UPAYA ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA TERHADAP PERATURAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANJARMASIN SELATAN 1 BANJARMASIN Oleh: Zainal Fauzi FKIP Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin Abstract - UPAYA ORANG TUA SISWA DALAM MEN
UPAYA ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN
SISWA TERHADAP PERATURAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
BANJARMASIN SELATAN 1 BANJARMASIN
Oleh:
Zainal Fauzi
FKIP Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin
Abstract
Purpose of this study was to determine the extent to which the activity
of parents in attempt to provide guidance to help students to learn responsible as
a student at the school and to find out about the monitoring / supervision of
student learning activities, both at home, at school, and in society.
The study population was all students and student MTs Negeri
Banjarmasin Banjarmasin South 1, amounting to 148 people, which consists of 6
classes: VII D, VII E, VIIIA, VIIIB, IXA, IXB.
The efforts of parents in improving student discipline against such
regulation is expected to increase discipline in bersosialisasikan children learn
and be able to follow the learning process with a sense of security, calm,
comfortable, so the learning process and result can run well and smoothly.
Keywords:
Effort,
parents,
students
Discipline
Regulation.
PENDAHULUAN
Pendidikan
A. Latar Belakang Masalah
keluarga oleh orangtua, memiliki
yang
diberikan
di
yang
arti sebagai pemelihara terhadap
kita
eksestensi dikeluarga itu sendiri,
mencerdaskan
baik didunia maupun di akhirat.
kehidupan bangsa dalam rangka
Dengan demikian jelaslah bahwa
mewujudkan
pembangunan
peran orangtua sangatlah besar
nasional. Hal ini sesuai dengan
dalam pembentukan kepribadian
tujuan pendidikan nasional.
pada diri anak, karena anak yang
Pendidikan
dilaksanakan
bertujuan
di
untuk
negara
Hal ini dikemukakan oleh
dilahirkan
itu
bagaikan
kertas
Nur uhbiyati ( 1995 : 61 ) dalam
putih yang suci sehingga orangtua
bukunya
bebas untuk menulisnya dengan
yang
berjudul
ilmu
warna tinta apapun.
pendidikan yaitu :
Anak
yang
Orangtua
dilahirkan
sebagai
dalam pemeliharaan orangtua dan
pembimbing, harus memberikan
dibesarkan
bimbingan
dan
Orangtua ada yang memerintah
belajar,
membantu
langsung memikul tugas sebagai
memahami
pendidik, baik bersifat sebagai
dihadapi
pemelihara,
diharapkan
sebagai
didalam
sebagai
keluarga.
pengasuh,
pembimbing,
sebagai
motivasi,
arahan
kesulitan
anak.
Orangtua
untuk
terutama
dalam
serta
yang
juga
memberikan
mendorong
Pembina maupun sebagai guru
anak untuk terus belajar. Hal ini
dan pemimpin terhadap anak-
tidak kalah pentingnya, orangtua
anaknya. Ini adalah tugas kodrati
diharapkan untuk menyediakan
dari tiap-tiap manusia.
waktu
untuk
belajar.
Tanpa
Masalah pendidikan anak
adanya bimbingan dan arahan dari
tidak terlepas dari tanggung jawab
orangtua terhadap anak-anaknya,
orangtua,
maka
dimasukkan
walaupun
ke
anak
sekolah.
dicapai.
tujuan
pendidikan
sulit
Latar belakang pendidikan
pimpinan,
pedoman
dan
yang minim membuat orangtua
petunjuk. (John M. Schols &
kurang
Hasan Shadaliy, 1991 : 283).
menyadari
terhadap
anak-anaknya.
‘Dalam penggunaannya,
Menurut Made pidarta ( 1990 : 23 )
istilah bimbingan menimbulkan
dalam
beberapa
tanggung
jawab
buku
Manajemen
kesulitan.
Karena
bahwa
sebagian
rendah
menyamakan istilah bimbingan
menyebabkan kurang perhatian
dengan pendidikan konseling.
orangtua
pendidikan
Padahal kata itu masing-masing
anak, hal ini karena perhatian
memiliki makna yang berbeda
hanya
dan bersifat khusus. Menurut
Pendidikan
‚faktor
Indonesia,
ekonomi
yang
terhadap
dipusatkan
Berdasarkan
untuk
penjajakan
pendahuluan
pada
Banjarmasin
secara
SMP
9
umum
pendapat
yang
W.S Winkel, bimbingan adalah:
Kata
‚Guidance‛
berkaitan
dengan kata ‚Guiding‛, yang
dikatakan bahwa prestasi belajar
diartikan
anak tergolong rendah, sekitar 70%
menunjukkan jalan (showing
ke bawah, disamping itu minat
the way), memimpin (leading),
anak dalam belajar 50%. Menurut
menuntun
guru setempat indeks prestasinya
memberikan petunjuk (giving
di
instruction),
mengatur
(regulating),
mengarahkan
(governing),
memberikan
bawah
rata-rata
yang
ditentukan.
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Bimbingan Belajar
bimbingan
yaitu diambil dari istilah bahasa
inggris
‚Guidance‛
berikut
:
(condukting),
(giving
advice).
(W.S.Winkel,1991:57)
1. Pengertian Bimbingan
Pengertian
nasehat
sebagai
berarti
Bimbingan diberikan oleh
seseorang
pendididkan
yang
yang
memiliki
memadai
untuk menolong individu agar
dapat
mengendalikan
mengemudikan
dan
kegiatan-
1. Pengertian Belajar
Untuk
menguraikan
kegiatan
hidupnya
sendiri,
pengertian
belajar,
maka
membuat
pilihannya
sendiri
penulis
mengemukakan
dan memikul bebannya sendiri.
pendapat para ahli sebagai
Pendapat diatas dapat diartikan
berikut :
bahwa bimbingan merupakan
a. Menurut Slameto (1995:2)
bantuan yang dapat diberikan
‚Belajar
adalah
suatu
oleh pribadi yang terdidik dan
proses
usaha
yang
wanita atau pria yang terlatih,
dilakukan seseorang untuk
kepada setiap individu yang
memperoleh
usianya tidak ditentukan untuk
perubahan
dapat menjalani kegiatan hidup,
yang
mengembangkan
keseluruhan, sebagai hasil
pandangnya,
sudut
mengambil
keputusannya
sendiri
dan
menanggung bebannya sendiri.
Kedudukan
tingkah
baru
laku
secara
pengalamannya
sendiri
dalam
dengan
interaksi
lingkungannya.
pembimbing
hanya sebagai pembantu untuk
mengatur
suatu
kegiatan
yang
b. Menurut Ahmad Muzakir
dan Joko Sutrisno (1997:34)
dimiliki oleh anak, mengambil
Belajar adalah suatu usaha
keputusan, menentukan pilihan
atau
dan memikul bebannya. Anak
bertujuan
memiliki kebebasan, sedangkan
perubahan
pembimbing
seseorang,
memaksakan
kepada anak.
tidak
dapat
kehendaknya
kegiatan
tingkah
yang
mengadakan
didalam
diri
mencakup
laku,
kebiasaan,
sikap,
ilmu
pengetahuan, keterampilan
dan nilai sikap.
c. Menurut Chalijadh hasan
c. Perubahan atau hasil dari
belajar tidak semata-mata
(1999:84)
Belajar
adalah
aktivitas
perkembangan
suatu
melainkan juga mencakup
mental/psikis
sikap dan prilaku.
yang berlangsung dalam
interaksi
aktif
dengan
lingkungan
d. Perubahan
latihan
yang
menghasilkan
keterampilan,
nilai
e. Perubahan
mengarah
dan
usaha
yang
yang
terjadi
kepada hal-hal
yang positif tidak mengarah
sikap.
Dari
dan
karena
bukan secara kebetulan.
dalam
pengetahuan-pengetahuan,
terjadi
dilakukan dengan sengaja
perubahan-
perubahan
intelektual
beberapa
kepada hal yang negatif.
definisi
belajar yang dikemukakan para
ahli diatas dapat digambarkan
B. Tujuan Bimbingan Belajar
Menurut Yusuf Gunawan
tentang belajar, yaitu:
a. Belajar adalah suatu proses
atau
kegiatan
Bimbingan dan Konseling membagi
untuk
tujuan
bimbingan
pengetahuan
bagian
yaitu:
umum
dan
dilakukan
memperoleh
yang
(1992:41) dalam bukunya Pengantar
baru.
b. Proses atau aktivitas yang
menjadi
‚Tujuan
tujuan
dua
bersifat
bimbingan
merupakan penjabaran dari tujuan
menghasilkan
umum’. Tujuan bimbingan bersifat
perubahan pada individu.
umum adalah penemuan diri dan
Perubahan
dunianya,
dilakukan
itu
dengan
perkembangan
secara
didapatkannya kemampuan
optimal, realisasi diri secara bernilai
baru dalam waktu yang
sebagai individu. Sedangkan tujuan
relatif lama (selalu menuju
penjabaran dari tujuan bimbingan
kesempurnaan)
umum adalah :
1. Mengerti
dirinya
dan
1. Kemampuan
berprestasi
disekolah.
lingkungannya.
2. Mampu memilih, memutuskan,
2. Sikap
menghormati
dan merencanakan hidup secara
kepentingan dan harga diri dari
bijaksana
baik
orang lain.
pendididkan,
pekerjaan,
bidang
dan
hidup.
soal pribadi.
3. Mengembangkan
dan
kemampuan
kesanggupan
secara
4. Pemahaman tentang kesulitan
hidup.
5. Penyelesaian kesulitan dalam
optimal.
4. Membantu
memecahkan
masalah yang dihadapi secara
5. Mengolah
aktivitas
6. Pengarahan
dan
mengatasi
mengembangkan
pandangnya
sudut
dan
mengambil
keputusan
serta
mempertanggung jawabkannya.
6. Memahami dan mengarahkan
dalam bertindak secara
sikap sesuai dengan tuntunan
kerja
yang
tepat
untuk hari kemudian.
1. kepandaian, angan-angan dan
kondisi kesehatan/fisik.
2. Menentukan pembagian waktu
dan
merencanakan
jadwal
belajar.
3. Memilih pelajaran tambahan,
baik yang berhubungan dengan
keadaan lingkungannya.
itu
sekolah.
7. Persiapan
kehidupannya,
Selain
belajar.
masalah dalam hal melanjutkan
bijaksana.
diri
3. Cara-cara mengatasi kesulitan
Singgih
D.
pelajaran
disekolah
maupun
Gunarsa (1995:14) dalam bukunya
untuk mengembangkan bakat
Psikologi
anak sendiri.
menyatakan
bimbingan
untuk
membimbing,
bahwa
diupayakan
akan memperoleh :
tujuan
Tujuan bimbingan belajar
supaya
diatas tidak hanya berlaku untuk
kegiatan bimbingan sekolah. Tetapi
juga
berlaku
untuk
kegiatan
bukan karena dorongan dari
bimbingan belajar dirumah sesuai
orang lain melainkan kemauan
dengan
diri
kesanggupan
dan
sendiri.
Dan
motivasi
kemampuan serta sesuai dengan
ekstrinsik adalah motivasi ini
potensi yang dililiki oleh orang tua.
timbul sebagai
akibat karena
pengaruh dari dirinya apakah
C. Aktivitas Bimbingan Orang Tua
karena
ajakan,
Terhadap Belajar Anak
paksaan
dari
1. Tuntutan dan Pengarahan
sehingga ia mau.
Tuntutan dan pengarahan
suruhan,
orang
lain
Jadi kalau motivasi belajar
yang
anak ini adalah datang dari luar
bersekolah sangat diperlukan,
diri anak, disini yang berperan
yakni merupakan salah satu
adalah
aspek
motivasi
orang
tua
kepada
penentu
keberhasilan
orang
tua
belajar
sebagai
anaknya,
dengan berbagai cara agar anak
anak dalam belajar.
Tuntutan dan pengarahan
rajin belajar. Motivasi anak agar
orang tua kepada anak bisa
selalu
berupa bimbingan cara belajar
dilakukuan dengan cara sebagai
yang baik kepada anak dan
berikut:
memberikan
a. Memberikan nasehat
penjelasan
giat
belajar
bisa
pelajaran bagi anak, jika anak
Orang tua mendorong anak
tidak
untuk belajar bisa dengan
mengerti
terhadap
pelajaran yang dipelajarinya.
nasehat
tentang pentingnya belajar
2. Motivasi Belajar
Sebagaimana
memberikan
diungkapkan
Uzer Usman (1994:24), yaitu:
bagi anak.
b. Memberikan hadiah
intrinsik
yaitu
Selain memberikan nasehat
timbul
sebagai
orang tua bisa mendorong
akibat dari dalam diri sendiri
anaknya supaya giat belajar
Motivasi
motivasi
ini
dengan menjanjikan hadiah
Lancar tidaknya seseorang
bila anak berhasil dalam
dalam kegiatan belajarnya bisa
belajar
untuk
ditentukan
prestasi
ybag
mencapai
diinginkan,
sehingga
mereka
bergairah
dalam
karena
belajar
yang
dimilikinya. Pemberian fasilitas
belajar
belajar yang memadai akan
dari
orang tuanya.
membantu
mencapai
c. Memberikan pujian
Di
tidak
lebih
termotivasi
anak
untuk
tujuan
belajar.
Sebaliknya kekurangan fasilitas
samping
memberikan
fasilitas
lengkap
hadiah
bisa
belajar, misalnya berupa bukubuku
pelajaran
yang
tidak
juga orang tua memotivasi
dimiliki akan menghambat anak
anaknya
untuk mengikuti pelajarannya
dengan
bila
baik di sekolah maupun untuk
anak mendapat nilai baik
mengulang di rumah. Peranan
disetiap
Orang Tua Dalam Bimbingan
memberikan
untuk
pujian
mata
pelajaran
mencapai
prestasi
belajar
Membicarakan
yang diinginkan.
peranan
tua
tua
dalam
bimbingan belajar bagi anak di
3. Perhatian masalah belajar
Orang
orang
tentang
perlu
rumah tidak luput dari fungsi
memberikan perhatian masalah
keluarga
sebagai
belajar anak. Orang tua harus
pendidikan
yang
mengenal
atau
utama. Hal ini memiliki kosekuensi
masalah yang dihadapi anak
bahwa yang paling bertanggung
dengan
cara
jawab
kepada
anak
kesulitan
menanyakan
apakah
ada
pelajaran yang sukar diikutinya.
4. Pemberian fasilitas belajar
dalam
lembaga
pertama
dan
pelaksanaan
pendidikan adalah keluarga.
Untuk
mencapai
tujuan
yang telah di tetapkan maka pihak
sekolah harus di bantu oleh orang
tua.
Hal
ini
bertujuan
4. Keempat,
bijaksana
dalam
menghadapi kesukaran belajar
untuk
tercapainya tujuan yang telah di
anak.
tetapkan oleh sekolah dan orang
5. Kelima,
pengorbanan
tanpa
pamrih dan
tua itu sendiri.
Bantuan yang di berikan
6. Keenam,
gembira
dan
berbahagia selalu.
oleh orang tua di rumah dalam
prestasi
Dari hal yang tersebut diatas
belajar anak bisa berupa bimbingan
diterangkan bahwa apabila orang
belajar.
tua
rangka
meningkatkan
Bimbingan
belajar
ini
maupun
pihak
sekolah
adalah berupa perhatian agar anak
menginginkan tercapainya tujuan
memilki
positif
yang telah ditetapkan, maka bukan
terhadap ilmu pengetahuan yang
hanya oranh tua saja yang harus
akan telah dipelajari di sekolah.
menerapkan keenam sikap dan
Bantuan yang diberikan oleh orang
perlakuan tersebut, akan tetapi bisa
tua daik dalam materi maupun
juga dituntut pada pihak sekolah
dalam bentuk spiritual.
yang
perhatian
Sebagaimana
yang
disebutkan
banyak
pendidikan dan ilmu pengetahuan
oleh Hasan Basri (1996:24) bahwa
diluar
sikap
masyarakat.
dan
prilaku
orang
tua
tehadap anak agat tujuan yang
memberikan
sekolah
dan
lingkungan
Pada dasarnya tugas antara
diharapkan dapat tercapai adalah:
guru dan orang tua kedua-duanya
1. Pertama, kasih sayang yang
sama-sama mendidik, dimana guru
dan orang tua berusaha agar anak
ikhlas.
2. Kedua,
perhatian
dan
bimbingan
pengarahan yang kontinyu.
kedewasaan.
Titik
perbedaan yang jelas terletak pada
pengertian yang benar.
3. Ketiga,
mencapai
dan
lokasi mereka bertugas dan waktu
yang tersedia. Orang tua sebagai
pendidik
pertama
dalam
limgkungan
keluarga
tentunya
bahwa
kegiatan-kegiatan
dalam
waktu yang tersedia lebih banyak,
memberikan bimbingan belajar bagi
sedangkan guru adalah pendidik
anak adalah:
yang kedua dilingkungan sekolah
1. Menyediakan fasilitas belajar.
yang hanya dapat melaksanakan
2. Mengawasi
tugas mendidik dalam waktu yang
Adanya
peralihan
rumah
tangga
ke
pendidikan sekolah memerlukan
kerja
sama
anak
dirumah.
3. Mengawasi penggunaan waktu
relative singkat.
pendidikan
belajar
yang
harmonis,
utamanya
antara
kedua
unsur
pendidik
yang
berperan
di
belajar dirumah.
4. Mengenal
kesulitan-kesulitan
anak dalam belajar.
5. Menolong
anak
mengatasi
dalam belajar.
Disamping
kegiatan-
dalamnya yakni orang tua dan
kegiatan belajar diatas orang tua
guru. Karena objek yang mereka
perlu kerja sama dengan pihak
hadapi sama. Justru itu hendaklah
sekolah (guru atau wali kelas).
adanya
dan
berusaha memberikan bimbingan
sehingga
belajar kepada anak sesuai dengan
kesatuan
keserasian
tujuan
arah
bimbingan
yang diinginkan
mudah
tercapai.
kemampuan
orang
tua
dan
kebutuhan anak itu sendiri.
Sebagai
bertanggung
orang
tua
jawab
yang
dalam
D. Faktor-Faktor
Yang
membimbing anak-anaknya dalam
Mempengaruhi Bimbingan Orang
belajar dirumah maka ada beberapa
Tua Terhadap Belajar Anak.
kegiatan yang harus diperhatikan
Setiap kegiatan atau apapun
dan tidak boleh diabaikan. Menurut
yang dilakukan sudah barang tentu
Kartini Kartono (1996:33) dalam
tidak terlepas dari berbagai faktor
bukunya
Tua
yang mempengaruhinya. Kegiatan
menyatakan
atau usaha yang dilakukan akan
Memandu
Peranan
Anak,
Orang
bernilai baik atau berhasil jika
kebutuhan
didukung oleh banyak faktor yang
terabaikan.
bernilai
positif.
pendidikan
Sebaliknya,
Keluarga yang memiliki
kegiatan atau usaha yang dilakukan
tingkat ekonomi rendah tidak
tidak
akan mampu berbuat banyak
akan
behasil
baik
jika
memiliki faktoe yang negative.
untuk pendidikan keluarga, hal
1. Faktor Tingkat Ekonomi Orang
ini
Tua
disebabkan
pikiran
Faktor
tingkat
ekonomi
serta
tenaga
waktu
dimiliki
dan
yang
dicurahkan
adalah termasuk masalah yang
sepenuhnya untuk memenuhi
penting dalam keluarga, faktor
kebutuhan keluarga.
ekonomi
berkaitan
Jika
dengan
keadaan
ekonomi
pemenuhan kebutuhan pokok
dihubungkan bimbingan belajar
keluarga.
bagi anak, maka jelas keluarga
Jika
dihubungkan
pendapatan keluarga dengan
yang
pendidikan,
keluarga
ekonomi yang baik memiliki
penghasilan
kemampuan yang lebih baik
yang
maka
memiliki
memiliki
yang mencukupi akan memiliki
pula
pondasi dan kemampuan yang
bimbingan belajar bagi anak,
baik
khususnya dalam pemenuhan
untuk
membiayai
dalam
keadaan
kebutuhan keluarga, termasuk
sarana
juga kebutuhan pendididkan.
belajar yang diperlukan bagi
Sebaliknya
anak.
memiliki
keluarga
penghasilan
yang
belajar
memberikan
dan
fasilitas
yang
maka
Berdasarkan hal diatas
penghasilan atau pendapatan
waktu yang tersedia bagi orang
keluarga lebih diarahkan untuk
tua
memenuhi
mempengaruhi
kurang
mencukupi
kebutuhan
pokok
keluarga, sehingga tidak heran
merupakan
faktor
yang
bimbingan
orang tua terhadap belajar anak.
anak tinggal harus betul-betul
2. Faktor Kondisi Lingkungan
Yang dimaksud dengan
kondisi
limgkungan
adalah
di
sini
pengaruh
dimunculkan
lingkungan
yang
dapat menciptakan iklim yang
kondusif
bagi
lingkungan
terciptanya
yang
dapat
oleh
keadaan
merangsang anak atau keluarga
yang
menjadi
untuk belajar.
Dengan demikian dapat
tempat tinggal keluarga atau
anak. Pengaruh ini bisa diterima
dikatakan
secara
Faktor
lingkungan memiliki pengaruh
yang
bimbingan orang tua terhadap
langsung.
keadaan
lingkungan
memberikan pengaruh secara
langsung
adalah
bahwa
kondisi
belajar anak.
pergaulan
sehari-hari dengan orang luar
SIMPULAN DAN SARAN
rumah seperti teman sekolah,
guru dan masyarakat tempat
keluarga menetap. Sedangkan
yang
memberikan
pengaruh
secara tidak langsung adalah
melalui radio, televisi, membaca
pendidikan
itulah
konteks
secara
umum
khususnya dalam upaya dalam
bimbingan
anak,
belajar
terhadap
lingkungan
tempat
keluarga
harus
tinggal
diperhatikan
kondisi.
masyarakat
situasi
dan
Limgkungan
tempat
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis
data,
keluarga
maka
dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Bimbingan orang tua terhadap
belajar
buku, majalah, surat kabar.
Untuk
A. Simpulan
anak
pada
sekolah
Madrasah Tsanawiyah Negeri
Banjarmasin
Selatan
1
Banjarmasin dalam memberikan
tuntunan, pengarahan, motivasi
dan perhatian terhadap belajar
anak meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Sebagaian
besar
(tinggi
sekali) siswa sudah memiliki
jadwal belajar khusus, dan
membantu
orang
karena tidak bisa.
tua
selalu
belajar
anak
memberikan bimbingan dan
b. Jenis pekerjaan orang tua
hanya kadang-kadang dapat
tidak begitu mengganggu
memberikan
untuk
pelajaran
penjelasan
pada
anaknya
yang
bimbingan belajar terhadap
anak.
karena anak bisa sendiri.
b. Motivasi
melakukan
diberikan
c. Keadaan ekonomi orang tua
sudah cukup memadai.
orang tua sudah tinggi.
c. Perhatian
orang
tua
terhadap
masalah
anak
d. Kondisi lingkungan belajar
anak kurang kondusif.
masih kurang.
d. Orang
tua
selalu
memberikan fasilitias belajar
yang cukup, menyediakan
waktu dan kondisi belajar
2. Faktor-faktor
terhadap
1. Kepada orang tua atau wali
murid selaku pendidik di
2. rumah
agar
memberikan
tuntunan, sehingga pengarahan,
yang tenang.
mempengaruhi
B. Saran-saran
yang
orang
tua
anak
pada
belajar
motivasi
dan
perhatian
terhadap masalah belajar anak
lebih ditingkatkan.
sekolah Madrasah Tsanawiyah
3. Hendaknya
Negeri Banjarmasin Selatan 1
melangkapi
Banjarmasin sebagai berikut :
anak dan menyediakan waktu
a. Latar
yang cukup untuk membimbing
belakang
tingkat
pendidikan orang tua yang
4. Hendaknya
besar hanya berpendidikan
terpengaruh
SD, sehingga tidak mampu
lingkungan
rendah,
fasilitas
tua
belajar
belajar anak di rumah.
sebagaian
masih
orang
kondusif.
anak
tidak
terhadap
yang
kurang
DAFTAR PUSTAKA
Abu
Ahmadi (1997), Sosiologi
Pendidikan, Rineka Cipta
Jakarta.
Ahmad Muzakir dan Joko Sutrisno
(1997), Psikologi Pendidikan,
Pustaka Setia Semarang.
Muhammad Ali (1982) Penelitian
Kependidikan Prosedur dan
Strategi, Bandung.
Ngalim
Poerwanto
(1993),
Administrasi dan Supervisi
Pendidikan,
PT.
Remaja
Rosdakarya Bandung.
Nur
Chalijah Hasan (1994), Dimensidimensi
Psikologi
Pendidikan,
AL
Ikhlas
Surabaya.
Dewa
Ketut
Sukardi
(1993),
Bimbingan dan Penyuluhan,
Usaha Nasional Surabaya.
Dewa Ketut Sukardi, Op. cit.
Hasan
Basri
(1996),
Remaja
Berkualitas
(Problematika
Remaja
dan
Solusinya),
Pustaka Pelajar Yogyakarta.
John M. Echols dan Hasan Shadily
(1991),
Kamus
Inggris
Indonesia, PT. Gramedia
Jakarta.
Kartini Kartono, Peranan Keluarga
Memandu Anak, PT Rajawali
Press, tt Jakarta.
Made Pidarta (1990), Manajemen
Pendidikan Nasional, Usaha
Nasional Surabaya.
Moh. Uzer Usman (1994), Menjadi
Guru yang Profesional, PT.
Remaja
Rosdakarya
Bandung.
Uhbiyati
(1995),
Ilmu
Pendidikan Islam, Pustaka
Setia Bandung.
Oemar Hamalik (1995), Kurikulum
dan
Pembelajaran
bumi
Aksara Jakarta.
Singgih G. Gunarse (1995), Psikologi
Untuk
Membimbing,
Gunung Mulia Edisi VIII
Jakarta.
Slameto (1995), Belajar dan Faktorfaktor
yang
Mempengaruhinya, Rineka
Cipta Jakarta.
Sudjana
(1982),
Metodologi
Penelitian, Usaha Nasional
Jakarta.
Sumadi
Suryabrata
(1995),
Psikologi Pendidikan, Raja
Grafindo Persada Jakarta.
Syahril dan Riska Ahmad (1997),
Pengantar Bimbingan dan
Konseling, Angkasa Raya
Padang.
W.S.Wingkel (1991), Bimbingan
dan
Konseling,
PT.
Gramedia Jakarta.
Yusuf
Gunawan
(1992),
Pengantar Bimbingan dan
Konseling Buku Panduan
Mahasiswa, PT. Gramedia
Pustaka Utama Jakarta
SISWA TERHADAP PERATURAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
BANJARMASIN SELATAN 1 BANJARMASIN
Oleh:
Zainal Fauzi
FKIP Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin
Abstract
Purpose of this study was to determine the extent to which the activity
of parents in attempt to provide guidance to help students to learn responsible as
a student at the school and to find out about the monitoring / supervision of
student learning activities, both at home, at school, and in society.
The study population was all students and student MTs Negeri
Banjarmasin Banjarmasin South 1, amounting to 148 people, which consists of 6
classes: VII D, VII E, VIIIA, VIIIB, IXA, IXB.
The efforts of parents in improving student discipline against such
regulation is expected to increase discipline in bersosialisasikan children learn
and be able to follow the learning process with a sense of security, calm,
comfortable, so the learning process and result can run well and smoothly.
Keywords:
Effort,
parents,
students
Discipline
Regulation.
PENDAHULUAN
Pendidikan
A. Latar Belakang Masalah
keluarga oleh orangtua, memiliki
yang
diberikan
di
yang
arti sebagai pemelihara terhadap
kita
eksestensi dikeluarga itu sendiri,
mencerdaskan
baik didunia maupun di akhirat.
kehidupan bangsa dalam rangka
Dengan demikian jelaslah bahwa
mewujudkan
pembangunan
peran orangtua sangatlah besar
nasional. Hal ini sesuai dengan
dalam pembentukan kepribadian
tujuan pendidikan nasional.
pada diri anak, karena anak yang
Pendidikan
dilaksanakan
bertujuan
di
untuk
negara
Hal ini dikemukakan oleh
dilahirkan
itu
bagaikan
kertas
Nur uhbiyati ( 1995 : 61 ) dalam
putih yang suci sehingga orangtua
bukunya
bebas untuk menulisnya dengan
yang
berjudul
ilmu
warna tinta apapun.
pendidikan yaitu :
Anak
yang
Orangtua
dilahirkan
sebagai
dalam pemeliharaan orangtua dan
pembimbing, harus memberikan
dibesarkan
bimbingan
dan
Orangtua ada yang memerintah
belajar,
membantu
langsung memikul tugas sebagai
memahami
pendidik, baik bersifat sebagai
dihadapi
pemelihara,
diharapkan
sebagai
didalam
sebagai
keluarga.
pengasuh,
pembimbing,
sebagai
motivasi,
arahan
kesulitan
anak.
Orangtua
untuk
terutama
dalam
serta
yang
juga
memberikan
mendorong
Pembina maupun sebagai guru
anak untuk terus belajar. Hal ini
dan pemimpin terhadap anak-
tidak kalah pentingnya, orangtua
anaknya. Ini adalah tugas kodrati
diharapkan untuk menyediakan
dari tiap-tiap manusia.
waktu
untuk
belajar.
Tanpa
Masalah pendidikan anak
adanya bimbingan dan arahan dari
tidak terlepas dari tanggung jawab
orangtua terhadap anak-anaknya,
orangtua,
maka
dimasukkan
walaupun
ke
anak
sekolah.
dicapai.
tujuan
pendidikan
sulit
Latar belakang pendidikan
pimpinan,
pedoman
dan
yang minim membuat orangtua
petunjuk. (John M. Schols &
kurang
Hasan Shadaliy, 1991 : 283).
menyadari
terhadap
anak-anaknya.
‘Dalam penggunaannya,
Menurut Made pidarta ( 1990 : 23 )
istilah bimbingan menimbulkan
dalam
beberapa
tanggung
jawab
buku
Manajemen
kesulitan.
Karena
bahwa
sebagian
rendah
menyamakan istilah bimbingan
menyebabkan kurang perhatian
dengan pendidikan konseling.
orangtua
pendidikan
Padahal kata itu masing-masing
anak, hal ini karena perhatian
memiliki makna yang berbeda
hanya
dan bersifat khusus. Menurut
Pendidikan
‚faktor
Indonesia,
ekonomi
yang
terhadap
dipusatkan
Berdasarkan
untuk
penjajakan
pendahuluan
pada
Banjarmasin
secara
SMP
9
umum
pendapat
yang
W.S Winkel, bimbingan adalah:
Kata
‚Guidance‛
berkaitan
dengan kata ‚Guiding‛, yang
dikatakan bahwa prestasi belajar
diartikan
anak tergolong rendah, sekitar 70%
menunjukkan jalan (showing
ke bawah, disamping itu minat
the way), memimpin (leading),
anak dalam belajar 50%. Menurut
menuntun
guru setempat indeks prestasinya
memberikan petunjuk (giving
di
instruction),
mengatur
(regulating),
mengarahkan
(governing),
memberikan
bawah
rata-rata
yang
ditentukan.
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Bimbingan Belajar
bimbingan
yaitu diambil dari istilah bahasa
inggris
‚Guidance‛
berikut
:
(condukting),
(giving
advice).
(W.S.Winkel,1991:57)
1. Pengertian Bimbingan
Pengertian
nasehat
sebagai
berarti
Bimbingan diberikan oleh
seseorang
pendididkan
yang
yang
memiliki
memadai
untuk menolong individu agar
dapat
mengendalikan
mengemudikan
dan
kegiatan-
1. Pengertian Belajar
Untuk
menguraikan
kegiatan
hidupnya
sendiri,
pengertian
belajar,
maka
membuat
pilihannya
sendiri
penulis
mengemukakan
dan memikul bebannya sendiri.
pendapat para ahli sebagai
Pendapat diatas dapat diartikan
berikut :
bahwa bimbingan merupakan
a. Menurut Slameto (1995:2)
bantuan yang dapat diberikan
‚Belajar
adalah
suatu
oleh pribadi yang terdidik dan
proses
usaha
yang
wanita atau pria yang terlatih,
dilakukan seseorang untuk
kepada setiap individu yang
memperoleh
usianya tidak ditentukan untuk
perubahan
dapat menjalani kegiatan hidup,
yang
mengembangkan
keseluruhan, sebagai hasil
pandangnya,
sudut
mengambil
keputusannya
sendiri
dan
menanggung bebannya sendiri.
Kedudukan
tingkah
baru
laku
secara
pengalamannya
sendiri
dalam
dengan
interaksi
lingkungannya.
pembimbing
hanya sebagai pembantu untuk
mengatur
suatu
kegiatan
yang
b. Menurut Ahmad Muzakir
dan Joko Sutrisno (1997:34)
dimiliki oleh anak, mengambil
Belajar adalah suatu usaha
keputusan, menentukan pilihan
atau
dan memikul bebannya. Anak
bertujuan
memiliki kebebasan, sedangkan
perubahan
pembimbing
seseorang,
memaksakan
kepada anak.
tidak
dapat
kehendaknya
kegiatan
tingkah
yang
mengadakan
didalam
diri
mencakup
laku,
kebiasaan,
sikap,
ilmu
pengetahuan, keterampilan
dan nilai sikap.
c. Menurut Chalijadh hasan
c. Perubahan atau hasil dari
belajar tidak semata-mata
(1999:84)
Belajar
adalah
aktivitas
perkembangan
suatu
melainkan juga mencakup
mental/psikis
sikap dan prilaku.
yang berlangsung dalam
interaksi
aktif
dengan
lingkungan
d. Perubahan
latihan
yang
menghasilkan
keterampilan,
nilai
e. Perubahan
mengarah
dan
usaha
yang
yang
terjadi
kepada hal-hal
yang positif tidak mengarah
sikap.
Dari
dan
karena
bukan secara kebetulan.
dalam
pengetahuan-pengetahuan,
terjadi
dilakukan dengan sengaja
perubahan-
perubahan
intelektual
beberapa
kepada hal yang negatif.
definisi
belajar yang dikemukakan para
ahli diatas dapat digambarkan
B. Tujuan Bimbingan Belajar
Menurut Yusuf Gunawan
tentang belajar, yaitu:
a. Belajar adalah suatu proses
atau
kegiatan
Bimbingan dan Konseling membagi
untuk
tujuan
bimbingan
pengetahuan
bagian
yaitu:
umum
dan
dilakukan
memperoleh
yang
(1992:41) dalam bukunya Pengantar
baru.
b. Proses atau aktivitas yang
menjadi
‚Tujuan
tujuan
dua
bersifat
bimbingan
merupakan penjabaran dari tujuan
menghasilkan
umum’. Tujuan bimbingan bersifat
perubahan pada individu.
umum adalah penemuan diri dan
Perubahan
dunianya,
dilakukan
itu
dengan
perkembangan
secara
didapatkannya kemampuan
optimal, realisasi diri secara bernilai
baru dalam waktu yang
sebagai individu. Sedangkan tujuan
relatif lama (selalu menuju
penjabaran dari tujuan bimbingan
kesempurnaan)
umum adalah :
1. Mengerti
dirinya
dan
1. Kemampuan
berprestasi
disekolah.
lingkungannya.
2. Mampu memilih, memutuskan,
2. Sikap
menghormati
dan merencanakan hidup secara
kepentingan dan harga diri dari
bijaksana
baik
orang lain.
pendididkan,
pekerjaan,
bidang
dan
hidup.
soal pribadi.
3. Mengembangkan
dan
kemampuan
kesanggupan
secara
4. Pemahaman tentang kesulitan
hidup.
5. Penyelesaian kesulitan dalam
optimal.
4. Membantu
memecahkan
masalah yang dihadapi secara
5. Mengolah
aktivitas
6. Pengarahan
dan
mengatasi
mengembangkan
pandangnya
sudut
dan
mengambil
keputusan
serta
mempertanggung jawabkannya.
6. Memahami dan mengarahkan
dalam bertindak secara
sikap sesuai dengan tuntunan
kerja
yang
tepat
untuk hari kemudian.
1. kepandaian, angan-angan dan
kondisi kesehatan/fisik.
2. Menentukan pembagian waktu
dan
merencanakan
jadwal
belajar.
3. Memilih pelajaran tambahan,
baik yang berhubungan dengan
keadaan lingkungannya.
itu
sekolah.
7. Persiapan
kehidupannya,
Selain
belajar.
masalah dalam hal melanjutkan
bijaksana.
diri
3. Cara-cara mengatasi kesulitan
Singgih
D.
pelajaran
disekolah
maupun
Gunarsa (1995:14) dalam bukunya
untuk mengembangkan bakat
Psikologi
anak sendiri.
menyatakan
bimbingan
untuk
membimbing,
bahwa
diupayakan
akan memperoleh :
tujuan
Tujuan bimbingan belajar
supaya
diatas tidak hanya berlaku untuk
kegiatan bimbingan sekolah. Tetapi
juga
berlaku
untuk
kegiatan
bukan karena dorongan dari
bimbingan belajar dirumah sesuai
orang lain melainkan kemauan
dengan
diri
kesanggupan
dan
sendiri.
Dan
motivasi
kemampuan serta sesuai dengan
ekstrinsik adalah motivasi ini
potensi yang dililiki oleh orang tua.
timbul sebagai
akibat karena
pengaruh dari dirinya apakah
C. Aktivitas Bimbingan Orang Tua
karena
ajakan,
Terhadap Belajar Anak
paksaan
dari
1. Tuntutan dan Pengarahan
sehingga ia mau.
Tuntutan dan pengarahan
suruhan,
orang
lain
Jadi kalau motivasi belajar
yang
anak ini adalah datang dari luar
bersekolah sangat diperlukan,
diri anak, disini yang berperan
yakni merupakan salah satu
adalah
aspek
motivasi
orang
tua
kepada
penentu
keberhasilan
orang
tua
belajar
sebagai
anaknya,
dengan berbagai cara agar anak
anak dalam belajar.
Tuntutan dan pengarahan
rajin belajar. Motivasi anak agar
orang tua kepada anak bisa
selalu
berupa bimbingan cara belajar
dilakukuan dengan cara sebagai
yang baik kepada anak dan
berikut:
memberikan
a. Memberikan nasehat
penjelasan
giat
belajar
bisa
pelajaran bagi anak, jika anak
Orang tua mendorong anak
tidak
untuk belajar bisa dengan
mengerti
terhadap
pelajaran yang dipelajarinya.
nasehat
tentang pentingnya belajar
2. Motivasi Belajar
Sebagaimana
memberikan
diungkapkan
Uzer Usman (1994:24), yaitu:
bagi anak.
b. Memberikan hadiah
intrinsik
yaitu
Selain memberikan nasehat
timbul
sebagai
orang tua bisa mendorong
akibat dari dalam diri sendiri
anaknya supaya giat belajar
Motivasi
motivasi
ini
dengan menjanjikan hadiah
Lancar tidaknya seseorang
bila anak berhasil dalam
dalam kegiatan belajarnya bisa
belajar
untuk
ditentukan
prestasi
ybag
mencapai
diinginkan,
sehingga
mereka
bergairah
dalam
karena
belajar
yang
dimilikinya. Pemberian fasilitas
belajar
belajar yang memadai akan
dari
orang tuanya.
membantu
mencapai
c. Memberikan pujian
Di
tidak
lebih
termotivasi
anak
untuk
tujuan
belajar.
Sebaliknya kekurangan fasilitas
samping
memberikan
fasilitas
lengkap
hadiah
bisa
belajar, misalnya berupa bukubuku
pelajaran
yang
tidak
juga orang tua memotivasi
dimiliki akan menghambat anak
anaknya
untuk mengikuti pelajarannya
dengan
bila
baik di sekolah maupun untuk
anak mendapat nilai baik
mengulang di rumah. Peranan
disetiap
Orang Tua Dalam Bimbingan
memberikan
untuk
pujian
mata
pelajaran
mencapai
prestasi
belajar
Membicarakan
yang diinginkan.
peranan
tua
tua
dalam
bimbingan belajar bagi anak di
3. Perhatian masalah belajar
Orang
orang
tentang
perlu
rumah tidak luput dari fungsi
memberikan perhatian masalah
keluarga
sebagai
belajar anak. Orang tua harus
pendidikan
yang
mengenal
atau
utama. Hal ini memiliki kosekuensi
masalah yang dihadapi anak
bahwa yang paling bertanggung
dengan
cara
jawab
kepada
anak
kesulitan
menanyakan
apakah
ada
pelajaran yang sukar diikutinya.
4. Pemberian fasilitas belajar
dalam
lembaga
pertama
dan
pelaksanaan
pendidikan adalah keluarga.
Untuk
mencapai
tujuan
yang telah di tetapkan maka pihak
sekolah harus di bantu oleh orang
tua.
Hal
ini
bertujuan
4. Keempat,
bijaksana
dalam
menghadapi kesukaran belajar
untuk
tercapainya tujuan yang telah di
anak.
tetapkan oleh sekolah dan orang
5. Kelima,
pengorbanan
tanpa
pamrih dan
tua itu sendiri.
Bantuan yang di berikan
6. Keenam,
gembira
dan
berbahagia selalu.
oleh orang tua di rumah dalam
prestasi
Dari hal yang tersebut diatas
belajar anak bisa berupa bimbingan
diterangkan bahwa apabila orang
belajar.
tua
rangka
meningkatkan
Bimbingan
belajar
ini
maupun
pihak
sekolah
adalah berupa perhatian agar anak
menginginkan tercapainya tujuan
memilki
positif
yang telah ditetapkan, maka bukan
terhadap ilmu pengetahuan yang
hanya oranh tua saja yang harus
akan telah dipelajari di sekolah.
menerapkan keenam sikap dan
Bantuan yang diberikan oleh orang
perlakuan tersebut, akan tetapi bisa
tua daik dalam materi maupun
juga dituntut pada pihak sekolah
dalam bentuk spiritual.
yang
perhatian
Sebagaimana
yang
disebutkan
banyak
pendidikan dan ilmu pengetahuan
oleh Hasan Basri (1996:24) bahwa
diluar
sikap
masyarakat.
dan
prilaku
orang
tua
tehadap anak agat tujuan yang
memberikan
sekolah
dan
lingkungan
Pada dasarnya tugas antara
diharapkan dapat tercapai adalah:
guru dan orang tua kedua-duanya
1. Pertama, kasih sayang yang
sama-sama mendidik, dimana guru
dan orang tua berusaha agar anak
ikhlas.
2. Kedua,
perhatian
dan
bimbingan
pengarahan yang kontinyu.
kedewasaan.
Titik
perbedaan yang jelas terletak pada
pengertian yang benar.
3. Ketiga,
mencapai
dan
lokasi mereka bertugas dan waktu
yang tersedia. Orang tua sebagai
pendidik
pertama
dalam
limgkungan
keluarga
tentunya
bahwa
kegiatan-kegiatan
dalam
waktu yang tersedia lebih banyak,
memberikan bimbingan belajar bagi
sedangkan guru adalah pendidik
anak adalah:
yang kedua dilingkungan sekolah
1. Menyediakan fasilitas belajar.
yang hanya dapat melaksanakan
2. Mengawasi
tugas mendidik dalam waktu yang
Adanya
peralihan
rumah
tangga
ke
pendidikan sekolah memerlukan
kerja
sama
anak
dirumah.
3. Mengawasi penggunaan waktu
relative singkat.
pendidikan
belajar
yang
harmonis,
utamanya
antara
kedua
unsur
pendidik
yang
berperan
di
belajar dirumah.
4. Mengenal
kesulitan-kesulitan
anak dalam belajar.
5. Menolong
anak
mengatasi
dalam belajar.
Disamping
kegiatan-
dalamnya yakni orang tua dan
kegiatan belajar diatas orang tua
guru. Karena objek yang mereka
perlu kerja sama dengan pihak
hadapi sama. Justru itu hendaklah
sekolah (guru atau wali kelas).
adanya
dan
berusaha memberikan bimbingan
sehingga
belajar kepada anak sesuai dengan
kesatuan
keserasian
tujuan
arah
bimbingan
yang diinginkan
mudah
tercapai.
kemampuan
orang
tua
dan
kebutuhan anak itu sendiri.
Sebagai
bertanggung
orang
tua
jawab
yang
dalam
D. Faktor-Faktor
Yang
membimbing anak-anaknya dalam
Mempengaruhi Bimbingan Orang
belajar dirumah maka ada beberapa
Tua Terhadap Belajar Anak.
kegiatan yang harus diperhatikan
Setiap kegiatan atau apapun
dan tidak boleh diabaikan. Menurut
yang dilakukan sudah barang tentu
Kartini Kartono (1996:33) dalam
tidak terlepas dari berbagai faktor
bukunya
Tua
yang mempengaruhinya. Kegiatan
menyatakan
atau usaha yang dilakukan akan
Memandu
Peranan
Anak,
Orang
bernilai baik atau berhasil jika
kebutuhan
didukung oleh banyak faktor yang
terabaikan.
bernilai
positif.
pendidikan
Sebaliknya,
Keluarga yang memiliki
kegiatan atau usaha yang dilakukan
tingkat ekonomi rendah tidak
tidak
akan mampu berbuat banyak
akan
behasil
baik
jika
memiliki faktoe yang negative.
untuk pendidikan keluarga, hal
1. Faktor Tingkat Ekonomi Orang
ini
Tua
disebabkan
pikiran
Faktor
tingkat
ekonomi
serta
tenaga
waktu
dimiliki
dan
yang
dicurahkan
adalah termasuk masalah yang
sepenuhnya untuk memenuhi
penting dalam keluarga, faktor
kebutuhan keluarga.
ekonomi
berkaitan
Jika
dengan
keadaan
ekonomi
pemenuhan kebutuhan pokok
dihubungkan bimbingan belajar
keluarga.
bagi anak, maka jelas keluarga
Jika
dihubungkan
pendapatan keluarga dengan
yang
pendidikan,
keluarga
ekonomi yang baik memiliki
penghasilan
kemampuan yang lebih baik
yang
maka
memiliki
memiliki
yang mencukupi akan memiliki
pula
pondasi dan kemampuan yang
bimbingan belajar bagi anak,
baik
khususnya dalam pemenuhan
untuk
membiayai
dalam
keadaan
kebutuhan keluarga, termasuk
sarana
juga kebutuhan pendididkan.
belajar yang diperlukan bagi
Sebaliknya
anak.
memiliki
keluarga
penghasilan
yang
belajar
memberikan
dan
fasilitas
yang
maka
Berdasarkan hal diatas
penghasilan atau pendapatan
waktu yang tersedia bagi orang
keluarga lebih diarahkan untuk
tua
memenuhi
mempengaruhi
kurang
mencukupi
kebutuhan
pokok
keluarga, sehingga tidak heran
merupakan
faktor
yang
bimbingan
orang tua terhadap belajar anak.
anak tinggal harus betul-betul
2. Faktor Kondisi Lingkungan
Yang dimaksud dengan
kondisi
limgkungan
adalah
di
sini
pengaruh
dimunculkan
lingkungan
yang
dapat menciptakan iklim yang
kondusif
bagi
lingkungan
terciptanya
yang
dapat
oleh
keadaan
merangsang anak atau keluarga
yang
menjadi
untuk belajar.
Dengan demikian dapat
tempat tinggal keluarga atau
anak. Pengaruh ini bisa diterima
dikatakan
secara
Faktor
lingkungan memiliki pengaruh
yang
bimbingan orang tua terhadap
langsung.
keadaan
lingkungan
memberikan pengaruh secara
langsung
adalah
bahwa
kondisi
belajar anak.
pergaulan
sehari-hari dengan orang luar
SIMPULAN DAN SARAN
rumah seperti teman sekolah,
guru dan masyarakat tempat
keluarga menetap. Sedangkan
yang
memberikan
pengaruh
secara tidak langsung adalah
melalui radio, televisi, membaca
pendidikan
itulah
konteks
secara
umum
khususnya dalam upaya dalam
bimbingan
anak,
belajar
terhadap
lingkungan
tempat
keluarga
harus
tinggal
diperhatikan
kondisi.
masyarakat
situasi
dan
Limgkungan
tempat
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis
data,
keluarga
maka
dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Bimbingan orang tua terhadap
belajar
buku, majalah, surat kabar.
Untuk
A. Simpulan
anak
pada
sekolah
Madrasah Tsanawiyah Negeri
Banjarmasin
Selatan
1
Banjarmasin dalam memberikan
tuntunan, pengarahan, motivasi
dan perhatian terhadap belajar
anak meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Sebagaian
besar
(tinggi
sekali) siswa sudah memiliki
jadwal belajar khusus, dan
membantu
orang
karena tidak bisa.
tua
selalu
belajar
anak
memberikan bimbingan dan
b. Jenis pekerjaan orang tua
hanya kadang-kadang dapat
tidak begitu mengganggu
memberikan
untuk
pelajaran
penjelasan
pada
anaknya
yang
bimbingan belajar terhadap
anak.
karena anak bisa sendiri.
b. Motivasi
melakukan
diberikan
c. Keadaan ekonomi orang tua
sudah cukup memadai.
orang tua sudah tinggi.
c. Perhatian
orang
tua
terhadap
masalah
anak
d. Kondisi lingkungan belajar
anak kurang kondusif.
masih kurang.
d. Orang
tua
selalu
memberikan fasilitias belajar
yang cukup, menyediakan
waktu dan kondisi belajar
2. Faktor-faktor
terhadap
1. Kepada orang tua atau wali
murid selaku pendidik di
2. rumah
agar
memberikan
tuntunan, sehingga pengarahan,
yang tenang.
mempengaruhi
B. Saran-saran
yang
orang
tua
anak
pada
belajar
motivasi
dan
perhatian
terhadap masalah belajar anak
lebih ditingkatkan.
sekolah Madrasah Tsanawiyah
3. Hendaknya
Negeri Banjarmasin Selatan 1
melangkapi
Banjarmasin sebagai berikut :
anak dan menyediakan waktu
a. Latar
yang cukup untuk membimbing
belakang
tingkat
pendidikan orang tua yang
4. Hendaknya
besar hanya berpendidikan
terpengaruh
SD, sehingga tidak mampu
lingkungan
rendah,
fasilitas
tua
belajar
belajar anak di rumah.
sebagaian
masih
orang
kondusif.
anak
tidak
terhadap
yang
kurang
DAFTAR PUSTAKA
Abu
Ahmadi (1997), Sosiologi
Pendidikan, Rineka Cipta
Jakarta.
Ahmad Muzakir dan Joko Sutrisno
(1997), Psikologi Pendidikan,
Pustaka Setia Semarang.
Muhammad Ali (1982) Penelitian
Kependidikan Prosedur dan
Strategi, Bandung.
Ngalim
Poerwanto
(1993),
Administrasi dan Supervisi
Pendidikan,
PT.
Remaja
Rosdakarya Bandung.
Nur
Chalijah Hasan (1994), Dimensidimensi
Psikologi
Pendidikan,
AL
Ikhlas
Surabaya.
Dewa
Ketut
Sukardi
(1993),
Bimbingan dan Penyuluhan,
Usaha Nasional Surabaya.
Dewa Ketut Sukardi, Op. cit.
Hasan
Basri
(1996),
Remaja
Berkualitas
(Problematika
Remaja
dan
Solusinya),
Pustaka Pelajar Yogyakarta.
John M. Echols dan Hasan Shadily
(1991),
Kamus
Inggris
Indonesia, PT. Gramedia
Jakarta.
Kartini Kartono, Peranan Keluarga
Memandu Anak, PT Rajawali
Press, tt Jakarta.
Made Pidarta (1990), Manajemen
Pendidikan Nasional, Usaha
Nasional Surabaya.
Moh. Uzer Usman (1994), Menjadi
Guru yang Profesional, PT.
Remaja
Rosdakarya
Bandung.
Uhbiyati
(1995),
Ilmu
Pendidikan Islam, Pustaka
Setia Bandung.
Oemar Hamalik (1995), Kurikulum
dan
Pembelajaran
bumi
Aksara Jakarta.
Singgih G. Gunarse (1995), Psikologi
Untuk
Membimbing,
Gunung Mulia Edisi VIII
Jakarta.
Slameto (1995), Belajar dan Faktorfaktor
yang
Mempengaruhinya, Rineka
Cipta Jakarta.
Sudjana
(1982),
Metodologi
Penelitian, Usaha Nasional
Jakarta.
Sumadi
Suryabrata
(1995),
Psikologi Pendidikan, Raja
Grafindo Persada Jakarta.
Syahril dan Riska Ahmad (1997),
Pengantar Bimbingan dan
Konseling, Angkasa Raya
Padang.
W.S.Wingkel (1991), Bimbingan
dan
Konseling,
PT.
Gramedia Jakarta.
Yusuf
Gunawan
(1992),
Pengantar Bimbingan dan
Konseling Buku Panduan
Mahasiswa, PT. Gramedia
Pustaka Utama Jakarta