Skripsi Peningkatan Keterampilan Menulis Kreatif Keterampilan\BAB V
BAB V
ANALISIS DATA
Analisis hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam
belajar menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme siswa
kelas X MA. Al Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan, aktivitas belajar siswa
dalam belajar menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme
siswa kelas X MA. Al Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan, serta respon
siswa dalam belajar menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivisme siswa kelas X MA. Al Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan
setelah
mengikuti
pembelajaran
menulis
cerpen
dengan
pendekatan
konstruktivisme ini didasarkan pada hasil siklus I, dan hasil siklus II. Analisis
pembahasan hasil tersebut meliputi hasil tes dan nontes. Pemerolehan hasil
penelitian mengacu pada pemerolehan skor yang dicapai siswa ketika diminta
untuk menulis cerpen.
A. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen
Setelah melaksanakan kegiatan menganalisis, peneliti melakukan
tindakan siklus I dan siklus II dengan melakukan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan konstrukvisme. Pada pembelajaran siklus I dan
siklus II selalu diawali dengan kegiatan mempresensi siswa terlebih dahulu.
Kemudian melakukan apersepsi dengan menanyakan keadaan siswa,
memancing siswa kepokok materi ataupun dengan melatih merangsang
ingatan siswa terhadap materi menulis cerpen yang berupa pertanyaan secara
lisan. Sebelum kegiatan inti pembelajaran, guru menjelaskan terlebih dahulu
91
92
kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan membacakan contoh cerpen
kepada siswa. Setelah itu siswa disuruh membaca cerpen dan menemukan
unsur-unsur menulis cerpen. Setelah siswa memahami benar apa itu cerpen
baru pada langkah selanjutnya guru menjelaskan tentang metode pembelajaran
melalui pendekatan konstrukvisme, kemudian siswa disuruh membuat cerpen.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan menulis cerpen, beberapa siswa
mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas, yang kemudian akan
diberi komentar atau masukan dari siswa yang lain. Setelah selesai, langkah
selanjutnya adalah semua hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dikoreksi
untuk mendapatkan nilai.
Dari nilai tes tersebut dapat diketahui keterampilan kelas X MA. Al
Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan dalam menulis cerpen meningkat
setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan
konstrukvisme. Hasil tes keterampilan siswa dalam menulis cerpen siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut :
Tabel 5.1
Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerpen Siklus I, dan Siklus II.
No
Kategori Soal
1
2
3
4
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Rata-rata skor
Siklus I
87
790
1170
676
2723
Prosentase
(%)
2,56%
25,64%
43,59%
28,21%
100
69,82
Siklus II
Prosentase
855
2092
140
0
3087
25,64%
69,23%
5,13
0
100
79,15
Berdasarkan hasil rekapitulasi data hasil tes keterampilan berbicara
dalam mengungkapkan secara lisan isi wawancara, siklus I, dan siklus II
sebagaimana terlihat pada tabel 5.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa
93
pembelajaran keterampilan menulis cerpen mengalami peningkatan. Uraian
tabel di atas dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
Nilai rata-rata kelas pada tes siklus I, dan siklus II juga mengalami
peningkatan. Pada tes siklus I rata-rata yang dicapai sebesar 69,82, sedangkan
hasil pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 79,15% jadi mengalami
peningkatan sebesar 9,33%.
Perolehan nilai rata-rata tiap aspek pada siklus I, dan siklus II beserta
perbandingan dan peningkatannya disajikan dalam tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2
Perbandingan Nilai Tiap Aspek Keterampilan Menulis Cerpen
No
Kategori Soal
1
2
3
Tema dan amanat
Tokoh dan penokohan
Latar
Rata-rata
Nilai Rata-Rata Aspek
Siklus I
Siklus II
72,14
80,34
74,35
84,16
64,68
74,17
69,82
79,15
Peningkatan
%
8,2
9,81
9,49
9,17
Berdasarkan rekapitulasi data hasil tes pembelajaran keterampilan
menulis cerpen dari siklus I, dan siklus II sebagaimana tersaji dalam tabel 5.2
di atas, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran menulis cerpen siswa pada tiap
subaspek penilaian mengalami peningkatan.
Nilai rata-rata siswa aspek tema dan amanat pada tindakan siklus I
diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,14, termasuk dalam kategori cukup baik,
pada siklus II sebesar 80,34. Pada aspek ini mengalami peningkatan sebesar
8,2%.
Nilai rata-rata siswa aspek tokoh dan penokohan pada tindakan siklus I
diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,35, termasuk dalam kategori cukup, pada
siklus II sebesar 84,16% kategori baik. Pada aspek tokoh dan penokohan
mengalami peningkatan sebesar 9,81%.
94
Nilai rata-rata siswa aspek latar pada tindakan siklus I diperoleh nilai
rata-rata sebesar 64,68, termasuk dalam kategori
cukup, pada siklus II
mengalami peningkatan sebesar 74,17% kategori cukup baik dibandingkan
siklus I. Jadi pada aspek latar mengalami peningkatan sebesar 9,49%.
B. Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 5.3
Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No
1
Aspek yang Diobservasi
Mencatat
2
Bertanya
3
Menjawab
4
Mengamati
5
Berdiskusi
6
Mengemukakan Pendapat
Jumlah
Siklus
I
8
II
12
3
1
11
4
1
27
2
2
27
7
1
51
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, hasil pengamatan aktivitas siswa
dalam kegiatan belajar mengajarPada materi meningkatkan keterampilan
menulis kreatif dengan pendekatan konstruktivisme selama siklus I sampai
dengan siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas siswa dapat
dilihat pada siklus I sebanyak 27 dan siklus II sebanyak 51.
Pada siklus I hanya 8 siswa yang mencatat materi yang diterangkan
oleh peneliti, yang bertanya hanya 3 siswa, dan yang menjawab I siswa,
sedangkan yang mengamati sebanyak 11 siswa, yang berdiskusi hanya 4
siswa, dan yang mengemukakan pendapat I siswa. Pada siklus II aktivitas
siswa mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas pada waktu mencatat
materi sebanyak 12 siswa, yang bertanya hanya 2 siswa, dan yang menjawab 2
95
siswa sedangkan yang mengamati sebanyak 27 siswa, yang berdiskusi hanya 7
siswa, dan yang mengemukakan pendapat I siswa.
C. Analisis Hasil Angket
Tabel 5.4
Data Analisis Hasil Angket
No
1
Pertanyaan
Jawaban
Jawaban
Jawaban
Siswa
SS
Siklus I
8
Siklus II
32
S
9
7
KS
11
0
TS
SS
11
9
0
25
S
6
11
konstruktivisme yang saya ikuti
KS
13
0
menarik.
TS
SS
11
9
0
S
6
12
KS
8
0
TS
SS
16
9
0
26
S
6
13
KS
8
0
TS
SS
16
6
0
29
S
10
10
KS
5
0
TS
18
0
penokohan
Pembelajaran menulis cerpen
dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat
SS
7
31
S
8
8
membantu saya menentukan latar
KS
12
0
dalam membuat cerpen
Saya lebih senang
pembelajaran seperti ini
TS
SS
12
8
0
30
Saya senang belajar
menulis cerpen menggunakan
pendekatan konstruktivisme
2
Pembelajaran menulis cerpen
menggunakan pendekatan
3
4
Belajar dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme,
memotivasi saya
untuk menulis cerpen.
Saya merasa mudah dan
terbantu dalam menulis
cerpen menggunakan pendekatan
konstruktivisme
5
6
7
Pembelajaran menulis cerpen
dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat
membantu saya dalam
menuangkan ide dan
gagasan tentang tokoh dan
27
96
daripada pembelajaran
biasa.
S
9
9
KS
11
0
TS
11
0
Pada respon siswa terhadap pembelajaran meningkatkan keterampilan
menulis kreatif dengan pendekatan konstruktvisme dalam lembar angket
siswa, dapat dilihat data hasil respon `` Saya merasa mudah dan terbantu dalam
menulis cerpen menggunakan pendekatan konstruktivisme’’.
Pada siklus I siswa yang memberikan jawaban SS sebanyak 9 siswa,
dan yang menjwab S 6 siswa, dan yang menjawab KS 8 siswa, sedangkan
yang menjawab TS sebanyak 16 siswa, pada siklus II yang memberikan
jawaban SS sebanyak 26 siswa, dan yang menjwab S 13 siswa, dan yang
menjawab KS 0, sedangkan yang menjawab TS 0.
D. Perubahan tingkah laku siswa
Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerpen dari prasiklus
sampai siklus II diikuti adanya perubahan tingkah laku. Dari hasil nontes yaitu
obervasi, dokumentasi foto dan angket pada siklus I dapat disimpulkan bahwa
kesiapan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis cerpen masih kurang.
Beberapa siswa masih menunjukkan perilaku negatif. Dari data nontes siklus
II
dapat
diketahui
perubahan
perilaku
siswa
terhadap
pendekatan
konstruktivisme dalam menulis cerpen menunjukkan perilaku yang positif.
Berdasarkan deskripsi pembahasan di atas dapat dibuktikan bahwa
pembelajaran menulis cerpen dengan pendekatan konstruktivisme dapat
meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X MA Al Falah
Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2001: 21) bahwa model dapat
97
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya
dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Pendapat lain juga
dikemukakan oleh Arsyad (2003:49-50) yang menyatakan bahwa dengan
model pembelajaran dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari
siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain.
ANALISIS DATA
Analisis hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam
belajar menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme siswa
kelas X MA. Al Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan, aktivitas belajar siswa
dalam belajar menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme
siswa kelas X MA. Al Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan, serta respon
siswa dalam belajar menulis cerpen dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivisme siswa kelas X MA. Al Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan
setelah
mengikuti
pembelajaran
menulis
cerpen
dengan
pendekatan
konstruktivisme ini didasarkan pada hasil siklus I, dan hasil siklus II. Analisis
pembahasan hasil tersebut meliputi hasil tes dan nontes. Pemerolehan hasil
penelitian mengacu pada pemerolehan skor yang dicapai siswa ketika diminta
untuk menulis cerpen.
A. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen
Setelah melaksanakan kegiatan menganalisis, peneliti melakukan
tindakan siklus I dan siklus II dengan melakukan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan konstrukvisme. Pada pembelajaran siklus I dan
siklus II selalu diawali dengan kegiatan mempresensi siswa terlebih dahulu.
Kemudian melakukan apersepsi dengan menanyakan keadaan siswa,
memancing siswa kepokok materi ataupun dengan melatih merangsang
ingatan siswa terhadap materi menulis cerpen yang berupa pertanyaan secara
lisan. Sebelum kegiatan inti pembelajaran, guru menjelaskan terlebih dahulu
91
92
kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan membacakan contoh cerpen
kepada siswa. Setelah itu siswa disuruh membaca cerpen dan menemukan
unsur-unsur menulis cerpen. Setelah siswa memahami benar apa itu cerpen
baru pada langkah selanjutnya guru menjelaskan tentang metode pembelajaran
melalui pendekatan konstrukvisme, kemudian siswa disuruh membuat cerpen.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan menulis cerpen, beberapa siswa
mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas, yang kemudian akan
diberi komentar atau masukan dari siswa yang lain. Setelah selesai, langkah
selanjutnya adalah semua hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dikoreksi
untuk mendapatkan nilai.
Dari nilai tes tersebut dapat diketahui keterampilan kelas X MA. Al
Falah Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan dalam menulis cerpen meningkat
setelah
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan
konstrukvisme. Hasil tes keterampilan siswa dalam menulis cerpen siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut :
Tabel 5.1
Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerpen Siklus I, dan Siklus II.
No
Kategori Soal
1
2
3
4
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Rata-rata skor
Siklus I
87
790
1170
676
2723
Prosentase
(%)
2,56%
25,64%
43,59%
28,21%
100
69,82
Siklus II
Prosentase
855
2092
140
0
3087
25,64%
69,23%
5,13
0
100
79,15
Berdasarkan hasil rekapitulasi data hasil tes keterampilan berbicara
dalam mengungkapkan secara lisan isi wawancara, siklus I, dan siklus II
sebagaimana terlihat pada tabel 5.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa
93
pembelajaran keterampilan menulis cerpen mengalami peningkatan. Uraian
tabel di atas dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
Nilai rata-rata kelas pada tes siklus I, dan siklus II juga mengalami
peningkatan. Pada tes siklus I rata-rata yang dicapai sebesar 69,82, sedangkan
hasil pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 79,15% jadi mengalami
peningkatan sebesar 9,33%.
Perolehan nilai rata-rata tiap aspek pada siklus I, dan siklus II beserta
perbandingan dan peningkatannya disajikan dalam tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2
Perbandingan Nilai Tiap Aspek Keterampilan Menulis Cerpen
No
Kategori Soal
1
2
3
Tema dan amanat
Tokoh dan penokohan
Latar
Rata-rata
Nilai Rata-Rata Aspek
Siklus I
Siklus II
72,14
80,34
74,35
84,16
64,68
74,17
69,82
79,15
Peningkatan
%
8,2
9,81
9,49
9,17
Berdasarkan rekapitulasi data hasil tes pembelajaran keterampilan
menulis cerpen dari siklus I, dan siklus II sebagaimana tersaji dalam tabel 5.2
di atas, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran menulis cerpen siswa pada tiap
subaspek penilaian mengalami peningkatan.
Nilai rata-rata siswa aspek tema dan amanat pada tindakan siklus I
diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,14, termasuk dalam kategori cukup baik,
pada siklus II sebesar 80,34. Pada aspek ini mengalami peningkatan sebesar
8,2%.
Nilai rata-rata siswa aspek tokoh dan penokohan pada tindakan siklus I
diperoleh nilai rata-rata sebesar 74,35, termasuk dalam kategori cukup, pada
siklus II sebesar 84,16% kategori baik. Pada aspek tokoh dan penokohan
mengalami peningkatan sebesar 9,81%.
94
Nilai rata-rata siswa aspek latar pada tindakan siklus I diperoleh nilai
rata-rata sebesar 64,68, termasuk dalam kategori
cukup, pada siklus II
mengalami peningkatan sebesar 74,17% kategori cukup baik dibandingkan
siklus I. Jadi pada aspek latar mengalami peningkatan sebesar 9,49%.
B. Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 5.3
Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No
1
Aspek yang Diobservasi
Mencatat
2
Bertanya
3
Menjawab
4
Mengamati
5
Berdiskusi
6
Mengemukakan Pendapat
Jumlah
Siklus
I
8
II
12
3
1
11
4
1
27
2
2
27
7
1
51
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, hasil pengamatan aktivitas siswa
dalam kegiatan belajar mengajarPada materi meningkatkan keterampilan
menulis kreatif dengan pendekatan konstruktivisme selama siklus I sampai
dengan siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas siswa dapat
dilihat pada siklus I sebanyak 27 dan siklus II sebanyak 51.
Pada siklus I hanya 8 siswa yang mencatat materi yang diterangkan
oleh peneliti, yang bertanya hanya 3 siswa, dan yang menjawab I siswa,
sedangkan yang mengamati sebanyak 11 siswa, yang berdiskusi hanya 4
siswa, dan yang mengemukakan pendapat I siswa. Pada siklus II aktivitas
siswa mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas pada waktu mencatat
materi sebanyak 12 siswa, yang bertanya hanya 2 siswa, dan yang menjawab 2
95
siswa sedangkan yang mengamati sebanyak 27 siswa, yang berdiskusi hanya 7
siswa, dan yang mengemukakan pendapat I siswa.
C. Analisis Hasil Angket
Tabel 5.4
Data Analisis Hasil Angket
No
1
Pertanyaan
Jawaban
Jawaban
Jawaban
Siswa
SS
Siklus I
8
Siklus II
32
S
9
7
KS
11
0
TS
SS
11
9
0
25
S
6
11
konstruktivisme yang saya ikuti
KS
13
0
menarik.
TS
SS
11
9
0
S
6
12
KS
8
0
TS
SS
16
9
0
26
S
6
13
KS
8
0
TS
SS
16
6
0
29
S
10
10
KS
5
0
TS
18
0
penokohan
Pembelajaran menulis cerpen
dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat
SS
7
31
S
8
8
membantu saya menentukan latar
KS
12
0
dalam membuat cerpen
Saya lebih senang
pembelajaran seperti ini
TS
SS
12
8
0
30
Saya senang belajar
menulis cerpen menggunakan
pendekatan konstruktivisme
2
Pembelajaran menulis cerpen
menggunakan pendekatan
3
4
Belajar dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme,
memotivasi saya
untuk menulis cerpen.
Saya merasa mudah dan
terbantu dalam menulis
cerpen menggunakan pendekatan
konstruktivisme
5
6
7
Pembelajaran menulis cerpen
dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme dapat
membantu saya dalam
menuangkan ide dan
gagasan tentang tokoh dan
27
96
daripada pembelajaran
biasa.
S
9
9
KS
11
0
TS
11
0
Pada respon siswa terhadap pembelajaran meningkatkan keterampilan
menulis kreatif dengan pendekatan konstruktvisme dalam lembar angket
siswa, dapat dilihat data hasil respon `` Saya merasa mudah dan terbantu dalam
menulis cerpen menggunakan pendekatan konstruktivisme’’.
Pada siklus I siswa yang memberikan jawaban SS sebanyak 9 siswa,
dan yang menjwab S 6 siswa, dan yang menjawab KS 8 siswa, sedangkan
yang menjawab TS sebanyak 16 siswa, pada siklus II yang memberikan
jawaban SS sebanyak 26 siswa, dan yang menjwab S 13 siswa, dan yang
menjawab KS 0, sedangkan yang menjawab TS 0.
D. Perubahan tingkah laku siswa
Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerpen dari prasiklus
sampai siklus II diikuti adanya perubahan tingkah laku. Dari hasil nontes yaitu
obervasi, dokumentasi foto dan angket pada siklus I dapat disimpulkan bahwa
kesiapan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis cerpen masih kurang.
Beberapa siswa masih menunjukkan perilaku negatif. Dari data nontes siklus
II
dapat
diketahui
perubahan
perilaku
siswa
terhadap
pendekatan
konstruktivisme dalam menulis cerpen menunjukkan perilaku yang positif.
Berdasarkan deskripsi pembahasan di atas dapat dibuktikan bahwa
pembelajaran menulis cerpen dengan pendekatan konstruktivisme dapat
meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X MA Al Falah
Branta Tinggi Tlanakan Pamekasan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2001: 21) bahwa model dapat
97
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya
dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Pendapat lain juga
dikemukakan oleh Arsyad (2003:49-50) yang menyatakan bahwa dengan
model pembelajaran dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari
siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain.