KARYA DAN TULIS DAN ILMIAH.pdf
KARYA TULIS ILMIAH
AL-QUR‟AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
DI SUSUN OLEH :
Nama : Rahmi Taharob
Nim
: (16030125)
Jurusan : PAI
Semester : III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
2018
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
1
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................
2
A. Pengartian al-qur‟an .................................................................................
2
B. Fungsi al-qur‟an .......................................................................................
5
C. Hubungan al-qur‟an, ilmu pengetahuan dan teknologi ............................
D. Mengenal tuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi ......................
E. Mencari ilmu yang bermanfaat
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................
11
A. Kesimpulan .............................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
12
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, karena tanpa-Nya
mustahil karya ini dapat terselesaikan dengan baik.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai bahan pembelajaran saya, dalam mengenal
lebih jauh tentang al-qur‟an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih ini
adalah sebuah karya yang menjadi tugas akhir semester ganjil ini. Semoga dengan
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dapat memberikan banyak manfaat, khususnya bagi
saya, dan umumnya bagi semua yang membacanya.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Pengampuh
mata kuliah Materi Al-Qur‟an yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini, kepada orang tua saya yang selalu mendo‟akan saya, dan kepada seluruh pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yang tak bisa saya
sebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi rasa hormat saya.
Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak,” atau “sepandaipandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga,” saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Kebenaran dan
kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Ambon,11 Januari 2018
Rahmi Taharob
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sadarkah kita bahwa Allah Swt sebenarnya memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap bangsa yang ada di dunia ini untuk mendapatkan kemajuan bagi kehidupan yang baik,
Tuhan yang maha adil tidak pernah membedakan warna kulit manusia untuk mendapatkan
kemajuan bagi kehidupan yang lebih baik antara kelompok manusia yang satu dengan
kelompok manusia yang lainnya, Tuhan yang maha pemberi menganugrahkan bumi dan
segenap isinya untuk semua manusia yang ada di bumi ini, tidak hanya untuk sekelompok
manusia atau bangsa tertentu saja. Bukankah Al-Qur‟an telah menerangkan akan hal ini
seperti yang tercantum dalam ayat-ayat berikut ini:
„‟Dialah Allah yang telah menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu……‟‟(QS. Al
Baqarah,2:29).
„‟Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki
kepadanya.‟‟ (QS.Al-Hijr, 15:20)
Jelas sekali dari ayat-ayat tersebut, bahwa bumi dan segala isinya di peruntuhkan bagi
keperluan hidup segenap manusia yang ada di planet bumi ini. Tuhan tidak membedakan
warna kulit manusia, semua diberi kesempatan yang sama untuk memanfaatkan isi yang ada
di bumi ini untuk keperluan hidup dan kesejahteraan dirinya.
Walaupun di beri kesempatan untuk maju di berikan sama bagi segenap umat manusia
yang ada di bumi ini, namun dalam kenyataannya ada ketimpangan dan perbedaan yang
mencolok antara kemajuan dan kesejahteraan sekelompok manusia yang satu dengan
sekelompok manusia yang lainnya, antara bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. Seolaholah terjadi pemisahan antara Negara-negara kaya dan Negara-negara miskin, terjadi
pengelompokan antara Negara maju yang sejahtera dan Negara belum maju (terbelakang)
yang sengsara. Negara dan bangsa yang belum maju (terbelakang) pada umumnya adalah
Negara dan bangsa yang miskin, walaupun negerinya sendiri mungkin cukup kayak arena
mempunyai sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi belum dapat memanfaatkan
sumber daya alamnya dengan baik untuk kesejahteraan dirinya . sedangkan Negara dan
bangsa yang maju pada umunya adalah Negara dan bangsa yang kaya dengan pendapatan
perkapita jauh berlipat kali dibandingkan dengan pendapatan perkapita di Negara miskin.
Negara dan bangsa yang maju sebenarnya negerinya sendiri belum tentu kaya, belum tahu
memiliki sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi mempunyai kemampuan untuk
memanfaatkan sumber daya alam milik bangsa lain. Negara dan bangsa yang maju justru
memanfaatkan dan menguras habis sumber daya alam milik bangsa lain bagi kesejahteraan
dirinya sendiri. Kalaupun Negara dan bangsa yang maju tersebut mempunyai sumber daya
alam yang cukup, maka kekayaan sumber daya alamnya tidak akan di kuras habis akan tetapi
di hemat untuk persediaan masa yang akan datang. Biarlah kekayaan sumber daya alam milik
4
bangsa lainyang di kurasnya telah habis, maka negerinya sendiri masih mempunyai
persediaan untuk bertahan hidup. Bila ini terjadi maka akan makin jauh perbedaan antara
Negara dan bangsa yang maju dengan Negara dan bangsa yang belum maju (terbelakang).
Terjadilah keadaan da kedudukan suatu bangsa yang satu lebih tinggi dari suatu bangsa yang
lainnya. Mengenai hal ini allah swt telah mengingatkan dalam firmannya:
„‟ dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan meninggikan sebagian
dari kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang
diberikannya padamu.‟‟ (QS. Al-An‟aam,6:165)
Manusia yang dijadikan penguasa di bumi ini mempunyai tanggung jawab untuk
memanfaatkan kekayaaan sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya untuk
mencukupi keperluan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraannya. Manusia harus
mempunyai suatu keahlian tertentu untuk dapat mengola dan memanfaatkan bumi dengan
segala isinya yang telah diberikan oleh allah swt kepada manusia. Bangsa yang maju adalah
bangsa yang dapat memanfaatkan anugrah tuhan berupa kekayaan alam yang ada di bumi
ini. Bangsa yang demikianlah yang akan di tinggikan kedudukannya terhadap bangsa lain
yang belum dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik. Negara dan bangsa yang
maju adalah Negara da bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang tangguh,
menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik serta didukung pula
dengan semangat kerja yang tinggi. Sumber daya manusia yang demikian hanya di ciptakan
oleh bangsa itu sendiri, tidak di ciptakan oleh bangsa lain atau sekedar memohon balas
kasihan dari tuhan. Sumber daya manusia akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa
yang berarti ikut menentukan nasib suatu bangsa. Mengenai hal ini allah swt telah berfirman:
„‟Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu kaum (bangsa), kecuali
mereka mengubah keadaan (nasib) diri mereka sendiri. Dan apabila allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum (bangsa) maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak
ada pelindung bagi mereka selainnya.‟‟ (QS. Ar Ra‟d, 13:11)
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui hubungan al qur‟an, ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Mengetahui fungsi al-qur‟an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Memahami mengenal tuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi
5
BAB II
PEMBAHASAN
AL-QUR‟AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
1. Pengertian al-qur‟an
AL-qur‟an adalah kitab suci umat islam yang di turunkan oleh Allah Swt, Tuhan seru
sekalian alam kepada junjungan kita nabi besar dan rasul terakhir Muhammad Saw melalui
malaikat Jibril, untuk di teruskan penyampaiannya kepada seluruh umat manusia di muka
bumi ini sampai akhir zaman nanti. Al-Qur‟an adalah kitab suci terakhir bagi umat manusia
dan sesudahnya tidak aka nada lagi kitab suci yang akan diturunkan oleh Allah Swt, oleh
karenanya Al-Qur‟an adalah petunjuk paling lengkap bagi umat manusia sejak turunnya AlQur‟an 15 abad yang lalu dan akan tetap sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini
maupun untuk masa yang akan datang sampai dengan datangnya hari kiamat nanti. Tidak ada
satu kitab pun di dunia ini yang lengkap dan sempurna seperti halnya kitab Al-Qur‟an. Umat
islam wajib bangga dengan kitab suci al-qur‟an, karena al-qur‟an adalah bacaan yang maha
sempurna dan maha mulia sehingga di sebut juga dengan Al-Qur‟an Al-Karim. Nama lain
dari kitab suci umat islam ini adalah Al-Furqaan, atau kitab pembeda antara yang halal dan
yang haram, antara yang baik dan yang buruk, antara perintah yang wajib harus di kerjakan
dan larangan-larangan yang harus di tinggalkan. Nama lainnya lagi adalah Adz-Zikri atau
„‟peringatan‟‟ bagi umat manusia agar selalu ingat kepada tuhan, ingat akan segala
perintahnya dan segala larangannya. Al-Qur‟an di turunkan kepada umat manusia sebagai
„‟petunjuk‟‟ di dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini, sehingga AlQu‟an di sebut juga dengan nama Al-Huda atau kitab petunjuk. Selain dari petunjuk terdapat
juga banyak „‟nasehat‟‟ di dalam Al-Qur‟an, sehingga dinamakan juga kitab nasehat atau AlMaui‟zhah. Al-Qur‟an dinamakna juga dengan As-Syifa‟ karena dapat berfungsi sebagai
penyembuh, obat, penawar bagi penyakit-penyakit, yang menyesak dada. Nama lain dari AlQur‟an adalah Al-Hikmah atau kitab kebijaksanaan yang berisi ayat-ayat tentang
kebijaksanaan yang sangat diperlukan oleh umat manusia. Al-Qur‟an juga di namakan
dengan kitab kebaikan atau Al-Khoir yang memberikan tuntunan kepada umat manusia
tentang kebaikan yang datangnya dari allah. Al-Qur‟an memuat banyak sekali petunjuk,
keterangan dan penjelasan tentang petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil,
sehingga di sebut juga dengan Al-Bayan. Masih ada beberapa nama lain dari Al-Qur‟an,
tetapi yang yang tersebut di atas kiranya cukup untuk menunjukan bahwa Al-Qur‟an adalah
kitab suci yang sangat di perlukan semua umat manusia sampai akhir zaman nanti. Tentang
nama lain dari Al-Qur‟an seperti tersebut di atas di peroleh dari beberapa uraian yang
terdapat dari ayat-ayat berikut ini:
„‟Dia menurunkan kitab (Al-Qur‟an) kepada (Muhammad) dengan sebenarya,
membenarkan kitab yang di turunkan sebelumnya dan menurunkan taurat dan injil,
sebelumnya (Al- Qur‟an); menjadi petunjuk untuk manusia dan dia menurunkan Al-Furqaan
(pembeda yang benar dan yang salah). Sesungguhnya orang-orang yang Ingkar terhadap ayatayat Allah, bagi mereka azab yang berat. Dan Allah maha perkasa lagi mempunyai
pembalasan (siksa).‟‟ (QS. Ali Imran, 3:3-4)
6
„‟Maha berkat (Allah) yang menurunkan Al-Furqaan kepada hambanya supaya dia
member peringatan bagi semesta alam.‟‟ (qs. Al-Furqaaan, 25:1)
„‟….Dan kami menurunkan Al-Qur‟an (Dzikra) kepadamu supaya engkau menjelaskan
kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir.‟‟ (QS. An
Nahl, 16:44)
„‟Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik, tidak menginginkan di
turunnya sesuatu kebaikan (khoir) kepada kamu dari tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa
yang dikehendakinya untuk menerima rahmatnya (kenabian) dan Allah mempunyai karunia
yang besar.‟‟ (QS. Al-Baqarah,2:105)
„‟Dan sesunggahnya tatkala kami mendengarkan petunjuk (Huda /Al-Qur‟an), kami
beriman kepadanya, maka barangsiapa beriman kepada tuhannaya, maka dia tidak takut
pengurangan (pahalanya) dan tidak pula penambahan dosa.‟‟ (QS. Al-Jinn, 72:13)
„‟Hai sekalian manusia, sungguh telah datang kepada kamu pengajaran
(nasehat/maui‟zhah) dari tuhanmu (al-qur‟an), penyembuh (obat / as syifa‟) penyakitpenyakit dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.‟‟ (QS.
Yuunus,10:57)
„‟Inilah (Al-Qur‟an) suatu keterangan (Bayaan) bagi manusia dan petunjuk (Huda) serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.‟‟ (QS. Ali Imran,3:138)
Sejak Al-Qur‟an di turunkan 15 abad yang lalu sampai dengan saat ini, ayat-ayatnya tetap
terjaga keasliannya karena ayat-ayat al-qur‟an di turunkan oleh Allah swt dan Allah pulalah
yang menjaganya, seperti yang di jelaskan dalam ayat:
„‟Sesungguhnya kami yang menurunkan
memeliharanya.‟‟ (QS. Al-Hijr, 15:9)
al-qur‟an
dan
sesungguhnya
kami
Andaikan ada seseorang yang ingin mengubah sedikit saja ayat-ayat yang ada di dalam AlQur‟an, maka perubahan tersebut akan segera di ketahui dan usaha untuk mengubah atau
membelokkan ayat-ayat Al-Qur‟an tidak akan pernah berhasil. Hal ini di sebabkan karena
susunan dan tata bahasa yang terdapat di dalam al-qur‟an sangat rapid an sangat sempurna,
sehingga mudah sekali ketahuan apabila ada kesalahan ataupun kejanggalan (salah cetak)
dalam penulisan ayat-ayat al-qur‟an. Susunan kata-kata di dalam Al-Qur‟an yang bersajak
sangat indah memungkinkan manusia untuk menghafalkannya di luar kepala, walaupun
terdiri atas 30 juz, 114 surat. Banyak orang yang hafal Al-Qur‟an sejak zaman nabi hingga
sampai saat ini, sehingga sangat membantu apabila terjadi kesalahan cetak atau sengaja akan
di ubah oleh orang yang tidak senang dengan Al-Qur‟an. Namun yang paling utama adalah
janji tuhan yang akan menjaga (memelihara) Al-Qur‟an, menjadikan Al-Qur‟an akan tetap
terjaga keasliannya. Hal ini adalah Mukjizat yang di berikan oleh Allah kepada nabi
Muhammad saw.
7
2. Fungsi Al-Qur‟an
Agar manusia dapat menjadi khalifah yang baik di muka bumi ini, di perlukan suatu
pedoman atau petunjuk yang menjamin manusia menuju kearah kebaikan di dunia maupun di
akhirat nanti. Selama manusia mempercayai dan mau pedoman atau petunjuk tersebut, Insya‟
Allah tujuan untuk menjadi khalifah yang baik akan tercapai.
Hal ini di mungkinkan apabila petunjuk atau pedoman yang di maksudkan datangnya dari
Allah swt, yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Petunjuk atau pedoman
tersebut tidak lain adalah Al-Qur‟an Al Karim, kitab suci umat islam yang memang
merupakan „‟Huda lin naas‟‟ atau petunjuk bagi seluruh umat manusia tanpa memandang
bangsa, suku atau golongan manusia. Al-Qur‟an sebagai „‟Huda lin naas‟‟ adalah fungsi
paling utama dari kitab suci Al-Qur‟an. Lihatlah beberapa ayat-ayat berikut ini yang
mendukung pernyataan tersebut di atas:
„‟Kitab (Al-Qur‟an) ini di turunkan oleh Allah yang maha perkasa lagi maha bijaksana.‟‟
(QS. Az Zumar, 39:1)
„‟Sesungguhnya kami menurunkan kitab (Al-Qur‟an) dengan (membawa) kebenaran.
Maka sembahlah allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya.‟‟ (QS. Az Zumar, 39:2)
„‟Telah sempurnalah kalimat tuhanmu (Al-Qur‟an) sebagai kalimat yang benar dan adil.
Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimatnya dan dialah yang maha mendengar lagi
maha mengetahui.‟‟ (QS. Al-An‟aam, 6:115)
„‟…..Allah menurunkan kitab suci untuk memberikan keputusan (jalan keluar) bagi
perkara yang mereka perselisihkan (problem-problem kehidupan manusia).‟‟ (QS. AlBaqarah, 2:213)
„‟Sesungguhnya Al-Qur‟an ini member petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
membawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar.‟‟ (QS. Al-Israa‟, 17:9)
Fungsi Al-Qur‟an yang merupakan „‟Huda lin naas‟‟ atau menjadi petunjuk bagi umat
manusia, adalah sesuai pula dengan nama-nama lain dari Al-Qur‟anseperti yang telah di
uraikan dalam pembahasan di muka yang lebih melengkapi lagi fungsi Al-Qur‟an. AlQur‟an menjadi petunjuk bagi umat manusia, karena Al-Qur‟an menjadi pembeda antara
yang benar dan ynag salah, Al-Qur‟an juga merupakan peringatan bagi umat manusia agar
selalu ingat kepada sang pencipta, al-qur‟an banyak mengandung nasehat dan pelajaran yang
berguna bagi kehidupan di dunia dan di akhirat, Al-Qur‟an selalu mengajak kepada kebaikan
dan menjahui kejelekan, Al-Qur‟an memuat berbagai macam keterangan tentang ciptaan
Allah yang ada di langit dan di bumi agar menjadi peringatan bagi yang mau berfikir.
3. Hubungan Al-Qur‟an, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Dalam uraian di atas telah di jelaskan bahwa Al-Qur‟an memuat berbagai macam petujuk
yang di perlukan oleh umat manusia dalam rangka mendapatkan jalan menuju kepada
8
kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat. Petunjuk-petunjuk yang terdapat di
dalam Al-Qur‟an ada yang tersurat langsung dapat di mengerti maksudnya, namun ada pula
yang tersirat sehingga memerlukan penafsiran untuk dapat di mengerti lebih lanjut oleh umat
manusia. Petunjuk-petunjuk tersebut sebagian besar bersifat umum sehingga perlu penjelasan
lebih lanjut agar dapat lebih muda di pahami. Penjelasan ini antara lain yang di tugaskan
kepada nabi Muhammad saw, seperti yang terdapat dalam firman allah kepada nabi
Muhammad saw berikut ini:
„‟Dan kami menurunkan Al-Qur‟an kepadamu supaya engkau menjelaskan kepada
manusia apa-apa yang telah diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir.‟‟ (QS. An
Nahl, 16:44)
Kalimat dalam ayat tersebut di atas cukup jelas bahwa „‟kami menurunkan Al-Qur‟an
kepadamu‟‟ artinya tuhan menurunkan kitab suci kepada nabi Muhammad saw, untuk di
jelaskan lebih lanjut kepada umat manusia tentang isi Al-Qur‟an yang memuat perintahperintah, larangan-larangan, aturan-aturan dan lain sebagainya yang diperlukan oleh umat
manusia. Kata-kata terakhir dalam ayat tersebut di atas „‟supaya mereka berpikir‟‟ artinya
sangat jelas bahwa umat manusia wajib untuk memikirkan juga apa-apa yang tersurat dan
tersirat di dalam Al-Qur‟an. Dengan demikian maka menjadi tugas nabi Muhammad saw
untuk menjelaskan Al-Qur‟an dan ini sudah beliau laksanakan, tinggallah manusia yang harus
memikirkan lebih jauh tentang isi Al-Qur‟an demi untuk kepentingan manusia itu sendiri.
pada saat al-qur‟an di turunkan begitu pula penjelasan-penjelasan yang di berikan oleh nabi
Muhammad saw, sudah barang tentu ayat dan penjelasan tersebut harus mudah di pahami
oleh para sahabat dan pengikut nabi pada waktu itu, artinya sesuai dengan tingkat kemajuan
ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu andai kata nabi Muhammad saw, dan para
sahabatnya hadir di tengah-tengah kita pada saat ini, tentu pemahaman beliau dan para
sahabatnya tentang Al-Qur‟an akan berbeda dengan pemahaman manusia pada saat ini,
karena perbedaan latar belakang ilmu pengetahuan yang ada. Walaupun perbedaan
pemahaman, akan tetapi tetap dalam akidah, tetap sama dalam hal melaksanakan segala
perintahnya dan menjahui segala larangannya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan
kebahagiaan di akhirat. Inti ajaran islam pada masa kini, walaupun ada perbedaan
pemahaman karena adanya perbedaan latar belakang ilmu pengetahuan yang ada.
Pemahaman al-qur‟an antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya walaupun
hidup pada atu zaman pun akan berbeda, karena pemahaman seseorang tergantung pada
kondisi sosial lingkungan sekitarnya dan lain sebagainya yang tentunya akan berpengaruh
besar pada cara berfikir seseorang tentang isi kandungan Al-Qur‟an.
Sudah dikatakan bahwa pemahaman Al-Qur‟an seseorang tergantung pada kecerdasan,
tingkat pendidikan, bidang ilmu yang di legutinya, kemajuan ilmu pengetahuan serta kondisi
sosial lingkungan sekitarnya, sehingga dari ayat yang sama, mungkin saja akan memberikan
tafsiran yang „‟berbeda‟‟ dalam hal kedalam penafsirannya. Mengenai hal ini DR. M. Quraish
shihab dalam bukunya berjudul „‟membumikan Al-Qur‟an‟‟ mengemukakan pernyataan
Abdullah Darraz tentang Al-Qur‟an sebagai berikut: „‟apabila anda membaca Al-Qur‟an,
maknanya akan jelas di hadapan anda. Tetapi bila anda membacanya sekali lagi, akan anda
temukan pula makna-makna yang lain yang berbeda dengan makna-makna sebelumnya.
9
Demikian seterusnya, sampai-sampai anda (dapat) menemikan kalimat atau kata yang
mempunyai arti bermacam-macam, semuanya benar atau mungkin benar. Ayat-ayat AlQur‟an bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang
terpancar dari sudut-sudut lain, dan tidak mustahil jika anda memperselisihkan orang lain
untuk memandangnya, maka ia akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang anda lihat.‟‟
Demikian Al-Qur‟an, dapat memberikan bermacam-macam makna tergantung dari sudut
pandang kedalaman ilmu pengetahuan seseorang. Pendapat yang demikian ini juga didukung
oleh pemikir islam bernama Mohammed Arkoun yang mengatakan bahwa:
„‟Al-Qur‟an memberikan kemungkinan arti yang tidak terbatas, ayat-ayatnya selalu
terbuka untuk interpretasi baru.‟‟
4. Mengenal Tuhan Melalui Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Agama Islam adalah Agama yang membawa rahmat bagi isi alam semesta ini. Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk selalu menggunakan akalnya agar dapat memahami
maksud penciptaan alam semesta ini. Agama Islam sebagai agama yang diridhoi oleh Allah
Swt akan terus bertahan sampai akhir zaman nanti, karena ajarannya selalu dapat diterima
oleh akal. simaklah ayat-ayat Al-Qur‟an berikut ini:
„‟Dan tiadalah kami menutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.‟‟ (QS. Al-Anbiyaa‟,21:107)
„‟Pada hari ini telah ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah ku cukupkan
kepadamu nikmatmu dan telah kuridoi islam itu jadi agama bagimu.‟‟(QS. Al Maidah,5:3)
Peranan akal dalam menghayati agama Islam sangatlah penting. Begitu juga dalam hal
memahami isi kandungan Al-Qur‟an dan Al Hadis, peranan akal sangatlah menentukan
kemampuan untuk menyerap pesan-pesan terdapat di dalam Al-Qur‟an dan Al Hadis.
Sebenarnya manusia yang mau menggunakan akalnya, mau berpikir dan
mengamatipenciptaan alam semesta ini, pasti akan menuju kepada pengkuan akal kebenaran
tuhan yang maha pencipta. Pengamatan terhadap pencipta alam semesta ini di perintahkan
oleh tuhan sejak wahyu pertama di turunkan kepada nabi Muhammad Saw dan juga pada
wahyu-wahyu yang turun berikutnya:
„‟Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di
ketahuinya.‟‟ (QS. Al Alaq, 96:1-5)
Oleh karena nabi Muhammad Saw adalah seorang „‟Ummi‟‟atau orang yang buta huruf
tidak membaca dan menulis, maka perintah yang disampaikan oleh malaikat Jibril tersebut
berarti „‟membaca‟‟ atau melihat penciptaan alam semesta ini sebagai sarana untuk mengakui
kebesaran tuhan. Mengenai hal ini lihatlah juaga ayat-ayat berikut ini:
„‟Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi….‟‟(QS.Yunus,10 :101)
10
„‟Dan diantara tanda-tanda kekuasaan ialah menciptakan langit dan bumi dan berbedabeda bahasa dan warna kulitmu.sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi orang yang mengetahui.‟‟ (QS. Ar Rum,30:22)
5. Mencari Ilmu Yang Bermanfaat
Pada pembasan dimuka telah disinggungkan tentang Al-Qur‟an sebagai sumber Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memberikan pelajaran dan petunjuk bagi manusia untuk
dapat mengelola kekayan alam yang ada dibumi ini dengan sebaik- baiknya bagi
kesejahteraan umat manusia itu sendiri mencai ilmu dan wajid bagi manusia dan
mengamalkannya juga merupakan Ibadah. Makin tinggi ilmu yang dikuasai akan makin
takut kepada allah swt sehingga dengan sendirinya akan lebih mendekatkan dirinya kepada
sang pencipta orang yang dekat dengan allah adalah pewaris syurga kalau demikian maka
ilmu apakah yang sebaik dicari agar ilmu tersebut membawa manusia kepada kebahagiaan
dunia dan kebahagiaan diakhirat bukanlah kita semua ini ingin menjadi pewaris syurga?
Dasar pemikiran untuk menentukan ilmu yang dicari agar bermanfaat bagi
manusia,adalah dari beberapa firan allah dan sunna rasul yang berkaitan dengan masalah
kehidupan dan menuntut ilmu.apabila dikaji dan diteliti,firman allah yang terdapat didalam
Al-Qur‟an dan sunnah rasul (hadist nabi), tiadak hanya membahas tentang syaria –syaria
saja,akan tetapi juga meliputi setiap ilmu yang berguna bagi manusia.
Ilmu yang bermanfaat bagi manusia adaalah apabila dipelajari dan dipraktekan akan
membawa manusia kepada manusia lebh baik dan mendekatkan kepada Allah Swt. Ilmu yang
dimaksud tidak membolehkan menyebabkan kesengsaraan bagi aoarang lain, tidak boleh
menimbulkan permusuhan dengan orang lain tidak,boleh menimbulkan kerusakan dimuka
bumi ini dan yang lebih penting tidak menyebab manusia menjadi sombong sehingga makin
jauh dari sang pencipta. dan setiap ilmu yang dipelajari dan dipraktaekan akan dimintai
pertanggung jawaban dihadapan Allah dan kepadanya kita semua akan kembali. Simaklah
firman Allah berikut ini:
„‟Ingatlah bahw kepada Allahlah kembali semua urusan.‟‟ (QS. Asy Syuura, 42:53)
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Al-qur‟an merupakan kitab suci yang sempurna yang mengkaji tentang banyak hal
yang tak bisa di telusuri oleh akal manusia, kecuali orang –orang yang mau
mengkaji tentang al-qur‟an dan orang-orang yang mau mengatahui kebesaran dan
kekuasaan allah swt, dan juga al-qur‟an sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia
dan sebagai pelindung bagi umat manusia di akhir zaman.
2. Sebagai sumber kehidupan bagi manusia, dan sumber teknologi di masa sekarang
bagi kehidupan manusia yang membawa manusia ke jalan yang di ridhoi oleh
allah swt. Dan rasulullah saw, yang menjadi utusan allah sebagai seorang yang
menyampaikan semua risalah kepada umat manusia menuju jalan keridhoan allah
swt.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wisnu Arya Wardhana, Al-Qur’an dan Energi Nuklir, Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar,
2004k
Arifin, H. M. Drs. M,Ed. Agama – Ilmu dan Teknologi , „ Golden Terayon Press, Jakarta,
1992.
13
AL-QUR‟AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
DI SUSUN OLEH :
Nama : Rahmi Taharob
Nim
: (16030125)
Jurusan : PAI
Semester : III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
2018
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
1
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................
2
A. Pengartian al-qur‟an .................................................................................
2
B. Fungsi al-qur‟an .......................................................................................
5
C. Hubungan al-qur‟an, ilmu pengetahuan dan teknologi ............................
D. Mengenal tuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi ......................
E. Mencari ilmu yang bermanfaat
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................
11
A. Kesimpulan .............................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
12
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, karena tanpa-Nya
mustahil karya ini dapat terselesaikan dengan baik.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai bahan pembelajaran saya, dalam mengenal
lebih jauh tentang al-qur‟an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih ini
adalah sebuah karya yang menjadi tugas akhir semester ganjil ini. Semoga dengan
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dapat memberikan banyak manfaat, khususnya bagi
saya, dan umumnya bagi semua yang membacanya.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Pengampuh
mata kuliah Materi Al-Qur‟an yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini, kepada orang tua saya yang selalu mendo‟akan saya, dan kepada seluruh pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yang tak bisa saya
sebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi rasa hormat saya.
Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak,” atau “sepandaipandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga,” saya mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Kebenaran dan
kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Ambon,11 Januari 2018
Rahmi Taharob
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sadarkah kita bahwa Allah Swt sebenarnya memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap bangsa yang ada di dunia ini untuk mendapatkan kemajuan bagi kehidupan yang baik,
Tuhan yang maha adil tidak pernah membedakan warna kulit manusia untuk mendapatkan
kemajuan bagi kehidupan yang lebih baik antara kelompok manusia yang satu dengan
kelompok manusia yang lainnya, Tuhan yang maha pemberi menganugrahkan bumi dan
segenap isinya untuk semua manusia yang ada di bumi ini, tidak hanya untuk sekelompok
manusia atau bangsa tertentu saja. Bukankah Al-Qur‟an telah menerangkan akan hal ini
seperti yang tercantum dalam ayat-ayat berikut ini:
„‟Dialah Allah yang telah menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu……‟‟(QS. Al
Baqarah,2:29).
„‟Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki
kepadanya.‟‟ (QS.Al-Hijr, 15:20)
Jelas sekali dari ayat-ayat tersebut, bahwa bumi dan segala isinya di peruntuhkan bagi
keperluan hidup segenap manusia yang ada di planet bumi ini. Tuhan tidak membedakan
warna kulit manusia, semua diberi kesempatan yang sama untuk memanfaatkan isi yang ada
di bumi ini untuk keperluan hidup dan kesejahteraan dirinya.
Walaupun di beri kesempatan untuk maju di berikan sama bagi segenap umat manusia
yang ada di bumi ini, namun dalam kenyataannya ada ketimpangan dan perbedaan yang
mencolok antara kemajuan dan kesejahteraan sekelompok manusia yang satu dengan
sekelompok manusia yang lainnya, antara bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. Seolaholah terjadi pemisahan antara Negara-negara kaya dan Negara-negara miskin, terjadi
pengelompokan antara Negara maju yang sejahtera dan Negara belum maju (terbelakang)
yang sengsara. Negara dan bangsa yang belum maju (terbelakang) pada umumnya adalah
Negara dan bangsa yang miskin, walaupun negerinya sendiri mungkin cukup kayak arena
mempunyai sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi belum dapat memanfaatkan
sumber daya alamnya dengan baik untuk kesejahteraan dirinya . sedangkan Negara dan
bangsa yang maju pada umunya adalah Negara dan bangsa yang kaya dengan pendapatan
perkapita jauh berlipat kali dibandingkan dengan pendapatan perkapita di Negara miskin.
Negara dan bangsa yang maju sebenarnya negerinya sendiri belum tentu kaya, belum tahu
memiliki sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi mempunyai kemampuan untuk
memanfaatkan sumber daya alam milik bangsa lain. Negara dan bangsa yang maju justru
memanfaatkan dan menguras habis sumber daya alam milik bangsa lain bagi kesejahteraan
dirinya sendiri. Kalaupun Negara dan bangsa yang maju tersebut mempunyai sumber daya
alam yang cukup, maka kekayaan sumber daya alamnya tidak akan di kuras habis akan tetapi
di hemat untuk persediaan masa yang akan datang. Biarlah kekayaan sumber daya alam milik
4
bangsa lainyang di kurasnya telah habis, maka negerinya sendiri masih mempunyai
persediaan untuk bertahan hidup. Bila ini terjadi maka akan makin jauh perbedaan antara
Negara dan bangsa yang maju dengan Negara dan bangsa yang belum maju (terbelakang).
Terjadilah keadaan da kedudukan suatu bangsa yang satu lebih tinggi dari suatu bangsa yang
lainnya. Mengenai hal ini allah swt telah mengingatkan dalam firmannya:
„‟ dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan meninggikan sebagian
dari kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang
diberikannya padamu.‟‟ (QS. Al-An‟aam,6:165)
Manusia yang dijadikan penguasa di bumi ini mempunyai tanggung jawab untuk
memanfaatkan kekayaaan sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya untuk
mencukupi keperluan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraannya. Manusia harus
mempunyai suatu keahlian tertentu untuk dapat mengola dan memanfaatkan bumi dengan
segala isinya yang telah diberikan oleh allah swt kepada manusia. Bangsa yang maju adalah
bangsa yang dapat memanfaatkan anugrah tuhan berupa kekayaan alam yang ada di bumi
ini. Bangsa yang demikianlah yang akan di tinggikan kedudukannya terhadap bangsa lain
yang belum dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik. Negara dan bangsa yang
maju adalah Negara da bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang tangguh,
menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik serta didukung pula
dengan semangat kerja yang tinggi. Sumber daya manusia yang demikian hanya di ciptakan
oleh bangsa itu sendiri, tidak di ciptakan oleh bangsa lain atau sekedar memohon balas
kasihan dari tuhan. Sumber daya manusia akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa
yang berarti ikut menentukan nasib suatu bangsa. Mengenai hal ini allah swt telah berfirman:
„‟Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu kaum (bangsa), kecuali
mereka mengubah keadaan (nasib) diri mereka sendiri. Dan apabila allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum (bangsa) maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak
ada pelindung bagi mereka selainnya.‟‟ (QS. Ar Ra‟d, 13:11)
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui hubungan al qur‟an, ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Mengetahui fungsi al-qur‟an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Memahami mengenal tuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi
5
BAB II
PEMBAHASAN
AL-QUR‟AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
1. Pengertian al-qur‟an
AL-qur‟an adalah kitab suci umat islam yang di turunkan oleh Allah Swt, Tuhan seru
sekalian alam kepada junjungan kita nabi besar dan rasul terakhir Muhammad Saw melalui
malaikat Jibril, untuk di teruskan penyampaiannya kepada seluruh umat manusia di muka
bumi ini sampai akhir zaman nanti. Al-Qur‟an adalah kitab suci terakhir bagi umat manusia
dan sesudahnya tidak aka nada lagi kitab suci yang akan diturunkan oleh Allah Swt, oleh
karenanya Al-Qur‟an adalah petunjuk paling lengkap bagi umat manusia sejak turunnya AlQur‟an 15 abad yang lalu dan akan tetap sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini
maupun untuk masa yang akan datang sampai dengan datangnya hari kiamat nanti. Tidak ada
satu kitab pun di dunia ini yang lengkap dan sempurna seperti halnya kitab Al-Qur‟an. Umat
islam wajib bangga dengan kitab suci al-qur‟an, karena al-qur‟an adalah bacaan yang maha
sempurna dan maha mulia sehingga di sebut juga dengan Al-Qur‟an Al-Karim. Nama lain
dari kitab suci umat islam ini adalah Al-Furqaan, atau kitab pembeda antara yang halal dan
yang haram, antara yang baik dan yang buruk, antara perintah yang wajib harus di kerjakan
dan larangan-larangan yang harus di tinggalkan. Nama lainnya lagi adalah Adz-Zikri atau
„‟peringatan‟‟ bagi umat manusia agar selalu ingat kepada tuhan, ingat akan segala
perintahnya dan segala larangannya. Al-Qur‟an di turunkan kepada umat manusia sebagai
„‟petunjuk‟‟ di dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini, sehingga AlQu‟an di sebut juga dengan nama Al-Huda atau kitab petunjuk. Selain dari petunjuk terdapat
juga banyak „‟nasehat‟‟ di dalam Al-Qur‟an, sehingga dinamakan juga kitab nasehat atau AlMaui‟zhah. Al-Qur‟an dinamakna juga dengan As-Syifa‟ karena dapat berfungsi sebagai
penyembuh, obat, penawar bagi penyakit-penyakit, yang menyesak dada. Nama lain dari AlQur‟an adalah Al-Hikmah atau kitab kebijaksanaan yang berisi ayat-ayat tentang
kebijaksanaan yang sangat diperlukan oleh umat manusia. Al-Qur‟an juga di namakan
dengan kitab kebaikan atau Al-Khoir yang memberikan tuntunan kepada umat manusia
tentang kebaikan yang datangnya dari allah. Al-Qur‟an memuat banyak sekali petunjuk,
keterangan dan penjelasan tentang petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil,
sehingga di sebut juga dengan Al-Bayan. Masih ada beberapa nama lain dari Al-Qur‟an,
tetapi yang yang tersebut di atas kiranya cukup untuk menunjukan bahwa Al-Qur‟an adalah
kitab suci yang sangat di perlukan semua umat manusia sampai akhir zaman nanti. Tentang
nama lain dari Al-Qur‟an seperti tersebut di atas di peroleh dari beberapa uraian yang
terdapat dari ayat-ayat berikut ini:
„‟Dia menurunkan kitab (Al-Qur‟an) kepada (Muhammad) dengan sebenarya,
membenarkan kitab yang di turunkan sebelumnya dan menurunkan taurat dan injil,
sebelumnya (Al- Qur‟an); menjadi petunjuk untuk manusia dan dia menurunkan Al-Furqaan
(pembeda yang benar dan yang salah). Sesungguhnya orang-orang yang Ingkar terhadap ayatayat Allah, bagi mereka azab yang berat. Dan Allah maha perkasa lagi mempunyai
pembalasan (siksa).‟‟ (QS. Ali Imran, 3:3-4)
6
„‟Maha berkat (Allah) yang menurunkan Al-Furqaan kepada hambanya supaya dia
member peringatan bagi semesta alam.‟‟ (qs. Al-Furqaaan, 25:1)
„‟….Dan kami menurunkan Al-Qur‟an (Dzikra) kepadamu supaya engkau menjelaskan
kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir.‟‟ (QS. An
Nahl, 16:44)
„‟Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik, tidak menginginkan di
turunnya sesuatu kebaikan (khoir) kepada kamu dari tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa
yang dikehendakinya untuk menerima rahmatnya (kenabian) dan Allah mempunyai karunia
yang besar.‟‟ (QS. Al-Baqarah,2:105)
„‟Dan sesunggahnya tatkala kami mendengarkan petunjuk (Huda /Al-Qur‟an), kami
beriman kepadanya, maka barangsiapa beriman kepada tuhannaya, maka dia tidak takut
pengurangan (pahalanya) dan tidak pula penambahan dosa.‟‟ (QS. Al-Jinn, 72:13)
„‟Hai sekalian manusia, sungguh telah datang kepada kamu pengajaran
(nasehat/maui‟zhah) dari tuhanmu (al-qur‟an), penyembuh (obat / as syifa‟) penyakitpenyakit dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.‟‟ (QS.
Yuunus,10:57)
„‟Inilah (Al-Qur‟an) suatu keterangan (Bayaan) bagi manusia dan petunjuk (Huda) serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.‟‟ (QS. Ali Imran,3:138)
Sejak Al-Qur‟an di turunkan 15 abad yang lalu sampai dengan saat ini, ayat-ayatnya tetap
terjaga keasliannya karena ayat-ayat al-qur‟an di turunkan oleh Allah swt dan Allah pulalah
yang menjaganya, seperti yang di jelaskan dalam ayat:
„‟Sesungguhnya kami yang menurunkan
memeliharanya.‟‟ (QS. Al-Hijr, 15:9)
al-qur‟an
dan
sesungguhnya
kami
Andaikan ada seseorang yang ingin mengubah sedikit saja ayat-ayat yang ada di dalam AlQur‟an, maka perubahan tersebut akan segera di ketahui dan usaha untuk mengubah atau
membelokkan ayat-ayat Al-Qur‟an tidak akan pernah berhasil. Hal ini di sebabkan karena
susunan dan tata bahasa yang terdapat di dalam al-qur‟an sangat rapid an sangat sempurna,
sehingga mudah sekali ketahuan apabila ada kesalahan ataupun kejanggalan (salah cetak)
dalam penulisan ayat-ayat al-qur‟an. Susunan kata-kata di dalam Al-Qur‟an yang bersajak
sangat indah memungkinkan manusia untuk menghafalkannya di luar kepala, walaupun
terdiri atas 30 juz, 114 surat. Banyak orang yang hafal Al-Qur‟an sejak zaman nabi hingga
sampai saat ini, sehingga sangat membantu apabila terjadi kesalahan cetak atau sengaja akan
di ubah oleh orang yang tidak senang dengan Al-Qur‟an. Namun yang paling utama adalah
janji tuhan yang akan menjaga (memelihara) Al-Qur‟an, menjadikan Al-Qur‟an akan tetap
terjaga keasliannya. Hal ini adalah Mukjizat yang di berikan oleh Allah kepada nabi
Muhammad saw.
7
2. Fungsi Al-Qur‟an
Agar manusia dapat menjadi khalifah yang baik di muka bumi ini, di perlukan suatu
pedoman atau petunjuk yang menjamin manusia menuju kearah kebaikan di dunia maupun di
akhirat nanti. Selama manusia mempercayai dan mau pedoman atau petunjuk tersebut, Insya‟
Allah tujuan untuk menjadi khalifah yang baik akan tercapai.
Hal ini di mungkinkan apabila petunjuk atau pedoman yang di maksudkan datangnya dari
Allah swt, yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Petunjuk atau pedoman
tersebut tidak lain adalah Al-Qur‟an Al Karim, kitab suci umat islam yang memang
merupakan „‟Huda lin naas‟‟ atau petunjuk bagi seluruh umat manusia tanpa memandang
bangsa, suku atau golongan manusia. Al-Qur‟an sebagai „‟Huda lin naas‟‟ adalah fungsi
paling utama dari kitab suci Al-Qur‟an. Lihatlah beberapa ayat-ayat berikut ini yang
mendukung pernyataan tersebut di atas:
„‟Kitab (Al-Qur‟an) ini di turunkan oleh Allah yang maha perkasa lagi maha bijaksana.‟‟
(QS. Az Zumar, 39:1)
„‟Sesungguhnya kami menurunkan kitab (Al-Qur‟an) dengan (membawa) kebenaran.
Maka sembahlah allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya.‟‟ (QS. Az Zumar, 39:2)
„‟Telah sempurnalah kalimat tuhanmu (Al-Qur‟an) sebagai kalimat yang benar dan adil.
Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimatnya dan dialah yang maha mendengar lagi
maha mengetahui.‟‟ (QS. Al-An‟aam, 6:115)
„‟…..Allah menurunkan kitab suci untuk memberikan keputusan (jalan keluar) bagi
perkara yang mereka perselisihkan (problem-problem kehidupan manusia).‟‟ (QS. AlBaqarah, 2:213)
„‟Sesungguhnya Al-Qur‟an ini member petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
membawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar.‟‟ (QS. Al-Israa‟, 17:9)
Fungsi Al-Qur‟an yang merupakan „‟Huda lin naas‟‟ atau menjadi petunjuk bagi umat
manusia, adalah sesuai pula dengan nama-nama lain dari Al-Qur‟anseperti yang telah di
uraikan dalam pembahasan di muka yang lebih melengkapi lagi fungsi Al-Qur‟an. AlQur‟an menjadi petunjuk bagi umat manusia, karena Al-Qur‟an menjadi pembeda antara
yang benar dan ynag salah, Al-Qur‟an juga merupakan peringatan bagi umat manusia agar
selalu ingat kepada sang pencipta, al-qur‟an banyak mengandung nasehat dan pelajaran yang
berguna bagi kehidupan di dunia dan di akhirat, Al-Qur‟an selalu mengajak kepada kebaikan
dan menjahui kejelekan, Al-Qur‟an memuat berbagai macam keterangan tentang ciptaan
Allah yang ada di langit dan di bumi agar menjadi peringatan bagi yang mau berfikir.
3. Hubungan Al-Qur‟an, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Dalam uraian di atas telah di jelaskan bahwa Al-Qur‟an memuat berbagai macam petujuk
yang di perlukan oleh umat manusia dalam rangka mendapatkan jalan menuju kepada
8
kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat. Petunjuk-petunjuk yang terdapat di
dalam Al-Qur‟an ada yang tersurat langsung dapat di mengerti maksudnya, namun ada pula
yang tersirat sehingga memerlukan penafsiran untuk dapat di mengerti lebih lanjut oleh umat
manusia. Petunjuk-petunjuk tersebut sebagian besar bersifat umum sehingga perlu penjelasan
lebih lanjut agar dapat lebih muda di pahami. Penjelasan ini antara lain yang di tugaskan
kepada nabi Muhammad saw, seperti yang terdapat dalam firman allah kepada nabi
Muhammad saw berikut ini:
„‟Dan kami menurunkan Al-Qur‟an kepadamu supaya engkau menjelaskan kepada
manusia apa-apa yang telah diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir.‟‟ (QS. An
Nahl, 16:44)
Kalimat dalam ayat tersebut di atas cukup jelas bahwa „‟kami menurunkan Al-Qur‟an
kepadamu‟‟ artinya tuhan menurunkan kitab suci kepada nabi Muhammad saw, untuk di
jelaskan lebih lanjut kepada umat manusia tentang isi Al-Qur‟an yang memuat perintahperintah, larangan-larangan, aturan-aturan dan lain sebagainya yang diperlukan oleh umat
manusia. Kata-kata terakhir dalam ayat tersebut di atas „‟supaya mereka berpikir‟‟ artinya
sangat jelas bahwa umat manusia wajib untuk memikirkan juga apa-apa yang tersurat dan
tersirat di dalam Al-Qur‟an. Dengan demikian maka menjadi tugas nabi Muhammad saw
untuk menjelaskan Al-Qur‟an dan ini sudah beliau laksanakan, tinggallah manusia yang harus
memikirkan lebih jauh tentang isi Al-Qur‟an demi untuk kepentingan manusia itu sendiri.
pada saat al-qur‟an di turunkan begitu pula penjelasan-penjelasan yang di berikan oleh nabi
Muhammad saw, sudah barang tentu ayat dan penjelasan tersebut harus mudah di pahami
oleh para sahabat dan pengikut nabi pada waktu itu, artinya sesuai dengan tingkat kemajuan
ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu andai kata nabi Muhammad saw, dan para
sahabatnya hadir di tengah-tengah kita pada saat ini, tentu pemahaman beliau dan para
sahabatnya tentang Al-Qur‟an akan berbeda dengan pemahaman manusia pada saat ini,
karena perbedaan latar belakang ilmu pengetahuan yang ada. Walaupun perbedaan
pemahaman, akan tetapi tetap dalam akidah, tetap sama dalam hal melaksanakan segala
perintahnya dan menjahui segala larangannya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan
kebahagiaan di akhirat. Inti ajaran islam pada masa kini, walaupun ada perbedaan
pemahaman karena adanya perbedaan latar belakang ilmu pengetahuan yang ada.
Pemahaman al-qur‟an antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya walaupun
hidup pada atu zaman pun akan berbeda, karena pemahaman seseorang tergantung pada
kondisi sosial lingkungan sekitarnya dan lain sebagainya yang tentunya akan berpengaruh
besar pada cara berfikir seseorang tentang isi kandungan Al-Qur‟an.
Sudah dikatakan bahwa pemahaman Al-Qur‟an seseorang tergantung pada kecerdasan,
tingkat pendidikan, bidang ilmu yang di legutinya, kemajuan ilmu pengetahuan serta kondisi
sosial lingkungan sekitarnya, sehingga dari ayat yang sama, mungkin saja akan memberikan
tafsiran yang „‟berbeda‟‟ dalam hal kedalam penafsirannya. Mengenai hal ini DR. M. Quraish
shihab dalam bukunya berjudul „‟membumikan Al-Qur‟an‟‟ mengemukakan pernyataan
Abdullah Darraz tentang Al-Qur‟an sebagai berikut: „‟apabila anda membaca Al-Qur‟an,
maknanya akan jelas di hadapan anda. Tetapi bila anda membacanya sekali lagi, akan anda
temukan pula makna-makna yang lain yang berbeda dengan makna-makna sebelumnya.
9
Demikian seterusnya, sampai-sampai anda (dapat) menemikan kalimat atau kata yang
mempunyai arti bermacam-macam, semuanya benar atau mungkin benar. Ayat-ayat AlQur‟an bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang
terpancar dari sudut-sudut lain, dan tidak mustahil jika anda memperselisihkan orang lain
untuk memandangnya, maka ia akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang anda lihat.‟‟
Demikian Al-Qur‟an, dapat memberikan bermacam-macam makna tergantung dari sudut
pandang kedalaman ilmu pengetahuan seseorang. Pendapat yang demikian ini juga didukung
oleh pemikir islam bernama Mohammed Arkoun yang mengatakan bahwa:
„‟Al-Qur‟an memberikan kemungkinan arti yang tidak terbatas, ayat-ayatnya selalu
terbuka untuk interpretasi baru.‟‟
4. Mengenal Tuhan Melalui Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Agama Islam adalah Agama yang membawa rahmat bagi isi alam semesta ini. Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk selalu menggunakan akalnya agar dapat memahami
maksud penciptaan alam semesta ini. Agama Islam sebagai agama yang diridhoi oleh Allah
Swt akan terus bertahan sampai akhir zaman nanti, karena ajarannya selalu dapat diterima
oleh akal. simaklah ayat-ayat Al-Qur‟an berikut ini:
„‟Dan tiadalah kami menutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.‟‟ (QS. Al-Anbiyaa‟,21:107)
„‟Pada hari ini telah ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah ku cukupkan
kepadamu nikmatmu dan telah kuridoi islam itu jadi agama bagimu.‟‟(QS. Al Maidah,5:3)
Peranan akal dalam menghayati agama Islam sangatlah penting. Begitu juga dalam hal
memahami isi kandungan Al-Qur‟an dan Al Hadis, peranan akal sangatlah menentukan
kemampuan untuk menyerap pesan-pesan terdapat di dalam Al-Qur‟an dan Al Hadis.
Sebenarnya manusia yang mau menggunakan akalnya, mau berpikir dan
mengamatipenciptaan alam semesta ini, pasti akan menuju kepada pengkuan akal kebenaran
tuhan yang maha pencipta. Pengamatan terhadap pencipta alam semesta ini di perintahkan
oleh tuhan sejak wahyu pertama di turunkan kepada nabi Muhammad Saw dan juga pada
wahyu-wahyu yang turun berikutnya:
„‟Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di
ketahuinya.‟‟ (QS. Al Alaq, 96:1-5)
Oleh karena nabi Muhammad Saw adalah seorang „‟Ummi‟‟atau orang yang buta huruf
tidak membaca dan menulis, maka perintah yang disampaikan oleh malaikat Jibril tersebut
berarti „‟membaca‟‟ atau melihat penciptaan alam semesta ini sebagai sarana untuk mengakui
kebesaran tuhan. Mengenai hal ini lihatlah juaga ayat-ayat berikut ini:
„‟Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi….‟‟(QS.Yunus,10 :101)
10
„‟Dan diantara tanda-tanda kekuasaan ialah menciptakan langit dan bumi dan berbedabeda bahasa dan warna kulitmu.sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi orang yang mengetahui.‟‟ (QS. Ar Rum,30:22)
5. Mencari Ilmu Yang Bermanfaat
Pada pembasan dimuka telah disinggungkan tentang Al-Qur‟an sebagai sumber Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memberikan pelajaran dan petunjuk bagi manusia untuk
dapat mengelola kekayan alam yang ada dibumi ini dengan sebaik- baiknya bagi
kesejahteraan umat manusia itu sendiri mencai ilmu dan wajid bagi manusia dan
mengamalkannya juga merupakan Ibadah. Makin tinggi ilmu yang dikuasai akan makin
takut kepada allah swt sehingga dengan sendirinya akan lebih mendekatkan dirinya kepada
sang pencipta orang yang dekat dengan allah adalah pewaris syurga kalau demikian maka
ilmu apakah yang sebaik dicari agar ilmu tersebut membawa manusia kepada kebahagiaan
dunia dan kebahagiaan diakhirat bukanlah kita semua ini ingin menjadi pewaris syurga?
Dasar pemikiran untuk menentukan ilmu yang dicari agar bermanfaat bagi
manusia,adalah dari beberapa firan allah dan sunna rasul yang berkaitan dengan masalah
kehidupan dan menuntut ilmu.apabila dikaji dan diteliti,firman allah yang terdapat didalam
Al-Qur‟an dan sunnah rasul (hadist nabi), tiadak hanya membahas tentang syaria –syaria
saja,akan tetapi juga meliputi setiap ilmu yang berguna bagi manusia.
Ilmu yang bermanfaat bagi manusia adaalah apabila dipelajari dan dipraktekan akan
membawa manusia kepada manusia lebh baik dan mendekatkan kepada Allah Swt. Ilmu yang
dimaksud tidak membolehkan menyebabkan kesengsaraan bagi aoarang lain, tidak boleh
menimbulkan permusuhan dengan orang lain tidak,boleh menimbulkan kerusakan dimuka
bumi ini dan yang lebih penting tidak menyebab manusia menjadi sombong sehingga makin
jauh dari sang pencipta. dan setiap ilmu yang dipelajari dan dipraktaekan akan dimintai
pertanggung jawaban dihadapan Allah dan kepadanya kita semua akan kembali. Simaklah
firman Allah berikut ini:
„‟Ingatlah bahw kepada Allahlah kembali semua urusan.‟‟ (QS. Asy Syuura, 42:53)
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Al-qur‟an merupakan kitab suci yang sempurna yang mengkaji tentang banyak hal
yang tak bisa di telusuri oleh akal manusia, kecuali orang –orang yang mau
mengkaji tentang al-qur‟an dan orang-orang yang mau mengatahui kebesaran dan
kekuasaan allah swt, dan juga al-qur‟an sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia
dan sebagai pelindung bagi umat manusia di akhir zaman.
2. Sebagai sumber kehidupan bagi manusia, dan sumber teknologi di masa sekarang
bagi kehidupan manusia yang membawa manusia ke jalan yang di ridhoi oleh
allah swt. Dan rasulullah saw, yang menjadi utusan allah sebagai seorang yang
menyampaikan semua risalah kepada umat manusia menuju jalan keridhoan allah
swt.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wisnu Arya Wardhana, Al-Qur’an dan Energi Nuklir, Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar,
2004k
Arifin, H. M. Drs. M,Ed. Agama – Ilmu dan Teknologi , „ Golden Terayon Press, Jakarta,
1992.
13