Untitled Document
EKONOMIMAKRO
�
=
��
�
SOPAR M.H.
2014
Buat Kedua Orang Tua-ku
ii
iii
Table of Content
BAB I 1
EKONOMIMAKRO............................................................................ 1
1.1
Tiga Model Ekonomimakro .................................................. 2
1.2
Growth dan GDP ..................................................................... 9
BAB II14
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL .............................. 14
(NATIONAL INCOME) ................................................................... 14
2.1
Produksi Output dan Pembayaran ke Faktor Produksi ... 14
2.2
Pengeluaran dan Komponen Demand................................ 17
2.3
Beberapa Identitas penting ................................................. 20
2.4
Mengukur GDP .................................................................... 22
2.5
Inflasi dan Indeks Harga..................................................... 25
BAB III .............................................................................................. 49
AGGREGAT SUPPLY DAN AGGREGAT DEMAND .................... 49
3.1
Kurva AS .............................................................................. 52
3.2
Kurva AD ............................................................................. 55
3.3
Di bawah Kebijakan Moneter dan Fiskal .......................... 57
Asumsi Alternatif Supply................................................................. 57
3.4
Ekonomi Supply-side ............................................................ 60
BAB IV .............................................................................................. 62
AGGREGAT SUPPLY : ..................................................................... 62
UPAH, HARGA, dan PENGANGGURAN ...................................... 62
4.1
Kurva AS dan Mekanisme Penyesuaian Harga ................ 63
4.2
Upah, Harga, dan Output : Fakta ....................................... 65
4.3
Hubungan Upah-Pengangguran : Mengapa Upah Kaku
(Sticky) ? ........................................................................................... 68
iv
4.4
Dari Kurva Phillips ke Kurva AS .......................................75
4.5
Dampak Ekspansi Moneter .................................................78
4.3
Kejutan Supply......................................................................81
BAB V ................................................................................................85
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN .........................................85
Aggregat Demand dan Output Equilibrium .......................................85
Fungsi Konsumsi dan AggregateDemand ..........................................85
Multiplier ............................................................................................90
BAB VI .............................................................................................104
UANG , BUNGA DAN PENDAPATAN .........................................104
6.1
Pasar Barang dan Kurva IS ..............................................106
6.2
Pasar Uang dan Kurva LM ...............................................113
6.1
Derivasi Skedul AD ............................................................120
BAB VII ...........................................................................................124
KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL .......................................124
7.1
Kebijakan Moneter.............................................................125
7.2
Kebijakan Fiskal dan Desakan ke Luar (Crowding-Out)
129
7.3
Komposisi Output dan kebijakan Campuran (Mixed) ....134
7.1
Kebijakan Campuran.........................................................137
BAB VIII ..........................................................................................142
INTERNATIONAL LINKAGES ......................................................142
( KETERKAITAN INTERNASIONAL) .........................................142
8.1
Balance of Payments, dan Exchange Rates .......................143
8.2
Tingkat Tukar Long-Run ...................................................149
8.3
Perdagangan Barang , Ekuilibrium Pasar, dan
Keseimbangan Perdagangan .........................................................150
v
8.4
Mobilitas Kapital ............................................................... 154
8.5
Model Mundel Fleming : Perfect mobile capital di bawah
Tingkat Nilai Tukar Fix ................................................................ 156
8.1
Mobilitas Modal Sempurna dan Tingkat Tukar Flexible
160
BAB IX ............................................................................................ 165
PERMINTAAN UANG (DEMAND FOR MONEY) ..................... 165
9.1
Komponen Stok Uang........................................................ 166
9.2
Fungsi Uang ........................................................................ 167
9.3
Permintaan Uang : Teori .................................................. 167
9.4
Bukti Empirical .................................................................. 170
SIKLUS BISNIS DUNIA........................................................... 177
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 178
CURICULUMVITAE ....................................................................... a
vi
OUTLOOK (PENAMPILAN ) EKONOMI DUNIA 2013
1.
BAB
V
:
PEREKONOMIAN
PANJANG.PENGANGGURAN .
JANGKA
KEBIJAKAN KAKU
Transformasi BPJS.
Proses Ttransformasi yang sedang berlangsung, sesuai dengan amanat
Undang- Undang badan Penyelenggara Jaminan social (BPJS), dipastikan
tidak akan menganggu pelayanan terhadap peserta program jaminan social
yang terus berlangsung .
“ Agar proses transformasi perusahaan- perusahaan yang akan menjadi BPJS
dapat berjalan dengan baik dibutuhkan dukungan dan kerja bersama dari dari
seluruh pemangku kepentingan, termasuk jajaran pimpinan dan perusahaan
yang akan bertransformasi ,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Muhaimin Iskandar . Pada acara “Forum Konsolidasi Sistim Jaminan Sosial
Nasioanal Menyongsong Berlakunya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial”
di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan,Muhaimin berharap proses transformasi
PT Jamsostek (Persero), PT Taspen (Persero), dan PT ASABRI (Persero)
menjadi BPJS Ketenagakerjaan dan PT Askes (Persero) menjadi BPJS
Kesehetan dapat berjalan dengan baik.“Yang dalam waktu dekat ini perlu
perhatian adalah transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehetan
terhitung per 1 Januari 2014. BPJS terbentuk sebagai amanat UUD ‟45 yang
dijabarkan Pemerintah melalui UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistim
Jaminan Sosial untuk memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Analisa.Juli 2013).
Asuransi Jaminan Sosial sebagai penyebab pengangguran friksional, dan
kekakuan harga juga menimbulkan pengangguran menunggu .
Jelaskan hubungan pengangguran dan kebijakan kaku di atas.
2.
BAB XI : EKONOMI
AGGREGAT II.
JANGKA
PENDEK
.PERMINTAAN
KEBIJAKAN TAK POPULER
vii
BLSM
Revisi rumah tangga sasaran bisa dilakukan setelah seluruh bantuan langsung
sementara masyarakat termin pertama tuntas dilakukan di seluruh wilayah.
Penyaluran termin pertama paling lambat tuntas akhir Juli. Termin dua paling
lambat September 2013.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Salsiah
Alisjahbana di Jakarta, Jumat (5/7), menyatakan , penyaluran bantuan
langsung sementara masyarakat (BLSM) sejauh ini masih terus dievaluasi.
Salah satunya adalah kartu yang salah sasaran sehingga BLSM –nya pun
diterima orang yang tidak berhak.
BLSM disalurkan dalam dua termin, masing-masing untuk pembayaran jatah
dua bulan sekaligus. Per bulan jatahnya Rp.150.000 per rumah tangga
sasaran sehingga jatah per termin adalah Rp.300.000.
Mekanisme revisi penerima, menurut Armida, sudah ada mekanismenya.
Pertama-tama, kartu BLSM harus dihimpun kantor pos setempatmembuat
daftar yang disampaikan ke kelurahan atau desa yang bersangkutan.
Di samping persoalan salah sasaran, Armida menambahkan, ternyata masih
banyak aparat di tingkat desa dan kelurahan yang belum paham soal BLSM.
(Kompas.Juli 2013).
Dana Pendamping
Kurang akuratnya data penerima bantuan langsung sementara masyarakat
diakui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Namun, pemerintah provinsi
dan kabupaten/kota diminta mengalokasikan dana pendamping untuk
memberikan semacam BLSM bila kuota dari pemerintah pusat dirasa terlalu
sedikit. “Jumlah (penerima BLSM) kan dibatasi 15,5 juta keluarga. (Adanya
warga miskin yang tidak mendapat BLSM) itu tidak kita nisbikan. Memang
ada error itu. Bisa karena kesalahan waktu pendataan yang dulu dilakukan
bersama-sama pada 2011. Data yang salah diperbaiki dan diajukan lagi ke
pemerintah. Dalam satu bulan, kartu penerima BLSM diterbitkan
lagi.Namun, bila kuota masyarakat miskin penerima BLSM dirasa terlampau
sedikit, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bisa menambahkan.
Alokasinya bisa dimasukkan dalam APBD Perubahan pertengahan tahun ini.
Hal ini, lanjut Gamawan, boleh dilakukan sama seperti penerapan
Jamkesmas dan Jamkesda yang dialokasikan dari dana pendamping
daerah.“Tolong partisipasi daerah, sebab ini Negara kita bersama dan pagu
viii
anggaran (APBN) hanya 11,6 triliun untuk 15,5 juta keluarga,” ujar
Gamawan.
a.
Jelaskan kebijakan di atas dengan melukis pergeseran kurva ISLM, dan jelaskan bagaimana perubahannya terhadap output, dan
pendapatan.
Harga Barang
Bantuan langsung sementara masyarakat, sebesar Rp.300.000, belum genap
dua pekan di tangan.
Namun, “jejaknya” sudah lenyap, tenggelam oleh kenaikan harga barangbarang kebutuhan. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau tak tetap,
beban berat terasa bertumpuk di pundak. Bagi Patiar Aritonang (37), warga
jalan Inspeksi kali Sunter Kelapa Gading Barat, Kecamatan kelapa Gading,
Jakarta Utara, (BLSM) itu hanya numpang lewat. Sehari setelah diterima ,
jatah dua bulan itu habis untuk membiayai kebutuhan sekolah empat
anaknya, dua yang terkecil baru masuk SD tahun ini. Apalagi kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) kali ini terjadi menjelang bulan Ramadhan. Dua
pekan terakhir , harga beberapa komoditas bergerak liar, seperti daging, cabai
rawit, dan bawang merah. Bagi Patiar , situasi tak hanya pahit , tapi pahit
sekali. Penghasilan tak beranjak , sementara biaya hidup melambung
tinggi.Hasil kerja sebagai buruh cuci setrika sebesar Rp.400.000 per bulan
jelas terlalu kecil jika dibadingkan angka kebutuhan hidup layak (KHL) DKI
Jakarta tahun 2013 sebesar Rp.1,97 juta.Sementara penghasilan suaminya,
Rido Simatupang (45), sebagai kernet bus, tak menentu.“Kadang dapat
Rp.50.000 sehari, kadang tak ada sama sekali karena tak setiap hari
berangkat kerja,”ujarnya.Bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin) juga tak
cukup . Dengan total enam orang di keluarganya, Patiar hanya dapat jatah 5
liter per bulan. Padahal, keluarganya biasa mengonsumsi 45 liter per bulan.
Harga Naik
Pengguna angkutan umum Ibu Kota menikmati “kepahitan” akibat tariff naik
sebelum ada keputusan instansi terkait. Dua hari sejak pengumuman
kenaikan harga BBM,Senin (24/6), mereka menanggung kenaikan 50 persen
tariff angkutan kota. “Biasanya dari Semper ke Tanjung priok Rp2.000, naik
menjadi Rp3.000,”ujarnya. Harga bahan pangan terus bergerak naik. Liar
mencekik orang-orang kecil, Syamsul Arif (28), pedagang mi dan nasi
goreng di Jakarta Utara. “Sebagian besar bahan baku naik, sementara harga
ix
jual tetap, sampai hari ini Rp 9.000 per porsi,”ujarnya. Cabai rawit dari Rp
55.000 per kilogram (kg) jadi Rp 80.000 per kg. Daging ayam naik dari Rp
24.000 per ekor jadi Rp.28.000 per ekor. Bawang merah lokal naik dari Rp
30.000 per kg jadi Rp 45.000 per kg. “Banyak pelanggan mengurangi jumlah
belanjanya, tak sedikit batal belanja,”kata Halimah (23) , pedagang sayur di
Pasar Rawabadak. Sejumlah pedagang mengalami penurunan omzet akibat
kenaiakan harga bahan-bahan tersebut. Sarbini (30), pedagang daging sapi di
Pasar Rawabadak, omzetnya turun dari Rp 110 juta sehari menjadi kurang
dari Rp 90 juta sehari. (Kompas.Juli 2013)
b.
3.
Menggunakan diagram yang anda peroleh pada bagian a. di atas ,
gambarkan pergeseran selanjutnya dari IS-LM, bagaimana
pendapatan masyarakat sekarang?
BAB XII . EKONOMI JANGKA PENDEK .EKONOMI TERBUKA
KECIL.
CADANGAN DEVISA MENIPIS
BI dan Pemerintah Tengah Fokus Tangani Inflasi
Apabila batasan cadangan devisa untuk Indonesia sebesar 60 miliar dollar
AS, maka hingga saat ini tergolong aman. Cadangan devisa bisa digunakan
untuk pembayaran 3 bulan impor. “Dengan jumlah seperti saat ini, BI masih
memiliki cukup ruang untuk intervensi,”ujar Kepala ekonom bank Mandiri
Destry Damayanti di Jakarta. Jumlah cadangan devisa per 31 Mei 2013
sebesar 105,149 miliar dollar AS, turun menjadi 98,095 pada 28 Juni 2013.
Sepanjang tahun 2013, jumlah cadangan devisa selalu di bawah 110 miliar
dollar AS. Data yang dihimpun Kompas menunjukkan, cadangan devisa pada
akhir bulan Januari 2011 sebesar 95,332 miliar dollar AS, sedangkan akhir
bulan Februari 2011 sebesar 99,619 miliar dollar AS. Mulai akhir Maret
2011, cadangan devisa menembus 100 miliar dollar AS. Pada akhir Agustus
2011, cadangan devisa mencapai jumlah tetinggi kurun waktu Januari 2011Mei 2013, yakni 124,638 miliar dollar AS. Saat krisis tahun 1997-1999,
cadangan devisa Indonesia sekitar 21 miliar dollar AS. Diperkirakan, pelaku
pasar akan bereaksi terhadap turunnya cadangan devisa. Selama ini,
cadangan devisa berkurang antara untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS. Meskipun, untuk menjaga kestabilan nilai tukar ini, BI
juga menempuh kebijakan lain, seperti membeli surat uatang negara (SUN)
yang dilepas investor . Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berdasarkan
x
kurs tengah BI, Jumat (5/7), sebesar Rp 9.945 per dollar AS. Posisi ini
melemah 11 poin dibandingkan awal pekan, yang sebesar Rp 9.934 per dollar
AS. BI pernah menyampaikan, akan menggunakan bauran kebijakan dan
instrumen untuk menjaga stabilitas makro. “langkah ke depan harus lebih
prudent dan mengoptimalkan semua instrument yang ada,”ujar Destry.
Selain itu, kepastian global juga harus jelas. Untuk Indonesia, mau tidak mau
harus ada langkah konkret. “Bukan hanya dari BI. Tapi juga dari pemerintah
untuk menangani masalah domestik, seperti inflasi, defisit neraca
perdagangan, dan realisasi infrastruktur,”kata Destry. BI dan pemerintah
terus berkoordinasi untuk mengendalikan laju inflasi. Gubernur BI Agus DW
Martowardojo mengatakan, BI sedang fokus untuk mengendalikan inflasi.
katanya.(Kompas.Juli 2013).
Derivasi kurva IS* kebijakan di atas dari kurva ekspor bersih dan
perpotongan Keynesian, bagaimanakah output dan pendapatan Indonesia
sekarang?
4.
BAB XI : EKONOMI
AGGREGAT II.
KEBIJAKAN
MERESPONS)
DIAM
JANGKA
(
PENDEK
OTORITAS
.PERMINTAAN
MONETER
TAK
Depresi Amerika
Menurut Kolumnis Paul Krugman ,”Ben Bernanke dan Fed berikan sinyal
yang salah.”
Rakyat Amerika kini masih hidup dalam resesi tingkat rendah. Begitupun
,pernyataan ketua Fed Ben Bernanke baru-baru ini tentang pengurangan
stimulus ekonomi cukup menganggu peluang rakyat Amerika untuk
mengakhiri depresi, kolumnis Paul Krugman mengatakan , Ben Bernanke
dan rekan-rekannya di Badan Cadangan Federal (Fed) memiliki kinerja yang
cukup baik di masa-masa ekonomi sulit sekarang. Mereka sudah berusaha
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bahkan ketika sebagian besar (pejabat)
di Washington nampaknya lupa baik tentang pengangguran , maupun dalam
memutuskan cara terbaik mengatasi pengangguran yang meningkatkan
penderitaan penganggur, kata Krugman. Bernanke
bahagia dalam
memperkuat pesannya tentang sudah mendekatnya pengurangan stimulus.
Yang jadi masalah ialah bahwasanya ini benar-benar sinyal yang salah di
xi
dalam mengutarakan tentang keadaan ekonomi. Rakyat Amerika benar-benar
masih hidup dalam depresi pada tingkat rendah- namun pesan Fed malah
mengurangi peluang rakyat untuk keluar dari depresi dalam waktu dekat,
katanya. Amerika tetap berada jauh dari kondisi memiliki lapangan kerja
sepenuhnya (full-employment) empat tahun setelah berakhir resminya resesi
2007-09. Memang benar tingkat pengangguran sudah turun- tetapi itu
terutama mencerminkan penurunan di dalam jumlah mereka yang aktif
mencari pekerjaan, ketimbang kenaikan dalam pengadaan lapangan
pekerjaan. Lihat saja contoh, dalam pecahan orang dewasa usia kerja (25
hingga 54) yang punya pekerjaan; rasionya turun dari 80 menjadi 75% waktu
resesi, dan baru pulih hanya menjadi 76%, kata Krugman.
Depresi Eropa
Meski pasar tertekan menjelang kanaikan suku bunga dan mendesak para
pembuat kebijakan untuk membuat kemajuan pada serikat perbankan Eropa,
Coeure menegaskan ECB (Bank Sentral Eropa) tidak akan berbalik arah
dalam komitmen kebijakannya. Iamengatakan pertumbuhan ekonomi zona
euro diprediksi melemah tahun ini dan inflasi jelas tetap di bawah 2 persen.
“Berbagai tindakan –tindakan non standar telah diperkenalkan oleh ECB
guna mendiukung transmisi kebijakan moneter dalam segmen pasar tertentu
dan itu akan tetap digunakan selama masih diperlukan, dan ada langkahlangkah , baik standaar dan non standar kita dapat pergunakan keduanya bila
itu memang dibutuhkan,” jelasnya .“Tak boleh ada keraguan, penghentian
kebijakan moneter masih lama dan kami akan tetap akomodatif “,tuturnya
menegaskan. ECB menetapkan suku bunga utama berada pada rekor rendah
yakni 0,5 persen pada bulan ini. Diskusi yang dilakukan juga termasuk
membahas kemungkinan mendorong rate deposito ke wilayah negative untuk
pertama kalinya, yang artinya bagi bank komersial yang menyimpan dana di
ECB akan dikenakan biaya, ungkap Coeure. (Kompas.Juli 2013.)
Dengan kurva IS-LM , jelaskan pengaruh kebijakan di atas terhadap
pendapatan, dan ouput Amerika, dan Eropa.
5.
BAB XII : EKONOMI JANGKA PENDEK.
FLEMING.EKONOMI TERBUKA KECIL .
MUNDELL-
PERDAGANGAN BEBAS (FREE TRADE)
xii
Free Trade
Perdagangan Bebas menuju Globalisasi melalui GATT (General Aggrement
Trade on Tariff) , telah menciptakan blok-blok perdagangan . Di Utara,
terbentuk NAFTA ( Perdagangan bebas
Amerika Utara) ; di Selatan terbentuk AFTA ( Perdagangan Bebas Asia ) ; di
Asia Tenggara
terbentuk MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean ) yang dimulai pada 2015; di
Asia Pasifik
dibentuk kerja sama APEC – untuk menjembatani perdagangan UtaraSelatan. Ke semua blok ini diujudkan untuk menghadapi perdagangan bebas
Eropa (MEE-Masyarakat Ekonomi Eropa).
Free Trade ditujukan untuk menghapuskan hambatan perdagangan, agar
tercipta Neraca Perdagangan yang lebih tinggi. Penghapusan, berupa
mengurangi secara bertahap Tariff, pajak
ekspor, pajak impor, mengurangi proteksi (subsidi produksi) ; menambah
kuota perdagangan;
menghilangkan dumping , di antara anggota blok. Di APEC ,AS berperan
menjalin hubungan antara Utara-Selatan, di mana AS masuk dalam APEC
dan NAFTA.
SOM III APEC ( Senior Official Meeting) berlangsung di Medan. Dalam
pertemuan APEC di Medan disepakati beberapa perjanjian :
Kerja sama memerangi Illegal loging , dengan melibatkan swasta
untuk menolak illegal
loging. Menyusun road map ketahanan industry. Permintaan kayu
dari luar negeri harus
bersertifikasi,yang dikeluarkan Kementrian Kehutanan Indonesia.
Industri yang dapat bersaing yang berbasis agro , seperti kelapa sawit,
kakao, karet, ikan dan
produk olahannya, tekstil, alas kaki kulit,furniture, makanan dan
minuman, pupuk dan petrokimia, mesin dan peralatannya, industry
logam dasar, besi, dan baja. Industri otomotif,
Indonesia akan mendaftarkan produk kelapa sawit sebagai produk ramah
lingkungan pada KTT APEC di Bali Oktober 2013, sekalipun terganggu
dengan issue kebakaran lahan di Riau. AS dan Uni Eropa menuding
produk sawit tidak sehat karena mematikan habitat Orang Utan.
AS telah mengajukan protes ke WTO (organisasi perdagangan
dunia) terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang membatasi
imporholtikultura dan produk hewan-Indonesia
xiii
NAF
TA
MEE
MEA
APEC
AFT
A
mengurangi impor daging sapi beku hingga 91% dan menetapkan syarat
penyembelihan hewan sesuai Syariat Islam.
APEC-PPFS (Policy Partnership on Food Security Juni lalu
menghasilkan rencana jangka panjang ketahanan pangan menuju 2020.
Agendanya adalah berbagi pengalaman di antara para petani APEC,
membangun sektor pertanian dan perikanan, memfasilitasi investasi dan
pembangunan infrastruktur, serta menguatkan pasar dan pangan.
Pertukaran teknologi dari negara maju ke negara berkembang. Indonesia
membentuk M-KRPL (Model kawasan Rumah Pangan Lestari).
(Analisa.SIB.Kompas.Juni-Juli 2013)
Indonesia sebagai negara penganut kurs “ ½ mengambang dipatok”.
Dengan Teori Mundell-Fleming, dan kurs mengambang (floating),
jelaskan dengan kurva ekspor bersih dan IS*-LM* , hambatan
perdagangan tidak memengaruhi neraca perdagangan. Di mana
tujuan hambatan perdagangan untuk memacu Neraca Perdagangan.
Sumber :
Outlook (Penampilan ) Ekonomi Dunia 2013.
Mankiw N.G.2000. Teori Makro Ekonomi .Ed4th.Erlangga .Jakarta .
Zulkarnain Djamin.1994.Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi dan Perdagangan Luar
Negeri Indonesia.UI-PRESS.
Kompas,SIB,Analisa.
---------- Penulis sajikan untuk UAS Semester Genap 2013, UHN -------xiv
BAB I
EKONOMIMAKRO
Pengantar
Ekonomi makro membicarakan perilaku ekonomi secara keseluruhan
(Aggregat) terhadap boom ekonomi, resesi, output total ekonomi barang dan
jasa , pertumbuhan output , tingkat inflasi dan unemployment (pengang guran
, balances of payments (neraca pembayaran), exchange rates (nilai tukar) .
Ekonomimakro berkenaan dengan pertumbuhan ekonomi jangka panjang
(long-run) dan fluktuasi jangka pendek (shprt-run) yang berhubung an
dengan business cycle (siklus bisnis).
Ekonomi makro berfokus pada perilaku ekonomi dan kebijakan yang
mempengaruhi investasi dan konsumsi , dollar (mata uang) dan trade
balances (neraca perdagangan) , penentuan nilar tukar upah dan harga , ke
bijakan moneter (bank sentral) dan fiscal, money stock (stok uang), belanja
pemerintah (federal budget) , suku bunga, dan utang negara ( national debt).
Ekonomi makro berkenaan dengan issue ekonomi secara keseluruhan dan
permasalahan yang terjadi hari ini. Memahami issue , untuk mengurangi halhal yang rumit tentang ekonomi dan menata hal-hal yang penting. Hal-hal ter
sebut adalah interaksi di antara barang (goods) ,labor (tenaga kerja) dan
pasar asset (kekayaan) perekonomian dan interaksi ekonomi nasional yang
melakukan pertukaran (perdagangan) satu sama lain.
Berkenaan dengan hal-hal tentang perilaku unit ekonomi individu , seperti
household (RT) dan perusahaan (firms) , atau penentuan harga dalam pasar
tertentu ( particular) , yang merupakan subjek ekonomimkro. Dalam
ekonomimakro dibicarakan pasar barang secara keseluruhaan, menata semua
pasar untuk barang-barang berbeda, seperti pasar produk pertanian dan jasa
kesehatan , sebagai pasar tunggal. Hal yang sama berbicara soal pasar tenaga
kerja secara keseluruhan , menggambarkan perbedaan di antara pasar, seperti
pekerja yang tidak terampil dan doctor (ahli).
Membicarakan pasar asset keseluruhan, member gambaran perbedaan di
antara pasar saham IBM dan pelukis Rembrandt .
Gambaran yang dibuat meningkatkan pemehaman hubungan yang vital di
antara barang-barangh, pekerja dan pasar asset.
Gambar tersebut memperoleh secara rinci persoalan yang muncul, langkah
pendek dalam mengkaji bangunan ekonomi bekerja dengan mengajukan
pertanyaan bagaimana membuat penampilan ekonomi lebih baik. Pertanya an
1
awalnya , dapatkah pemerintah dan apakah pemerintah melakukan intervensi
sebagai uasaha memperbaiki ekonomi ?
Pemikir besar ekonomi selalu memilih kepentingan penerapan teori makro
untuk kebijakan . Dalam hal ini John Mynard Keynes dengan anggotanya
Milton Friedman dari Universitas Chicago, dan Institute Hoover, Franco
Modigliani dan Robert Solow dari M.I.T., James Tobin dari Universitas
Yale. Generasi berikutnya , Robert Barro, Martin Feldstein, N.Gregory
Mankiw dan Thomas Sargent dari Universitas Chicago, memberikan
gambaran yang luas dan dalam beberapa kasus ragu dengan kebijakan aktif
pemerintah , dengan pandangan kuat dalam issue kebijakan.
1.1 Tiga Model Ekonomimakro
Ada 3 model ekonomimakro dunia.
Prilaku ekonomi long-run merupakan domain teori pertumbuhan yang
berfokus pada kapasitas produksi.Medium-run , menata kapasitas produksi
yang diberikan. Level kapasitas produktivitas menentukan output, fluktuasi
dalam demand (permintaan) terhadap levelSupply (penawaran) harga dan
inflasi.Short-run , fluktuasi demand menentukan berapa banyak kapasitas
yang diperoleh digunakan, yaitu level output dan pengangguran.
Pertumbuhan Long-run
1990
1980
1970
1960
1950
1940
1930
1920
1910
1890
1880
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1900
GNP PER KAPITA ,1873-1994
(RIBUAN DOLLAR PADA 1987)
2
21,5
GNP PER KAPITA (RIBUAN DOLLAR PADA 1987)
21
20,5
20
19,5
19
18,5
18
17,5
17
1983
1981
1979
1977
1975
1973
16,5
Gambar 1. 1 GNP PER KAPITA, 1873-1994 (RIBUAN DOLLAR 1987)
Prilaku ekonomi long-rundomainnya teori pertumbuhan. Gambar di atas
melukiskan pertumbuhan pendapatan per orang di AS selama seabad.
Kurva pertumbuhan smooth (mulus) , dengan rerata 2 atau 3 persen setahun.
Dalam kajian teori pertumbuhan , dilihat bagaimana akumulasi input –
investasi mesin- dan perbaikan teknologi yang membawa peningkatan stan
dard hidup.
Dengan mengabaikan resesi dan boom dan fluktuasi short-run yang
berhubungan dengan pekerja dan sumber lain. Dengan asumsi tenaga kerja ,
bahan mentah, dan yang lain full-employed (bekerja penuh).
Artinya, fluktuasi dalam ekonomi – contohnya naik-turunnya pengangguran
– cenderung diratakan sepanjang tahun. Dalam priode sangat panjang ,
semua hal berapa cepatnya pertumbuhan ekonomi diratakan. Teori partum
buhan menjelaskan tingkat pertumbuhan diratakan dalam banyak tahun atau
dekade.
Di negara industry , perubahan standar hidup tergantung pada perkem
bangan teknologi dan akumulasi modal – terdefinisi luas. Negara berkem
bang , pembangunan infrastruktur lebih penting dari perkembangan
teknologi, yang belkangan diimpor. Di semua negara , tingkat tabungan
sebuah kunci penentu kemajuan ke depan. Negara yang mengorbankan hari
ini akan memperoleh standard hidup lebih tinggi di masa depan.
3
Dalam 100 tahun tingkat pertumbuhan 4% akan menghasilkan standard
hidup 7 kali lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan 2% .
Perekonomian dengan Kapasitas Produktivitas Tetap (Fixed)
Penentu tingkat inflasi – perubahan atas level harga.
Untuk mempelajari penentuan output darishort-run ke medium-run , diper
kenalkan model Aggregat demand dan Aggregat supply .
Dalam long-run , level output ditentukan hanya oleh Supply side (sisi –
penawaran) . Output ditentukan oleh kapasitas produktivitas ekonomi, level
harga ditentukan oleh level demand terhadap output supply.
Gambar berikut menunjukkan diagram aggregate supply – aggregate
demand medium-run terhadap level harga (P) dalam perekonomian
ditunjukkan sumbu tegak dan total output (Y) ditunjukkan dengan sumbu
datar. Skedul aggregate supply dan aggregate demand masing-masing mem
berikan sebuah hubungan di antara level harga dalam ekonomi dan total
output .
Kurva aggregate supply (AS) melukiskan, masing-masing level harga,
jumlah ouput perusahaan yang ditawarkan. Posisi kurva aggregate supply
tergantung pada kapasitas produktivitas ekonomi. Kurva aggregate demand
(AD) melukiskan, masing-masing level harga , level output di mana pasar
barang dan pasar uang secara simultanequilibrium. Posisi kurva aggregate
demand tergantung pada kebijakan moneter dan fiscal dan level kepercayaan
konsumen. Irisannnya menentukan harga dan jumlah .
Gambar 1. 2Aggregat Demand dan Supply
4
Price level
Gambar di atas melukskan kurva Aggregat supply dengan slope
(kemiringan) pertengahan , tidak vetikal atau datar.
Dalam long-run , kurva aggregate supply vertical ( triwulan atau decade).
Gambar berikut menunjukkan kurva aggregate supply vertical, output
dipatok ke titik di mana posisi kurva supply dipotongkan ke sumbu datar.
Harga mengambil nilai berapa saja.
Skedul aggregate demand bergeser ke kiri atau ke kanan . Perpotongan
kurva akan bergeser ke atas atau ke bawah (perubahan harga) dari sumbu
datar (output tetap). Dalam long-run , output ditentukan aggregate supply
sendiri dan harga ditentukan supply dan demand .(substansi pertama).
AD
AS
Output
Y0
P0
Y
Gambar 1. 3Aggregat Demand dan Supply Long-run
Teori pertumbuhan dan model aggregate supply long-run berhubungan
erat dengan posisi kurva tegak aggregate supply dalam sebuah tahun sama
dengan level output untuk tahun model sangat long-run , seperti gambar dio
bawah ini .
Di sini pertumbuhan ekonomi , untuk sangat long-run mempunyai rerata
sedikit persen setahun, diketahui bahwa kurva aggregate supply secara
tipikal bergerak ke kanan dengan persentase setahun.
Kesimpulan kedua, tingkat inflasi sangat tinggi – yaitu, episode dengan kena
ikan cepat atas level harga- selalu merupakan dual terhadap perubahan agg
regat demand . Alasan sederhana, aggregate supply bergerak pada tingkat
(order) sedikit persentase, aggregate demand dapat bergerak sedikit atau
besar .
Dengan demikian kemungkinan hanya sumber inflasi tinggi yang membuat
5
pergeseran besar memotong kurva aggregate supply vertical. Faktanya ting
kat inflasi yang tinggi adalah penambahan money supply (penawaran uang)
pemerintah- yang disangsikan.
Gambar 1. 4 Penentuan Aggregat Supply Jangka Sangat Panjang
6
Jangka Pendek
Perkiraan fluktuasi output short-run adalah domain aggregate demand.
Perbedaan mekanisme aggregate demand-aggregat supply di antara long-run
dan short-run menjadi jelas.
Dalam short-run , kurva aggregate supply , flat (datar) , kurva aggregate
supply short-run mematok level harga pada titik di mana kurva supply
dipotongkan pada sumbu vertical. Output mengambil nilai berapa saja .
Di bawah asumsi bahwa level output tidak mempengaruhi harga dalam shortrun.
Gambar berikut menunjukkan sebuah kurva horisonaggregate supplyshortrun.
Skedul aggregate demand bergeser ke kiri atau ke kanan. Irisan pergerakan
dua kurva secara horison (perubahan output), dari pada vertical. Mengikuti
ini, dalam short-run ,output ditentukan oleh aggregate demand sendiri den
harga tidak dipengaruhi oleh level output. (Substansi ketiga).
Gambar 1. 5Aggregat Demand dan Supply Short-run
Aggregat demand short-run menentukan output , selanjutnya pengangguran .
Ketika Aggregat demand dikaji terpisah, aggregate supply tidak diabaikan;
dengan berasumsi aggregate supply horizon, yang member implikasi level
harga dapat mengambil harga yang diberikan.
7
Medium Run
Transisi di antara short-run dan long-run.
Saat aggregate denand tinggi menekan output di atas levelsustainable sejalan
dengan model sangat long-run, perusahaan mulai meningkatkan harga dan
kurva aggregate supply mulai bergerak ke atas.
Medium-runaggregate supply mempunyai slope pertengahan di antara
horizon dan vertical.
Kecepatan harga menyesuaikan merupakan sebuah parameter kritis dalam
pemahaman ekonomi. Pada sebuah horizon 15 tahun , tidak ada masalah,
kecuali tingkat pertumbuhan sangat long-run. Pada horizon 15 kedua, tidak
ada masalah kecuali aggregate demand.
Biasanya harga-harga kembali menyesuaikan sangat pelan (pretty
slowly); dengan demikian di atas horizon 1-tahunan, perubahan dalam
aggregate demand memberikan sebuah perbaikan, walaupun tidak begitu
sempurna, pada perkiraan perilaku ekonomi.
Kecepatan penyesuaian harga disimpulkan dalam Kurva Philips, seperti
gambar berikut.
4
74
Perubahan Inflasi (%)
3
70
2
87
68
64
1
81
63 0
0
85
72
-1
83
-2
76
82
-3
-4
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tingkat unemployment (%)
Gambar 1. 6 Pengangguran dan Perubahan Inflasi 1961-1995
8
Dalam gambar di atas , perubahan dalam tingkat inflasi di-plot pada tingkat
pengangguran . Dengan memperhatikan bilangan yang dicantunkan pada skla
horizon dan vertical.
Sebuah titik 2 menurunkan (drop) pengangguran dengan perubahan
sangat besar. Sebuah drop demikian , dari 6 ke 4% , akan meningkatkan
tingkat inflasi kira-kira hanya 1 titik pada sebuah periode 1 tahun. Dengan
demikian sebuah horizon 1 tahun , kurva aggregate supply demikian datar
dan aggregate denand akan memenuhi sebuah model penentuan model
output yang baik.
1.2 Growth dan GDP
Tingkat petumbuhan ekonomi adalah tingkat di mana gross domestic
product GDP) meniongkat. Rerata hampir seluruh ekonomi tumbuh dengan
sedikit titik persentase per tahun dalam periode panjang . Contoh GDP AS
tumbuh pada rerata 3,1 % per tahun dari 1960- 1996 .Tapi pertumbuhan ini
tidak demikian mulus , seperti Gambar 1.1 b..
Penyebab GDP tumbuh setiap waktu :
Alasan pertama, perubahan GDP diperoleh kira-kira dari sumber daya
perubahan ekonomi. Sumber yang mendasar capital, dan tenaga kerja .
Angkatan kerja , terdiri dari orang yang bekerja atau sedang mencari kerja,
tumbuh sepanjang waktu dengan demikian memenuhi sebuah sumber
peningkatan produksi. Stok modal, meliputi bangunan, mesin, dengan cara
sama meningkat sepanjang waktu, memenuhi sumber peningktan output lain.
Kenaikan yang diperoleh dari faktor produksi – tenaga kerja, dan modal
digunakan dalam memproduksi barang dan jasa – dengan dimikian
memperkirakan sebagian kenaikan GDP.
Alasan kedua, perubahan GDP adalah efisiensi faktor produksi mungkin
berubah. Perbaikan efisiensi disebut kenaikan produktivitas. Setiap saat,
faktoryang sama dapat menghasilkan output lebih banyak. Kenaikan
produktifitas dihasilkan dari perubahan pengetahuan, seperti belajar lewat
pengalaman untuk menampilkan kerja yang lebih baik.
Tabel 1.1 , membandingkan tingkat pertumbuhan pendapatan riilper
kapita di beberapa negara. Ini menjelaskan alasan bahwa Brazil tumbuh
sangat cepat ( paling tidak hingga 1980-an) sementara Ghana, tumbuh sangat
kecil . Pendapatan Ghanapada 1980 hanya 20% lebih tinggi dari 1913,
sementara Brazil naik lebih dari 5 kali lipat.
9
Jelasnya, itu akan berarti dengan mengetahui, jika ada, kebijakan apa yang
meningkatkan tingkat pertumbuhan rerata sebuah negara sepanjang periode
waktu.
TABEL 1.1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Real Per Kapita, 19131990 (Rerata Tahunan Tingkat Pertumbuhan ,Persen)
Tkt.Pertumbuhan Negara
Tkt.Pertumbuhan
Negara
.6
INDIA
1.0
ARGENTIAN
2.4
JEPANG
3.5
BRAZIL
2.2
SPANYOL
2.0
CHINA
2.1
K.INGGRIS
1.6
PRANCIS
1
AS
1.7
GHANA
Siklus Bisnis dan Gap Output
Inflasi, pertumbuhan, dan pengangguran berhubungan melalui Siklus
Bisnis (Business Cycles).
Siklus bisnis adalah pola ekspansi (recovery) lebih kurang teratur dan
kontraksi (recession) dalam aktivitas ekonomi di sekitar jalur pertumbuhan
trend . Pada sebuah puncak siklus , kegiatan ekonomi relative lebih tinggi
terhadap trend ; pada lembah siklus, titik rendah dalam aktivitas ekonomi
yang dicapai. Inflasi, pertumbuhan dan pengangguran semua akan
menjelaskan pola siklus.
Gambar 1. 7 Siklus Bisnis
10
Garis recession dan recoverymenunjukkan trend jalur GDP riil.
Jalurtrend GDP adalah jalur GDP yang akan diambil jika faktor produksi
full-employed . Sepanjang waktu , perubahan GDP ada 2 :
Pertama, lebih banyak sumber daya ditemukan; ukuran populasi meningkat,
perusahaan menemukan mesin, menanam pohon, perbaikan tanah, stok
pengetahuan meningkat dengan barang baru, dan metoda produksi baru
ditemukan dan diperkenalkan. Ini meningkatkan perolehan sumber daya yang
mengijinkan ekonomi memproduksi lebih banyak barang dan jasa ,
menghasilkan trend level output meningkat .
Kedua, faktor tidak full-employed sepanjang waktu. Full-employement faktor
produksi adalah sebuah perekonomian, bukan suatu fisik, konsep. Secara
fisik, tenaga kerja full-employed jika setiap orang kerja 16 jam per hari di
sepanjang tahun.
Dalam istilah ekonomi, ada full-employement of labor saat setiap orang yang
menginginkan sebuah pekerjaaan mendapatkannya dengan perkiraan waktu
yang tepat. Karena definisi ekonomi tidak tepat benar , maka secaratipikal
full-employment of labor didefinisikan dengan beberapa perjanjian.
Contohnya, bahwa labor full-employed ketika tingkat pengangguran 5,5
persen. Modal, demikian juga tidak pernah full-employed dalam sebuah
pemahaman secara fisik, contoh, bengunan perkantoran atau ruangan dosen,
yang merupakan sebagian dari stok capital, digunakan hanya sebagian hari
ini.
Output tidak selalu pada level trend nya , yaitu, level yang berhubungan
dengan (ekonomi) full-employment dari faktor produksi. Lebih dari itu,
output terfluktuasi di sekitar level trend . Selama sebuah ekspansi (recovery)
employment dari faktor produksi meningkat, dan memjadi sumber kenaikan
produksi. Output dapat naik di atas trend karena orang-orangbekerja lembur
(overtime) dan mesin digunakan dengan beberapa shift .
Sebaliknya, selama sebuah resesi pengangguran meningkat dan output
berkurang diproduksi dari yang dapat diproduksi dengan sumber daya dan
teknologi yang tersedia.
Garis gelombang dalam gambar diatas menunjukkan awal siklus output dan
trend . Deviasi (simpangannnya) output dari trend ditunjukkan sebagai
ouput-gap.
Gap output mengikuti gap antara output actual dan output ekonomi yang
dapat memproduksikan full-employment dari sumber tersedia yang ada. Fullemploymentoutput disebut output potensial.
11
Gap Output = Output Potensial – Output Aktual
Output gap mengijinkan unruk mengukur besar deviasi siklus output dari
output potensial atau output trend ( istilah digunakan bergantian) . Gambar
berikut menunjukkan output aktuak dan potensial untuk AS , garis yang tebal
melukiskan resesi.
Gambar 1. 8Output Aktual dan Potensial, 1959-1995.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa gap output bertambah selama
sebuah resesi, seperti pada 1982. Sumber yang banyak menjadi tidak
diberdayakan. Output actual jatuh di bawah output potensial.
Sebaliknya , selama sebuah ekspansi, paling tertatik dalam ekspansi panjang
pada tahun 1960-an, dan GDP patah dan akhirnya menjadi negative. Gap
negative berarti ada kelebihan pekerja (overemployment), lembur bagi
pekerja, dan lebih dari itu penggunaan tingkat utilisasi mesin. Itu tidak berarti
apa-apa di mana gap kadang kala sangat berukuran besar, contohnya, pada
1982 diperkirakan sebesar 10% output.
Inflasi dan Siklus Bisnis
Kenaikan inflasi adalah berhubungan invers pada gap-output. Kebijakan
ekspansi aggregate demand cenderung menghasilkan inflasi, jika tidak mere
12
ka terjadi saat ekonomi pad level pengangguran tinggi. Periode aggregate
demand yang diperpanjang cenderung mengurangi tingkat inflasi. Gambar
berikut menunjukkan sebuah pengkuran inflasi untuk ekonomi AS pada
periode sejak 1960.
Pengukuran inflasi dalam gambar adalah tingkat pertukaran consumer price
index (CPI) , maka pengeluaran daari keranjang barang yang diberikan
melukiskan pembelian tipikal konsumen perkotaan.
Gambar menunjukkan inflasi, tingkat kenaikan harga. Semua inflasi dari
1960-an dan 1970-an menambah kenaikan ke sebuah kenaikan besar dalam
level harga. Pada periode 1960-1996 , maka level harga lebih dari 5 kali lipat
. Pada rerata, sebuah barang berbiaya $1 pada 1960, berbiaya $5,27 pada
1996. Hampir semua kenaikan harga dimulai setelah awal 1970-an.
Inflasi, seperti pengangguran , membicarakan ekonomimakro yang luas.
Namun, biaya inflasi , sedikit banyak dijelaskan dari pengangguran itu
sendiri.
Dalam kasus pengangguran , outputpotensial akan diboroskan, karenanya
menjelaskan keinginan pengurangan pengangguran.
Dalam kasus inflasi. Di sini tidak ada kejelasan menurunnya output.
Gambar 1. 9 Tingkat Inflasi dalam Harga Konsumen, 1960-1996.
Sebagai saran , inflasi ditetapkan dengan harga-harga yang berhubungan, dan
mengurangi efisiensi sistim harga. Apapun alasannya, pembuat kebijakan
menginginkan peningkatan pengangguran dalam sebuah usaha untuk
mengurangi inflasi; melakukan trade-off (pertukaran) pengangguran untuk
13
mengurangi inflasi.
BAB II
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
(NATIONAL INCOME)
Dua alasan kajian pendapatan nasional :
Pertama, perhitungan pendapatan nasional melengkapi strukturformal model
teoromakro. Output dibagi dengan 2 jalan. Pada sisi produksi, output
dibayarkankepada pekerja (labor) dalam bentuk upah (wages) dan modal
dalam bentuk bunga dan dividend (hasil bagi) .
Pada sisi permintaan, output dikonsumsi atau diinvestasikan ke masa depan.
Pembagian output ke faktor pembayaran(wages, dst.) pada sisi produksi
melengkapi sebuah kerangka kajian pertumbuhan dan aggregate supply.
Pembagian pendapatan ke konsumsi, investasi, dan lainnya, pada sisi
demandmelengkapi kerangka studi aggregate demand . Input dan output ,
atau demand dan produksi diperhitungkan sama dalam ekuilibrium.
Pada ouput riil , perhitungan pendapatan nasional melengkapi pengukuran
atas level harga . Ini melengkapi sebuah dasar untuk inflasi.
Kedua, untuk mempelajari sejumlah hal yang membantu membuat
karakteristik ekonomi. Jika diperluas output tahunan AS dengan penduduk ,
apakah masing-masing memegang $3000, $30.000, atau $300.000 ? Apakah
pendapatan dibayarkan seluruhnya untuk pekerja atau untuk modal?
Dasar pengukuran output – gross domestic product, atau GDP . GDP
adalah nilai dari semua barang akhir dan jasa yang diproduksi di dalam
negeri dengan sebuah periode yang diberikan. Itu meliputi nilai barang yang
diproduksi, seperti rumah dan CD nilai jasa, seperti penerbangan dengan
pesawat dan jasa pelayanan ahli ekonomi. Output masing-masing dinilai
pada harga pasar, dan nilai-nilainya ditambahkan bersama-sama untuk
memperoleh GDP.
2.1 Produksi Output dan Pembayaran ke Faktor Produksi
Sisi produksi ekonomi mentransformasi input, seperti labor dan capital
menjadi output, GDP.
Input seperti labor dan capital disebut faktor produksi , dan pembayaran
yang diberikan ke faktor seperti upah, pembayaran bungan, disebut
pembayaran faktor.
14
Bayangkan anda seorang pengusaha kue-pie . Kemudian mengajak beberapa
orang , menyewa dapur. Input faktor adalah pekerja (labor) dan dapur
(capital) .Output diukur dari jumlah pie. Menyatakan hubungan dalam rumus
matematika yang disebut fungsi produksi,
Pie = f(labor,dapur)
Fungsi produksi digeneralisasi dengan GDP (Y) ke input produksi labor (N)
dan capital (K), yang dapat dituliskan sebagai
Y = f(N,K)
Sekali pie tercipta, maka faktor pembayaran akan tercipta . Beberapa pie
diserahkan kepada pekerja sebagai pembayaran labor. Ini adalah pendapatan
upah. Pengusaha akan membuat irisan untuk tiap pie(kira-kira 8% dari pie di
AS) untuk pembayaran ke pemerintah sebagai kontribusi untuk jaminan
social. Ini juga sebagai pembayaran ke labor , dibuat untuk kepentingan
pekerja. Pengusaha juga mendapat pieuntuk keterampilan manajemen. Ini
juga pembayaran ke labor.Beberapa pie ditinggalkan untuk dapur. Ini
pembayaran ke capital. Pie yang tersisa adalah profit (keuntungan) .
Semua faktor pembayaran, termasuk profit, dijumlahkan. Diekspresikan
sebagai :
Pie = pembayaran labor + pembayaran capital + profit
Lebih umum, pembayaran labor sama dengan tingkat upah (w) dikali jumlah
labor yang digunakan dan pembayaran capital sama dengan tingkat upah (i)
dikali jumlah capital yang dipinjam dan ditulis :
Y = (w x N) + ( P x K) + profit
Gambar berikut menunjukkan irisan GDP pie menjadi pembayaran faktor
ditambah beberapa item.
15
Gambar 2. 1 Komposisi GDP
16
GDP dan GNP
Kerumitan pertama adalah pembayaran faktor meliputi penerimaan dari
Luar Negeri yang dibuat sebagai pembayaran faktor ke Dalam Negeri
sebagai pemilik faktor produksi. Menambahkan pembayaran ini ke GDP
memberikan gross national product, atau GNP.
Contoh, sebagai GDP AS berkorespondensi dengan laba yang diperoleh
Honda dari operasi perusahaan di AS. Laba ini merupakan bagian dari GNP
Jepang , karena laba ini milik capital Jepang. Di AS selisih antara GDP dan
GNP kira-kira hanya 1% dan dapat diabaikan, tetapi di negara lainnya dapat
menjadi penting.
GDP dan NDP
Kedua, capital yang hilang, atau depresiasi(depreciates) , sementara
digunakan dalam membuat output. Net domestic product (NDP) , Produk
Domestik Bersih sama dengan GDP minus depresiasi .Dengan demikian
NDP terutup hanya untuk mengukur perkiraan bersih barang yang diproduksi
di dalam negeri dalam sebuahperiode yang diberikan : sama dengan total
nilai produksi minus nilai perkiraan capital yang digunakan dalam
memproduksi output.
Depresiasi tipikalnya kira-kira 11% GDP, dengan demikian NDP biasanya
kira-kira 89% GDP.
Pendapatan Nasional
Ketiga, bisnis membayar pajaktak langsung yang harus dikurangkan
dari NDP sebelum membuat pembayaran faktor. Pembayaran ini besar,
diperkirakan mendekati 10% NDP . Apa yang tersisa untuk membuat
pembayaran faktor adalah pandapatan nasional , kira-kira sama dengan
80% GDP.
Akan diingat bahwa kira-kira ¾ pembayaran faktor adalah pembayaran
ke labor . Hampir semua sisanya hilang untuk membayar capital.
Hanya kira-kira sebagian kecil untuk pembayaran faktor produksi lain atau
yang menjadi laba .
2.2 Pengeluaran dan Komponen Demand
Demand total output domestic dibuat dari 4 komponen :
17
(1) Konsumsi pengeluaran RT (C)
(2) Pengeluaran investasi bisnis dan RT (I)
(3) Pembelian Barang dan jasa government (federal,state, anda
local),(G)
(4) Demand Luar Negeri (NX)
Untuk seluruh pengeluaran Dasar Identitas perhitungan Pendapatan
Nasional adalah :
Y C + I + G + NX
Konsumsi
Tabel 2.1 melukiskan permintaan barang dan jasa 1966. Komponen
terbesar dari demandi pengeluaran konsumsioleh sektor RT . Meliputi
pengeluaran dari makanan sampai belajar golf , juga pengeluaran barang
tahan lama (durable) seperti mobil – pengeluaran yang mungkin dipandang
sebagai investasi daripada konsumsi.
Tabel 2.1 GDP dan Komponen Demand ,1966, triwulan kedua
68,1
Personal consumption 5.139
expenditure
14,5
Gross private domes 1.096
tic investment
1.409
18,7
Government
purchases of goods
and services
-99
-1,3
GDP
7.545
100.0
Kenaikan pembagian konsumsi di AS pada 1980-an adalah sebagai alasan
penting memburuknya ekonomi.
Konsumsi lebih tinggi (atau Tabungan lebih rendah) adalah sebuah moment ,
berarti investasi yang rendah atau deficit perdagangan labih besar.
Government
Pembelian pemerintah (government purchases of goods and services) .
18
Komponen GDP ini meliputi item-item seperti pengeluaran pertahanan nasi
onal (national defense expenditure), biaya penyediaan jalan oleh state dan
local government, dan gaji (salaries) pegawai negeri.
Selanjutnya, pemerintah membuat transfer payments (pembayaran transfer) ,
pembayaran yang diberikan kepada orang tanpa melengkapi mereka sebuah
yang tersedia dalam pertukaran (exchange).
Tipikalnya transfer payments adalah keuntungan jaminan social (social
security benefits). Transfer payments tidak diperhitungkan sebagai GDP; ini
untuk menghindari perhitungan double , di sini konsumsi atau investasi oleh
penerima pembayaran dihitung dalam C atau I .
DI sini transfers plus purchases sebagai government expenditure . Anggaran
pengeluaran pemerintah federal, dalam urutannya $1.700 Miliar ($1.7
Triliun) menunjuk pada government expenditure . Kurang 1/3 dari jumlah
tersebut dibelanjakan pada pembelian barang dan jasa pemerintah federal;
hampir ; paling besar dari jumlah itu digunakan untuk transfers.
Investasi
Gross private domestic investment menghendaki beberapa definisi.
Pertama, investasi berarti tambahan ke stok fisik capital. Investasi tidak
meliputi pembelian sebuah obligasi (bond) atau pembelian stok dalam
General Motors .
Investasi meliputi pembangunan perumahan, penyediaan mesin,
pembangunan pabrik dan kantor, dan tambahan ke investasi barang sebuah
perusahaaan (firm).
Lebih umum, investasi sebagai suatu aktivitas yang sedang berjalan yang
meningkatkan kemampuan ekonomi untuk memproduksi output di masa
depan, tidak hanya meliputi investasi fisik- tapi juga investasi human capital.
Human capital adalah pengetahuan dan kemampuan memproduksi yang
termasuk dalam labor force (angkatan kerja).
Investasi pendidikan dapat dilihat sebagai investasi human capital, tapi
perhitungan resmi memberlakukan pengeluaran pendidikan perorangan
sebagai konsumsi dan pengeluaran pendidikan public (milik negara) sebagai
pengeluaran pemerintah.
Dalam perhitungan pendapatan nasional , pembelian individu diberlakukan
sebagai sebuah pengeluaran konsumsi perseorangan, sementara pembelian
took diberlakukan sebagai investasi inventaris.
Aturan Thumb sederhana, investasi dikelompokkan dengan sektor bisnis
dengan menambahkan ke stok fisik capital, termasuk inventaris.
19
Net Exports
Selisih antara ekspor dan impor disebut net ekspor .
Jika semua tambahan pengeluaran telah menurunkan barang domestic,
konsumsi akan naik dan net ekspor turun, dengan tidak ada efek pada GDP>
2.3 Beberapa Identitas penting
Asumsikan disposable income (pendapatan yang dapat dibelanjakan)
sama dengan GDP. Depresiasi diabaikan, GDP = NDP, gross investment =
net investment, tanpa indirect taxes, tanpa business transfer payment,
National income = GDP = income = Output (interchangeably).Dan
government expenditure da foreign sector tidak dimasukkan.
Dengan mencatat nilai output dalam ekonomi sederhana dengan Y.
Konsumsi dengan C dan investasi dedngan I.
Identitas kunci pertama bahwa output yang diproduksi sama dengan output
yang terjual. Output yang terjual dapat dinyatakan dalam suku komponen
demand sebagai jumlah investasi dan konsumsi .
Jadi, dapat ditulis :
Y C+I
Jika ada output tak terjual, diperkirakan dalam akumulasi inventaris sebagai
bagian dari investasi ( sama jika perusahaan menjual barang untuk dirinya
sendiri dan ditambahkan ke inventaris), selanjutnya semua output habis.
Ditulis :
Y S+C
di mana S menyatakan tabungansektor swasta (private).
Jika kedua identity dikombinasikan diperoleh
C+I S+C
Ruas kiri adalah komponen demand, dan kanan alokasi income.
Output produksi sama dengan ouput terjual. Output produksi sama dengan
income diterima, dan kembali dibalanjakan atau disimpan.
Direormulasi, diperoleh :
20
I S
Dalam ekonomi sederhana investasi identik dan sama dengan tabingan.
Investor meminjam dari individu yang menyimpan.
Sekali lagi Government dan Foreign Trade
Pembelian barang dan jas
�
=
��
�
SOPAR M.H.
2014
Buat Kedua Orang Tua-ku
ii
iii
Table of Content
BAB I 1
EKONOMIMAKRO............................................................................ 1
1.1
Tiga Model Ekonomimakro .................................................. 2
1.2
Growth dan GDP ..................................................................... 9
BAB II14
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL .............................. 14
(NATIONAL INCOME) ................................................................... 14
2.1
Produksi Output dan Pembayaran ke Faktor Produksi ... 14
2.2
Pengeluaran dan Komponen Demand................................ 17
2.3
Beberapa Identitas penting ................................................. 20
2.4
Mengukur GDP .................................................................... 22
2.5
Inflasi dan Indeks Harga..................................................... 25
BAB III .............................................................................................. 49
AGGREGAT SUPPLY DAN AGGREGAT DEMAND .................... 49
3.1
Kurva AS .............................................................................. 52
3.2
Kurva AD ............................................................................. 55
3.3
Di bawah Kebijakan Moneter dan Fiskal .......................... 57
Asumsi Alternatif Supply................................................................. 57
3.4
Ekonomi Supply-side ............................................................ 60
BAB IV .............................................................................................. 62
AGGREGAT SUPPLY : ..................................................................... 62
UPAH, HARGA, dan PENGANGGURAN ...................................... 62
4.1
Kurva AS dan Mekanisme Penyesuaian Harga ................ 63
4.2
Upah, Harga, dan Output : Fakta ....................................... 65
4.3
Hubungan Upah-Pengangguran : Mengapa Upah Kaku
(Sticky) ? ........................................................................................... 68
iv
4.4
Dari Kurva Phillips ke Kurva AS .......................................75
4.5
Dampak Ekspansi Moneter .................................................78
4.3
Kejutan Supply......................................................................81
BAB V ................................................................................................85
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN .........................................85
Aggregat Demand dan Output Equilibrium .......................................85
Fungsi Konsumsi dan AggregateDemand ..........................................85
Multiplier ............................................................................................90
BAB VI .............................................................................................104
UANG , BUNGA DAN PENDAPATAN .........................................104
6.1
Pasar Barang dan Kurva IS ..............................................106
6.2
Pasar Uang dan Kurva LM ...............................................113
6.1
Derivasi Skedul AD ............................................................120
BAB VII ...........................................................................................124
KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL .......................................124
7.1
Kebijakan Moneter.............................................................125
7.2
Kebijakan Fiskal dan Desakan ke Luar (Crowding-Out)
129
7.3
Komposisi Output dan kebijakan Campuran (Mixed) ....134
7.1
Kebijakan Campuran.........................................................137
BAB VIII ..........................................................................................142
INTERNATIONAL LINKAGES ......................................................142
( KETERKAITAN INTERNASIONAL) .........................................142
8.1
Balance of Payments, dan Exchange Rates .......................143
8.2
Tingkat Tukar Long-Run ...................................................149
8.3
Perdagangan Barang , Ekuilibrium Pasar, dan
Keseimbangan Perdagangan .........................................................150
v
8.4
Mobilitas Kapital ............................................................... 154
8.5
Model Mundel Fleming : Perfect mobile capital di bawah
Tingkat Nilai Tukar Fix ................................................................ 156
8.1
Mobilitas Modal Sempurna dan Tingkat Tukar Flexible
160
BAB IX ............................................................................................ 165
PERMINTAAN UANG (DEMAND FOR MONEY) ..................... 165
9.1
Komponen Stok Uang........................................................ 166
9.2
Fungsi Uang ........................................................................ 167
9.3
Permintaan Uang : Teori .................................................. 167
9.4
Bukti Empirical .................................................................. 170
SIKLUS BISNIS DUNIA........................................................... 177
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 178
CURICULUMVITAE ....................................................................... a
vi
OUTLOOK (PENAMPILAN ) EKONOMI DUNIA 2013
1.
BAB
V
:
PEREKONOMIAN
PANJANG.PENGANGGURAN .
JANGKA
KEBIJAKAN KAKU
Transformasi BPJS.
Proses Ttransformasi yang sedang berlangsung, sesuai dengan amanat
Undang- Undang badan Penyelenggara Jaminan social (BPJS), dipastikan
tidak akan menganggu pelayanan terhadap peserta program jaminan social
yang terus berlangsung .
“ Agar proses transformasi perusahaan- perusahaan yang akan menjadi BPJS
dapat berjalan dengan baik dibutuhkan dukungan dan kerja bersama dari dari
seluruh pemangku kepentingan, termasuk jajaran pimpinan dan perusahaan
yang akan bertransformasi ,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Muhaimin Iskandar . Pada acara “Forum Konsolidasi Sistim Jaminan Sosial
Nasioanal Menyongsong Berlakunya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial”
di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan,Muhaimin berharap proses transformasi
PT Jamsostek (Persero), PT Taspen (Persero), dan PT ASABRI (Persero)
menjadi BPJS Ketenagakerjaan dan PT Askes (Persero) menjadi BPJS
Kesehetan dapat berjalan dengan baik.“Yang dalam waktu dekat ini perlu
perhatian adalah transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehetan
terhitung per 1 Januari 2014. BPJS terbentuk sebagai amanat UUD ‟45 yang
dijabarkan Pemerintah melalui UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistim
Jaminan Sosial untuk memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Analisa.Juli 2013).
Asuransi Jaminan Sosial sebagai penyebab pengangguran friksional, dan
kekakuan harga juga menimbulkan pengangguran menunggu .
Jelaskan hubungan pengangguran dan kebijakan kaku di atas.
2.
BAB XI : EKONOMI
AGGREGAT II.
JANGKA
PENDEK
.PERMINTAAN
KEBIJAKAN TAK POPULER
vii
BLSM
Revisi rumah tangga sasaran bisa dilakukan setelah seluruh bantuan langsung
sementara masyarakat termin pertama tuntas dilakukan di seluruh wilayah.
Penyaluran termin pertama paling lambat tuntas akhir Juli. Termin dua paling
lambat September 2013.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Salsiah
Alisjahbana di Jakarta, Jumat (5/7), menyatakan , penyaluran bantuan
langsung sementara masyarakat (BLSM) sejauh ini masih terus dievaluasi.
Salah satunya adalah kartu yang salah sasaran sehingga BLSM –nya pun
diterima orang yang tidak berhak.
BLSM disalurkan dalam dua termin, masing-masing untuk pembayaran jatah
dua bulan sekaligus. Per bulan jatahnya Rp.150.000 per rumah tangga
sasaran sehingga jatah per termin adalah Rp.300.000.
Mekanisme revisi penerima, menurut Armida, sudah ada mekanismenya.
Pertama-tama, kartu BLSM harus dihimpun kantor pos setempatmembuat
daftar yang disampaikan ke kelurahan atau desa yang bersangkutan.
Di samping persoalan salah sasaran, Armida menambahkan, ternyata masih
banyak aparat di tingkat desa dan kelurahan yang belum paham soal BLSM.
(Kompas.Juli 2013).
Dana Pendamping
Kurang akuratnya data penerima bantuan langsung sementara masyarakat
diakui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Namun, pemerintah provinsi
dan kabupaten/kota diminta mengalokasikan dana pendamping untuk
memberikan semacam BLSM bila kuota dari pemerintah pusat dirasa terlalu
sedikit. “Jumlah (penerima BLSM) kan dibatasi 15,5 juta keluarga. (Adanya
warga miskin yang tidak mendapat BLSM) itu tidak kita nisbikan. Memang
ada error itu. Bisa karena kesalahan waktu pendataan yang dulu dilakukan
bersama-sama pada 2011. Data yang salah diperbaiki dan diajukan lagi ke
pemerintah. Dalam satu bulan, kartu penerima BLSM diterbitkan
lagi.Namun, bila kuota masyarakat miskin penerima BLSM dirasa terlampau
sedikit, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bisa menambahkan.
Alokasinya bisa dimasukkan dalam APBD Perubahan pertengahan tahun ini.
Hal ini, lanjut Gamawan, boleh dilakukan sama seperti penerapan
Jamkesmas dan Jamkesda yang dialokasikan dari dana pendamping
daerah.“Tolong partisipasi daerah, sebab ini Negara kita bersama dan pagu
viii
anggaran (APBN) hanya 11,6 triliun untuk 15,5 juta keluarga,” ujar
Gamawan.
a.
Jelaskan kebijakan di atas dengan melukis pergeseran kurva ISLM, dan jelaskan bagaimana perubahannya terhadap output, dan
pendapatan.
Harga Barang
Bantuan langsung sementara masyarakat, sebesar Rp.300.000, belum genap
dua pekan di tangan.
Namun, “jejaknya” sudah lenyap, tenggelam oleh kenaikan harga barangbarang kebutuhan. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau tak tetap,
beban berat terasa bertumpuk di pundak. Bagi Patiar Aritonang (37), warga
jalan Inspeksi kali Sunter Kelapa Gading Barat, Kecamatan kelapa Gading,
Jakarta Utara, (BLSM) itu hanya numpang lewat. Sehari setelah diterima ,
jatah dua bulan itu habis untuk membiayai kebutuhan sekolah empat
anaknya, dua yang terkecil baru masuk SD tahun ini. Apalagi kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) kali ini terjadi menjelang bulan Ramadhan. Dua
pekan terakhir , harga beberapa komoditas bergerak liar, seperti daging, cabai
rawit, dan bawang merah. Bagi Patiar , situasi tak hanya pahit , tapi pahit
sekali. Penghasilan tak beranjak , sementara biaya hidup melambung
tinggi.Hasil kerja sebagai buruh cuci setrika sebesar Rp.400.000 per bulan
jelas terlalu kecil jika dibadingkan angka kebutuhan hidup layak (KHL) DKI
Jakarta tahun 2013 sebesar Rp.1,97 juta.Sementara penghasilan suaminya,
Rido Simatupang (45), sebagai kernet bus, tak menentu.“Kadang dapat
Rp.50.000 sehari, kadang tak ada sama sekali karena tak setiap hari
berangkat kerja,”ujarnya.Bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin) juga tak
cukup . Dengan total enam orang di keluarganya, Patiar hanya dapat jatah 5
liter per bulan. Padahal, keluarganya biasa mengonsumsi 45 liter per bulan.
Harga Naik
Pengguna angkutan umum Ibu Kota menikmati “kepahitan” akibat tariff naik
sebelum ada keputusan instansi terkait. Dua hari sejak pengumuman
kenaikan harga BBM,Senin (24/6), mereka menanggung kenaikan 50 persen
tariff angkutan kota. “Biasanya dari Semper ke Tanjung priok Rp2.000, naik
menjadi Rp3.000,”ujarnya. Harga bahan pangan terus bergerak naik. Liar
mencekik orang-orang kecil, Syamsul Arif (28), pedagang mi dan nasi
goreng di Jakarta Utara. “Sebagian besar bahan baku naik, sementara harga
ix
jual tetap, sampai hari ini Rp 9.000 per porsi,”ujarnya. Cabai rawit dari Rp
55.000 per kilogram (kg) jadi Rp 80.000 per kg. Daging ayam naik dari Rp
24.000 per ekor jadi Rp.28.000 per ekor. Bawang merah lokal naik dari Rp
30.000 per kg jadi Rp 45.000 per kg. “Banyak pelanggan mengurangi jumlah
belanjanya, tak sedikit batal belanja,”kata Halimah (23) , pedagang sayur di
Pasar Rawabadak. Sejumlah pedagang mengalami penurunan omzet akibat
kenaiakan harga bahan-bahan tersebut. Sarbini (30), pedagang daging sapi di
Pasar Rawabadak, omzetnya turun dari Rp 110 juta sehari menjadi kurang
dari Rp 90 juta sehari. (Kompas.Juli 2013)
b.
3.
Menggunakan diagram yang anda peroleh pada bagian a. di atas ,
gambarkan pergeseran selanjutnya dari IS-LM, bagaimana
pendapatan masyarakat sekarang?
BAB XII . EKONOMI JANGKA PENDEK .EKONOMI TERBUKA
KECIL.
CADANGAN DEVISA MENIPIS
BI dan Pemerintah Tengah Fokus Tangani Inflasi
Apabila batasan cadangan devisa untuk Indonesia sebesar 60 miliar dollar
AS, maka hingga saat ini tergolong aman. Cadangan devisa bisa digunakan
untuk pembayaran 3 bulan impor. “Dengan jumlah seperti saat ini, BI masih
memiliki cukup ruang untuk intervensi,”ujar Kepala ekonom bank Mandiri
Destry Damayanti di Jakarta. Jumlah cadangan devisa per 31 Mei 2013
sebesar 105,149 miliar dollar AS, turun menjadi 98,095 pada 28 Juni 2013.
Sepanjang tahun 2013, jumlah cadangan devisa selalu di bawah 110 miliar
dollar AS. Data yang dihimpun Kompas menunjukkan, cadangan devisa pada
akhir bulan Januari 2011 sebesar 95,332 miliar dollar AS, sedangkan akhir
bulan Februari 2011 sebesar 99,619 miliar dollar AS. Mulai akhir Maret
2011, cadangan devisa menembus 100 miliar dollar AS. Pada akhir Agustus
2011, cadangan devisa mencapai jumlah tetinggi kurun waktu Januari 2011Mei 2013, yakni 124,638 miliar dollar AS. Saat krisis tahun 1997-1999,
cadangan devisa Indonesia sekitar 21 miliar dollar AS. Diperkirakan, pelaku
pasar akan bereaksi terhadap turunnya cadangan devisa. Selama ini,
cadangan devisa berkurang antara untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS. Meskipun, untuk menjaga kestabilan nilai tukar ini, BI
juga menempuh kebijakan lain, seperti membeli surat uatang negara (SUN)
yang dilepas investor . Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berdasarkan
x
kurs tengah BI, Jumat (5/7), sebesar Rp 9.945 per dollar AS. Posisi ini
melemah 11 poin dibandingkan awal pekan, yang sebesar Rp 9.934 per dollar
AS. BI pernah menyampaikan, akan menggunakan bauran kebijakan dan
instrumen untuk menjaga stabilitas makro. “langkah ke depan harus lebih
prudent dan mengoptimalkan semua instrument yang ada,”ujar Destry.
Selain itu, kepastian global juga harus jelas. Untuk Indonesia, mau tidak mau
harus ada langkah konkret. “Bukan hanya dari BI. Tapi juga dari pemerintah
untuk menangani masalah domestik, seperti inflasi, defisit neraca
perdagangan, dan realisasi infrastruktur,”kata Destry. BI dan pemerintah
terus berkoordinasi untuk mengendalikan laju inflasi. Gubernur BI Agus DW
Martowardojo mengatakan, BI sedang fokus untuk mengendalikan inflasi.
katanya.(Kompas.Juli 2013).
Derivasi kurva IS* kebijakan di atas dari kurva ekspor bersih dan
perpotongan Keynesian, bagaimanakah output dan pendapatan Indonesia
sekarang?
4.
BAB XI : EKONOMI
AGGREGAT II.
KEBIJAKAN
MERESPONS)
DIAM
JANGKA
(
PENDEK
OTORITAS
.PERMINTAAN
MONETER
TAK
Depresi Amerika
Menurut Kolumnis Paul Krugman ,”Ben Bernanke dan Fed berikan sinyal
yang salah.”
Rakyat Amerika kini masih hidup dalam resesi tingkat rendah. Begitupun
,pernyataan ketua Fed Ben Bernanke baru-baru ini tentang pengurangan
stimulus ekonomi cukup menganggu peluang rakyat Amerika untuk
mengakhiri depresi, kolumnis Paul Krugman mengatakan , Ben Bernanke
dan rekan-rekannya di Badan Cadangan Federal (Fed) memiliki kinerja yang
cukup baik di masa-masa ekonomi sulit sekarang. Mereka sudah berusaha
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bahkan ketika sebagian besar (pejabat)
di Washington nampaknya lupa baik tentang pengangguran , maupun dalam
memutuskan cara terbaik mengatasi pengangguran yang meningkatkan
penderitaan penganggur, kata Krugman. Bernanke
bahagia dalam
memperkuat pesannya tentang sudah mendekatnya pengurangan stimulus.
Yang jadi masalah ialah bahwasanya ini benar-benar sinyal yang salah di
xi
dalam mengutarakan tentang keadaan ekonomi. Rakyat Amerika benar-benar
masih hidup dalam depresi pada tingkat rendah- namun pesan Fed malah
mengurangi peluang rakyat untuk keluar dari depresi dalam waktu dekat,
katanya. Amerika tetap berada jauh dari kondisi memiliki lapangan kerja
sepenuhnya (full-employment) empat tahun setelah berakhir resminya resesi
2007-09. Memang benar tingkat pengangguran sudah turun- tetapi itu
terutama mencerminkan penurunan di dalam jumlah mereka yang aktif
mencari pekerjaan, ketimbang kenaikan dalam pengadaan lapangan
pekerjaan. Lihat saja contoh, dalam pecahan orang dewasa usia kerja (25
hingga 54) yang punya pekerjaan; rasionya turun dari 80 menjadi 75% waktu
resesi, dan baru pulih hanya menjadi 76%, kata Krugman.
Depresi Eropa
Meski pasar tertekan menjelang kanaikan suku bunga dan mendesak para
pembuat kebijakan untuk membuat kemajuan pada serikat perbankan Eropa,
Coeure menegaskan ECB (Bank Sentral Eropa) tidak akan berbalik arah
dalam komitmen kebijakannya. Iamengatakan pertumbuhan ekonomi zona
euro diprediksi melemah tahun ini dan inflasi jelas tetap di bawah 2 persen.
“Berbagai tindakan –tindakan non standar telah diperkenalkan oleh ECB
guna mendiukung transmisi kebijakan moneter dalam segmen pasar tertentu
dan itu akan tetap digunakan selama masih diperlukan, dan ada langkahlangkah , baik standaar dan non standar kita dapat pergunakan keduanya bila
itu memang dibutuhkan,” jelasnya .“Tak boleh ada keraguan, penghentian
kebijakan moneter masih lama dan kami akan tetap akomodatif “,tuturnya
menegaskan. ECB menetapkan suku bunga utama berada pada rekor rendah
yakni 0,5 persen pada bulan ini. Diskusi yang dilakukan juga termasuk
membahas kemungkinan mendorong rate deposito ke wilayah negative untuk
pertama kalinya, yang artinya bagi bank komersial yang menyimpan dana di
ECB akan dikenakan biaya, ungkap Coeure. (Kompas.Juli 2013.)
Dengan kurva IS-LM , jelaskan pengaruh kebijakan di atas terhadap
pendapatan, dan ouput Amerika, dan Eropa.
5.
BAB XII : EKONOMI JANGKA PENDEK.
FLEMING.EKONOMI TERBUKA KECIL .
MUNDELL-
PERDAGANGAN BEBAS (FREE TRADE)
xii
Free Trade
Perdagangan Bebas menuju Globalisasi melalui GATT (General Aggrement
Trade on Tariff) , telah menciptakan blok-blok perdagangan . Di Utara,
terbentuk NAFTA ( Perdagangan bebas
Amerika Utara) ; di Selatan terbentuk AFTA ( Perdagangan Bebas Asia ) ; di
Asia Tenggara
terbentuk MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean ) yang dimulai pada 2015; di
Asia Pasifik
dibentuk kerja sama APEC – untuk menjembatani perdagangan UtaraSelatan. Ke semua blok ini diujudkan untuk menghadapi perdagangan bebas
Eropa (MEE-Masyarakat Ekonomi Eropa).
Free Trade ditujukan untuk menghapuskan hambatan perdagangan, agar
tercipta Neraca Perdagangan yang lebih tinggi. Penghapusan, berupa
mengurangi secara bertahap Tariff, pajak
ekspor, pajak impor, mengurangi proteksi (subsidi produksi) ; menambah
kuota perdagangan;
menghilangkan dumping , di antara anggota blok. Di APEC ,AS berperan
menjalin hubungan antara Utara-Selatan, di mana AS masuk dalam APEC
dan NAFTA.
SOM III APEC ( Senior Official Meeting) berlangsung di Medan. Dalam
pertemuan APEC di Medan disepakati beberapa perjanjian :
Kerja sama memerangi Illegal loging , dengan melibatkan swasta
untuk menolak illegal
loging. Menyusun road map ketahanan industry. Permintaan kayu
dari luar negeri harus
bersertifikasi,yang dikeluarkan Kementrian Kehutanan Indonesia.
Industri yang dapat bersaing yang berbasis agro , seperti kelapa sawit,
kakao, karet, ikan dan
produk olahannya, tekstil, alas kaki kulit,furniture, makanan dan
minuman, pupuk dan petrokimia, mesin dan peralatannya, industry
logam dasar, besi, dan baja. Industri otomotif,
Indonesia akan mendaftarkan produk kelapa sawit sebagai produk ramah
lingkungan pada KTT APEC di Bali Oktober 2013, sekalipun terganggu
dengan issue kebakaran lahan di Riau. AS dan Uni Eropa menuding
produk sawit tidak sehat karena mematikan habitat Orang Utan.
AS telah mengajukan protes ke WTO (organisasi perdagangan
dunia) terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang membatasi
imporholtikultura dan produk hewan-Indonesia
xiii
NAF
TA
MEE
MEA
APEC
AFT
A
mengurangi impor daging sapi beku hingga 91% dan menetapkan syarat
penyembelihan hewan sesuai Syariat Islam.
APEC-PPFS (Policy Partnership on Food Security Juni lalu
menghasilkan rencana jangka panjang ketahanan pangan menuju 2020.
Agendanya adalah berbagi pengalaman di antara para petani APEC,
membangun sektor pertanian dan perikanan, memfasilitasi investasi dan
pembangunan infrastruktur, serta menguatkan pasar dan pangan.
Pertukaran teknologi dari negara maju ke negara berkembang. Indonesia
membentuk M-KRPL (Model kawasan Rumah Pangan Lestari).
(Analisa.SIB.Kompas.Juni-Juli 2013)
Indonesia sebagai negara penganut kurs “ ½ mengambang dipatok”.
Dengan Teori Mundell-Fleming, dan kurs mengambang (floating),
jelaskan dengan kurva ekspor bersih dan IS*-LM* , hambatan
perdagangan tidak memengaruhi neraca perdagangan. Di mana
tujuan hambatan perdagangan untuk memacu Neraca Perdagangan.
Sumber :
Outlook (Penampilan ) Ekonomi Dunia 2013.
Mankiw N.G.2000. Teori Makro Ekonomi .Ed4th.Erlangga .Jakarta .
Zulkarnain Djamin.1994.Dampak Globalisasi Terhadap Ekonomi dan Perdagangan Luar
Negeri Indonesia.UI-PRESS.
Kompas,SIB,Analisa.
---------- Penulis sajikan untuk UAS Semester Genap 2013, UHN -------xiv
BAB I
EKONOMIMAKRO
Pengantar
Ekonomi makro membicarakan perilaku ekonomi secara keseluruhan
(Aggregat) terhadap boom ekonomi, resesi, output total ekonomi barang dan
jasa , pertumbuhan output , tingkat inflasi dan unemployment (pengang guran
, balances of payments (neraca pembayaran), exchange rates (nilai tukar) .
Ekonomimakro berkenaan dengan pertumbuhan ekonomi jangka panjang
(long-run) dan fluktuasi jangka pendek (shprt-run) yang berhubung an
dengan business cycle (siklus bisnis).
Ekonomi makro berfokus pada perilaku ekonomi dan kebijakan yang
mempengaruhi investasi dan konsumsi , dollar (mata uang) dan trade
balances (neraca perdagangan) , penentuan nilar tukar upah dan harga , ke
bijakan moneter (bank sentral) dan fiscal, money stock (stok uang), belanja
pemerintah (federal budget) , suku bunga, dan utang negara ( national debt).
Ekonomi makro berkenaan dengan issue ekonomi secara keseluruhan dan
permasalahan yang terjadi hari ini. Memahami issue , untuk mengurangi halhal yang rumit tentang ekonomi dan menata hal-hal yang penting. Hal-hal ter
sebut adalah interaksi di antara barang (goods) ,labor (tenaga kerja) dan
pasar asset (kekayaan) perekonomian dan interaksi ekonomi nasional yang
melakukan pertukaran (perdagangan) satu sama lain.
Berkenaan dengan hal-hal tentang perilaku unit ekonomi individu , seperti
household (RT) dan perusahaan (firms) , atau penentuan harga dalam pasar
tertentu ( particular) , yang merupakan subjek ekonomimkro. Dalam
ekonomimakro dibicarakan pasar barang secara keseluruhaan, menata semua
pasar untuk barang-barang berbeda, seperti pasar produk pertanian dan jasa
kesehatan , sebagai pasar tunggal. Hal yang sama berbicara soal pasar tenaga
kerja secara keseluruhan , menggambarkan perbedaan di antara pasar, seperti
pekerja yang tidak terampil dan doctor (ahli).
Membicarakan pasar asset keseluruhan, member gambaran perbedaan di
antara pasar saham IBM dan pelukis Rembrandt .
Gambaran yang dibuat meningkatkan pemehaman hubungan yang vital di
antara barang-barangh, pekerja dan pasar asset.
Gambar tersebut memperoleh secara rinci persoalan yang muncul, langkah
pendek dalam mengkaji bangunan ekonomi bekerja dengan mengajukan
pertanyaan bagaimana membuat penampilan ekonomi lebih baik. Pertanya an
1
awalnya , dapatkah pemerintah dan apakah pemerintah melakukan intervensi
sebagai uasaha memperbaiki ekonomi ?
Pemikir besar ekonomi selalu memilih kepentingan penerapan teori makro
untuk kebijakan . Dalam hal ini John Mynard Keynes dengan anggotanya
Milton Friedman dari Universitas Chicago, dan Institute Hoover, Franco
Modigliani dan Robert Solow dari M.I.T., James Tobin dari Universitas
Yale. Generasi berikutnya , Robert Barro, Martin Feldstein, N.Gregory
Mankiw dan Thomas Sargent dari Universitas Chicago, memberikan
gambaran yang luas dan dalam beberapa kasus ragu dengan kebijakan aktif
pemerintah , dengan pandangan kuat dalam issue kebijakan.
1.1 Tiga Model Ekonomimakro
Ada 3 model ekonomimakro dunia.
Prilaku ekonomi long-run merupakan domain teori pertumbuhan yang
berfokus pada kapasitas produksi.Medium-run , menata kapasitas produksi
yang diberikan. Level kapasitas produktivitas menentukan output, fluktuasi
dalam demand (permintaan) terhadap levelSupply (penawaran) harga dan
inflasi.Short-run , fluktuasi demand menentukan berapa banyak kapasitas
yang diperoleh digunakan, yaitu level output dan pengangguran.
Pertumbuhan Long-run
1990
1980
1970
1960
1950
1940
1930
1920
1910
1890
1880
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1900
GNP PER KAPITA ,1873-1994
(RIBUAN DOLLAR PADA 1987)
2
21,5
GNP PER KAPITA (RIBUAN DOLLAR PADA 1987)
21
20,5
20
19,5
19
18,5
18
17,5
17
1983
1981
1979
1977
1975
1973
16,5
Gambar 1. 1 GNP PER KAPITA, 1873-1994 (RIBUAN DOLLAR 1987)
Prilaku ekonomi long-rundomainnya teori pertumbuhan. Gambar di atas
melukiskan pertumbuhan pendapatan per orang di AS selama seabad.
Kurva pertumbuhan smooth (mulus) , dengan rerata 2 atau 3 persen setahun.
Dalam kajian teori pertumbuhan , dilihat bagaimana akumulasi input –
investasi mesin- dan perbaikan teknologi yang membawa peningkatan stan
dard hidup.
Dengan mengabaikan resesi dan boom dan fluktuasi short-run yang
berhubungan dengan pekerja dan sumber lain. Dengan asumsi tenaga kerja ,
bahan mentah, dan yang lain full-employed (bekerja penuh).
Artinya, fluktuasi dalam ekonomi – contohnya naik-turunnya pengangguran
– cenderung diratakan sepanjang tahun. Dalam priode sangat panjang ,
semua hal berapa cepatnya pertumbuhan ekonomi diratakan. Teori partum
buhan menjelaskan tingkat pertumbuhan diratakan dalam banyak tahun atau
dekade.
Di negara industry , perubahan standar hidup tergantung pada perkem
bangan teknologi dan akumulasi modal – terdefinisi luas. Negara berkem
bang , pembangunan infrastruktur lebih penting dari perkembangan
teknologi, yang belkangan diimpor. Di semua negara , tingkat tabungan
sebuah kunci penentu kemajuan ke depan. Negara yang mengorbankan hari
ini akan memperoleh standard hidup lebih tinggi di masa depan.
3
Dalam 100 tahun tingkat pertumbuhan 4% akan menghasilkan standard
hidup 7 kali lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan 2% .
Perekonomian dengan Kapasitas Produktivitas Tetap (Fixed)
Penentu tingkat inflasi – perubahan atas level harga.
Untuk mempelajari penentuan output darishort-run ke medium-run , diper
kenalkan model Aggregat demand dan Aggregat supply .
Dalam long-run , level output ditentukan hanya oleh Supply side (sisi –
penawaran) . Output ditentukan oleh kapasitas produktivitas ekonomi, level
harga ditentukan oleh level demand terhadap output supply.
Gambar berikut menunjukkan diagram aggregate supply – aggregate
demand medium-run terhadap level harga (P) dalam perekonomian
ditunjukkan sumbu tegak dan total output (Y) ditunjukkan dengan sumbu
datar. Skedul aggregate supply dan aggregate demand masing-masing mem
berikan sebuah hubungan di antara level harga dalam ekonomi dan total
output .
Kurva aggregate supply (AS) melukiskan, masing-masing level harga,
jumlah ouput perusahaan yang ditawarkan. Posisi kurva aggregate supply
tergantung pada kapasitas produktivitas ekonomi. Kurva aggregate demand
(AD) melukiskan, masing-masing level harga , level output di mana pasar
barang dan pasar uang secara simultanequilibrium. Posisi kurva aggregate
demand tergantung pada kebijakan moneter dan fiscal dan level kepercayaan
konsumen. Irisannnya menentukan harga dan jumlah .
Gambar 1. 2Aggregat Demand dan Supply
4
Price level
Gambar di atas melukskan kurva Aggregat supply dengan slope
(kemiringan) pertengahan , tidak vetikal atau datar.
Dalam long-run , kurva aggregate supply vertical ( triwulan atau decade).
Gambar berikut menunjukkan kurva aggregate supply vertical, output
dipatok ke titik di mana posisi kurva supply dipotongkan ke sumbu datar.
Harga mengambil nilai berapa saja.
Skedul aggregate demand bergeser ke kiri atau ke kanan . Perpotongan
kurva akan bergeser ke atas atau ke bawah (perubahan harga) dari sumbu
datar (output tetap). Dalam long-run , output ditentukan aggregate supply
sendiri dan harga ditentukan supply dan demand .(substansi pertama).
AD
AS
Output
Y0
P0
Y
Gambar 1. 3Aggregat Demand dan Supply Long-run
Teori pertumbuhan dan model aggregate supply long-run berhubungan
erat dengan posisi kurva tegak aggregate supply dalam sebuah tahun sama
dengan level output untuk tahun model sangat long-run , seperti gambar dio
bawah ini .
Di sini pertumbuhan ekonomi , untuk sangat long-run mempunyai rerata
sedikit persen setahun, diketahui bahwa kurva aggregate supply secara
tipikal bergerak ke kanan dengan persentase setahun.
Kesimpulan kedua, tingkat inflasi sangat tinggi – yaitu, episode dengan kena
ikan cepat atas level harga- selalu merupakan dual terhadap perubahan agg
regat demand . Alasan sederhana, aggregate supply bergerak pada tingkat
(order) sedikit persentase, aggregate demand dapat bergerak sedikit atau
besar .
Dengan demikian kemungkinan hanya sumber inflasi tinggi yang membuat
5
pergeseran besar memotong kurva aggregate supply vertical. Faktanya ting
kat inflasi yang tinggi adalah penambahan money supply (penawaran uang)
pemerintah- yang disangsikan.
Gambar 1. 4 Penentuan Aggregat Supply Jangka Sangat Panjang
6
Jangka Pendek
Perkiraan fluktuasi output short-run adalah domain aggregate demand.
Perbedaan mekanisme aggregate demand-aggregat supply di antara long-run
dan short-run menjadi jelas.
Dalam short-run , kurva aggregate supply , flat (datar) , kurva aggregate
supply short-run mematok level harga pada titik di mana kurva supply
dipotongkan pada sumbu vertical. Output mengambil nilai berapa saja .
Di bawah asumsi bahwa level output tidak mempengaruhi harga dalam shortrun.
Gambar berikut menunjukkan sebuah kurva horisonaggregate supplyshortrun.
Skedul aggregate demand bergeser ke kiri atau ke kanan. Irisan pergerakan
dua kurva secara horison (perubahan output), dari pada vertical. Mengikuti
ini, dalam short-run ,output ditentukan oleh aggregate demand sendiri den
harga tidak dipengaruhi oleh level output. (Substansi ketiga).
Gambar 1. 5Aggregat Demand dan Supply Short-run
Aggregat demand short-run menentukan output , selanjutnya pengangguran .
Ketika Aggregat demand dikaji terpisah, aggregate supply tidak diabaikan;
dengan berasumsi aggregate supply horizon, yang member implikasi level
harga dapat mengambil harga yang diberikan.
7
Medium Run
Transisi di antara short-run dan long-run.
Saat aggregate denand tinggi menekan output di atas levelsustainable sejalan
dengan model sangat long-run, perusahaan mulai meningkatkan harga dan
kurva aggregate supply mulai bergerak ke atas.
Medium-runaggregate supply mempunyai slope pertengahan di antara
horizon dan vertical.
Kecepatan harga menyesuaikan merupakan sebuah parameter kritis dalam
pemahaman ekonomi. Pada sebuah horizon 15 tahun , tidak ada masalah,
kecuali tingkat pertumbuhan sangat long-run. Pada horizon 15 kedua, tidak
ada masalah kecuali aggregate demand.
Biasanya harga-harga kembali menyesuaikan sangat pelan (pretty
slowly); dengan demikian di atas horizon 1-tahunan, perubahan dalam
aggregate demand memberikan sebuah perbaikan, walaupun tidak begitu
sempurna, pada perkiraan perilaku ekonomi.
Kecepatan penyesuaian harga disimpulkan dalam Kurva Philips, seperti
gambar berikut.
4
74
Perubahan Inflasi (%)
3
70
2
87
68
64
1
81
63 0
0
85
72
-1
83
-2
76
82
-3
-4
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tingkat unemployment (%)
Gambar 1. 6 Pengangguran dan Perubahan Inflasi 1961-1995
8
Dalam gambar di atas , perubahan dalam tingkat inflasi di-plot pada tingkat
pengangguran . Dengan memperhatikan bilangan yang dicantunkan pada skla
horizon dan vertical.
Sebuah titik 2 menurunkan (drop) pengangguran dengan perubahan
sangat besar. Sebuah drop demikian , dari 6 ke 4% , akan meningkatkan
tingkat inflasi kira-kira hanya 1 titik pada sebuah periode 1 tahun. Dengan
demikian sebuah horizon 1 tahun , kurva aggregate supply demikian datar
dan aggregate denand akan memenuhi sebuah model penentuan model
output yang baik.
1.2 Growth dan GDP
Tingkat petumbuhan ekonomi adalah tingkat di mana gross domestic
product GDP) meniongkat. Rerata hampir seluruh ekonomi tumbuh dengan
sedikit titik persentase per tahun dalam periode panjang . Contoh GDP AS
tumbuh pada rerata 3,1 % per tahun dari 1960- 1996 .Tapi pertumbuhan ini
tidak demikian mulus , seperti Gambar 1.1 b..
Penyebab GDP tumbuh setiap waktu :
Alasan pertama, perubahan GDP diperoleh kira-kira dari sumber daya
perubahan ekonomi. Sumber yang mendasar capital, dan tenaga kerja .
Angkatan kerja , terdiri dari orang yang bekerja atau sedang mencari kerja,
tumbuh sepanjang waktu dengan demikian memenuhi sebuah sumber
peningkatan produksi. Stok modal, meliputi bangunan, mesin, dengan cara
sama meningkat sepanjang waktu, memenuhi sumber peningktan output lain.
Kenaikan yang diperoleh dari faktor produksi – tenaga kerja, dan modal
digunakan dalam memproduksi barang dan jasa – dengan dimikian
memperkirakan sebagian kenaikan GDP.
Alasan kedua, perubahan GDP adalah efisiensi faktor produksi mungkin
berubah. Perbaikan efisiensi disebut kenaikan produktivitas. Setiap saat,
faktoryang sama dapat menghasilkan output lebih banyak. Kenaikan
produktifitas dihasilkan dari perubahan pengetahuan, seperti belajar lewat
pengalaman untuk menampilkan kerja yang lebih baik.
Tabel 1.1 , membandingkan tingkat pertumbuhan pendapatan riilper
kapita di beberapa negara. Ini menjelaskan alasan bahwa Brazil tumbuh
sangat cepat ( paling tidak hingga 1980-an) sementara Ghana, tumbuh sangat
kecil . Pendapatan Ghanapada 1980 hanya 20% lebih tinggi dari 1913,
sementara Brazil naik lebih dari 5 kali lipat.
9
Jelasnya, itu akan berarti dengan mengetahui, jika ada, kebijakan apa yang
meningkatkan tingkat pertumbuhan rerata sebuah negara sepanjang periode
waktu.
TABEL 1.1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Real Per Kapita, 19131990 (Rerata Tahunan Tingkat Pertumbuhan ,Persen)
Tkt.Pertumbuhan Negara
Tkt.Pertumbuhan
Negara
.6
INDIA
1.0
ARGENTIAN
2.4
JEPANG
3.5
BRAZIL
2.2
SPANYOL
2.0
CHINA
2.1
K.INGGRIS
1.6
PRANCIS
1
AS
1.7
GHANA
Siklus Bisnis dan Gap Output
Inflasi, pertumbuhan, dan pengangguran berhubungan melalui Siklus
Bisnis (Business Cycles).
Siklus bisnis adalah pola ekspansi (recovery) lebih kurang teratur dan
kontraksi (recession) dalam aktivitas ekonomi di sekitar jalur pertumbuhan
trend . Pada sebuah puncak siklus , kegiatan ekonomi relative lebih tinggi
terhadap trend ; pada lembah siklus, titik rendah dalam aktivitas ekonomi
yang dicapai. Inflasi, pertumbuhan dan pengangguran semua akan
menjelaskan pola siklus.
Gambar 1. 7 Siklus Bisnis
10
Garis recession dan recoverymenunjukkan trend jalur GDP riil.
Jalurtrend GDP adalah jalur GDP yang akan diambil jika faktor produksi
full-employed . Sepanjang waktu , perubahan GDP ada 2 :
Pertama, lebih banyak sumber daya ditemukan; ukuran populasi meningkat,
perusahaan menemukan mesin, menanam pohon, perbaikan tanah, stok
pengetahuan meningkat dengan barang baru, dan metoda produksi baru
ditemukan dan diperkenalkan. Ini meningkatkan perolehan sumber daya yang
mengijinkan ekonomi memproduksi lebih banyak barang dan jasa ,
menghasilkan trend level output meningkat .
Kedua, faktor tidak full-employed sepanjang waktu. Full-employement faktor
produksi adalah sebuah perekonomian, bukan suatu fisik, konsep. Secara
fisik, tenaga kerja full-employed jika setiap orang kerja 16 jam per hari di
sepanjang tahun.
Dalam istilah ekonomi, ada full-employement of labor saat setiap orang yang
menginginkan sebuah pekerjaaan mendapatkannya dengan perkiraan waktu
yang tepat. Karena definisi ekonomi tidak tepat benar , maka secaratipikal
full-employment of labor didefinisikan dengan beberapa perjanjian.
Contohnya, bahwa labor full-employed ketika tingkat pengangguran 5,5
persen. Modal, demikian juga tidak pernah full-employed dalam sebuah
pemahaman secara fisik, contoh, bengunan perkantoran atau ruangan dosen,
yang merupakan sebagian dari stok capital, digunakan hanya sebagian hari
ini.
Output tidak selalu pada level trend nya , yaitu, level yang berhubungan
dengan (ekonomi) full-employment dari faktor produksi. Lebih dari itu,
output terfluktuasi di sekitar level trend . Selama sebuah ekspansi (recovery)
employment dari faktor produksi meningkat, dan memjadi sumber kenaikan
produksi. Output dapat naik di atas trend karena orang-orangbekerja lembur
(overtime) dan mesin digunakan dengan beberapa shift .
Sebaliknya, selama sebuah resesi pengangguran meningkat dan output
berkurang diproduksi dari yang dapat diproduksi dengan sumber daya dan
teknologi yang tersedia.
Garis gelombang dalam gambar diatas menunjukkan awal siklus output dan
trend . Deviasi (simpangannnya) output dari trend ditunjukkan sebagai
ouput-gap.
Gap output mengikuti gap antara output actual dan output ekonomi yang
dapat memproduksikan full-employment dari sumber tersedia yang ada. Fullemploymentoutput disebut output potensial.
11
Gap Output = Output Potensial – Output Aktual
Output gap mengijinkan unruk mengukur besar deviasi siklus output dari
output potensial atau output trend ( istilah digunakan bergantian) . Gambar
berikut menunjukkan output aktuak dan potensial untuk AS , garis yang tebal
melukiskan resesi.
Gambar 1. 8Output Aktual dan Potensial, 1959-1995.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa gap output bertambah selama
sebuah resesi, seperti pada 1982. Sumber yang banyak menjadi tidak
diberdayakan. Output actual jatuh di bawah output potensial.
Sebaliknya , selama sebuah ekspansi, paling tertatik dalam ekspansi panjang
pada tahun 1960-an, dan GDP patah dan akhirnya menjadi negative. Gap
negative berarti ada kelebihan pekerja (overemployment), lembur bagi
pekerja, dan lebih dari itu penggunaan tingkat utilisasi mesin. Itu tidak berarti
apa-apa di mana gap kadang kala sangat berukuran besar, contohnya, pada
1982 diperkirakan sebesar 10% output.
Inflasi dan Siklus Bisnis
Kenaikan inflasi adalah berhubungan invers pada gap-output. Kebijakan
ekspansi aggregate demand cenderung menghasilkan inflasi, jika tidak mere
12
ka terjadi saat ekonomi pad level pengangguran tinggi. Periode aggregate
demand yang diperpanjang cenderung mengurangi tingkat inflasi. Gambar
berikut menunjukkan sebuah pengkuran inflasi untuk ekonomi AS pada
periode sejak 1960.
Pengukuran inflasi dalam gambar adalah tingkat pertukaran consumer price
index (CPI) , maka pengeluaran daari keranjang barang yang diberikan
melukiskan pembelian tipikal konsumen perkotaan.
Gambar menunjukkan inflasi, tingkat kenaikan harga. Semua inflasi dari
1960-an dan 1970-an menambah kenaikan ke sebuah kenaikan besar dalam
level harga. Pada periode 1960-1996 , maka level harga lebih dari 5 kali lipat
. Pada rerata, sebuah barang berbiaya $1 pada 1960, berbiaya $5,27 pada
1996. Hampir semua kenaikan harga dimulai setelah awal 1970-an.
Inflasi, seperti pengangguran , membicarakan ekonomimakro yang luas.
Namun, biaya inflasi , sedikit banyak dijelaskan dari pengangguran itu
sendiri.
Dalam kasus pengangguran , outputpotensial akan diboroskan, karenanya
menjelaskan keinginan pengurangan pengangguran.
Dalam kasus inflasi. Di sini tidak ada kejelasan menurunnya output.
Gambar 1. 9 Tingkat Inflasi dalam Harga Konsumen, 1960-1996.
Sebagai saran , inflasi ditetapkan dengan harga-harga yang berhubungan, dan
mengurangi efisiensi sistim harga. Apapun alasannya, pembuat kebijakan
menginginkan peningkatan pengangguran dalam sebuah usaha untuk
mengurangi inflasi; melakukan trade-off (pertukaran) pengangguran untuk
13
mengurangi inflasi.
BAB II
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
(NATIONAL INCOME)
Dua alasan kajian pendapatan nasional :
Pertama, perhitungan pendapatan nasional melengkapi strukturformal model
teoromakro. Output dibagi dengan 2 jalan. Pada sisi produksi, output
dibayarkankepada pekerja (labor) dalam bentuk upah (wages) dan modal
dalam bentuk bunga dan dividend (hasil bagi) .
Pada sisi permintaan, output dikonsumsi atau diinvestasikan ke masa depan.
Pembagian output ke faktor pembayaran(wages, dst.) pada sisi produksi
melengkapi sebuah kerangka kajian pertumbuhan dan aggregate supply.
Pembagian pendapatan ke konsumsi, investasi, dan lainnya, pada sisi
demandmelengkapi kerangka studi aggregate demand . Input dan output ,
atau demand dan produksi diperhitungkan sama dalam ekuilibrium.
Pada ouput riil , perhitungan pendapatan nasional melengkapi pengukuran
atas level harga . Ini melengkapi sebuah dasar untuk inflasi.
Kedua, untuk mempelajari sejumlah hal yang membantu membuat
karakteristik ekonomi. Jika diperluas output tahunan AS dengan penduduk ,
apakah masing-masing memegang $3000, $30.000, atau $300.000 ? Apakah
pendapatan dibayarkan seluruhnya untuk pekerja atau untuk modal?
Dasar pengukuran output – gross domestic product, atau GDP . GDP
adalah nilai dari semua barang akhir dan jasa yang diproduksi di dalam
negeri dengan sebuah periode yang diberikan. Itu meliputi nilai barang yang
diproduksi, seperti rumah dan CD nilai jasa, seperti penerbangan dengan
pesawat dan jasa pelayanan ahli ekonomi. Output masing-masing dinilai
pada harga pasar, dan nilai-nilainya ditambahkan bersama-sama untuk
memperoleh GDP.
2.1 Produksi Output dan Pembayaran ke Faktor Produksi
Sisi produksi ekonomi mentransformasi input, seperti labor dan capital
menjadi output, GDP.
Input seperti labor dan capital disebut faktor produksi , dan pembayaran
yang diberikan ke faktor seperti upah, pembayaran bungan, disebut
pembayaran faktor.
14
Bayangkan anda seorang pengusaha kue-pie . Kemudian mengajak beberapa
orang , menyewa dapur. Input faktor adalah pekerja (labor) dan dapur
(capital) .Output diukur dari jumlah pie. Menyatakan hubungan dalam rumus
matematika yang disebut fungsi produksi,
Pie = f(labor,dapur)
Fungsi produksi digeneralisasi dengan GDP (Y) ke input produksi labor (N)
dan capital (K), yang dapat dituliskan sebagai
Y = f(N,K)
Sekali pie tercipta, maka faktor pembayaran akan tercipta . Beberapa pie
diserahkan kepada pekerja sebagai pembayaran labor. Ini adalah pendapatan
upah. Pengusaha akan membuat irisan untuk tiap pie(kira-kira 8% dari pie di
AS) untuk pembayaran ke pemerintah sebagai kontribusi untuk jaminan
social. Ini juga sebagai pembayaran ke labor , dibuat untuk kepentingan
pekerja. Pengusaha juga mendapat pieuntuk keterampilan manajemen. Ini
juga pembayaran ke labor.Beberapa pie ditinggalkan untuk dapur. Ini
pembayaran ke capital. Pie yang tersisa adalah profit (keuntungan) .
Semua faktor pembayaran, termasuk profit, dijumlahkan. Diekspresikan
sebagai :
Pie = pembayaran labor + pembayaran capital + profit
Lebih umum, pembayaran labor sama dengan tingkat upah (w) dikali jumlah
labor yang digunakan dan pembayaran capital sama dengan tingkat upah (i)
dikali jumlah capital yang dipinjam dan ditulis :
Y = (w x N) + ( P x K) + profit
Gambar berikut menunjukkan irisan GDP pie menjadi pembayaran faktor
ditambah beberapa item.
15
Gambar 2. 1 Komposisi GDP
16
GDP dan GNP
Kerumitan pertama adalah pembayaran faktor meliputi penerimaan dari
Luar Negeri yang dibuat sebagai pembayaran faktor ke Dalam Negeri
sebagai pemilik faktor produksi. Menambahkan pembayaran ini ke GDP
memberikan gross national product, atau GNP.
Contoh, sebagai GDP AS berkorespondensi dengan laba yang diperoleh
Honda dari operasi perusahaan di AS. Laba ini merupakan bagian dari GNP
Jepang , karena laba ini milik capital Jepang. Di AS selisih antara GDP dan
GNP kira-kira hanya 1% dan dapat diabaikan, tetapi di negara lainnya dapat
menjadi penting.
GDP dan NDP
Kedua, capital yang hilang, atau depresiasi(depreciates) , sementara
digunakan dalam membuat output. Net domestic product (NDP) , Produk
Domestik Bersih sama dengan GDP minus depresiasi .Dengan demikian
NDP terutup hanya untuk mengukur perkiraan bersih barang yang diproduksi
di dalam negeri dalam sebuahperiode yang diberikan : sama dengan total
nilai produksi minus nilai perkiraan capital yang digunakan dalam
memproduksi output.
Depresiasi tipikalnya kira-kira 11% GDP, dengan demikian NDP biasanya
kira-kira 89% GDP.
Pendapatan Nasional
Ketiga, bisnis membayar pajaktak langsung yang harus dikurangkan
dari NDP sebelum membuat pembayaran faktor. Pembayaran ini besar,
diperkirakan mendekati 10% NDP . Apa yang tersisa untuk membuat
pembayaran faktor adalah pandapatan nasional , kira-kira sama dengan
80% GDP.
Akan diingat bahwa kira-kira ¾ pembayaran faktor adalah pembayaran
ke labor . Hampir semua sisanya hilang untuk membayar capital.
Hanya kira-kira sebagian kecil untuk pembayaran faktor produksi lain atau
yang menjadi laba .
2.2 Pengeluaran dan Komponen Demand
Demand total output domestic dibuat dari 4 komponen :
17
(1) Konsumsi pengeluaran RT (C)
(2) Pengeluaran investasi bisnis dan RT (I)
(3) Pembelian Barang dan jasa government (federal,state, anda
local),(G)
(4) Demand Luar Negeri (NX)
Untuk seluruh pengeluaran Dasar Identitas perhitungan Pendapatan
Nasional adalah :
Y C + I + G + NX
Konsumsi
Tabel 2.1 melukiskan permintaan barang dan jasa 1966. Komponen
terbesar dari demandi pengeluaran konsumsioleh sektor RT . Meliputi
pengeluaran dari makanan sampai belajar golf , juga pengeluaran barang
tahan lama (durable) seperti mobil – pengeluaran yang mungkin dipandang
sebagai investasi daripada konsumsi.
Tabel 2.1 GDP dan Komponen Demand ,1966, triwulan kedua
68,1
Personal consumption 5.139
expenditure
14,5
Gross private domes 1.096
tic investment
1.409
18,7
Government
purchases of goods
and services
-99
-1,3
GDP
7.545
100.0
Kenaikan pembagian konsumsi di AS pada 1980-an adalah sebagai alasan
penting memburuknya ekonomi.
Konsumsi lebih tinggi (atau Tabungan lebih rendah) adalah sebuah moment ,
berarti investasi yang rendah atau deficit perdagangan labih besar.
Government
Pembelian pemerintah (government purchases of goods and services) .
18
Komponen GDP ini meliputi item-item seperti pengeluaran pertahanan nasi
onal (national defense expenditure), biaya penyediaan jalan oleh state dan
local government, dan gaji (salaries) pegawai negeri.
Selanjutnya, pemerintah membuat transfer payments (pembayaran transfer) ,
pembayaran yang diberikan kepada orang tanpa melengkapi mereka sebuah
yang tersedia dalam pertukaran (exchange).
Tipikalnya transfer payments adalah keuntungan jaminan social (social
security benefits). Transfer payments tidak diperhitungkan sebagai GDP; ini
untuk menghindari perhitungan double , di sini konsumsi atau investasi oleh
penerima pembayaran dihitung dalam C atau I .
DI sini transfers plus purchases sebagai government expenditure . Anggaran
pengeluaran pemerintah federal, dalam urutannya $1.700 Miliar ($1.7
Triliun) menunjuk pada government expenditure . Kurang 1/3 dari jumlah
tersebut dibelanjakan pada pembelian barang dan jasa pemerintah federal;
hampir ; paling besar dari jumlah itu digunakan untuk transfers.
Investasi
Gross private domestic investment menghendaki beberapa definisi.
Pertama, investasi berarti tambahan ke stok fisik capital. Investasi tidak
meliputi pembelian sebuah obligasi (bond) atau pembelian stok dalam
General Motors .
Investasi meliputi pembangunan perumahan, penyediaan mesin,
pembangunan pabrik dan kantor, dan tambahan ke investasi barang sebuah
perusahaaan (firm).
Lebih umum, investasi sebagai suatu aktivitas yang sedang berjalan yang
meningkatkan kemampuan ekonomi untuk memproduksi output di masa
depan, tidak hanya meliputi investasi fisik- tapi juga investasi human capital.
Human capital adalah pengetahuan dan kemampuan memproduksi yang
termasuk dalam labor force (angkatan kerja).
Investasi pendidikan dapat dilihat sebagai investasi human capital, tapi
perhitungan resmi memberlakukan pengeluaran pendidikan perorangan
sebagai konsumsi dan pengeluaran pendidikan public (milik negara) sebagai
pengeluaran pemerintah.
Dalam perhitungan pendapatan nasional , pembelian individu diberlakukan
sebagai sebuah pengeluaran konsumsi perseorangan, sementara pembelian
took diberlakukan sebagai investasi inventaris.
Aturan Thumb sederhana, investasi dikelompokkan dengan sektor bisnis
dengan menambahkan ke stok fisik capital, termasuk inventaris.
19
Net Exports
Selisih antara ekspor dan impor disebut net ekspor .
Jika semua tambahan pengeluaran telah menurunkan barang domestic,
konsumsi akan naik dan net ekspor turun, dengan tidak ada efek pada GDP>
2.3 Beberapa Identitas penting
Asumsikan disposable income (pendapatan yang dapat dibelanjakan)
sama dengan GDP. Depresiasi diabaikan, GDP = NDP, gross investment =
net investment, tanpa indirect taxes, tanpa business transfer payment,
National income = GDP = income = Output (interchangeably).Dan
government expenditure da foreign sector tidak dimasukkan.
Dengan mencatat nilai output dalam ekonomi sederhana dengan Y.
Konsumsi dengan C dan investasi dedngan I.
Identitas kunci pertama bahwa output yang diproduksi sama dengan output
yang terjual. Output yang terjual dapat dinyatakan dalam suku komponen
demand sebagai jumlah investasi dan konsumsi .
Jadi, dapat ditulis :
Y C+I
Jika ada output tak terjual, diperkirakan dalam akumulasi inventaris sebagai
bagian dari investasi ( sama jika perusahaan menjual barang untuk dirinya
sendiri dan ditambahkan ke inventaris), selanjutnya semua output habis.
Ditulis :
Y S+C
di mana S menyatakan tabungansektor swasta (private).
Jika kedua identity dikombinasikan diperoleh
C+I S+C
Ruas kiri adalah komponen demand, dan kanan alokasi income.
Output produksi sama dengan ouput terjual. Output produksi sama dengan
income diterima, dan kembali dibalanjakan atau disimpan.
Direormulasi, diperoleh :
20
I S
Dalam ekonomi sederhana investasi identik dan sama dengan tabingan.
Investor meminjam dari individu yang menyimpan.
Sekali lagi Government dan Foreign Trade
Pembelian barang dan jas