut:

  

Tabel 9

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

.881

  30 Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

  

.851

  30 Dari kedua tabel di atas menunjukkan bahwa nilai c ronbach’s alpha soal

  siklus I sebesar 0,881, sehingga reliabilitas soal tersebut masuk dalam kategori reliabilitas bagus. Untuk nilai c

  ronbach’s alpha soal siklus II sebesar 0,851,

  sehingga reliabilitas soal tersebut masuk dalam kategori reliabilitas bagus. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen soal sudah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.4.3.3 Uji Taraf Kesukaran Soal

  Asumsi yang digunakan untuk memperoleh soal yang baik, disamping melalui uji validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan yang digunakan dalam soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal yang masuk kedalam kategori soal mudah, soal sedang dan soal sukar. Persoalan yang penting dalam melakuakn analisi tingkat kesukaran soal adalah penetuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2011:137). I = Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Jumlah siswa

  Kriteria indeks kesulitan soal dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Kriterianya adalah sebagai berikut: I = 0,00

  • – 0,30 = soal kategori sukar I = 0,31
  • – 0,70 = soal kategori sedang I = 0,71
  • – 1,00 = soal kategori mudah Soal evaluasi yang sudah di validitas pada siklus 1 dan siklus 2 kemudian soal tersebut ditentukan taraf kesukaranya. Uji taraf kesukaran dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri 03 Candimulyo Kecamatan Kedu, Temanggung yang berjumlah 30 orang. Instrumen tes yang akan diuji terdiri dari 20 item soal yang berbentuk pilihan ganda. Berikut hasil data tersebut.

  

Tabel 11

Taraf Kesukaran Soal Siklus I

Indikator Kesukaran No. Item Jumlah Item

  Mudah 4, 7, 9, 12, 16, 17

  6 Sedang 1, 2, 3, 6, 10, 13, 14, 15, 18,

  11 19, 20

  Sukar 5, 8, 11

  3 Total

  20 Berdasarkan tabel di atas dari 20 soal item yang memiliki indeks

  kesukaran kategori mudah ada 6 pada item nomor 4, 7, 9, 12, 16, 17. Item yang memiliki indeks kesukaran kategori sedang ada 11 pada item nomor 1, 2, 3, 6, 10, 13, 14, 15, 18, 19, 20. Dan item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar ada 3 pada item nomor 5, 8 dan 11.

  

Tabel 12

Taraf Kesukaran Soal Siklus II

Indikator Kesukaran No. Item Jumlah Item

  Mudah 3, 7, 8, 9, 13, 16

  6 Sedang 2, 4, 5, 6, 10, 12, 14, 15,

  10 17, 18, 20

  Sukar 1, 6, 11, 19

  4 Total

  20 Berdasarkan tabel di atas dari 20 soal item yang memiliki indeks

  kesukaran kategori mudah ada 6 pada item nomor 3, 7, 8, 9, 13, 16. Item yang memiliki indeks kesukaran kategori sedang ada 10 pada item nomor 2, 4, 5, 6, 10, 12, 14, 15, 17, 18, 20. Dan item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar ada 4 pada item nomor 1, 6, 11 dan 19.

  3.5 Indikator Kinerja

  Indikator kinerja di sini dibagi menjadi 2 yaitu indikator kinerja proses dan indikator kinerja hasil. Indikator kinerja proses dikatakan berhasil jika ≥ 80% dari jumlah keseluruhan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai sintaks metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang telah ditetapkan oleh guru.

  Sedangkan indikator kinerja hasil, adalah keberhasilan pembelajaran yang ditandai dengan sekurang- kurangnya 75% siswa mendapat nilai ≥70 sebagai nilai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.

  3.6 Analisis Data

  Analisis data adalah suatu kegiatan meneliti, menguraikan dan mengaitkan setiap informasi untuk mendapatkan kesimpulan dari tindakan yang dilakukan. Dalam penelitian menggunakan analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar.

a. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar

  Analisis ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menganalisis berbentuk pilihan ganda. Pembelajaran dikatakan berhasil jika nilai akhir diatas KKM ≥70 dan jika ˂70 maka pembelajaran itu dikatakan tidak tuntas.

b. Analisis Komparatif Hasil Belajar

  Analisis dengan teknik deskriptif komparatif adalah dengan cara membandingkan data hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi Energi dan pemanfaatannya pada siklus I, dan data hasil belajar IPA pada siklus II. Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan pada peningkatan hasil belajar muatan pelajaran IPA pada pokok bahasan energi dan pemanfaatannya pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Dalam penelitian ini jika keberhasilan keterlaksanaan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Make A

  Match yang sesuai sintaks mencapai 80% maka penelitian dinyatakan berhasil.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Berbantu Power Point dan Star Point Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA bagi Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Kecamatan Sidomukti Kota Salati

0 0 103

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dan Efikasi Diri Guru Dengan Kinerja Guru: Studi Pada 16 SMP Sub Rayon 04 Semarang

0 0 113

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dan Efikasi Diri Guru Dengan Kinerja Guru: Studi Pada 16 SMP Sub Rayon 04 Semarang

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Manggihan Getasan Semester I Tahun

0 0 94

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Semester 2 SDN 03 Candimulyo Nglarang

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Semester 2 SDN 03

0 0 26