APLIKASI METODE RESISTIVITAS PADA MEDIA

APLIKASI METODE RESISTIVITAS PADA MEDIA REKAH KHUSUSNYA PADA KANTUNG
AIR BAWAH TANAH
(Studi Kasus: Area Penambangan Grasberg, PT. Freeport Indonesia)

Oleh:
Toddy Samuel
Program Studi Magister Teknik Air Tanah, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB

Abstrak
Metode resistivitas adalah salah satu metode geofisika sudah banyak digunakan dalam investigasi air
tanah. Resistivitas merupakan metode cepat, murah, tidak merusak lingkungan dan terbukti memberikan
hasil yang menjanjikan dalam studi daerah karst (Mitrofan, 2008). Metode ini mampu mendefinisikan tipe
akuifer, kedalaman, ketebalan dan lokasinya (Lashkaripour, 2003).
Kondisi geologi dan iklim di area penambangan Grasberg merupakan faktor penyebab kuantitas air yang
tersimpan di bawah permukaan sangat besar. Sifat batuan berupa media poros, terdapat banyak rekahan
menyebabkan terbentuknya kantung- kantung air sedangkan hujan terjadi hampir setiap hari, dengan
curah hujan setiap tahunnya adalah 2500 mm – 4000 mm. Kuantitas air pada kantung air bawah tanah ini
menyebabkan desain lereng pada area penambangan menjadi tidak optimal dari segi vertikalitas
dikarenakan tekanan hidrostatik yang begitu besar. Vertikalitas lereng yang optimal menentukan efisiensi
biaya penambangan.
Penggunaan metode resistivitas dengan berbagai konfigurasinya mampu mendeteksi keberadaan air

bawah tanah pada daerah karst hingga kedalaman 350m. Salah satu konfigurasi yang dikenal adalah
konfigurasi Wenner. Metode resistivitas akan lebih baik apabila dikombinasikan dengan metode lainnya,
sehingga tujuan untuk mendeteksi keberadaan, geometri dan volume kantung- kantung air tersebut dapat
tercapai.
Kata Kunci: Hidrogeologi, Geolistrik, Resistivitas, Karst, Kantung air, Grasberg.

Abstract
Resistivity method is one of the geophysical methods that are widely used in groundwater investigations.
Resistivity methods are fast, low-cost and environmentally non destructive, they are proven to provide
promising results in karst studies (Mitrofan, 2008). A resistivity survey was carried out in order to study
groundwater conditions such as depth, thickness and location of the aquifer and the type of water.
(Lashkaripour, 2003).
Geological and climate condition of Grasberg are cause to large amount of water quantity in the
subsurface. The nature of the media as porous media, plus the highly number of fractures causing the
formation of water pockets while rainfall occurs almost every day, with annual rainfall is 2500 mm –
4000 mm. The quantity of water in water pockets cause the slope design not optimum in terms of
verticality due to massive hydrostatic pressure. Optimum verticality of the slope set the mining cost
efficiency.
The use of resistivity method with variety of configurations capable of detecting the presence of
underground water in karst areas, reaching a depth of 350m, one of the configurations known is wenner

configuration. Resistivity method would be better if combined with other methods, so the purpose to
detect the presence, geometry and volume of pockets of water can be achieved.
Keyword: Hydrogeology, Geoelectrical, Resistivity, Karst, Water Pocket, Grasberg.

1

1.

Pendahuluan

2.

Kondisi Geologi dan Hidrogeologi

Area penambangan Grasberg merupakan salah

PT.

satu


yaitu

pertambangan tembaga dan emas di daerah

penambangan dengan cara membuka lahan yang

Kecamatan Mimika Timur, Kabupaten Mimika,

berbentuk lereng, semakin vertikal lereng

Propinsi Papua. Area kontrak ini seluas 10.000

tersebut maka biaya untuk membuka lahan

Ha meliputi area 10 km x 10 km, dan memiliki

semakin

sangat


ijin penggunaan area untuk sarana dan prasarana

ditentukan oleh tekanan hidrostatik yang berupa

proyek seluas 1.630 km2, membujur dari Utara

tekanan pori pada batuan, semakin vertikal

(lokasi penambangan) ke Selatan (Pelabuhan

suatu lereng maka tekanan hidrostatik pada

Amamapare). Lokasi tambang tembaga dan

lereng harus semakin kecil. Tekanan hidrostatik

emas ini berada pada 04º03’30” - 04º11’30” LS

pada lereng dipengaruhi oleh kuantitas air yang


dan 137º02’30”- 137º10’00” BT. Area kerja

ada, pada kasus ini sebagian besar air berada

PT. Freeport Indonesia ini dapat dilihat pada

pada kantung – kantung air bawah tanah, oleh

Gambar 1.

jenis

penambangan

rendah.

Stabilitas

terbuka,


lereng

Freeport

Indonesia

memiliki

kontrak

karena itu untuk mengoptimalkan vertikalitas
lereng maka proses dewatering kantung –
kantung air bawah tanah sangat penting untuk
dilakukan. Proses dewatering akan sangat
efisien untuk dilaksanakan apabila keberadaan,
geometri serta volume kantung – kantung air
tersebut diketahui, untuk itu investigasi air tanah
yang berfokus pada kantung – kantung air
bawah tanah ini menjadi vital untuk dilakukan.
Untuk menekan biaya investigasi air tanah,

maka metode yang digunakan adalah metode
resistivitas.
Metode

resistivitas

merupakan

metode

sederhana dan paling umum digunakan dalam
pendugaan posisi akuifer air tanah. Metode
resistivitas atau metode Direct Current (DC)
Resistivity, merupakan metode cepat, murah,
tidak

merusak

lingkungan


dan

Gambar 1. Lokasi Proyek PT. Freeport

terbukti

Indonesia

memberikan hasil yang menjanjikan dalam studi

(Sumber: PT. Freeport Indonesia op cit Sarosa,

daerah karst (Mitrofan, 2008). Metode geolistrik

2004)

mampu mendefinisikan tipe akuifer, kedalaman,
ketebalan dan lokasinya (Lashkaripour, 2003).

2


Gambar 3. Perkembangan Tektonik Pulau
Papua
Gambar 2. Lokasi Pusat Penambangan PT.

(Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi

Freeport Indonesia

Provinsi Papua, 2004)

(Sumber: Hutasoit, dkk. 2010)
b.
a.

Stratigrafi

Setting Tektonik
Lokasi penambangan PT. Freeport Indonesia


Setting lempeng tektonik Pulau Papua telah

terletak pada daerah Irian Jaya Mobile Belt

diulas oleh beberapa ahli geologi, salah satunya

yang merupakan bagian perbatasan antara

Dow, dkk (1985), dan dapat dijadikan sebagai

lempeng Indo- Australia bagian Utara dengan

kerangka dalam menerangkan posisi dan sejarah

lempeng Pasifik bagian Barat Laut. Lempeng

tektonik. Konfigurasi tektonik Pulau Papua pada

Indo- Australia mengandung batuan klastik


saat ini berada pada bagian tepi utara lempeng

berumur mesozoik yang masuk ke dalam grup

Australia, yang berkembang akibat adanya

Kembelangan

pertemuan antara lempeng Australia yang

karbonat yang berumur Cenozoic yang masuk

bergerak ke utara dengan lempeng Pasifik yang

ke dalam grup New Guinea Limestone.

serta

mengandung

batuan

bergerak ke barat. Dua lempeng utama ini
mempunyai sejarah evolusi yang diidentifikasi

Secara regional, stratigrafi di sekitar daerah

berkaitan erat dengan perkembangan sari proses

penambangan bisa

magmatik dan pembentukan busur gunung api

kelompok besar yang terdiri dari kelompok

yang berasoisasi dengan mineralisasi emas

Kembelangan,

phorpir dan emas epithermal. Perkembangan

Limestone, kelompok Glacial Till dan kelompok

Tektonik Pulau Papua dapat dipaparkan seperti

Batuan Intrusi. (Gambar 4.).

dibagi

kelompok

kedalam empat

New

Guniea

gambar berikut:
1) Kelompok Kembelangan

Ahli geologi PT. Freeport Indonesia telah
membagi kelompok Kembelangan ini dalam
empat formasi yang terdiri:

3





Formasi Kopai (Jkk)



yang berumur

Jurassic serta memiliki ketebalan sekitar

dengan ketebalan 30 – 50 m yang tersusun

770 m, tersusun atas sandstone, siltstone

oleh quartzone sandstone dengan semen

dan black limestone.

berupa

Formasi Woniwagi (Jkkw) yang berumur

limestone.


cretaceous dengan ketebalan sekitar 980 m,





Formasi Sirga (Ts), berumur olegocene

calcite,

dan

siltstone

sandy

Formasi Kais (Tk), berumur oligocene –

tersusun atas batupasir kuarsa yang berlapis

pliocene dengan ketebalan mencapai 1.100

selang- seling dengan mudstone.

m yang terdiri dari empat bagian yaitu:

Formasi

Piniya

(Kkp)

yang

o

berumur

Bagian tertua dengan ketebalan 300 –

cretaceous dengan ketebalan sekitar 600 m

350

dan tersusun atas siltstone dan shale.

limestone (Tk1), 30-50 m dari bagian

Formasi Ekmai yang berumur cretaceous

lapisan ini merupakan lapisan yang

dengan total ketebalan mencapai 700 m

sangat penting untuk penentuan unit

Batuan

hidrostratigrafi.

penyusun

formasi

ini

dibagi
o

menjadi tiga sub- kelompok yang terdiri

o

dan

Lapisan paling bawah dengan tebal 600

sandstone

dengan

m

lapisan mencapai 80 m.

merupakan

unit

glauconitic
o

lapisan

Mg

Bagian kedua (Tk2) merupakan lapisan
shale

sandstone (Kke).
o

merupakan

limestone,

dari:
o

m

perulangan

ketebalan

total

Anggota dari bagian yang ketiga (Tk3)

Lapisan tengah dengan tebal sekitar

dengan ketebalan kurang lebih 200 m

100 m merupakan lapisan calcareous

merupakan

shale (Kkel).

sandstone.
o

Lapisan paling atas merupakan lapisan

occasional

interbedded

Bagian paling muda dari formasi ini

yang tipis dengan ketebalan hanya 4 m

(Tk4) dengan ketebalan sekitar 500 m

merupakan

merupakan lapisan limestone dengan

lapisan

penciri

berupa

sisipan

black calcareous shale (Kkeh).

interbedded carbonaceous

shale dan coal.
2) Kelompok New Guinea Limestone
Area ini merupakan area terjadinya intrusi
Kelompok New Guinea Limestone terdiri dari

berkali- kali, sehingga kaya akan mineral.

empat formasi yang berurut dari tua ke paling

Komposisi mineral batuannya berupa diorite

muda adalah sebagai berikut:

sampai quartz diorite yang berumur pliocene di



sekitar daerah struktural pada litologi karbonat.

Formasi Waripi (Tw), berumur paleocene
dengan ketebalan mencapai 300 m yang



merupakan lapisan Mg dolomite dengan

Dua buah intrusi primer yang ada di sekitar

sisipan silt dan sand.

lokasi adalah Grasberg Intrusive Complex

Formasi Faumai (Tf), berumur eocene

(GIC) dan Ertsberg Diorite. Pada empat lokasi

dengan ketebalan antara 120 – 150 m dan

yaitu Wanagon, South Wanagon, Idenberg dan

terdiri dari lapisan massive limestone.

Lembah

4

Tembaga

(Subsurface)

ditemukan

tubuh batuan beku yang ukurannya relatif kecil

Pada daerah yang berlitologi batuan intrusif,

dibanding dengan batuan intrusi primer.

bagian yang paling penting jika ditinjau secara
hidrologi adalah bagian yang secara geoteknik
memiliki nilai RQD mendekati nol. Pada lokasi
penelitian bagian yang seperti ini biasanya
disebut dengan Poker Chip Zone, merupakan
bagian yang hampir tidak memiliki kandungan
anhydrite.

Gambar 4. Kolom Stratigrafi
(Sumber: PT. Freeport Indonesia op cit Sarosa,

Gambar 5. Peta Geologi Grasberg, PT.

2004)

Freeport Indonesia
(Sumber: PT. Freeport Indonesia op cit Manik,

Tubuh batuan intrusi merupakan bagian yang

2007)

kering kecuali pada daerah- daerah yang
tersesarkan dan daerah kontak dengan batuan

Kondisi geologi dan iklim di area penambangan

karbonat yaitu di sekitar skarn yang terkekarkan

Grasberg merupakan faktor penyebab kuantitas

dan hornfels yang merupakan daerah water-

air yang tersimpan di bawah permukaan sangat

bearing.

besar. Sifat batuan berupa media poros, terdapat
banyak rekahan menyebabkan terbentuknya

Pada

daerah

intrusi

vulkanik

pengaruh

kantung- kantung air sedangkan hujan terjadi

hidrotermal akibat pemanasan oleh magma akan

hampir setiap hari, dengan curah hujan setiap

menyebabkan besarnya porositas dan tingginya

tahunnya adalah 2500 mm – 4000 mm.

permeabilitas batuan. Pengaruh hidrotermal ini

Kuantitas air pada kantung air bawah tanah ini

tidak terjadi pada daerah DOZ dikarenakan

menyebabkan

terjadinya pengendapan anhydrite yang mampu
menyumbat

pori-

pori

batuan

desain

lereng

pada

area

penambangan menjadi tidak optimal dari segi

sehingga

vertikalitas dikarenakan tekanan hidrostatik

permeabilitas batuan lebih rendah dibandingkan

yang begitu besar. Vertikalitas lereng yang

daerah lainnya.

optimal

menentukan

penambangan.

5

efisiensi

biaya

3.

Gambar 6. Diagram alur penelitian

Metodologi

Konfigurasi umum yang digunakan adalah:
Prinsip umum dari metode resistivitas adalah:
a.

Arus

listrik

(I)

diinjeksi

dengan

a.

Schlumberger:

b.

Wenner

c.

Pole- pole

d.

Pole- dipole

e.

Dipole- dipole

menggunakan 2 elektroda (A, B).
b.

Dua elektroda (M, N) lainnya mengukur
beda potensial (V).

Teknik Pengukuran metode resistivitas:
a.

Mapping: pengukuran untuk memperoleh
informasi

mengenai

variasi

resistivitas

secara lateral.
b.

Sounding: pengukuran untuk memperoleh
informasi

mengenai

variasi

resistivitas

terhadap kedalaman (vertikal).
c.

Imaging/tomografi:

pengukuran

untuk

memperoleh informasi mengenai variasi
resistivitas baik secara lateral maupun
vertikal (2-D atau 3-D).
Teknik pengukuran metode resistivitas pada
lereng penambangan Grasberg sangat khusus
karena dilakukan secara vertikal mengikuti alur
ketinggian lereng.
Alur

penelitian

pada

area

penambangan

Grasberg dapat dilihat pada gambar 6..

6

4.

Review Paper

Telah banyak hasil penelitian tentang geolistrik/ resisitivitas di daerah karst. Berikut ini ditampilkan beberapa hasil penelitian untuk mendukung investigasi kantungkantung air di daerah penelitian.
Tabel 1. Review Paper/ Jurnal Penelitian Geolistik/ Resistivitas di daerah Karst
Tahun

Peneliti

Metoda/

Hasil

Konfigurasi

Resistivitas yang dihasilkan 15Ω - 20Ω pada kedalaman 5 – 20m dengan porositas 18% 2000

Hago, H. A

Wenner, Pole- Dipole

35%. Luas area yang dapat dijangkau adalah 15977900 m2 dengan kedalaman 13m dan

Schlumberger

volume 204610000 m3. Porositas rata- rata akuifernya adalah 30% dengan kapasitas
61,383,000 ± 6,752,130 m3.

2004

2004

Gowd, S. S.

Skimmer, D. dan Heinson G.

Vertical Electrical
Sounding (VES)

potensial akuifer, salah satunya aquifer pada rekahan batuan gamping kedalaman 60,7 m.
Mengintepretasikan struktur utama hidrologi di Clare Valley, Australia selatan. Nilai

Electromagnetic

resistivitas yang didapat diintepretasikan menjadi aliran air bawah tanah secara regional.

Mitrofan, H., I. Povara dan M.

konduktivitas besar

Mafteiu.

dan “mise á la
masse”

2010

dapat menentukan kedalaman sampai bedrock, ketebalan lapisan saturated, serta peta

Wenner,

VES dengan
2008

Resistivitas yang dihasilkan berkorelasi dengan litologi di daerah penelitian. Metode VES

Metode “Mise á la masse” menghasilkan kelurusan resistivitas semu maksimum. Fitur
resistivitas utama berkaitan dengan saluran utama yang mengisi mata air panas Hercules.
Penggambaran jalur aliran tersembunyi berkaitan dengan mata air Hercules di Baile
Herculane merupakan aplikasi terbaik metode resistivitas dalam studi karst di Rumania.
Metode ‘‘mise á la masse’’ terbukti optimal dalam kasus ini.

Ha, H. S., D. S. Kim, dan I. J.

Electrical Resistivity

ERI digunakan untuk memetakan zona rekahan. ERI mampu menggambrakan rekahannya dan

Park

Imaging (ERI) dan

menggambarkan stabilitas rekahan. ERT digunakan pada 2 lobang bor untuk memantau

7

Electrical Resistivity

pergerakan air asin setelah diinjeksikan pada salah satu lobang.

Tomography (ERT)
Hamdan, H., G. Kritikakis, N.
2010

Andronikidis, N. Economou, E.
Manoutsoglou dan A. Vafidis

2010

2011

VES, VLF, Seismik,
dan tomografi

Kaus, A., W. Boening &Partner

Imaging 2-D

Angulo, B., T. Morales, J. A.

Tes Injeksi Air dan

Uriarte, dan I. Antigüedad

Logging listrik

VES menyediakan informasi akuifer dangkal dan memberikan batasan lapisan yang memiliki
resistivitas rendah terhadap salinisasi. Tomografi memberikan gambaran struktur yang lebih
dalam untuk mendeteksi air asin dan zona rekahan. Kedalaman penetrasi mencapai 55m.
Kedalaman investigasi mencapai 350 m untuk daerah Afrika Selatan.
Metode geolistrik dapat menentukan rekahan pada lobang bor dengan kedalaman 100 – 120m.
hubungan antara konduktivitas hidrauik dan resistivitas adalah (R2: 0.725–0.935; σest: 0.159–
0.738

Dari penjelasan di atas, dengan menggunakan metode resistivitas dan berbagai konfigurasinya, mampu mendeteksi keberadaan air di bawah tanah pada daerah karst
dan batuan gamping, mencapai kedalaman 350m. Salah satu konfigurasi yang dikenal adalah konfiguraasi wenner. Metode resistivitas akan lebih baik apabila
dikombinasikan dengan metode lainnya, sehingga tujuan untuk mendeteksi keberadaan, geometri dan volume kantung- kantung air tersebut dapat tercapai.

Ucapan Terimakasih
Terimakasih penulis ucapkan kepada DR. D. Erwin Irawan selaku tutor sekaligus dosen pembimbing serta saudara Iftitah Rohman Hukama, S.Si selaku rekan dalam
melakukan riset sehingga penulis mampu menulis review paper tentang “Aplikasi Metode Resistivitas Pada Media Rekah Khususnya Kantung Air Bawah Tanah (Studi
Kasus: Area Penambangan Grasberg, PT. Freeport Indonesia)”.

8

Aliran Air Tanah Dua Dimensi dalam

Daftar Pustaka

Media

2011.

Konduktivitas

Big

Gossan,

Sipil Vol. 17 No. 2 Agustus 2011, hal:

Karakterisasi

Hidraulik

di

Tembagapura, Papua. Jurnal Teknik

Angulo, B., T. Morales, J. A. Uriarte, dan I.
Antigüedad.

Rekahan

91 – 102.

Daerah
Uji

Kaus, A., W. Boening dan Partner. 2010.

Injeksi Air dan Logging Resistivitas

Pemetaan Geolistrik 2-D: Eksplorasi

Listrik. Environmental Geology 117:

pada

90-96.

Longsoran dan Daerah Pembuangan

Recharge

Karst

menggunakan

Karst,

Air

Tanah,

Sampah. Jerman: Geo eksploration

Anonim. 2004. Setting Tektonik Papua. Dinas

Technologies.

Pertambangan dan Energgi Propinsi
Papua

Daerah

Lashkaripour, G. R..2003. Invesitigasi Kondisi

(http://distamben.papua.go.id/)

diakses 24 Februari 2011 pkl 13:30.

Air Tanah dengan Metode Resistivitas

Gowd, S. S.. 2004. Survei Resistivitas Listrik

Geolistrik: Studi Kasus Akuifer Korin,

untuk menentukan Potensi Akuifer Air

Iran Tenggara. Journal of Spatial

Tanah di DAS Peddavanka, Distrik

Hydrology. 3 (1): 1-5.

Anantapur, Andhra Pradesh, India.

Manik, J. G. 2007. Aplikasi Klasifikasi Massa

Environmental Geology 46: 118-131.

Batuan dalam Analisis Kemantapan

Ha, H. S., D. S. Kim, dan I. J. Park. 2010.

Lereng

G-6/PB-8

South

Grasberg

Aplikasi Teknologi Resistivitas Listrik

Open Pit Mine Menggunakan data

untuk Mendeteksi Zona Lemah dan

Kekar dari Kegiatan Core Orienting.

Rekahan Selama Pembangunan Bawah

Teknik Pertambangan, ITB. (Tidak

Tanah. Environmental Earth Science

Dipublikasikan).

60: 723–731.

Mitrofan, H., I. P. dan M. Mafteiu. 2008.

Hago, H. A.. 2000. Aplikasi Metode Resistivitas

Investigasi Geolistrik Menggunakan

Listrik dalam Perkiraan Kuantitatif

Metode Resistivitas di Daerah Karst di

Layer Air Tanah pada Akuifer Tidak

Romania.

Tertekan. Fakultas Ilmu Pengetahuan

55:405–413.

dan Lingkungan, Universitas Putra

Environmental

Sarosa, S.. 2004. Analisa

Malaysia (Tidak Dipublikasikan).

Air

Tanah

Geology

Perubahan Kimia

dan Aplikasinya dalam

Hamdan, H., G. Kritikakis, N. Andronikidis, N.

Penyaliran Air Tanah pada tambang

Economou, E. Manoutsoglou dan A.

bawah tanah IOZ dan DOZ PT.

Vafidis.

Freeport

2010.

Metode

Geofisika

Indonesia.

“Veteran”

Terpadu untuk Pemetaan Akuifer Air

Pertambangan,

Asin

Yogyakarta. (Tidak Dipublikasikan).

Karst,

Studi

Kasus

Stylos,

UPN

Teknik

Skimmer, D. dan G. Heinson. 2004. A

Chania, Yunani. Journal of The Balkan

comparison

Geophysical Society, (13) 1: 1-8.
Hutasoit, L. M.,Mudrik R. D., Lilik E. W.,

of

electrical

and

electromagnetic methods for

the

detection of hydraulic pathways in a

Toddy S.. 2010. Distribusi Vektor

9

fractured rock aquifer, Clare Valley,
South Australia, Springer – Verlag.

10

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25