IMPLEMENTASI TANGGUNGJAWAB SOSIAL INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI (Studi pada Politeknik Negeri Manado)
IMPLEMENTASI TANGGUNGJAWAB SOSIAL INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI (Studi pada Politeknik Negeri Manado)
Hedy D. Rumambi
Jerry S. Lintong
Politeknik Negeri Manado
ABSTRACT
The implementation of sustainable development into social responsibility of all Indonesian people are not only business entities but also non-profit organizations. This study aims to explore, to describe and to interpret the implementation of social responsibility Manado State Polytechnics. To understand these implementations need to know the underlying concept and activity reporting their social responsibilities. This research was conducted using qualitative methods. The data were collected through interviews, observation, study documents and literature. Analysis and interpretation of data is done by reducing the data, present data, interpret data and draw conclusions. The results of this study are Manado State Polytechnic become partners in the implementation of Bank Rakyat Indonesia’s CSR and also be a performer in social responsibility activities. Social responsibility of polytechnic intended for internal parties such as lecturers and students and external parties such as society and environment. The social responsibility activities include social and environmental aspects which was done routinely every year, one of them through the realization of the third Tridharma namely community service, and some was not routine. Community service activities carried out in the form of physical, non-physical, training and social assistance. Manado State Polytechnic report their social responsibility activities through activity reports, use of funds reports, financial statements and government agencies performance accountability reports.
Key words: Social responsibility of higher education institutions, social responsibility activity, social responsibility activity report
ABSTRAK
Terlaksananya pembangunan berkelanjutan menjadi tanggungjawab sosial seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya entitas bisnis saja tetapi juga organisasi non profit. Penelitian ini bertujuan untuk menggali, mendeskripsikan dan menginterpretasi implementasi tanggungjawab sosial Politeknik Negeri Manado. Untuk memahami implementasi tersebut perlu diketahui konsep yang mendasari dan pelaporan aktivitas tanggungjawab sosialnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data-data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, studi dokumen dan studi pustaka. Analisis dan interpretasi data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, menginterpretasi data dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah Politeknik Negeri Manado menjadi mitra dalam pelaksanaan CSR Bank Rakyat Indonesia dan juga menjadi pelaku kegiatan tanggungjawab sosial. Tanggungjawab sosial politeknik ditujukan bagi pihak intern, yaitu dosen dan mahasiswa serta pihak ekstern, yaitu masyarakat di luar kampus dan lingkungan. Kegiatan tanggungjawab sosial tersebut meliputi aspek sosial dan lingkungan yang dilakukan secara rutin setiap tahun, salah satunya melalui perwujudan Tridharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, dan ada juga yang tidak rutin. Untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk fisik, non fisik, pelatihan dan bantuan sosial. Institusi pendidikan tinggi melaporkan aktivitas tanggungjawab sosialnya melalui laporan kegiatan, laporan penggunaan dana, laporan keuangan dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
146 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 145 – 163
Kata kunci: tanggungjawab sosial institusi pendidikan tinggi, aktivitas tanggungjawab sosial, laporan aktivitas tanggungjawab sosial
PENDAHULUAN
Kontribusi dalam pembangunan ber- Dewasa ini, Tanggungjawab Sosial Per-
kelanjutan dari penyelenggaraan pendidi- usahaan menjadi isu yang hangat dibicara-
kan tinggi tercermin dalam pasal 5 Undang- kan. Adanya pemanasan global, keretakan
Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pen- sosial dalam masyarakat, serta kerusakan
didikan Tinggi yang menyatakan tujuan di- lingkungan menjadi beberapa faktor yang
selenggarakannya pendidikan tinggi yaitu mendorong perusahaan untuk bertanggung-
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan jawab sosial. Tanggungjawab sosial menjadi
kesejahteraan umat manusia. Pencapaian komitmen dari perusahaan untuk berperan
tujuan tersebut bila dilihat dalam konteks serta dalam pembangunan berkelanjutan.
pembangunan berkelanjurtan dapat di- Dengan adanya UU No. 40 tahun 2007,
konkritkan dalam upaya-upaya yang di- perusahaan (Perseroan Terbatas) diwajibkan
lakukan oleh institusi pendidikan tinggi untuk melaksanakan Tanggungjawab Sosial
melalui aktivitas tanggungjawab sosialnya. dan Lingkungan. Bila dikaji lebih dalam,
Konkretisasi upaya-upaya tersebut dengan apakah tanggungjawab sosial hanya menjadi
mensinergikan pelaksanaan aktivitas insti- kewajiban dari perusahaan bisnis? Tentu saja
tusi pendidikan tinggi dalam aspek sosial tidak. Untuk melaksanakan pembangunan
dan lingkungan..
yang berkelanjutan dibutuhkan keterlibatan Bagi perusahaan, kewajiban melaksana- dari seluruh masyarakat Indonesia.
kan CSR melalui UU No. 40 tahun 2007 UU No. 32 tahun 2009 tentang Per-
tetapi bentuk programnya belum ada stan- lindungan dan Pengelolaan Lingkungan
dard. CSR dilaksanakan berdasarkan pe- Hidup pasal 1 ayat 3, menjelaskan bahwa
mahaman dari masing-masing perusahaan pembangunan berkelanjutan merupakan
atas CSR. Pelaksanaan tanggungjawab sosial usaha yang terencana dan terarah untuk
dari institusi pendidikan tinggi juga belum memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
secara khusus diatur oleh pemerintah. kesejahteraan hidup manusia. Usaha yang
Belum ada program-program yang baku terencana dan terarah tersebut perlu di-
atau standar dalam pelaksanaan CSR upayakan oleh masyarakat sebagai unsur
sehingga CSR diterapkan secara berbeda- pelaksana pembangunan dengan memadu-
beda. Karenanya, perusahaan maupun kan aspek lingkungan hidup, sosial, dan
organisasi lainnya melaksanakan aktivitas ekonomi.
CSR berdasarkan kebijakan intern mereka. Terlaksananya
Subagyo dan Silalahi (2014) me- kelanjutan menjadi tanggungjawab sosial
pembangunan
ber-
nyampaikan bahwa selama ini konsep CSR dari seluruh masyarakat Indonesia. Tang-
diterapkan pada perusahaan meskipun pada gungjawab sosial ini tidak hanya berada di
dasarnya setiap organisasi termasuk institusi pundak pemerintah ataupun perusahaan-
pendidikan tinngi memiliki tanggungjawab perusahaan di Indonesia. Organisasi baik
sosial kepada masyarakat dan lingkungan. profit oriented, semi profit oriented dan social
Tanggungjawab sosial tersebut dilaksana- oriented adalah legal entity yang mempunyai
kan sebagai kegiatan pengabdian kepada tanggungjawab terhadap lingkungan sosial
masyarakat.
dan alam (Rowe et.al, 1992 dalam Subagyo Kehadiran UU no. 40 tahun 2007 hanya dan Silalahi, 2014). Institusi pendidikan
mewajibkan perusahaan untuk bertang- sebagai bagian dari masyarakat dan sebagai
gungjawab sosial. Berdasarkan konsep organisasi non profit juga memiliki tang-
organisasi sebagai legal entity berarti bahwa gungjawab sosial untuk berkontribusi dalam
setiap organisasi apapun bentuknya me- pembangunan berkelanjutan.
miliki tanggungjawab sosial termasuk
Implementasi Tanggungjawab Sosial ...– Rumambi, Lintong 147
institusi pendidikan tinggi. Kehadiran UU No. 32 tahun 2009 dan UU No. 12 tahun 2012 juga menyiratkan hal tersebut. Dalam penelitian Subagyo dan Silalahi (2014) ditemukan bahwa tanggungjawab sosial perguruan tinggi terletak pada Tridharma ketiga. Barried, Septarini dan Rahman (2012) juga mengemukakan adanya aktivitas Campus Social Responsibility pada tiga per- guruan tinggi negeri di Surabaya yang bersinergi dengan Tridharma perguruan tinggi ketiga. Di sisi lain, peneliti melakukan survey awal di Politeknik Negeri Manado melalui wawancara dengan Kepala Unit Penjaminan Mutu. Menurut beliau, “CSR hampir tidak terdengar dikampus. Mungkin CSR diimplementasi dalam kegiatan peng- abdian pada masyarakat atau juga pem- berian bantuan kepada masyarakat yang mengalami bencana” (25 Februari 2016, via telepon, pukul 14.00). Dalam kenyataannya, CSR belum bergaung di institusi ini meskipun fenomena yang ada menunujuk- kan bahwa tanggungjawab sosial juga ada di dalam institusi pendidikan tinggi termasuk Politeknik Negeri Manado. Hal ini men- dorong peneliti untuk menggali tang- gungjawab sosial Politeknik Negeri Manado. Oleh sebab itu ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan tanggungjawab sosial tersebut. Pertama, bagaimana konsep dan implementasi tanggungjawab sosial Politeknik Negeri Manado? Kedua, apakah implementasi tanggungjawab sosial Poli- teknik Negeri Manado hanya berbentuk pengabdian kepada masyarakat? Ketiga, bagaimana pelaporannya?
Dalam penelitian ini, peneliti hendak menggali, mendeskripsikan, dan menginter- pretasi implementasi tanggungjawab sosial Politeknik Negeri Manado sebagai salah satu institusi penyelenggara pendidikan tinggi. Implementasi yang dimaksud tidak hanya berfokus pada aktivitas tanggungjawab sosial. Untuk memahami implementasi ter- sebut perlu diketahui konsep yang men- dasari dan pengkomunikasian aktivitas tanggungjawab sosialnya melalui laporan
yang digunakan oleh Politeknik Negeri Manado.
Hasil penelitian ini memberikan kontri- busi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Tanggungjawab Sosial Institusi Pendidikan Tinggi. Hasil penelitian ini juga membuka ruang yang baru bagi penelitian selanjutnya dengan melakukan penelitian pada institusi pendidikan yang berbeda sehingga dapat memperkaya khaza- nah ilmu pengetahuan di bidang Tanggung- jawab Sosial (Social Responsibility) Institusi Pendidikan Tinggi. Hasil penelitian ini dapat memberi rekomendasi kepada institusi atas implementasi tanggungjawab sosial.
TINJAUAN TEORETIS Teori Stakeholder
Menurut Freeman dan Evan (1988:39) stakeholders perusahaan merupakan pihak- pihak yang memiliki klaim terhadap per- usahaan. Pihak-pihak tersebut meliputi pe- milik, pemasok, manajemen, pekerja, masya- rakat lokal, konsumen dan pemerintah. Dapat juga dikatakan bahwa stakeholders perusahaan meliputi pihak-pihak yang ber- kepentingan dengan perusahaan baik yang dipengaruhi atau mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh aktivitas bisnis perusahaan. Dalam ke- lompok stakeholders ini juga termasuk alam (Rumambi, 2014a). Setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan mempengaruhi eksis- tensi alam. Sebaliknya, eksistensi alam juga mempengaruhi kelangsungan hidup per- usahaan. Perusahaan hidup dan dihidupi oleh alam. Keberadaan alam dipengaruhi dan mempengaruhi perusahaan. Demikian juga dengan institusi pendidikan tinggi ataupun organisasi lainnya yang keberada- annya dipengaruhi dan mempengaruhi alam.
Jones (1995) dalam Solihin (2011) meng- klasifikasi pemangku kepentingan dalam 2 kategori. Pertama, inside stakeholder, seperti pemegang saham, manajer dan karyawan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber
148 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 145 – 163
daya perusahaan serta berada di dalam organisasi perusahaan. Kedua, outside stake- holder, seperti pelanggan, pemasok, peme- rintah dan masyarakat. Mereka adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Tanggungjawab Sosial Perusahaan dan Pembangunan Berkelanjutan
Dewasa ini, Tanggungjawab Sosial Perusahaan menjadi salah satu bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat, pemerintah, konsumen, dan lingkungan. Pemerintah melalui UU no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, mewajibkan Perseroan untuk berkomitmen melaksanakan Tanggungjawab Sosial Per- usahaan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui peran serta Perseroan dalam pem- bangunan ekonomi berkelanjutan. Komit- men tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan bagi komunitas setempat, masyarakat umumnya bahkan bagi perseroan itu sendiri (Pasal 1).
Hal ini menunjukkan bahwa pe- laksanaan Tanggungjawab Sosial Perusaha- an tidak hanya berfokus kepada para shareholders melainkan juga kepada pihak- pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Menurut Elkington (1997) dalam Rumambi (2014a), bisnis yang berkelanjutan perlu memperhatikan 3 aspek, yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Oleh sebab itu, Tanggungjawab Sosial Per- usahaan difokuskan pada kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan (Elkington, 1997, dalam Rumambi (2014b)
Menurut Comission of The European Communities (2001) dalam Green Paper 27, CSR memiliki dimensi internal dan eks- ternal. Tanggungjawab Sosial Perusahaan ditujukan kepada pekerja (dimensi internal) dan secara umum ditujukan kepada seluruh stakeholder termasuk mereka yang berada di luar perusahaan (dimensi eksternal).
Di sisi lain, Tanggungjawab Sosial Perusahaan dipahami sebagai klaim etis dari perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya (Dahlia dan Siregar, 2008). Filho et al. (2010) mendefinisikan CSR melalui hubungan etika dan transparansi perusaha- an dengan semua pemangku kepentingan. Hubungan etika dan transparansi perusaha- an berkaitan dengan pembentukan tujuan perusahaan yang sesuai dengan pembangu- nan masyarakat berkelanjutan, melestarikan sumber daya lingkungan dan budaya untuk generasi mendatang, menghormati keraga- man dan mempromosikan pengurangan masalah sosial. Sebagai klaim etis, ke- beradaan Tanggungjawab Sosial Perusahaan sebenarnya muncul dari adanya dampak negatif oleh aktivitas perusahaan, oleh sebab itu, untuk mengeliminir dampak negatif tersebut, perusahaan dalam aktivitasnya perlu mewujudkan pembangungan yang berkelanjutan.
Memahami Tanggungjawab Sosial Per- usahaan tidak terlepas dari memahami konsep keberlanjutan (sustainability). Per- usahaan yang mendukung pembangunan berkelanjutan adalah perusahaan yang ber- tanggungjawab sosial. Oleh sebab itu, aspek ekonomi, sosial dan lingkungan menjadi aspek dasar Tanggungjawab Sosial Per- usahaan. Dengan aspek dasar tersebut, ke- berlanjutan dilihat sebagai proses pem- bangunan yang berprinsip memenuhi ke- butuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Hal ini ditegaskan dalam Brundtland (1987), “Humanity has the ability to make development sustainable to ensure that it meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs.”
Pertumbuhan nilai perusahaan/organi- sasi secara berkelanjutan tidak hanya ditentukan oleh perkembangan aspek ekonomi saja. Selain aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek lingkungan hidup juga perlu diselaraskan. Hal ini sejalan dengan apa yang diamanatkan dalam konsep pembangunan berkelanjutan menurut UU
Implementasi Tanggungjawab Sosial ...– Rumambi, Lintong 149
no. 32 tahun 2009. Pembangunan ber- kelanjutan menjadi upaya sadar dan terencana dari seluruh rakyat Indonesia yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi dalam setiap aktivitas- nya untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, ke- sejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Aktivitas Tanggungjawab Sosial Perusaha- an
Kotler dan Lee (2011) mengkategorikan aktivitas Tanggungjawab Sosial Perusahaan dalam 6 aktivitas. Keenam aktivitas tersebut meliputi promosi kegiatan sosial (Cause promotions ), pemasaran terkait kegiatan sosial (cause related marketing), pemasaran kemasyarakatan korporat (corporate societal marketing ), kegiatan filantrofi perusahaan (corporate philanthropy), pekerja sosial ke- masyarakatan secara sukarela (community volunteering ), praktik bisnis yang memiliki tanggungjawab sosial (social responsible business practice ).
Dalam aktivitas promosi kegiatan sosial perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial. Pada akti- vitas pemasaran terkait kegiatan sosial, perusahaan menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya pen- jualan produk. Di sisi lain, dalam aktivitas pemasaran kemasyarakatan korporat per- usahaan mengembangkan dan melaksana- kan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup serta me- ningkatkan kesejahteraan masyarakat. Se- baliknya dalam kegiatan filantrofi per- usahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Pada aktivitas commu- nity volunteering perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan serta pedagang eceran agar menyisihkan waktu
secara sukarela untuk membantu organisasi- organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. Selain itu, perusahaan perlu melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta me- laksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup. Jika dilihat dari berbagai aktivitas di atas, CSR menunjukkan cara bagi per- usahaan untuk berkontribusi pada ke- sejahteraan masyarakat. CSR juga mem- berikan kesempatan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang benar dan reputasi positif bagi dunia usaha (Smith, 2007; Porter dan Kramer, 2006). UU Nomor
40 Tahun pasal 74 ayat (2) menyebutkan bahwa, Tanggung Jawab Sosial dan Lingku- ngan merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya di- lakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Kemudian Peraturan Pe- merintah Nomor 47 Tahun 2012 pasal 5 menyebutkan antara lain perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, dalam menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran tanggung- jawab sosial dan lingkungan harus mem- perhatikan kepatutan dan kewajaran. Reali- sasi anggaran untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilaksana- kan oleh perseroan diperhitungkan sebagai biaya perseroan. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa biaya tanggung- jawab sosial dan lingkungan perlu dianggar- kan dan besarnya biaya tersebut ditentukan berdasarkan kebijakan perseroan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Tanggungjawab Sosial Institusi Pendidik- an Tinggi
Organisasi yang profit oriented maupun non profit oriented pada dasarnya mempunyai
150 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 145 – 163
tanggungjawab sosial terhadap lingkungan Karenanya, menurut Shawyun, tanggung- sosial dan alam (Rowe et al., 1992 dalam
jawab sosial universitas harus tercermin Subagyo dan Silalahi, 2014). Subagyo dan
dalam visi dan misi mereka. Alvarez dan Silalahi (2014) berpendapat bahwa per-
Lazano (2012) menyampaikan bahwa untuk guruan tinggi mempunyai tanggungjawab
menanggapi isu-isu keberlanjutan, lembaga sosial tidak hanya kepada masyarakat tetapi
pendidikan tinggi di seluruh dunia telah juga lingkungan. Tanggungjawab sosial ter-
melibatkan kampus dan komunitas mereka sebut terkandung dalam Tridharma Per-
dalam program-program keberlanjutan me- guruan Tinggi ke-3, yaitu pengabdian pada
lalui konsep university social responsibility. msyarakat.
Upaya tersebut telah menyebabkan per- Untuk meningkatkan kualitas hidup
kembangan integritas dan etika nilai-nilai masyarakat, organisasi maupun usaha bisnis
dalam organisasi dan hubungan mereka perlu mempertimbangkan aspek etika,
dengan para pemangku kepentingan. hukum, komersial dan harapan dari masya-
Dari perspektif yang berbeda, Ahmad rakat umum. Tanggungjawab secara sosial,
(2012) melakukan penelitian tentang ke- ekonomi dan lingkungan perlu menjadi pola
sadaran mahasiswa dan perilaku mereka pikir dan budaya dari organisasi ataupun
dalam hal kontribusi terhadap praktik usaha bisnis. Menurut Topal (2009), dampak
tanggung jawab sosial dalam konteks sosial dari aktivitas universitas dapat
universitas Malaysia. Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan pendekatan
menunjukkan bahwa sebagian responden CSR.
menyadari kebutuhan untuk melestarikan Vallaeys (2013) mengidentifikasi tang-
lingkungan tetapi kurang dipraktekkan gungjawab sosial universitas sebagai
secara nyata. Oleh sebab itu, CSR perlu tanggungjawab atas aktivitas dan perilaku
menjadi budaya dari organisasi (Muijen, institusi yang dipengaruhi dan berdampak
2004) dan tercermin dalam visi, misi dan bagi masyarakat. Tanggungjawab tersebut
strategi organisasi.
menghendaki praktik-praktik manajemen Menurut UU no. 12 tahun 2012 pasal 5, yang mengeliminasi dampak negatif dan
penyelengaraan pendidikan tinggi ditujukan mendukung pembangunan yang berke-
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan lanjutan, oleh sebab itu, tanggungjawab
kesejahteraan umat manusia. Upaya institusi sosial tersebut dilaksanakan seiring dengan
pendidikan tinggi untuk mencerdaskan kewajiban hukum dan melibatkan para
kehidupan bangsa dan kesejahteraan umat stakeholders .
manusia tidak terlepas dari upaya me- Dengan adanya keterlibatan para
madukan aspek lingkungan hidup dan sosial stakeholders , Muijen (2004) menyampaikan
dalam kegiatan akademik (Subagyo dan bahwa tanggungjawab sosial tercermin
Silalahi, 2014). Untuk menjaga kelestarian dalam visi, misi dan strategi organisasi. Oleh
lingkungan, pelaksanaan tanggungjawab sebab itu, pelaksanaan CSR dalam organisasi
sosial institusi dimulai dari lingkungan tidak semata-mata dihasilkan dari strategi
terdekat, yaitu lingkungan kerja di institusi, kepatuhan melainkan pelaksanaan CSR
lingkungan hidup di sekitar institusi dalam hubungannya dengan strategi yang
kemudian lingkungan alam (Rumambi, bertujuan untuk
merangsang proses
transformasi budaya organisasi. Kesuksesan CSR bergantung pada perilaku pelakunya
Aktivitas Tanggungjawab Sosial Institusi
yang mempengaruhi hubungan antara
Pendidikan Tinggi
organisasi dan maysrakat. Baried, Septarini, dan Rahman (2012) Shawyun (2011) menekankan perlunya
dalam penelitiannya mengemukakan ada- perilaku etis dalam semua aktivitas dan
nya aktivitas Campus Social Responsibility interaksi dengan seluruh stakeholders.
pada tiga perguruan tinggi negeri di
Implementasi Tanggungjawab Sosial ...– Rumambi, Lintong 151
Surabaya. Aktivitas tersebut merupakan terkemuka di dunia. Hasil penelitiannya program CSR yang disinergikan dengan
menemukan bahwa ke sepuluh universitas penerapan Tridharma Perguruan Tinggi
tersebut telah melaksanakan tanggung ketiga. Program tersebut dalam bentuk
jawab sosial dalam area tata kelola organisasi pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan
berkaitan dengan akuntabilitas, transpa- Menengah. Mereka juga mengungkapkan
ransi, memberikan fakta dan angka. Selain bahwa adanya perguruan tinggi yang belum
itu, area hak asasi manusia dan praktik menjadikan CSR sebagai kebijakan.
tenaga kerja. Praktik tenaga kerja meliputi Dalam penelitian Subagyo dan Silalahi
imbalan kerja dan kompensasi, training dan (2014), Tanggungjawab Sosial Universitas
pengembangan, menyediakan kerja yang Nusantara PGRI Kediri berfokus pada pihak
sehat dan keseimbangan kehidupan. Ling- internal kampus dan eksternal kampus.
kungan juga menjadi bagian dari tanggung Tanggungjawab sosial tersebut diimplemen-
jawab sosial. Tanggungjawab sosial ter- tasikan bagi internal kampus dalam bentuk
hadap lingkungan dilakukan dengan me- program penyediaan sarana Hot Spot area 24
lestarikan lingkungan dan menawarkan jam, food center, rest area, tempat parkir
program akademik khusus. Praktek operasi dengan CCTV, asrama mahasiswa poli-
yang adil juga menjadi area dari tang- klinik, sarana olah raga dan kesenian, serta
gungjawab sosial yang mencakup keterlibat- beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Untuk
an bertanggung jawab dengan masyarakat pihak eksternal diadakan bakti sosial, zakat,
dan mempromosikan tanggung jawab sosial. khitan masal, ekspo basar murah maupun
Area yang lain juga mencakup isu maha- senam lansia.
siswa melalui pemberian informasi yang Menurut Davis et al. (2003), untuk
cukup bagi mahasiswa dan calon maha- menyebarkan university social responsibility
siswa. Tanggungjawab sosial universitas dilakukan gerakan keberlanjutan kampus.
juga berkaitan dengan keterlibatan dan Gerakan keberlanjutan tersebut berbentuk
pengembangan masyarakat dalam bentuk upaya untuk mengurangi limbah dan
penyediaan hibah untuk proyek-proyek melestarikan ekologi. Selain itu, kampus
masyarakat serta menyediakan dana, men- juga dapat berkontribusi terhadap stabilitas
dukung untuk menghasilkan dan melestari- ekonomi dan menunjukkan tanggungjawab
kan perumahan yang terjangkau. secara keseluruhan di kampus dan di masyarakat. Untuk itu dibutuhkan kerja-
Laporan Aktivitas Tanggungjawab Sosial
sama dari segenap anggota dan admini- Sebagai bagian dari kegiatan organisasi, strator kampus yang menghubungkan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan merupa- inisiatif keberlanjutan kampus sebagai alat
kan salah satu bentuk informasi kualitatif untuk memperluas hubungan profesional
dari akuntansi yang perlu dikomunikasikan interdisipliner dan upaya kolaboratif.
kepada para stakeholders (Rumambi, 2014a). Penelitian Dima et al. (2013) meng-
Informasi atas kegiatan tanggungjawab usulkan model tanggung jawab sosial
sosial tersebut digunakan oleh para stake- dengan fokus pada enam dimensi yang
holders untuk menilai keberlanjutan organi- meliputi, alumni oriented projects. inter-
sasi di masa yang akan datang. Selain itu, university cooperation, university-high schools/
informasi yang disampaikan kepada para other institutions cooperation, community-
stakeholders, membuat pihak-pihak yang oriented
berkepentingan dengan organisasi tersebut cooperation, community-oriented international
university-business
management
dapat mengetahui secara jelas kontribusi cooperation, and socio-cultural and ecological
dari organisasi dalam kehidupan ber- projects.
masyarakat. Menurut Shriberg (2002), agar Nejati et al. (2011), meneliti tanggung-
informasi yang hendak disampaikan kepada jawab sosial dari sepuluh universitas
berbagai pemangku kepentingan dapat
152 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 145 – 163
dipahami maka mekanisme pelaporan yang serpihan atau mereduksi realitas, tetapi jernih menjadi suatu kebutuhan bagi
keutuhan gambar dan warna. organisasi dalam keberlanjutannya.
Taylor et al. (2016) menjelaskan pe- Dalam konteks akuntansi, praktek
nelitian kualitatif sebagai suatu penelitian pengkomunikasian aktivitas Tanggung-
yang dilakukan melalui wawancara men- jawab Sosial Perusahaan dilakukan melalui
dalam dan menghasilkan data deskriptif. pengungkapan dalam suatu bentuk laporan.
Data deskriptif tersebut berupa ucapan Seperti halnya aktivitas CSR diungkapkan
seseorang dan perilaku orang-orang yang dalam laporan keuangan, laporan tahunan
diamati.
ataupun laporan keberlanjutan (Rumambi, Politeknik Negeri Manado digunakan 2014a). Laporan tersebut digunakan sebagai
sebagai situs penelitian dalam penelitian ini alat manajemen dan alat komunikasi
untuk memperoleh data dan informasi yang perusahaan untuk memberi informasi yang
diperlukan dalam mendeskripsikan dan jelas dan transparan bagi para stakeholders.
menginterpretasi implementasi tanggung- Bagi perusahaan di Indonesia, peng-
jawab sosial. Situs penelitian terletak di ungkapan CSR diatur dalam pasal 66 C UU
Kampus Politeknik Negeri Manado desa No. 40 tahun 2007 ataupun peraturan No.
Buha Manado. Penelitian ini menggunakan X.K.6 dari Kep-134/BL/2006 Badan Pe-
data primer dan data sekunder. Data primer ngawas Pasar Modal dan Lembaga
bersumber dari hasil wawancara dengan Keuangan..
informan yang digunakan dalam penelitian Sebaliknya untuk institusi pendidikan
ini. Informan tersebut meliputi Direktur tinggi, belum ada regulasi yang mengatur
Politeknik Negeri Manado, Wakil Direktur tentang tanggungjawab sosial institusi
Bidang Akademik, pegawai, kepala pusat pendidikan tinggi. Bila dikaji dari konsep
penjaminan mutu serta kepala bagian bahwa suatu organisasi baik profit maupun
perencanaan kerjasama dan hubungan non profit memiliki tanggungjawab sosial
masyarakat yang pada periode sebelumnya maka pada dasarnya institusi pendidikan
menjabat sebagai kepala bagian keuangan). tinggi juga perlu untuk melaksanakan
Data sekunder yang digunakan ber- aktivitas tanggungjawab sosial. Impli-
sumber dari laporan kegiatan pengabdian kasinya, dengan adanya aktivitas tanggung-
kepada msayarakat Politeknik Negeri jawab sosial, maka institusi memerlukan
Manado, hasil observasi kegiatan, laporan wadah untuk mengkomunikasikan aktivitas
keuangan Politeknik Negeri Manado, lapor- tersebut dengan para stakeholders-nya.
an akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Politeknik Negeri Manado, peraturan per-
METODE PENELITIAN
undang-undangan serta berbagai buku Penelitian kualitatif mendeskripsikan
referensi dan jurnal yang berkaitan dengan realitas Tanggungjawab Sosial Institusi
tanggungjawab sosial.
Pendidikan Tinggi yang diteliti. Deskripsi ini Dalam penelitian ini, peneliti melaku- menggunakan narasi yang diperoleh dari
kan wawancara dengan berbagai informan, situasi yang alamiah berdasarkan apa yang
observasi serta studi kepustakaan dan studi dialami dan dipahami oleh partisipan/
dokumen. Wawancara dilakukan secara sumber data. Dari deskripsi ini diperoleh
semi terstruktur. Peneliti telah memper- pemahaman atas realitas tersebut.
siapkan terlebih dahulu materi apa saja yang Sukoharsono (2006:232) menyampaikan
ditanyakan dan perkembangan bahwa penelitian kualitatif memberikan
akan
wawancara selanjutnya bergantung dari holistic picture, variasi warna dan rasa. Oleh
jawaban informan. Observasi dilakukan sebab itu diperlukan proses pelaporan yang
melalui keikutsertaan/kehadiran peneliti detail. Kesemuanya ini dimaksudkan bahwa
sebagai seorang staf dosen yang terlibat memecahkan persoalan tidaklah dengan
dalam berbagai aktivitas Politeknik Negeri
Implementasi Tanggungjawab Sosial ...– Rumambi, Lintong 153
Manado. Studi kepustakaan dilakukan Manado dan laporan keuangan Politeknik dengan mempelajari berbagai buku referensi
Negeri Manado.
dan jurnal yang berkaitan dengan tang- Teknik analisis data dilakukan secara gungjawab sosial. Studi dokumen dilakukan
kualitatif dengan mengacu pada analisis peneliti dengan melihat laporan kegiatan,
data Miles dan Huberman (1992). Adapun laporan akuntabilitas kinerja instansi
tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pemerintah (LAKIP) 2015 Politeknik Negeri
berikut:
Merumuskan masalah penelitian
Tahap 1
Menentukan tujuan penelitian
Mengembangkan rencana penelitian
Tahap 2
Tinjauan pustaka
Pengumpulan Data
Tahap 3
Wawancara, observasi, studi dokumen dan
studi kepustakaan
Analisis dan Interpretasi Data 1. Reduksi Data 2. Penyajian Data 3. Interpretasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Implementasi Tanggungjawab Sosial Politeknik Negeri Mnado
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tahap 1 merupakan proses untuk me- Selain itu, peneliti juga mengkaji beberapa nentukan masalah penelitian, menetapkan
penelitian dan teori yang relevan dengan tujuan penelitian dan mengembangkan
penelitian seperti konsep organisasi dari rencana penelitian. Untuk melaksanakan
Rowe et.al yang menyatakan organisasi non proses pada tahap 1 dilakukan studi tinjauan
profitpun memiliki tanggungjawab sosial. pustaka atas UU No. 32 tahun 2009 yang
Peneliti juga melakukan wawancara awal menegaskan mengenai pembangunan ber-
dengan beberapa staf dosen untuk menge- kelanjutan dan UU No. 12 tahun 2012
tahui pemahaman mereka atas tanggung- tentang Pendidikan Tinggi yang menjadi
jawab sosial. Bertolak dari hal-hal tersebut, dasar pelaksanaan tanggungjawab sosial.
maka peneliti tertarik untuk menggali
154 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 145 – 163
implementasi dari tanggungjawab sosial Politeknik Negeri Manado dalam suatu desain penelitian kualitatif.
Tahap 2 merupakan proses untuk menguraikan berbagai teori yang diperoleh dari berbagai acuan untuk dijadikan landasan teori dalam pelaksanaan peneliti- an. Teori-teori yang dikumpulkan berfokus pada topik penelitian, yaitu tanggungjawab sosial. Pada tahap 2 ini juga peneliti me- nentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Peneliti melakukan pe- nelitian lapangan untuk mengumpulkan data tentang implementasi tanggungjawab sosial pada Politeknik Negeri Manado. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi doku- men dan studi kepustakaan.
Tahap 3 merupakan proses untuk mengolah data yang dikumpulkan pada tahap 2. Analisis dan interpretasi data menggunakan tahap analisis data dari Miles dan Huberman (1992) yang terdiri dari 3 tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang di- kumpulkan direduksi sesuai dengan topik penelitian. Hasil reduksi tersebut disajikan berdasarkan tema-tema yang terkait topik penelitian seperti konsep tanggungjawab sosial, aktivitas tanggungjawab sosial, dan pelaporan aktivitas tanggungjawab sosial. Data tanggungjawab sosial yang dikumpul- kan, dianalisis dan disimpulkan merupakan data tanggungjawab sosial dari Politeknik Negeri Manado. Interpretasi dan penarikan kesimpulan yang dilakukan merupakan implementasi tanggungjawab sosial Poli- teknik Negeri Manado.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Konsep Tanggungjawab Sosial Politeknik Negeri Manado
Sebagai salah satu penyelenggara pen- didikan tinggi, Politeknik Negeri Manado dalam segala aktivitasnya berpusat pada Tridharma Perguruan Tinggi atau disebut Tridharma. Menurut UU No. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, Tridharma me- rupakan kewajiban perguruan tinggi untuk
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan merupakan upaya-upaya yang dilakukan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi diri demi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Penelitian merupakan kegiatan untuk memperoleh pemahaman dan pe- ngujian ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu suatu penelitian dilaksanakan secara sistematis berdasarkan kaidah dan metode ilmiah. Pengabdian kepada masya- rakat merupakan aktivitas yang dilaksana- kan oleh sivitas akademika dengan meng- gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi demi mewujudkan kesejahteraan masya- rakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi no. 44 tahun 2015 pasal 57, kegiatan pengabdian pada masya- rakat dapat berupa pelayanan kepada masyarakat, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai bidang keahliannya, peningkatan kapasitas masyarakat atau pemberdayaan masyarakat. Sebagai institusi pendidikan tinggi, Politeknik Negeri Mana- do memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tridharma. Di sisi lain, Politeknik Negeri Manado sebagai sebuah organisasi (legal entity ) dan bagian dari masyarakat Indonesia mempunyai tanggungjawab sosial. Menurut Direktur Politeknik Negeri Manado,
CSR tidak hanya dilaksanakan oleh perusahaan bisnis saja, perguruan tinggipun memiliki tanggungjawab sosial. CSR untuk perguruan tinggi belum diwajibkan dan tidak di undang-undangkan. Selama ini CSR belum dikenal dalam lingkungan kampus walaupun pada kenyataan- nya politeknik telah melakukan akti- vitas tanggungjawab sosialnya. Dari penyampaian Bapak Direktur ter-
sebut, perguruan tinggi juga memiliki tang- gungjawab sosial dan melaksanakan CSR walaupun belum diatur dalam Undang- Undang.
Implementasi Tanggungjawab Sosial ...– Rumambi, Lintong 155
Tanggungjawab sosial tersebut ada Suatu aktivitas yang dilaksanakan karena keterlibatan dari para stakeholders-
oleh Politeknik Negeri Manado untuk nya. Stakeholders merupakan pihak-pihak
memenuhi hak dasar dari dosen atau yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
mahasiswa sebagai sivitas akademika aktivitas dari Politeknik. Keberadaan Poli-
(sesuai dengan yang distandarkan) teknik tidak terlepas dari peranan para
maka aktivitas tersebut tidak dapat stakeholders -nya. Sebagai bagian dari masya-
digolongkan sebagai aktivitas tang- rakat, Politeknik mengemban tugas sesuai
gungjawab sosial. Sebaliknya, kegiat- UU no. 12 tahun 2012 untuk turut serta
an pengabdian kepada masyarakat dipahami sebagai aktivitas tang-
mencerdaskan masyarakat melalui kegiatan gungjawab sosial kepada masyarakat pendidikan, penelitian dan pengabdian karena aktivitas tersebut mencermin- kepada masyarakat. Dapat dikatakan, ber- kan kontribusi/kepedulian politeknik tolak dari teori stakeholder Freeman dan Evan
dalam kehidupan sosial bermasya- (1989), pemangku kepentingan dari poli-
rakat .
teknik merupakan pihak-pihak yang ber- Penyampaian Bapak Direktur tersebut kepentingan secara langsung maupun tidak
menunjukkan bahwa tanggungjawab sosial langsung dengan penyelenggaraan pen-
ada yang dilaksanakan untuk pihak intern didikan tinggi melalui pelaksanaan Tri-
(sivitas akademika) dan pihak ekstern dharmanya.
(masyarakat) politeknik. Bagi pihak intern Sejalan dengan teori stakeholder (Com-
politeknik, suatu aktivitas tanggungjawab mision of The European Communities, 2001),
sosial adalah ketika aktivitas tersebut di- Direktur Politeknik Negeri Manado me-
laksanakan tidak dalam rangka pemenuhan ngatakan bahwa pemangku kepentingan
hak dasar sivitas akademika. Bagi pihak dari institusi pendidikan tinggi meliputi
ekstern, kegiatan pengabdian kepada stakeholder intern dan ekstern. Hal ini secara
masyarakat dipandang sebagai kegiatan jelas disampaikan oleh Bapak Direktur,
tanggungjawab sosial karena dalam kegiatan “Stakeholder intern adalah dosen dan maha-
tersebut Politeknik Negeri Manado ber- siswa sebagai sivitas akademika serta
kontribusi terhadap kehidupan sosial ber- pegawai. Stakeholder ekstern adalah masya-
masyarakat.
rakat di luar politeknik.” Hal senada juga disampaikan oleh Dalam pelaksanaan tanggungjawab
Wakil Direktur bidang akademik bahwa sosial, politeknik perlu menetapkan kriteria
kegiatan tanggungjawab sosial ada di untuk menentukan aktivitas apa saja yang
Politeknik Negeri Manado dan berbentuk menjadi aktivitas tanggungjawab sosial. Hal
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. ini perlu karena mengingat politeknik
Menurut salah satu pegawai bagian pe- sebagai sebuah lembaga pemerintah tentu
nelitian dan pengabdian kepada masyarakat, saja pemahaman akan aktivitas tanggung-
sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, jawab sosial berbeda dengan yang ada di
dibentuk tim yang akan melakukan survey perusahaan. Segala yang dilakukan poli-
untuk menganalisis situasi dan kondisi dari teknik berkaitan dengan regulasi peme-
masyarakat di mana kegiatan pengabdian rintah. Oleh sebab itu perlu adanya kriteria
akan dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari yang dapat digunakan oleh politeknik dalam
analisis situasi yang dilakukan oleh tim menentukan aktivitas tanggungjawab sosial-
pengabdian kepada masyarakat. Analisis nya.
tersebut dilakukan untuk menentukan lokasi Adapun kriteria yang digunakan untuk
kegiatan dan menggali kondisi sosial serta menggolongkan suatu aktivitas sebagai
kehidupan masyarakat dari desa yang akan aktivitas tanggungjawab sosial, menurut
dipilih.
Direktur,
156 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 145 – 163
Hasil analisis tersebut memberikan gambaran yang jelas bagi tim pengabdian mengenai kontribusi apa saja yang dapat diberikan oleh politeknik guna meningkat- kan kesejahteraan hidup mereka (Laporan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, 2014 dan 2015).
Menurut Kepala Bagian Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Tanggungjawab
sosial Politeknik
Negeri Manado dapat dipahami dari 2 sisi, yaitu politeknik sebagai mitra
dalam pelaksanaan CSR dari per- usahaan dan sebagai pelaku kegiatan tanggungjawab sosial. Sebagai mitra berarti politeknik menjadi bagian dari program CSR perusahaan. Sebagai pelaku maka politeknik melaksana- kan berbagai aktivitas tanggungjawab sosial dalam lingkup Tridharmanya. Dalam lingkup tersebut, tanggung- jawab sosial Politeknik Negeri Mana do ditujukan untuk pihak intern mau- pun pihak ekstern sebagai stakeholders politeknik. Pihak intern yang dimak- sud adalah sivitas akademika yaitu dosen dan mahasiswa sedangkan pihak ekstern adalah masyarakat di luar kampus. Selain itu Politeknik Negeri Manado juga melakukan tanggungjawab sosial yang berkaitan dengan lingkungan. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas,
dalam aktivitas tanggungjawab sosialnya, politeknik menjadi mitra perusahaan yaitu bagian dari program CSR perusahaan dan politeknik sendiri juga menjadi pelaku aktivitas. Aktivitas tanggungjawab sosial politeknik tidak hanya untuk pihak intern dan ekstern politeknik tetapi juga berkaitan dengan lingkungan. Setiap aktivitas yang dilakukan politeknik mempengaruhi alam. Hal ini sejalan dengan apa yang di- sampaikan oleh Rumambi (2014a) dan Subagyo dan Silalahi (2014) bahwa organi- sasi ataupun perusahaan perlu untuk melaksanakan tanggungjawab sosial ter- hadap lingkungan.
Bila dilihat dalam konteks Tridharma peguruan tinggi, tanggungjawab sosial ke-
pada masyarakat di luar kampus di- wujudkan melalui pelaksanaan Tridharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Direktur Politeknik Negeri Manado me- nyampaikan bahwa pelaksanaan Tridharma sebagai bagian dari kegiatan akademik juga bagian dari kepedulian sosial politeknik terhadap masyarakat. Direktur dengan tegas menyampaikan bahwa kehadiran politeknik untuk membantu dan memberikan alternatif solusi terhadap persoalan-persoalan yang ada dimasyarakat.
Sebagai bagian dari kegiatan akademik, tanggungjawab sosial yang dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masya- rakat dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat ser- ta transfer ilmu dan praktek ketrampilan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat di- koordinir oleh Unit Penelitian dan Pengabdi- an kepada Masyarakat. Setiap tahun di- bentuk panitia khusus dari keenam jurusan yang ada. Pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan bidang keahlian dari masing- masing jurusan. Selain itu untuk memper- erat kedekatan dan kepedulian sosial, Politeknik Negeri Manado terlibat dalam bakti sosial dengan masyarakat yang mengalami bencana.
Aktivitas Tanggungjawab Sosial Poli- teknik Negeri Manado
Konsep melahirkan aktivitas. Aktivitas tanggungjawab sosial yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Manado ditujukan bagi dosen, mahasiswa, masyarakat dan lingkungan alam. Selain menjadi pelaku tanggungjawab sosial, Politeknik Negeri Manado menjalin kerjasama dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI). Kepala Bagian Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat menjelaskan,
Politeknik menjalin kerjasama dengan Bank BRI. Kerjasama tersebut dalam bentuk pembayaran gaji karyawan melalui Bank BRI. Di tahun 2016, PT. Bank Rakyat Indonesia memberikan bantuan Corporate Society Responsibility (CSR) Peduli Pendidikan dalam
Implementasi Tanggungjawab Sosial ...– Rumambi, Lintong 157
bentuk satu unit minibus senilai Rp. 355.500.000,-. Bantuan ini diberikan untuk menunjang kegiatan akademik Politeknik Negeri Manado. Dengan terlibat dalam program CSR Peduli Pendidikan Bank BRI, maka Poli- teknik menjadi mitra dalam pe- laksanaan CSR. Politeknik juga meng- ikuti program penugasan ADB (Asean Development Banking ). Politeknik di- tugaskan untuk menjadi pusat ung- gulan teknologi pengolahan kayu kelapa dan produk turunannya. Di- harapkan politeknik bisa meng- hasilkan produk yang membantu petani kelapa. Selain itu politeknik dapat menciptakan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa. Dari penjelasan Bapak Kepala Bagian,
Politeknik Negeri Manado dalam aktivitas tanggungjawab sosialnya menjadi mitra dari Bank BRI dan Asean Development Banking. Sebagai pelaku CSR, Politeknik Negeri Mana do melaksanakan berbagai kegiatan tang- gungjawab sosial meliputi kegiatan yang ditujukan untuk pihak intern dan ekstern politeknik serta lingkungan. Sejalan dengan Politeknik Negeri Manado, tiga perguruan tinggi negeri di Surabaya mensinergikan program CSR mereka dalam member- dayakan UMKM melalui penerapan Tri- dharma ketiga (Baried, Septarini dan Rahman, 2012). Universitas Nusantara PGRI Kediri mengimplementasikan tanggung- jawab sosial mereka dalam penyediaan berbagai sarana untuk kebutuhan maha- siswa, pemberian beasiswa bagi mahasiswa dan berbagai kegiatan sosial untuk masya- rakat. Dima et al. (2013) dan Nejati et al. (2011) juga memberikan area yang berbeda dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial yang lebih berfokus pada pengelolaan manajemen. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas tanggungjawab sosial institusi pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan kebijakan intern institusi.
Aktivitas tanggungjawab sosial untuk pihak intern meliputi kegiatan rutin dan
kegiatan tidak rutin. Kegiatan rutin meliputi pemberian beasiswa akademik bagi maha- siswa berprestasi, beasiswa bidik misi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Selain itu, politeknik juga memberikan bantuan penyelesaian studi bagi dosen S2 dan S3. Untuk kegiatan tidak rutin seperti pelatihan dan tes bahasa Inggris bagi mahasiswa. Dalam menghadapi era Masya- rakat Ekonomi Asean, lulusan mahasiswa Politeknik diperhadapkan pada persaingan kerja yang lebih ketat. Untuk itu Politeknik Negeri Manado mempersiapkan maha- siswanya melalui pelatihan bahasa Inggris dengan bekerjasama dengan International Test Centre Jakarta.
Selain itu politeknik juga memberikan bantuan dana bagi dosen untuk mengikuti pelatihan dalam bidang keahlian tertentu. Sebagai tenaga pendidik, dosen harus selalu dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang dimilikinya melalui kegiatan pelatihan. Bentuk kegiatan tidak rutin lainnya, yaitu memberikan bantuan sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa. Dalam menghadapi tuntutan dari dunia industri dimana mereka mensyaratkan calon tenaga kerja harus memiliki sertifikat kompetensi, maka politeknik memberikan bantuan uji kompetensi dengan dana ditanggung oleh politeknik kepada beberapa mahasiswa yang memenuhi kriteria yang disyaratkan
Untuk pihak ekstern, aktivitas tang- gungjawab sosial meliputi kegiatan rutin dan tidak rutin. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bagian Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat bahwa kegiatan rutin ini terdiri dari 3 kegiatan. Kegiatan rutin tersebut dilakukan dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, memberikan kesempatan kerja bagi masya- rakat di sekitar kampus serta menyediakan website Polimdo sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan para stakeholders.
Pertama, kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi program fisik, program
158 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 2, Juni 2017 : 145 – 163