PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWAST (2)

PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Perbedaan
Tujuan Organisasi
Sumber Pendanaan

Sektor Publik
Nonprofit Motive
Pajak, Restribusi,
Hutang, Obligasi
Pemerintah, Laba
BUMN/BUMD,
Penjualan Asset
Negara

Pertanggungjawaban Masyarakat (Publik)
dan Parlemen
(DPR/DPRD)
Struktur Organisasi Birokratis, Kaku,
dan Hierarkis

Sektor Swasta

Profit Motive
Pembiayaan Internal:
Modal Sendiri, Laba
ditahan, Penjualan
Aktiva.
Pembiayaan
Eksternal : Hutang
bank, Obligasi,
Penerbitan saham
Pemegang Saham
dan Kreditor
Fleksibel: Datar,
Piramid, lintas
Fungsional, dsb.

Karakteristik
Anggaran

Terbuka untuk
Publik


Tertutup untuk
Publik

Sistem Akuntansi

Cash Accounting

Accrual Accounting

PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
 Merupakan bagian integral dari system ekonomi suatu negara
dan menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai
tujuan organisasi.
 Menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan
sumber daya (Scarcity of Resources), sehingga dituntut untuk
menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis,
efisien dan efektif.
 Membutuhkan informasi yang handal dan Relevan untuk
melaksanakan fungsi manajemen, yaitu : perencanaan,

pengorganisasian dan pengendalian.
 Dapat menghasilkan produk dan jasa yang sama, misalnya :
transportasi, massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan
energi dan sebagainya.
 Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum.

TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
 Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola
secara tepat, efisien dan ekonomis atas suatu operasi dan
alokasi sumber daya yang dipercaya kepada organisasi
(Management Control).
 Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer
untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola
secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber
daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi
pegawai untuk melaporan kepada publik hasil operasi
pemerintah dan penggunaan dana publik (Accountability).
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
 Istilah “Sektor Publik” dipakai pertama kali pada tahun
1952

 Tahun 1970-an, muncul kritikan dan serangan yang
mempertanyakan peran sector publik.
 Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di
negara-negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai
kritikan.
 Anggapan bahwa sektor publik mengalami kebangkrutan
di negara-negara berkembang, tidak sepenuhnya benar.
 Dua dasawarsa terakhir, akuntansi sector publik
berkembang pesat.

AKUNTABILITAS PUBLIK
Adalah : Kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk
memberikan
pertanggungjawaban,
menyajikan,
melaporkan dan mengungkapan segala aktivitas dan
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak
pemberi amanah.
JENIS AKUNTABILITAS
 Akuntabilitas Vertikal (Vertical Accountability)

Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas
yang lebih tinggi. Misalnya: Pemda, Pemerintah Pusat, MPR.
 Akuntabilitas Horisontal (Vertical Accountability)
Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
4 DIMENSI AKUNTABILITAS
 Akuntabilitas
kejujuran
dan Akuntabititas
(Accountability for probity and legality)
 Akuntabilitas proses (Process Accountability)
 Akuntabilitas Program (Program Accountability)
 Akuntabilitas Kebijakan (Policy Accountability)

hukum

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH SEBAGAI BAGIAN
KEUANGAN DAERAH
Karakteristik APBD di Era Prareformasi :
 APBD disusun oleh DPRD bersama-sama Kepala Daerah
(Pasal 30 UU No. 5/1975)

 Pendekatan yang dipakai dalam penyusunan anggaran adalah
pendekatan line-item (tradisional)
 Siklus APBD terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pemeriksaan, penyusunan dan penetapan
perhitungan APBD.
 Pengawasan terhadap pengeluaran daerah dilakukan
berdasarkan ketaatan terhadap 3 unsur, yaitu : ketaatan pada
UU, Efisiensi dan hasil program.
 Menggunakan Sistem Akuntansi Keuangan Stelsel Kameral
(Tata Buku Anggaran).
Keuangan Daerah :
Semua hak dan kewajiban yanag dapat dinilai dengan uang
yang dikuasai oleh Negara atau Daerah.
 Semua
Hak : Hak untuk memungut sumber-sumber
penerimaan daerah seperti pajak daerah, restribusi daerah,
hasil perusahaan daerah, dan hak untulk menerima sumbersumber penerimaan lain seperti dana alokasi umum dan dana
alokasi khusus.
 Kewajiaban : kewajiban untuk mengeluarkan uang untuk
membayar tagihan-tagihan kepada daerah dalam rangka

penyelenggaraan fungsi pemerintah, infrastruktur, pelayanan
umum, dan pengembangan ekonomi.

PERKIRAAN STRUKTUR APBD (PP No.105/2000)
Propinsi /kabupaten/Kota……………………..
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Tahun anggaran: ……………………
I. PENDAPATAN
1. Pendapatan Asli Daerah
 Pajak daerah
 Retrebusi daerah
 Hasih perusahaan milik daerah dan pengeLolaan kekayaan daerah yang di pisahkan
 Lain lain PAD yang sah
2. Dana Perimbangan
 Bagian daerah dari pajak dan bukan pajak
 Dana alokasi umum
 Dana alokasi khusus
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah
II. BELANJA
1. Belanja Administrasi dan Umum

 Belanja Pegawai
 Belanja Barang/Jasa
 Belanja Pemeliharaan
 Belanja Perjalanan Dinas
 Belanja lain-lain

2. Belanja Operasi, Pemeliharaan Sarana ddan Prasarana
Publik
 Belanja Barang/Jasa
 Belanja Pemeliharaan
 Belanja Lain-lain
3. Belanja Modal
 Belanja Investasi/Aset
4. Belanja Transfer
5. Belanja Tidak Tersangka
III. PEMBIAYAAN
1. Sumber Penerimaan Daerah
 Sisa lebih Anggaran Tahun yang Lalu
 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi
 Transfer dari dana cadangan

 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan
2. Sumber Pengeluaran Daerah
 Pembayaran Utang yang Jatuh tempo
 Transafer ke Dana Cadangan
 Penyertaan Modal
 Sisa Lebih Anggaran Tahun Sekarang

Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Apr 24
Posted by carlz185fr
Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta, antara lain:
a)

Tujuan organisasi

Setiap organisasi memiliki tujuan yang unik serta spesifik yang hendak dicapai yang bisa
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan tersebut kemudian bisa dipilah dan dipilih
menjadi tujuan yang bersifat financial mapun non financial. Tujuan yang hendak dicapai
oleh organisasi sector public berbeda dengan sector swasta. Perbedaan yang meninjol
adalah tujuan untuk memperoleh laba. Pada sector swasta, usaha mencapai laba atau

profit maksimum dimaksimumkan sedangkan pada sector public, bukan hanya untuk
mencapai keuntungan semata namun juga dalam rangka penyediaan pelayanan public
seperti layanan pendidikan, layanan kesehatan masyarakat, penegakan hukum,
transportasi missal dan lain sebagainya.
b)

Sumber pembiayaan

Perbedaan sector public dengan sector swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau struktur
pembiayaaan.
c)

Pola pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban manajemen sector public berbeda dengan sector swasta. Manajemen
pada sector swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan
kreditor atas dana yang diberikan. Pada sector public manajemen bertanggungjawab
kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan oleh organisasi sector public
dalam rangka pemberian pelayanan public berasal dari masyarakat.

d)

Struktur organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sector public juga berbeda dengan sector swasta. Struktur
organisasi pada sector public bersifat birokratis, kaku dan hirarki, sedangkan struktur
organisasi pada sector swasta lebih fleksibel.
e)

Karakteristik anggaran dan Stakeholder

Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sector public rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukanlah suatu rahasia Negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran pada
sector swasta bersigat tertutup dan merupakan rahasia perusahaan.
Public dalam organisasi sector public memiliki makna yang berbeda dengan yang
dipahami oleh organisasi sector swasta.
f)

System akuntansi yang digunakan

Perbedaan yang lain adalah system akuntansi yang digunakan. System akuntansi yang
biasa digunakan pada sector swasta adalah akuntansi berbasis akrual (accrual
accounting) sedangkan pada sector public lebih banyak menggunakan system akuntansi
berbasis kas (cash accounting).
Persamaan akuntansi sektor publik dan sektor swasta, antara lain:
1)
Kedua sector, baik sector public maupun sector swasta merupakan bagian integral
dari system ekonomi, di suatu Negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2)
Keduanya menghadapi masalahn yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber
daya (scarcity of resources), sehingga baik sector public maupun sector swasta dituntut
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis , efisien dan efektif.
3)
Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya
sama di kedua sector. Kedua sector tersebut membutuhkan informasi yang handal,
relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian).
4)
Pada beberapa hal, kedua sector menghasilkan produk yang sama, seperti samasama bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi,
dan sebagainya.
5)
Kedua sector terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hokum lain
yang disyaratkan.