CADANGAN TERUKUR DAN CADANGAN TERKIRA BA

PROGRAM SARJANA TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Makalah Mata Kuliah Geologi Batubara Tahun 2015

CADANGAN TERUKUR DAN CADANGAN TERKIRA
BATUBARA INDONESIA
(Permasalahan di dalam perhitungan)
ABDULLAH (14360001)
DESI W (143600002)
SYARIF (143600003)

Abstrak
Neraca sumberdaya dan cadangan batubara Indonesia selalu diperbaharui setiap tahunnya.
Data terakhir menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan sumberdaya batubara Indonesia
adalah 57.847,74 juta ton (DIM, 2003). Angka ini terdiri dari 12.466,42 juta ton sumberdaya
batubara terukur, 20.533,56 juta ton sumberdaya batubara terunjuk, 24.314,96 juta ton
sumberdaya batubara tereka, serta 532,80 juta ton sumberdaya batubara hipotetik.
Data yang digunakan dalam perhitungan neraca sumberdaya dan cadangan batubara berasal
dari laporan-laporan penyelidikan batubara yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
kalangan perusahaan swasta. Masalah utama yang dihadapi dalam kompilasi sumberdaya
batubara ini adalah tidak adanya format pelaporan yang standar di dalam melaporkan

sumberdaya dan cadangan batubara pada tiap-tiap wilayah penyelidikan. Pemerintah telah
menerbitkan Standar Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara (Amandemen 1 - SNI
13- 0141998), sayangnya sebagian besar perusahaan batubara swasta belum menerapkan
lasifikasi tersebut dalam kegiatan penyelidikannya. Oleh karena itu pengkelasan sumberdaya
batubaranya pun dapat diragukan. Lebih parah lagi, sebagian besar perusahaan batubara (baik
itu BUMN maupun swasta nasional) tidak pernah melaporkan jumlah cadangan batubara
pada wilayah eksplorasinya. Hal-hal seperti ini dapat mempengaruhi kompilasi sumberdaya
dan cadangan batubara Indonesia.
Berangkat dari kenyatan ini, pemerintah disarankan untuk membuat suatu pedoman dalam hal
pelaporan sumberdaya dan cadangan batubara. Pemerintah juga harus menegaskan pihak
pengusaha batubara agar mereka selalu mengacu pada pedoman itu dalam setiap pelaporan
sumberdaya dan cadangan batubara. Pemerintah juga harus lebih giat lagi dalam
mensosialisasikan standar klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara yang telah ada
kepada masyarakat batubara Indonesia (baik itu perusahaan-perusahaan batubara, institusi,
maupun kalangan akademisi).
PENDAHULUAN
Kompilasi sumberdaya dan cadangan
batubara Indonesia selalu diperbaharui setiap
tahunnya. Data terakhir menunjukkan bahwa
sumberdaya batubara Indonesia adalah

57,847.74 juta ton dengan cadangan batubara
sebesar 6,981.62 juta ton (DIM, 2003; Tabel
1). Pertanyaannya sekarang adalah: apakah

jumlah ini telah mencakup semua semua
endapan batubara yang terdapat di bumi
Indonesia?
Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya
bila kita tinjau proses kompilasi neraca
sumberdaya batubara Indonesia, mulai dari
sumber data, cara perhitungan sampai kepada

Ini hanyalah contoh paper, diambil dari
1 in Calculation). IAGI 33rd Convention 2004, Bandung.
Fatimah. 2004. Indonesia Coal Resources and Reserves (Problem

PROGRAM SARJANA TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Makalah Mata Kuliah Geologi Batubara Tahun 2015


kesimpulan jumlah keseluruhan sumberdaya
batubara Indonesia. Hal yang perlu
diperhatikan juga adalah kendala-kendala
yang dihadapi dalam proses kompilasi
sumberdaya
batubara.
Tulisan
ini
dimaksudkan untuk membahas faktor -faktor
apa saja yang mempengaruhi proses
kompilasi sumberdaya batubara serta sejauh
mana faktor tersebut mempengaruhi hasil
perhitungan.

Data yang ada kemudian diplot pada peta
dasar dengan skala1:250.000 atau skala yang
lebih kecil. Data tersebut selanjutnya
dievaluasi
dengan
cermat

untuk
menghindarkan duplikasi perhitungan pada
satu wilayah yang sama. Nilai-nilai
sumberdaya batubara tersebut kemudian
dikelompokkan dengan mengacu kepada
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan
Batubara (Amandemen 1 - SNI 13-50141998; Tabel 2). Tabulasi sumberdaya dan
cadangan dilakukan berdasarkan daerah
administrasi, yaitu tiap-tiap propinsi.
Untuk daerah Sumatera Selatan, data yang
digunakan hanyalah data hasil inventarisasi
batubara bersistem yang dilakukan oleh Sub
Direktorat Batubara, Direktorat Inventarisasi
Sumberdaya Mineral, ditambah dengan data
dari PTBA. Hasil keseluruhan kemudian
diperoleh dari penjumlahan nilai sumberdaya
dan cadangan batubara tiap-tiap propinsi.

METODA PERHITUNGAN
Proses kompilasi sumberdaya batubara

Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.
Proses ini dimulai dengan pengumpulan data
mengenai sumberdaya dan cadangan
batubara Indonesia. Data yang digunakan
berasal dari laporan-laporan penyelidikan
batubara, baik itu laporan dari instansi
pemerintahan maupun laporan - laporan dari
perusahaan batubara (PKP2B, KP dan KKB).

Gambar 1. Bagan alir proses kompilasi sumberdaya dan cadangan batubara Indonesia

IDENTIFIKASI MASALAH

pengumpulan data, perhitungan sumberdaya
dan cadangan, sampai kepada penjumlahan
keseluruhan sumberdaya dan cadangan.

Masalah yang dihadapi dalam pembuatan
neraca sumberdaya dan cadangan batubara
Indonesia sangat beragam, mulai dari proses

2

PROGRAM SARJANA TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Makalah Mata Kuliah Geologi Batubara Tahun 2015

1. Pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data mencakup
pencarian data di kalangan instansi sendiri,
pengiriman surat permintaan neraca batubara
kepada para pemegang IUP, serta pencarian
data langsung ke daerah.

beberapa laporan tidak mencantumkan lokasi
geografis wilayah kerjanya sehingga cukup
menyulitkan proses pengeplotan. Ada pula
perusahaan yang masih mencantumkan
koordinat asal wilayah kerjanya, padahal
perusahaan tersebut telah mengalami
penciutan wilayah. Untuk mengatasi

masalah-masalah tersebut data yang ada
kemudian disesuaikan dengan data wilayah
perusahaan dari Direktorat Pengusahaan
Mineral dan Batubara.

SK
DJPU
No.282.K/20.01/DJP/1999
menyatakan bahwa setiap perusahaan
batubara berkewajiban untuk menyampaikan
laporan kegiatannya kepada pemerintah, baik
itu laporan triwulan, laporan tahunan, RKAB
maupun laporan akhir dari setiap tahapan
kegiatan. Dalam SK ini juga dilampirkan
format pembuatan laporan, baik itu laporan
kemajuan kerja maupun laporan akhir.
Laporan-laporan ini seyogyanya dapat
dipakai sebagai salah satu sumber data untuk
kompilasi sumberdaya dan cadangan
batubara Indonesia.


3. Pelaporan sumberdaya dan
cadangan
Dalam hal pelaporan neraca batubara,
banyak juga perusahaan yang hanya
mencantumkan nominalnya saja tanpa
menjelaskan dari mana jumlah tersebut
berasal. Pelapor yang baik seharusnya
mencantumkan juga cara perhitungan yang
dilakukan beserta metoda perhitungan yang
menjadi acuannya. Banyak juga pelapor yang
tidak mengacu pada Standar Klasifikasi
Sumberdaya dan Cadangan Batubara (SNI,
1988; Tabel 2) sehingga hal ini cukup
membingungkan pada saat tabulasi data
berdasarkan kelas sumberdaya dan cadangan.

Dari kegiatan pengumpulan data diketahui
bahwa ternyata tidak seluruh perusahaan
swasta

selalu
memberikan
laporan
kegiatannya kepada pemerintah, padahal
selain laporan tersebut merupakan kewajiban
perusahaan yang harus selalu dipenuhi,
laporan ini juga berfungsi sebagai tolok ukur
bagi pemberi ijin apabila perusahaan tersebut
memohon ijin peningkatan status kegiatan.

Beberapa perusahaan sudah melaporkan nilai
cadangan di wilayah kerjanya padahal
perusahaan tersebut masih dalam tahap
eksplorasi dan belum melakukan kajian
kelayakan. Adapula perusahaan yang tidak
pernah melaporkan cadangan batubara di
wilayah konsesinya padahal perusahaan
tersebut sudah berproduksi. Nilai cadangan
ini
sangat

penting
diketahui
bagi
kelangsungan energi batubara di
Indonesia.

Laporan yang terkumpul pun terkadang
isinya tidak memberikan gambaran yang
jelas mengenai kegiatan yang telah dilakukan
perusahaan. Walaupun format pelaporan
sudah ditentukan, namun banyak juga
pelapor yang tidak mengacu pada format
tersebut.
Dalam hal ini terlihat bahwa SK DJPU
tersebut di atas belum tersosialisasikan
dengan baik, selain itu tidak ada sanksi yang
cukup
memberatkan
yang
membuat

perusahaan harus mentaati peraturan
tersebut.

4.
Penjumlahan
sumberdaya
dan
cadangan
Kompilasi cadangan batubara dari beberapa
data perusahaan menunjukkan bahwa saat ini
cadangan batubara yang ada di Indonesia
adalah sebesar 6.981,62 juta ton. Apabila
dilihat dari jumlah perusahaan batubara yang
terdaftar pada saat ini, sumberdaya dan
cadangan batubara Indonesia diperkirakan

2. Pengeplotan Data
Data yang sudah terkumpul kemudian diplot
pada peta dasar yang digunakan. Sayangnya,
3

PROGRAM SARJANA TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Makalah Mata Kuliah Geologi Batubara Tahun 2015

akan jauh lebih besar, mengingat banyaknya
perusahaan batubara yang tidak melaporkan
nilai sumberdaya dan cadangan batubaranya.
Gambar 2 menunjukkan perbandingan antara
jumlah wilayah kegiatan penyelidikan
batubara, baik itu yang dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh pengusaha swasta,
dibandingkan dengan jumlah data neraca
batubara yang berhasil dihimpun.

penyelidikan hanya 50 wilayah saja (atau
sekitar 45%) yang ikut diperhitungkan dalam
kompilasi sumberdaya dan cadangan
batubara.
Sedangkan
untuk
wilayah
Sumatera Selatan data yang digunakan untuk
kompilasi ini berupa data dari hasil
penyelidikan
Direktorat
Inventarisasi
Sumberdaya Mineral yang dilengkapi oleh
data dari PTBA, sehingga nilai sumberdaya
dan cadangan batubara yang turut
diperhitungkan hampir mencakup seluruh
wilayah penyelidikan batubara di Sumatera
Selatan. Namun untuk propinsi lainnya, nilai
sumberdaya dan cadangan batubara yang
ikut dihitung belum mencakup seluruh
wilayah kegiatan penyelidikan batubara yang
ada. Fakta ini menunjukkan bahwa mungkin
saja jumlah sumberdaya dan cadangan
batubara Indonesia bisa melebihi nilai yang
ada sekarang ini.

Dari Gambar 2 terlihat bahwa selisih yang
cukup mencolok dari perbandingan ini
terdapat di Propinsi Kalimantan Timur. Dari
180 wilayah penyelidikan batubara,
hanya 55 wilayah yang turut diperhitungkan
dalam kompilasi.
neraca sumberdaya dan cadangan batubara.
Begitu pula dengan propinsi Kalimantan
Selatan. Di propinsi ini dari 110 wilayah

Gambar 2. Grafik perbandingan jumlah laporan neraca batubara dibandingkan dengan jumlah lokasi wilayah penyelidikan
yang ada.

KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai saran, Pemerintah harus lebih giat
lagi dalam mensosialisasikan peraturan
pertambangan yang sudah ada di kalangan
pengusaha. Para pengusaha pun dihimbau
untuk melaporkan kegiatannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu
keterbukaan dari pihak pengusaha mengenai
sumberdaya dan cadangan di wilayah
konsesinya
sangat
diharapkan
bagi
keakuratan neraca batubara Indonesia.
Kerjasama antar instansi pemerintah pun

Berbagai faktor mempengaruhi keakuratan
perhitungan sumberdaya dan cadangan
batubara Indonesia, diantaranya :
- kepatuhan pengusaha batubara
untuk
melaporkan kegiatannya kepada pemerintah
- format pelaporan yang belum standar.
- keterbukaan dari pihak pengusaha untuk
melaporkan status sumberdaya dan cadangan
pada wilayah konsesinya.

4

PROGRAM SARJANA TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Makalah Mata Kuliah Geologi Batubara Tahun 2015

perlu dilakukan dalam pemutakhiran data
batubara Indonesia.
REFERENSI
Direktorat
Inventarisasi
Sumberdaya
Mineral, 2004. Indonesia Coal – Resources,
reserves and calorific values 2003.
Direktorat Pengusahaan Mineral
dan
Batubara, 2004. Indonesia Mineral and Coal
Statistics 2004.
Tim Penyusun Neraca Batubara, 2003.
Laporan Penyusunan Neraca Batubara
Indonesia 2003. Direktorat Inventarisasi
Sumberdaya Mineral.

5