Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di SMPN 1 Anyar

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

  untuk mengingat, mind map dibuat dengan berbagai gambar dan permainan warna yang menarik; 3) Mind

  Mind map sudah banyak digunakan

  (pemetaan pikiran) merupakan teknik untuk mengembangkan pendekatan berpikir yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga yang ditekankan dalam teknik pembelajaran ini adalah penguatan konsep yang dipetakan sesuai dengan cara berfikir suatu individu.

  mind mapping

  Selain itu Wycoff (2002) mengemukakan

  Mind map untuk menjadi kreatif, pemikiran kreatif muncul dari imajinasi yang tinggi.

  Hal ini menunjukan bahwa mind map mampu memusatkan pikiran siswa terhadap materi, artinya mereka mampu meningkatkan konsentrasi dalam belajar 6)

  untuk mengendalikan, mind map menggunakan kata kunci sebagai pusatnya.

  Mind map

  menggambarkan suatu materi pelajaran ke dalam bentuk tampilan yang menarik, 5)

  map untuk tetap berminat, yaitu mampu

  menggunakan kebebasan ekspresi seorang siswa dalam menuangkan pemikirannya terhadap suatu materi pelajaran; 4) Mind

  map untuk berimajinasi, mind map

  Mind map

  Semirata 2013 FMIPA Unila

  mencatat yang dikemukakan oleh Tony Buzan. Menurut Buzan (Saleh, 2008) terdapat beberapa kegunaan mind map dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu : 1) Mind map untuk memilah, mind map mampu melatih siswa untuk memilah informasi yang disampaikan dalam pelajaran, dengan menyerap kata atau kalimat yang benar-benar penting dan membuang bagian yang tidak penting; 2)

  PENDAHULUAN Mind map merupakan salah satu teknik

  Mind map, Instrument Penilaian, Konsep Sistem Reproduksi

  Kata kunci:

  mind map .

  yang berjumlah 30 siswa yang diambil secara purposive sampling. Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa kemampuan siswa dalam membuat mind map, angket dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind map dapat digunakan sebagai instrumen penilaian hasil belajar siswa. Kemampuan siswa membuat mind map sebesar 70% kategori baik sekali, 23% kategori baik dan 7% dengan kategori cukup. Selain itu siswa merespon baik (79%) setelah diterapkan pembelajaran menggunakan teknik

  G

  1 Anyar. Sampel yang diambil adalah kelas IX

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan mind map sebagai instrumen penilaian hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep sistem reproduksi kelas IX di SMPN 1 Anyar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri

  

Pendidikan Biologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

A bstrak.

  2) Fivin Noviyanti

  1) Suratmi,

  

Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil

Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di

SMPN 1 Anyar

  dalam pembelajaran Biologi di sekolah. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya penelitian yang terkait dengan mind map. Penelitian yang dilakukan oleh Mustami (2007) yang menunjukkan bahwa mind map memberikan pengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.

  1) Suratmi, 2)

  map sebagai instrument penilaian hasil

  Fivin Noviyanti : Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil

Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di SMPN 1 Anyar

  Hasil penelitian Dafikin (2013) menyatakan bahwa teknik peta pikiran dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Serang pada konsep virus. Dari sekian banyak penelitian yang sudah ada belum ada penelitian yang mengkaji secara khusus mengenai penggunaan mind map sebagai instrumen penilaian hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep sistem reproduksi di SMPN 1 Anyar.

  belajar siswa pada pembelajaran konsep sistem reproduksi di SMP Negeri 1 Anyar.

METODE PENELITIAN

  Penilaian yang merupakan bagian yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran yang perlu dilaksanakan secara berkelanjutan. Guru sebagai pendidik di sekolah biasanya mengumpulkan informasi mengenai tingkat pemahaman siswa melalui berbagai cara, seperti mengajukan pertanyaan secara lisan, mengobservasi aktivitas dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, memberikan tugas atau memberikan tes. Informasi yang di dapat oleh guru sangat bermanfaat dalam mengevaluasi keefektifan proses dan hasil pembelajaran. Dengan kata lain perlu adanya sistem penilaian yang baik dan terencana yang dapat menghimpun semua informasi dari siswa itu sendiri. Informasi yang akurat tentang kemajuan belajar siswa dapat diperoleh melalui penilaian dan evaluasi yang efektif. Salah satu teknik mencatat yang banyak digunakan di sekolah adalah mind map. Mind map memiliki banyak kelebihan sehingga peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas penggunaan mind

  Penilaian merupakan salah satu unsur utama dalam proses pembelajaran. Penilaian berfungsi sebagai alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2010), hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dari Benyamin S. Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.

  394| Semirata 2013 FMIPA Unila Penelitian terkait dialkukan juga oleh Fatma (2010) dan Arnyana (2007), kedua hasil penelitian tersebut berkesimpulan bahwa dengan membuat peta pikiran dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif. Hasil penelitian Suriaty et al. (2007), menyatakan kreatifitas dan daya ingat siswa dapat dilatih dengan menggunakan peta pikiran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

  map , hasil angket dan wawancara pada

  pembelajaran konsep sistem reproduksi di SMPN 1 Anyar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX G yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

  purposive sampling , yaitu dengan cara

  mengambil sampel berdasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2009).

  Instrument yang digunakan berupa rubrik penilaian dalam membuat mind map, angket dan pedoman wawancara. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Analisis pertama dilakukan terhadap hasil pembelajaran berupa nilai

  mind map yang dibuat oleh siswa. Mind map yang dibuat oleh siswa akan dinilai

  menggunakan rubrik sebagai berikut.

  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan data yang diperoleh berupa nilai kemampuan membuat mind

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

  (warna dan gambar) Mengggunakan warna berbeda disetiap cabang dan pemberian gambar/ simbol pada ide sentral, cabang utama dan cabang lainnya

  Mind map sebagai instrumen penilaian hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep sistem reproduksi di SMPN 1 Anyar

  Purwanto (2009) yaitu sangat baik (86%- 100%), baik (76%-85%), Cukup (60%- 75%), kurang (55%- 59%), sangat kurang ( ≤54). Analisis ketiga dilakukan terhadap data hasil wawancara. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif, yaitu sebagai data pendukung dalam pelaksanaan penelitian.

  Analisis kedua dilakukan terhadap data hasil Angket. Angket diukur menggunakan skala Likert. Instrumen dibuat berupa pernyataan positif dan negatif, dengan empat alternatif jawaban, sesuai dengan skala Likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Data angket diolah dalam bentuk presentase. Kemudian presentase tanggapan siswa dikategorikan menurut

  Hasil belajar siswa berupa kemampuan membuat mind map dihitung skornya kemudian dinilai. Nilai yang diperoleh kemudian diinterprestasikan sesuai kriteria menurut Arikunto, (2009) yaitu Baik sekali (81-100%), Baik (61-80%), Cukup (41- 60%), Kurang (21-40%), Kurang sekali (<21%).

  Tidak mengggunakan warna dan gambar atau hanya menggunakan satu warna

Sumber: Adaptasi Mind Mapping Rubric From Ohassta (Ontario history and social sciences

teachers’ association : 2004)

  Mengggunakan warna berbeda disetiap cabang dan pemberian gambar/ simbol pada ide sentral

  Mengggunakan warna berbeda disetiap cabang dan pemberian gambar/ simbol hanya pada ide sentral, dan cabang utama

  Menggunakan 2 cabang Hanya menggunakan 1 cabang Desain

  Semirata 2013 FMIPA Unila

  3 cabang Menggunakan 3 cabang

  Hubungan cabang utama dengan cabang lainnya (x4) _/16 Menggunakan lebih dari

  Penggunaan kata kunci terbatas (semua ide ditulis dalam bentuk kalimat) Tidak ada atau sangat terbatas dalam pemilihan kata kunci (beberapa ide ditulis dalam bentuk paragraf)

  Semua ide ditulis dalam kata kunci dan kalimat

  (Sangat Kurang) Kata kunci (x6) _/24 Penggunaan kata kunci yang sangat efektif (semua ide ditulis dalam bentuk kata kunci)

  (Baik) Level 2 ( Cukup) Level 1

  Tabel 1. Kriteria Penilaian Mind map Kriteria Level 4 (Sangat Baik) Level 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1) Suratmi, 2)

  Fivin Noviyanti : Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil

Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di SMPN 1 Anyar

  396| Semirata 2013 FMIPA Unila Penggunaan mind map sebagai instrumen penilaian hasil belajar siswa berdasarkan penilaian yang dikembangkan oleh Ohasta. Penilaian yang dikembangkan ini memuat kriteria dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa.

  Dalam penelitian ini, dilakukan penilaian terhadap kemampuan kognitif siswa yaitu dari hasil mind map yang dibuat oleh siswa pada akhir pembelajaran Biologi. Adapun Langkah-langkah dalam membuat Mind

  Map

  adalah sebagai berikut: 1) Menyediakan kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi; 2) Mulai menulis dari bagian tengah kertas permukaan secarik kertas kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang. Memulai dari tengah-tengah permukaan kertas akan memberikan keluasan bagi cara kerja otak untuk memencar ke luar ke segala arah, dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami; 3) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral Anda. Suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu Anda menggunakan imajinasi; 4) Gunakan warna pada seluruh mind map. Warna sama menariknya dengan gambar, warna juga membuat mind map lebih hidup, menambah energi bagi cara berpikir kreatif, dan menyenangkan; 5) Hubungkan cabang- cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat, dengan menghubungkan cabang-cabang kita akan lebih mudah memahami dan mengingat; 6) Buatlah cabang-cabang mind map berbentuk melengkung bukannya garis lurus. Garis lurus membosankan otak; 7) Gunakan satu kata kunci untuk setiap baris.

  Kata kunci tunggal meningkatkan daya ingat dan fleksibilitas mind map; 8) Gunakan gambar di seluruh mind map. Seperti gambar sentral, setiap gambar bernilai seribu kata.

  Berikut adalah contoh mind map yang dibuat oleh siswa pada pembelajaran konsep sistem reproduksi di SMPN 1 Anyar.

  Gambar 1. Contoh mind map hasil belajar siswa Mind map yang dibuat oleh siswa

  dilakukan penilaian dengan cara memberikan skor berdasarkan rubrik penilaian yang ada. Selain mendapatkan manfaat dalam menggunakan mind map dalam proses pembelajaran guru juga dapat memberikan nilai langsung dari mind map yang siswa buat. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa kemampuan siswa dalam membuat mind map yang baik maka akan menghasilkan kemampuan kognitif yang baik. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Dafikin (2013) menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan mind

  map dapat meningkatkan kemampuan

  kognitif siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Serang pada konsep virus.

  Kemampuan Siswa dalam Membuat Mind Map

  Penilaiaan kemampuan siswa dalam membuat mind map dilakukan secara individu. Persentase kemampuan siswa dalam membuat mind map dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

  Gambar 2. Kemampuan siswa dalam membuat mind map

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

  mengenai mind map pada pertemuan pertama membuat sebagian besar siswa tidak mengalami kesulitan lagi dalam pembuatan mind map sehingga rata-rata kemampuan siswa dalam membuat mind map termasuk dalam kategori baik sekali.

  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mind map dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada pembelajaran sistem reproduksi di SMP Negeri 1 Anyar. Kemampuan siswa membuat mind map sebesar 70% kategori baik sekali, 23% kategori baik dan 7% dengan kategori cukup. Selain itu siswa merespon baik (79%) setelah diterapkan pembelajaran menggunakan teknik mind

  KESIMPULAN

  Kemampuan siswa membuat mind map sebesar 7% termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil penilaian dengan rubrik penilaian mind map, beberapa siswa tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria dari indikator pembuatan mind map, yaitu pembuatan kata kunci, hubungan antar cabang, desain warna dan desain gambar ada beberapa siswa yang tidak memenuhi salah satu dari indikator tersebut. Hal lain juga dapat dikarenakan beberapa siswa mengaku masih mengalami kesulitan dalam memunculkan ide-ide kreatif dalam membuat mind map, selain itu mind map memiliki kekurangan antara lain, tidak semua siswa menyukai teknik mind map dikarenakan tidak semua siswa pandai dalam menggambar dan menuangkan ide- ide dalam bentuk mind map (Purnomo, 2008). Kebiasaan lama dalam teknik mencatat juga dapat berpengaruh terhadap teknik mencatat yang baru.

  sebagian besar siswa menyatakan ketertarikan dan persetujuannya yang tentunya menciptakan minat dan motivasi siswa, oleh karena itu siswa bersungguh- sungguh dalam membuat mind map.

  map dalam kategori baik yang berarti

  Hal ini diperkuat oleh hasil analisis angket, yang menunjukkan 79% respon siswa terhadap pembelajaran dengan teknik mind

  map . Pembiasaan dan pengenalan

  Semirata 2013 FMIPA Unila Berdasarkan gambar di atas, sebagian besar siswa memiliki kemampuan baik sekali yaitu sebesar 70%. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA, teknik

  Selama proses pembelajaran siswa dilatih oleh peneliti untuk membiasakan membuat dan menggunakan mind map. Pertemuan pertama menekankan pada pengenalan dan pembiasaan siswa dalam membuat mind map dengan meminta siswa untuk membuat mind map secara berkelompok, mencatat penjelasan peneliti dalam bentuk mind map dan meminta siswa membuat mind map di rumah untuk materi selanjutnya dalam bentuk mind map. Hal tersebut membiasakan dan menambah pengalaman siswa dalam membuat mind

  video pembuatan mind map. Sebagian besar siswa memperhatikan peneliti pada saat menjelaskan materi dengan menggunakan mind map.

  mind map dengan menampilkan sebuah

  Kegiatan pembelajaran yang baru diterapkan tersebut menarik perhatian siswa sehingga sebagian besar siswa antusias selama proses pembelajaran berlangsung, yang menyebabkan mereka termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran, perhatian siswa terpusat dari awal sampai akhir pembelajaran. Awal proses pembelajaran, peneliti menjelaskan pengertian mind map dan cara membuat

  pembelajaran yang baru diterapkan di SMPN 1 Anyar, karena sebelumnya guru belum pernah menggunakan mind map untuk menyampaikan materi. Menurut Slameto (2010), perhatian siswa tertuju pada hal-hal yang baru dilihat dan diamati.

  mind map merupakan kegiatan

  map .

  1) Suratmi, 2)

  Fivin Noviyanti : Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil

Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di SMPN 1 Anyar

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi

  . 10 (2): 173-184 Purnomo, Hari. 2008. The Application

  Bandung: + 200 hlm

  Metode Pemetaan- Pikiran . Kaifa,

  . Remaja Rosdakarya, Bandung: ix + 168 hlm. Wycoff, J. 2002. Super Kreatif Melalui

  Belajar Mengajar

  Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses

  Suriaty., Asyril., Mulyani. 2007. Pengaruh Penggunaan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat Di Kelas VII Semester 1 SMPN 11 Samarinda. Jurnal Didaktika . 8. (2): 156-162 hlm.

  yang mempengaruhinya . Rineka Cipta, Jakarta: v + 195 hlm.

  Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor

  Mind Map . Tinta Emas Publishing, Bandung : iii + 108 hlm.

  Saleh, A. 2008. Kreatif Mengajar dengan

  Jurnal Pendidikan Ekonomi . 1 (1): 62-72

  Viii-A Smp Widya Darma Surabaya.

  Mind Mapping Learning Strategy As Reached For Study Completeness Of Student By Market Cost Formation Subject Matter In Class

  Pendidikan

  Pendidikan . Bumi Aksara, Jakarta : xii + 99 hlm.

  398| Semirata 2013 FMIPA Unila

  Mind Maps Terhadap Kemampuan

  Pengaruh Pembelajaran Synetic Dipadu

  Kelas IX-1 SMPN 5 Padang Panjang, Jurnal Guru 5 (1): 7-16. Mustami, Khalifah Muhamad. 2007.

  Indriani, N. (2008). Meningkatkan Keterampilan Kreativitas Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Mind Mapping pada

  Dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol Pasuruan. Skripsi :Universitas Islam Negeri Maulana Malik.

  Map Untuk Meningkatkan Kreativitas

  Fatma, Meca. 2010. Penerapan Model Mind

  Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Metode Mind Mapping Berbasis Kecerdasan Majemuk Siswa. Skripsi: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  Dafikin. A. 2013. Pengaruh penggunaan peta pikiran terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Serang pada konsep virus. Sripsi pada FKIP Untirta. Serang: tidak diterbitkan. Ermawati, Mirna. 2011. Perbandingan

  Buzan, T. 2007. Buku Pintar Mind Map. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : vii + 226 hlm.

  Pengembangan Peta Pikiran Untuk Peningkatan Kecakapan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Undiksha (3) : 670-683.

  Arnyana, Ida Bagus Putu. 2007.

  berpikir Kreatif, Sikap Kreatif, Dan Penguasaan Materi Biologi. Lentera