108695 T 22917 Kebutuhan informasi Analisis
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Karakt erist ik Informan
Lima perempuan t el ah menj adi inf orman dalam penelit ian ini.
Berikut ini adalah gambaran prof il kel ima inf orman t ersebut . Dengan
perset uj uan inf orman, nama yang digunakan unt uk mewakil i inf orman
adal ah nama panggil an yang t idak biasa mereka gunakan dal am
kehidupan sehari-hari. Urut an penyebut an inf orman di bawah ini adalah
sesuai dengan urut an wawancara.
1.
Gambaran Karakterist ik Informan Ana
Inf orman pert ama ini adal ah seorang ibu rumah t angga.
Inf orman ini merupakan l ul usan SLTP. Meskipun demikian, inf orman j uga
merupakan guru mengaj i di sebuah pesant ren di daerah pinggir Kot a
Jombang.
Inf orman Ana berasal dari Bl ora, Jawa Tengah. Sej ak sebelum
menikah, inf orman ini t elah berdomisil i di Kabupat en Jombang. Inf orman
ini t el ah berdomisili di Kabupat en Jombang selama 14 t ahun.
Inf orman Ana t elah menikah sel ama 9 t ahun. Dia dan suaminya
memiliki dua orang anak, berusia 8 t ahun dan 4, 5 t ahun. Tahun 2007,
pada usianya yang ke 32, inf orman ini sedang mengandung anak
ket iganya. Usia kehamil annya pada awal Desember 2007 adalah 3, 5
(2)
bulan. Ana dipilih sebagai inf orman dalam penelit ian ini karena
pengalamannya dal am menj alani t iga kal i kehamilan dan sat u kal i
kelahiran di Kabupat en Jombang.
2.
Gambaran Karakterist ik Informan Alus
Inf orman Alus j uga seorang ibu rumah t angga. Keput usan unt uk
meninggalkan pekerj aan dan menj adi ibu rumah t angga diambil sej ak
awal kehamilan anak pert ama. Kini, inf orman Al us t el ah mel ahirkan dua
anak pert amanya, yang keduanya adalah perempuan. Usia keduanya di
awal Desember 2007 t el ah mencapai t uj uh bul an.
Inf orman Al us berusia 28 t ahun. Suaminya bekerj a sebagai
pegawai sebuah Bank di Kabupat en Jombang. Inf orman Alus l ahir di
Jombang dan sampai saat ini masih t inggal di Jombang. Inf orman ini
pernah unt uk sement ara berdomisili di luar Kabupat en Jombang, yait u
sel ama empat t ahun ket ika dia menyel esaikan pendidikan S-1nya di
Jember, Jawa Timur.
Alasan penelit i unt uk melibat kan Alus sebagai inf orman dal am
penel it ian ini adal ah:
1.
l ingkungan inf orman yang mendukung t ergal inya berbagai inf ormasi
t ent ang kehamil an dan pengasuhan bayi bagi inf orman. Inf orman saat
ini t inggal bersama ibunya yang seorang bidan dan membuka prakt ik
di rumah.
(3)
2.
Al us t elah lama berdomisil i di Jombang, sehingga penelit i berasumsi
bahwa Alus mengenal dan t erbiasa dengan kondisi sert a sit uasi
Jombang.
3. Gambaran Karakt eristik Informan Anis
Inf orman Anis j uga seorang ibu rumah t angga. Inf orman ini
berusia 32 t ahun. Inf orman l ul usan SLTA ini memil iki suami yang
berprof esi sebagai sat pam. Mereka t elah berumah t angga selama lebih
dari 15 t ahun.
Hingga kini, pasangan t ersebut t elah dikaruniai 3 orang anak.
Jarak usia ant ara sat u anak dan lainnya cukup j auh. Anak pert ama
berusia 14 t ahun. Anak kedua berusia 8 t ahun dan anak ket iganya berusia
6 bul an.
Anis adalah seorang ibu yang dekat dengan anak-anaknya.
Inf orman sangat memperhat ikan anak-anaknya. Penelit i memandang
inf orman t ersebut memperhat ikan inf ormasi yang bisa mendukung
perkembangan anaknya dari berbagai segi. Ol eh kar enanya, Anis dipil ih
sebagai inf orman dal am penel it ian ini.
4. Gambaran Karakt eristik Informan Muna
Inf orman ke empat adalah Muna. Usia inf orman ini adalah 31
t ahun. Inf orman Muna bersuamikan seorang guru Sekol ah Menengah At as.
(4)
Mereka memil iki 2 orang anak. Seorang put ri berusia 19 bulan, dan
seorang put ra berusia 4 bulan.
Sebagai seorang dokt er umum yang pegawai negeri, sehari-hari
inf orman Muna prakt ik di Puskesmas di sebelah t imur Kot a Jombang.
Sel ain it u, pada sore at au mal am hari dan akhir pekan, inf orman ini j uga
bert ugas di beberapa rumah sakit swast a di Kabupat en Jombang.
Muna dipilih menj adi inf orman karena memil iki lat ar bel akang
medis. Dengan demikian, penelit i melihat inf orman sebagai seorang yang
kompet en dal am memberikan inf ormasi t ent ang pencarian inf ormasi
kehamilan dan kelahiran, berdasarkan pengalaman inf orman sebagai
pencari inf ormasi kehamil an dan pengasuhan bayi maupun pengal aman
inf orman dal am mengamat i dan mengahdapi peril aku pencarian
inf ormasi ibu hamil dan mengasuh bayi di l ingkungan t empat kerj anya.
5. Gambaran Karakt eristik Informan Ida
Inf orman t erakhir adal ah inf orman Ida. Inf orman Ida berusia 36
t ahun. Inf orman Ida merupakan seorang guru Sekol ah Dasar. Sampai saat
ini, pendidikan t erakhir inf orman ini adalah st rat a sat u.
Inf orman Ida memil iki dua anak. Anak pert ama t el ah berusia
hampir 5 t ahun dan anak yang kedua baru l ahir pada akhir Agust us 2007.
Sebel um mengandung anak pert ama, inf orman Ida mengal ami keguguran.
Pengal aman mengalami t indakan
cur r et age dan kel ancaran
kehamilan selanj ut nya t ersebut membuat penelit i berasumsi bahwa Ida
(5)
memiliki pengalaman yang membuat nya l ebih menj aga dan
memperhat ikan kehamil an, sehingga memacu perilaku pencarian
inf ormasi unt uk membuat keput usan-keput usan yang diperl ukan.
B. Pembahasan Hasil Penelit ian
Pada bagian ini, penelit i menguraikan int erpret asi dari hasil
t emuan penel it ian. Int erpret asi didasarkan pada t inj auan lit erat ur yang
t el ah dibahas pada bab II. Selain dari hasil wawancara dengan inf orman,
pembahasan ini j uga didukung oleh dat a-dat a primer dan sekunder lain
yang t erkumpul ket ika penel it ian dil aksanakan. Bagian-bagian dari sub
bab ini merupakan j awaban dari anak pert anyaan penelit ian dan pada
akhirnya merupakan j awaban pert anyaan penelit ian.
1. Kebutuhan Informasi
Sub sub bab ini merupakan uraian j awaban dari anak pert anyaan
penel it ian nomor sat u. Secara berurut an, sub sub bab ini t ersusun at as
kebut uhan inf ormasi kehamilan dan kebut uhan inf ormasi pengasuhan
bayi.
Tabel 4. 1 Daf t ar Kebut uhan Inf ormasi Kehamil an dan Pengasuhan Bayi
Inf orman
No Jenis kebut uhan inf ormasi
Det ail kebut uhan inf or masi
Persiapan kehamil an
Cara hamil bayi dengan j enis
kelamin t ert ent u
Jenis kel amin j anin
Kesehat an ibu dan j anin
1 Kebut uhan
inf ormasi
kehamil an
(6)
Makanan yang harus dikonsumsi ibu
hamil
Mempersiapkan bayi cerdas
St imul asi ibu hamil agar j anin
t umbuh j adi bayi yang cerdas
Penyakit dal am kehamilan
Kehamilan risiko t inggi
persiapan persalinan, t empat , wakt u
dan biaya persalinan
Tumbuh kembang j anin
Doa
Cara meringankan rasa t idak nyaman
pada masa kehamil an
Senam hamil : kelas, wakt u dan
biayanya
Sel ul it
Pemulihan kesehat an dan st amina
pasca persal inan
Perawat an bayi baru: memandikan,
memakaikan popok, bedong
St erilit as dalam perawat an bayi
Orang yang membant u merawat bayi
Imunisasi: j enis dan kegunaan
Imunisasi: wakt u, t empat dan biaya
Tumbuh kembang bayi
Perkembangan berat badan dan
t inggi bayi
Pert umbuhan gigi
Perkembangan mot orik dan bahasa
bayi
Perkembangan kecerdasan bayi
Gizi bayi
Pol a makan dan makanan yang harus
diberikan
Cara mendidik anak
Pengalaman ibu lain dalam
pengasuhan bayi dan kabar bayi l ain
Doa
2 Pengasuhan
Bayi
Inf ormasi khusus, t ergant ung sit uasi
dan kondisi yang sedang dialami
pencari inf ormasi
(7)
a. Kebutuhan informasi Kehamilan
Sesuai dengan hasil penelit ian Levy (1998) t ent ang pencarian
inf ormasi kehamil an, perempuan yang menj adi inf orman dal am
penel it ian ini j uga menunj ukkan perhat ian t erhadap inf ormasi yang
berhubungan dengan cara mel indungi kepent ingan j anin dan diri sendiri.
Kebut uhan inf ormasi inf orman muncul karena mereka menginginkan yang
t erbaik bagi j anin yang dikandungnya. Hal t ersebut sesuai dengan yang
diungkapkan inf orman Ana:
“ …seng j enenge met eng per t ama yo mbak yo seng t er bai k gawe
aku ambek bayi ku yo pengen er o (yang namanya anak pert ama ya
mbak, yang t erbaik unt ukku dan bayiku ya aku ingin t ahu)
” (Ana).
Inf orman menemukan kebut uhan inf ormasi t ent ang kehamil an
bahkan sebel um mereka mengalami kehamil an. Inf orman membut uhkan
inf ormasi t ent ang persiapan kehamilan. Sebelum mengal ami kehamil an,
inf orman perlu menget ahui hal -hal yang akan dihadapi dal am kehamil an.
Terkadang, mereka j uga mengingi nkan inf ormasi mengenai t rik
mendapat kan bayi dengan j enis kel amin t ert ent u.
” sej ak sebelum kehamil an j uga sudah berpikir t ent ang it u. . t ent ang
gi mana caranya dapat kan anak laki-laki at au perempuan. .
gi t u. . . ” (Muna).
Inf orman yang menyadari kebut uhan inf ormasinya sej ak sebel um
kehamil an adal ah mereka yang t elah merencanakan kehamilan.
Kehamil an adalah hal yang mereka inginkan, dan mereka menant ikan
saat mereka mengal aminya. Ol eh karenanya, mereka menyadari bahwa
(8)
mereka memiliki kebut uhan inf ormasi t ent ang persiapan kehamil an,
masa kehamil an, dan persalinan.
Dan nant inya, pada saat kehamil an, beberapa inf orman
menginginkan inf ormasi t ent ang j enis kel amin j anin dal am
kandungannya. Kut ipan wawancara t ent ang hal ini adalah:
Pewawancara: ” ket ika masih hamil. .
pengen t ahu j enis kel amin, gak
mbak. . ?”
Muna: “ …
pi ngi n…”
Pewawancara: ” dan mencari t ahu?”
Muna: ” dan mencari t ahu. . dit anyakan ke dokt er kan ke dokt er
sampe t iga dokt er, wakt u it u. . . ”
Usia kandungan j uga merupakan salah sat u kebut uhan inf ormasi ibu
hamil . Seorang inf orman menyat akan
”
Pengen t ahu, usia kandungan saya ini berapa, soal nya saya sudah
t elat beberapa bulan kok hampir t iga bulan it u baru posit if ,
t ernyat a usia kandungan saya sudah berumur lima minggu. Dan
diket ahui. . it u. . kembar. ” (Al us).
Menget ahui usia kandungan adal ah hal pent ing. Semakin dini kehamilan
diket ahui, semakin dini pul a inf orman bisa mul ai bert indak unt uk
menj aga kesehat an dan kesel amat an j aninnya.
Jenis kel amin, di sisi lain, dinyat akan sebagai kebut uhan
inf ormasi karena inf orman t ahu bahwa hal t ersebut bisa didet eksi
mel al ui al at ul t rasonograf i (USG). Inf or man menget ahui bahwa al at
t ersebut sudah banyak digunakan ol eh bidan maupun dokt er spesial is
kandungan di Jombang. Maka, inf orman t ahu bahwa mereka bisa
memanf aat kan kemampuan alat t ersebut mel alui bidan maupun dokt er.
(9)
Lebih pent ing lagi, ket ika mereka sudah mengalami kehamil an,
inf orman memperhat ikan kondisi ibu dan j anin. Inf orman percaya bahwa
kondisi kesehat an ibu memberi pengaruh pada kondisi j anin yang
dikandung. Inf orman ingin memast ikan bahwa j aninnya dal am keadaan
sehat dan dia akan melahirkan bayi yang sehat dan normal . Pernyat aan
mereka t ent ang hal ini adal ah:
” . . . dan cara. . cara-cara, supaya. .
kepi ngi n mendapat kan j anin yang
sehat it u gimana. . . . ” (Alus)
”
kesehat ane bayi , i buni pun. . . (kesehat an bayi, ibunya. . . )” (Anis).
”
aku kan pengen nger t i per kembangane bayi yo pengen nger t i
kondi si ku. . . (aku kan ingin mengert i perkembangan bayi dan
kondisiku)” (Muna).
”
ngge. . anu. . set elah saya kok t el at . . saya ke dokt er parmin. . .
t erus. . o. . nggak
papa ini. . saya t akut kal o ada apa-apa. . . ndak
papa ini, sehat . . kat anya” (Ida)
” opo,
yo. . gimana bayinya set iap kesana. . kan t akut kal o cacat
git u. . oo. . sehat . .
di gi t uno pas i ku. . (wakt u it u diberit ahu sepert i
it u. . )” (Ida)
” sehat
nopo mbot en (at au t idak) dok. . . ngge masal ah kesehat an
ni ku. . kulo ngge t akok masalah kesehat an ni ku. . ” (Ida).
Tumbuh kembang j anin merupakan kebut uhan inf ormasi para
inf orman. Mereka mengungkapkan
” aku kan pengen ngert i perkembangan bayi. . . ” (Ana)
” t ent ang perkembangan j anin. . . ” (Alus)
” ya t ent ang apa ya. . pert umbuhan bayi. . j anin dalam kandungan. . . ”
(Muna)
Para inf or man menget ahui bahwa inf omasi t umbuh kembang ini
merupakan inf ormasi yang harus dicari. Set iap inf orman menunj ukkan
kesadarannya akan hal ini. Namun, inf orman Alus dan Muna menyat akan
dengan lebih rinci. Hal t ersebut t erj adi karena mereka hidup di
lingkungan dokt er dan bidan. Bagaimanapun j uga, inf orman lain pun
(10)
memahami bahwa mereka memerl ukan inf ormasi t ersebut karena
mereka senant iasa dihimbau unt uk memeriksakan kehamil an kepada
t enaga kesehat an.
Mengenai t umbuh kembang j anin, apa yang sedang t erj adi pada
j anin dal am usia kandungan t ert ent u merupakan inf ormasi yang perl u
diket ahui oleh inf or man. Dengan menget ahui t ahapan t umbuh kembang
j anin, inf orman j uga perlu memahami nut risi yang diperlukan dalam
set iap t ahapan t ersebut .
Unt uk menj amin kesehat an dan mengopt imal kan t umbuh
kembang anak, inf ormasi t ent ang gizi merupakan hal pent ing bagi para
inf orman. Jika asupan gizi ibu hamil sesuai, mereka berharap bahwa
j anin mereka mendapat kan gizi yang cukup. Para inf orman menyat akan
” ya. . asupan gizi dan pert umbuhan j anin it u. . kan it u berimbang
dengan perkembangan seluruh organ t ubuhnya dan ot aknya, kal o
gizi it u. . gizi apa namanya. . sepert i ini. Nant i perkembangan
j aninnya nant i unt uk ini. . unt uk ini. . git u. ” (Al us)
” Yang t erut ama asupan gizi unt uk j anin, unt uk pert umbuhannya,
agar lahir dengan normal dan t idak kekurangan suat u apapun. ”
(Al us)
“ …t r us maeme dospundi , gi zi ni pun. . . (t rus makanannya gimana,
gizinya. . . )” (Anis)
” . . apa. . nut risi makanan. . . ” (Muna)
Oleh karenanya, kebut uhan inf ormasi gizi ibu dan j anin
merupakan kebut uhan vit al bagi inf orman. Meskipun para inf orman
menunj ukkan t ingkat kebut uhan yang berbeda t erhadap inf ormasi
t ersebut , mereka menyadari bahwa inf ormasi t ent ang gizi ibu dan j anin
harus diket ahui. Hidup di Jombang dengan pusat pel ayanan kesehat an
yang mudah di j angkau (sepert i posyandu, pol indes dan puskesmas),
(11)
inf orman sudah berpikir bahwa inf ormasi gizi merupakan inf ormasi yang
pent ing unt uk diket ahui.
Namun, seringkali ibu menginginkan anak yang t umbuh cerdas
j asmani dan rohani, bukan hanya sekedar sehat dan normal . Hal t ersebut
menumbuhkan kebut uhan inf or masi lain, yait u t ent ang mempersiapkan
bayi cerdas dan bert akwa. Inf orman perl u t ahu cara menst imul asi ibu
hamil agar mel ahirkan bayi yang cerdas.
” iya, hal -hal khusus t ent ang perawat an bayi, t ent ang kehamilan. .
pert ama t ent ang kehamil an ya. . apa maksudnya. . t ent ang
perkembangan bayi dalam lahir. . dal am kandungan. . hal -hal apa
yang bisa mencerdaskan bayi. . mungkin bent uk-bent uk makanan. .
apa. . nut risi makanan. . at o st imul asi apa t erhadap ibu hamil
sehingga bisa mencerdaskan bayi dal am kandungan. . git u. . . ”
(Muna).
Inf ormasi t ent ang penyakit yang bisa diderit a oleh ibu hamil
merupakan sal ah sat u kebut uhan inf ormasi kehamil an. Set iap inf orman
menyat akan bahwa mereka mengal ami kehamil an yang relat if l ancar.
Namun, inf orman merasa perl u waspada t erhadap hal -hal yang
menimbulkan risiko t inggi dalam kehamilan.
” . . . hal-hal . . penyakit dalam kehamilan. . yang perlu diwaspadai
dalam kehamil an. . . ” (Muna).
Dan j ika seorang inf orman hamil t erdiagnosa memil iki risiko
t ersebut , maka mut l ak dia memili ki kebut uhan inf ormasi t ent ang
bagaimana menj alani kehamilan dengan kebut uhan khusus dan
mendapat kan bayi yang sehat .
Set iap inf orman mengalami kehamilan yang unik. Sat u sama lain
mengalami hal yang berbeda. Keluhan ringan sampai dengan berat
(12)
seringkal i t erdengar dari mereka. Kondisi-kondisi t ersebut menimbulkan
kebut uhan inf ormasi. Para inf orman mencerit akan
” Saya ini hamil, berat nya it u cuma sedikit . Karena apa? saya sul it
makan, padahal kal o bayi kembar it u minimal naik berat badannya
it u sat u bul an minimal dua kil o. Sedangkan saya it u sat u bul an sat u
kil o it u kadang naik kadang t urun. Jadi suami saya it u buingung. .
gimana, nant i bayi saya nant i di dalam kecil at au gimana. . git u. .
t rus akhirnya ya. . apa. . dianj urkan unt uk periksa ke spesialis set iap
bulannya” (Al us)
” wakt u it u sempat wakt u hamil yang pert ama it u t idak, belum
t ampak j aninnya, wakt u it u sampe didiagnosa gak ada j aninnya
dalam kandungan. . t ernyat a gak masalah. . t api saya langsung
t ermasuk mencari t ahu t ent ang penyakit it u . . wakt u it u. . saking
bingunge. . apa hamil di luar kandungan wakt u it u. .
nek gak KRT ya
it u. . makanya saya sampek bingung mencari inf ormasi dari
mana-mana wakt u it u. . karena ada permasal ahan dari. . it u. . . ” (Muna)
” pert ama kal i Sasa it u. . kan ada j ahit an. . l ho. . kok ada j ahit an. .
kan t akut
bi dane. . t erus t anya. . l ho dok, ini pasien ini anu kat anya
kok dari surat nya dokt erkan ada pengant ar. . normal . . o. .
iya. . normal . . it u
ndak papa. . akhirnya normal. . . ” (Ida).
Inf orman Alus mengal ami masal ah sulit makan ket ika hamil t ua,
sehingga dia merasa perl u menget ahui kondisi kesehat an j aninnya dan
bagaimana menggant ikan nut risi yang har usnya dit erima oleh j aninnya
melalui makanan. Inf orman Muna mencerit akan kebut uhan inf or masinya
ket ika seorang dokt er mendiagnosa bahwa j aninnya t idak t ampak di l ayar
USG. Selain it u, pengalaman operasi karena keguguran bagi inf orman Ida
menyebabkan kebut uhan inf ormasi khusus t ent ang persalinan yang t epat
bagunya.
Inf ormasi yang j uga t idak kalah pent ing adalah t ent ang persiapan
persalinan. Pil ihan mel ahirkan normal at au operasi merupakan salah sat u
kebut uhan inf ormasi. Bagi inf orman yang mengalami kehamilan lancar
dan sehat sert a t idak ada peringat an unt uk menj alankan operasi ket ika
(13)
persalinan, inf ormasi ut ama t ent ang persiapan persalinan yang mereka
but uhkan adal ah perkiraan wakt u kel ahiran.
Namun, bagi ibu hamil yang sebelumnya pernah mengalami
operasi di rahim, inf ormasi t ent ang cara persal inan apa yang l ebih cocok
baginya merupakan kebut uhan inf ormasi ut ama. Seorang inf orman
menut urkan
”
enggak, kan soalnya yang pert ama kan sudah t ahu kalo habis
operasi git u ya. . apa lahirannya bisa normal. . ? oo. .
gak papa. .
j ahit annya
gak papa. . dadi ni pun pert ama kal e kedua l ahi r i pun
normal . . . ” (Ida).
Inf orman t ersebut mengungkapkan kebut uhan inf ormasi t ent ang
pil ihan persal inan normal at au oper asi karena sebel umnya dia mengalami
operasi karena keguguran. Kebut uhan inf ormasi t ent ang mana yang lebih
baik, apakah menj alani operasi at aukah bersalin secara normal saj a
muncul t erhadap ibu hamil yang sebelumnya menghadapi operasi unt uk
mel ahirkan anaknya.
Selanj ut nya, inf orman membut uhkan inf ormasi t ent ang t empat
dan biaya persal inan. Hal ini t erj adi t erut ama kepada inf orman yang
direncanakan mengalami persalinan mel al ui operasi
sect i o cesar i a.
Karena biaya yang cukup j auh bedanya dengan persalinan normal, maka
persiapan persalinan melalui operasi t elah di mulai sej ak dini. Inf orman
menut urkan
” o. . iya. . sebel umnya. . saya sudah
nanya-nanya umur 3 bulan
it u. . . ” (Alus)
(14)
Dengan menget ahui perkiraan biaya yang harus dikel uarkan, mereka bisa
merencanakan cara mempersipakannya. Mereka j uga harus memilih
t empat dengan f asil it as dan dokt er yang sesuai. Ut amanya, mereka
memilih t empat persalinan yang dianj urkan oleh dokt er yang
menanganinya sel ama kehamilan unt uk memast ikan bahwa operasi akan
dil aksankan oleh dokt er yang sudah dipercaya t ersebut .
Selain t empat dan biaya, inf orman mempersiapkan persalinan
mereka dengan banyak berdoa. Para inf orman menyat akan bahwa
mereka perlu menget ahui doa yang harus dipanj at kan di masa
kehamil an. Doa t ersebut meliput i doa unt uk memohon keselamat an dan
kesehat an j anin besert a ibu dan memohon kelancaran dalam proses
persalinan.
” o. . iya. . saya. . kal o. . ini. . saran dari. . kal o dari ibu saya it u. . kalo
mau t idur disuruh membaca sholawat , 15 kali, shol awat nariyah,
t erus bangun t idur it u j uga disuruh membaca syahadat , supaya
nant i kalau melahirkan lancar. Kat a ibu saya sepert i it u, kal au dari. .
mert ua saya. . disuruh membaca. . it u l ho, mbak. .
l aahaul awal aqwwat ai l l aabi l l aahi l al i yyi l adzi m it u sambil
mengusapkan perut nya it u t iga kal i. Membaca it u, dalam sat u
kal imat it u diel us t iga kal i. . membacanya lima kali, set iap saat . ”
(Al us)
” t ent ang doa-doa, l angsung
di ur uki mas rul (suaminya). . . . ” (Ana)
Para inf orman mengaku bahwa mereka senant iasa berusaha
mel af alkan doa yang t el ah diaj arkan. Doa t ersebut khususnya unt uk
kesehat an dan keselamat an dunia akhirat bagi j anin. Bagi mereka,
memasrahkan diri dan j anin pada Yang Maha Kuasa adalah hal yang
harus.
(15)
Keadaan t ersebut dipicu oleh kebiasaan masyarakat Jombang
yang t ermasuk religius. Karena banyaknya pesant ren, Jombang t erkenal
hanya memil iki dua t ipe warga, yait u warga pesant ren dan warga yang
hidup di sekit arnya. Tent u saj a hal t ersebut mempengaruhi kebiasaan
yang mereka laksanakan, yait u kebi asaan yang bersif at isl ami at au
minimal masih berbau isl ami.
Berkait an dengan diri inf orman sendiri, beberapa kebut uhan
inf ormasi muncul. Pada awal kehamil an, seringkali inf orman mengalami
mual , munt ah, dan gej al a semacamnya. Menghadapi keadaan t ersebut ,
inf orman membut uhkan inf ormasi t ent ang cara meringankan kondisi yang
mereka kel uhkan. Keluhan l ain yang sering diungkapkan adalah
pegal-pegal badan di usia kehamil an t ua. Meskipun hal -hal t ersebut umum
t erj adi dan normal , namun mereka t et ap membut uhkan inf ormasi
mengenai cara yang bisa membuat mereka lebih nyaman dan menikmat i
kehamil an mereka.
”
gant i 2 seng t a’ t akokno, soal e kel uhane gant i 2, bi asae. Kadang
kan si ki l ku l i nu, kadang ngel u. . (yang saya t anyakan berbeda-beda,
karena biasanya, keluhannya beda. . t erkadang kakiku l inu,
t erkadang pusing. . . ” (Ana).
”
ngge kal e bu bi dan mawon. . kul o t anggl et . . ngge. . nopo seng kul o
r asaaken wakt u ni ku. . . (ya sama bu bidan saj a. . . saya t anyakan. .
apa yang saya rasakan wakt u it u. . . )” (Anis)
Masal ah l ain yang kerap dihadapi oleh inf orman yang mengalami
kehamilan adalah selulit . Sel ulit yang muncul di bagian t ubuh yang melar
mengikut i perkembangan rahim seringkali menj adi momok yang ingin
mereka basmi. Inf ormasi t ent ang bagaimana merawat kul it sej ak awal
(16)
kehamilan unt uk menghindari selulit dan bagaimana menghilangkan
sel ul it yang sudah muncul merupakan kebut uhan mereka. Inf orman Ana
dan Alus menyat akan
” wakt u i ku kan seng i ki mbak at hi k, gar et 2 nang wet eng. . t a’
t akokno bu bi dan (wakt u it u yang ini Mbak At hik, garis-garis di
perut . . aku t anyakan ke bu bidan)
” (Ana)
” . . . i ya, past i t er ut ama i t u. . past i per ut nya kan ada bi l ur -bi l ur
put i hnya i t u kal o mel ahi r kan . . ya i t u. . mungki n per ut saya t er l al u
besar . . j adi bi l ur nya i t u buanyak sekal i sampe ke at as i ni
l ho. . (menunj ukkan bagi an bawah dadanya) t r us sampe sekar ang i t u
ya. . bel um i l ang. . ya. . ndak papa memang mel ahi r kan. . t api ya. .
j adi l ai n. . . . ” (Alus)
Kini, senam hamil t elah dikenal luas, t ermasuk di Kabupat en
Jombang. Meskipun belum banyak ahli maupun t enaga inst rukt ur senam
hamil di daerah ini, namun keingint ahuan t ent ang pel aksanaannya t elah
muncul pada para inf orman. Mereka menget ahui bahwa senam hamil
akan berguna unt uk st amina dan persiapan kelahirannya.
Mereka membut uhkan inf ormasi t ent ang kel as senam hamil yang
bisa diikut i, kapan wakt unya, dimana t empat nya, dan berapa biayanya.
Sal ah seirang inf orman menyat akan
” ya saya dapat kan dari buku-buku it u kal o kehamil an. . ya
senam-senamnya j uga it u, cara supaya melahirkan nant i gak sakit . . habis
mel ahirkan it u. . ” (Alus).
Set elah melahirkan, inf orman masih j uga memerl ukan beberapa
inf ormasi yang bisa dimanf aat kan unt uk dirinya sendiri. Pemulihan
kesehat an dan st amina merupakan kebut uhan inf ormasi ut ama. Hal ini
karena st amina yang bagus akan menent ukan kemampuannya unt uk
mengasuh bayinya yang t elah lahir.
(17)
Bagi inf orman yang menj al ani operasi, inf ormasi mengenai
pemulihan kesehat an meliput i perawat an l uka j ahit an dan kegiat
an-kegiat an yang perlu dihindari at au harus dilakukan unt uk mempercepat
pemulihannya. Sat u inf orman menyat akan:
” . . . paling pemul ihan kesehat an ibu pascaoperasi kal o saya ya. . . ”
(Muna).
Baik inf orman yang bersalin secara normal maupun melalui
operasi memerl ukan inf ormasi t ent ang perawat an t ubuh pasca
persalinan. Cara menj aga st amina ket ika mengasuh bayi, misal nya,
merupakan inf ormasi yang sangat berguna bagi inf orman yang baru
melahirkan. Inf ormasi perawat an t ubuh secara t radisional j uga
merupakan inf ormasi yang diperhat ikan ol eh inf orman penelit ian ini.
” t erus. . apa ya. . cara merawat orang mel ahirkan. . unt uk ibunya. . . ”
(Ida).
Bagaimanapun j uga, sebagai bagian dari masyarakat Jawa, para
inf orman seringkal i mendengar inf ormasi t ent ang mit os-mit os yang
berhubungan dengan kehamilan. Inf or man Anis t ampak set uj u,
memperhat ikan, dana mengamini mit os-mit os t ersebut . Dia menyat akan
“ o. . engge. . t i ang sepahi pun ndawuhi t asek r umi yen. . nggee nek
medal dal u ngge mbot en kant uk mbak. . mangan nopo-mangan nopo
ngge kudu di j ogo. . ker sani medal i pun gangsar mbak. . i bune
kepenak. . . (o. . iya. . duluorang t ua memberit ahu. . ya. . kal au keluar
malam t idak boleh. . makanan yang dimakan harus dij aga. . supaya
kel uarnya l ancar, mbak. . ibunya nyaman. . . )
” (Anis)
” i ya. . ya. . pi ye i ko. . nek hami l gak ol eh anu. . kudu senden, si ki l e
kudu di cancang. . . (iya. . ya. . bagaimana. . kalau hamil t idak bol eh
anu. . harus bersandar, kakinya harus diikat )” (Ida).
(18)
Hidup dan t umbuh di l ingkungan yang masih rel at if t radisional
dan gaya hidup sederhana, kedua inf orman t ersebut memperhat ikan
perkat aan orang t ua yang umumnya adalah mit os. Mereka memat uhi
mit os t ersebut . Hal ini dipicuoleh kebut uhan af ekt if mereka mengenai
rasa ingin dihargai dan dibenarkan oleh orang t ua.
Salah sat u cont oh mit os adalah t idak bol eh memakan t el ur
sel ama hamil . Menurut mereka, hal t ersebut akan mempersulit
kelahiran. Padahal , mit os t ersebut bert ent angan dengan saran para
dokt er, yait u agar mengkonsumsi t el ur selama kehamil an demi
pemenuhan prot ein unt uk j anin.
Cont oh l ain adal ah memakan daun kemangi. Menurut mit os, Ibu
yang sedang mengandung t idak boleh mengonsumsi kemangi karena akan
membuat pl asent a hancur. Hal t ersebut sesuai dengan pendapat para
dokt er bahwa kemangi memang memberi pengaruh buruk unt uk
plasent a.
Kaki ibu baru melahirkan yang harus diikat , sebagai cont oh lain,
dimaksudkan supaya nant inya t idak t imbul varises. Padahal , varises biasa
muncul sej ak kehamil an. Karena beban berat dan peredaran darah di
kaki yang t idak lancar, maka muncul lah varises.
Karena berbagai ket idakcocokan t ersebut , beberapa inf orman
l ain t idak begit u saj a percaya pada mit os. Lat ar belakang pendidikan
pesant ren membuat mereka t idak mudah percaya akan hal gaib yang
t idak sesuai dengan aj aran Isl am dan logika. Islam mengaj arkan unt uk
(19)
senant iasa bel aj ar dan mengembangkan penget ahuan. Isl am mendorong
unt uk t idak memat uhi hal-hal yang masih belum j el as. Ol eh karenanya,
inf orman merasa lebih baik mengonf irmasikan mit os dengan t enaga
medis t erlebih dahul u sebel um menj alankannya. Inf orman Ana, Al us dan
Muna menunj ukkan hal t ersebut . Inf orman Muna menyat akan
” t ernyat a hal -hal yang it u kadang-kadang ada
bender nya
(benarnya). . memang bukan semuanya. . karena mit os. . mit os kan
ini kadang-kadang memang t erj adi. . t api kalo yang aneh-aneh yo. . .
gak percaya” (Muna).
Dengan demikian, kebut han nf ormasi kehamil an meliput i
kebut uhan inf ormasi t ent ang kesehat an j anin dan ibu, t umbuh kembang
j anin, persiapan kelahiran, doa, dan mit os. Pada umumnya, kebut uhan
inf ormasi kehamilan t ersebut muncul karena adanya kebut uhan kognit if
inf orman. Unt uk memenuhi kebut uhan kognit if , inf orman harus memil iki
penget ahuan baru yang bisa didapat kan dengan cara mendapat kan
inf ormasi. Penget ahuan baru t ersebut dibut uhkan unt uk kemudan
diapl ikasikan dal am menj alani kehamil an mereka.
b. Kebut uhan Informasi Pengasuhan Bayi
Pengasuhan bayi dimulai sej ak kelahiran. Namun, berbagai
kebut uhan inf ormasi t ersebut dikenali ol eh inf orman sej ak sebel um
kehamil an.
” . . . it u. . t ent ang pengasuhan anak. .
dadi sebelum hamil pun sudah
mulai mencari t ent ang
gi mana mengasuh anak. . apa. . mendidik
anak dan sebagainya. . psikisnya. . rohaninya. . iya. . . . ” (Muna).
(20)
Pernyat aan salah sat u inf orman t ersebut menunj ukkan beragam
kebut uhan inf ormasi mengenai pengasuhan bayi. Berbagai kebut uhan
inf ormasi l ain adal ah sebagaimana t eruraikan berikut ini.
Perawat an kesehat an dan st erilit as menj adi inf ormasi ut ama
yang harus diperhat ikan oleh ibu baru. Selain it u, pada masa-masa ini,
inf orman memerl ukan inf ormasi t ent ang perawat an bayi baru. Para
inf orman menj el askan
” . . . cara merawat si kecil . . nol sampe empat bulan. . . ” (Al us)
” . . . caranya memandikan bayi. . t rus cara merawat bayi. . . ” (Al us)
” pengasuhan bayi t ent ang perawat an bayi. . t erut ama neo nat us. .
art inya yang baru lahir gimana?. . . ” (Muna)
” yang pert ama ya. . merawat bayi. . pert amanya nggak bisa. . ya
ngert i, ya. . t ent ang perawat an bayi gimana. . cara memandikan. .
masih t akut . . ini dit inggal
yang t i nya, t erpaksa ini. . wes. . t a' wanek
wanekno. . suwe2 mal eh kendel dhewe. . . (saya beranikan diri. .
lama-kel amaan j adi berani)” (Ida)
” harus t ahu cara werawat bayi. . yang ut ama it u. . . ” (Ida)
Isu perawat an bayi baru t ersebut t erut ama mengenai cara
memandikan. Biasanya, sampai dengan t al i pusat bayi l epas, inf orman
mendapat kan bant uan bidan at au perawat at au dukun bayi unt uk
memandikan bayinya. Jika hal ini yang t erj adi, maka inf orman
membut uhkan inf or masi t ent ang orang yang kompet en unt uk
melaksanakannya. Kalimat yang menggambarkan ini adal ah
” . . . inf ormasi engkok yang mandikan ini aj a. . ini aj a. . git u-git u”
(Muna)
Namun, ket ika t idak lagi mendapat kan bant uan dal am
memandikan, inf orman perlu inf ormasi mengenai car a yang benar dalam
memandikan bayi yang belum bisa mengangkat kepal a. Inf ormasi
(21)
t ersebut dibut uhkan karena inf orman sebagai orang t ua harus t et ap
menj aga kebersihan dan keselamat an bayinya (Duvall dan Brent , 1980:
160-161). Tent u saj a, sel ain cara memandikan, mereka j uga
membut uhkan inf ormasi t ent ang t at a cara pemakaian popok maupun
bedong dan cara meminimalisasi kemungkinan kecelakaan yang bisa di
alami si kecil.
Kebut uhan inf ormasi t ent ang pemakaian popok, bedong, dan
set erusnya muncul t erut ama adanya kebimbangan pada para inf orman.
Kebimbangan t ersebut adalah mengenai cara yang benar unt uk
memakaikannya. Kebimbangan t erj adi karena para inf orman menyadari
adanya perbedaan t ent ang hal yang bol eh dan t idak boleh dil akukan
dal am perawat an bayi ant ara kebiasaan orang t ua j aman dahul u dengan
perkembangan dunia kesehat an saat ini.
Masyarakat Jombang, t ermasuk perempuannya, senant iasa
t erbuka akan perubahan. Salah sat unya adalah dal am hal perawat an
bayi. Jika hal yang dianj urkan oleh orang t ua sesuai dengan t radisi
mereka merupakan hal yang t idak dil arang dal am kedokt eran, maka
t idak masal ah bagi mereka unt uk memprakt ikkannya. Namun, ket ika hal
t ersebut bert ent angan, maka inf orman merasa membut uhkan inf ormasi
l ebih l anj ut t ent angnya.
Cont ohnya adal ah pemakaian bedong. Budaya Jawa
menganj urkan bayi dipakaikan bedong agar kakinya l urus. Menurut
medis, memang perlu bayi dipakaikan bedong, namun t idak unt uk alasan
(22)
agar kakinya lurus. Kaki bayi akan l urus dengan sendirinya pada usia si
bayi sudah membut uhkan kakinya unt uk berj al an. Bayi dipakaikan
bedong agar dia merasa hangat dan bi sa t idur nyenyak. Unt uk bayi yang
mal ah t erganggu j ika memakai bedong, para bidan t idak menganj urkan
unt uk membedongnya.
Lain lagi j ika mit os t ersebut berkait an dengan gurit a. Mit os
menyat akan bahwa gurit a harus dipakaikan pada bayi agar perut nya
ramping. Padahal, sangat normal j ika bayi sampai dengan anak-anak
memiliki perut yang agak menggel embung. Ket ika beranj ak remaj a,
perut akan t erbent uk t erut ama dengan bant uan ol ahraga. Lebih dari it u,
pemakaian gurit a yang t erl alu kencang (yang umumnya memang
dikencangkan) dikhawat irkan akan mengganggu pert umbuhan organ
dalam perut bayi dan met abolismenya.
Pada umumnya, inf orman akan lebih t enang dal am memat uhi
mit os j ika mereka menget ahui bahwa mit os t ersebut sesuai dengan
pendapat para ahl i kesehat an. Jika t idak sesuai, inf orman t erkadang
memat uhi mit os yang dikat akan kepadanya demi rasa hormat pada orang
t ua. Namun, j ika benar-benar bert ent angan dengan dunia kesehat an,
maka para inf orman memilih unt uk meninggalkan mit os t ersebut .
Hal ini disebabkan karena muncul nya kebut uhan af ekt if dan
kognit if secara bersamaan. Ingin dihargai oleh orang yang lebih t ua,
kebut uhan af ekt if inf orman, membuat inf or man memperhat ikan
inf ormasi mengenai mit os. Namun, unt uk bisa masuk akal mereka,
(23)
kebut uhan kognit if , inf orman perlu mendapat kan kebenaran mit os dilihat
dari sudut pandang medis.
Kebut uhan inf ormasi yang sangat pent ing unt uk ibu yang
mengasuh bayi adalah imunisasi. Imunisasi merupakan perlindungan
kedua bagi bayi set elah Air Susu Ibu (ASI). Menurut rekomendasi IDAI,
bayi seharusnya mendapat kan imunisasi pert amanya segera set el ah l ahir.
Set idaknya, bayi yang sehat sudah mendapat kan imunisasi pert amanya di
minggu pert ama kehidupan mereka.
Inf ormasi t ent ang imunisasi pert ama dan imunisasi-imunisasi l ain
merupakan inf ormasi yang dibut uhkan ol eh inf orman. Pernyat aan para
inf orman
” . . . t ent ang imunisasi. . . ” (Al us)
“
ngge saki ng i bu bi dane ngot en ni ku. . mbenj eng. . t anggal pi nt en
mr i ki . . mr i ki mal eh… (ya dari bu bidan. . besok. . t anggal berapa
kesini. . kesini lagi. . . )” (Ida).
Inf ormasi t ent ang imunisasi ini meliput i berbagai hal . Hal
pert ama adalah j enis imunisasi apa saj a dan unt uk perl indungan apa saj a
yang harus diberikan pada bayi. Selain it u, umumnya inf orman
memerl ukan inf ormasi t ent ang wakt u, t empat , dan biaya imunisasi.
Selain memiliki posyandu di set iap kel urahan, Jombang j uga
memiliki t idak kurang dari lima dokt er anak yang melayani imunisasi di
prakt ek pribadinya. Sal ah sat u dokt er anak senior bahkan berskal a
int ernasional. Dia seorang dut a WHO. Pada prakt ek pribadinya, dia
mempersil akan warga Jombang yang mampu mendapat kan bagi bayinya
j enis imunisasi t erkini dengan harga yang masih mahal .
(24)
Bagi inf or man yang memanf aat kan j asa puskesmas dan posyandu,
inf ormasi yang dibut uhkan adal ah t ent ang kapan dan dimana posyandu
akan digel ar dan imunisasi apa saj a yang dilayankan. Bagi inf orman yang
mengimunisasikan anaknya ke dokt er anak, maka kebut uhan
inf ormasinya adalah kapan si bayi harus diimunisasi lagi dan berapa biaya
unt uk imunisasi sel anj ut nya. Inf ormasi t ersebut dibut uhkan t erut ama
j ika imunisasi yang akan diberikan adal ah imunisasi t ambahan dan
produk baru yang masih rel at if mahal .
Sebagaimana kebut uhan inf ormasi ket ika hamil , inf ormasi
pent ing bagi para ibu yang mengasuh bayi adalah t ent ang t umbuh
kembang bayi. Tumbuh kembang bayi adalah segal a perubahan yang
t erj adi pada anak, dil ihat dari berbagai aspek f isik, mot orik, bahasa,
emosi, kognit if , dan psikososial bayi (Indiart i, 2007: 216). Oleh karena
it u, inf ormasi yang berkait an sangat pent ing unt uk diket ahui ibu, sebagai
modal kesiapan unt uk mengasuh bayinya. Inf orman menyadari
” . . t erus. . ini. . t ent ang perkembangan. . ini. . banyak sekali. . .
t ent ang pert umbuhan ot ak" (Alus).
Perubahan yang pesat pada t ahun pert ama kehidupan manusia
sangat perlu dipahami. Dalam t ahapan usia t ert ent u, bayi mengalami
karakt erist ik t umbuh kembang t ert ent u.
” . . t erus. . ini. . t ent ang perkembangan. . " (Al us)
” . . . t ent ang anak sat u bul an mul ai apa. . dua bul an mulai
apa. . git u. . . . ” (Al us)
” . . . dari nol
sampe empat bul an, kemudian empat bul an sampe
berapa bul an. . git u. . ada s
ampe umur dua t ahun. . it u saya baca. . . ”
(Al us).
(25)
” . . . it u pent ing dan t umbuh kembang bal it a. . dadi t ahapan-t ahapan
t umbuh kembang balit a. . it u pent ing bagi seorang ibu. ” (Muna)
Inf orman penel it ian menyat akan bahwa mereka membut uhkan
inf ormasi t ent ang perkembangan kemampuan mot orik dan bahasa bayi.
Ut amanya, inf ormasi perkembangan yang ingin mereka ket ahui adalah
t ent ang perkembangan kecerdasan bayi. Dengan mendapat kan inf
ormasi-inf ormasi t ersebut , ormasi-inf orman diharapkan bisa mengusahakan t umbuh
kembang bayi secara opt imal.
Terkadang, inf orman mengalami masalah dal am perkembangan
anaknya. Mengenai perkembangan mot orik bayi, misalnya, inf orman Alus
mencerit akan
” Dulu wakt u anak saya belum wakt u it u lho belum dua bul an it u
kepal anya sudah gini2, saya t akut . Saya konsult asikan ke dokt er,
kepal anya pengen diangkat dokt er. , t rus masih bayi it u suka
mengej an, , ndak kenapa-kenapa it u mengej an. . lho, gak buang air
it u kok mengej an, kenapa? O. . gak papa, , lama-l ama nant i ilang
sendiri, dia kan berusaha ngangkat kepalanya gini it u sambil
mengej an. . t erus dit aruh lagi. . .
padal an kat a dokt ernya gak boleh
belum wakt unya. ” (Al us).
Kebut uhan inf ormasi dal am hal ini meliput i inf ormasi t ent ang
skala pert umbuhan berat dan t inggi badan bayi yang sehat . Inf ormasi
t ent ang berapa banyak seharusnya berat badan naik dan t inggi badan
dan l ingkar kepal a bert ambah pada t iga bulan pert ama, t iga bulan
selanj ut nya, dan set erusnya merupakan kebut uhan inf ormasi yang
pent ing. Inf ormasi t ersebut adalah unt uk mengont rol dan mengawasi
pert umbuhan bayi. Dengan demikian, j ika pert umbuhan t idak sesuai, ibu
(26)
bisa segera berkonsult asi pada individu yang kompet en, sepert i bidan
at au dokt er.
Inf ormasi t ent ang pert umbuhan f isik yang pent ing dan dialami
ket ika masih bayi merupakan sal ah sat u kebut uhan inf ormasi inf orman
yang mengasuh bayi. Sebagai cont oh, inf orman Alus menyat akan bahwa
dia penasaran t ent ang inf ormasi mengenai pert umbuhan gigi pada bayi.
” l ha ini kat anya mul ai t umbuh gigi it u mul ai enam bulan, kan. . anak
saya t iga bulan it u yang pinggir-pinggirnya sini it u sudah kel uar
put ih-put ih it u. . kat anya orang-orang. . kalo t umbuh gigi yang
pert ama kal i it u kan dari depan. . saya ini j uga bingung. Kok dari
samping. . t erus. . ini belum saya konsult asikan ini masal ah gigi ini
mbak” (Alus).
Opt imal isasi t umbuh kembang bayi t ersebut t ent unya harus
didukung dengan gizi yang cukup bagi bayi. Pemenuhan kebut uhan
f isiologis bagi bayi t ersebut merupakan t anggung j awab ibu. Kebut han
f isiologis bayi t ersebut memicu t imbulnya kebut uhan kognit if ibu.
Kebut uhan kognit if ibu memot ivasi t umbuhnya kebut uhan inf ormasi.
Dalam hal ini, kebut uhan inf ormasi inf orman adalah mengenai
j enis dan porsi nut risi yang sebaiknya dit erima oleh bayi, mengenai air
susu ibu (ASI), susu f ormul a, dan j enis makanan sert a pola pemberian
makan bagi bayi 6 bulan ke at as. Para inf orman menj el askan
” Soal gizi bayi ini inf ormasinya saya dapat kan ya wakt u imunisasi
sepert i ini t adi saya t anya-t anya, mul ai berapa bul an dok. . bol eh
dikasih makan. . . . ” (Al us)
(27)
Di ant ara lima kebut uhan inf ormasi t ersebut , inf ormasi
mengenai ASI merupakan inf ormasi yang pal ing mendapat kan perhat ian
para ibu, t erut ama t ent ang bagaimana memperl ancar ASI.
” Lha ASI saya ini t idak begit u lancar, anak saya kalo minum saya it u
nangis soal nya anak saya it u lahirnya kecil, t erus disarankan dokt er
it u minum susu t ambahan. ” (Alus)
“ ngge. . mi ke cek bancar . . j amu. . j amu j awi ngot en ni ku l ho
mbak. . t en nggene nar odo mr i ku… gepyok (ya. . susunya bel um
lancar . . j amu. . j amu j awa it u lho mbak. . di t oko narodo sit u. .
gepyok)” (Anis)
” kul o semer ap saki ng i bu. . . nopo-nopo ni ku. . j amu kuni r . .
ase. . m. . . (saya t ahu dari ibu. . apa it u. . j amu kunir. . asam. . . )” (Anis)
“ iya. . kat anya orang-orang dul u mbak. . anu. . mor o sepuh kul o. .
sampean anu. . susune di uyet -uyet . . (mert ua saya. . kamu anu. .
susunya dipij at -pij at ) umur berapa. .
hamilnya umur. . pun besar,
kok. . sudah t uj uh bul an. .
di masage t a opo. . di pi j et i . . kat ek ASIne
yo gak pat ek l ancar (di massage at au apa. . dipij at . . ASInya memang
ya t idak begit u l ancar)”
(Ida)
Kabupat en Jombang t elah berhasil dengan baik dal am
menghimbau para ibu unt uk memberikan ASI ekskl usif . Hal ini
sebagaimana t ert era dalam prof il kesehat an Kabupat en Jombang t ahun
2006 yang menyat akan bahwa prosent ase ibu yang memberikan ASI
ekskl usif adalah 64, 92%. Penget ahuan t ent ang pent ingnya ASI esklusif
yang diberikan kepada warganya membuat para ibu yang mengasuh bayi
berusaha memberikannya unt uk bayinya. Oleh sebab it u, para inf orman
menyadari inf ormasi t ent ang cara memperbanyak ASI sebagai inf ormasi
yang mereka but uhkan.
Ket ika t idak bisa memberikan ASI dengan baik pada bayinya, Ida
membut uhkan inf ormasi t ent ang PASI (penggant i ASI). PASI adalah susu
f ormula khusus unt uk bayi. Bagi bayi yang al ergi t erhadap susu sapi, ibu
(28)
bisa memberikan susu f ormula unt uk bayi yang berbahan dasar kacang
kedelai.
” o. . iya. . suami saya yang ngenet sekarang t ent ang it u. . PASI,
pendamping ASI. Suami saya it u sel al u mencari inf ormasi t ent ang
it u. . apa saj a yang bagus unt uk bayi. . t erut ama ini. . punya anak kan
pingin ananya pint er—pint er. . sehat . . ya. .
wi s. . namanya orang t ua
kan pengennya sepert i it u ya nyari inf orma. . si aj a. ” (Alus)
” Dicoba wakt u diseling kal e separo-separo nganggi SGM, separo
S-26, kok
anu. . kok mencret . . dadi gak cocok kar o SGMe… dospundi ?
Ngge… SGM mbot en di sukaaken mal eh (j adi t idak cocok dengan
SGMnya. . bagaimana? Ya. . SGM t idak diberikan l agi)” (Ida)
Ket ika bayi sudah wakt unya mengonsumsi makanan l ain sel ain ASI
maupun PASI, maka kebut uhan inf ormasi bert ambah yait u t ent ang MP ASI
(Makanan pendamping ASI). Inf ormasinya meliput i pola pemberian
makanan dan j enis makanan yang seharusnya diberikan kepada bayi.
Inf orman menut urkan
” . . . makanan dan ASI. . . ” (Alus).
” . . . pemberian makanan pada bayi. . . ” (Muna)
Dal am hal opt imal isasi t umbuh kembang secara psikis dan rohani,
inf orman membut uhkan inf ormasi t ent ang cara mendidik anak. Inf orman
memerl ukan inf ormasi unt uk membant unya mendidik anak sej ak masih
bayi sehingga anak bisa t umbuh sebagai manusia yang bert akwa dan
bermlisan. Inf orman Muna mencont ohkan:
” . . . t ent ang sepert i mendidik buah hat i al a nabi, kayak git u2. . cara
mendidik anak f audzil adzim, . . . dengan l at ar bal akang
basi c yang
agama, dadi bagaimanapun it u sangat . . . ” (Muna)
” cara mendidiknya dan mengasuh nant i gimana?” (Muna)
” . . . j adi mencari inf ormasi gimana sebet ul nya cara mendidik anak
dengan j arak yang dekat . . . ” (Muna)
(29)
Seringkali, inf orman merasakan keingint ahuan t ent ang kabar bayi
l ain. Inf or man Ana menj elaskan
” . . . l ha ngobr ol ambek i bu-i bu pas cer i t o anakku sak mene wes i so
ngene. . i so ngunu (. . . lha berbincang dengan ibu-ibu lain, wakt u
mereka cerit a anakku sudah bisa begini. . bisa begit u. . )” (Ana)
” iya. . dari sodara-sodara j uga t ent ang it u. . t ent ang kebiasaan. . kal o
anak kecil gak boleh begini. . gak bol eh git u. . ” (Al us)
Kebut uhan inf ormasi inf orman dal am hal ini adalah t ent ang pengal aman
ibu lain t ent ang bayi mereka. Inf ormasi t ersebut dimaksudkan unt uk
memenuhi kebut uhan af ekt if inf orman.
Ket ika Inf ormasi menunj ukkan bahwa pengalaman ibu l ain
t ent ang bayinya adalah sama dengan inf orman, maka inf orman merasa
aman bahwa bayi dan dirinya sendiri j uga baik-baik saj a sebagaimana
bayi dan ibu yang l ain. Perasaan aman muncul ket ika inf orman merasa
bahwa dirinya sudah mel akukan hal yang benar. Lebih j auh l agi,
inf orman but uh rasa dihargai oelh or ang l ain at as prest asi mereka yang
sama at au l ebh baik dari ibu lain dalam hal pengasuhan bayi.
Sebagaimana kebut uhan inf ormasi ket ika sedang hamil dan
menghadapi persal inan, inf orman j uga membut uhkan inf ormasi t ent ang
doa yang dipanj at kan unt uk kepent ingan bayi yang sedang diasuhnya.
Inf orman menyat akan
” . . . t r us, kadang kan l ar e t asek al i t . . bar u dados i bu. . pengen
semer ap ngge dungo2 ne. . . (. . . t erus, t erkadang kan anak masih
kecil, baru j adi ibu. . ya, ingin t ahu doa-doanya. . . )
” (Anis)
” doa-doa iya. . ” (Muna)
” . . . it u mest i ada yang doa-doa yang disit u, supaya menj adi ibu yang
baik, git u. ” (Muna)
(30)
Inf orman membut uhkan inf ormasi khusus ket ika mereka sedang
menghadapi sit uasi t ert ent u, misal nya yang sul it bagi mereka, dal am
pengasuhan bayi. Sebagai cont oh, inf orman Muna dalam penel it ian ini
membut uhkan inf ormasi t ent ang cara mendidik dan merawat anak yang
berdekat an j arak usia dan cara mengusahakan opt imalisasi t umbuh
kembang anak pert amanya. Inf orman Muna menut urkan
” ya. . pada wakt u it u gini. . . kan, ket ika. . . gak nyangka sebet ulnya. . .
kok hamil . . moro-moro yo, kan sebet ulnya emang gak KB. . . ya
KBnya kal ender ya. . . cuman t ernyat a kan gagal, hamil. Hamil
set el ah anak umur t uj uh bulan. . . Lha wakt u it u ada ket akut an. . .
gimana nant i? Git u. . l ha nomor sij i kasihan kakaknya. . j adi mencari
inf ormasi gimana sebet ulnya cara mendidik anak dengan j arak yang
dekat . . . . ” (Muna)
” seng anak pert ama. . anak kedua bagus. . seng anak pert ama it u
kan dia al ergi susu sapi, pake susu soya. . mungkin karena rasanya
kan soya gak begit u enak. . sehingga kan volumenya dia minum
mungkin kurang dan dia anaknya sangat akt if . . mungkin kebut uhan
ant ara kalori ambek masuk dan keluarnya t idak berimbang sehingga
pert umbuhannya t idak opt imal. pert umbuhannya ya. . yang gak
opt imal . . nek perkembangane opt imal . . ant ara kondisi mot orik,
perilaku, kecerdasan. . it u opt imal. . t api pert umbuhannya dia dari
segi f isiknya t idak opt imal . . anak pert ama it u. . . . ” (Muna)
Maka, kebut uhan inf ormasi pengaushan bayi mel iput i berbagai
aspek. Pert ama adal ah kebut uhan inf ormasi mengeani perawat an bayi.
Kedua adalah t ent ang t umbuh kembang bayi yang berhubungan dengan
imunisasi dan gizi bayi. Kemudian, inf ormasi lain yang dibut uhkan adalah
mengenai pengalaman ibu lain dalam pengasuhan bayi. Terakhir,
inf orman masih t et ap memil iki kebut uhan inf ormasi t ent ang doa dan
mit os.
Kesimpulannya, kebut uhan inf ormasi kehamilan dimot ivasi oleh
kebut uhan kognit if inf orman. Sedangkan, selain dipicu oleh kebut uhan
(31)
kognit if , kebut han inf ormasi pengasuhan bayi j uga muncul karena adanya
kebut uhan af ekt if . Dalam hal ini, kebut uhan af ekt if muncul karena
t erpenuhinya kebut uhan kognit if mereka, mengenai penget ahuan
t ent ang pengasuhan bayi dengan baik dan benar.
2. Sumber Informasi Informan
Sumber inf ormasi yang dimanf aat kan oleh inf orman dibedakan
menj adi dua macam, yait u sumber inf ormasi t erekam dan sumber
inf ormasi personal. Sumber inf ormasi t erekam bisa berupa media cet ak
maupun el ekt ronik. Sumber inf ormasi personal bisa merupakan sumber
inf ormasi personal f ormal dan personal inf ormal . Berikut adal ah t abel
sumber inf ormasi yang diikut i dengan uraian pembahasannya.
Tabel 4. 2 Sumber Inf ormasi Kehamil an dan Pengasuhan Bayi
bagi Inf orman
No Jenis sumber inf ormasi
Det ail sumber inf ormasi
Buku
Maj alah
Brosur
Media cet ak
Koran
Televisi
1 Sumber
inf ormasi
t erekam
Media
el ekt ronik
int ernet
Dokt er
Bidan
Formal
St af pemasaran produk
minuman dan makanan bayi
Orang t ua
Suami
Saudara
Teman
2 Sumber
inf ormasi
personal
inf ormal
Dukun bayi
(32)
a. Sumber Informasi Terekam
Sebagaimana t el ah disebut kan, inf orman memanf aat kan sumber
inf ormasi t erekam unt uk memenuhi kebut uhan inf ormasinya. Sumber
inf ormasi t erekam t ersebut berupa media cet ak maupun media
elekt ronik. Buku, maj al ah, koran dan brosur merupakan media cet ak
yang dimanf aat kan sebagai sumber inf ormasi. Di sisi l ain, media
elekt ronik yang dimanf aat kan adalah t elevisi dan int ernet .
Media cet ak yang ser ing dikonsumsi ol eh inf orman adalah buku
dan maj al ah. Buku merupakan sumber inf ormasi t erekam yang umum
dimanf aat kan oleh inf orman.
” dan saya. . buku-bukunya ibu it u kan banyak j adi saya bisa
mendapat kannya langsung dari buku it u j uga. . . ” (Alus)
” t ent ang kehamil an it u. . ya saya dapat kan dari buku-buku it u kal o
kehamil an. . . . ” (Alus)
” dari buku dan maj alah. . kebanyakan. . . ” (Muna)
” kadang-kadang mencari buku-buku it u. . t ent ang pengasuhan anak. .
dadi sebel um hamil pun sudah mulai mencari t ent ang gimana
mengasuh anak. . apa. . mendidik anak dan sebagainya. . . ” (Muna)
” . . . yang saya punya buku-buku it u kebanyakan mest i buku-buku dari
pengarang isl am, art inya masih ada t ent ang. . . ” (Muna)
” dari buku-buku kedokt eran yang saya punya. . buku t ent ang
kandungan” (Muna)
Koran j uga merupakan sumber inf ormasi yang dimanf aat kan ol eh
inf orman. Berikut adalah penut uran inf orman
” seandainya kayak t emen saya punya ini. . (menunj ukkan f ot okopi
gunt ingan art ikel) ya saya pinj em. . t rus saya f ot okopi. . . ” (Alus)
” dapet dari koran. . kayak gini (Al memperl ihat kan f ot okopi art ikel
koran) unt uk saya f ot okopi. . git u” (Alus)
(33)
Selain buku dan koran, media cet ak yang seringkal i dikonsumsi
adal ah maj al ah. Inf orman memilih bahan bacaan yang menyaj ikan
inf ormasi t ent ang kehamil an dan pengasuhan bayi.
” maj al ah ayah bunda
seng sembi l an bul an menakj ubkan” (Ana)
” dari buku dan maj alah. . kebanyakan. . . ” (Muna)
Selain it u, brosur di biasa ada di pusat layanan kesehat an j uga
mendapat kan perhat ian inf orman.
” . . . brosur-brosur. . ya hanya membaca
t hok. . t api gak
memperhat ikan. . t api
ngge angsal t ambahan penget ahuan. . . ” (Ida)
Jombang adal ah kot a kecil . Di kot a ini, buku t idak menj adi
barang ut ama yang dicari. Budaya membaca masih cukup asing.
Masyarakat l ebih banyak berkut at dengan pemuasan kebut uhan
primernya. Secara perlahan masyarakat Jombang t el ah bergerak menuj u
t ingkat ekonomi yang l ebih mapan t et api buku kel ihat annya masih
dianggap sebuah kemewahan.
Kondisi umum t ersebut j uga t ergambarkan dari para inf orman
penel it ian ini. Inf orman yang sarj ana dan berkecukupan saj a, yait u Muna
dan Alus, yang mengonsumsi buku. Mereka menyadari bahwa mereka bisa
mendapat kan banyak inf ormasi mel al ui membaca. Bagaimanapun j uga,
inf orman l ain t idak biasa membaca dan t idak mengusahakan akses
t erhadap media cet ak t ert ent u. Akses t erhadap media cet ak sebagai
sumber inf ormasi hanya mereka dapat kan j ika ada orang l ain yang
memnunj ukkan at au member ikan pada mereka.
(34)
Media el ekt ronik yang lazim dikenal dan dinikmat i adalah
t elevisi. Dibandingkan dengan radio, inf orman lebih memil ih t el evisi
sebagai sumber inf ormasi kehamilan at au pengasuhan bayinya.
Tayangan-t ayangan khusus yang menyaj ikan inf or masi yang berkait an
dengan kehamilan dan pengasuhan bayi mendapat kan perhat ian t ert ent u
bagi inf orman.
” ser i ng se mbak, pas onok acar a TV seng bayi -bayi , i bu dan bayi
ngonoi ko, ser i ng aku nont ok ngono i ko seneng. . . (Sering kok mbak,
wakt u ada acara t elevisi yang bayi-bayi, ibu dan bayi it u, sering
saya menont on t ayangan sepert i it u senang. . . )” (Ana)
” iya. . kal o sabt u it u kan banyak ya acara t ent ang ibu dan anak it u. .
saya liat t v it u. ” (Alus)
”
at o kadang-kadang pas j am-j am ist irahat ada acara t i vi kayak apa
misalnya
ki d and mom it u kan misal nya. . pas ada wakt u l uang. . it u
bisa. . . ” (Muna)
” Iya, nont on
t i vi ngge memperhat ikan iklan. . . ” (Ida)
Terkadang, bahkan kal eng susu merupakan sumber inf ormasi
” biasane seng t en kal eng susu. . dibaca j uga. . t akarannya berapa. .
kan t akut nant i kalo t idak sesuai. . . . ” (Ida)
Frekuensi maupun rut init as menont on t elevisi t idak membuat
seorang inf orman mencari at au mendapat kan inf ormasi lebih banyak
daripada yang j arang menont on t elevisi. Televisi bisa menj adi sumber
inf ormasi yang ef ekt if ket ika inf orman bermaksud unt uk menel usuri
inf ormasi di t el evisi, t erut ama pada t ayang-t ayangan t ert ent u yang
berhubungan dengan kehamil an dan pengasuhan bayi.
Int ernet j uga merupakan sumber inf ormasi bagi para inf orman.
Inf orman mencerit akan
(35)
” o. Iya. . suami saya yang ngenet sekarang t ent ang it u. . PASI,
pendamping ASI. Suami saya it u sel al u mencari inf ormasi t ent ang
it u. . apa saj a yang bagus unt uk bayi. . t erut ama ini. . punya anak kan
pingin anaknya pint er—pint er. . sehat . . ya. . wis. . namanya orang t ua
kan pengennya sepert i it u ya nyari inf orma. . si aj a. t rus diprint kan,
di bawa pulang, aku disuruh baca” (Al us)
” ya. . kalo dari int ernet mencari. . t api j arang sekali. ” (Muna)
Inf orman memanf aat kan int ernet di warung int ernet maupun di
t empat kerj a. Jika t idak sempat mengakses int ernet unt uk memperol eh
inf ormasi, inf orman memint a orang l ain unt uk mengakses dan kemudian
melaporkan hasil aksesnya pada inf orman.
Sej ak t ahun 2000an, warung int ernet semakin menj amur di
Jombang. Pada awal nya, pel anggan walung int ernet adal ah para
mahasiswa. Namun, pada perkembangannya, selain para pelaj ar, warga
umum j uga sudah mul ai memanf aat kannya. Hal t ersebut t erdorong ol eh
murahnya harga akses yang mencapai Rp. 10. 000, - unt uk enam j am
pemakaian.
Selain it u, kebanyakan kant or pemerint ahan menyediakan akses
int ernet . Akses t ersebut berupa j aringan LAN maupun nirkabel. Demikian
pula banyak kant or swast a lain. Oleh karenanya, int ernet merupakan
sal ah sat u sumber inf ormasi yang diperhit ungkan ol eh para inf orman.
Pemanf aat an sumber inf ormasi t erekam ol eh inf orman
didasarkan pada beberapa pert imbangan. Pert imbang pert ama adalah
kemudahan akses. Misalnya, Buku yang sudah dimil iki merupakan pilihan
pert ama sebagai sumber inf ormasi daripada buku yang harus dibel i. Hal
ini j uga menunj ukkan bahwa biaya merupakan f akt or pert imbangan dan
(36)
mengakses sumber inf ormasi t erekam. Buku yang mahal dan akses
int ernet yang membut uhkan biaya t idak dimanf aat kan ol eh semua
inf orman. Namun, semua inf orman memanf aat kan brosur at au buku
panduan lain yang didapat kan secara grat is.
b. Sumber Informasi Personal
Hasil penel it ian menunj ukkan bahwa inf orman memil iki dua
macam sumber inf ormasi personal . Sumber inf ormasi personal pert ama
adal ah sumber inf romasi personal f ormal , yait u t enaga kesehat an dan
st af penj ualan produk minuman dan makanan unt uk ibu hamil dan
bat it a. Sumber inf ormasi personal yang kedua adalah orang-orang yang
dit emui inf orman sehari-hari. Mereka adalah orang yang t erlibat dal am
percakapan sehari-hari bersama inf orman (sumber inf ormasi personal
inf ormal ).
Sumber inf ormasi personal f ormal bagi inf orman adalah dokt er
dan bidan. Dokt er spesialis kandungan dan dokt er spesial is anak
merupakan sumber inf ormasi yang bisa mereka andal kan. Inf orman
menganggap bahwa dokt er spesial is sangat kompet en unt uk memberikan
inf ormasi yang berkait an dengan kehamil an dan pengasuhan bayi,
t erut ama dalam bidang kesehat an.
” dan set el ah posit if it u saya bawa ke dokt er spesialis kandungan,
saya
usg. . . ” (Alus)
” saya pas periksa habis apa. . operasi it u. . pas periksa habis operasi
t u. . ini dihil angkan pake apa dokt er? t rus disuruh ngasih baby oil . . . ”
(Al us)
(37)
” . . . saya t anya-t anya, mulai berapa bulan dok. . bol eh dikasih
makan. . . ” (Al us)
” dit anyakan ke dokt er kan ke dokt er sampe t iga dokt er, wakt u
it u. . . ” (Muna)
” sat u bul an sekal i ke dokt er kandungan. . ket ika hamil. . j adi sel al u
bert anya akt if t ent ang perkembangan bayi, ibu, wakt u it u. ” (Muna)
” ngge. . anu. . set el ah saya kok t el at . . saya ke dokt er parmin. . . ”
(Ida)
Inf orman Al us menyat akan bahwa dokt er adalah sumber
inf ormasi yang dia t emui ket ika sumber inf ormasi personal yang l ain
t idak bisa memberikan j awaban.
Bagaimanapun j uga, bagi inf orman Ana dan Anis, dokt er bukan
merupakan sumber inf ormasi ut ama mengenai kesehat an. Mereka hanya
ke dokt er j ika benar-benar harus. Namun, sampai saat ini mereka t idak
memiliki pengal aman berkomunikasi dengan dokt er mengenai kehamilan
dan pengasuhan bayi.
Bidan merupakan sumber inf ormasi ut ama mereka di bidang
kehamil an dan pengasuhan bayi. Dengan j el as, para inf orman
menyat akan
” yo aku t akok-t akok nang bidan ngunu. . . ” (Ana)
” ngge kale bu bidan mawon” (Anis)
“ ngge. . t anggl et . . t en bu her (nama bi dan) mr i ku. . . (ya. .
bert anya. . pada bu her. . . )” (Anis)
”
he-eh, biasane dari bidan-bidan. . kan mereka kan lebih. .
pengalamannya kan lebih banyak. . dan
udah biasa merawat
bayi. . . ” (Muna)
”
cur hat e. . ya dengan umi . . orang t ua. . t rus ke bidan-bidan” (Muna)
”
ngge saki ng i bu bi dane ngot en ni ku. . mbenj eng. . t anggal mr i ki . .
mr i ki mal eh… (ya dari ibu bidannya it u. . besok. . t anggal sekian
kesini. . kesini lagi. . . )” (Ida)
”
t er us bi dane ngut us nyusoni . . . (t rus bidannya menyuruh
(38)
Bidan adalah t enaga kesehat an t erdidik dan t erl at ih yang sangat banyak
membant u dal am kesehat an ibu dan anak.
Di Kabupat en Jombang, t enaga bidan merupakan uj ung t ombak
program kesehat an ibu dan anak (KIA). Menyebar di sel uruh daerah
Kabupat en Jombang, bidan mendapat kan prosent ase t erbanyak dal am
pemeriksaan kehamil an dan penol ongan persal inan dibandingkan dengan
dokt er dan dukun bayi. Bidan j uga merupakan pendamping dukun bayi
yang t erlat ih, yang diij inkan oleh Dinas Kesehat an unt uk membant u
persalinan.
St af pemasaran at au seringkali disebut
sel es ol eh warga Jombang
j uga menj adi sumber inf ormasi bagi inf or man. Inf or man Alus memiliki
pengalaman dalam hal ini
” ya, sebel umnya saya kan sudah dikasih sal es dari prenagen it u
caranya memandikan bayi. . t rus cara merawat bayi. . dari nol sampe
empat bulan, kemudian empat bulan sampe berapa bul an. . git u. . . . ”
(Al us)
St af pemasaran produk makanan dan minuman unt uk ibu hamil,
menyusui, dan bayi bisa dij adikan sal ah sat u sumber inf ormasi ol eh
inf orman. Para st af t ersebut memiliki banyak inf ormasi t ent ang bayi.
Mereka adalah t enaga pemasaran t erl at ih yang memil iki penget ahuan
umum yang l uas mengenai kehamilan dan pengasuhan bayi. Sel ain bisa
memberikan inf ormasi secara lisan, mereka j uga memil iki berbagai buku,
brosur, dan bahan bacaan l ain yang bisa dibagikan pada para pelanggan
at au calon pel anggannya. Karena mereka memil iki mot if promosi agar
(39)
dagangannya l aku, maka inf orman bisa sangat memanf aat kan mereka
sebagai sumber inf or masi kehamilan dan pengasuhan bayi.
Dukun bayi j uga merupakan sal ah sat u sumber inf ormasi bagi
inf orman.
” Kadang-kadang disuruh t anya sama dukun bayi. . dukun bayi
kadang-kadang. . dukun bayi dukun pij et e bayi it u lho. . . ” (Muna)
Meskipun gerak dukun bayi sebagai penolong persalinan di
Jombang semakin dibat asi, perempuan di Jombang masih banyak
memanf aat kan j asa dukun bayi. Jasa dukun bayi t ersebut adalah
memandikan bayi baru, memij at bayi dan ibu, sert a merawat peralat an
bayi baru. Dengan masih seringnya berkomunikasi dengan dukun bayi
yang berpengalaman dal am hal kehamilan dan pengasuhan bayi,
inf orman memanf aat kan dukun bayi sebagai sumber inf ormasi.
Selanj ut nya, sumber inf ormasi personal inf ormal bagi inf orman
adal ah or ang t ua, suami, saudara, t eman kerj a, dan t eman
l ainnya. Sel uruh inf orman penel it ian ini memanf aat kan orang t ua mereka
sebagai sumber inf ormasi. Orang t ua merupakan orang yang dekat
dengan dan dipercaya oleh inf orman. Orang t ua adalah orang t ua sendiri
maupun mert ua.
” biasanya orang t ua, saudara-saudara,
seng. . berpengalaman t a
l ah, mbak. . . ” (Ana)
” kebet ulan ibu saya seorang bidan, j adi saya mendapat kan
inf ormasi banyak sekali dari ibu saya” (Alus)
” ya memang mereka memberi t ahu saya. . kebet ulan dari orang t ua
saya. . dari mert ua saya. . . anak kami ini adal ah cucu pert ama j adi,
saki ng senengnya. . semua ngasih saran banyak sekali” (Alus)
(40)
” mbahe kung ngge pun pr i so pi yambak kok. Mbahe kung ni ki (sambil
mel irik anaknya)
, mor o sepah kul o. . . (kakeknya sudah t ahu kok.
Kakeknya –bayi- ini, mert ua saya -yang memberit ahu-. . . )
” (Anis)
” . . . mbot en nat e t en t i ang l i nt u mbot en nat e. . ngge t i ang sepah
kul o pi yambak (t idak pernah bert anya pada orang l ain. . ya orang
t ua saya sendiri)” (Anis)
”
cur hat e. . ya dengan umi . . orang t ua. . t rus ke bidan-bidan” (Muna)
” orangt ua iya, kebanyakan apa sih. . kal o orang j awa it u
pengasuhan bayi pada awal -awal. . pengal aman kadang-kadang hal
yang. . kayak misalnya. . empat pul uh hari biasanya anak it u rewel ”
(Muna)
” i ya. . kat anya or ang-or ang dul u mbak. . anu. . mor o sepuh kul o. . .
(iya. . kat a orang-orang dulu mbak. .
anu. . mert ua saya. . . )” (Ida)
” ya. . dari. . orang t ua. . unt uk memandikan. . . ” (Ida)
Orang t ua perempuan merupakan sumber inf ormasi kehamilan
dan pengasuhan bayi yang bisa diandalkan. Mereka berpengalaman dal am
menj alani kehamil an dan pengasuhan bayi. Namun demikian, orang t ua
pria pun menj adi sumber inf ormasi bagi inf orman. Inf orman dal am
penel it ian ini menyat akan orangt ua l aki-laki bisa memberikan inf ormasi
mengenai doa unt uk anak dan inf ormasi lain yang berkait an.
Suami adal ah anggot a keluarga l ain yang j uga merupakan sumber
inf ormasi kehamil an dan pengasuhan bayi. Menurut pengalaman
inf orman, suami bersama-sama inf orman mengal ami kehamil an dan
pengasuhan bayi.
“
kal o doa-doa paling yo suami yang memberit ahu” (Ana)
” o. . iya. . suami saya yang ngenet sekarang t ent ang it u. . PASI,
pendamping ASI. Suami saya it u sel al u mencari inf ormasi t ent ang
it u. . apa saj a yang bagus unt uk bayi. . t erut ama ini. . . t rus
di
pr i nt kan, di bawa pulang, aku disuruh baca” (Al us)
”
di sanj angi ayahi pun pi yambak. . . (diberit ahu sendiri oleh
ayahnya. . . )” (Anis)
Oleh karenanya, suami j uga t ert arik akan inf ormasi yang
berkait an denganhal t ersebut . Set elah mendapat kan inf ormasi yang
(41)
berkait an dengan kehamilan dan pengasuhan bayi, t anpa dimint a pun
suami membagi inf ormasi t ersebut kepada inf orman.
Selain orang t ua dan suami, saudara j uga menj adi sumber
inf ormasi bagi inf orman. Saudara bisa memberikan inf ormasi sesuai
dengan pengalamannya dal am menj al ani kehamilan dan pengasuhan
bayi. Kepada saudara, inf orman bisa menanyakan berbagai macam hal
dengan t erbuka. Ol eh karenanya, saudara merupakan sumber inf ormasi
yang dit emui oleh inf orman.
” iya. . dari
sodar a-sodar a j uga t ent ang it u. . t ent ang kebiasaan. .
kal o anak kecil gak boleh begini. . gak boleh gi t u. . . . ” (Alus)
” dari keluarga paling
cuman inf ormasi engkok yang mandikan ini
aj a. . ini aj a. .
gi t u-gi t u” (Muna)
Teman di l ingkungan t empat t inggal maupun di lingkungan kerj a
merupakan sumber inf ormasi bagi inf orman. Bersama t eman, seringkal i
inf orman saling bert ukar pengal aman, bert ukar inf ormasi. Teman yang
j uga sedang hamil at au mengasuh bayi bisa memberikan inf ormasi akt ual
yang diperol eh berdasarkan apa yang sedang at au t el ah dialaminya. Ol eh
karenanya, inf orman j uga menj adikan t eman sebagai sumber inf ormasi.
” o. . iya. . kebet ul an t et angga-t et angga saya ini kan j uga banyak
yang habis melahirkan anak. . ya. . sal ing t ukar inf ormasi t ent ang
imunisasi. . t ent ang apa. . kal o sama t emen2 it u biasanya it u o. . gak
boleh gini. .
gak i l ok. . (t idak pant as) gak boleh gini. . gak i l ok. . git u”
(Al us)
”
shar i ng dengan sesama dokt er yang sudah pengalaman. . punya
anak. . at au dokt er spesial is kandungan. .
kal o ada kesempat an unt uk
t anya. . . ” (Muna)
” . . . kedua, dari t eman saya yang kebet ulan sedang bel aj ar spesial is
dalam sekolah spesialis kandungan. ” (Muna)
” i ya. . t er ose r encang t en kant or ya. . pi ye i ko. . nek hami l gak ol eh
anu. . (iya. . kat a t eman kant or ya. . bagaimana it u. . kalau hamil
t idak boleh
anu. . . ” (Ida)
(42)
Bagi inf or man, para sumber inf ormasi personal inf ormal lebih
mereka sukai daripada sumberi inf ormasi personal f ormal. Meskipun
inf ormasi yang mereka sampaikan t idak selal u sesuai, namun komunikasi
berhadapan merupakan cara yang l ebih disukai unt uk mengakses
inf ormasi dari sumber inf ormasi. Sel ain it u, manusia memang cenderung
mencari inf ormasi dari sumber yang pal ing mungkin diakses (Durrance
dal am Varj els, 1986: 74). Begit u pula inf or man dalam penel it ian ini.
Selain kedua j enis sumber inf or masi di at as, di Jombang t ersedia
pul a pusat l ayanan kesehat an dan perpust akaan sebagai lembaga yang
bisa dimanf aat kan sebagai sumber inf ormasi. Namun, t idak ada inf orman
yang menyat akan bahwa mereka memanf aat kan lembaga-l embaga
t ersebut sebagai sumber inf ormasi. Mereka memang memiliki
pengalaman berkunj ung ke pusat l ayanan kesehat an, namun mereka
t idak melaksanakan penelusuran inf ormasi kecual i ket ika berhadapan
dengan bidan at au dokt er.
Di sisi l ain, t idak ada sat u pun inf orman yang mengunj ungi
perpust akaan Mast rip di Kot a Jombang maupun perpust akaan l ain unt uk
memenuhi kebut uhan inf ormasi kehamil an dan pengasuhan bayinya.
Sel ain karena t idak adanya promosi t ent ang perpust akaan t ersebut yang
sampai pada inf orman. Rendahnya budaya baca di Jombang j uga
mempengaruhi kondisi t idak adanya inf orman memanf aat kan
perpust akaan ini.
(43)
Pembahasan t ersebut menunj ukkan modus pemil ihan sumber
inf ormasi personal ol eh inf orman. Kemudahan akses merupakan al asan
ut ama dal am pemil ihan sumber inf ormasi. Oleh karenanya, sumber
inf ormasi personal inf ormal yang t ersedia sepanj ang hari merupakan
pil ihan pert ama. Jika t ernyat a sumber inf ormasi t ersebut t idak mampu
memberikan inf ormasi, maka pil ihan j at uh pada sumber inf ormasi
personal f ormal, yait u t enaga kesehat an.
Maka, penelit i menyimpul kan bahwa modus pemil ihan sumber
inf ormasi t erekam sama dengan pemi lihan sumber inf ormasi personal .
Akses dan biaya merupakan bahan pert imbangan inf orman dal am
memut uskan unt uk memanf aat kan sumber inf ormasi t ert ent u. Lebih
mudah akses dan lebih murah biaya yang harus dikeluarkan, maka
sumber inf ormasi l ebih disukai dan lebih banyak dimanf aat kan.
3. Pencarian Informasi Informan
Berdasarkan dimensi pencarian inf ormasi dal am kehidupan
sehari-hari yang dit erangkan ol eh Salvol ainen (1995: 266-267), pencarian
inf ormasi yang dil aksanakan ol eh inf orman adalah pencarian inf ormasi
prakt is. Inf orman mel aksanakan pencarian inf ormasi karena mereka
sedang menghadapi sit uasi hamil at au mengasuh bayi. Inf orman
menginginkan inf ormasi prakt is yang bisa l angsung diaplikasikan unt uk
menghadapi berbagai sit uasi dalam kehamilan maupun pengasuhan bayi.
(44)
a. Pencarian Informasi Melalui Sumber Informasi Terekam
Inf orman mel aksanakan pencarian inf ormasi melalui sumber
inf ormasi t erekam. Sumber inf ormasi t erekam yang dimanf aat kan adalah
media cet ak dan media elekt ronik. Dal am menggunakan media-media
t ersebut sebagai sumber inf or masi, inf orman melaksanakan pencarian
inf ormasi yang bermacam-macam.
Ket ika sumber inf ormasinya adal ah media cet ak, inf orman
membaca unt uk mendapat kan inf ormasi yang mereka inginkan. Ket ika
akt if mencari, inf orman t elah menget ahui kebut uhan inf ormasinya dan
menget ahui media cet ak yang harus dia baca unt uk memenuhi kebut uhan
inf ormasinya. Ket ika mel akukan pencarian akt if sepert i ini, inf orman
dengan segera mencari media cet ak yang dia but uhkan t ersebut .
Terkadang, inf orman sudah mengident if ikasi kebut uhan inf ormasi
dan menget ahui media cet ak yang sesuai. Namun, inf orman t idak
l angsung mencari media cet ak t ersebut . Inf orman mengingat kebut uhan
inf ormasinya dan memenuhinya ket ika sedang mengonsumsi media cet ak
yang sesuai.
Sebelum membaca unt uk mendapat kan inf ormasi, inf orman perlu
menemukan media cet ak yang sesuai dengan kebut uhannya t erlebih
dahul u. Inf orman Muna menyat akan t ent ang keragaman cara para
inf orman mendapat kan bahan bacaan. Ungkapannya adal ah
” ada dikasih. . ada beli. . pinj am t eman. .
gi t u. . dari sodara. . ”
(Muna)
(1)
inf ormasi yang didapat kannya dengan inf ormasi l ain yang pernah didapat kannya sebelum ini.
Pada pemonit oran t ak t erarah, f ase ini biasa t erj adi di t engah kegiat an sehari-hari. Salah sat unya adalah ket ika sedang bercakap-cakap dengan t eman kerj a at au t eman l ain. Inf orman Ida mengalaminya ket ika berint eraksi dengan t eman kerj anya di kant or. Tanpa sengaj a, dia mendapat kan inf ormasi t ent ang kebiasaan bayi baru dan perawat an ibu baru bersal in ket ika sedang mengobrol dengan t eman kerj anya.
Diberit ahu merupakan prakt ik yang menj adi ciri f ase kedua dari model pencarian inf ormasi by pr oxy. Inf or man Anis dan Ida seringkali mengal ami hal ini. Inf orman Anis menyat akan bahwa ibunya dengan sukarela memberit ahunya mengenai j amu-j amu t radisional j awa yang bisa dikonsumsi ol eh ibu set el ah bersal in. Senada dengan inf orman Anis, inf orman Ida seringkal i mengalami diberit ahu ol eh mert ua maupun ibunya sendiri mengenai hal -hal yang berhubungan dengan kehamil an dan pengasuhan bayi.
Sebagai t ambahan, model prakt ek inf ormasi ol eh McKEnzie t ersebut dapat digunakan unt uk mendet eksi t ipe pencari inf ormasi yang berbeda ant ar inf or man. Set iap inf orman memil iki kesempat an unt uk mel aksanakan set iap prakt ik inf ormasi yang dit unj ukkan dal am model dua dimensi McKenzie. Namun, mereka memil iki kecenderungan yang berbeda mengenai prakt ek inf ormasi yang mereka j alankan.
(2)
Inf orman yang akt if mengalami empat model pencarian inf ormasi, sedangkan inf orman yang pasif t idak mengal ami model pert ama, pencarian akt if . Seringkal i inf orman pasif menyadari kebut uhan inf ormasinya set el ah memperoleh inf ormasi t ersebut . Maka, model yang sering dial ami oleh inf orman yang pasif adalah model ket iga dan keempat , yait u pemonit oran t ak t erarah dan pencarian inf ormasi melal ui perant ara.
Dal am penelit ian ini, inf orman yang akt if mel aksanakan l ebih banyak model pencarian inf ormasi daripada inf orman yang pasif . Sel ain it u, inf orman yang akt if memiliki kecenderungan model pencarian inf ormasi yang berbeda dengan inf orman yang pasif .
Sebagaimana t el ah disebut kan dalam pembahasan t ent ang hambat an pencarian inf ormasi, inf orman akt if dalam penel it ian ini adal ah inf orman Muna dan Alus. Inf orman Ana merupakan inf orman yang semi akt if . Dua inf orman lain, Anis dan Ida, merupakan inf orman yang pasif dalam pencarian inf ormasi.
Tingkat pendidikan yang lebih t inggi t idak membuat sat u inf orman l ebih akt if dalam pencarian inf ormasi daripada inf orman l ain yang l ebih rendah t ingkat pendidikannya. Sebagai cont oh, inf orman Ida yang seorang sarj ana mencari inf ormasi secara l ebih pasif daripada Ana yang seorang l ul usan SLTP. Sebagai t ambahan, prof esi j uga t idak menent ukan perilaku pencarian inf ormasi mereka. Inf orman Ida yang seorang guru t idak l ebih akt if dal am pencarian inf ormasi daripada
(3)
inf orman Ana maupun inf orman Alus yang merupakan ibu rumah t angga penuh wakt u.
Kondisi ekonomi dan kebiasaan lingkungan t empat t inggal merupakan penyebab inf orman Anis dan Ida memil iki kebiasaan yang pasif dalam pencarian inf ormasi mengenai kehamil an dan pengasuhan bayi. DI ant ara lima inf orman, inf orman Anis dan Ida merupakan inf orman yang t ingkat ekonominya paling bawah.
Sebagai t ambahan, mereka t inggal di lingkungan yang pada umumnya bersuasana lebih nr i man daripada lingkungan t empat t inggal para inf or man yang l ain. Inf orman Anis dan Ida t inggal di lingkungan yang l ebih kent al t radisi j awanya. Sedangkan, t iga inf or man lain t inggal di lingkungan yang dekat dengan pesant ren dan mengenyam pendidikan pesant ren.
Tipikal warga Jombang, warga pesant ren bersif at lebih akt if dan t erbuka daripada mereka yang masih kent al menj al ankan nilai-nilai Jawa yang cenderung sabar, apa adanya dan nriman. Kondisi t ersebut mempengaruhi sikap ket erbukaan t erhadap perkembangan. Sikap ket erbukaan mempengaruhi pola berpikir akan pent ingnya memiliki penget ahuan t ent ang kehamilan dan pengasuhan bayi. Sel anj ut nya, t ent u saj a, mempengaruhi peril aku pencarian inf ormasi para inf orman.
Sebaliknya, inf orman Al us dan Muna menj adi inf orman pal ing akt if karena mereka dekat dengan dunia medis. Inf orman Al us adalah anak seorang bidan. Inf orman Muna berprof esi sebagai seorang dokt er.
(4)
Penget ahuan mereka yang cukup banyak t ent ang kesehat an dal am kehamil an dan pengasuhan bayi membuat mereka semakin menyadari pent ingnya mendapat kan inf ormasi ini dan inf ormasi l ain.
Hal t ersebut didukung dengan t ingkat pendidikan yang signif ikan dan penguasaan cara pemanf aat an t eknol ogi komunikasi dan inf ormasi. Hal ini pul a yang membedakan kedua inf orman t ersebut dengan inf orman Ana. Sebagai warga pesant ren, Ana menget ahui pent ingnya inf ormasi kehamil an dan pengasuhan bayi sebagaimana l ingkungannya menanamkan hal ini padanya. Namun demikian, t ingkat pendidikan yang baru mencapai SLTP memberinya ket erbat asan kemampuan unt uk mengakses sumber inf ormasi.
Kesimpulannya, mel al ui Model Konsept ual Prakt ik Inf ormasi Dua Dimensi bisa mengarahkan kit a unt uk mendapat kan t iga t ipe perilaku pencarian inf ormasi. Tiga t ipe t ersebut memil iki kecenderungan pel aksanaan pencarian inf ormasi yang berbeda.
Diadapt asikan dengan model prakt ik dua dimensinya McKenzie, inf orman yang akt if mel aksanakan semua model dan seringkali melaksanakan model yang pert ama dan kedua, yait u pencarian akt if dan pemindaian akt if . Inf orman yang pasif hanya melaksanakan model kedua, ket iga dan ke empat . Inf orman pasif ini lebih sering mengalami pel aksanaan model ke t iga dan ke empat . Inf orman yang mengikut i arah angin mel aksanakan semua model pencarian inf ormasi yang disebut kan
(5)
oleh McKenzie, namun lebih sering melaksanakan model yang ke dua dan ke empat , yait u pemindaian akt if dan pencarian inf ormasi by pr oxy.
Inf orman yang akt if mendapat kan lebih banyak inf or masi t ent ang kehamil an dan pengasuhan bayi daripada dua t ipe inf orman yang lain. Inf orman yang akt if senant iasa memiliki rasa ingin t ahu dan kurang puas akan penget ahuan yang sudah dimilikinya. Inf orman t ipe ini selal u ingin bel aj ar dan mencari inf ormasi t ent ang kehamilan dan pengasuhan bayi demi memberikan yang t erbaik unt uk anaknya.
Sebaliknya, inf orman yang pasif merasa puas dengan inf ormasi yang sudah dimil ikinya. Inf orman ini seringkal i menget ahui pent ingnya suat u inf or masi set el ah mendapat kan inf ormasi t ersebut . Di sisi lain, inf orman yang mengikut i arah mat a angin senant iasa merasa baik-baik saj a dengan keadaannya dan sel alu puas dengan penget ahuan yang dimil ikinya. Inf orman t ipe ini merasa perlu unt uk akt if dal am pencarian inf ormasi hanya j ika ada kesulit an yang dihadapi.
C. Keterbatasan Penelitian
Ket erbat asan penel it ian ini pada pemil ihan inf orman. Pemilihan inf orman sudah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga ket ika penelit i mengambil inf orman t ambahan, t idak menghasilkan penemuan baru dal am wawancara. Namun, lokasi inf orman yang t idak menyebar di sel uruh Jombang sangat memungkinkan t erj adinya peril aku pencarian
(6)
inf ormasi lain oleh perempuan hamil at au mengasuh bayi di Kabupat en Jombang.