Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 09 T1 292008048 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian. Pembanding yang digunakan dalam penelitian terbatas pada hasil belajar, yaitu sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Pada penelitian ini penulis mengambil subyek penelitian siswa kelas V SDN Salatiga 09 dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa. Rincian subyek penelitian dapat dilihat pada tabel yang disajikan berikut:

Tabel 4.1

Deskripsi Subyek Penelitian

Nama Sekolah Kelas

Jumlah Siswa

L P SDN Salatiga 09 V 21 19

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Persiapan Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, diperlukan persiapan untuk melakukan kegiatan penelitian. Adapun persiapan-persiapan yang dilakukan adalah:


(2)

Setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing agar dapat melakukan penelitian, selanjutnya penulis memohon kepada fakultas untuk diberikan izin melakukan penelitian, melalui surat izin penelitian resmi yang diberikan oleh pihak fakultas. Pada tanggal 9 April penulis mendapatkan surat izin dari fakultas untuk melakukan kegiatan penelitian. Adapun surat izin penelitian dilampirkan dalam lembar lampiran.

2) Mendapatkan izin penelitian dari Sekolah

Langkah berikutnya adalah setelah mendapatkan izin dari fakultas, penulis menghubungi sekolah-sekolah yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian. Pada tanggal 19 Maret 2012, penulis mendatangi SDN Salatiga 09 untuk meminta izin diberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan. Setelah diberikan izin melakukan penelitian, selanjutnya penulis melakukan penelitian yang dilakukan selama dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 30-31 Maret 2012.

4.1.3. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, penulis terlebih dahulu mengkonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang didesain. Konsultasi dilakukan dengan pembimbing, juga dengan guru kelas yang membantu penulis untuk melakukan penelitian ini. Setelah


(3)

disetujui oleh pembimbing untuk dapat dilaksanakan RPP yang direncanakan penulis kemudian melakukan penelitian dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA materi proses pembentukan tanah.

Penelitian dilakukan selama dua kali yaitu pada tanggal 30-31 Maret 2012. Sebelum dilakukan penelitian, penulis bersama dengan guru yang mendampingi sekaligus menjadi observer, melakukan pretest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Setelah dilakukan pretest, penulis kemudian melakukan penelitian dengan melakukan tahap-tahap perencanaan pembelajaran seperti yang telah di desain di RPP.

Setelah masuk ke dalam kelas, siswa diberikan apersepsi dan juga motivasi tentang materi tentang materi yang akan diberikan pada hari itu. Selain itu, siswa juga diberitahukan tentang tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran yang akan digunakan pada hari tersebut. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyiapkan alat-alat eksperimen yang akan digunakan pada hari itu. Setelah menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan eksperimen tentang materi proses pembentukan tanah, siswa dibagi dalam 5 kelompok, dan masing-masing kelompok diberikan tugas yang sama yaitu melakukan pengujian tentang materi yang diajarkan.

Pada pelaksanaan eksperimen pertama, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Seperti pengarahan yang diberikan oleh guru


(4)

untuk mengadakan langkah-langkah eksperimen, siswa yang belum terbiasa diajarkan dengan metode eksperimen sehingga terjadi keributan ketika siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Selain itu, dalam diskusi dan tanya jawab disaat presentasi, ada beberapa siswa yang tidak aktif sama sekali untuk memberikan tanggapan pada hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Meskipun begitu, secara garis besar pelaksanaan metode pembelajaran yang direncanakan pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terjadi karena selama mendesain RPP, penulis juga mengkonsultasikan kepada guru yang membantu mengajarkan, sehingga guru yang melaksanakan kegiatan ini sudah mengerti tahap-tahap atau proses-proses apa yang harus dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4.1.4. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Tahap berikut yang perlu dilakukan sebelum melakukan uji beda hasil belajar antara sebelum dan setelah menerima perlakuan dengan metode pembelajaran eksperimen, maka perlu dilakukan uji normalitas data. Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya penyeberan data pada


(5)

Uji normalitas data diambil dari nilai pre-test dan post-test dari pembelajaran menggunakan model pembelajaran ekperimen di kelas V sebagai

subjek penelitian. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for

windows version 16.0.

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest posttest

N 40 40

Normal Parametersa Mean 67.1000 77.6250

Std. Deviation

1.08197E1 1.04383E

1

Most Extreme Differences Absolute .132 .192

Positive .093 .192

Negative -.132 -.108

Kolmogorov-Smirnov Z .836 1.217

Asymp. Sig. (2-tailed) .486 .103

a. Test distribution is Normal.

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test, diketahui bahwa data hasil belajar siswa pada pretest berdistribusi

normal. Hal ini dibuktikan dengan signifikansi 2 tailed sebesar 0.486 atau lebih besar

dari p 0.05. Demikian juga pada hasil belajar posttest. Setelah dilakukan pengujian

ditemukan bahwa hasil belajar pada soal posttest juga berdistribusi normal. Ini

dibuktikan dengan signifikansi 2 tailed sebesar 0.103 atau lebih besar dari p 0.05.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data hasil belajar pretest dan posttest siswa

kelas V SDN Salatiga 09 berdistribusi normal dan dapat dilakukan uji berikutnya yaitu uji beda. Berikut ini disajikan tabel uji normalitas pretes dan postes :


(6)

Gambar 4.1 Grafik batang hasil Pre-tes Gambar 4.2 Grafik batang hasil Pos-tes

4.1.5. Uji Beda

Setelah dilakukan uji normalitas data, maka langkah terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji perbedaan. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada siswa kelas V SDN Salatiga 09 sebelum dan sesudah diberikan metode belajar eksperimen. Untuk melakukan uji perbedaan digunakan teknik . Hasil pengujiannya disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 Sebelum

penelitian 67.1000 40 10.81974 1.71075


(7)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum penelitian &

Sesudah penelitian 40 .931 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviatio n Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Sebelum penelitian - Sesudah penelitian -1.052 50E1

3.97420 .62838 -11.79601

-9.25399 -16.750 39 .000

Berdasarkan table Paired Samples Statistics nilai rata-rata 67,1 jumlah

data 40 deviasi standard 10,82 dan standard error mean 1.71. Sementara itu

untuk data setelah penelitian nilai rata-rata 77,63 jumlah data deviasi

standard 10,43 dan standard error mean 1,65. Sehingga dapat dilihat bahwa

ada peningkatan hasil dari sebelum penelitian ke sesudah penelitian.

Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi

sebesar 0,931 dengan signifikansi 0,00. Hal ini berarti ada hubungan antara data sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai


(8)

a. t hitung adalah -16,750 dan signifikansi 0,000

b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-1 = 40-1 = 39. Hasil t tabel sebesar 2,023

c. Kriteria pengujian

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan

sesudah penelitian

Jika –t hitung < -t tabel > t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05 tidak ada perbedaan.

d. Kesimpulan yang diperoleh

Karena nilai t hitung < - t tabel (-16,750 < 2,023) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah penelitian.

Sehingga dari hasil output Paired Samples Statistics, Paired Sample

Corelation, Output Paired Sample Test. Hasil tes sebelum dan sesudah penelitian terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut hasil tes sebelum penelitian lebih rendah dari pada hasil tes sesudah penelitian sehingga dikatakan meningkat.


(9)

4.2.Uji Hipotesis

Adapun hipotesis yang dibangun pada penelitian ini adalah:

1. H0 = penggunaan metode eksperimen tidak efektif dalam meningkatkan

hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 09.

3. H1 = penggunan metode eksperimen efektif dalam meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 09.

Berdasarkan table Paired Samples Statistics nilai rata-rata 67,1

jumlah data 40 deviasi standard 10,82 dan standard error mean 1.71.

Sementara itu untuk data setelah penelitian nilai rata-rata 77,62 jumlah data

deviasi standard 10,43 dan standard error mean 1,65. Sehingga dapat dilihat

bahwa ada peningkatan hasil dari sebelum penelitian ke sesudah penelitian.

Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi

sebesar 0,931 dengan signifikansi 0,00. Hal ini berarti ada hubungan antara data sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai

berikut:

a. t hitung adalah -16,750 dan signifikansi 0,000

b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-1 = 40-1 = 39. Hasil t tabel sebesar 2,023


(10)

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian

Jika –t hitung < -t tabel > t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05 tidak ada perbedaan.

d. Kesimpulan yang diperoleh

Karena nilai t hitung < - t tabel (-8,152 < 2,023) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah penelitian.

4.3Pembahasan

4.3.1. Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Setelah Eksperimen

Sebelum dilakukan eksperimen, siswa terlebih dahulu diberikan tes. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai yang diperoleh sebelum perlakuan. Nilai ini yang akan digunakan sebagai perbandingan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah diberikan tes yang berikut, sesudah perlakuan dengan metode eksperimen. Setelah diberikan pretest, siswa kemudian diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah diberikan pembelajaran dengan metode eksperimen, siswa diberi tes lagi atau


(11)

diberi posttest. Adapun hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan metode pembelajaran eksperimen disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Perbandingan Hasil Belajar Pretest dan Posttest Pelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Salatiga 09

Perolehan Pretest Posttest

Nilai Rata-rata 67.1 77.63 Nilai Minimum 48 65 Nilai Maksimum 88 100 Jumlah Siswa 40 40

Berdasarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kelas untuk pretest yaitu 67.1 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA, meningkat menjadi 77.63. Demikian juga dengan perolehan nilai individu yaitu pada nilai minimum dan maksimum. Pada hasil belajar pretest, nilai minimum yaitu 48 dan meningkat menjadi 65. Sedangkan perolehan nilai maksimum, pada pretest yaitu 88 dan pada posttest yaitu mencapai nilai maksimum 100. Dari tabel di atas, dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode eksperimen efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 09.

4.3.2. Kendala-kendala

Selama melakukan penelitian ada beberapa kendala yang dihadapi oleh penulis, antara lain:


(12)

a. Waktu. Waktu yang terbatas, membuat penelitian yang dilakukan menjadi kurang maksimal dan terkesan terburu-buru. Siswa yang melakukan eksperimen maupun guru yang mendampingi, terkesan harus menyelesaikan dengan cepat, karena waktu mata pelajaran IPA sudah hampir habis.

b. Karena metode eksperimen terhitung baru, siswa yang

mengerjakan langkah-langkah ada yang masih bingung dan belum memahami. Sehingga ketika mengorganisir siswa untuk dibagi dalam beberapa kelompok sering terjadi keributan. Meskipun begitu, secara umum, pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen dapat dikatakan berhasil dilakukan.


(1)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Sebelum penelitian &

Sesudah penelitian 40 .931 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviatio n Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1 Sebelum

penelitian - Sesudah penelitian -1.052 50E1

3.97420 .62838 -11.79601

-9.25399 -16.750 39 .000

Berdasarkan table Paired Samples Statistics nilai rata-rata 67,1 jumlah data 40 deviasi standard 10,82 dan standard error mean 1.71. Sementara itu untuk data setelah penelitian nilai rata-rata 77,63 jumlah data deviasi standard 10,43 dan standard error mean 1,65. Sehingga dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil dari sebelum penelitian ke sesudah penelitian.

Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi sebesar 0,931 dengan signifikansi 0,00. Hal ini berarti ada hubungan antara data sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai berikut:


(2)

a. t hitung adalah -16,750 dan signifikansi 0,000

b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 = 40-1 = 39. Hasil t tabel sebesar 2,023

c. Kriteria pengujian

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian

Jika –t hitung < -t tabel > t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05 tidak ada perbedaan.

d. Kesimpulan yang diperoleh

Karena nilai t hitung < - t tabel (-16,750 < 2,023) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah penelitian.

Sehingga dari hasil output Paired Samples Statistics, Paired Sample

Corelation, Output Paired Sample Test. Hasil tes sebelum dan sesudah

penelitian terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut hasil tes sebelum penelitian lebih rendah dari pada hasil tes sesudah penelitian sehingga dikatakan meningkat.


(3)

4.2. Uji Hipotesis

Adapun hipotesis yang dibangun pada penelitian ini adalah:

1. H0 = penggunaan metode eksperimen tidak efektif dalam meningkatkan

hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 09.

3. H1 = penggunan metode eksperimen efektif dalam meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 09.

Berdasarkan table Paired Samples Statistics nilai rata-rata 67,1 jumlah data 40 deviasi standard 10,82 dan standard error mean 1.71. Sementara itu untuk data setelah penelitian nilai rata-rata 77,62 jumlah data deviasi standard 10,43 dan standard error mean 1,65. Sehingga dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil dari sebelum penelitian ke sesudah penelitian.

Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi sebesar 0,931 dengan signifikansi 0,00. Hal ini berarti ada hubungan antara data sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai berikut:

a. t hitung adalah -16,750 dan signifikansi 0,000

b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 = 40-1 = 39. Hasil t tabel sebesar 2,023


(4)

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian

Jika –t hitung < -t tabel > t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian.

Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05 tidak ada perbedaan.

d. Kesimpulan yang diperoleh

Karena nilai t hitung < - t tabel (-8,152 < 2,023) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah penelitian.

4.3 Pembahasan

4.3.1. Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Setelah Eksperimen

Sebelum dilakukan eksperimen, siswa terlebih dahulu diberikan tes. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai yang diperoleh sebelum perlakuan. Nilai ini yang akan digunakan sebagai perbandingan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah diberikan tes yang berikut, sesudah perlakuan dengan metode eksperimen. Setelah diberikan pretest, siswa kemudian diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah diberikan pembelajaran dengan metode eksperimen, siswa diberi tes lagi atau


(5)

diberi posttest. Adapun hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan metode pembelajaran eksperimen disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Perbandingan Hasil Belajar Pretest dan Posttest Pelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Salatiga 09

Perolehan Pretest Posttest

Nilai Rata-rata 67.1 77.63

Nilai Minimum 48 65

Nilai Maksimum 88 100

Jumlah Siswa 40 40

Berdasarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kelas untuk pretest yaitu 67.1 dan setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA, meningkat menjadi 77.63. Demikian juga dengan perolehan nilai individu yaitu pada nilai minimum dan maksimum. Pada hasil belajar pretest, nilai minimum yaitu 48 dan meningkat menjadi 65. Sedangkan perolehan nilai maksimum, pada pretest yaitu 88 dan pada posttest yaitu mencapai nilai maksimum 100. Dari tabel di atas, dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode eksperimen efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 09.

4.3.2. Kendala-kendala

Selama melakukan penelitian ada beberapa kendala yang dihadapi oleh penulis, antara lain:


(6)

a. Waktu. Waktu yang terbatas, membuat penelitian yang dilakukan menjadi kurang maksimal dan terkesan terburu-buru. Siswa yang melakukan eksperimen maupun guru yang mendampingi, terkesan harus menyelesaikan dengan cepat, karena waktu mata pelajaran IPA sudah hampir habis.

b. Karena metode eksperimen terhitung baru, siswa yang mengerjakan langkah-langkah ada yang masih bingung dan belum memahami. Sehingga ketika mengorganisir siswa untuk dibagi dalam beberapa kelompok sering terjadi keributan. Meskipun begitu, secara umum, pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen dapat dikatakan berhasil dilakukan.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas 5 SD Negeri Gadingrejo Semester I 2012/2013 T1 262010043 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas 5 SD Negeri Gadingrejo Semester I 2012/2013 T1 262010043 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 09

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 09 T1 292008048 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 09 T1 292008048 BAB II

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 09 T1 292008048 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 09

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Metode Pembelajaran Kontekstual Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran IPA T1 292008269 BAB V

0 0 2

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together dalam Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 17