PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING) TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen Pembimbing: Saiful Amien M. Pd

Di Susun Oleh Kelompok V:

1. Muhammad Ferdi W. (201510010311070)

2. Bagus Setianto (201510010311072)

3. Erma Yulianti (201510010311066)

4. Dewi Putri Andini (201510010311068)

5. Riski Indah Lestari (201510010311069) JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PEMBAHASAN

1. Pengertian Web/Website

Secara terminologi (bahasa), website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam domain atau subdomain yang tempatnya berada di World Wide Web ( WWW ) di dalam internet. 1 Web merupakan gabungan atau kumpulan data yang telah banyak tersebar dibeberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia yang terhubung dari satu jaringan ke jaringan lainnya yang disebut internet.

Dalam sejarahnya internet dikembangkan untuk keperluan militer Amerika Serikat dengan ARPAnetnya. Pada tahun 1993, teknologi internet baru digunakan oleh kalangan sipil baru dikembangkan oleh CERN (Consei Europen Pour Recherche

Nucleare) 2 Munculnya website tersebut yang telah berkembang sangat cepat disebabkan oleh faktor utama yaitu karena penyebaran informasi melalui website begitu cepat dan mencakup area yag luas (mendunia), sehingga tidak ada batasan waktu dan jarak selain itu juga sampai sekarang ini lagi tren pembuatan website pribadi atau blog.

Semisal apabila ingin kuliah kita tinggal mendaftar pada website-website yang telah menyediakan e-learning, sehingga proses perkulihannya dapat dilakukan secara online walaupun dibatasi oleh jarak jauh. Selain itu dengan adanya website kita bisa pesan makanan, pesan tiket, melakukan transasksi jual beli, perbankan secara online dan masih banyak lainnya.

Seiring perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, website juga mengalami perkembangan yang berarti dalam kebutuhan sehari-hari. 3 Dalam pengelompokan jenis website dapat dilihat dari sudut pandang sifat dan bahasa pemograman.

Adapun website menurut sifat dan bahasa pemograman dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1 http://www.kamusilmiah.com. Sejarah World Wide Web (di akses 18 November 2016 pukul 18.40 wib)

2 Sadiman. Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Jakarta: Erlangga, 2006). hlm: 25 3 Mukhtar dan Iskandar. Desain Pembelajaran Berbasis TIK. (Jakarta: referensi. 2012). hlm: 18 2 Sadiman. Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Jakarta: Erlangga, 2006). hlm: 25 3 Mukhtar dan Iskandar. Desain Pembelajaran Berbasis TIK. (Jakarta: referensi. 2012). hlm: 18

b) Website statis merupakan kontennya yang sangat jarang diubah atau diganti

(kurang up to date). Contohnya: website profil organisasi. 4

Adapun apabila dilihat dari segi tujuan, maka dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

a) Personal web merupakan website yang berisi tentang informasi pribadi seseorang.

b) Corporate web merupakan website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

c) Purtal web merupakan website yang mempunyai banyak layanan. Misalnya: layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.

d) Forum web merupakan sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.

2. Konsep Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran adalah suatu aktivitas interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang melalui sumber belajar dari lingkungan tersebut dengan adanya korelasi yang tersistem meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, material,

dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5 Pembelajaran berbasis web adalah suatu kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan media situs (website) yang dapat diakses melalui jaringan internet yang terkoneksi atau terhubung secara simultan, sehingga memungkinkan untuk bertukar data dan informasi antar komputer. Hal itu dikenal dengan sebutan Web Based Learning (WBL) atau Web Based Education (WBE) merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Dengan demikian dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia

pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. 6

Pembelajaran berbasis Web (Web Based Learning-WBL) telah dijadikan medium utama serta model dalam pendidikan jarak jauh (e-learning) oleh sebab itu berusaha memenuhi keperluan siswa yang beragam. Dengan keberagaman siswa tersebut meliputi kecerdasan, pengetahuan, dan tingkat kemampuannya.

4 Yuhefizar.Cara Mudah Membangun Website Interakif Menggunakan Content Management System Jomla CMS. (Jakarta: PT Gramedia.2009). hlm: 2

5 Amien Saiful. Belajar dan Pembelajaran. Baca power point MK ICT Pembelajaran PAI. 6 Rusman. Model-model Pembelajaran. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011). hlm: 335

Pembelajaran web merupakan perkembangan dari pembelajaran berbasis komputer (Computer Based Learning-CBL) atau Computer Assisted Learning (CAL) 7 Pembelajaran elektronik (e-learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Seiring kemajuan teknologi dan perubahan tren gaya hidup yang dominan bergerak secara dinamis, sehingga kebutuhan akan proses belajar jarak jauh atau biasa disebut dengan tele- edukasi akan semakin meningkat pula.

Dengan adanya e-learning salah satu bagian dari tele-edukasi dapat memberikan alternatif cara belajar baru dimana antara guru dan siswa tidak berada pada ruang dan waktu yang sama, meskipun demikian proses belajar mengajar tetap dapat berjalan dalam lingkungan virtual, oleh karena itu e-learning sering disebut

juga Virtual Learning Enviroment (VLE). 8

3. Bahan Belajar Berbasis Web

Sistem pembelajaran berbasis web ini bisa terjadi karena perkembangan yang

pesat dari tiga bidang, 9 yaitu

a) Bidang pembelajaran jarak jauh

b) Pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer

c) Perkembangan bidang teknologi internet Sehingga teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dan komunikasi seperti: email, chatting, searching, download, upload, dan aktivitas lainnya. Keunggulan pembelajaran jarak jauh yang ditawarkan oleh teknologi internet adalah akses ke sumber belajar semakin terbuka dan luas, cepat dan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah komputer dapat terhubung dengan komputer lain dalam sebuah jaringan, yang disebut network.

Adapun dilihat dari jenis-jenis jaringan dapat dibagi menjadi 3 bagian 10 :

a. LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer yang menghubungkan komputer satu dengan yang lainnya dalam sebuah lokasi. Contoh: rumah, warnet, sekolah.

7 Soekartawi dalam “Mozaik Teknologi Pendidikan” Ed. Dewi Salma Prawiradilaga & Eveline Siregar. (Jakarta: Kencana,2007). hlm: 197-198

8 Lukman, dkk. Buku Panduan Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi. UMM Press. Malang. Edisi VIII.2014.Hlm:82

9 Warsita Bambang. Pendidikan Jarak Jauh. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2011). hlm: 136 10 Ibid. hlm: 136 9 Warsita Bambang. Pendidikan Jarak Jauh. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2011). hlm: 136 10 Ibid. hlm: 136

c. WAN ( Wide Area Network) merupakan jaringan komputer yang cakupannya lebih luas (mendunia) atau menghubungkan di seluruh dunia. Contoh: orang yang berada di luar angkasa akan membutuhkan satelit, saluran telepon.

Dalam proses pembelajaran ketika dilakukan jarak jauh dengan menggunakan e-learning atau mengakses melalui situs web tidak akan bisa berjalan atau terhubung dengan internet apabila tanpa ada bahan pendukungnya yang memadai, sehingga memanfaatkan jaringan kabel maupun tanpa kabel, saluran telepon, serat optik, satelit, frekuensi saluran handphone, serta media apa saja yang mungkin dialiri data atau konten pembelajaran jarakk jauh.

Dengan demikian, aktivitas belajar dan pembelajaran dapat dilakukan dengan mudah oleh guru dan peserta didik, kapan saja dan dimana saja dengan rasa nyaman dan menyenangkan. Oleh karena itu keterbatasan ruang, waktu dan jarak tidak lagi menjadi masalah dalam pembelajaran jarak jauh.

4. Pembelajaran Web (E-learning) Pendidikan Agama Islam

Dalam pembelajaran web PAI agar manfaatnya berkualitas dan maksimal terhadap pembelajaran siswa, maka akan dijelaskan bentuk manfaat yang telah disajikan dan bahan ajar yang telah disampaikan, yaitu sebagai berikut:

4.1 Kemungkinan Pemanfaatan

Dalam mata kuliah atau pelajaran PAI dapat dikemas (diajarkan) secara terpadu jika nantinya dalam web tersebut akan dimanfaatkan untuk siswa-siswa pada sekolah umum. Sedangkan apabila akan dimanfaatkan untuk siswa-siswa di madrasah (MI-MTS-MA) seperti materi Akidah-Akhlak, Qur’an-Hadits, Fikih, Sejarah Kebdayaan Islam (SKI) atau Bahasa Arab dapat dikemas (diajarkan) secara terpisah.

Bahan-bahan materi PAI dapat berupa teks, suara, gambar, video, animasi, simulasi dan lain sebagainya. Dengan adanya bahan-bahan tersebut materi PAI bisa jadi mengkombinasikan satu-dua media atau juga memadukan semua media yang ada.

Pengembangan materi PAI sebaiknya juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan berbagai macam media Pengembangan materi PAI sebaiknya juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan berbagai macam media

4.2 Pengembangan Bahan Ajar PAI Berbasis Web

Bahan ajar PAI berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan melalui media web atau bahan ajar online. Bahan ajar ini memiliki 3 (tiga) karakteristik utama yang merupakan potensi besar, yaitu:

a) Menyajikan multimedia

b) Menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi

c) Pertautan (hyperlink) merupakan karakter yang menonjol. Maksudnya hyperlink memungkinkan sesuatu subjek nge-link ke subjek lain tanpa ada batasan fisik dan geografis, selama subjek yang bersangkutan tersedia pada web. Bahan ajar harus memiliki enam unsur, yaitu

a. Mencakup tujuan, yaitu harus dirumuskan secara jelas dan terukur mencakup kriteria-kriteria tertentu.

b. Sasaran, yaitu perlu dirumuskan secara spesifik, untuk siapa bahan belajar itu ditujukan. Bukan sekedar mengandung pernyataan subjek orang, namun juga harus mencakup kemampuan apa yang menjadi prasyarat yang harus sudah mereka kuasai agar dapat memahami bahan ajar ini.

c. Uraian materi, yaitu menyajikan bahan materi yang dapat dipahami oleh siswa selama dalam proses belajar mengajar

d. Sistematika sajian, yaitu mengurutkan penyajian bahan materi secara jelas terhadap pembelajaran siswa.

e. Petunjuk belajar, yaitu bagaimana guru dapat menyajikan ketentuan- ketentuan pembelajaran yang berkualitas terhadap siswanya.

f. Evaluasi, yaitu hasil akhir pembelajaran terhadap penilaian siswa dari bahan materi yang telah disiapkan sebelumnya untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran siswa.

Secara makro (secara umum/luas), pengembangan bahan ajar mencakup langkah-langkah analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengembangan, Secara makro (secara umum/luas), pengembangan bahan ajar mencakup langkah-langkah analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengembangan,

Pembelajaran PAI yang memungkinkan berbeda dengan kuliah/pelajaran lain. Oleh karena itu dalam pengembangan halaman web harus memiliki karakteristik-karakteristik tersebut. Contohnya dalam evaluasi, evaluasi harus dilakukan dengan menyeluruh meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, akan tetapi evaluasi psikomotorik tidak bisa dilakukan dengan halaman web, sehingga para pengajar harus melakukan evaluasi dengan cara tes perbuatan

dengan menggunakan lembar pengamatan atau instrumen lainnya. 11

4.3 Problematika Lembaga Pendidikan Islam

Saat ini hampir seluruh lembaga pendidikan Islam dari pendidika dasar hingga pendidikan tinggi telah memiliki situs web, akan tetapi situs tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak dikelola secara baik. Situs web tersebut nampaknya hanya mengikuti tren agar tidak dikatakan ketinggalan zaman (gaptek). Dalam pengelolaan situs web yang baik harus dinamis (setiap saat secara berkala harus mengubah informasi atau materi baru, sehingga para pengunjung (tamu situs) tidak merasa bosan karena yang ditampilkan hanya itu- itu saja atau monoton.

Sebagai situs web lembaga pendidikan idealnya mestinya bisa menampilkan materi pembelajaran sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran. Siswa bisa mengakses informasi aktual lembaganya sekaligus bisa mengunduh materi pembelajaran yang relevan. Selain minimnya kemampuan mengembangkan dan mengelola, lembaga pendidikan Islam juga kekurangan tenaga profesional yang memiliki kemampuan IT yang memadai. Pengelolaan situs web tidak akan berjalan dengan baik jika tidak tenaga khusus yang menanganinya sesuai bidangnya. Permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan cara menugaskan secara khusus satu atau dua orang yang mengelola situs web dan dibekalai atau dikursuskan dengan kemampuan IT satu-dua tahun khusus IT.

Pembelajaran PAI juga sangat kurang ditemui situs web lembaga pendidikan Islam yang menampilkan materi PAI dari lembaga pendidikan dasar hingga

11 Dokumen KTSP PAI Tahun 2006 11 Dokumen KTSP PAI Tahun 2006

5. Strategi Pemanfaatan Web (E-learning) Pembelajaran PAI

Pembelajaran web sebagai salah satu aplikasi dari ICT supaya dapat bermanfaat secara optimal dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas pendidikan, termasuk pendidikan PAI perlu menerapkan strategi yang tepat sesuai dengan konsep dan prinsip teknologi pendidikan. Sesuai dengan prinsip dan konsep teknologi pembelajaran tersebut, maka disajikan strategi sistematis pengembangan dan pemanfaatan web pembelajaran dalam pembelajaran PAI, sebagai berikut:

5.1 Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum atau materi pelajaran yang berisikan muatan ICT dengan tujuan mewujudkan masyarakat baca ICT (ICT literate) atau (technology literate). Oleh karena itu kurikulum dan materi tersebut diperuntukkan bagi peserta didik, pendidik/calon pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. Perlu dikembangkan standar kompetensi yang diharapkan dikuasai baik oleh guru maupun siswa di bidang ICT. Selain itu, perlu pengintegrasian ICT ke dalam kurikulum dan proses pendidikan atau

proses pembelajaran, termasuk pembelajaran PAI. 12

5.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ICT, khususnya pembelajaran web bagi guru PAI untuk meningkatkan kompetensi di bidang ICT

pembelajaran PAI, pengelola/administrator pendidikan, penulis buku-buku PAI, perancang, dan pengembangan web pembelajaran PAI. Dengan diadakan pengembangan dan pelatihan tersebut sehingga para pendidik dan pihak-pihak terkait akan semakin dalam dan kaya pemahamannya tentang peranan dan potensi teknologi dalam pembelajaran PAI.

5.3 Penyiapan Perangkat Lunak (Software) dan Perangkat Keras (Hardware)

12 Backhouse, Bruce, “Information and Communication Technology Integration: Beyon the early adopters”, Technology Trends (TechTrends). May/June 2003 Vol. 47, No. 3. Hal 5.

a) Mengembangkan/produksi produk ICT berbasis web yang interaktif untuk pembelajaran PAI. Juga bisa mengembangkan produk ICT yang berbasis komputer multimedia, seperti hypermedia, interactive, CD- ROM, DCD,VCD.

b) Mengoleksi program-program ICT dengan jalan membeli atau berlangganan.

c) Mengadakan evaluasi penggunaan web untuk pembelajaran PAI.

d) Mengupayakan dana yang memadai untuk pengadaan peralatan ICT.

e) Mengindentifikasi kriteria perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.

f) Mengembangkan prototype program web pembelajaran

5.4 Pengelolaan, Organisasi, Lingkungan (setting)

a) Memaksimalkan

yang ada untuk mengembangkan web pembelajaran.

penggunaan

perangkat

b) Menjalin kerjasama anatar lembaga/instansi yang terkait untuk mendapatkan dukungan misalnya dari Departemen Agama, Universitas, dan madrasah/sekolah)

c) Mengembangkan jaringan informasi antar madrasah

5.5 Evaluasi

Dari evaluasi ini perlu disiapkan rencana monitoring untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan penerapan strategi pemecahan masalah-masalah dalam menerapkan konsep dan prinsip teknologi pembelajaran. Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk memberikan tindak lanjut berupa perbaikan jika terjadi kegagalan dan desiminasi jika hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.

6. Kelebihaan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web (E-learning)

E-learning memiliki berbagai manfaat untuk pendidik dan peserta didik, antara lain:

a) Pengalaman pribadi belajar. Pilihan untuk mandiri dalam belajar menjadikan siswa untuk berusaha melangkah lebih maju, memilih sendiri peralatan yang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar dan mengumpulkan bahan- bahan sesuai dengan kebutuhan.

b) Mengurangi biaya. Lembaga penyelenggara e-learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas, dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh peserta didik untuk pergi ke sekolah.

c) Mudah dicapai. Pemakai dengan mudah menggunakan aplikasi e-learning di mana pun juga selama mereka terhubung dengan internet. Yang tidak dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.

d) Kemampuan bertanggung jawab. Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang, dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing-masing di dalam proses belajar mengajar.

e) Dapat terhubung dengan jaringan dari berbagai sumber dengan beragam format.

f) Merupakan cara efektif dalam memberikan materi-materi kursus.

g) Potensial untuk akses yang luas, misalnya paruh waktu atau mahasiswa yang sedang bekerja.

h) Dapat memacu mahasiswa untuk belajar mandiri dan aktif.

i) Dapat memfasilitasi tambahan materi yang bermanfaat untuk program konvensional.

Adapun kekurangan yang terdapat pada sistem pembelajaran web (e-learning), antara lain:

a) Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antara peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.

b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

c) Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

d) Berubahnya peran mengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, and technology).

e) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

f) Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang menguasai internet.

g) Kurangnya penguasaan bahasa internet.

h) Peserta didik dapat merasa terisolasi (Nursalam, Ferry Efendi, 2008: 139-140).

7. Metode blended learning dalam pembelajaran berbasis web (e- learning)

Secara etimologi, istilah blended learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blend berarti “campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” ( Collin Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan ( Oxford English Dictionary) Heinze and procter 2006, (dalam Rusman, : 242). Sedangkan learning artinya belajar, dengan demikian bahwa blended learning yaitu pembelajaran yang mengandung dua unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Elenena 2006, (dalam Rusman, :242) mengatakan bahwa yang dicampurkan adalah dua unsur utama, yakni pembelajaran di kelas (classroom lesson) dengan online learning.

8. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web (E-learning)

Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa prinsip yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementas. Untuk menentukan prinsip utama sangatlah sulit, setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis web (e-learning). Diantaranya, sebagai berikut:

a) Interaksi. Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Contohnya dalam lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antara peserta, maupun antara peserta dengan instruktur.

b) Ketergunaan. Ketergantungan yang dimaksud di sini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan, yaitu konsistensi dan kesederhanaan. Artinya bagaimana pengembang pembelajaran berbasis web ini menciptakan lingkungan belajar yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten (materi dan aktivitas belajar).

c) Relevansi. Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan, setiap informasi dalam web hendaknya dibuat sangat sepesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang tepat .

9. Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran

Sebelum membahas mengenai pemanfaatan internet dalam pembelajaran, kita harus mengetahui pengertian internet dan pemanfaatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Pemanfaatan merupakan proses, cara dan perbuatan memanfaatkan. Dan Internet, singkatan dari interconnection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu“ The largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other”. Internet pertama kali diluncurkan oleh J.C.R Licklider dari MIT (Massachusetts institute Thechnology)

pada bulan Agustus 1962. 13 Jadi, Pengertian pemanfatan Internet dalam pembelajaran, yaitu suatu perbuatan memanfaatkan internet dalam pembelajaran.

Contoh dari pemanfaatan internet dalam pembelajaran yaitu lembaga-lembaga milik pemerintah dan institusi pendidikan dengan menggunakan komunikasi protocol yang terdapat pada computer, seperti Trantion Control Protocol (TCP) yaitu suatu protocol yang sanggup memungkinkan system apapun antar system jaringan computer dapat berkomunikasi baik secara local maupun internasional, yaitu dengan modus koneksi Serial Line Internet Protocol (SLIP) atau Point to Point Protocol (PPP).

Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya internet: Discovery (penemuan), ini meliputi browsing dan pencarian informasi-informasi tertentu. Communication (komunikasi), internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah dari mulai pesan-pesan yang berupa bulletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat kompleks antar atau inter organisasi. Juga termasuk diantaranya transfer informasi (antar computer) dan proses informasi.

Adapun contoh-contoh media komunikasi yang utama seperti E-mail, chat group (percakapan secara berkelompok), dan newsgroup (gabungan kelompok yang

13 Ibid.

bertukar berita). Collaboration (kolaborasi), sering dengan semakin meningkatnya komunikasi, dan kolaborasi antar media elektronik baik itu antar individu maupun antar kelompok maka beberapa fasilitas canggih dan modern pun mulai digunkan dari mulai screen sharing sampai dengan teleconferencing. Kolaborasi juga meliputi jasa/pelayanan resourcesharing (pertukaaran sumber-sumber informasi), yang menyediakan akses pada server-server yang sesuai dengan bidangnya masing-

masing. 14 Internet sebagai media pembelajaran mempunyai peran yang besar dalam

pembelajaran, yaitu sebagai refrensi ilmu pengetahuan terkini, alat manajemen pengetahuan, jaringan pakar beragam ilmu, jaringan antara institusi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar, wahana pengembangan kurikulum, dan komunitas

perbandingan standar kompetisi 15 .

Internet juga memiliki manfaat baik bagi siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. Manfaat internet bagi siswa diantaranya yaitu:

a. Mempermudah komunikasi dengan semua orang untuk bertukar pikiran dan berdiskusi dalam suatu website.

b. Menjadi sarana penjawab semua pertanyaan para pelajar yang belum bias mereka temukan jawabannya.

c. Menemukan teman-teman dari negara-negara luar yang bias membantu mereka dalam kehidupan social dan bias menjadi tempat bertukar pengalaman dalam hal lainnya

d. Menambah wawasan tentang segala macam pengetahuan tentang dunia luar.

Dan internet juga memiliki manfaat baik bagi guru yaitu:

a. Menjadi sumber untuk menambah bahan pengajaran.

b. Bertukar informasi dengan guru-guru yang lain diberbagai belahan dunia yang lebih berpengalaman.

c. Menambah wawasan pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.

d. Mengikuti tekhnologi dan segala perkembangan zaman yang terjadi.

14 Rusman 15 Prastiyo, Jurnal Tugas Akhir Skripsi, Niat Penggunaan Internet Sebagai Sumber Belajar Siswa

Kelas III SMK N 3 Yokyakarta, 2012 Kelas III SMK N 3 Yokyakarta, 2012

murid-muridnya. 16

Dengan adanya pemanfaatan internet bagi siswa dan guru maka dapat member kemudahan dalam proses pembelajaran dan dapat memabantu proses pembelajaran yang lebih menarik. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

a) Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan kesemua penjuru tanah air dan kapasitas daya tamping yang tidak terbatas karena tidak memerlukan rung kelas.

b) Proses pembalajaran tidak terbatas oeh waktu seperti halnya tatap muka biasa.

c) Pembelajaran dapat memilih topic atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.

d) Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.

e) Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.

f) Pembelajaran dapat dilakukan secarai nteraktif, sehingga menarik siswa dan memungkin kan pihak kepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas

yang dikerjakan siswa secara online. 17

10. Internet Sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar adalah segala yang bias mendatangkan manfaat atau dukungan dan menunjang individu untuk merubah ke arah yang lebih positif, dinamis (belajar) atau menuju perkembangan 18 . Dan internet sebagai salah satu tekhnologi yang dapat menjadi media sekaligus sebagai sumber belajar dalam mencari pengetahuan dan merupakan pusat informasi yang multi bidang. Semua aspek kehidupan baik yang berdampak positif dan negative dapat diakses dan diperoleh dari internet. Oleh karena itu, dalam pemanfaatan internet kita harus memiliki filter keimanan serta moralitas yang baik untuk menyeleksi informasi yang akan kita peroleh.

16 Smaksanjose.wordpress.com, manfaat internet sebagai media pendidikan. Di akses pada 25 November 2016

18 Rohani,Ahmad& Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, hal.152

Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi para penemu sistemnya. Melalui internet dapat diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan actual dengan sangatcepat. Adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat dalam bentuk Digital Library.

Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Pembelajar tidak harus lagi mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas- tugasnya. Cukup dengan menfaatkan internet ,materi-materi yang dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi- materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up to date.

Dengan demikian, internet merupakan suatu media yang dapat digunakan dalam mencari atau menemukan sumber-sumber belajar yang kita butuhkan dan kita juga dapat dengan mudah menemukan berbagai sumber informasi dari segala aspek terutama sumber belajar tanpa harus lagi memikirkan jarak dan waktu. Kita dapat menggunakannya dimana saja dan kapan saja, (online, dan up to date).

11. Jenis-jenis Pemanfaatan Internet.

Dalam jennis-jenis pemanfaatan internet dapat dibagi menjadi 2 yaitu pembelajaran berbasis web dan implementasi pembelajaran web, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

11.1 Pembelajaran Berbasis Web

Sistem Pembelajaran berbasis web ini bisa terjadi karena perkembangan yang pesat dari tiga bidang, yaitu; bidang pembelajaran jarak jauh, pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer dan perkembangan bidang teknologi internet. Mengingat sekarang ini, perkembangan teknologi internet yang semakin cepat dan canggih, memungkinkan komputer dapat berhubungan tanpa mengenal batas wilayah maupun negara dengan memanfaatkan kabel maupun tanpa kabel.

Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dan komunikasi seperti : email,groups,chatting,searching,download,upload dan aktivitas lainnya. Salah satu keunggulan pembelajaran menggunakan teknologi internet adalah akses ke sumber belajar semakin terbuka dan luas, cepat dan tidak Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dan komunikasi seperti : email,groups,chatting,searching,download,upload dan aktivitas lainnya. Salah satu keunggulan pembelajaran menggunakan teknologi internet adalah akses ke sumber belajar semakin terbuka dan luas, cepat dan tidak

Pemanfaatan teknologi internet dalam pembelajaran yaitu, dengan merancang model-model pembelajaran berbasis web. Ada beberapa model pembelajaran berbasis web yang sering diterapkan kepada peserta didik antara lain:

a. Belajar mandiri melalui situs web

b. Menyajikan materi pembelajaran secara online

c. Belajar kelompok Sistem pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan elektronik

larning (e-learning), web-based training (WBT) atau sering disebut Web-based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah pendidikan. Peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran yang diperlukan melalui sumber-sumber belajar di situs web secara online mengenai apa saja dan kapan saja. Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan secara individual dalam belajar mandiri.

Tentu dalam pembelajaran ini ada persyaratan utama yang harus dipenuhi yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet. Selanjutnya adanya informasi tentang dimana letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan berada. Namun ada beberapa sumber data yang dapat diakses oleh pihak yang memang telah diberi otoritas pemilik sumber informasi.

Dalam merancang sampai dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web tidak semudah yang dibayangkan . Selain infrastruktur internet, pembelajran berbasis web memerlukan sebuah model instruksional yang memang dirancang khusus untuk keperluan itu. Sebuah model instruksional merupakan komponen vital yang menetukan keefektifan proses belajar. Apapun model instruksional yang dirancang, interaktifitas antara peserta didik, guru, pihak pendukung dan materi belajar harus mendapatkn perhatian khusus. Mungkin kita sudah dapat mengira-ngira bagaimana monitoring dalam pembelajaran berbasis web lebih sulit daripada di ruang kelas. Menyediakan bahan belajar online tentu tidak cukup. Maka dari itu dibutuhkan sebuah desain instruksional sebagai model Dalam merancang sampai dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web tidak semudah yang dibayangkan . Selain infrastruktur internet, pembelajran berbasis web memerlukan sebuah model instruksional yang memang dirancang khusus untuk keperluan itu. Sebuah model instruksional merupakan komponen vital yang menetukan keefektifan proses belajar. Apapun model instruksional yang dirancang, interaktifitas antara peserta didik, guru, pihak pendukung dan materi belajar harus mendapatkn perhatian khusus. Mungkin kita sudah dapat mengira-ngira bagaimana monitoring dalam pembelajaran berbasis web lebih sulit daripada di ruang kelas. Menyediakan bahan belajar online tentu tidak cukup. Maka dari itu dibutuhkan sebuah desain instruksional sebagai model

Di beberapa negara yang berkembang, teknologi informasi sudah sangat menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini sumber informasi bukanlah menjadi masalah lagi. Adanya internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Seperti yang kita ketahui bahwa Perpustakaan merupakan slah satu sumber informasi yang lumayan mahal, Tetapi dengan adanya internet seseorang di Indonesia dapat mengakses perpustakaan di Amerika. Sudah banyak cerita tentang pertolongan internet dalam penelitian pendidikan,seperti tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet. Karena mungkin tanpa adanya internet membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Dahulu seseorang harus berjalan jauh untuk menemui seorang pakar ilmu dan mendiskusikan sebuah masalah,akan tetapi saat ini dapat dilakukan dengan mengirimkan email saja. Jadi saat ini batasan geografis bukanlah menjadi alasan lagi, karena memungkinkan sesorang manapun di Indonesia dapat mengakses para ahli atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan dunia.

Distance learning dan virtual campus merupakan sebuah aplikasi baru di internet. Bahkan pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “ Triggered by the internet, continuing adult education may will become our greatest growth industry”. Virtual university memiliki karakteristik yang scalabel, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh banyak orang. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, mungkin hanya dapat diisi oleh 50 orang.

Manfaat-manfaat tadi sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkum manfaat internet bagi bidang pendidikan di Indonesia melaui akses perpustakaan, akses ke pakar dan menyediakan fasilitas kerja sama.

Jadi dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru tidak harus selalu menjejali siswa dengan informasi yang membosankan. Guru dapat merancang model-model pembelajaran berbasis komputer, yaitu dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman baik itu delphi, pascal, macromedia flesh,swiss dan lainnya. Dan dengan menggunakan teknologi Informasi seorang guru dapat memanfaatkan Jadi dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru tidak harus selalu menjejali siswa dengan informasi yang membosankan. Guru dapat merancang model-model pembelajaran berbasis komputer, yaitu dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman baik itu delphi, pascal, macromedia flesh,swiss dan lainnya. Dan dengan menggunakan teknologi Informasi seorang guru dapat memanfaatkan

11.2 Implementasi Pembelajaran Web

Model pembelajaran dirancang dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis web dalam program pembelajaran konvensional tatap muka dilakukan dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL) melaui kerja kelompok. Model ini menurut partisipasi peserta didik yang tinggi.

Untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web, langkahnya adalah sebagai berikut :

a) Sebuah program pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan kampus dengan berbasis web. Program ini dilakukan idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi menjadi 5 tahap. Yaitu tahap 1,3,5 dilakukan secara jarak jauh dan untuk itu dipilih media web sebagai alat komunikasi. Sedangkan fase 2 dan 4 dilakukan secara konvensional tatap muka.

b) Menetapkan sebuah mata kuliah pilihan di jurusan. Pembelajaran dengan tatap muka dilakukan secara rutin tiap minggu pada tujuh minggu pertama. Setelah

itu tatap muka dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali. 19

Dua program pendidikan itu disampaikan berbagai macam kegiatan belajar secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaboratif dalam kelompok sangat dominan pada kedua program tersebut.

12. Interaksi Tatap Muka dan Virtual

Model pembelajaran ini merupakan kombinasi antara cara belajar mendiri berbasis web dan bantuan tutorial tatap muka. Meskipun dalam teknologi web ini seluruh pembelajaran dilakukan virtual secara penuh, namun kita tidak mungkin dapat meninggalkan interaksi tatap muka. Karena masih sangatnya

19 Rusman,Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta) Hal 285.

dibutuhkan interaksi satu sama lain agar dapat berkomunikasi secara langsung. Kegiatan tutorial tatap muka ini terutama diperlukan dalam hal :

a) Diperlukan forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui bersama secara langsung dengan semua peserta didik. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman peserta didik tentang apa, mengapa dan bagaimana proses belajar dan mengerjakan tugas akan berlangsung. Berdasarkan pengalaman, menjelaskan maksud dan mekanisme belajar merupakan langkah awal yang sangat vital. Karena pada tahap ini sangat berpengaruh pada kelancaran suatu proses pembelajaran.

b) Perlunya memberikan pemahaman dan pengalaman belajar dengan

mengerjakan tugas secara kelompok dan kolaboratif pada peserta didik. Karena model pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok maka peserta didik perlu memiliki kompetensi dan komunikasi. Rasa partisipasi dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan perlu dikenalkan sekaligus dialami oleh setiap siswa guna membangun suatu kelompok yang kokoh selama kerja secara virtual selanjutnya.

c) Pemberian pelatihan secukupnya dalam menggunakan komputer yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik. Yaitu menyertakan berbagai kegiatan menggunakan komputer beserta fasilitas sistem komunikasi pendukungnya, maka setiap peserta didik harus mempunyai

Kepahaman dalam mengoperasikan peralatan tersebut sangat berdampak pada kemungkinan partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan diskusi virtual selanjutnya. 20

keterampilan mengoperasikannya.

Interaksi secara tatap muka dilakukan untuk mendiskusikan topik-topik penting untuk dipahami bersama-sama. Mereka diharapkan untuk saling menyampaikan pikiran maupun mengkritisi pendapat lain atas sebuah topik yang yang telah ditentukan oleh guru maupun dipilih oleh peserta didik.

20 Ibid

13. Teknologi Pendukung E-learning

Proses pembelajaran dari zaman ke zaman yang terus mengalami perkembangan menuntut adanya pembaharuan-pembaharuan sistem sebagai upaya sadar dalam menjawab perkembangan zaman. Beberapa inovasi yang kemudian muncul adalah pembelajaran berbasis Web(e-learning), pembelajaran hasil dari inovasi ini merupakan salah satu bentuk upaya terwujudnya tujuan pendidikan secara umum dan sekala Nasional pada khususnya. Dalam praktiknya e-learning memerlukan bantuan teknologi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaranya, yang kemudian dikenal dengan istilah computer based learning (CBL), yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted

learning (CAL), yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. 21 Pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

Technologi based learning dan Technologi based web-learning. Technologi based learning pada prinsipnya terdiri dari Teknologi Audio Inforomasi atau informasi yang berupa suara semisal, radio, audio tape, voice mail, telephone. Bentuk alat dari hasil teknologi tersebut memiliki fungsi informasi berupa pesan suara yang dalam sistem pembelajaran e-learning dapat dimanfaatkan sebagai alat membentu berlangsungnya pendidikan.

Kedua, video Information Technologis, pada prinsip yang kedua ini tentu tidak asing di zaman ini, karena hasil teknologi ini begitu sering kita manfaatkan dalam kehidupan sehari hari sebagai alat bantu untuk berinteraksi dengan sesama dari

tempat berbeda maupun digunakan sebagai sumber pembelajaran. 22 Dan yang diulas disini adalah teknologi informasi berupa video digunakan sebagi suatu alat pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Alat yang dapat digunakan sebagai proses pembelajaran adalah video tape, video text, video messaging. Beberapa hasil teknologi tersebut dalam sistem pembelajaran e-lerning dugunakan sebagai alat pendukung dalam proses pembelajaran berbasis e-learning. Technologi based web-learning, yaitu informasi berupa data-data seperti buletin,

email, jurnal, dan artikel-artikel yang terdapat dalam internet. 23

21 Ibid, hal:290 22 Ibid, 23 Ibid,

Dalam buku yang lain di sebutkan mengenai Teknologi pendukung yang digunkan dalam pembelajaran, yaitu sebagi berikut :

1) Teknologi Komersil Sesuai dengan namanya teknologi ini bersifat komersial dengan cara menggunakan aplikasi pendukung pembelajaran e-learning. Aplikasi yang digunakan

berupa Microsoft Learning Gateway. 24

2) Teknologi Open Source Yakni teknologi yang dapat secara bebas dapat dipergunakan, perorangan, maupun komunitas. Open source sendiri menjadi sebuah fenomena dimana semua orang memperoleh kode sumber sehingga sesorang bisa melakukan perubahan dan

pengembangan apabila diperlukan. 25 Berikut ini merupakan beberapa contoh open source software yang populer, diantaranya seperti di bawah:

a) Linux, merupakan software sistem operasi yang gratis dan sangat populer.

b) XAMPP, merupakan paket software yang berguna untuk simulasi dan pengembangan web, termasuk juga di dalamnya Apache dan MySQL (database).

c) Mozilla Firefox, merupakan software yang berguna untuk menjelajahi halaman web di internet.

d) OpenOffice, merupakan paket software perkantoran yang berguna untuk mengolah kata, tabel dan database.

e) Os Commerce, merupakan software aplikasi web yang digunakan untuk toko online.

f) ClamAV & ClamWin, merupakan software antivirus.

g) Audacity, merupakan software perekam sekaligus pengolah audio.

h) GIMP, merupakan software pengolah foto dan juga gambar digital.

i) VideoLAN, merupakan software pemutar file multimedia. j) Blender, merupakan program untuk pembuatan model 3 (tiga) dimensi, misalnya

seperti animasi dan game. k) Filezilla, merupakan softwere jaringan yang berfungsi untuk transfer file via protokol FTP pada jaringan komputer atau jaringan internet.

24 Emanuel,A.W.Raharjo, dkk. 2008.Cara Praktis Membangun Situs e-learning dengan Teknologi Open Source. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 6.

25 Emanuel,A.W.Raharjo, dkk. 2008.Cara Praktis Membangun Situs e-learning dengan Teknologi Open Source. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 6.

l) Mplayer, merupakan ssoftware pemutar musik yang berbasis open source. 26 Dari kedua situasi diatas yang kemudian menjadi pilihan adalah aplikasi Open

source dimana aplikasi ini memiliki penekanan biaya yang minim sesuai dengan intensitas daya beli masyarakat Indonesia -yang berkaitan dengan pendidikan.

Selain teknologi pendukung yang tertera diatas ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait penggunaan sitem e-learning ini. Pertama, mengenai infrastruktur. Infrastruktur disini berkatitan komputer itu sendiri dan jaringan internet. Selanjutnya aplikasi e-learning, perangkat lunak disini berguna sebagai

desain mengenai ujian online, sistem penilaian rapor, dan juga diskusi. 27

14. Pengembangan Model E-Learning

Dalam pengembangan pembelajaran Model E-learning menurut Haughey yang dikutip dalam bukunya Rusman, memungkinkan untuk dibagi menjadi tiga yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course. Web course, merupakan penggunaaan internet untuk keperluan pendidikan, dimana dalam proses belajar mengajarnya kedua belah pihak tidak berada pada tempat yang sama (ruang kelas) namun antara kedua belah pihak dapat mengakses bahan pembelajaran melalui internet. Bisa dikatakan juga pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur dan pola pembelajaranya berlangsung tanpa tatap muka antara instruktur

dan peserta didik. 28

Web centric course, pada model ini penyampaian materi memuat 50% materi melalui internet dan 50% materi lainya melalui tatap muka, artinya pembelajaran ini memadukan atau saling melengkapi antara materi tatap muka dan materi internet. Pembelajaran seperti ini menjadikan wawasan semakin bertambah luas karena mahasiswa atau peserta didik ketika bertatap muka diarahkan untuk mengakses

sumber-sumber terpecaya dari situs-situs relevan didalam internet. 29

26 http://www.pengertianku.net/2015/06/html. diakses pada 24-11-2016. pukul 11:59 WIB 27 http://digilib.uin-suka.ac.id. Pdf. Diakses pada Jumat, 25 November 2016, pukul 20: 49 WIB.

28 Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Hal 15. 29 Rusman. 2012, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.hal 291.

Web enached course, merupakan pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran dalam kelas. Internet difungsikan sebagai alat komunikasi antara dosen dan mahasiswa, sesama mahasiswa, atau mahasiswa dengan narasumber lain, yang semua itu dilakukan demi mudahnya mendapatkan

pengetahuan atau sekedar berinteraksi mengenai materi pelajaran. 30

15. Kelebihan dan Kekurangan E-learning

Setiap upaya atau inovasi-inovasi dalam proses pendidikan tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan dalam setiap pelaksanaanya, termasuk dalam pembelajaran e-learning tersebut, beberpa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran e-learning sebagai berikut :

a) Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai seberapa jauh bahan ajar yang dipelajari.

b) Peserta didik dapat belajar kembali tentang bahan pelajaran setiap saat dan

dimana saja, karena bahan pembelajaran tersimpan di internet dan komputer.

c) Peserta didik juga dapat mencari bahan tambahan materi yang dipelajari di Internet sebagai sumber rujukan dan penambahan wawasan.

d) Guru dan siswa dapat berinteraksi jarak jauh melalui internet. 31

e) Karena tidak dibatasi jarak, proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

f) Mempermudah dan mempercepat mendapatkan informasi dari banyak sumber melalui internet.

g) Lebih cepat, efisien dan hemat biaya, karena siswa yang rumahnya jauh dari area sekolah dapat langsung mengakses tugas-tugas dari internet.

h) Sitemnya online sehingga memudahkan transfer informasi yang memungkinkan

untuk tidak kekurangan bahan materi pelajaran. 32

Selanjutnya mengenai kekurangan dari sistem pembelajaran e-learning. Tentu kita memahami bersama bahwa setiap sistem yang selalu memiliki

30 Ibid. 31 Ibid. 293 32 http://digilib.uin-suka.ac.id. Pdf Diakses pada Jumat, 25 November 2016, pukul 20: 49 WIB.

kelemahan-kelemahan yang mengiringinya, diantara kekurangan dari sistem ini adalah :

a) Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru, atau bahkan dengan sesama siswa itu sendiri, sehingga proses-proses sosial yang seharusnya didapat dari proses belajar mengajar menjadi tidak terinternalisasi dalam diri siswa.

b) Mendorong tumbuhnya sifat komersil, hal ini dimungkinkan sangat bisa terjadi karena nilai-nilai sosial sudah dikesampingkan.

c) Siswa yang memiliki kecenderungan belajar pasif akan terhambat proses belajar mengajarnya, karena pembelajaran ini dituntut untuk mandiri dan progresnya tinggi.

d) Tidak semua tempat memiliki fasilitas untuk menunjang sistem ini.

e) Kurangnya tenaga ahli dalam bidang IT sebagai instruktur.

f) Beragamnya penyerapan siswa dalam menguasai komputer, hal ini karena tidak semua siswa memiliki komputer pribadi, sehingga kurang termotivasi untuk

menggunakan sistem ini. 33

KESIMPULAN

Pemanfaatan produk-produk atau aplikasi-aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran telah menemukan momentumnya saat ini. TIK telah dan akan dimanfaatkan secara luas pada dunia pendidikan saat ini dan yang akan datang. Sumber-sumber belajar mata pelajaran umum saat ini telah banyak yang dikemas dalam bentuk web dan tersebar luas dan tak terbatas di jagat maya.

Perkembangan-perkembangan tersebut harus direspon juga dalam pembelajaran PAI. Materi-materi PAI ke depan juga harus dikemas dalam Web, sehingga memudahkan siswa mengakses materi PAI. Materi Web PAI juga sebagai sumber belajar lain yang memungkinkan siapa saja untuk mengakses atau mengunduhnya.

Teknologi informasi merupakan salah satu sarana pembelajaran yang cuckup signifikan. Beberapa kemudahan yang kemudian memfasilitasi proses belajar mengajar membuat semakin menariknya pembelajaran. Internet, sebagai fasilitator

33 Rusman. 2012, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.hal 293.