PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIR (1)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR
Siska Oktavera
Guru Sekolah Dasar Karang Tengah Tangerang
Siska_Okta@yahoo.com
Abstract : This study aims to determine the effect of the learning media that
include video and picture media and self-regulated learning of the learning
outcomes of Natural Science on the content correlation between of natural
resource with environment and technology. The study was conducted on students
in grade IV SD Negeri Karang Tengah 4 Tangerang, the number of students as
many as 36 students. Research using experiment method treatment by level 2 x 2.
Data analysis is the analysis of variance of two path (ANOVA). The result of this
study indicate that (1) There are differences in learning outcomes of natural
science among the group given video media and the group given picture media
(2) there are interaction between learning media with self-regulated of the
learning outcomes of natural science on the content correlation between of natural
resource with environment and technology.
Keywords: video media, picture media, self-regulated learning, learning
outcomes of natural science.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk Tentukan pengaruh media pembelajaran

yang meliputi media video dan gambar dan pembelajaran mandiri dari hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada korelasi antara isi dari sumber daya alam
dengan lingkungan dan teknologi. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV
Sekolah Dasar Karang Tengah 4 Tangerang, jumlah siswa sebanyak 36 siswa.
Penelitian menggunakan metode eksperimen pengobatan oleh tingkat 2 x 2.
Analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANOVA). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan hasil belajar ilmu pengetahuan alam
antara media video grup tertentu dan kelompok yang diberi Media gambar (2) ada
interaksi antara media pembelajaran dengan mandiri dari hasil belajar alam ilmu
tentang korelasi antara isi dari sumber daya alam dengan lingkungan dan
teknologi.
Kata kunci: media video, media gambar, pembelajaran mandiri, hasil belajar ilmu
pengetahuan alam.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

yang

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

pembelajaran pada satuan pendidikan untuk


Pendidikan, salah satu standar yang harus

mencapai kompetensi lulusan. Secara umum,

dikembangkan adalah Standar Proses. Standar

permasalahan yang sering kali terjadi dalam

Proses adalah standar nasional pendidikan

dunia pendidikan, khususnya pendidikan

312

berkaitan

dengan

pelaksanaan


JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

sekolah dasar adalah hasil belajar siswa yang

prinsip IPA itu sendiri ke dalam kehidupan

rendah. Menurut Sudjana (2011: 22), hasil

sehari-hari.

belajar

adalah

semua

kemampuan-


Sesuai pada hasil wawancara dengan

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

kedua guru kelas IV SD Negeri Karang

menerima pengalaman belajarnya.

Tengah 4 Tangerang yang memiliki 35 siswa

Hasil belajar siswa yang rendah dapat

di kelas A dan 35 siswa di kelas B, serta

diketahui dengan melihat hasil belajar siswa

melihat dan menghitung data yang diberikan,

yang tidak sedikit mendapatkan nilai di


diperoleh penjelasan bahwa hasil belajar

bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

disetiap ulangan harian tahun ajaran 2014-

Kenyataan

bahwa

2015 yang menerapkan kurikulum 2013, hasil

pengetahuan siswa terhadap kompetensi dasar

belajar siswa kelas IV SD Negeri Karang

yang diberikan masih dalam tahap rendah.

Tengah 4 Tangerang cukup memprihatinkan.


Salah satu dari beberapa mata pelajaran yang

Selain mengalami penurunan hasil belajar

dibelajarkan di Sekolah Dasar (SD) adalah

disetiap

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

mendapatkan nilai dibawah 55 pada hasil

(IPA).

belajar ulangan harian yang diadakan. Gejala

ini

IPA


mengisyaratkan

merupakan

salah

satu

ulangan

hariannya,

70%

siswa

mata

ini tidak hanya terjadi di salah satu kelas IV


pelajaran yang dekat dengan kehidupan

saja, namun di kelas IV lainnya pun terjadi

sehari-hari, mulai dari membuka mata di pagi

masalah yang sama.

hari hingga beristirahat di malam hari. Oleh

Melihat mundur ke tahun ajaran 2013-

sebab itulah IPA merupakan salah satu mata

2014 yang masih membedakan mata pelajaran

pelajaran

di


IPA dengan mata pelajaran lainnya, ternyata

sekolah dasar. Menurut Cahyo (2013: 212-

mengalami permasalahan yang tidak jauh

213) pada prinsipnya, pembelajaran IPA

berbeda dengan siswa ditahun ajaran yang

bukan

kumpulan

sedang berlangsung, siswa kelas IV yang kini

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

sudah berada di kelas V pun sebelumnya


konsep, prinsip-prinsip atau penyampaian

mengalami hal yang sama saat berada di kelas

materi abstrak saja, akan tetapi pembelajaran

IV kemarin, khususnya pada mata pelajaran

IPA merupakan suatu proses penemuan

IPA. 45% siswa tidak mencapai KKM pada

pengetahuan, pembentukan sikap ilmiah, juga

mata pelajaran IPA yang berjumlah 75 pada

kemampuan

tahun ajaran 2013-2014 yang lalu. Hal ini


penting

hanya

yang

dibelajarkan

penyampaikan

untuk

menerapkan

prinsip-

sangat jelas menunjukan pengetahuan siswa

313

Pemngaruh Media dan Kemandirian Belajar
Siska Oktavira

terhadap

kompetensi

dasar

IPA

perilaku sebagai hasil dari pengalaman.

yang

Dengan proses belajar yang berkualitas maka

diberikan masih dalam tahap rendah.

akan

Untuk menambah pengetahuan siswa,

menghasilkan

hasil

belajar

yang

guru pun sering memberi tugas untuk

diinginkan. Menurut Hamalik (2011: 50-53)

mengulang materi yang sudah diajarkan di

alat bantu belajar atau media termasuk dalam

rumah, atau dengan meminta siswa untuk

unsur dalam proses belajar yang memiliki

menonton film atau vidio yang ada di tv atau

sifat dinamis yang sewaktu-waktu dapat

internet yang kini sudah mengalami kemajuan

berubah-ubah,

dalam

memberikan

melemah yang dapat mempengaruhi proses

pengetahuan bagi pendidikan. Hal ini sangat

belajar yang berkaitan dengan pelaksanaan

membantu

pembelajaran untuk mencapai kompetensi

hal

membantu

menambah

pengetahuan

bagi

kadang

menguat

kadang

lulusan dengan hasil belajar yang diinginkan.

siswa yang mau melaksanakan tugas dari
gurunya, tapi tidak bagi siswa yang hanya

Jika dilihat dari sisi teori belajar,

mau menerima materi yang diberikan di

penjelasan unsur tersebut mendekati paham

sekolah tanpa berusaha untuk menambah

dengan teori belajar pemrosesan informasi.

pengetahuannya dari luar sekolah.

Dimana teori pemrosesan informasi ini

Terkait kenyataan yang dijelaskan di

menurut Yudhawati dan Haryanto (2011: 45)

atas, banyak hal buruk yang akan terjadi jika

menjelaskan bahwa di dalam pemrosesan

kondisi tersebut tetap dibiarkan tanpa mencari

informasi terjadi adanya interaksi antara

tahu

Selain

kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi

pembelajaran yang sudah dilakukan susah

ekternal pada tiap individu. Keadaan dari

payah menjadi sia-sia tanpa mencapai tujuan

dalam diri seseorang yang mengingkinkan

yang diinginkan, siswa pun akan sulit untuk

pencapaian hasil belajar yang tinggi itulah

mencapai nilai KKM di ujian akhir kenaikan

yang

kelas yang berujung tidak bisa naik kelas.

Sedangkan

maka dari itu, penting untuk mengetahui apa

mempengaruhi seseorang dari lingkungannya

saja yang menjadi penyebab dan yang

dalam

pempengaruhi rendahnya hasil belajar.

kondisi eksternal.

solusi

penyelesaiannya.

disebut

dengan

kondisi

internal.

rangsangan-rangsangan

proses

pembelajaran

yang

merupakan

231) berpendapat

Selain itu, penjelasan di atas pun

bahwa “Learning is shown by a change in

menurut Rusman (2012: 104-106) berkaitan

behavior as a result of experience”. Yang

dengan implikasi prinsip-prinsip belajar bagi

artinya belajar ditunjukkan oleh perubahan

siswa yang tidak dapat diabaikan begitu saja

Cronbach

(1984:

314

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

selama proses pembelajaran berlangsung,

kognitif

Seperti prinsip yang pertama yaitu perhatian

mengamati reka ulang dramatis dari kejadian

dan

motivasi,

pembelajaran
memberikan

membantu

siswa

dapat

dalam

proses

bersejarah dan perekaman aktual dari kejadian

dituntut

untuk

yang lebih belakangan karena membantu

setiap

buku cetak dengan memperlihatkan proses,

dimana
siswa

yang

perhatiannya

pada

hubungan, dan teknik.

rangsangan yang diberikan dalam proses

Sedangkan

pembelajaran.

merupakan

Dari penjelasan di atas, mengenai unsur

media

reproduksi

gambar
asli

dalam

yang
dua

belajar, teori belajar, dan prinsip belajar,

dimensi, yang berupa foto atau lukisan

dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar

merupakan salah satu jenis media grafis yang

siswa dipengaruhi dari luar (eksternal) dan

termasuk dalam kategori media berbasis

dari dalam diri (internal) siswa itu sendiri.

visual menurut Arsyad (2011: 91) memegang

Salah satu yang mempengaruhi hasil belajar

peranan penting dalam proses pembelajaran

dari luar diri siswa adalah media. Dalam

karena dapat memperlancar pemahaman dan

proses pembelajaran yang merupakan proses

memperkuat ingatan.

komunikasi antara guru dan siswa, menurut

Scchraw,

Crudden,

dan

Robinson

Gagne dan Briggs (1979: 175) “media

(2013: 7) menyebutkan empat cara tampilan

represent one component of delivery systems”

visual mempengaruhi belajar membantu siswa

yang artinya media merupakan salah satu

yaitu membantu siswa fokus pada informasi

komponen

penyampaian.

penting, mengurangi jumlah informasi dan

penyampaian

mengaturnya

dengan

cara

pesan dari guru ke siswa berupa informasi

mengungkapkan

hubungan

yang

atau pengetahuan dalam proses pembelajaran.

penting dan proses yang kompleks antara

Media yang digunakan dalam penelitian

konsep, instantiating informasi eksternal ke

Penyampaian

dari
disini

sistem
adalah

dalam

Video yang merupakan salah satu jenis media

meningkatkan pemahaman informasi penting,

audio visual yang mampu menampilkan

dan mengurangi beban kognitif asing terkait

gambar

dengan belajar sejumlah besar informasi yang

suara

dalam

waktu

mental

internal

paling

ini adalah media video dan media gambar.

sekaligus

model

yang

yang

kompleks.

bersamaan Menurut Smaldino, Lowther, dan
Russell (2011: 404-405) tersedia untuk

Selain media pembelajaran, pada unsur

hampir seluruh jenis topik dan untuk seluruh

belajar juga menyebutkan mengenai unsur

jenis ranah pembelajaran, seperti ranah

kondisi subjek belajar, dimana kondisi subjek

315

Pemngaruh Media dan Kemandirian Belajar
Siska Oktavira

dan

teknologi. Pada variabel media pembelajaran,

keberhasilan belajar. Contoh kondisi subjek

dibatasi pada pemakaian media pembelajaran

belajar yang berasal dari dalam diri siswa

berbasis audiovisual berupa video dan media

adalah kemandirian belajar. Menurut Rohman

pembelajaran berbasis visual berupa gambar.

(2009:

memiliki

Satu kelompok eksperimen memakai media

kemandirian belajar, termasuk ke dalam tipe

video dan kelompok kontrol memakai media

kepribadian

gambar.

belajar

juga

menentukan

134-135)

Siswa

Autonomy.

kegiatan

yang

Tipe kepripadian

Autonomy yaitu tipe kepribadan siswa yang
ditandai dengan keinginan melakukan sesuatu

METODE
Metode

secara mandiri, bertindak dan berinisiatif

yang

digunakan

dalam

sendiri, tidak senang dibantu orang lain, juga

penelitian ini adalah metode eksperimen

tidak senang disuruh-suruh.

dengan rancangan desain Treatment by level
belajar

2 X 2. Metode penelitian eksperimen dapat

dinyatakan oleh Litschenberg dalam Martono

diartikan sebagai metode penelitian yang

(2007: iv) dalam ungkapan "When you have

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

been obliged to discover by yourself, leaves a

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

path in your mind which you can use again

yang

when need arises" yang artinya "Jika anda

dengan variabel terikat adalah IPA pada

belajar dengan menemukannya sendiri, maka

pokok bahasan hubungan sumber daya alam

akan tertinggal suatu lorong di benak Anda

dengan

yang dapat dimasuki lagi bilamana perlu

Penelitian ini dilakukan perlakuan (treatment)

bangkit".

menjelaskan

untuk mencari pengaruh di antara dua

bahwa dengan belajar secara mandiri akan

variabel yaitu variabel perlakuan adalah

didapat pemahaman konsep pengetahuan

media

yang

moderator adalah kemandirian belajar (X2).

Pentingnya

Pendapat

akan

kemandirian

tersebut

bertahan

lama

sehingga

terkendalikan.

lingkungan

pembelajaran

dan

eksperimen

teknologi

(X1)

dan

(Y).

variabel

mempengaruhi pada pencapaian hasil belajar

Variabel

siswa.

pembelajaran yang terdiri atas dua yaitu

diri

pada

faktor

adalah

media

media video dan media gambar (X1). Variabel

Dari pembahasan di atas, penelitian ini
membatasi

perlakuan

Metode

moderator adalah kemandirian belajar ada dua

media

pembelajaran, kemandirian belajar, dan hasil

yaitu

belajar IPA pada pokok bahasan hubungan

kemandirian belajar rendah (X2).

sumber daya alam dengan lingkungan dan

316

kemandirian

belajar

tinggi

dan

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

Penelitian

ini

menggunakan

kelompok kemmandirian belajar tinggi dan

media

pembelajaran. Percobaan dilakukan kepada

kelompok

dua

kelompok

mendapat perlakuan dengan media video.

kemandirian belajar tinggi dan kelompok

Adapun rancangan dalam penelitian ini

kemandirian

terlihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

kelompok

siswa

belajar

yakni

rendah

mendapat

kemandirian

belajar

rendah

perlakuan dengan pemberian media video dan

Tabel 1: Rancangan Treatment by level 2 X 2
Media Pembelajaran (A)

Kemandirian Belajar (B)
Tinggi
(B1)
Rendah
(B2)
Sugiyono (2010:215) mengemukakan

Media Video
(A1)
A1B1

Media Gambar
(A2)
A2B1

A1B2

A2B2

HASIL

bahwa sampel adalah sebagian dari populasi.

Perbedaan hasil belajar IPA pada pokok

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini

bahasan hubungan sumber daya alam

menggunakan simple random sampling yang

dengan lingkungan dan teknologi antara

menurut Soewadji (2012: 137) yaitu suatu

kelompok yang diberikan media video dan

cara atau teknik pengambilan sampel dari

kelompok yang diberikan media gambar

populasi dengan cara random atau acak
Berdasarkan

sederhana.

ditentukan

kelompok

atas

analisis

varian

(ANAVA) pada taraf signifikan α = 0,05,

Selanjutnya pada angket kemandirian
belajar

hasil

didapat Fhitung = 6,14 > Ftabel = 4,11. Dengan

dan

kelompok bawah. Siswa dikategorikan ke

demikian

dalam kelompok kemandirian belajar tinggi

sehingga dapat disimpulkan bahwa secara

apabila skor berada pada rentang 27% skor

keseluruhan, terdapat perbedaan pengaruh

tertinggi. Kemudian siswa dikategorikan ke

yang signifikan antara kelompok siswa yang

dalam kelompok kemandirian belajar rendah

diberikan media video dengan kelompok

apabila skor kemandirian belajar berada

siswa yang diberikan media gambar terhadap

rentang 27% terendah. 35 x 27% = 9 sampel.

hasil belajar IPA pada pokok bahasan

317

Fo>Ft,

sehingga

H0

ditolak,

Pemngaruh Media dan Kemandirian Belajar
Siska Oktavira

hubungan

sumber

daya

alam

memiliki kemandirian belajar rendah yang

dengan

lingkungan dan teknologi. Oleh karena itu,

diberikan media video adalah sebesar

hasil belajar IPA pada pokok bahasan

Untuk skor rata-rata hasil belajar IPA pada

hubungan

dengan

pokok bahasan hubungan sumber daya alam

lingkungan dan teknologi yang diberikan

dengan lingkungan dan teknologi antara

media video ( X = 81,78 dan s = 8,25) lebih

kelompok siswa yang memiliki kemandirian

tinggi

belajar tinggi yang diberikan media gambar

sumber

secara

daya

nyata

alam

dibandingkan

diberikan media gambar ( X = 76

yang

adalah sebesar 75,11

dan s =

76.

dan kelompok siswa

5,82).

yang memiliki kemandirian belajar rendah

Interaksi antara media pembelaajaran
dengan kemandirian belajar terhadap hasil
belajar IPA pada pokok bahasan
hubungan sumber daya alam dengan
lingkungan dan teknologi (INT A X B)

yang diberikan media gambar adalah sebesar

Hasil
diketahui

perhitungan
bahwa

nilai

ANAVA
hasil

76,89.
Pada kelompok siswa yang memiliki
kemandirian belajar tinggi, terdapat
perbedaan hasil belajar IPA pada pokok
bahasan hubungan sumber daya alam
dengan lingkungan dan teknologi antara
kelompok siswa yang diberikan media
video dan kelompok siswa yang diberikan
media gambar

dapat

pengujian

hipotesis kedua yang disajikan dalam tabel
ANAVA pada baris Interaksi A X B
menunjukkan bahwa H0 ditolak berdasarkan
nilai Fhitung = 11,42 > Ftab

(0,05:1:36)

Perhitungan analisis varians tahap lanjut

= 4,11

dengan

dengan demikian dapat diambil keputusan

Uji

Tukey

adalah

untuk

membandingkan kelompok yang memiliki

bahwa terdapat pengaruh interaksi yang

kemandirian belajar tinggi yang diberikan

signifikan antara media pembelajaran dan

media video dan yang diberikan media

kemandirian belajar terhadap hasil belajar

gambar. Perhitungan Uji Tukey A1B1> A2B1 =

IPA pada pokok bahasan hubungan sumber

Qhitung = 12,62 lebih besar dari pada Qtabel

daya alam dengan lingkungan dan teknologi.

0,05:4:36=

Data hasil penelitian, diperoleh skor

4,07 atau Qhitung> Qtabel pada taraf

signifikan α = 0.05, dengan demikian H0

rata-rata hasil belajar IPA pada pokok

ditolak dan hipotesis alternatif H1 diterima.

bahasan hubungan sumber daya alam dengan

Sehingga dapat ditafsirkan hasil belajar IPA

lingkungan dan teknologi antara kelompok

pada pokok bahasan hubungan sumber daya

siswa yang memiliki kemandirian belajar

alam dengan lingkungan dan teknologi antara

tinggi yang diberikan media video adalah

kelompok siswa yang diberikan media video

sebesar 87,56 dan kelompok siswa yang

318

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

Oleh karena itu, bagi siswa yang

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

memiliki kemandirian belajar rendah yang

siswa yang diberikan media gambar.
Oleh karena itu, bagi siswa yang

diberikan media video ( = 76 dan s = 5,65)

memiliki kemandirian belajar tinggi yang

lebih rendah secara nyata dibandingkan yang

diberikan media video ( = 87,56 dan s =

= 76,89 dan s =

diberikan media gambar (

6,14) lebih tinggi secara nyata dibandingkan

6,25).

yang diberikan diberikan media gambar (

PEMBAHASAN

= 76 s = 5,65).

Perbedaan hasil belajar IPA pada pokok
bahasan hubungan sumber daya alam
dengan lingkungan dan teknologi antara
kelompok yang diberikan media video dan
kelompok yang diberikan media gambar

Pada
kelompok
yang
memiliki
kemandirian belajar rendah, terdapat
perbedaan hasil belajar IPA pada pokok
bahasan hubungan sumber daya alam
dengan lingkungan dan teknologi antara
kelompok siswa yang diberikan media
video dan kelompok siswa yang diberikan
media gambar

Hasil

penelitian

diperkuat

dengan

pendapat Smaldino, Lowther, dan Russell
(2011:

7)

yang

membahas

mengenai

kemampuan yang dimiliki video seperti: (1)
dapat membawa siswa ke berbagai tempat

Perhitungan analisis varians tahap lanjut
dengan

Uji

Tukey

adalah

yang tidak mungkin bisa mereka kunjungi, (2)

untuk

membandingkan kelompok yang memiliki

merupakan

kemandirian belajar rendah yang diberikan

mendokumentasikan

media video dan yang media gambar.

membuat para siswa terpesona, (4) dapat

Perhitungan Uji Tukey A1B2< A2B2 = Qhitung =

mengkisahkan suatu cerita, (5) merekayasa

-0,90 lebih kecil dari pada Qtabel 0,05:4:36= 4,07

perspektif

atau Qhitung< Qtabel pada taraf signifikan α =

merekayasa waktu, (7) merekayasa tempat,

0.05, dengan demikian H0 ditolak dan

(8) merekayasa waktu dan tempat dengan

hipotesis alternatif H1 diterima. Sehingga

menggunakan animasi, dan (9) memahami

dapat ditafsirkan hasil belajar IPA pada pokok

konvensi. Sedangkan pada media gambar,

bahasan hubungan sumber daya alam dengan

siswa dari berbagai usia mudah memahami

lingkungan dan teknologi antara kelompok

gambar,

siswa yang diberikan media video lebih

ditemukan

rendah dibandingkan dengan kelompok siswa

digunakan diseluruh fase pengajaran dari

yang diberikan media gambar.

pengenalan topik hingga evaluasi, mewakili

319

sarana

kejadian

temporal

media
dalam

utama

dan

gambar
buku

untuk

aktual,

spasial,

(3)

(6)

juga

mudah

cetak,

dapat

Pemngaruh Media dan Kemandirian Belajar
Siska Oktavira

orang-orang, tempat, benda, dan konsep, dan

proses belajarnya, dimana guru berubah

bisa menjadi alat bantu yang efektif untuk

peran menjadi sebagai fasilitator saja. Jelas

belajar.

bahwa dengan adanya media pebelajaran

Berdasarkan

pendapat

tersebut,

disimpulkakan kemampuan media video yang

akan

dilengkapi dengan gerak dan suara dapat

kemandirian belajar sebagai sarana saat ia

melengkapi kemampuan yang dimiliki media

belajar sendiri. Hal ini berarti hipotesis

gambar sehingga media video lebih unggul

penelitian terdapat interaksi antara media

dari media gambar. Hal ini berarti hipotesis

pembelajaran dengan kemandirian belajar

penelitian secara keseluruhan adalah hasil

terhadap hasil belajar IPA pada pokok

belajar IPA pada pokok bahasan hubungan

bahasan hubungan sumber daya alam dengan

sumber daya alam dengan lingkungan dan

lingkungan dan teknologi.

teknologi yang diberikan media video lebih

Pada kelompok siswa yang memiliki
kemandirian belajar tinggi, terdapat
perbedaan hasil belajar IPA pada pokok
bahasan hubungan sumber daya alam
dengan lingkungan dan teknologi antara
kelompok siswa yang diberikan media
video dan kelompok siswa yang diberikan
media gambar

tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa
yang diberikan media gambar.
Interaksi antara media pembelajaran
dengan kemandirian belajar terhadap hasil
belajar IPA pada pokok bahasan
hubungan sumber daya alam dengan
lingkungan dan teknologi (INT A X B)

membantu

siswa

yang

memiliki

Hasil penelitian diperkuat berdasarkan
dengan

pendapat Covey (1994: 38-39) sebelumnya,

yang

siswa yang memiliki kemandirian belajar

can

tinggi dimana siswa tidak terus menerus

significantly affect the quality of learning

bergantung pada orang lain pada kegiatan

experience for pupils”, yaitu media juga

belajarnya jika dihubungkan dengan media

secara

pembelajaran video yang digunakan dalam

Hasil

penelitian

pendapat

Carin

mengatakan

(1964:

bahwa

signifikan

diperkuat
190)

“media

dapat

also

mempengaruhi

kualitas pengalaman belajar bagi siswa.

proses

Sedangkan pada kemandirian belajar, seperti

menguntungkan karena tidak membutuhkan

pendapat

yang

banyak peran dari guru saat penggunaannya.

mengatakan mengenai kemandirian adalah

Media video akan memberikan pengalaman

dimana seseorang itu tidak terus menerus

belajar

memerlukan bantuan dari orang lain. Seperti

menggunakan dua indera sekaligus dan

dalam kemandirian belajar, siswa tidak terus

mendapat banyak pengalaman dalam belajar.

Covey

(1994:

38-39)

menerus memerlukan bantuan guru dalam

320

pembelajaran,

langsung

dan

akan

menarik

lebih

dengan

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

Di lain pihak, siswa yang mengalami

dibandingkan

proses pembelajaran dengan menggunakan

siswa

yang

memiliki

kemandirian belajar tinggi.

media gambar hanya melalui visual, dan

Di lain pihak, siswa yang memiliki

dibantu dengan penjelasan guru secara verbal.

kemandirian

Bagi siswa yang memiliki kemandirian

menggunakan media pembelajaran gambar

belajar tinggi akan merasa kurang tertarik

dalam

dikarenakan pengalaman yang didapatkan

menguntungkan baginya. Penggunaan media

hanya sedikit. Hal ini berarti hipotesis

pembelajaran

penelitian

memiliki kemandirian belajar rendah yang

kelompok

yang

memiliki

belajar

proses

rendah

pembelajaran,

gambar

pada

akan

siswa

yang

lebih

yang

kemandirian belajar tinggi yang diberikan

cenderung

media videolebih tinggi dibandingkan dengan

pembelajaran apa adanya sesuai dengan

yang diberikan media gambar terhadap hasil

susunan yang ditentukan gurunya di sekolah

belajar IPA pada pokok bahasan hubungan

akan lebih merasa terbantu dalam proses

sumber daya alam dengan lingkungan dan

belajar karena sesuai dengan siswa yang

teknologi.

memiliki kemandirian belajar rendah yang

Pada
kelompok
yang
memiliki
kemandirian belajar rendah, terdapat
perbedaan hasil belajar IPA pada pokok
bahasan hubungan sumber daya alam
dengan lingkungan dan teknologi antara
kelompok siswa yang diberikan media
videodan kelompok siswayang diberikan
media gambar

membutuhkan orang lain untuk membantunya

Hasil

penelitian

diperkuat

dalam

sebelumnya,

kemandirian

pembelajaran

video

yang

belajar.

Siswa

proses

dengan

eksternal berupa motivasi yang diberikan guru
serta memiliki hubungan interpersonal yang
lebih baik dengan orang-orang disekitarnya.
Sehingga cenderung menerima informasi

dengan

sesuai dengan apa yang diberikan saja.
Dengan

belajar

begitu,

terlihat

bahwa

kelompok yang memiliki kemandirian belajar

siswa yang rendah dihubungkan dengan
media

proses

alur

kemandirian rendah lebih tertarik pada faktor

melihat kebalikan dari pendapat Covey (1994:
38-39)

mengikuti

rendah yang diberikan media gambar lebih

lebih

tinggi dibandingkan dengan yang diberikan

menguntungkan guru saat mengajar saat

media video terhadap hasil belajar IPA pada

penyampaian materi, tidak menguntungkan

pokok bahasan hubungan sumber daya alam

bagi siswa yang memiliki kemandirian belajar

dengan lingkungan dan teknologi.

rendah yang membutuhkan lebih banyak
bantuan orang lain dalam proses belajar

321

Pemngaruh Media dan Kemandirian Belajar
Siska Oktavira

bahasan hubungan sumber daya alam

SIMPULAN
Penelitian ini menggunakan metode

dengan lingkungan dan teknologi antara

eksperimen yang melibatkan variabel bebas,

kelompok siswa yang diajar menggunakan

yaitu media video dan media gambar dan

media video lebih rendah dari pada

kemandirian

kelompok siswa yang diajar menggunakan

belajar,

sedangkan

sebagai

media gambar.

variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA
pada pokok bahasan hubungan sumber daya
alam dengan lingkungan dan teknologi siswa

DAFTAR RUJUKAN

SD Negeri Karang Tengah 4 Tangerang.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo.

Berdasarkan hasil analisis data, hasil

Cahyo, Agus. 2013. Panduan Aplikasi TeoriTeori Belajar Mengajar. Yogyakarta:
DIVA Press.

pengujian hipotesis dan hasil pembahasan
penelitian yang telah diperoleh dijelaskan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Carin, A. A. 1964. Teacing Modern Science:
Second Edition. Columbus: Charles E.
Merrill Publishing Co.

1. Media video memiliki pengaruh yang lebih
tinggi nilainya dari media gambar terhadap
hasil belajar IPA pada pokok bahasan

Covey, S. R, 1994.
alih bahasa oleh
Budijanto. The Seven Habits of Highly
Effective People. Jakarta: Binarupa
Aksara.

hubungan sumber daya alam dengan
lingkungan dan teknologi.
2. Terdapat

interaksi

antara

media
Cronbach, Lee J. 1984. Essential of
Psychological Testing; Fourth Edition.
New York: Harper & Row Publisher.

pembelajaran dan kemandirian belajar
terhadap hasil belajar IPA pada pokok
bahasan hubungan sumber daya alam

Gagne R. M & Leslie J. Briggs. 1979.
Principles of Instructional Design.
United States of America: Holt,
Rinehart and Winston.

dengan lingkungan dan teknologi.
3. Siswa yang memiliki kemandirian belajar
tinggi, hasil belajar IPA meliputi pokok

Hamalik, Oemar. 2008.
Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

bahasan hubungan sumber daya alam
dengan lingkungan dan teknologi antara
kelompok siswa yang diajar media video

Martono, Koko, R. Eryanto, dan Firman Syah
Noor.
2007.
Matematika
dan
Kecakapan Hidup untuk SMA. Jakarta:
Ganeca Exact.
Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan
& Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laks
Bang Mediatama.

lebih tinggi dari pada kelompok siswa
yang diajar menggunakan media gambar.
4. Siswa yang memiliki Kemandirian belajar
rendah, hasil belajar IPA meliputi pokok

322

JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad ke-21.
Bandung: Alfabeta.

Soewadji, Jusuf. 2012.
Pengantar
Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Schraw, Gregory, Matthew T. McCrudden &
Daniel Robinson. 2013. Learning
Through Visual Displays. United States
of
America:
Information
Age
Publishing, inc.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Smaldino, Saharon, E, Deborah L Lowther, &
James Russell. 2011. Instructional
Technology and Media for Learning:
Teknoogi Pembelajaran dan Media
untuk Belajar Alih Bahasa oleh Arif
Rahman. Jakarta, Kencana.

Yudhawati, Ratna dan Dany Haryanto. 2011.
Teori-Teori
Dasar
Psikologi
Pendidikan.
Jakarta:
Prestasi
Pustakarya.

323

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2