RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HID

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Yogyakarta, 20 Juni 2009

ISSN: 1907-5022

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEB
Henry M. Manik 1) dan Asep Ma’mun 2)
1) Dosen dan Peneliti Bagian Akustik dan Instrumentasi Kelautan Departemen Ilmu dan Teknologi
Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor
Corresponding Author E-mail: henrymanik@ipb.ac.id
2) Alumni Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB

ABSTRAK
Hidroakustik merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic
instrument), antara lain; Echosounder, Fishfinder, SONAR dan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). Teknologi ini
menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian. Keunggulan komparatif metode akustik antara lain:
berkecepatan tinggi (great speed), sehinga sering disebut “quick assessment method”, memungkinkan memperoleh dan
memproses data secara real time, akurasi dan ketepatan (accuracy and precision), dilakukan dengan jarak jauh (remote
sensing). Bila dibandingkan dengan metode konvensional lainnya dalam hal estimasi atau pendugaan stok ikan, teknologi

hidroakustik memiliki kelebihan, antara lain: informasi pada areal yang dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time),
dan secara langsung di wilayah deteksi (in situ).
Instrumen akustik sekarang ini telah berkembang dengan pesat sehingga dapat menghitung target strength ikan melalui
pengukuran secara langsung melalui berbagai percobaan - percobaan khususnya echosounder bim ganda (dual beam) dan
bim terbagi (split beam), kedua instrumen ini juga telah digunakan untuk estimasi kelimpahan melalui echo integration.
Data yang diperoleh sistem hidroakustik pada umumnya berupa echogram yang merupakan nilai estimasi Target Strength,
Scattering Volume dan batimetri. Dengan adanya sistem informasi data yang dihasilkan dapat diakses dan dipergunakan
oleh pihak-pihak yang membutuhkan dengan mudah melalui web.

.
Kata Kunci: Hidroakustik,Prinsip Kerja Metode Hidroakustik, Nilai estimasi, Sistem Informasi
SISTEM INFORMASI DATA
HIDROAKUSTIK
1.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu kesatuan (entity)
formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik
maupun logik. Secara umum, sistem dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan
atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama
atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu,

sehingga membentuk satu kesatuan untuk
melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu
tujuan (Prahasta, 2005). Informasi terbentuk dari
proses penggabungan data-data dalam susunan yang
mempunyai arti (Davis,1991). Sistem pengaksesan
informasi dalam internet yang paling terkenal adalah
World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal dengan
istilah Web. Web menggunakan protokol yang
disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol).
Dokumen Web ditulis dalam format HTML
(HyperText Markup Language). Informasi yang
terdapat pada Web disebut halaman Web (web page).
HTML dapat digunakan secara bebas dan yang
paling umum digunakan antara lain adalah PHP,
ASP, JSP, CFM
1

1.2 Hidroakustik
Hidroakustik merupakan ilmu yang mempelajari
gelombang suara dan perambatannya dalam suatu

medium, dalam hal ini mediumnya. Data
hidroakustik merupakan data hasil estimasi echo
counting dan echo integration melalui proses

pendeteksian bawah air. Proses tersebut antara lain
seperti berikut:
1.

Transmitter menghasilkan listrik dengan
frekuensi tertentu, kemudian disalurkan ke
transduser.

2.

Transduser akan mengubah energi listrik
menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam
berbentuk pulsa suara dipancarkan dengan
satuan ping.

3.


Suara yang dipancarkan tersebut akan
mengenai objek, kemudian suara itu akan
dipantulkan kembali oleh obyek dalam bentuk
echo dan kemudian diterima kembali oleh
tranduser.

4.

Echo yang diperoleh tersebut diubah kembali
menjadi energi listrik di transduser kemudian
diteruskan ke receiver.

5.

Pemrosesan sinyal echo dengan menggunakan
metode echo integration.

Echo yang diperoleh dapat mengestimasi
beberapa data antara lain Target strength, Scattering

volume, densitas ikan, batimetri, panjang ikan,
lapisan dasar perairan dan dapat diaplikasikan untuk
kegiatan lainya. Gambar 1. merupakan prinsip kerja
metode hidroakustik menggunakan echosounder.

H-12

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Yogyakarta, 20 Juni 2009

ISSN: 1907-5022

Berikut
digunakan:

Gambar 1. Prinsip Kerja Metode Hidroakustik
(MacLennan dan Simmonds, 1992)
Hasil dari pendeteksian dengan metode akustik
disuatu perairan dapat diperoleh beberapa faktor
antara lain Target strength, Scattering volume,

densitas ikan, panjang ikan, kekasaran dan
kekerasan substrat dasar serta dapat mengukur
kedalaman suatu perairan.
Pengolahan data hidroakustik ini menggunakan
beberapa program antara lain Echoview 3.5,
Microsoft excel, Surfer 8 dan Matlab R2008b.
2 METODOLOGI
2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perairan Laut Selatan
Jawa pada Tanggal 10 Oktober 2000.
PETA TREK AKUSTIK
DI LAUT SELATAN JAWA

L
i
n
t
a
n
g

S
e
l
a
t
a
n

Jawa Tengah

Jawa Barat
Pangandaran

penggalan

sintax

yang

% -------------------------------% Program Sebaran Batimetri

% Matlab Programming
% Oleh : asepmamun
% -------------------------------clear all;
clc;
disp('---------------------');
disp('Program Batimetri');
disp('---------------------');
% membuat data x y dan z
%
x y z
load kedalamangood.txt;
subplot(2,1,2)
xmin=min(kedalamangood(:,1));
xmax=max(kedalamangood(:,1));
ymin=min(kedalamangood(:,2));
ymax=max(kedalamangood(:,2));
[XI,YI]=meshgrid(linspace(xmin,xmax,50)
,linspace(ymin,ymax,50));
X = kedalamangood(:,1);
Y = kedalamangood(:,2);

Z = kedalamangood(:,3);
ZI = griddata(X,Y,Z,XI,YI,'cubic');
mesh(ZI);

Berikut gambar sebaran yang diperoleh dari
pengolahan data hidroakustik :
a. Target strength

INSET

CILACAP

7.1°

contoh

3

2


1

0

1

2

3

4

5

6

7

8


9

91

92

93

94

95

96

97

98

99

10 0

10 1

1 02

1 03

104

10 5

10 6

1 07

1 08

109

110

11 1

11 2

1 13

1 14

115

11 6

11 7

1 18

1 19

120

12 1

12 2

12 3

1 24

1 25

126

12 7

12 8

1 29

1 30

131

132

13 3

13 4

1 35

1 36

137

13 8

13 9

1 40

1 41

Keterangan :

= Batas Propinsi
= Trek Akustik
= Leg

8.0°

S a m u d e r a H i n d i a
0 km

37 km

74 km

108°

111 km

109°
Bujur Timur

Diolah oleh :
ASEP MA'MUN C64104030
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
FPIK - IPB

Gambar 2. Lokasi penelitian
2.2 Metode
Data hasil perekaman oleh echosounder
dikalibrasi dan di ubah kedalam bentuk echogram,
kemudian diolah kedalam bentuk raw data yang
nantinya data tersebut divisualisasikan kedalam
bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi. Raw data dan
gambar sebaran yang diperoleh nantinya akan
digunakan sebagai bahan dasar dari sistem informasi
data hidroakustik.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Hidroakustik

Pengolahan
data
hidroakustik
disini
menggunakan Matlab R2008b, pengolahan data
disini berasal dari hasil perhitungan dan pengolahan
yang telah diperoleh.

Gambar 3. Target strength
Dari Gambar 3. diperoleh TS terbesar terdapat pada
strata kedalaman 10-20 m yaitu sebesar -32,95 dB
dan nilai TS terkecil terdapat pada strata kedalaman
110-120 m yaitu sebesar -62,78 dB.

H-13

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Yogyakarta, 20 Juni 2009

b.Scattering volume

ISSN: 1907-5022

Diperoleh nilai panjang ikan terbesar yaitu 62.68 cm
pada posisi 8˚ 5΄12˝ LS dan 108˚41΄31˝BT,
sedangkan nilai panjang ikan terkecil adalah 11.85
cm pada posisi 8˚ 5΄42˝ LS dan 108˚40΄57˝BT.
e. Batimetri

Gambar 4. Scattering volume
Dari Gambar 4. diperoleh Nilai Scattering Volume
terbesar terdapat pada strata kedalaman 0-10 meter
yaitu sebesar -42.46 dB dan nilai Scattering Volume
terkecil terdapat pada strata kedalaman 120-130
meter yaitu sebesar -65.10 dB.
c. Densitas Ikan
Densitas ikan secara horizontal dapat digambarkan
seperti berikut:

Gambar 7. Batimetri
Dari Gambar 7 diperoleh bahwa Laut Selatan
Jawa termasuk dalam kategori perairan yang
dangkal dengan rata-rata kedalaman sebesar 122,9
meter. Kedalaman tertinggi yaitu 160.24 m terletak
pada posisi 8o5’24” LS dan 108o37’21”BT,
sedangkan kedalaman terendah yaitu 112.30 m
terletak pada posisi 8o59’88” LS dan 108o50’38”BT.
f. Kekasaran (E1) dan Kekerasan (E2)
Gambar berikut adalah hasil perkiraan substrat dasar
dengan metode akustik.

Gambar 5. Densitas ikan
Densitas ikan terbesar yaitu 40,56 ikan / m3
terletak pada posisi 8o5’24” LS dan 108o37’21”BT,
sedangkan densitas ikan terendah yaitu 40,34 ikan /
m3 terletak pada posisi 8o2’90” LS dan
108o38’11”BT.
d. Panjang ikan
Berikut grafik panjang ikan hasil estimasi dengan
metode akustik.

Gambar 8. Nilai kekasaran (E1) & Kekerasan (E2)
Pantulan pertama (E1) memiliki kisaran antara
-30,06 dB sampai -20,41 dB. Nilai E2 ini berkisar
antara -63.57 dB sampai dengan -34,86 dB. Dari
kedua hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fraksi
pasir berlumpur mendominasi perairan tersebut.

Gambar 6. Panjang ikan

H-14

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Yogyakarta, 20 Juni 2009

3.2

Sistem informasi data hidroakustik

ISSN: 1907-5022

Berikut adalah beberapa tampilan dari sistem
informasi data hidroakustik :

Berikut adalah gambar relasi hubungan pada
 ystem informasi hidroakustik:

Gambar 11. Halaman utama sistem informasi

Gambar 9. Hubungan relasi antar database
Dapat dilihat hubungan relasi antar tabel pada
sistem informasi hidroakustik adalah hubungan
relasi one to one, one to many atau many to one.
Antar tabel dihubungkan oleh suatu kata kunci atau
yang sering disebut Primary key.
Berikut diagram alir output informasi dari Sistem
informasi data hidroakustik.

Pada halaman utama ini terdapat posisi-posisi
yang dapat memberikan informasi data hidroakustik.
Gambar 12. menunjukan formula yang
digunakan untuk mengestimasi data hidroakusitk

Gambar 12. Formula yang digunakan.
Gambar 13. beberapa link instansi atau badan yang
terkait dengan sistem informasi hidroakustik ini

Gambar 10. Diagram output informasi data
hidroakustik

Gambar 13. Link instansi terkait
H-15

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
Yogyakarta, 20 Juni 2009

ISSN: 1907-5022

PUSTAKA
Davis, G.1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi
Manajemen, Bagian I Pengantar. Pustaka
Binama Pressindo. Jakarta.
MacLennan, D.N dan Simmonds, E.J.(1992).
Fisheries Acoustic. Chapman and Hall. 325 p.
Prahasta, E. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem
Informasi Geografi. Edisi Revisi cetakan
kedua. Informatika Bandung.

Gambar 14. Analisis data hidroakustik
Gambar 15. merupakan contoh informasi data
hidroakustik dalam satu area penelitian

Gambar 15. Tampilan Informasi Target strength
Sistem informasi hidroakustik ini juga memiliki
fasilitas user untuk mengupload data hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh user tersebut.
Kesimpulan
Dengan melihat nilai-nilai dari hasil pengolahan
data hidroakustik seperti Target strength dan
Scattering volume,nilai-nilai tersebut bisa digunakan
untuk mengestimasi panjang ikan,densitas ikan
bahkan substrat dasar dari suatu perairan. Dengan
menggunakan metode hidroakutik ini dimungkinkan
mengolah dan memperoleh data secara real time.
Rancang Bangun Sistem Informasi Hidroakustik
berbasis Web perlu dikembangkan di Indonesia
mengingat sumberdaya kelautan yang melimpah
(abundant) dan belum dieksplorasi.

H-16

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN DATA SEISMIK 2D UNTUK PERHITUNGAN MANUAL GROSS ROCK VOLUME RESERVOAR PADA LAPANGA YTS

14 189 75