Sejarah dan perkembangan Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM) Tahun 1974-2016M.

(1)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN YAYASAN DAKWAH

ISLAMIAH MALAYSIA (YADIM) TAHUN

1974-2016 M

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Strata (S-1)

Pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam(SPI)

Oleh :

MOHAMMAD KHAIRUL BIN HUSSEN

NIM: A4.22.13.110

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

vii ABSTRAK

Skripsi ini berjudul, “Sejarah dan Perkembangan Yayasan Dakwah

Islamiah Malaysia Tahun 1974-2016M.” Dalam skripsi ini ada tiga masalah yang

diangkat sebagai rumusan masalah: (1) Bagaimana sejarah berdirinya YADIM, (2) Bagaimana perkembangan dakwah YADIM dari tahun 1974 hingga 2016, (3) Apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat YADIM.

Penulisan Skripsi ini disusun dengan menggunakan pendekatan historis yang digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dikarenakan penelitian ini termasuk dalam penelitian sejarah , pendekatan utama yang dipergunakan di dalam tema ini akan dikaji dengan pendekatan sejarah. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori peran supaya dapat mengetahui peran YADIM yang menurut penulis mempunyai relevansi dengan teori Max Weber sebelumnya, yaitu melihat peran yang dimainkan sebuah organisasi untuk mengetahui tujuan dan hasil yang ingin dicapai olehnya.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahawa: (1) Sejarah berdirinya YADIM adalah karena faktor pentingnya sebuah badan atau organisasi diwujudkan berperan sebagai koordinator untuk kegiatan serta program dakwah yang bersifat pelbagai, menjadi wadah yang dapat menyelesaikan masalah yang timbul serta menyelaraskan kegiatan badan-badan dakwah agar bergerak seiring dengan kebijakan sistem negara. (2) Perkembangan dakwah YADIM bukan saja didukung oleh beberapa cabang yang ada di setiap propinsi di seluruh Malaysia, juga diperkuat lagi dengan amal usaha YADIM yang pelbagai serta jalinan hubungan di tingkat internasional dari sejak berdirinya organisasi YADIM hingga kini. (3) Antara salah satu faktor utama yang mendukung YADIM adalah karena desakan di dalam pemerintah Malaysia yang melihat kondisi organisasi atau badan dakwah yang lain yang tidak tersusun dan tidak sesuai dengan kebijakan sistem pemerintah dan setelah kemerdekaan, jumlah penduduk yang semakin bertambah, masalah pendekatan, tantangan menangani masalah dalam umat Islam, pertentangan dengan lain-lain ideologi dan kepercayaan adalah antara hambatan YADIM hingga sekarang.


(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

viii

ABSTRACT

This thesis entitled, “History and Development of Islamic Da’wah

Foundation of Malaysia Year 1974-2016M.” In this thesis,there are three problem

raised as the formulation of the problem: (1) How the history of the founding

Yadim, (2) How progress of Da’wah mission from 1974 to 2016, (3) What are the

supporters and obstacles of Da’wah mission.

The writing of this thesis was written using the historical approach used to describe events that occurred in the past. Due to this research being included in historical research, the main approaches used in this theme will be studied with historical approaches. While the theory used is the role theory in order to know the role of YADIM which, according to the author has relevance to the previous theory of Max Weber, that is to see the role played by an organization to know the purpose and the results to be achieved by it.

From the results of this study can be concluded that: (1) This history of the establishment of YADIM is due to the importance of a organization manifested as a coordinator for activities and programs of various da’wah, a container that can solve problems that arise and align the activities of da’wah agencies to move in

line with state system policy. (2) The development of YADIM da’wah is not only

supported by several branches in every province throughout Malaysia, also reinforced by the various business acts of YADIM organization until now. (3) Between one of the main factor supporting YADIM was the insistence on the Malaysian government that sees conditional organization or the other missionary group unformed and inconsistent with government system policy and after independence, increasing pupolation, challenge to appoarch problem in Islam, opposition to other ideologies dan beliefs is between the barriers of Yadim until now.


(8)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

PENYATA KEASLIAN ……… ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ………. iv

MOTTO ……….. v

PERSEMBAHAN ………. vi

ABSTRAK ……… vii

KATA PENGANTAR ……….. viii

DAFTAR ISI ………. xii

BAB I:

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………1

B. Rumusan Masalah ………..5

C. Tujuan Penelitian ………5

D. Kegunaan Penelitian ………...5

E. Pendekatan dan Kerangka Teori ……….6

F. Metode Penelitian ………..10

G. Penelitian Terdahulu ………..13

H. Sistematika Pembahasan ………15

BAB II:

SEJARAH BERDIRINYA YADIM

A. Latar Belakang berdirinya YADIM ……… 16

B. Tokoh-tokoh yang berperan dalam pendiriannya ………... 20


(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

x

BAB III:

SEJARAH PERKEMBANGAN DAKWAH YADIM MULAI

1974

-

2016M

A.Cabang-cabang organisasi YADIM ………. 41

B.Amal Usaha YADIM ………51

C.Hubungan antara YADIM dan pemerintah ……….. 57

BAB IV:

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

GERAKAN DAKWAH YADIM

A.Faktor pendukung pada saat berdiri dan berkembangnya

YADIM ……….. 61 B.Faktor penghambat pada saat berdiri dan berkembangnya

YADIM ………. 65

BAB V:

PENUTUP

A.Kesimpulan ………. 79

B.Saran ………... 80

DAFTAR PUSTAKA ………. 86

LAMPIRAN


(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah Islam pada dasarnya sudah wujud semenjak 14 abad yang lalu yaitu

pada zaman Nabi Muhammad SAW dan merupakan suatu usaha untuk

menyebarkan agama Islam supaya diterima oleh masyarakat.1 Makna dakwah

dalam kehidupan umat Islam di dunia ini telah menjadi amanah yang wajib

dilaksanakan kepada seluruh umat manusia yang lainnya. Dakwah bukanlah

suatu kerja yang mudah untuk dilaksanakan karena jika sudah berada di jalan

dakwah maka siapapun yang berada di atasnya pasti akan mudah terjatuh jika

tidak benar-benar ikhlas melaksanakannya. Melihat pada pertengahan abad ke-20

hingga sekarang, kondisi umat Islam amat memprihatinkan. Kerja dakwah amat

sukar dijalankan disebabkan faktor tingkat kefahaman masyarakat yang begitu

lemah sehingga agama ini dianggap sekedar tradisi nenek moyang secara

turun-temurun, bahkan yang paling kritis sekali adalah mereka keliru ketika ingin

membedakan antara agama dan adat ataupun tradisi. Apabila seseorang

pendakwah dihantar ke kawasan desa atau pedalaman, jangka waktu mereka

bertahan di sana menjadi begitu singkat disebabkan oleh perbedaan tatacara

ajaran yang sangat berbeda dari pemahaman masyarakat setempat. Situasi seperti

1

Anuar Puteh, Da’wah and Ethinicity: Multidisciplinary Perspective/ Serantau Dakwah dan Etnik (Selangor: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2014), 1.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

inilah yang terkadang menyulitkan kerja dakwah. Pandangan, cara hidup bahkan

seluruh aspek kehidupan mereka masih jauh dari apa yang dituntut dalam Islam.

Struktur kelembagaan yang ada dalam masyarakat juga belum cukup kondusif

dalam upaya membangunkan keperibadian Islam dalam setiap individu.

Sedangkan dalam bidang kesejahteraan umat Islam dapat dikatakan sebagai

penghuni terbesar dari mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Melihat kembali pada zaman yang semakin modern, penulis bepandangan

bahawa pendekatan dan kaidah dalam berdakwah itu masih menggunakan

pedekatan tradisional. Seharusnya metode dakwah itu berubah sesuai dengan

kondisi masyarakat dari zaman ke zaman supaya mudah diterima oleh

masyarakat umum dan masa kini. Maka untuk itu, dibutuhkan suatu usaha

dakwah yang berfokus pada ishlah (perbaikan) dan tajdid (pembaharuan) dalam

membangunkan kesadaran di kalangan umat Islam untuk mengubah cara pandang

yang jumud (beku/sempit) terhadap Islam menjadi pemahaman yang syumul

(menyeluruh).

Jalan musyawarah telah dilakukan oleh para penggerak dakwah yang

akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa Islam yang berkembang harus

dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi upaya untuk meraih impian

mewujudkan bangsa Nusantara yang diridhoi oleh Allah SWT. Pendirian

organisasi yang berorientasikan pada agama Islam perlu dilakukan untuk

mencapai tujuan dakwah Islam dengan cara demokratis yang bisa diterima

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(12)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

mayoritas orang atau masyarakat, maka mereka pun sepakat mengokohkan secara

formal sebagai organisasi resmi yang diberi nama Yayasan Dakwah Islamiyah

Malaysia .

Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia atau lebih dikenal dengan kata singkat

YADIM, merupakan sebuah organisasi yang eksis di tengah masyarakat yang

menunjukkan perkembangan yang dinamis dari waktu ke waktu. Organisasi

YADIM merupakan salah satu dari berbagai macam organisasi di Malaysia yang

memementingkan pelaksanaan gerakan Islam (Islamic movement), sebagai

sebuah bentuk dakwah Islamiyah yang menjadi kewajiban bagi semua umat

Muslim sesuai dengan perintah Allah dalam al-Qur’an surah an-Nahl ayat ke-125,

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang

baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” Suatu hal yang

istimewa dan keunikan cara dakwah terkait dengan organisasi ini adalah

pendekatannya begitu kontemporer dan realitis serta inovatif dalam

menyampaikan ide atau gagasan Islam sesuai dengan kondisi umat mengikut

zaman. Para penggeraknya juga digalakkan untuk bersifat kreaktif dan juga kritis

dalam suatu wacana atau orasi ketika melaksanakan suatu kegiatan yang menjadi

tawaran kepada masyarakat ,baik kepada Muslim ataupun non-Muslim.2

Yayasan Dakwah Islamiah atau secara singkatnya YADIM, didirikan oleh

2

YADIM, Pemikir Islam Kini (Kuala Lumpur: YADIM, 1983), 13.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

almarhum Tun Haji Abdul Razak bin Hussein, YAB Perdana Menteri Malaysia

yang ke-2 pada 25 Januari 1974 bersamaan 1 Muharam 1394H. YADIM

diwujudkan bertujuan untuk menyelaraskan kegiatan badan-badan dakwah agar

berjalan seiring dengan kebijakan negara.3 YADIM didirikan bukanlah atas

inisiatif individu tetapi ia adalah usaha sekelompok manusia yang berada di

bawah pemerintah yang wujud atas dasar kesepakatan yang mendesak pusat

pemerintahan untuk mendirikan suatu organisasi yang diberi tanggungjawab

mengatur kegiatan organisasi-oraganisasi dakwah bagi maksud dakwah dan

tabligh di samping menyaingi kegiatan mubaligh Kristen pada masa itu.4 Selain

itu,YADIM juga organisasi yang mengajak kepada kebangkitan Islam kembali

(sohwah al-Islamiyah/revival) sebagai tindak balas atas kemunduran Islam pada

saat ini baik dari pelbagai aspek seperti sosial,politik,ekonomi,pendidikan dan

lain sebagainya.

Oleh karena itulah, penulis menjadi tertarik untuk meneliti lebih mendalam

lagi mengenai sejarah organisasi ini dengan harapan dapat menemukan

pemahaman mendalam tentang ilmu dakwah yang banyak disepelekan oleh

mayoritas umat Islam pada saat ini.

3

Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia, 40 Tahun YADIM: Menelusuri Empat Dasawarsa Dakwah (Kuala Lumpur: YADIM, 2015), 2.

4

Abdul Manaf Ahmad, Hentikan Polemik dalam Negara Islam ( Kuala Lumpur: YADIM, 2002), 7.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(14)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

B. Rumusan Masalah

Untuk mempermudahkan penulisan skripsi ini ,rumusan masalah yang akan

dibahas adalah seperti berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya YADIM?

2. Bagaimana perkembangan YADIM dari tahun 1974 hingga 2016 ?

3. Apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat YADIM?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan riset ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah bediri YADIM di Malaysia.

2.

Untuk mengetahui perkembangan YADIM dari tahun 1974 hingga 2016.

3.

Faktor yang menjadi pendukung serta penghambat kepada dakwah YADIM.

D. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini ,diharapkan dapat berguna sebagai :

1.Bahan kajian atau sumber rujukan bagi para periset pada masa hadapan yang

ingin meneliti lebih lanjut mengenai gerakan dakwah Malaysia.

2.Tambahan referensi dan bahan koleksi di perpustakaan kampus UIN Sunan

Ampel Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(15)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

E. Pendekatan dan Kerangka Teori

Dalam proses menulis skripsi yang berjudul “Sejarah Yayasan Dakwah

Islamiah Malaysia tahun 1974-2016M”, penulis akan menggunakan pendekatan

atau kerangka teori tertentu dalam penelitian yang dilakukan. Ini dikarenakan

penelitian ini termasuk dalam penelitian sejarah, sehingga pendekatan utama

yang dipergunakan di dalam tema ini akan dikaji dengan pendekatan

sejarah ,pendekatan ini diharap dapat menghasilkan sebuah penjelasan yang

jelas yang mampu mengungkap apa saja yang terkait erat dengan waktu dan

tempat berlangsungnya aktivitas yang dilakukan oleh YADIM. Selain itu,dapat

menjelaskan asal-usul dan segi-segi dinamika sosial serta struktur sosial di dalam

masyarakat yang bersangkutan.5 Di samping itu juga, perubahan sosial yang

terjadi, dapat dilihat dari proses transformasi struktural, yaitu dengan adanya

proses intergrasi dan disintergrasi atau disorganisasi dan reorganisasi yang silih

berganti. Dalam proses transformasi struktural yang terjadi telah mengubah

secara fundamental dan kualitatif jenis solidaritas yang menjadi ikatan kolektif,

dari ikatan komunal menjadi ikatan asosiaonal yang berupa organisasi komplek.6

Seperti itulah landasan teori yang diprkatekkan dalam memahami dinamika

gerakan YADIM.

Seterusnya, penulis mengungkapkan sejarah sosial yang mempunyai garapan

yang sangat luas dan beraneka ragam . Kebanyakannya mempunyai hubungan

5 Margerat M. Poloma, Sosiologi Kontemporer, terj. Yasogama (Jakarta: Rajawali, 1984), 23.

6

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia, 1992), 161.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(16)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

erat dengan sejarah sosial,pendidikan dan keagamaan.7 Hal ini terkait dengan

aktivitas atau kegiatan YADIM yang banyak menyumbang kepada perubahan

dari pelbagai aspek seperti sosial, pendidikan dan keagamaan di Malaysia. Ingin

dinyatakan bahwa dengan organisasi YADIM sebagai wadah untuk melaksanakan

dakwah di Malaysia, birokrasi yang wujud dalam masyarakat bisa dimanfaatkan

sebagai alat untuk menggerakkan program dan agenda organisasi tersebut. Untuk

mencapai tujuan, maka dibutuhkan semacam sistem dan struktur untuk

membagikan tugas dan kerja dalam pelaksanaan visi dan misi organisasi.

Satu lagi pendekatan yang sangat penting digunakan untuk meneliti

organisasi YADIM dalam sejarah gerakannya di Malaysia. Perannya dalam

mendakwahi masyarakat yang ada di Malaysia boleh dikaitkan dengan teori

peran. Teori peran digunakan supaya dapat mengetahui peran YADIM yang

menurut penulis mempunyai relevansi dengan teori Max Weber sebelumnya,

yaitu melihat peran yang dimainkan sebuah organisasi untuk mengetahui tujuan

dan hasil yang ingin dicapai olehnya. Peran jika didefinisikan berarti sebuah

harapan-harapan normatif (normatif expectation)8 dan juga merupakan pasangan

subyektif yang mengimbangi norma. Bila individu menempati

kedudukan-kedudukan tertentu, maka ia merasa bahwa setiap kedudukan yang

ditempatinya menimbulkan suatu harapan-harapan (expectations). Begitu juga

tokoh atau figur dalam sesebuah organisasi yang mempunyai harapan untuk

7

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Wacana Yogya, 1994), 33. 8

David Berry, Pokok-pokok Sosiologi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), 99.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(17)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini, organisasi YADIM dan misinya yaitu

dakwah Islamiyah dan melakukan perbaikan dalam aspek sosial, pendidikan,

ekonomi, politik, keagamaannya dan lain sebagainya di Malaysia umumnya.

Dulunya sebuah gerakan atau yang mempunyai makna umum pada berdirinya

beralih menjadi struktur-struktur sosial, yang mana nanti berperan dengan lebih

besar karena fragmentasinya pendekatan itu banyak berkaitan dengan

eksistensinya.9 Arti kata lainnya, suatu struktur muncul karena adanya fungsi

yang harus ditangani, yaitu fungsi teknis-administrasif untuk mengkoordinasikan

berbagai unsur yang semakin lama makin kompleks dalam proses pemerintahan

atau proses produksi . Dan seperti sudah disebut di atas, kompleksitas teknis ini

terjadi dikarenakan mordernisasi sosial ekonomi dalam masyarakat.

YADIM memainkan peran dalam ingin mencapai tujuan dakwah, yaitu

dengan berusaha menegakkan syariat Islam yang mengatur urusan umat dan

terlaksananya tanggungjawab amar ma’ruf dan nahi mungkar. Dalam melakukan

usaha dakwah dengan menggunakan jaringan kerjasama (cooperative network)

baik dengan lembaga-lembaga pemerintah di Malaysia maupun

organisasi-organisasi indipenden lainnya, hal ini bisa membantu dalam proses

mencapai tujuan secara praktis. Model birokrasi seperti ini merupakan salah satu

model yang ideal dan sesuai untuk menyusun teori-teori mengenai organisasi.

Makna birokrasi di sini adalah banyak menyerupai konsep kompetisi sempurna

9

Ian Craib, Modern Social Theory: Teori-teori Sosial Modern, terj. Paus S. Baut dan T. Effendi (Jakarta: C. V Rajawali, 1992), 180.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(18)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

(perfect competition) dalam teori ekonomi ,struktur pasar yang ada dalam

ekonomi mengilhami Weber dalam merancang birokrasinya. Struktur adalah

suatu model yang sederhana dan merupakan suatu patokan untuk mengukur suatu

kenyataan . Ini merupakan kesamaan dengan idealisasi birokrasi yang dikemukan

Max Weber.

Secara teori, suatu organisasi mempunyai berbagai sifat yang dapat

dibedakan dari ketentuan-ketentuan lain dari suatu organisasi . Beberapa sifat

yang amat penting dapat dikemukan sebagai berikut.10 Yang pertama adanya

spesialisasi atau pembagian kerja ,yang keduanya adanya hirarki yang

berkembang. Dan yang ketiganya adanya suatu sistem dari suatu prosedur dan

aturan-aturan . Terakhir sekali adanya promosi dan jabatan yang didasarkan atas

kecakapan.

YADIM menggunakan sifat-sifat dalam organisasi dan birokrasi untuk

melancarkan dan memudahkan segala urusan. Aspek-aspek yang dicerminkan

dari birokrasi Weber dapat dilihat dari penekanan Weber pada struktur yang

timbul dari rasa tidak percaya kepada kesanggupan dan kemampuan manusia

untuk menciptakan rasionalisme tertentu, mendapatkan informasi yang baik dan

membuat keputusan yang obyektif .11 Dan posisi birokrasi ini didukung oleh

unsur-unsur merupakan sumber-sumber kekuasaannya, yaitu kerahsiaan,

monopoli informasi, keahlian teknis dan status sosial yang tinggi. Menurut Weber,

10 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta: Rajawali Pers, 1982),

11- 12. 11

Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(19)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

unsur-unsur ini diperlukan demi efektivitas fungsi koordinasi itu. Menurut

penulis dan para pengkritik lainnya, unsur-unsur itulah yang justru mendasari

fungsi pengendalian atas masyarakat.

Penulis menemukan relevansi pendapat Max Weber ,dalam menjelaskan

hubungan organisasi YADIM dengan aktivitas dakwah Islamiyah di Malaysia

yaitu teori Struktural Fungsional. Kinsley Davis mengatakan analisis

fungsional ,sebagai berikut :12

1.Pengujian atas peranan atau fungsi yang dijalankan oleh sebuah institusi atau

perilaku tertentu dalam masyarakat serta cara-cara peranan tadi terkait dengan

gejala-gejala sosial lainnya; dan

2.Penjelasan mengenai gejala-gejala sosial

F . Metode Penelitian

Dalam menulis penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah/historis

dalam pengertian umum adalah proses untuk menguji dan menganalisis secara

kritis fakta tentang masa lalu guna menemukan data yang otentik dan melakukan

sintesis terhadap data, agar menjadi cerita sejarah yang dapat dipercaya.13

Dengan menggunakan metode historis atau mempunyai perspektif historis14 dan

pendekatan sosiologis penelitian ini diharap dapat menghasilkan diskripsi yang

12

Aam Abdillah, Model Penelitian Agama dan Dinamika rencana Penelitian- Himpunan Rencana Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), 112- 113.

13

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah , terj. Nugroho Notosusanto (Jakarta: UI Press, 1985), 32. 14

Mohammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia-Anggota Ikapi, 1999), 55.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(20)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

bersifat analitis.15

Tahapan-tahapan metode penelitian sejarah/historis akan dijelaskan sebagai

berikut:

1.Heuristik ( Pengumpulan Sumber )

Pada tahapan ini penulis melakukan penelitian literatur dengan

mengumpulkan sumber data melalui buku-buku, artikel, makalah dan wawancara

tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang akan ditulis.

Sumber-sumber data yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah

antara lain:

a. Sumber Primer

Sumber yang diperoleh melalui dokumen yang berupa buku terbitan

YADIM sendiri yang diterbitkan pada tahun 1985 di Kuala Lumpur, dan

bahan bersumber wawancara misalnya Puan Wan Norkiah, Pegawai

eksekutif YADIM Pusat, Encik Awang Dulhadi bin Mamat, Pengurus

Besar YADIM Sarawak (1) YADIM, Puan Mazeyah, Bagian Eksekutif (2)

YADIM serta Ustaz Mohamasir Muhammad selaku Pegawai Dai

YADIM di Bintulu Sarawak.

b. Sumber Sekunder

Sumber ini pula didapatkan dari laporan tahun YADIM, laporan

aktivitas YADIM, buku terbitan YADIM yang berjudul “Hentikan

15

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993), 120.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Polemik dalam negara Islam” oleh Abdul Manaf Ahmad, dan jurnal

YADIM tahun 2015

2. Verifikasi ( Kritik Sumber )

Setelah mengumpulkan sumber-sumber yang akan digunakan

selanjutnya penulis perlu melakukan pengujian untuk mengetahui

keotentikan dan kredibelitas sumber, dengan menggunakan kritik intern dan

ekstern. Kritik intern dilakukan untuk meneliti kebenaran isi yang membahas

tentang aktivisme dalam suatu organisasi ,apakah sesuai dengan

permasalahan atau tidak sama sekali, apabila kritik intern sudah dilakukan

maka dilanjutkan dengan kritik ekstern yaitu mengetahui tingkat keaslian

sumber data guna memperoleh keyakinan bahwa peneltian telah

diselenggarakan dengan menggunakan sumber data yang tepat dan jelas.16

3.Interpretasi ( Penafsiran )

Pada tahapan ini, penulis melakukan analisis sejarah, yang bertujuan

untuk melakukan sintesa atau sejumlah fakta yang diperoleh dari

sumber-sumber sejarah dan bersama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke

dalam suatu interpretasi yang menyeluruh.17 Maka untuk itu digunakan

metode analisis deduktif untuk memperoleh gambaran tentang sejarah

organisasi YADIM di Sarawak yang menjadi obyek penelitian.

16

Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 59. 17

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995), 102.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(22)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

4.Historiografi ( Penulisan Sejarah )

Tahapan terakhir ini merupakan penelitian, pemaparan atau pelaporan

hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai riset sejarah yang disusun secara

sistematis agar mudah difahami oleh pembaca.

G. Penelitian Terdahulu

Penulis menemukan dua tulisan yang meneliti tentang gerakan dakwah Islam

di Sarawak, Malaysia :

1. “Cabaran dakwah Islamiyah di Malaysia umumnya ” tahun 2014 tulisan

Anuar Puteh dan Ahmad Irdha Mokhtar18 yang merupakan dosen di

Universitas Kebangsaan Malaysia. Kertas kerja (paperwork) ini membahas

mengenai cabaran dan permasalahan yang wujud dikarenakan adanya

pelbagai bangsa dan agama yang hidup secara harmonis di Malaysia. Tulisan

ini memberi suatu pemahaman bahwa permasalahan yang wujud dalam suatu

dakwah dan cara mengatasi yang perlu difikirkan oleh seorang da’i.

2. Dr. Juanda Jaya, dalam tesis beliau yang berjudul “Dakwah Islamiyah di

Sarawak : Tinjauan terhadap Pengurusan Dakwah.” Dr Juanda Jaya merupakan mantan Mufti Perlis Indera Kayangan,Semenanjung Tanah

Melayu dan asli Matu,Daro suatu kawasan desa pedalaman di Sarawak. Kini

18

Anuar Puteh, Da’wah and Ethinicity: Multidisciplinary Perspective/ Serantau Dakwah dan Etnik (Selangor: Universitas Kebangsaan Malaysia, 2014).

.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

beliau menjadi anggota DPR untuk daerah Jemoreng,juga kawasan desa di

pedalaman Sarawak. Dalam tesis tersebut dijelaskan tentang gerakan dakwah

Islam selama perkembangannya di Sarawak khususnya dan Malaysia

umumnya pada abad ke-20 baik yang berlangsung melalui lembaga-lembaga

pemerintah maupun non-govermental organization (NGO). Selain itu ,juga

dijelaskan tentang dampak dakwah Islam dalam bidang pendidikan ,sosial

dan ekonomi.

Dalam kedua-dua tulisan yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa

apa yang dibahas adalah mengenai perihal dakwah di Malaysia secara umum.

Maka yang membedakan skripsi ini dengan penelitian sebelumnya adalah

fokus pembahasannya yang tertumpu pada sesebuah organisasi saja yaitu

YADIM.

Dalam meneliti penulisan karya ilmiah, karya tulis dan juga penulisan

skripsi,tentunya sangat dibutuhkan sebuah data yang dapat dihasilkan dalam

penulisan karya ilmiah tersebut supaya dapat diterima dan dapat

dipertanggungjawabkan keshahihannya. Begitu juga dalam penulisan skripsi

yang berjudul “Sejarah berdirinya Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia

tahun 1974-2016 M.” Penulisan skripsi ini menggunakan beberapa sumber

yang berhubungan langsung dengan judul yang penulis jadikan sebagai

penelitian.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(24)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

H. Sistematika Pembahasan

Penulis membagikan pembahasan dalam skripsi ini kepada beberapa

bab,yang digambarkan sebagai berikut:

Bab pertama memperlihatkan sekilas segala sesuatu yang terkait dengan

penulisan terdiri yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, pendekatan dan kerangka teoritik, penelitian terdahulu,

metode penelitian, sumber pustaka dan sistematika pembahasan.

Bab kedua membahas sekilas mengenai latar belakang berdirinya organisasi

YADIM dan tokoh-tokoh yang menjadi tulang belakang serta berperan memikul

amanah di dalam YADIM. Selain itu, bab ini juga akan membahas tentang visi

dan misi serta penjelasan terkait dengannya.

Bab ketiga menjelaskan tentang cabang-cabang YADIM yang ada di

Malaysia dan sekilas mengenai amal usaha yang dilakukan oleh YADIM dari

dahulu sehingga sekarang. Selain itu, dijelaskan juga keterlibatan organisasi

YADIM atau hubungannya dengan pemerintah Malaysia.

Bab keempat akan membahas mengenai faktor penunjang dan penghambat

dalam gerakan dakwah YADIM dari berdiri serta waktu perkembangannya.

Melalui pembahasan ini diharap dapat menjelaskan cabaran yang dihadapi oleh

para dai dalam menyebarkan syiar Islam dan cara mengatasinya.

Bab kelima berisi kesimpulan dari keseluruhan yang dibahas yang ada pada

bab-bab sebelumnya dan dimuatkan juga beberapa saran

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(26)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II

SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN DAKWAH ISLAMIAH (YADIM)

A. Latar Belakang Berdirinya Yayasan Dakwah Islamiah

Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia atau dikenal secara singkat sebagai YADIM adalah badan amanah yang didirikan oleh almarhum Tun Haji Abdul Razak bin Hussein, YAB Perdana Menteri Malaysia yang kedua pada 1 Muharam 1394, yaitu 25 Januari 1974 yang bertujuan mengkoordinasikan kegiatan badan-badan dakwah serta LSM agar berjalan seiring dan sejalan

dengan kebijakan negara serta katalis terhadap penyebaran dakwah di Malaysia. YADIM adalah badan amanah yang didaftarkan di bawah Trust

Incorporation Ordinance 1952 (Badan Ordinan Amanah) yang

bertanggungjawab secara langsung kepada YAB Perdana Menteri 1.

Kelahirannya telah terinspirasi oleh Perdana Menteri pada saat itu yaitu Tun Abdul Razak Hussein yang melihat pentingnya sebuah badan diwujudkan berperan sebagai koordinator untuk kegiatan serta program dakwah yang beragam selain menjadi medium yang dapat menyelesaikan masalah khusus yang timbul. YADIM juga didirikan sebagai suatu badan yang bertindak untuk mengkoordinasikan badan-badan agama khususnya LSM

yang dilihat tidak berkoordinasi dengan baik.

Pada waktu yang sama, Biro Agama UMNO pimpinan YB. Dato’ Wan


(28)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Abdul Kadir Ismail dalam rapatnya pada 18 Juli 1971 telah memutuskan untuk mendesak pihak pemerintah mendirikan suatu badan yang diberi tanggungjawab mengkoordinasikan kegiatan badan-badan dakwah untuk

tujuan dakwah dan tabligh di samping menyaingi kegiatan-kegiatan mubaligh

Kristen pada masa itu.

Justeru, atas keperihatinan tersebut, Tun Abdul Razak Hussein telah memerintahkan pembentukan satu kelompok pemikir untuk membahas pembentukan suatu badan dakwah. Hasilnya, dalam Kongres Ekonomi Islam Kedua pada 7 April 1972 telah merumuskan dan mengusulkan pembentukan perusahaan Muslimin dengan nama Yayasan Sebaran Islam (Islamic

Missionary Trust) dengan tujuan menjalankan dakwah Islamiah dan

menjalankan usaha-usaha kesejahteraan di seluruh Negara.

Berkesinambungan dari itu, dalam konferensi kesepuluh Dewam Nasional Umum Agama Islam Malaysia pada 6 Juli 1973, keputusan untuk mendirikan suatu badan dakwah nasional telah disepakati dengan nama Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia dan mengarahkan Sekretaris Dewan tersebut, Dato’ Ismail Panjang Aris menyiapkan konstitusinya.2

Pada 25 Juni 1974, Tun Abdul Razak Hussein menyatakan pendiriannya mengambil sempena awal tahun Hijrah 1 Muharam 1394 di acara reuni PERKIM Pahang3. Dalam deklarasi tersebut, ia menyebutkan

daftar anggota komisaris YADIM seramai 12 orang. YB Tan Sri Syed Nasir Ismail (kini Tun) sebagai Presiden pertama dan YB Haji Hassan Adli Haji

2 YADIM, Pemikir Islam Kini, 5.

3https://ms.wikipedia.org/wiki/Yayasan_Dakwah_Islamiah_Malaysia , diakses tanggal 9 April 2017.


(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Mohd Arshad (sekarang Dato’) sebagai wakilnya.

Anggota-anggota yang lain adalah :

1. YB Tan Sri Syed Jaafar Albar

2. YB Nik Abdul Aziz Haji Nik Mat (sekarang Dato’ )

3. YB Encik Mawardi Lebai The

4. YB Tuan Haji Mokhtar Haji Mohd Daud

5. Tuan Khaidir Khatib

6. Tuan Dusuki Ahmad (sekarang Dato’ )

7. Tuan Sheikh Ghazali Abdul Wahab

8. Datuk Dr Omar Din

9. Datuk Haji Mohamed Haji Ahmad

10. Tuan Ismail Talap4

Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia mulai beroperasi pada Agustus 1975 di lantai 11 gedung Wisma Batik, Jalan Tun Perak, Kuala Lumpur. Kemudian, pada 1 Januari 1980, pemerintah telah mengalokasikan sebuah rumah milik Departemen Pekerjaan Umum (JKR) di Jalan Ledang dengan luas sekitar 4 hektar untuk dijadikan kantor baru YADIM. Delapan tahun setelah itu yaitu pada tahun 1988, YADIM berpindah pula ke Pusat Islam di dekat Masjid Negara.

Usaha ini melibatkan organisasi mahasiswa, pemuda, badan non

-pemerintah (LSM), partai-partai politik,badan-badan dakwah, gerakan

dakwah sukarela dan lain-lain. YADIM telah dipertanggungjawabkan untuk


(30)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

mengkoordinasikan badan-badan tersebut yang memperjuangkan gerakan

dakwah ini sehingga memainkan peran positif dalam pengembangan dakwah di Malaysia5. Semenjak didirikan, berbagai pihak telah turut memberikan

dukungan dan kerjasama yang baik. Segala aktivitasnya dibantu oleh tenaga pengajar kehormat yang terdiri dari dosen-dosen dari perguruan tinggi,

pejabat dari departemen-departemen agama, aktivis dakwah dari badan-badan

sukarela dan non-pemerintah.

Untuk mewujudkan fungsinya sebagai badan koodinator, YADIM telah merencanakan dan melaksanakan konferensi, simposium, seminar, ceramah, konferensi dan muzakarah, menerbitkan majalah-majalah,buku-buku dan

bahan terbitan lain. YADIM juga berperan mendukung asosiasi, lembaga dan badan lain yang memiliki tujuan dakwah dan memberi nasihat tentang kegiatan asosiasi, lembaga dan badan lain agar mencapai tujuan yang maksimal.

B. Tokoh-tokoh yang berperan dalam pendiriannya

1. Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al- Hajj

Abdul Razak bin Hussein merupakan satu-satunya anak lelaki Dato’

Hussein Mohd Taib, Orang Kaya Indera Shah Kota Pahang dan


(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dibesarkan oleh kakeknya yang sangat mementingkan nilai tradisi dan agama. Sungguhpun ia berasal dari golongan yang berada, sikap rendah hati dan sopan jelas nampak pada zaman pendidikannya. Ia bertelanjang kaki di sekolah karena tidak ingin terasing dari sebagian temannya yang tidak mampu membeli sepatu karet.6

Semenjak kecil, Abdul merasakan kemunduran dan kemiskinan di desa di bawah kolonial Inggris. Serta keperitan hidup ketika Jepang menduduki tanah Melayu pada masa remajanya. Kemungkinan besar, kepayahan anak bangsanya ketika itu telah memberi dorongan kepada Tun Abdul Razak Dato 'Hussein untuk membawa angin perubahan kepada rakyat Malaysia khususnya.7

Tun Abdul Razak bin Dato 'Haji Hussein Al-Haj adalah Perdana

Menteri Malaysia yang kedua menggantikan Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj dari tahun 1970- 1976. Namun, keterlibatannya di dalam

pembangunan negara dapat dilihat lebih awal sebelum itu. Tun Abdul Razak telah banyak membantu Malaysia dari segi ekonomi, pembangunan pedesaan, hubungan internasional, pendidikan dan solidaritas rakyat.

Kronologi Karir Tun Abdul Razak dalam pemerintah

1951 - Ditunjuk sebagai anggota tidak resmi dalam Dewan Legislatif

6 Haji Alwi, Bibliografi Tun Abdul Razak ( Kuala Lumpur: Perpustakaan Negara Malaysia, 2004), 5.

7 Perpustakaan Negara Malaysia, Perdana Menteri Malaysia Kedua: Tun Haji Abdul Razak bin Haji Dato’ Hussein ( Kuala Lumpur, Perpustakaan Negara Malaysia, 2012), 4.


(32)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Federal

1952 - Ditunjuk sebagai Sekretaris Negara Pahang

1955- Ditunjuk sebagai Penjabat Menteri Besar Pahang dan Menteri

Pendidikan

1956 - Delegasi Kemerdekaan Malaya di Inggris Raya

1957 - Deputi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan

1959 - Menteri Pembangunan Pedesaan

1969 - Direktur MAGERAN (Setelah Mei 13)

1971 - Perdana Menteri Malaysia 8

Permulaan Sebagai Tokoh Nasional

Kontribusi Tun Abdul Razak di dalam pembangunan negara dapat dilihat semenjak zaman sebelum merdeka. Ketika itu Tun Abdul Razak bersama Tunku Abdul Rahman (Perdana Menteri Malaysia Pertama), serta Delegasi Kemerdekaan telah berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari Inggris sejak tahun 1950. Tanah Melayu ketika itu berada di bawah jajahan kolonial Inggris yang kurang efisien. Delegasi Kemerdekaan inilah yang bekerja siang dan malam memerdekakan negara dari cengkeraman penjajah.

Pada tahun 1952, kerjasama Politik Melayu - Cina telah didirikan

di antara UMNO (Partai Dominan Melayu) dan MCA (perwakilan Cina) dan dikenal sebagai Aliansi. Pada tahun berikutnya, MIC


(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

(perwakilan India) telah bergabung Aliansi dan sekaligus membentuk Partai Politik yang cukup kuat untuk memimpin negara. Pada tahun 1955, Aliansi tidak menyuarakan kehendaknya pada colonial Inggris untuk mengadakan pemilihan umum untuk membuktikan bahwa Malaysia ketika itu, sudah siap untuk merdeka. Usaha mereka membuahkan hasil di mana Aliansi telah berhasil memenangkan 51 dari 52 kursi yang diperebutkan. Tun Abdul Razak telah ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan dimulai dari saat inilah pembangunan negara dimulai.

Dalam bidang pendidikan, Tun Abdul Razak adalah orang pertama yang ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan Malaysia yang saat itu dinamai Menteri Pendidikan. Pada tahun 1955, ia dilantik dan membawa banyak perubahan dalam bidang pendidikan termasuk yang melibatkan silabus dan isu terkait dengan bahasa Melayu. Sebagai Menteri Pelajaran Pertama, Tun Abdul Razak membentuk kebijakan Nasional yang dikenal sebagai Laporan Razak 1956. Pernyataan ini diumumkan pada 16 Mei 1956 telah dirumuskan dengan tujuan mengubah pola pembelajaran murid-murid. 9 Beberapa hal yang

terkandung di dalamnya adalah untuk menyelaraskan silabus semua aliran sekolah di negara ini serta mengenali bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dalam pengajaran di pusat-pusat pendidikan serta

menyemarakkan keharmonian kaum sejak dari tingkat anak-anak lagi.


(34)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Sejak penunjukan beliau juga, Tun Abdul Razak telah membangun sejumlah 3.000 sekolah serta tiga juta orang dewasa yang buta huruf telah dapat membaca dan menulis melalui Kelas Dewasa.

Dari sudut perekonomian pula, pemerintahan yang tidak sampai enam tahun telah menyaksikan perkembangan yang begitu pesat di seluruh negara. Kebijakan Ekonomi Baru telah diperkenalkan oleh Tun Abdul Razak pada pertengahan 1971 untuk memberantas kemiskinan di kalangan semua kaum dan menyusun kembali kegiatan ekonomi ke arah pembagian kekayaan negara yang lebih adil. Dia dan 'generasi kedua' politisi Melayu melihat begitu perlunya solusi perbedaan kesenjangan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh korban rasisme.

Tun Abdul Razak juga amat menitikberat kemajuan luar kota. Dia menganggap apa yang penting dalam sistem demokrasi adalah keseimbangan social dan ekonomi di mana semua orang bisa memainkan peran dalam kemajuan negara. Jadi, beliau banyak memberikan kontribusi pembangunan di dalam sektor. Sejalan itu, beliau dipanggil Bapak Pembangunan Malaysia.10 Tempat

kontribusinya adalah Buku Hijau tingkat nasional telah diluncurkan pada 20 Desember 1974. Rencana Buku Hijau ini berkonsentrasi pada penggunaan tanah yang sepenuhnya, tanaman jangka pendek (selingan dan bukan selingan), perkebunan cara berkelompok, rencana ternak, rencana, pelihara ikan air tawar, pemasaran yang baik dan proyek

10 Nurul Iman Ramli, Bapa Pembangunan Tun Abdul Razak ( Kuala Lumpur: Pustaka Penamas, 2006), 19.


(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

proyek kecil. Pada tahun 1960, Tun Abdul Razak juga memperkenalkan Buku Merah yang berisi berbagai proyek pembangunan tiap daerah yang ada di Kamar Gerakan Negara dan daerah di seluruh negara. Buku ini juga menjadi panduan kepada pejabat pemerintah dalam menggerakkan pembangunan pedesaan seperti pembangunan jalan, parit, surau, klinik, kelas dewasa, layanan telepon dan sebagainya. Melalui, usaha ini juga, maka terbentuk berbagai instansi pemerintah untuk mencapai tujuan itu termasuk Lembaga Kemajuan, Tanah Federal (FELDA)11 dan neger

-negeri.

Kebijakan luar Malaysia adalah kelanjutan kebijakan dalam negeri bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan keamanan, keharmonisan, kesejahteraan ekonomi dan lain-lain kepentingan negara.

Di bawah Perdana Menteri kedua, Tun Abdul Razak, Malaysia mulai menekankan kebijakan netral (non-aligned) dan telah menjadi anggota

Gerakan Non-Blok (NAM) pada tahun 1970. Beliau mendesak agar

Malaysia mengamalkan sikap berbaik-baik dengan semua negara

terlepas dari pemahaman dan ideologi. Hubungan diplomatik dijalinkan dengan Cina dan negara-negara Indochina di samping meningkatkan

kerjasama ASEAN. Pada saat yang sama, Malaysia menekankan konsep Zona Aman, Bebas dan Netralitas (zopfan) dan South East Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ).

Selain itu, selama kepemimpinan Tun Abdul Razak juga, Malaysia

11 Hasfiza Abdullah, Tun Abdul Razak bin Dato’ Hussein Pencetus dan Penggerak FELDA ( Kuala Lumpur: Dewan Siswa, 2011), 10-11.


(36)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

telah menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan mulai dikenal sebagai sebuah "negara Islam". Semangat ingin berbaik-baik

dan menemukan teman baru pada waktu itu juga telah merapatkan lagi hubungan Malaysia dengan Organisasi Negara-Blok (NAM). Dia turut

mendorong investasi selain dari sumber-sumber Inggris.

Tun Abdul Razak berperan pencetus dan pengasas kepada berdirinya YADIM di Malaysia. Karena melihat pada kondisi Islam pada awal 70-an yang sangat memprihatinkan, beliau mengorbankan

fikiran dan tenaganya untuk mengembalikan posisi Islam kepada yang benar dan bersih serta sistem yang lebih teratur. Pada masa itu juga, terdapat beberapa organisasi dan badan dakwah yang sudah berdiri sebelum wujudnya YADIM tetapi terjadi ketidakseimbangan di antara setiap organisasi dengan kebijakan dalam sistem pemerintahan negara. Beliau melihat betapa pentingnya sebuah badan diwujudkan berperanan sebagai penyelaras kepada aktiviti serta program dakwah yang pelbagai selain sebagai wadah yang dapat menyelesaikan isu-isu khusus yang

timbul. Pada 25 Juni 1974, Tun Abdul Razak Hussein

mengisytiharkan penubuhan Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia tepat pada awal tahun hijrah 1 Muharam 1394 di Majlis Perjumpaan PERKIM Pahang.

Sebagai seorang yang bertanggung jawab terhadap agama, bangsa dan negara, beliau tetap setia memberikan yang terbaik demi kesenangan generasi yang akan datang. Tidak ada mengetahui bahwa


(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

tahun-tahun terakhir kehidupannya, Tun Abdul Razak tetap memeras

keringat berkontribusi buah pikiran serta perubahan sekalipun kondisi kesehatannya sering terganggu. Tun Abdul Razak tetap menjalankan tugas sampai ke saat akhir.

Tanggal 14 Januari 1976 bersamaan 11 Muharam Tun Abdul Razak telah kembali ke rahmatullah sekitar jam 6:30 sore waktu Semenanjung di London. Berita kematiannya di London mengejutkan rakyat seluruh negara. Kematiannya disebabkan oleh penyakit acute leukemea yang menyerangnya beberapa minggu lalu. Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak bin Dato 'Hussein dimakamkan di Makam Pahlawan Masjid Negara di sebelah makam sahabat karibnya, Tun Dr. Ismail bin Abdul Rahman pada 16 Januari 1976. Legasi Tun Abdul Razak diteruskan melalui istrinya, Tun Rahah dan anak-anak mereka yaitu

Dato 'Seri Najib Razak, Datuk Ahmad Johari Razak, Mohamed Nizam, Mohamed Nazim, dan Mohamed Nazir

2. Tun Syed Nasir Syed Ismail

Syed Nasir dilahirkan di Batu Pahat, Johor pada 7 Maret 1921 dan meninggal pada 1982. Dia berasal dari Johor dan berketurunan Syed yang dikaitkan dengan keturunan Nabi Muhammad di tanah Hadramaut Arab. Julukan „syed’ diturunkan dari generasi ke generasi. Di Johor, banyak orang Melayu keturunan „syed’ dan mendapat tempat istimewa


(38)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dalam masyarakat . Antara tokoh lain adalah Syed Jaafar Albar.12

Almarhum Tun Syed Nasir Syed Ismail merupakan politisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) di Malaysia. Seorang politisi terkemuka dari UMNO, partai utama koalisi Barisan Nasional yag memerintah. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Rakyat yang ke-5

dari tahun 1978 sampai kematiannya pada tahun 1982. Anaknya, Tan Sri Syed Mohd Yusof Syed Nasir adalah seorang pengusaha yang terkenal dan bisnis beliau yang terkenal adalah Hardrock Café. Selama masa hidupnya, ia dikenal sebagai seorang nasionalis yang berusaha memperjuangkan keunggulan bahasa nasional di Malaysia sebagai sarana untuk menciptakan identitas nasional melalui penutupan sekolah Bahasa Mandarin dan Tamil yang didanai publik. Tun Syed Nasir melihat sistem pendidikan umum untuk semua orang sebagai solusi untuk dilemma ini.

Selama menjadi Direktur Dewan Bahasa dan Pustaka, terjadi peristiwa Keranda 152. Kebanyakan buku teks yang diberikan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia ketika itu ada kata pengantar dari Tun Syed Nasir Ismail. Tahun 1970-an, semua buku teks dicetak dan

diberikan oleh DBP. Bahasa Melayu digunakan sebagai luar selaraskan dengan Laporan Razak. Beliau pernah menjadi ketua DPR. Saat menjadi pembicara, ia pernah sendiri ke Kem Tahanan Kamunting untuk majlis angkat sumpah dua orang anggota parlemen DAP yang

12 Noriah Mohamed, Tun Syed Nasir :Menghimbau Jasa menjunjung Citra (Johor: Yayasan Warisan Johor, 2007 ), 4.


(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ditahan di bawah ISA.

Tun Syed Nasir Ismail juga merupakan Yang Dipertua YADIM pertama Malaysia yang ditunjuk oleh Perdana Menteri yang ke-2, Tun

Abdul Razak Hussein pada tahun 1974.13 Beliau juga berperan sebagai

pemegang Ahli Lembaga Pemegang Amanah yang terdiri daripada tokoh-tokoh negarawan yang terkenal dengan kepakaran dalam

pelbagai bidang. Antara sumbangan terbesar beliau adalah mewujudkan satu muzakarah yang diberi nama Multaqa Imam. Muzakarah Multaqa Imam diadakan untuk mengesan masalah dan mencari jawapan terhadap persoalan yang mencabar serta menyelaras jawapan dan penyelesaian yang terkait di semua negeri. Tan Sri Syed Nasir menjadi YDP YADIM selama delapan tahun dari tahun 1974 dan berakhir pada tahun 1982.14

Sebagai menghargai jasa beliau dalam pembangunan jati diri negara, sebuah sekolah di Johor Bahru bernama Sekolah Menengah Kebangsaan Tun Syed Nasir diwujudkan untuk mengenang jasa beliau. Beasiswa Tun Syed Nasir diperkenalkan oleh DBP sejak 1992 untuk siswa yang layak. Beliau meninggal pada tanggal 16 Maret 1982 dan jenazah almarhum dimakamkan di Makam Pahlawan berdekatan dengan Masjid Negara, Kuala Lumpur.

3. Dato’ Dr. Asyraf Wajdi Dusuki

Dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1976, merupakan cahaya mata

13 YADIM, 40 Tahun YADIM, 150. 14 Ibid, 33.


(40)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ketiga kepada Dato’ Haji Dusuki Ahmad dan Datin Hajjah Nik Norraini Nik Yahya. Di tempat kelahiran beliau di Tumpat, namanya bagi masyarakat setempat mudah saja mengingatkan orang tentang ayahnya, seorang mantan pemimpin politik dan moyangnya Tok Selehor, ulama terbilang. Mendapat pendidikan menengah di Sekolah Menengah Agama Persekutuan Labu (SMAP Labu), Negeri Sembilan.

Dalam studi pendidikan tinggi, ia memiliki gelar Sarjana Kehormatan dalam Akuntansi serta mendapat Anugerah Pelajar Terbaik (Penghargaan Rektor) di Konvokesyen Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) tahun 2000. Beliau telah menerima Anugerah Pelajar Terbaik Akuntansi Tingkat Nasional dari Malaysian Association of

Certified Public Accountant (MACPA) dan Hadiah Medali Emas untuk

Penghargaan Lulusan Terbaik bidang Akuntansi Tingkat Nasional yang diberikan oleh Harvard Business School Alumni Club of Malaysia.

Dr. Asyraf Wajdi melanjutkan studi sarjana (M.Sc with distinction in Islamic Economics, Banking and Finance) dan gelar Doktor (Islamic Banking dan Finance) di Universitas Loughborough, Inggris Raya. Dia bertugas sebagai Asisten Professor dan dosen di Kulliyyah Ekonomi dan Manajemen, Universitas Islam Internasional Malaysia (UIAM).

Keterlibatan dalam bidang perbankan dan ekonomi Islam diteruskan dengan keterlibatan beliau sebagai anggota kepada International Association for Islamic Economics dan penulisan jurnal


(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dan makalah akademis local serta internasional. Beliau juga adalah Anggota Panel Syariah Affin Islamic Bank. Dalam bidang pelatihan dan pengembangan modal manusia, Dr Asyraf Wajdi Dusuki juga terlibat dalam memberikan pelatihan dan ceramah untuk staf lembaga seperti Petronas Gas Berhad, Malayan Banking Berhad (Maybank), RHB Bank, Lembaga Administrasi Umum Negara (INTAN) dan Bank Negara.15

Dalam kegiatan masyarakat, Dr. Asyraf Wajdi banyak terlibat dengan program Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui asosiasi pemuda. Ia pernah menjadi Presiden Persatuan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) dari tahun 1999-2000, Dewan Tertinggi Majlis Belia

Malaysia (MBM) dan menjadi anggota Dewan Konsultasi Pemuda Nasional (MPBN) 2000-2001 yang diketuai oleh Menteri Pemuda dan

Olahraga Malaysia.

Dr. Asyraf Wajdi juga telah ditunjuk menjadi pakar rujuk Dewan Konsultasi Pemuda Wilayah Persekutuan dimulai tahun 2006. Kini ia menjadi panel penulis Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) dan penulis di Ruang Agama, Mingguan Utusan pada setiap minggu. Dr. Asyraf Wajdi Dusuki juga telah dipercayakan menjadi Ketua Yayasan Darul Hanan, sebuah yayasan yang menjalankan program pendidikan dan kesejahteraan di Tumpat Kelantan.

Pada tanggal 29 Juli 2015, Dato’ Dr, Asyraf Wajdi telah ditunjuk

15http://biodatatokoh.blogspot.co.id/2008/03/asyraf

-wajdi-datuk-dusuki-dr.html, diakses tanggal 5


(42)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

sebagai Wakil Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Urusan Agama). Sebelum berlakunya perlantikan tersebut, beliau telah diberi amanah untuk menjadi Presiden Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia pada 3 Juni 2013. Ia juga merupakan Anggota Dewan Negara dan juga Anggota Dewan Tertinggi UMNO Malaysia, Ketua Biro Agama Badan Perhubungan UMNO Negeri Kelantan.

Dalam karir tingkat awal, pernah bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Internasional Malaysia (UIAM). Kemudian bertugas sebagai Kepala Urusan Penelitian, Akademi Penelitian Syariah Internasional Dalam Keuangan Islam (ISRA) dan professor di

International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF) yaitu perguruan tinggi di bawah Bank Negara Malaysia.16

Dato’ Dr Asyraf merupakan Yang Dipertua YADIM yang ke- 11

Malaysia. Beliau memegang jawatan tersebut bermula dari tahun 2013 dan berakhir pada tahun 2015 setelah YDP YADIM yang ke-10, yaitu

Datuk Dr. Aziz Jamaludin bin Mhd Tahir yang juga memerintah selama 3 tahun. Dr. Asyraf merupakan pencetus kepada misi melaksana dan menyelaraskan aktiviti dakwah yang masih dikekalkan sehingga di bawah pimpinan YDP Dr. Yusri Mohamad. Sifat dakwah yang inklusif dan merentasi sempadan ideologi telah menggerakkan YADIM untuk menjalinkan hubungan erat dengan pemimpin masyarakat dan politik. Oleh karena misi beliau ini juga, perpaduan antara para masyarakat


(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dengan ahli politik terjalin dengan baik Perpaduan merupakan senjata utama bagi pemimpin Islam membuktikan kesatuan umat Islam.

Dalam dunia keilmuan, gerakan dan perbankan Islam di negara ini, nama Dr. Asyraf Wajdi Datuk Dusuki mungkin tidak membutuhkan pengenalan. Di tempat kelahirannya di Tumpat, namanya bagi masyarakat setempat mengingatkan orang mengenai ayahnya, seorang mantan pemimpin politik dan moyangnya, Tok Selehor yang merupakan seorang ulama yang terbilang.17 Dalam dirinya seakan

-akan mulai

bersatu warisan mereka dan tokoh muda itu mengejutkan banyak kontak ketika ia sanggup meninggalkan dunia kesarjanaan dengan memasuki alam politik dan memilih UMNO dan Barisan Nasional sebagai wadah perjuangan.

4. Dr. Yusri bin Mohamad

Yusri bin Mohamad dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1972 di Kota Bahru, Kelantan, Malaysia. Beliau menerima pendidikan awal di Sekolah Rendah Kebangsaan Sultan Ismail (1), Kota Bahru, Kelantan dari tahun 1979 sehingga 1984 sebelum melanjutkan pelajaran di Malay College Kuala Kangsar, Perak hingga tahun 1989. Setelah tamat di Kuala Kangsar, ia mendapat tawaran masuk ke Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) dari tahun 1990 sehingga tahun 1996. Ia sempat memegang beberapa jawatan termasuk Presiden Persatuan

17 Azran Fitri Rahim, Asyraf pilih politik sebagai Wadah berdakwah (Kuala Lumpur: Utusan, 2008), 4.


(44)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) dari tahun 1995 hingga 1997, Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia ke-6 tahun 2005 hingga

2009 serta pernah menganggotai Majlis Perundingan Belia Negara (MPBN), Ahli Exco Majlis Belia Malaysia (MBM), Pengerusi Pertubuhan-pertubuhan Pembela Islam (PEMBELA) dan Pengerusi

Allied Coordinating Committee for Islamic NGOs (ACCIN). 18

Yusri kemudian melanjutkan lagi studinya ke School of Oriental and African Studies, University of London England pada tahun 1996 pada peringkat Sarjana Undang-undang (LL.M) pengkhususan Undang

-undang Islam dan kembali lagi ke UIAM pada tahun 2002 untuk menamatkan pengajian di peringkat Doktor Filosofi dalam bidang teori Hukum Islam pada tahun 2010.

Dr. Yusri bernikah dengan seorang wanita bernama Hamiliya Mustafa yang juga merupakan seorang pendidik atau guru yang bekerja di bawah Departemen Pendidikan. Beliau merupakan ayah kepada 6 orang cahaya mata, 2 laki-laki dan 4 perempuan. Keluarga Yusri dikenal

sebagai keluarga yang kuat pegangan agamanya dan Yusri sendiri merupakan seorang yang beperwatakan merendah diri, taat pada orang tua, kuat pegangan agama dan akidahnya, murah dengan senyuman tetapi tetap tegas dan lain sebagainya.19

Di antara bidang spesialisi akademik beliau adalah terkait dengan Teori Hukum Islam, Hukum Konstitusi Malaysia, Undang

18 Laporan Peribadi Khas Dr. Yusri bin Mohamad. 19 Ibid.


(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

undang Konstitusi Islam dan Undang-undang Keuangan Islam. Dr Yusri

Mohamad pernah bertugas sebagai dosen di Kulliyyah Undang-undang

Ahmad Ibrahim (AIKOL), UIAM selama 15 tahun sehingga akhir 2011. Selaian itu pernah juga ditunjuk sebagai konsultan penasihat syariah dan motivasi kepimpinan dalam berbagai kapasitas dari waktu ke waktu.

Pada 15 Januari 2014, Dr Yusri ditunjuk sebagai Timbalan Yang Dipertua YADIM Malaysia secara resminya. Ini karena kualifikasi beliau yang dikenal sebagai seorang tokoh gerakan Islam sejak zaman studinya di universiti dan pernah memegang beberapa jabatan penting dalam organisasi Islam utama di Malaysia. Kemudian pada tanggal 1 Oktober secara resminya ditunjuk sebagai Yang Dipertua YADIM yang baharu oleh Yang Amat Berhormat Perdana Menteri, Dato Seri Mohd Najib Tun Abdul Razak bagi menggantikan posisi Senator Dato’ Asyraf Wajdi Dusuki.20 Penunjukkan itu disaksikan oleh Y.B Mejar Jeneral (B)

Dato’ Seri Jamil Khir bin Haji Baharom dalam acara serah tugas daripada Dato’ Dr. Asyraf Wajdi kepada Dr. Yusri.

C. Visi dan Misi YADIM

Setiap organisasi memiliki misi, visi dan tujuan yang hendak

dicapai. Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil apabila dapat

mencapai misi,visi dan tujuan tersebut. Untuk dapat mencapainya,

20 YADIM, “Dr. Yusri Mohamad sebagai YDP YADIM baharu”, dalam ttp://www.yadim.com.my/v2/?p=24669 (16 Juli 2017)


(46)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

organisasi harus merumuskan strategi yang kemudian dijabarkan dalam

bentuk program-program atau aktivitas. Keberhasilan suatu organisasi

tidak hanya tergantung dari indahnya strategi yang telah dirumuskan,

tetapi lebih penting lagi terletak pada keberhasilan

pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut membutuhkan

pengukuran kinerja untuk memastikan apakah strategi berjalan sesuai

dengan yang telah direncanakan. Berkaitan dengan hal tersebut,

sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk memiliki sebuah sistem

pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan (Melinda, 2003). 21

1. Visi YADIM

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau

perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakam pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan.22 Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi

perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan

organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kolter yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), visi adalah pernyataan tentang tujuan

21 Mulyadi dan Johny Setyawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Edisi ke-1 (Yogyakarta: Aditya Media, 1999), 2.


(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditunggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita

masa depan.

Secara lebih mendalam, visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan clan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Banyak interpretasi yang dapat keluar dari pernyataan keadaan ideal yang ingin dicapai lembaga tersebut. Visi itu sendiri tidak dapat ditulis secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, oleh kemungkinan kemajuan clan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Pernyataan visi tersebut harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel.

Melihat kepada visi yang diwujudkan oleh Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM), penulis berpendapat ianya sudah memenuhi seluruh persyaratan yang menjadi syarat sesuatu itu bisa dikategorikan sebagai visi. “ Menerajui urusan dakwah berdasarkan al -Quran dan As-Sunnah” adalah slogan yang sangat luas dan tegas

pengertiannya. Apa yang diinginkan oleh YADIM adalah untuk memastikan dakwah dan setiap hal dari berbagai sudut terlaksana sesuai dengan aturan yang telah diturunkan kepada umat manusia berdasarkan


(48)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

kitabullah yakni al-Quran dan as-Sunnah yaitu hadis Nabi mulia

Rasulullah shallallahu alaihi wasalam. Visi YADIM adalah untuk menjadi katalis utama dan sebuah lembaga yang mantap berhubungan dengan kegiatan-kegiatan dakwah di dalam negara. Selain itu juga,

mewujud dan menyelaraskan program-program dakwah sementara

mengambil tempat utama dalam mengimplementasikan kebijakan

-kebijakan kerjaan dalam propaganda Islam di dalam dan diluar negeri.23

Sebagai katalis kepada pembangunan negara Islam Malaysia, YADIM berhasrat membangun pandangan hidup (world wide)

masyarakat Islam berdasarkan minda Qur’anik dan menyatukan pemikiran ke arah menghargai kemajuan dan berkeinginan untuk maju di segenap lapangan, di dalam negara maju mengikut acuan sendiri, menjelang tahun 2020.

2. Misi YADIM

Menurut Drucker (2000: 87), pada dasarnya misi

merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadi suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.

23 Abdul Razak bin Abdul Kadir, Islam dan Pengurusan YADIM (Kuching: UiTM Samarahan, 2012), 12.


(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46- 47), misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan

atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk atau jasa. Secara lebih mendalam, misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi interpretasi visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.

Bertepatan dengan misi YADIM “ Melaksana dan menyelaras aktivitas dakwah merentasi ideologi dan metodologi”, para daie YADIM menggunakan kaidah yang beragam dalam metode dakwahnya terhadap Muslim maupun non-Muslim berdasarkan waqi’ atau kondisi

pada lingkungan tempat atau wilayah yang akan menjadi target untuk didakwahi. Misi YADIM adalah untuk menyebarkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Islam dan mengeratkan silaturrahmi sesama ummah dan juga masyarakat yang bukan Islam. Dengan menggunakan pendekatan yang lebih efektif dalam berbagai program yang dianjurkan dan juga membantu memberikan dukungan kepada lembaga-lembaga

dan badan-badan dakwah yang lain.24

Antara lain misi YADIM juga adalah untuk membina citra Islam


(50)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

sebagai ajaran yang benar dan adil, supaya lebih banyak orang tertarik kepada Islam dan menerimanya sebagai agamanya yang benar untuk dianuti. Selain itu, tujuan YADIM adalah untuk menarik lebih banyakgenerasi muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan dakwah melalui pendekatan pemasyarakatan YADIM.25 Di samping itu juga,

melahirkan kader yang berpengetahuan luas dan berketerampilan tinggi serta memiliki kemahiran yang beragam dalam menyampaikan dakwah. Terakhir adalah untuk menjadikan YADIM sebagai badan organisasi koodinator dakwah Islam di Malaysia.26

Pernyataan misi memberikan deskripsi yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta kadang kala memberikan pula keterangan tentang bagaimana cara lembaga bekerja. Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka selama pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukan dari anggota lembaga serta sumber

-sumber lain yang dianggap penting. Untuk secara langsung pernyataan misi belum dapat dipergunakan sebagai petunjuk bekerja. Interpretasi lebih mendetail diperlukan agar pernyataan misi dapat diterjemahkan ke langkah kerja atau tahapan pencapaian tujuan sebagaimana tertulis dalam pernyataan misi.27

25 Awan Dulhadi bin Awang Mamat, Wawancara, Kuching Sarawak, 19 Juni 2017. 26 Wan Norkiah, Wawancara, Putrajaya, 13 Juli 2017.


(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III

SEJARAH PERKEMBANGAN DAKWAH YADIM MULAI TAHUN 1974-2015 M

A. Cabang-cabang organisasi

YADIM merupakan sebuah organisasi yang berpotensi besar

dalam membangunkan kefahaman Islam di kalangan masyarakat Malaysia

yang merupakan salah satu negara yang berstatus negara Islam. Kekuatan

YADIM juga didukung oleh beberapa cabang-cabang yang membantu

dalam meluas serta menguatkan lagi pengaruh dakwah YADIM di setiap

pelosok daerah dan propinsi yang ada di dalam Malaysia. Ada beberapa

cabang organisasi yang diwujudkan untuk menguatkan lagi pengaruh

dakwah YADIM di Malaysia. Berikut adalah cabang-cabang yang telah

diwujudkan dan masih aktif sampai sekarang :

1. YADIM Zona Timur

Cabang YADIM Zon Timur telah mula beroperasi pada akhir tahun 2005. Pembukaan kantor pada tingkat zona ini adalah untuk memperluaskan ruang dakwah YADIM diperingkat negeri dan daerah. Pejabat YADIM Zon Timur terletak di Unit 8 Blok A. Bistari Centre, Jalan Hiliran 20300 Kuala Terengganu, Terengganu. Ia mempunyai satu cawangan di negeri Kelantan yang terletak di Tingkat 8, Bangunan Tabung Haji, Kota Bahru Kelantan. Jumlah kakitangan


(52)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

YADIM Zon Timur ialah 10 orang.

Unit operasi Zona Timur bertanggung jawab untuk menyelaras dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dakwah di peringkat zona. Unit

ini mempunyai peran penting terutama bagi mempelopori kegiatan dan gerakan dakwah di samping bertanggung jawab menaikkan nama baik YADIM di peringkat zona. Selain itu, unit ini turut berperan meningkatkan tingkat kepercayaan dan kredibilitas masyarakat terhadap lembaga dakwah yang seringkali diberi tanggapan negative oleh beberapa pihak. Peran turut dimainkan oleh unit ini bagi menyebarluaskan kerja-kerja dakwah YADIM ke segenap lapisan

masyarakat yang berkonsepkan “dakwah bil hal” menerusi program

-program yang disusun sesuai dengan tuntutan waktu. 1

Selanjutnya, hubungan baik dengan semua pihak terutamanya Kerajaan Negeri Terengganu dan Kerajaan Pahang diharap dapat menguatkan lagi gerakan dakwah di tingkat Zona. Di samping itu, peran LSM yang lain di bawah Majlis Amal Islami Malaysia (MAIM) turut sama membantu YADIM Zona Timur, khususnya dalam melaksanakan aktiviti-aktiviti agar sampai ke tingkat bawahan.

Peluncuran MAIM tingkat Negeri Terengganu oleh Menteri di Jabatan Perdana Menteri, YB Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi sekaligus memberi pengakuan terhadap suara YADIM dan badan

-badan non pemerintah (NGO) dalam menyatakan pandangan mereka

1 Laporan Tahun YADIM (2008)


(53)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

mewakili masyarakat dalam sesuatu permasalahan yang timbul. Dengan keberhasilan awal ini, diharapkan agar YADIM khasnya di Zon Timur akan mendapat penerimaan masyarakat setempat sebagai pusat rujukan dakwah terunggul di Malaysia pada masa di masa depan.

2. YADIM Cawangan Kelantan

Yadim Cawangan Kelantan telah didirikan mulai tahun 2005 sehingga hari ini telah memiliki staf seramai 7 orang yang terdiri daripada seorang Manajer Cabang, pengoperasian, Asisten Manajer (Operasi), Pembantu tadbir (Operasi), 2 orang pembantu tadbir (Administrasi) dan seorang sopir. Sepanjang 4 tahun pembentukannya, Yadim Cawangan Kelantan telah menjalankan sebanyak 29 program yang telah dilaksanakan dengan jayanya merangkumi pelbagai lapisan masyarakat.

Tujuan utama YADIM Cawangan Kelantan adalah untuk menghubungkan YADIM dengan masyarakat agar kegiatan dan program YADIM Pusat, Cabang dan Zona Timur sampai ke semua tingkat. Selain itu, memperluaskan jaringan kerjasama yang lebih mantap dan efektif antara YADIM Pusat dan Zona Timur dengan semua golongan masyarakat. Di samping itu juga adalah untuk menyadarkan masyarakat agar menjadi ummah cemerlang dan terbilang, sejalan dengan kosep Islam Hadhari. Selanjtnya, membantu agensi-agensi agama atau NGO Islam di peringkat cawangan dan Zon


(54)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Timur dalam penerangan dan dakwah Islam kepada semua peringkat masyarakat. Yadim Cabang Kelantan juga berperan untuk mengumpulkan imformasi efektivitas kegiatan YADIM Cabang Kelantan, YADIM Zona Timur dan YADIM Pusat.

3. YADIM Zona Utara

Cabang YADIM Zona Utara mula beroperasi pada pertengahan tahun 2004. Pembukaan kantor ini bertujuan meluaskan lagi gerakan dakwah YADIM hingga ke tingkat dasar bagi mewujudkan jaringan dakwah yang lebih efektif di daerah utara. Selain itu, membantu lembaga agama-agama dan NGO Islam dalam menyampaikan pesan

dakwah sejalan dengan misi YADIM. Kantor YADIM Zona Utara dipimpin oleh seorang direktur yang bertaraf Manajer Senior dan dibantu oleh 4 orang Manajer. Setiap Manajer dibantu oleh Asisten

-asisten Manajer serta Asisten Administrasi. Pejabat YADIM Zona Utara juga terlibat dalam hal-hal yang berkaitan dengan administrasi,

operasiona, pemasaran dan toko„SURE HALAL’.

Dalam upaya menjadikan Islam dipandang sebagai agama benar dan adil, YADIM Zona Utara akan memperkuatkan kegiatan dakwah Islamiah dengan menetapkan beberapa strategi atau perencanaan untuk mencapai tujuan perencanaan bagi tahun 2009 dan ke depan. Antara perencanaan yang diatur adalah merencana dan mengatur YADIM Zona Utara secara efisien melalui pelatihan dan


(1)

hingga sekarang.

B. Saran

Setelah menjalankan penelitian, menganalisis data-data dan pada akhirnya memberikan kesimpulan tentang hasil temuan penelitian, maka penulis mempunyai beberapa saran-saran yang perlu dijadikan catatan penting bagi Perguruan Tinggi yang merupakan pusat pendidikan dan riset ilmiah, sebagai berikut.

1. YADIM merupakan sebuah organisasi yang berpotensi besar dalam membangunkan kefahaman Islam di kalangan masyarakat Malaysia yang merupakan negara yang berstatus negara Islam, maka lembaga-lembaga pemerintah NGO maupun swasta yang ada di Malaysia sebaiknya memantapkan lagi kerjasama dengan YADIM dan gerakan Islam lainnya baik dari aspek sosial, ekonomi, politik, pendidikan, keagamaan dan sebagainya. Keberadaan lembaga, yayasan dan organisasi yang bersatu dalam kinerja yang baik bisa meningkatkan kemajuan umat Islam di Malaysia.

2. Diharapkan ada upaya untuk penelitian yang lebih lanjut dan komprehensif tentang gerakan dakwah Islam di Sarawak dan peranan lembaga lain serta tokoh-tokoh yang menyumbang dalam usaha tersebut menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial.


(2)

Mudah-mudahan penelitian ini ditindak lanjuti dan bisa memberikan manfaat buat penulis, pembaca dan perkembangan Islam di kemudian hari.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia, 40 Tahun YADIM: Menelusuri Empat Dasawarsa Dakwah. Kuala Lumpur: YADIM, 2015.

Ahmad, Abdul Manaf. ,Hentikan Polemik dalam Negara Islam. Kuala Lumpur: YADIM, 2002.

Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia, Pemikir Islam Kini. Kuala Lumpur: Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia, 1983.

Puteh, Anuar. Da’wah and Ethinicity : Multidisciplinary Perspective/ Serantau Dakwah dan Etnik. Selangor: Universitas Kebangsaan Malaysia, 2014. Daud, Harun. Sejarah Melayu:Satu Kajian daripada aspek Persejarahan Budaya.

Kuala Lumpur: Bahasa dan Pustaka, 1989.

Tim Penyusun Perpustakaan Negara Malaysia. Bibliografi Tun Abdul Razak. Kuala Lumpur: Perpustakaan Negara Malaysia, 2004.

Tim Penyusun Perpustakaan Negara Malaysia, Perdana Menteri Malaysia Kedua: Tun Haji Abdul Razak bin Haji Dato’ Hussein. Kuala Lumpur, Perpustakaan Negara Malaysia, 2012.

Ramli, Nurul Iman. Bapa Pembangunan Tun Abdul Razak. Kuala Lumpur: Pustaka Penamas, 2006.

Abdullah, Hasfiza. Tun Abdul Razak bin Dato’ Hussein Pencetus dan Penggerak FELDA. Kuala Lumpur, Dewan Siswa, 2011.

Mohamed, Noriah. Tun Syed Nasir: Mighimbau Jasa Menjunjung Citra. Johor: Yayasan Warisan Johor, 2007.


(4)

Rahim, Azran Fitri. Asyraf pilih Politik sebagai Wadah Berdakwah. Kuala Lumpur: Utusan, 2008.

Muhammad Uthman, El-Muhammady. Memahami Islam : Insan, Ilmu dan

Kebudayaan. Kota Bharu: Pustaka Aman Press, 1977.

Jadullah, Mahmud Fuad. Ahkam Al-Hudud Fi Al-Shari’ah Al Islamiyah. Kairo: al

Ha’ah al Misriyah, 1983

Mohd Aizam bin Mas’od, Diskusi Isu Aqidah dan Pemikiran Semasa di Malaysia. Putrajaya: Jabatan Kemajuan Islam, 2013.

Mohd Lazim Lawee, Penyelewengan Jemaah Al-Arqam dan Usaha

Pemurniannya, Selangor, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2004.

Jalil, Faridah. Kebebasan Beragama: Gambaran Malaysia (The Practice on Freedom of Religion in Malaysia). Selangor: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2014

Mulyadi, dan Johny Setyawan. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Edisi ke-1. Yogyakarta: Aditya Media, 1999.

Abdul Kadir, Abdul Razak. Islam dan Pengurusan YADIM. Kuching: UiTM Samarahan, 2012.

Kartodirjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia, 1992.

Aam Abdillah,Model Penelitian Agama dan Dinamika rencana Penelitian

-Himpunan Rencana Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002. Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi ,Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:


(5)

Ian, Craib. Modern Social Theory : From Parsons to Harbenas/ Teori-teori Sosial

Modern: Dari Parsons sampai Harbenas, Terjemahan Paus Baut, T. Effendi. Jakarta: C. V Rajawali, 1992.

Dahlan, Abdul Aziz. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Houve, 1996.

Munajat, Makhrus. Hukum Pidana Islam di Indonesia. Yogyakarta: TERAS, 200 Anas, Abdullah. Islam dan Hendonisme. Kuala Lumpur: At-Taqwa, 2014.

Poloma, Margerat. Sosiologi Kotemporer, terj. Yasogama. Jakarta: Rajawali, 1984. Kontowijoyo. Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Wacana Yogya, 1994.

___________. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995. Nazir, Mohamad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia- Anggota Ikapi,

1999.

Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Louis, Gottschalk. Mengerti Sejarah,terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta:UI

-Press, 1985.

Berry, David. Pokok-pokok Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995.

Don, Abdul Ghaffar. “Cabaran Dakwah sebelum dan selepas Merdeka.” Malaysia (2012)

Laporan Tahunan YADIM 2008. Laporan Tahunan YADIM 2015.


(6)

http://tanta.perubatan.org/v1/2016/05/artikel-cabaran-dakwah-dunia-globalisasi -kini/, diakses tanggal 20 April 2017.

http://mddakwah2010-ramadiva.blogspot.co.id/2010/11/faktor-faktor-yang-mendukung-ddakwah-di.html, diakses tanggal 1 Juni 2017.

http://biodatatokoh.blogspot.co.id/2008/03/asyraf-wajdi-datuk-dusuki-dr.html, diakses tanggal 5 Juni 2017.