Gambaran Emisi Otoakustik Pada Bayi Baru Lahir Dengan Berbagai Faktor Risiko Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2011 Sampai Juni 2012

  

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN EMISI OTOAKUSTIK PADA BAYI BARU

LAHIR DENGAN BERBAGAI FAKTOR RISIKO DI RUMAH

SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

PERIODE JANUARI 2011 SAMPAI JUNI 2012

LYDIA YUSUF

090100044

  

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

  

GAMBARAN EMISI OTOAKUSTIK PADA BAYI BARU LAHIR

DENGAN BERBAGAI FAKTOR RISIKO DI RUMAH SAKIT UMUM

PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

PERIODE JANUARI 2011 SAMPAI JUNI 2012

KARYA TULIS ILMIAH

”Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”

  

LYDIA YUSUF

090100044

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

  

2012

  

LEMBAR PENGESAHAN

Gambaran Emisi Otoakustik pada Bayi Baru Lahir dengan Berbagai Faktor

Risiko di Rumah Sakit Adam Malik Medan Periode Januari 2011-Juni 2012

Nama : Lydia Yusuf

  NIM : 090100044 Pembimbing

(dr. H. R. Yusa Herwanto, M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL)

NIP. 196701261997071001

  Penguji I Penguji II

  

(dr. Rumondang, M.Kes) (dr. Maya Savira, M.Kes)

NIP. 196112101987032007 NIP. 197611192003122001

Medan, 15 Januari 2013

Dekan Fakultas Kedokteran

  

Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH)

NIP: 19540220 198011 1 001

  

ABSTRAK

Latar belakang: Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir tidak mudah untuk

  diketahui secara langsung. Gangguan pendengaran sering diabaikan sejak dini karena orang tua tidak langsung menyadari adanya gangguan pada anaknya sehingga diagnosa dini gangguan pendengaran pada bayi seringkali baru diketahui setelah usia 2-3 tahun. Oleh karena itu, mengetahui adanya gangguan pendengaran sedini mungkin sangat penting yaitu dengan pemeriksaan emisi otoakustik pada bayi baru lahir yang merupakan pemeriksaan baku emas.

  

Tujuan: Mengetahui gambaran hasil pemeriksaan emisi otoakustik pada bayi

baru lahir dengan berbagai faktor risiko.

Metode: Desain penelitian berupa studi deskriptif yang bersifat retrospektif. Data

  yang digunakan adalah data rekam medis bayi baru lahir yang dilakukan pemeriksaan emisi otoakuastik. Data kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

  

Hasil : Sampel yang diperoleh sebanyak 86 bayi dengan faktor risiko dengan

  hiperbilirubinemia sebanyak 53 bayi (61.6%), berat bayi lahir rendah sebanyak 45 bayi (52.3%), TORCH sebanyak 10 bayi (11.6%), asfiksia berat sebanyak 9 orang (10.5%), kelainan anatomi sebanyak 6 bayi (7%), penggunaan alat bantu napas sebanyak 5 bayi (7%), sindroma tuli kongenital sebanyak 3 orang (3.5%) dan penggunaan obat ototoksik sebanyak 1 bayi (1.2%).

  

Kesimpulan: Gambaran hasil pemeriksaan emisi otoakustik pada 86 bayi baru

  lahir dengan faktor risiko di RSUP H. Adam Malik Medan adalah sebanyak 35 bayi (40.7%) bilateral pass, 31 bayi (36%) bilateral refer, 12 bayi (12.9%) unilateral refer kanan dan 8 bayi (9.3%) unilateral refer kiri, dimana faktor risiko terbanyak adalah hiperbilirubinemia (61.6%).

  Kata kunci: bayi baru lahir, gangguan pendengaran, emisi otoakustik

  

ABSTRACT

Background: Hearing loss in newborns is not easy to be known directly. Hearing

loss is often overlooked in the beginning because the parents are

not immediately aware of a disturbance in the child so that early diagnosis of

hearing loss in infants is often known only after the age of 2-

  

3. Therefore, knowing the presence of hearing loss as early as possible is

very important by doing the otoaccoustic emission inspection in newborns which

is the gold standard examination Objective:

  Reveal the results of the otoaccoustic emission profile in newborns with multiple risk factors .

  

Methods: Design research is a retrospective descriptive study. The data used is

the medical records of newborns who otoaccoustic emissions inspection. The data

was then analyzed and presented in the form of a frequency distribution table .

  

Results: Samples were obtained as much as 86 newborns with risk factors which

are 53 babies (61.6% hyperbilirubinemia, 45 babies (52.3%) low birth weight, 10

babies (11.6%) TORCH, 9 babies (10.5%) severe asphyxia, 6 babies (7%)

anatomy disorder, 5 babies (7%) using additional breathing equipments, 3

babiescongenital death syndrome and 1 baby (1.2%) using ototoxicity drugs.

  Conclusion: Overview of the results of otoaccoustic emission on 86 newborns

with risk factors in Dr H. Adam Malik Medan is a total of

  

35 infants (40.7%) with bilateral pass result,

31 infants (36%) with bilateral refer results 12 babies (12.9%)with right

unilateral refer and 8 babies (9.3%) with left unilateral refer with the largest risk

factors is hyperbilirubinemia (61.6%).

  Key words: newborns, hearing loss, otoaccoustic emission

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

  Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1.

  Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  2. dr. H. R. Yusa Herwanto, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THT-KL selaku dosen pembimbing penulis atas kesabaran, waktu, dan masukan-masukan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  3. dr. Rumondang, M.Kes dan dr. Maya Savira, M.Kes selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dalam memperbaiki penelitian ini menjadi lebih baik.

  4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi dan juga penulisan karya tulis ilmiah ini.

  5. Kakak dan abang senior yang memberikan nasihat-nasihat, dukungan materi dan moril, bagi penulis dalam menjalani pendidikan selama ini.

  6. Rekan satu dosen pembimbing dari penulis yang telah saling memberikan masukan terhadap karya tulis ilmiah masing-masing.

  7. Teman-teman karib penulis, yang dengan setia memberikan dukungan dan

  8. Rekan-rekan mahasiswa FK USU stambuk 2009 yang tidak mungkin disebutkan namanya satu per satu ,yang telah memberi saran, kritik, dukungan materi, dan moril dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

  9. Orang tua penulis yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis dan pendidikan. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,segala saran dan kritik sangat diharapkan demi kemajuan kualitas penelitian ini.

  Akhir kata, penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua orang untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia kedokteran.

  Medan, 8 Desember 2012

   Lydia Yusuf (NIM: 090100044)

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

ABSTRACT ........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

  

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

  1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

  1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................

  3 1.3.1. Tujuan Umum ...................................................................

  3 1.3.2. Tujuan Khusus ..................................................................

  3 1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................

  3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

  5 2.1. Embriologi Telinga Dalam .......................................................

  5 2.2. Anatomi Telinga Dalam ............................................................

  6 2.2.1. Vestibulum ...................................................................

  7 2.2.2. Kanalis Semisirkularis ..................................................

  8 2.2.3. Koklea...........................................................................

  8 2.2.4. Sakulus dan Utrikulus...................................................

  9 2.2.5. Duktus Semisirkularis ..................................................

  10 2.2.6. Duktus Koklearis ..........................................................

  10 2.3. Vaskularisasi Telinga Dalam ....................................................

  11 2.4. Persarafan Telinga Dalam .........................................................

  11 2.5. Fisiologi Pendengaran ...............................................................

  12 2.6. Perkembangan Merespon Suara ................................................

  12 2.6.1. Respon pada Bayi di bawah 4 Bulan ............................

  13 2.6.2. Respon pada Bayi Usia 5-7 Bulan ................................

  13 2.6.3. Respon pada Bayi Usia 6-10 Bulan ..............................

  13 2.6.4. Respon pada Bayi Usia 9-13 Bulan ..............................

  13 2.6.5. Respon pada Bayi Usia 13-15 Bulan ............................

  13 2.6.6. Respon pada Bayi Usia 18-24 Bulan ............................

  14

  2.7. Emisi Otoakustik .......................................................................

  14 2.7.1. Anatomi dan Fisiologi Emisi Otoakustik .....................

  14 2.7.2. Tujuan Pemeriksaan Emisi Otoakustik ........................

  15 2.7.3. Syarat Untuk Menghasilkan Emisi Otoakustik ............

  16 2.7.4. Pembagian Emisi Otoakustik .......................................

  16 2.7.4.1. Spontaneous Otoacoustic Emissions ...............

  17 2.7.4.2. Transient Evoked Otoacoustic Emissions .......

  17 2.7.4.3. Distortion Product Otoacoustic Emissions .....

  17 2.7.4.4. Sustained Frequency Otoacoustic Emissions ..

  18 2.7.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Emisi Otoakustik ..

  18 2.7.5.1. Nonpatologi .....................................................

  18 2.7.5.2. Patologi ...........................................................

  18 2.8. Skrining Pendengaran Bayi .......................................................

  19 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ........

  22 3.1. Kerangka Konsep Penelitian .......................................................

  22 3.2. Defenisi Operasional ..................................................................

  22 BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................

  26 4.1. Rancangan Penelitian ..................................................................

  26 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................

  26 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................

  26 4.4. Metode Pengumpulan Data .........................................................

  27 4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................

  27 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................

  28

  5.1. Hasil Penelitian

  5.1.1 Deskripsi lokasi Penelitian ................................................. 28

  5.1.2 Deskripsi Karakteristik Subjek penelitian .......................... 28

  5.2. Pembahasan ................................................................................... 32 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

  36

  6.1. Kesimpulan ................................................................................. 36

  6.2. Saran ........................................................................................... 37

  

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................36

  

DAFTAR TABEL

  Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Tabel Hiperbilirubinemia yang

  Memerlukan Transfusi Darah

  20 Tabel 3.1. Tabel Pengukuran

  23 Tabel 5.1. Tabel Distribusi Frekuensi Banyak Subjek Penelitian

  29 Tabel 5.2. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Emisi Otoakustik

  29 Tabel 5.3. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Hiperbilirubinemia

  30 Tabel 5.4. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Berat Lahir Rendah

  30 Tabel 5.5. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi TORCH

  30 Tabel 5.6. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Asfiksia Berat

  31 Tabel 5.7. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Kelainan Anatomi

  31 Tabel 5.8. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi yang Menggunakan Alat Bantu Napas

  31 Tabel 5.9. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi Sindroma Tuli Kongenital

  32 Tabel 5.10. Tabel Distribusi Hasil OAE pada Bayi yang Menggunakan Obat Ototoksik

  32 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Perkembangan Telinga Dalam

  6 Gambar 2.2. Membran Labirin

  7 Gambar 2.3. Potongan Melintang Koklea

  9 Gambar 2.4. Transmisi Suara

  12 Gambar 2.5. Transient Evoked Otoacoustic Emission (TEOAE) 15

Gambar 2.6. Emisi Otoakustik pada Bayi Baru Lahir

  16