T2 942012066 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian dan Pendekatan

Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif, yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek, dihubungkan dengan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Alasan penggunaan penelitian kualitatif adalah penelitian kualitatif dimu-lai dari fakta empiris atau induktif sehingga peneliti terjun langsung ke lapangan untuk menemukan data secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan, melaporkan dan menarik kesimpulan.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi etnografi. Etnografi merupakan kajian empirik dan naturalistik. Secara tradisional penelitian ini dilakukan dengan memusatkan perhatian pada lokasi penelitian tunggal, memusatkan diri pada pencatatan-pencatatan secara rinci aspek-aspek suatu fenomena tunggal, yang bisa berupa sekelompok manusia atupun penggerak proses. Syarat utama dalam studi ini adalah peneliti harus hidup di antara objek dan subjek yang diteliti dalam waktu yang diperkirakan dapat berintegrasi.


(2)

3.2

Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini ada-lah metode kualitatif. Sugiyono (2013: 12) mengung-kapkan bahwa metode penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik, karena penelitian yang dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natura setting).

Moleong (2011: 6) berpendapat bahwa penelitian kuali-tatif adalah penelitian yang dimaksud untuk mema-hami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tin-dakan dan lain-lain secara holistik, serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan meman-faatkan metode alamiah.

Nasution (2003: 85) berpendapat bahwa data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia (human resources) yaitu melalui observasi dan wawancara. Data dapat juga diperoleh dari sumber bukan manusia (non human resources)

yaitu dari dokumen, foto dan bahan statistik.

3.3

Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah kepala seko-lah, guru, dan komite sekolah SDN Lamper Tengah 01 Semarang. Sugiyono (2010: 298) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan popu-lasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan


(3)

ke populasi tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.

Lokasi penelitian adalah SDN Lamper Tengah 01 Semarang yang beralamatkan di Jalan Kedondong Dalam VI Semarang, terletak di wilayah Kecamatan Semarang Selatan. Alasan pemilihan lokasi penelitian SDN Lamper Tengah 01 yaitu tempat bekerja bagi peneliti sehingga mempermudah bagi peneliti dalam proses pengambilan data serta peneliti memahami lokasi penelitian. Alasan lain pemilihan lokasi SDN Lamper Tengah 01 karena kurangnya keterlibatan orang tua siswa dalam kegiatan manajemen sekolah dan peran orang tua dalam mendukung kebutuhan biaya pengembangan sekolah.

3.4

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara

(Sugiyono, 2008: 153). Tujuan pengumpulan data ada-lah untuk memperoleh data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui subjek penelitian yaitu dari para informan, sedangkan data sekunder diper-oleh melalui studi dokumentasi. Data sekunder ber-fungsi untuk pelengkap dan mendukung data primer yang ada. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan 3 metode yaitu:


(4)

1. Wawancara

Sugiyono (2008: 194) mengatakan, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari res-ponden yang lebih mendalam dan jumlah resres-ponden- responden-nya sedikit/kecil. Maksud dan tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, moti-vasi, tuntutan, kepedulian dan Iain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dia-lami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikem-bangkan oleh peneliti dari orang lain.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan kepala sekolah dan guru untuk menggali informasi tentang Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang. Selain itu, wawan-cara juga dilakukan terhadap komite sekolah dan masyarakat di sekitar lingkungan SD N Lamper Tengah I Semarang.

2. Penggunaan Dokumen

Analisis dokumen dalam penelitian ini dilakuakn untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam


(5)

mengembangkan model pembelajaran yang baru. Suharsimi (2002:206) menyatakan bahwa dokumen-tasi adalah data mengenai hal-hal yang berupa catat-an, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda, dan sebagainya.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari peng-gunaan metode observasi dan wawancara dalam pene-litian kualitatif. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah notulen rapat, draf rencana pengembangan sekolah serta data pendukung lainnya.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan "suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung". Menurut Sukmadinata (2006: 220), observasi sangat berguna pula bagi peneliti untuk menyesuaikan dengan situasi lapangan tempat penelitian, memprediksi orang-orang yang akan di-minta informasi dan mempersiapkan kiat-kiat untuk mempermudah mendapatkan data/informasi yang di-perlukan.

Guba dan Lincoln dalam Moeleong (2006:174-175) memberikan beberapa alasan mengapa observasi (pengamatan) sangat diperlukan untuk mengumpul-kan data, yaitu:


(6)

a) Teknik pengamatan didasarkan atas pengalam-an secara lpengalam-angsung;

b) Teknik pengamatan juga memungkinkan

me-lihat dan mengamati sendiri, kemudian men-catat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya;

c) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat

peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengeta-huan yang langsung diperoleh dari data;

d) Teknik pengamatan memungkinkan peneliti

mampu memahami situasi-situasi yang rumit;

e) Dapat memperkecil atau menghilangkan

kera-guan pada data yang diperoleh dengan jalan memanfaatkan pengamatan;

f) Dapat mengungkapkan suatu kasus tertentu

yang mungkin saja tidak dapat dilakukan dengan teknik lain.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati keikutsertaan komite sekolah dalam ke-giatan pemberdayaan sekolah seperti ikut serta dalam kegiatan rapat.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Bungin (2008:131) menyatakan bahwa Focus Group Discussion (FGD) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Lebih lanjut Bungin (2008: 131-132) men-jelaskan FGD dibangun berdasarkan asumsi:

(a) keterbatasan individu selalu tersembunyi pada ketidak tahuan kelemahan pribadi tersebut; (b) masing-masing anggota kelompok saling mem-beri pengetahuan satu dengan lainnya dalam


(7)

per-gaulan kelompok; (c) setiap individu dikontrol oleh individu lain, sehingga ia berupaya agar menjadi yang terbaik; (d) kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang bersangkutan; (e) inter-subjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik (pada saat itu).

FGD yang dilaksanakan untuk mendeskripsikan Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang.

3.6

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini meng-gunakan analisis situs yang bertujuan untuk menarik dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal yaitu suatu fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk satu kajian kasus. Apakah itu merupakan kasus seorang individu dalam suatu latar, satuan kelompok atau satuan yang lebih luas seperti orga-nisasi, departemen atau komunitas.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif

(Interactive Model of Analysis). Menurut Miles dan Huberman (2004:16) dalam model ini tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut:


(8)

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka dari itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama melakukan penelitian di lapangan maka jumlah data yang akan diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan mem-buang yang tidak perlu (Sugiyono, 2008: 338).

Reduksi data ini berlangsung secara terus- menerus selama penelitian berlangsung. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, semua catatan lapangan dibaca, dipahami dan dibuat ringkasan kontak yang berisi uraian hasil penelitian terhadap catatan lapangan, pemfokusan, dan penjawaban ter-hadap masalah yang diteliti.

2. Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemung-kinan adanya penarikan kesimpulan serta memberi-kan tindamemberi-kan. Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif.


(9)

3. Penarikan Kesimpulan

Analisis data yang dilakukan selama pengum-pulan data dan sesudah pengumpengum-pulan data digunakan untuk menarik suatu kesimpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu pola tentang peristiwa-peris-tiwa yang terjadi. Analisis data yang terus-menerus dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurang-an dpengurang-an atau penambahpengurang-an data ypengurang-ang dibutuhkpengurang-an. Hal ini memungkinkan peneliti untuk kembali ke lapang-an.

4. Keabsahan

Sugiyono (2011: 327) menjelaskan bahwa, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Cara menguji apakah data itu valid atau tidak, dapat menggunakan cara triangulasi. Pada penelitian ini triangulasi data membandingkan studi dokumen atau observasi, wawancara dan FGD. Triangulasi dapat melalui berbagai cara:

1. Triangulasi sumber, berarti cara mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Untuk mendapatkan data tentang Manaje-men Berbasis Sekolah Di SDN Lamper Tengah 01 Semarang, dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan Kepala sekolah selaku pimpinan puncak dalam organisasi. Wawancara dengan guru


(10)

sekolah untuk mendapatkan informasi terkait Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang;

2. Triangulasi teknik atau metode berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang ber-beda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam hal ini peneliti untuk menda-patkan data tentang peran kepala sekolah, peran guru dan peran komite sekolah dalam penerapan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang;

3. Konfirmasi, adalah cara mengkonfirmasikan ulang suatu hasil wawancara dengan orang yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Biasanya hasil wawancara ditranskrip terlebih dahulu, kemudian nara sumber diminta membaca, dan menanda-tangani naskah itu. Dalam kaitannya dengan pene-litian yang dilakukan di SDN Lamper Tengah 01 setelah peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara dan studi dokumentasi sebelumnya dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapat-kan keabsahan data;

4. Dependabilitas, adalah cara berkonsultasi kepada ahli yang sangat memahami apa yang diteliti untuk menguji kesahihan sebuah informasi atau lebih. Dalam hal ini peneliti untuk mendapatkan data tentang Perencanaan, Implementasi dan


(11)

Penga-wasan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dengan mengadakan kegiatan FGD menghadirkan ahli yang berkompeten.


(12)

(13)

(1)

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka dari itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama melakukan penelitian di lapangan maka jumlah data yang akan diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan mem-buang yang tidak perlu (Sugiyono, 2008: 338).

Reduksi data ini berlangsung secara terus- menerus selama penelitian berlangsung. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, semua catatan lapangan dibaca, dipahami dan dibuat ringkasan kontak yang berisi uraian hasil penelitian terhadap catatan lapangan, pemfokusan, dan penjawaban ter-hadap masalah yang diteliti.

2. Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemung-kinan adanya penarikan kesimpulan serta memberi-kan tindamemberi-kan. Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif.


(2)

47

3. Penarikan Kesimpulan

Analisis data yang dilakukan selama pengum-pulan data dan sesudah pengumpengum-pulan data digunakan untuk menarik suatu kesimpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu pola tentang peristiwa-peris-tiwa yang terjadi. Analisis data yang terus-menerus dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurang-an dpengurang-an atau penambahpengurang-an data ypengurang-ang dibutuhkpengurang-an. Hal ini memungkinkan peneliti untuk kembali ke lapang-an.

4. Keabsahan

Sugiyono (2011: 327) menjelaskan bahwa, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Cara menguji apakah data itu valid atau tidak, dapat menggunakan cara triangulasi. Pada penelitian ini triangulasi data membandingkan studi dokumen atau observasi, wawancara dan FGD. Triangulasi dapat melalui berbagai cara:

1. Triangulasi sumber, berarti cara mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Untuk mendapatkan data tentang Manaje-men Berbasis Sekolah Di SDN Lamper Tengah 01 Semarang, dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan Kepala sekolah selaku pimpinan puncak dalam organisasi. Wawancara dengan guru sebagai informan, dan wawancara dengan komite


(3)

sekolah untuk mendapatkan informasi terkait Perencanaan, Implementasi dan Pengawasan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang;

2. Triangulasi teknik atau metode berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang ber-beda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam hal ini peneliti untuk menda-patkan data tentang peran kepala sekolah, peran guru dan peran komite sekolah dalam penerapan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang;

3. Konfirmasi, adalah cara mengkonfirmasikan ulang suatu hasil wawancara dengan orang yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Biasanya hasil wawancara ditranskrip terlebih dahulu, kemudian nara sumber diminta membaca, dan menanda-tangani naskah itu. Dalam kaitannya dengan pene-litian yang dilakukan di SDN Lamper Tengah 01 setelah peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara dan studi dokumentasi sebelumnya dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapat-kan keabsahan data;

4. Dependabilitas, adalah cara berkonsultasi kepada ahli yang sangat memahami apa yang diteliti untuk menguji kesahihan sebuah informasi atau lebih. Dalam hal ini peneliti untuk mendapatkan data tentang Perencanaan, Implementasi dan


(4)

Penga-49 wasan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dengan mengadakan kegiatan FGD menghadirkan ahli yang berkompeten.


(5)

(6)