this PDF file PELAYANAN PENERBITAN SERTIPIKAT TANAH MELALUI LAYANAN RAKYAT SERTIPIKAT TANAH (LARASITA) PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANGGAI | Lisarson Lanto | PUBLICATION 1 SM

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

PELAYANAN PENERBITAN SERTIPIKAT TANAH MELALUI LAYANAN RAKYAT
SERTIPIKAT TANAH (LARASITA) PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN
BANGGAI
Lisarson Lanto
Syaharuddin Hattab
Imam Sofyan
Lisarsonlanto@yahoo.com
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Penerbitan Sertipikat Tanah melalui
program layanan sertifikat tanah (Larasita) pada Kantor Pertanahan belum maksimal. Peneliti
mengfokuskan kajian larasita ini di kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai. penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Penetapan informan dalam penelitian ini secara purposive. Sedangkan analisis data
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang dipakai dalam mengukur
bagaimana pelayanan larasita ini adalah menggunakan teori pelayanan Taliziduhu Ndraha dengan 4
(empat) aspeknya yakni kecepatan, ketepatan, kemudahan dan keadilan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Penerbitan Sertipikat Tanah melalui program layanan sertifikat tanah (Larasita) di Kantor Pertanahan
Kabupaten Banggai tidak terlaksana dengan baik. Hal ini dilihat dari aspek kecepatan pelayanan,
program larasita terkendala pada jaringan yang belum terkoneksi dengan Kantor Pertanahan sehingga
proses input tidak dapat dilakukan. Kedua dari aspek ketepatan waktu juga mengalami kendala sebab
penerbitan sertipikat tidak sesuai dengan target waktu yang di tetapkan. Lalu dari aspek kemudahan
masyarakat juga masih mengalami kesulitan dalam mendaftarkan tanahnya. Selain masalah kurangnya
pegawai pertanahan untuk cepat mengeksekusi data-data pemohon agar cepat diproses hal lainya
adalah masih kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh pihak pemberi larasita ini. Selanjutnya aspek
keadilan masyarakat belum menerima keadilan sebab petugas yang masih bertindak diskriminatif
dalam memberikan layanan
Kata Kunci : Larasita, Sertipikat Tanah

44

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

PENDAHULUAN

Pelayanan publik saat ini menjadi isu

termasuk Badan Usaha Milik Daerah.

kebijakan yang semakin strategis karena

dan

implikasinya sangatlah luas mempengaruhi

publik adalah unit kerja pada Instansi

kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya

Pemerintahan yang secara

dan lainnya. Pemerintah dapat dikatakan

memberikan pelayanan kepada penerima


berhasil

pelayanan publik. Sedangkan pemberi

sangat

ditentukan

oleh

baik

unit

penyelenggara

adalah

pelayanan


buruknya penyelengara pelayanan publik.

pelayanan

Maka dari itu sebagai penyedia sekaligus

instansi pemerintah yang melaksnakan

pemberi layanan Pemerintah dituntut untuk

tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai

dapat melaksanakan tugas dan kewajibanya

dengan peraturan perundang-undangan.

agar tercapainya good governance yang kita

Sebagai penerima pelayanan publik


impikan itu.

adalah

orang,

pejabat

langsung

/pegawai

masyarakat,

intansi

pemerintah dan badan hukum.(Surjadi,
Pembukaan

Undang-Undang


Dasar

2009;9)

1945 pun secara tegas menyatakan bahwa
Sejak

salah satu tujuan didirikan Negara Republik
Indonesia

adalah

untuk

memajukan

berlakunya

Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999

kesejahteraan publik dan mensejahterakan

tentang

Pemerintahan

Daerah

yang

kehidupan bangsa. Undang-Undang Dasar

selanjutnya diubah dengan Undang-Undang

1945 telah mengamanatkan kepada Negara

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015


untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap

diharapkan dapat memberikan dampak nyata

warga negara.

yang luas terhadap peningkatan pelayanan
terhadap masyarakat. Pelimpahan wewenang

Penyelenggara

pelayanan

publik

adalah Instansi Pemerintah. Instansi
Pemerintah

adalah


sebutan

kolektif

meliputi satuan kerja/satuan organisasi
Kementerian,
Pemerintah

Departemen,
Non

Lembaga

Departemen,

Kesekertariatan Lembaga Tertinggi dan

dari


Pemerintah

Pusat

ke

Daerah

memungkinkah terjadinya penyelenggaran
pelayanan dengan jalur birokrasi yang lebih
cepat, mudah dan membuka peluang bagi
Pemerintah Daerah untuk melakukan inovasi
dalam pemberian dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.

Tinggi Negara, dan Instansi Pemerintah
lainnya. baik Pusat maupun Daerah

45


Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

Untuk memenuhi tuntutan masyarakat,

Indonesia Nomor 17 tahun 2015. Badan

Aparatur Pemerintahan diharapkan dapat

Pertanahan Nasional (BPN) merupakan

memberikan pelayanan yang baik. Maka

Instansi

dari

pelayanan di bidang pertanahan dahulu

itu

Pemerintah

mulai

melakukan

kualitas

pelayanan,

Pemerintah

yang

melakukan

dengan

dikenal dengan sebutan Kantor Agraria.

manusia.

BPN (Badan Pertanahan Nasional) diatur

Manusia sebagai faktor yang memegang

melalui Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun

peranan penting dalam menentukan baik

2015 tentang Badan Pertanahan Nasional.

perbaikan

meningkatkan

sumber

daya

buruknya pelayanan yang di berikan kepada
Sebagai pijakan dalam mengemban

publik.

tugas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
Birokrasi sebagai ujung tombak
penyelenggara Pemerintahan melekat
fungsi
pelayanan,
pengaturan,
pembangunan,
dan
fungsi
pemberdayaan
sehingga
sangat
menentukan
upaya
menciptakan
pemerintahan yang baik sehingga
diperlukan penanganan yang serius,
utamanya dalam pemahaman akan tugas
dan tangung jawabnya sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat dengan
memberikan pelayanan yang berkualitas
dengan
mengedepankan
nilai-nilai
kemanusiaan. (Ramli 2004; 3).

Agraria

(UUPA)

pasal

Pokok-Pokok
19,

yang

Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah nomor 24 tahunP 1997
Dalam menyelenggarakan tugas dan
fungsi BPN di daerah maka dibentuklah
Kantor Wilayah (KANWIL) BPN yang di
Provinsi

dan

Kantor

Pertanahan

di

Kabupaten Kota/Kota mempunyai tugas

menciptakan pelayanan yang berkualitas

melaksanakan tugas BPN itu sendiri di

sehingga mampu menghadirkan pelayanan

Bidang

yang tidak hanya sekedar ada, tetapi
mampu

Dasar

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24

melalui kebijakan-kebijakan adalah untuk

yang

Peraturan

pelaksanaannya kemudian diatur lebih lanjut

Salah satu tujuan intervensi Pemerintah

pelayanan

Tentang

Pertanahan

dengan

regulasinya

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/

memberikan

Badan Pertanahan Nasional Nomor 38

kepuasan kepada masyarakat agar mereka

Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata

bisa merasakan bahwa kebutuhan terpenuhi

Kerja Kantor Wilayah Pertanahan Nasional

oleh pelayanan tersebut.

dan Kantor Pertanahan.
Kementrian Agraria dan Tata Ruang

Kemudian untuk mengubah paradigma

diatur melalui Perautran Presiden Republik

pelayanan yang dulunya hanya diam dan

46

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

menunggu

maka

BPN

mengeluarkan

Publication 2018

kelurahan/desa,

Program Nasional salah satunya adalah

dan

tingkat

komunitas

Masyarakat.

LARASITA (Layanan Rakyat Sertipikat

Program larasita ini juga semakin

Tanah). Hal ini didasarkan pada Peraturan

penting bila kita melihat fungsi dari

Kepala

sertifikat tanah seperti yang dikemukahkan

Badan

Pertanahan

Nasional

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009
Tentang

Larasita

Badan

oleh Adrian Sutedi (2014 ; 57-58)

Pertanahan

1. Sebagai alat pembuktian yang kuat

Nasional Republik Indonesia.

2. Dapat

Larasita merupakan sebuah program

meminjam

dari Kantor Badan Pertanahan Nasional

uang

jaminan
kepada

bila
pihak

Bank/Kreditor

yang memadukan teknologi informasi dan
pelayanan

dijadikan

3. Bagi pemerintah adanya sertifikat

publik dalam bentuk layanan

tanah

menguntungkan

meskipun

bergerak. Adapun yang menjadi fokus dari

tidak banyak dirasakan. Adanya

program ini adalah mampu menghapus

sertifikat berarti tanah kita telah

KKN, memberikan kemudahan serta akses

terdapaftar di Kantor Agraria.

yang murah dan cepat guna memberikan

Kantor

Pertanahan

di

Kabupaten

kepastian hukum atas hak-hak atas tanah

Banggai yang beralamat di Jl. KH. Zaman

sehingga mampu menciptakan pelayanan

Hudi

yang efektif, akuntabel dan transparan.

merupakan perpanjangan tangan dari BPN

Program Larasita ini juga disiapkan
untuk

mendekatkan

pelayanan

No.

135,

Kelurahan

Karaton

dalam melaksanakan tugas dan fungsi BPN

kepada

di daerah Kabupaten Banggai. Kantor

masyarakat yang sulit terjangkau baik di

Pertanahan Kabupaten Banggai ini juga

pinggiran kota/desa serta masyarakat tidak

menjalankan salah satu Program dari BPN

mampu.

Tujuannya

pelayanan pertanahan

untuk

memberikan

yaitu Larasita yang di implementasikan di

bagi

masyarakat,

23 Kecamatan yang menjadi Wilayah

memudahkan pengurusan sertifikasi tanah
sehingga dapat

Administratif Kabupaten Banggai.

meminimalisir biaya dan

Kecamatan Nuhon adalah salah satu dari

dapat meningkatkan efektifitas pelayanan

23 Kecamatan yang ada di Pemerintahan

serta dapat memberikan ruang interaksi

Kabupaten Banggai. Jarak yang ditempuh

antara

dengan

dari Ibu kota Kabupaten ke Kecamatan

Masyarakat sampai pada tingkat kecamatan,

dapat di tempuh dengan jarak 150 KM.

Pegawai

Pertanahan

Kecamatan Nuhon merupakan pemekaran

47

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

dari Kecamatan Bunta yang sejak tanggal 26

pendaftaran tanah ini sehingganya banyak

Agustus 2004 resmi melaksanakan tugas-

orang yang belum mendaftarkan tanahnya

tugas

Pemerintahan,

sebab ada stigma yang berkembang bahwa

pembangunan dan pelayanan masyarakat.

mengurus sertipikat tanah itu susah dan

Luas wilayah geografi Kecamatan Nuhon

rumit.

penyelenggaraan

mencapai 1.107 km2. Sampai saat ini ada 20
desa

yang

bernaung

di

Berdasarkan uraian permasalahan di atas
maka peneliti berinisiatif untuk meneliti

wilayah

tentang “Pelayanan Penerbitan Sertipikat

Pemerintahan Kecamatan Nuhon.

Tanah Melalui Layanan Rakyat Sertifikasi
Peneliti

memilih

lokasi

Kecamatan

Tanah (Larasita) di Kantor Pertanahan

Nuhon sebab mendapat informasi dari

Kabupaten Banggai ” dengan menggunakan

masyarakat dan observasi awal penulis

Teori

bahwa Pelayanan yang diberikan oleh pihak

Taliziduhu

Ndraha

dengan aspek-aspeknya yaitu Kecepatan,

Kantor Pertanahan melalui Program Larasita

Ketepatan,

belum maksimal.
Permasalahan

Pelayanan

Kemudahan,

Dan

Keadilan.

Maka peneliti ingin mengetahui mengapa
yang

didapati

pelayanan yang diberikan belum maksimal.

oleh

peneliti pada observasi awal menerima

Tujuan Penelitian

laporan dari Masyarakat bahwa sertipikat

Untuk mengetahui pelayanan penerbitan

yang mereka buat itu lama keluar dan tidak

sertifikat tanah melalui program layanan

tepat waktu.

sertipikat tanah (Larasita) Kantor Pertanahan

Hal ini jelas mencederai keadilan yang

di Kecamatan Nuhon.

seharusnya dapat dirasakan oleh masyarakat

Kegunaan Penelitian :

karena bila melihat tujuan Larasita ini di

1. Seraca Teoritis, diharapkan hasil

keluarkan

penelitian

oleh

menyederhanakan

BPN

adalah

untuk

pelayanan

ini

pengetahuan

serta

dapat
dan

menambah
memberikan

mendekatkan pelayanan pertanahan tetapi

informasi baik peneliti dan pembaca

hal itu tidak didapatkan oleh penerima

sekaligus

layanan.

pertimbangan bagi peneliti lain yang

Dari
didapatkan

aspek
oleh

kemudahan
penerima

pun

sebagai

bahan

akan mengadahkan penelitian lebih

tidak

lanjut

layanan.

mengenai

pelayanan

Masyarakat belum semua mendapatkan

penerbitan sertifikat tanah melalui

informasi yang jelas mengenai tata cara

program layanan sertipikat tanah

48

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

(Larasita) pada Kantor Pertanahan

pelayanan sertipikat tanah melalui

Di Kabupaten Banggai.

Larasita di Kabupaten banggai pada

2.

Secara

Praktis,

khususnya masyarakat Kecamatan

diharapkan

Nuhon

penelitian ini akan dapat dijadikan
acuan

untuk

meningkatkan

pelayananya dengan menggunakan Teori
pelayanan Taliziduhu Ndraha yakni :

METODE
Dasar penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah

1. Kecepatan adalah Petugas Larasita

penelitian

cepat dalam memberikan layanan

Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata-

kepada masyarakat serta penerbitan

kata

sertipikat

Menurut

menyatakan

Sugiyono

bahwa

(2009;

metode

6)

penelitian

2. Ketepatan adalah bagaimana Petugas

kualitatif adalah metode penelitian yang

Larasita

digunakan untuk meneliti kondisi pada objek

pelayanan

yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

masyarakat dengan teliti dan tepat

instrumen

waktu

kunci,

analisis

data

bersifat

induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

dapat

memberikan

dengan

baik

kepada

3. Kemudahan adalah Petugas Larasita

menekankan makna dari pada generalisasi”.

dalam

memberikan

pelayanan

dengan mudah supaya masyarakat
Tipe penelitia ini menggunakan tipe
penelitian deskriptif kualitatif yang diartikan

mau mendaftarkan tanahnya.
4. Keadilan

sebagai penelitian yang berusaha menuturkan

pelayanan

serta menafsirkan data yang berkenaan

sertifikat

menyajikannya secara jelas.

kepada

tanah

dengan

tetap

menegakan kesamaan hak

Fokus penelitian ini yaitu untuk
mengetahui Mengapa Penerbitan Sertipikat
Tanah melalui program layanan sertifikat
tanah (Larasita) pada Kantor Pertanahan di
belum

adil

maupun waktu dalam penyelesaian

yang terjadi saat penelitian berlangsung dan

Nuhon

yang

pemberian

masyarakat baik dalam lingkup dana

dengan fakta, keadaan variabel dan fenomena

Kecamatan

adalah

berkualitas

49

Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
1.

Data primer
Data

primer

diperoleh

adalah

secara

data

yang

langsung

pada

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

2.

Publication 2018

lokasi penelitian melalui informan.

Penanggung jawab larasita 1 orang,

Dalam hal ini sumber data yang

koordinator lapangan 1 orang serta penerima

langsung memberikan data pada saat

larasita yakni masyrarakat di kecamatan

pengumpulan

dengan

nuhon 3 orang. Dengan jumlah 5 orang.

wawancara secara mendalam yang

Teknik pengumpulan data yang digunakan

disertai dengan pedoman wawancara.

dalam penelitian ini adalah wawancara,

Data sekunder

observasi, dan dokumentasi.

data,

Data sekunder adalah data yang
diperoleh

melalui

dokumen-dokumen
resmi,

dan

Instrumen penelitian adalah alat yang

buku-buku,
dari

data-data

digunakan untuk mengumpulkan data dalam

sumber

penelitian. Instrumen yang digunakan dalam

penunjang

penelitian

ini

adalah

peneliti

sendiri,

lainnya yang dapat dijadikan sebagai

pedoman wawancara, alat tulis, alat perekam,

bahan acuan untuk melengkapi data

alat pemotret, dan kendaraan.

penelitian ini.

Analisis data dalam penelitian ini

Sumber data sekunder adalah arsip

menggunakan model analisis data Miles dan

yang diperoleh melalui penelusuran pustaka

Huberman.

dan dokumen dari berbagai sumber resmi,

analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan

antara lain peraturan perundang-undangan

yang terjadi secara bersamaan, yaitu : reduksi

dan data yang diambil dari Intansi Kantor

data,

Pertanahan Kabupaten Banggai Dan Di

kesimpulan/verifikasi.

Kantor Kecamatan Nuhon. Data-data tersebut

Yang

penyajian

Peneliti

beranggapan

data,

memilih

dan

lokasi

bahwa

penarikan

Kecamatan

memiliki kaitan erat dengan permasalahan

Nuhon

dilapangan yang terdapat dilokasi penelitian.

masyarakat dan observasi awal penulis

sebab

mendapat

informasi

dari

Sumber data primer adalah data yang

bahwa Pelayanan yang diberikan oleh pihak

diperoleh langsung dari hasil wawancara

Kantor Pertanahan melalui Program Larasita

yang

belum

diperoleh

dari

informan

sebagai

maksimal.

Permasalahan

yang

narasumber yang peneliti anggap mempunyai

didapati oleh peneliti pada observasi awal

kemampuan dalam memberikan informasi

menerima laporan dari Masyarakat bahwa

yang relevan dan sebenarnya dilapangan.

sertipikat yang mereka buat itu lama keluar

Adapun informan yang digunakan dalam

dan tidak tepat waktu.

penelitian ini yaitu :

Hal ini jelas mencederai keadilan yang
seharusnya dapat dirasakan oleh masyarakat

50

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

karena bila melihat tujuan Larasita ini di
keluarkan

oleh

BPN

untuk

Ketepatan itu adalah bagaimana

serta

dalam memberikan layanan itu harus

mendekatkan pelayanan pertanahan tetapi hal

telit dan tepat waktu. Dari hasil

itu tidak didapatkan oleh penerima layanan.

pengamatan

menyederhanakan

Dari

adalah

2. Ketepatan Pelayanan

pelayanan

aspek

kemudahan

didapatkan

oleh

Masyarakat

belum

pun

penerima
semua

tidak

bahwa

layanan.

penulis

kantor

kenyataanya

pertanahan

dalam

larasita

belum

melaksanakan

mendapatkan

memberikan pelayanan yang tepat

informasi yang jelas mengenai tata cara

waktu serta dari penyedia layanann

pendaftaran tanah ini sehingganya banyak

belum

orang yang belum mendaftarkan tanahnya

prasarana

sebab ada stigma yang berkembang bahwa

masyarakat harus menunggu sampai

mengurus sertipikat tanah itu susah dan

selesai sertipikatnya.

lengkapnya

sarana

larasita.

dan

Sehingga

rumit.
3. Kemudahan Pelayanan
Kemudahan
HASIL DAN PEMBAHASAN

itu

artinya

pegawai

dapat memberikan pelayanan dengan

1. Kecepatan Pelayanan

mudah, tidak berbelit-belit, ringkas

Kecepatan merupakan usaha pegawai

serta harus dapat dipahami oleh

dalam memberikan layanan kepada

masyarakat. Dengan demikian hasil

masyarakat

pengamatan

yang

membutuhkan

penulis

bahwa

layanan sipil, serta cepat merespon

kemudahan pelayanan larasita masih

apa

jauh dari kata mudah, hal ini

yang

menjadi

keluhan

masyarakat. Dari informasi yang

dikarenakan

didapat oleh peneliti bahwa aspek

masih di batasinya pendaftaran oleh

kecepatan pada program larasita

petugas larasita

belum terlaksana secara maksimal

sosialisasi

karena masyarakat masih menunggu

sehingga masyarakat masih belum

dengan waktu tidak jelas selain itu

paham dan mengerti apa-apa yang

ada kendala dimana program larasita

perlu disediakan.

tidak dapat di input di tempat/desa
karena

jaringan

yang

beberapa

yang

hal

yaitu

serta kurangnya
masih

kurang

4. Keadilan pelayanan larasita belum

belum

memenuhi

terkoneksi dengan kantor pertanahan.

keadilan

masyarakat

sebab pelaksana larasita dalam hal

51

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

ini petugas larasita belum sepenuhya

masyarakat belum menerima keadilan

memberikan

sebab petugas yang masih bertindak

rasa

adil

kepada

masyarakat sebab masih ada praktik-

diskriminatif

praktik yang membedah-bedahkan

layanan.

dalam

memberikan

antara masyarakat yang satu dengan
B.

yang lain.

Rekomendasi
Kantor Pertanahan harus

bersinergi

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dengan Pemerintah Kabupaten banggai agar

A. Kesimpulan

sama-sama mengusahkan penyediaan sarana

Hasil penelitian dan pembahasan maka

dan prasarana jaringan telekomunikasi agar

dapat

bahwa

jaringan

Penerbitan Sertipikat Tanah melalui

sehingga

program

melaksanakan tugas pemerintahan khususnya

diambil

kesimpulan

layanan

(Larasita)

di

sertifikat

Kantor

tanah

Pertanahan

larasita

di

desa-desa

dapat

ini.

dapat

dijangkau

mempermudah

Sehingga

ketepatan

dalam

waktu

Kabupaten Banggai tidak terlaksana

penerbitan sertipikat tanah dan kemudahan

dengan baik. Hal ini dilihat dari aspek

bisa dimaksimalkan oleh petugas larasita

kecepatan pelayanan, program larasita

yang pada akhirnya keadilan dapat dirasakan

terkendala pada jaringan yang belum

oleh penerima layanan.

terkoneksi dengan Kantor Pertanahan
sehingga

proses

input

tidak

dapat

UCAPAN TERIMAKASIH

dilakukan. Kedua dari aspek ketepatan

Penulis menyampaikan terimakasih

waktu juga mengalami kendala sebab

yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr.

penerbitan sertipikat tidak sesuai dengan

Syahruddin Hattab, M.Si selaku pembimbing

target waktu yang di tetapkan. Lalu dari

I dan bapak Dr. Imam Sofyan S.Sos, M.Si

aspek

kemudahan

masyarakat

juga

selaku pembimbing II yang rela meluangkan

masih

mengalami

kesulitan

dalam

waktunya untuk memberikan motivasi dan

mendaftarkan tanahnya. Selain masalah

bimbingan yang sangat berharga bagi penulis

kurangnya pegawai pertanahan untuk

dalam

cepat mengeksekusi data-data pemohon

pembuatan artikel ini.

agar cepat diproses hal lainya adalah
masih

kurangnya

sosialisasi

Selanjutnya

aspek

penelitian

dalam

DAFTAR RUJUKAN

yang

Mulyadi, Deddy 2015. Studi kebijakan dan

diberikan oleh pihak pemberi larasita
ini.

menyelesaikan

pelayanan publik. Bandung; Alfabeta

keadilan

52

Volume 2 No. 1, April 2018, 44-53

Publication 2018

Pasolong, Harbani 2013. Metode penelitian
publik.

administrasi

Bandung;

Alfabeta
Ramli,

Muhammad

2004.

Manajemen

pelayanan

publik

berbasis

kemanusiaan

Makassar,

Alaudin

University Press
Surjadi,

2009.

Pengembangan

kinerja

pelayanan publik Bandung; Refika
Aditama
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
Tentang Peraturan Dasar PokokPokok Agraria (UUPA)
Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997
tentang pendaftaran tanah.
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun

1997

Tentang

Ketentuan

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran

Tanah

Peraturan

Pemerintah.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 1Tahun
2009 Tentang Layanan Rakyat

53

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25