HUKUM EKONOMI BUKAN SEKEDAR HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG

  2 CARA DALAM MEMPERMUDAH MEMAHAMI HUKUM MEMAHAMI UNSUR HUKUM MEMAHAMI PEMBIDANGAN HUKUM SUMBER:

  MATERIEL FORMIL

  BENTUK:

  TERTULIS TIDAK TERTULIS

  LEVEL KOMPETENSI III: FUNGSI MEMPERTAHANKAN: HUKUM EKONOMI

  MATERIEL (SUBSTANSI) FORMIL (PROSES)

  DALAM SISTEM HUKUM SIFAT:

  MEMAKSA (DWINGEN RECHT) MENGATUR (REGELEND RECHT)

  ISI: PUBLIK PRIVAT

  1

  2 PERBEDAAN ANTARA HUKUM HUKUM EKONOMI PRIVAT DENGAN PUBLIK DALAM SISTEM NO HUKUM PRIVAT HUKUM PUBLIK HUKUM 1 (MIS. PERDATA) (MIS. PIDANA) 1.

  KEPENTINGAN KEPENTINGAN

  INDIVIDU UMUM 2.

  PUBLIK PRIVAT DIPERTAHANKAN DIPERTAHANKAN OLEH OLEH NEGARA PERORANGAN 3. DITUNTUT OLEH DITUNTUT OLEH PENGGUGAT JAKSA 4. ADA USAHA TIDAK ADA USAHA PERDAMAIAN PERDAMAIAN 5.

  HUKUM SANKSI PERDATA SANKSI PIDANA EKONOMI (GANTI RUGI) (KURUNGAN)

  3

  4 HUKUM EKONOMI BUKAN SEKEDAR HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG SISTEM ANGLO SAXON: EKSISTENSI SECARA SUBSTANSIAL HUKUM EKONOMI LEBIH MUDAH DIPENGARUHI OLEH SISTEM DIPAHAMI, KARENA SISTEM HUKUM

  EKONOMI, SEJARAH DAN KEBIASAAN (COMMON LAW) SEHINGGA MUDAH

  BUDAYA NEGARA YANG DISELENGGARAKAN. HUKUM BERSANGKUTAN EKONOMI TUMBUH DAN MENCAKUP HUKUM PUBLIK BERKEMBANG BERSAMA PERKEMBANGAN KEBIASAAN DAN PRIVAT

  SISTEM KONTINENTAL: EKSISTENSI KETENTUAN HUKUM HUKUM HARUS DAPAT MEYAKINKAN EKONOMI DAPAT BERSIFAT:

  DAN MENUNJUKKAN JUSTIFIKASINYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN

  INTERDISIPLINER PERANGKAT HUKUM LAINNYA MULTIDISIPLINER (SELAMA INI TERPAKU PADA KUHD

  TRANSNASIONAL DAN KUHP) DAOED JOESEF: HUKUM EKONOMI SEBAGAI BENTUK PERATURAN YANG BERTITIK TOLAK DARI KEKUASAAN NEGARA/ PEMERINTAH TERHADAP KEBEBASAN PIHAK SWASTA DAN MASYARAKAT PADA UMUMNYA, YANG TERCERMIN DARI

  3 MACAM HUBUNGAN YANG DIATUR BERBAGAI MACAM PER-UU-AN:

  HUBUNGAN NEGARA DENGAN PERUSAHAAN HUBUNGAN NEGARA DENGAN MASYARAKAT HUBUNGAN NEGARA DENGAN NEGARA LUAR

  7 MENGAPA HUKUM EKONOMI MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG PESAT?

  KARENA

  IKUT SERTANYA PEMERINTAH/ NEGARA DALAM KEPENTINGAN PRIBADI, DIMANA HAL INI MENYEBABKAN KEPENTINGAN INDIVIDU DIBATASI DEMI KEPENTINGAN UMUM. MISALNYA PEMERINTAH MASUK PADA RANAH PERDATA DENGAN PERTIMBANGAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UMUM PEMBATASAN HAK MILIK ATAS TANAH PEMBATASAN JUMLAH PEMBERIAN KREDIT BANK

  PERJANJIAN-PERJANJIAN BISNIS YANG DILARANG KEWAJIBAN PROSEDUR TERTENTU DALAM PENGALIHAN HAK ATAS TANAH

  8 CONTOH: PERANCIS MELALUI KAIDAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA MENGUSAHAKAN KESEIMBANGAN ANTARA KEPENTINGAN PRIBADI DENGAN KEPENTINGAN UMUM , YANG DIKEMBANGKAN OLEH HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG (DIKENAL DENGAN NAMA DROIT ECONOMIQUE ) SETELAH PD II, MEMBANGUN EKONOMI NEGARA DENGAN BANTUAN IBRD YANG MEMERLUKAN PERATURAN HUKUM DALAM MENGARAHKAN KEGIATAN MASYARAKATNYA DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM TERSEBUT NEGARA YANG BERFAHAM LIBERALIS DAN INDIVIDUALIS INI TELAH MENGAKUI KEBERADAAN HUKUM EKONOMI

  9 BAGAIMANA DENGAN

  INDONESIA?

  HUKUM ADAT: KONSEP HAK ULAYAT

  VREVREEMDINGSVERBOD (1875): LARANGAN PENGASINGAN TANAH ADAT KEPADA ORANG YANG TIDAK TUNDUK PADA HUKUM ADAT AGRARISCHE WETGEVING DAN AGRARIS BESLUIT: PROGRAM PENANAMAN TANAMAN KERAS GUNA DIEKSPOR KE LUAR NEGERI UNTUK MENSUKSESKAN CULTUURSTELSEL

  PASAL 131 DAN 163 INDISCHE STAATSREGELING: DASAR STRUKTUR EKONOMI INDONESIA YANG DUALISTIK. BUMI PUTRA (BP)YANG TETAP TUNDUK PADA HUKUM ADAT MENJAMIN ADANYA HASIL DARI TANAMAN BP PENUNDUKAN TIMUR ASING PADA HUKUM KEKAYAAN BARAT, MENGARAHKAN TIMUR ASING MENJADI PEDAGANG PERANTARA BP DAN EROPA LARANGAN PENIMBUNAN BARANG, DENGAN ANCAMAN PIDANA PEMBATASAN KEPEMILIKAN TANAH DLL

  10 MASALAH: BAGAIMANA KEBERADAAN HUKUM DAGANG INDONESIA DI

  INDONESIA DENGAN PERKEMBANGAN HUKUM EKONOMI? HUKUM DAGANG PERLU PERUBAHAN DAN ATAU PERLUASAN (TODUNG MULYA LUBIS) PERAN HUKUM DAGANG (KUHD & PER-UU-AN LAIN) SEBAGAI ALAT LEGITIMASI POLITIK PERDAGANGAN ATAU PEEKONOMIAN INDONESIA SELAIN KUHD PENGATURAN LALU LINTAS EKONOMI INDONESIA TERDAPAT PADA UU LAIN, KARENA KUHD SUDAH KETINGGALAN JAMAN DAN TIDAK MAMPU MENJAWAB PERSOALAN EKONOMI MODERN DIBERLAKUKAN DI INDONESIA SEJAK 1848 MERUPAKAN KONKORDANSI DARI BELANDA YANG DIBUAT PADA 1838 BERDASAR KONDISI SOSIAL EKONOMI BELANDA PADA WAKTU

  ITU

  BEBERAPA HAL YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERUBAHAN HUKUM HUBUNGAN HUKUM DAGANG DAN EKONOMI

  PERUBAHAN DILAKUKAN SECARA PARSIA L, KARENA TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN PERUBAHAN TOTAL TANPA MERUBAH SISTEM HUKUM PERUBAHAN HARUS SISTEM EKONOMI AKAN MEMPERTIMBANGKAN BERJALAN LANCAR KEPENTINGAN UMUM

  BERDASAR PRINSIP “KEADILAN SOSIAL DENGAN DUKUNGAN

  BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA” DAN SISTEM HUKUM. PERLINDUNGAN TERHADAP PENGUSAHA KECIL DAN PERKEMBANGAN TIDAK TEPAT MELAKUKAN DIKOTOMI EKONOMI BERPENGARUH PEMBANGUNAN HUKUM DENGAN

  PEMBANGUNAN EKONOMI, KARENA SECARA KUANTITATIF DAN KEDUANYA SALING BERHUBUNGAN HENDAKNYA AHLI HUKUM TIDAK KUALITATIF BAGI BERHENTI PADA KETENTUAN PERKEMBANGAN HUKUM .

  NORMATIF, TETAPI MULAI DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN STATISTIK

  13

  14 DIMANA LETAK HUKUM EKONOMI PERUBAHAN HUKUM DAGANG?

  APAKAH RANGKAIAN KETENTUAN HUKUM INI

  KAIDAH-KAIDAH

  MASUK PADA HUKUM DAGANG ATAU TERPISAH DARI HUKUM DAGANG? MASUK DAN MEROMBAK HUKUM DAGANG

  HUKUM EKONOMI

  BUKAN PERKARA MUDAH TIDAK MUNGKIN PEROMBAKAN SECARA BEBERAPA TOTAL BEBERAPA SARJANA MERASA HUKUM DAGANG SUDAH CUKUP LENGKAP HUKUM DAGANG BUKAN SEBATAS YANG TERDAPAT PADA KUHD SAJA DALAM PRAKTEK LALU LINTAS EKONOMI BANYAK DILAKUKAN BERDASAR “KEBIASAAN” YANG TERJADI DI PASAR, DIMANA PERAN AHLI EKONOMI LEBIH BESAR JIKA DI LUAR HUKUM DAGANG,

  1. ADMINISTRATIF

  DIKHAWATIRKAN AKAN TERJADI DUALISME HUKUM

  2. SUBSTANTIF PERLUNYA SEBUAH HUKUM YANG BELUM TERDAPAT PADA KETENTUAN PERUNDANGAN SEBELUMNYA ₁₆

  15 HUKUM ADMINISTRASI (GUNARTO SUHARDI)

  HUKUM ADMINISTRASI ADALAH BAGIAN DARI KAIDAH PERATURAN PERUNDANGAN ADMINISTRATIF YANG BERLAKU DAN LANGSUNG MENYENTUH KEGIATAN PEREKONOMIAN SUATU NEGARA. HUKUM ADMINISTRASI TERDIRI ATAS 2 MACAM:

  BERSIFAT UMUM, BERLAKU PADA SETIAP ORANG BERSIFAT PERSONAL, DAN MEMBERIKAN AKIBAT HUKUM YANG LANGSUNG (MISALNYA PEMBERIAN STATUS KHUSUS, IJIN KHUSUS DLL)

  KAIDAH HUKUM YANG CONTOH: KAIDAH HUKUM YANG BERSIFAT ADMINISTRATIF BERSIFAT

ADMINISTRATIF KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA NO.

  ADALAH KETENTUAN-KETENTUAN 1251/KMK.013/1988 TENTANG HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

  KETENTUAN DAN TATA CARA MENGENAI ASPEK-ASPEK PELAKSANAAN LEMBAGA PROSEDURAL DARI AKTIVITAS DAN PEMBIAYAAN TRANSAKSI EKONOMI LATAR BELAKANG: DIBUAT OLEH APARATUR

  PENGELOLAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN ADMINISTRASI NEGARA ATAU PIHAK DAPAT MENUNJANG PERTUMBUHAN EKSEKUTIF DAN MEMPUNYAI DAN STABILITAS EKONOMI KEKUATAN HUKUM MEMAKSA AGAR KETENTUAN DAN SUBSTANSI ANTARA LAIN: PERSYARATAN YANG DIATUR

  BIDANG-BIDANG USAHA LEMBAGA DALAM KETENTUAN TERSEBUT PEMBIAYAAN DITAATI ATAU DIPATUHI OLEH TATA CARA PENDIRIAN DAN PERIJINAN PUBLIK

  JUMLAH MODAL DISETOR BENTUK FORMAL: PP, KEPPRES, SANKSI:

  INPRES,SK MENTERI DLL DIHENTIKAN KEGIATANNYA

  SANKSI: PENCABUTAN IJIN USAHA, DICABUT IJINNYA

  PEMBATALAN STATUS HUKUM, PENUTUPAN USAHA DLL

  19

  20 KAIDAH HUKUM YANG BERSIFAT _{AKTIVITAS TRANSAKSI EKONOMI ASPEK-ASPEK MATERIEL ATAU SUBSTANSIAL DARI SECARA BERSAMA DAN / ATAU SENDIRI MENGENAI APARAT LEGISLATIF, YUDIKATIF DAN EKSEKUTIF BAIK ADALAH BERUPA KETENTUAN HUKUM YANG DIBUAT KEKUATAN HUKUM:} SUBSTANTIF ATAU MATERIEL KAIDAH _{TERDAPAT PERBEDAAN KEKUATAN KARENA PERBEDAAN MENGATUR (REGELEND RECHT) MEMAKSA (DWINGEN RECHT)} SUBSTANTIF _{KAIDAH HUKUM FUNGSI DAN TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI OLEH MEMAKSA : MENGATUR : SISTEM EKONOMI NASIONAL SERTA AKURASI MEMBINA DAN MENJAGA KONSISTENSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN POLITIK EKONOMI PEMERINTAH TUJUAN: SEBAGAI BATASAN / RAMBU YANG MEREKA SEPAKAT YANG TERCERMIN DALAM TRANSAKSI DAPAT DISIMPANGI SEPANJANG PARA PELAKU EKONOMI BAGI PARA PELAKU EKONOMI SEKEDAR MEMBERIKAN PENGARAHAN DAN PEDOMAN MEMPERTEGAS ATURAN MAIN 21 SANKSI: MEMAKSA: MENGATUR: TIDAK ADA SANKSI PIDANA: KURUNGAN SANKSI PERDATA: GANTI RUGI HUKUM BERLANDASKAN PADA KEADILAN DAN KEPASTIAN AKTIVITAS DAN TRANSAKSI EKONOMI DENGAN TUJUAN: TERCAPAINYA KETERTIBAN PELAKSANAAN PELAKU EKONOMI} TIDAK BOLEH DISIMPANGI ATAU DIABAIKAN OLEH

  22 KAIDAH HUKUM YANG BERSIFAT KAIDAH HUKUM YANG BERSIFAT SUBSTANTIF ATAU MATERIEL SUBSTANTIF ATAU MATERIEL CONTOH 2: MEMAKSA CONTOH 1: MENGATUR

  UU NO 5 TAHUN 1999 UU NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG:LARANGAN PRAKTIK TENTANG PERUBAHAN UU NO. 7 MONOPOLI DAN PERSAINGAN TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN TIDAK SEHAT

  LATAR BELAKANG: LATAR BELAKANG DAN TUJUAN:

  STRUKTUR DAN PERILAKU PELAKU SISTEM PERBANKAN YANG DAPAT USAHA YANG KURANG MENUNJANG PELAKSANAAN MENGINDAHKAN PERSAINGAN SEHAT PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM DESAKAN IMF SEBAGAI UPAYA RANGKA MENINGKATKAN RESTRUKTURISASI EKONOMI PEMERATAAN, PERTUMBUHAN

  INDONESIA YANG HANCUR AKIBAT EKONOMI, DAN STABILITAS NASIONAL KRISIS KE ARAH PENINGKATAN

  SUBSTANSI ANTARA LAIN: KESEJAHTERAAN RAKYAT BANYAK KEGIATAN YANG DILARANG (MIS.

  SUBSTANSI ANTARA LAIN: MONOPOLI) AGUNAN: JAMINAN TAMBAHAN YANG PERJANJIAN YANG DILARANG (MIS. DISERAHKAN NASABAH DEBITUR BOIKOT) KEPADA BANK DALAM RANGKA

  SANKSI: PEMBERIAN FASILITAS KREDIT ATAU SANKSI ADMINISTRATIF (PASAL 47 PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP AYAT (2)) SYARIAH

  SANKSI PIDANA POKOK (PASAL 48) SIFAT TIDAK WAJIB SANKSI PIDANA TAMBAHAN (PASAL 49) HUKUM EKONOMI PERKEMBANGAN KAIDAH HUKUM MENGUBAH CIRI DALAM SISTEM HUKUM EKONOMI HUKUM II DARI DROIT ECONOMIQUE :

KAIDAH-KAIDAH HUKUM

  HUKUM TERTULIS YANG MEMBATASI HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG MENJADI DROIT DE L’ECONOMIQUE :

KAIDAH-KAIDAH SEMUA

  YURISPRUDENSI BIDANG HUKUM YANG KEBIASAAN MENGARAHKAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN KEHENDAK DAN TUJUAN PEMERINTAH

  HUKUM EKONOMI

  25

  26 HUKUM EKONOMI SEBAGAI BAGIAN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA SALING MEMPENGARUHI, BERHUBUNGAN, DAN MELENGKAPI ANTARA HUKUM TERTULIS,

PUTUSAN PERADILAN DAN KEBIASAAN.

  CONTOH: FIDUCIA DARI KEBIASAAN MELAHIRKAN UU 42 TAHUN 1999

  27