OBYEK DAN TATA CARA PERHITUNGAN PAJAK

OBYEK DAN TATA CARA PERHITUNGAN PAJAK



PAJAK PENGHASILAN (PPh)


Diatur dalam UU No. 36 th 2008



SUBYEK PPh







Orang pribadi yang berdomisili di Indonesia




Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan.



Orang pribadi yang dalam 1 tahun berada di Indonesia



Warisan yang belum terbagisebagai satu kesatuan , menggantikan yang
berhak



Badan Usaha yang berkedudukan di Indonesia

OBYEK PAJAK



Obyek Pajak penghasilan meliputi : gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain sehubunghan dengan pekerjaan jasa, laba usaha,
deviden, bunga, royalti, sewa, dan premi asuransi.



Penghasilan yang tidak dikenakan pajak : penghasilan yang bersumber
dari sumbangan, warisan, imbalan dalam bentuk barang, SHU koperasi,
dan pembayaran klaim asuransi.

TARIF PAJAK PENGHASILAN


Untuk Wajib Pajak orang pribadi
Penghasilan Kena Pajak
Sampai dengan Rp. 50.000.000,00
Rp. 50.000.000,00 – Rp.250.000.000,00
Rp.250.000.000,00 – Rp.500.000.000,00
Diatas Rp.500.000.000,00

.



Untuk Wajib Pajak Badan Usaha Tetap

Tarif Paiak
5%
15%
25%
30%





Badan usaha tetap dalam negeri 28% pada tahun 2009




Badan usaha tetrap dalam negeri 25% pada tahun 2010 dan tahun
berikutnya.



PT yang 40% sahamnya diperdagangkan di bursa efek diberikan
tarif 5% lebih rendah tarif yang berlaku

PENGHASILAN KENA PAJAK (PKP) DAN PENGHASILAN TIDAK KENA
PAJAK (PTKP)


Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Netto – PTKP



Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Peratuan Menteri Keuangan RI No. 162/PMK.011/2012, yang berlaku
mulai 1 Januari 2013 sebagai berikut :



Rp.24.300.000,00 untuk wjib pajak orang pribadi



Rp. 2.025.000,00 tambahan untuk wajib pajak yang kawin



Rp.24.300.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suami



Rp. 2.025.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah
dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat
yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang tiap
keluarga.

Dalam perhitungan PPh , biaya jabatan akan mengurangi penghasilan

bruto. Besar biaya jabatan 5% dari penghasilan bruto. Setinggi-tingginya
Rp.500.000,00/bl.
Contoh Soal :


Dani bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji
Rp.3.500.000,00/bulan. Ia membayar asuransi Rp.100.000,00/bl.
Biaya jabatan 5%. Ia telah menikah dan belum mempunyai anak.
Hitunglah pajak yang harus dibayar Dani 1 tahun.
Jawab :
Penghasilan Netto 1 bl

= Rp.3.500.000,00

Pengurangan
Biaya jabatan 5% x 3.500.000,00 = Rp.175.000,00
Biaya asuransi

= Rp.100.000,00+


= Rp. 275.000,00
Penghasilan Neto Dani/ bl

= Rp 3.225.000,00

Penghasilan Deni 1 th = 12 x 3.225.000,00

= Rp.38.700.000,00

PTKP (penghasilan tidak kena pajak)
PTKP untuk DANI

= Rp.24.300.000,00

PTKP untuk istri

= Rp. 2.025.000,00 +

Pendapatan Kena Pajak (PKP)


=Rp .26.325.000,00
= Rp 12.375.000,00

Pajak yang harus dibayar Dani 1 tahun 5% x Rp. 12.375.000,00
= Rp. 618.750,00
Pajak 1 bulan = Rp.618.750,00 : 12 = Rp 51.563,00

Nah, tahun lalu telah muncul Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
perubahan PTKP. Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 162/PMK.11/2012 tanggal 22 Oktober 2012 yang menaikkan batas
penghasilan tidak kena pajak pada tahun 2013 sebesar 53%. Ya, mulai 1
Januari 2013 kemarin, PTKP naik 53% yang berarti beban pajak masyarakat
Indonesia akan berkurang, terutama kalangan masyarakat bawah.

Besarnya PTKP ini menjadi minimal Rp24.300.000,00 bagi Wajib Pajak yang
berstatus tidak menikah dan tanpa tanggungan dan maksimal
Rp56.700.000,00 bagi Wajib Pajak berstatus menikah dengan penghasilan
istri digabung serta memiliki 3 atau lebih tanggungan.

Secara rinci, besarnya PTKP tahun 2013 adalah:


Rp24.300.000,00 untuk Wajib Pajak sendiri (sebelumnya

Rp15.840.000,00)
Rp2.025.000,00 untuk Wajib Pajak yang berstatus kawin (sebelumnya
Rp1.320.000,00)
Rp24.300.000,00 untuk penghasilan seorang istri yang digabung
(sebelumnya Rp15.840.000,00), dan
Rp2.025.000,00 untuk satu orang tanggungan dengan maksimal 3 orang
tanggungan (sebelumnya Rp1.320.000,00)

Nah, karena PTKP baru ini berlaku mulai 1 Januari 2013, maka efek dari
perubahan ini akan terasa pada pemotongan PPh Pasal 21 bulan Januari
2013 bagi Wajib Pajak karyawan. Jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong akan
berkurang, bahkan menjadi nihil. Tentu saja, karyawan yang PPh Pasal 21
nya ditanggung perusahaan tidak akan merasakan efek ini.

Jadi, besarnya PTKP tergantung kepada status perkawinan Anda, berapa
jumlah tanggungan Anda dan apakah istri Anda memilki penghasilan atau
tidak.


Contoh, bila pada tanggal 1 Januari 2013 Anda berstatus menikah dan telah
memiliki anak dua orang serta istri Anda tidak berpenghasilan, maka
besarnya PTKP Anda adalah:

Rp24.300.000,00 untuk diri Anda sendiri
Rp2.025.000,00 karena status Anda menikah
2 x Rp2.025.000,00 untung anak Anda sebagai tanggungan

Jumlah semuanya adalah Rp30.375.000,00 setahun atau Rp2.531.250,00
sebulan. Jadi, jika penghasilan Anda kurang dari Rp2.531.250,00 sebulan,
maka Anda tidak akan kena pajak di tahun 2013 ini.