KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)

Nama Sekolah
NSS
Alamat

: SDN Bedilan
: 101110308009
: Bedilan

BELITANG OGAN KOMERING ULU TIMUR

2015

LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
SD NEGERI BEDILAN


Ketua Komite

Kepala Sekolah

SAFARUDDIN HARAHAP

HUSNA, S.Pd
NIP 196010271980112002

Kepala UPTD Pendidikan
Kec. Belitang

Pengawas Pembina TK/SD
Kec. Belitang

DASILAWATI, S.Pd
Penata Tk I
NIP.19610525 1979122001

SOLEKHAN, S.Pd.I

NIP. 196012091982021003

Kepala Dinas Diknas
Kepala Bidang Pendidikan Dasar

EMZEN, S.Pd.MM
……………
NIP……………………..

TIM PENYUSUN
Ketua

: Darsinah

Anggota : 1.

(Kepala Sekolah)

Tarmi


(Mewakili Kelas Ia)

2.

Samosir

(Mewakili Kelas 3a)

3.

Simanjuntak

(Mewakili Kelas 3b)

4.

Sari Fatimah

(Mewakili Kelas 4)


5.

Eko Suharto

(Mewakili Kelas 6)

6.

Zainal Abidin

(Mewakili Kelas 5)

7.

a. Ismiati Rosidah

(Mewakili

Guru


PAI)
b. Supatmi

(Mewakili Guru PAI)

8.

Sumaryati

(Mewakili Guru Penjas)

9.

Kurnia Fitria

(Mewakili Guru Mulok)

10.

Komar Susanti


(Mewakili Kelas IIa)

11.

Giarsi Anjar W

(Mewakili Kelas Ib)

12.

DL. Tobing

(Mewakili Kelas IIb)

13.

Jumroh

(Mewakili


Sekolah)

Komite

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, tuhan yang maha
kuasa yang selalu memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua,
sehingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat disusun dan dapat
dipergunakan sebagai acuan bagi penyelenggara Pendidikan di SD Negeri Bedilan
Kecamatan Belitang.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Penyusunan kurikulum Sekolah Dasar
Negeri Bedilan sebagai salah satu bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang dapat digunakan sebagai kurikulum operasional dalam kegiatan pembelajaran dan
merupakan panduan bagi Kepala Sekolah, guru, penjaga sekolah dan komite sekolah
serta intansi terkait dibidang pendidikan dalam usahanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Oleh karena itu semangat para guru dalam membimbing dan mengajar anakanak, kepemimpinan kepala sekolah yang menciptakan suasana yang kondusif dan

partisipasi masyarakat sekolah yang diwadahi oleh komite sekolah dalam meningkatkan
mutu layanan pendidikan sangat diutamakan agar terlaksananya KTSP ini.
Kepada semu pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Negeri Bedilan kami ucapkan
terima kasih. Semoga apa yang telah kita lakukan akan bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Dan semoga KTSP ini dapat memenuhi harapan kita semua serta menjadi pedoman
penyelenggaraan yang efektif khususnya di sekolah Dasar Negeri Bedilan.

DAFTAR ISI

i.

Lembar Pengesahan

ii.

Tim Penyusun

iii.


Kata Pengantar

iv.

Daftar Isi

BAB I

Pendahuluan

A.

Latar Belakang (Rasional)

B.

Visi dan Misi dan tujuan sekolah

BAB II Acuan KTSP
BAB III Struktur dan Muatan Kurikulum

A.

Struktur Kurikulum

B.

Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan diri / pembinasaan
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar Kriteria Kenaikan Kelas
6. Kriteria Kelulusan

BAB IV Kalender Pendidikan
BAB V lampiran-lampiran
1. Perangkat Pembelajaran Kelas 1
2. Perangkat Pembelajaran Kelas 2
3. Perangkat Pembelajaran Kelas 3
4. Perangkat Pembelajaran Kelas 4

5. Perangkat Pembelajaran Kelas 5
6. Perangkat Pembelajaran Kelas 6

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah menuntut daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Hal ini diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifat
sentralistik ke desentralistik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun
2005 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah
otonomi dalam Bidang Pendidikan dan kebudayaan, menjelaskan bahwa pengaturan
dan pelaksanaan pendidikan diluar kewarganegaraan pusat sepenuhnya dilakukan
didaerah. Oleh karena itu kurikulum sebagai salah satu subtansi pendidikan peril
didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaanya yang
disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi daerah.
Dengan demikian daerah atau sekolah memiliki kecukupan kewenangan untuk
merancang atau menentukan hal-hal yang diajarkan, mengelola pengalaman belajar,
menentukan cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar mengajar.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Undangundang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2)
ditegaskan bahwa Kurikulum pada jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran inilah maka dikembangkan apa yang dinamakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan
amanat Peraturan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 bahwa kurikulum
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada Standar kompetensi lulusan
serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila terlaksana dilapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran baik dikelas maupun diluar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif
yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas siswa. Para pendidik juga
hendaknya

mampu

menciptakan

pembelajaran

yang

menyenangkan

dan

mengasyikkan bagi siswa, sehingga siswa betah disekolah. Atas dasar kenyataan
tersebut, maka pembelajaran disekolah dasar hendaknya bersifat mendidik,
mencerdaskan, membangkitkan aktifitas dan kreatifitas siswa, efektif, demokratis,
menantang, menyenangkan dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum
ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di Sekolah Dasar Negeri Bedilan Kecamatan Belitang.

BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan itu
diantaranya meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dangan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada didaerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SDN
Bedilan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari atas : Standar isi,
Proses, Standar Kompetensi Kelulusan, Tenaga Kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian Pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional tersebut yaitu Standar isi (SI) dan standar Kompetensi kelulusan (SKL)
merupakan acuan utama SDN Bedilan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum pada KTSP
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan Pendidikan dengan
mengacu kepada SI (Standar Isi) dan SKL ( standar Kompetensi Lulusan ) serta
berpedoman pada panduan BSNP ( Badan Standar Nasional Pendidikan) juga harus
mengikuti ketentuan dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 Tahun 2005.
Panduan yang disusun BNSP terdiri dari :
Pertama

: Panduan umum yang memuat ketentuan umum pengembangan
kurikulum yang dapat diterapkan di Satuan Pendidikan dengan
mengacu SI dan SKL termasuk ketentuan dalam UU No. 20 Tahun
2003 dan PP No. 19 Tahun 2005.

Kedua

: Model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan
KTSP dengan mengacu SI dan SKL dengan berpedoman pada
panduan umum BNSP sebagai Model KTSP, sebagai kebutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) sebagai
referensinya.

Panduan Pengembangan Kurikulum di susun agar memberi kesempatan anak didik
untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa
b. Belajar memahami dan menghayati
c. Belajar mampu berbuat dan bertindak efektif
d. Belajar hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
e. Belajar membangun dan menemukan jati diri melalui Proses Belajar Mengajar
aktif, kreatif dan menyenangkan.
B. LANDASAN DASAR
1.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah pasal I ayat (19) ;
Pasal 18 ayat (1),(2),(3),(4); Pasal 32 ayat (1),(2),(3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36
ayat (1),(2),(3),(4); pasal 37 ayat (1),(2),(3); Pasal 38 ayat (1),(2).

2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
Ketentuan didalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah pasal 1 ayat (5),
(13), (14), (15); pasal 5 ayat (10), (2); pasal 6 ayat (6); pasal 7 ayat (1), (2), (3),
(4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1),(2),(3); Pasal 10 ayat (1),(2),(3); Pasal 11
ayat (1), (2), (3),(4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3),(4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3)
Pasal 16 ayat (1), (2), (3),(4),(5); Pasal 17 ayat (1),(2); Pasal 18 ayat (1), (2),
(3); pasal 20.

3.

Standar Isi
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi lulus pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka Dasar dan
Struktur kurikulum, standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (SD)
setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang
pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dan Kepmendiknas No 22
Tahun 2006.

4.

Standar Kompetensi Kelulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan

dan

keterampilan

kepmendiknas No 23 tahun 2006.

sebagaimana

yang

ditetapkan

dengan

I. Nama Sekolah

: SD Negeri Bedilan

NSS

: 101110308009

Alamat

: Bedilan Kec. Belitang Ogan Komering Ulu Timur

II. Visi,Misi dan Tujuan Sekolah
A. Visi
Terwujudnya siswa yang cerdas, berilmu, berbudi luhur dan kompetitif
B. Misi
1. Melaksanakan disiplin yang konsisten dalam segala hal
2. Membiasakan penerapan 9 K
3. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, dinamis, kreatif, inovatif
dan produktif.
4. Menyediakan sarana dan fasilitas yang bermutu dan efektif
5. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif
6. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang mendorong sikap kompetitif.
C. Tujuan Sekolah
1. Terwujudnya budaya disiplin sekolah
2. Warga sekolah memiliki perilaku 9 K
3. Teralaksananya pembelajaran yang menyenangkan, dinamis, kreatif, inovatif
dan produktif
4. Terwujudnya sarana dan fasilitas pendidikan sesuai dengan standar pendidikan
Nasional.
5. Terciptanya lingkungan yang kondusif
6. Tersedianya team yang siap berkompetensi

BAB II
ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSP

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta
berakhlak mulia dan shaleh.
2. Peningkatan

Potensi,

kecerdasan

dan

minat

sesuai

dengan

tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistic yang mungkin potensi diri (efektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan
potensi, tingkat perkembangan,minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial,
spiritual, dan kinestatik peserta didik.
3. Keragaman dan karateristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi kebutuhan, tantangan dan keragaman karateristik
lingkungan.

Masing-masing

daerah

memerlukan

pendidikan

sesuai

dengan

karateristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi
5. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan dimana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi penyesuai
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan konteksual dengan perubahan.
Oleh

karena

itu,

kurikulum

harus

dikembangkan

secara

berkala

dan

berkesinambungan sejalan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7. Muatan Agama
Muatan Kurikulum agama yang meliputi Al-Qur’an Hadist, Fiqih, Aqidah
Akhlak

Bahasa Arab dan SKI, serta Mulok, BTA merupakan mata pelajaran

pendukung dalam peningkatan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah yang
dapat diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

II.

Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu
II III IV V VI

I

A.

Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
B. Muatan Lokal/ Bahasa Inggris
C. Pengembangan Diri
Jumlah

3
2
6
6
2
2
2
2
2
1

3
2
6
6
2
2
2
2
2
1

3
2
6
6
3
2
2
2
3
1

3
2
6
6
4
3
4
4
3
1

3
2
6
6
4
3
4
4
3
1

3
2
6
6
4
3
4
4
3
1

28

28

30

36

36

36

*) Ekivalen 2 jam pembelajaran
Keterangan :
1. 1(satu) jam pealajaran : 35 menit untuk siswa kelas I s/d VI yang masuk pagi
maupun siang
2. Kelas I,II, dan III pendekatan dengan Tematik
3. Kelas IV, V dan VI pendekatan Mata Pelajaran
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
Pendidikan Agama difokuskan pada pendidikan Agama Islam, dikarenakan
mayoritas siswa beragama Islam.
Tujuan :
Memberikan

wawasan

terhadap

ajaran

agama

Islam

sekaligus

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an
dan sunnah.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan :
Menumbuhkan daya pikir secara positif, demokratif, cerdas, bertanggung
jawab dan mampu berinteraksi dan berpartisipasi dengan bangsa lain dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan :
-

Membiasakan siswa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
lisan maupun tertulis

-

Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa Negara.

d. Matematika
Tujuan :
Memberikan pemahaman penalaran dan kemampuan dasar matematika
dalam rangka penguasaan pemecahan masalah.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan :
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk
menguasai

dasar-dasar sains

dalam

rangka

penugasan

IPTEK.

Rasa

keingintahuan tentang lingkungan, teknologi dan masyarakat.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan :
Memberikan Pengetahuan sosial cultural masyarakat yang majemuk,
mengambangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan
hidup secara mandiri.
g. Seni Budaya dan Keterampilan
Tujuan :
Mengembangkan daya Apresiasi Seni Budaya, daya kreasi seni dan
kecintaan pada seni budaya nasional atau budaya bangsa sendiri.
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup bersih, sehat, jujur, meningkatkan
kebugaran dan keterampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa
sportifitas, bertanggung jawab, disiplin dan percaya diri pada siswa.

2. Muatan Lokal
Bahasa Inggris
Tujuan :
-

Membiasakan berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas dalam
konteks sekolah

-

Memiliki kesadaran pentingnya bahasa inggris untuk meningkatkan daya
saing dalam masyarakat global

3. Pengembangan Diri
Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat siswa
yang terdiri dari.
A. Upacara setiap hari senin
B. Pramuka
C. Hari Besar Nasional
D. Pariwisata
E. Olahraga
a. Volly Mini
b. Bola kaki mini
c. Atletik
d. SKJ
F. Seni
a. Seni Tari
b. Seni Lukis
c. Seni Musik
Kegiatan Pembiasaan
Merupakan proses pembentukan Akhlak dan penanaman / pengalaman ajaran Islam
dalam kehidupan sehari-hari, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Pengajian sebelum memuali belajar :
- Membaca Do’a
- Hafalan surat pilihan dan surat pendek
b. Peringatan Hari-hari besar Islam
c. Penanaman Akhlak Islam
- Membudayakan mengucapkan salam
- Membudayakan cium tangan terhadap orangtua dan guru
- Makan dan Minum tidak sambil berdiri
- Menjaga kebersihan pribadi pakaian dan lingkungan.

4. Pengaturan Beban Belajar
Bahan belajar yang digunakan adalah system paket sebagaimana tertera berikut
ini :
Kelas
1
2
3
4
5
6

Satu jam
Pembelajaran
Tatap muka/menit
35
35
35
35
35
35

Jumlah jam
Pembelajaran
perminggu
28
28
30
36
36
36

Minggu
efektif
39
39
39
39
39
39

Waktu
Pembelajaran
Pertahun
1092
1092
1170
1404
1404
1404

5. Ketentuan Belajar (Standar Ketuntasan Belajar Minimal/SKBM)
Dengan mempertimbangkan kompleksitas Standar Kompetensi Dasar.
Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Maka standar Ketuntasan
Belajar Minimal (SKBM) di SD Negeri Bedilan pada tahun pelajaran
2009/2010 ditetapkan sebagai berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
1

Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani, olahraga dan
Kesehatan
Muatan Lokal
Bahasa Inggris

Angka
60
60
60
55
60
50
60

Huruf
Enam Puluh
Enam Puluh
Enam Puluh
Lima Puluh Lima
Enam Puluh
Lima Puluh
Enam Puluh

60

Enam Puluh

55

Lima Puluh Lima

Diharapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) setiap tahunnya
dapat selalu ditingkatkan sehingga mencapai Standar Ketuntasan Belajar
Minimal (SKBM) yang ideal sesuai yang ditetapkan perintah yaitu 75.

6. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan
a. Kriteria Kenaikan
Kenaikkan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran sesuai dengan
kalender pendidikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
-

Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran pada dua semester dikelas yang diikuti

-

Sebanyak-banyaknya empat mata pelajaran yang telah tuntas

-

Nilai pengembangan diri minimal baik

-

Kehadiran siswa sekurang-kurangnya 90%

b. Kriteria Kelulusan
Menyelesaikan Kelulusan
-

Memiliki nilai seluruh mata pelajaran

-

Nilai Pengembangan diri minimal baik

-

Nilai UAN tidak ada nilai 5,0

-

Nilai-nilai untuk mata pelajaran IPTEK Minimal 6,0

-

Lulus Ujian Nasional

IV.

KALENDER PENDIDIKAN
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan
sesuai dengan kebutuhan derah, karateristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat
dalam standar isi.

No
1
2
3
4

Kegiatan
Minggu Efektif belajar
Jeda tengah Semester
Jeda antar semester
Libur akhir tahun
pelajaran

Alokasi Waktu

Keterangan
(Minggu)
Minggu 34 minggu dan Digunakan untuk kegiatan
maksimal 38 Minggu
Maksimum 2 Minggu
Maksimum 2 minggu
Maksimum 3 Minggu

pembelajaran

efektif pada setiap satuan pendidikan
Satu minggu tiap semester
Antara semester I dan II
Digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya

5

Hari Libur Keagamaan

2 – 4 Minggu

sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran

6
7.

8.

Hari

Libur

Umum/

Maksimum 2 Minggu

efektif
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

Nasional
Hari Libur Khusus

Kegiatan khusus
sekolah / madrasah

Maksimum 1 Minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
kekususan masing-masing
Digunakan
untuk
kegiatan

yang

diprogramkan secara khusus oleh sekolah /
Maksimum 3 Minggu

madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif