1 . Jurnal PENGARUH MARKETING MIX

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (2): 290-301
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2014

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN MELAKUKAN KREDIT
SEPEDA MOTOR PADA PT. FIF GROUP DI
SAMARINDA
Liang Ba1
Abstrak
Lembaga pembiayaan adalah salah satu bentuk usaha dibidang
lembaga keuangan nonbank yang mempunyai peranan penting dalam
pembiayaan dan pengolahan salah satu sumber dana pembangunan di
Indonesia. Lembaga pembiayaan di Indonesia terdiri dari sewa guna usaha
(leasing, ajak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer finance),
dan kartu kredit.
Perumusan dalam penelitian ini adalah apakah variabel marketing
secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh terhadap keputusan
konsumen untuk melakukan kredit sepeda motor pada PT. Federal
International Finance Group di Samarinda serta variabel marketing mix mana
yang mempunyai pengaruh dominan . Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel marketing mix terhadap keputusan konsumen
melakukan kredit pada PT. FIF Group di Samarinda. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel
produk (X1), harga (X2),promosi (X3),tempat (X4),orang (X5), proses (X6) dan
bukti fisik (X7) serta variabel dependen adalah Keputusan melakukan kredit.
Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear
berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -2,222+ 0,183
X1 + 0,766 X2 + 0,290 X3 - 0,105 X4 + 0 ,196 X5 - 0,059 X6 -0,067 X7. Uji
simultan (uji f) dengan tingkat kepercayaan 95% keputusan konsumen
melakuka kredit Pada PT. FIF Groupdi Samarinda membuktikan bahwa secara
serentak variabel (X1), (X2), (X3), (X4), (X5) (X6) dan (X7) serta secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap (Y) sedangkan pada uji parsial (t) variabel
produk, harga, promosi, proses, dan orang berpengaruh signifikan sedangkan
variabel fisik dan tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
melakukan kredit. Adapun variabel yang paling berpengaruh adalah variabel
harga (X2). Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 43,7% dan
nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 43,7%.

Kata Kunci : Marketing Mix dan Keputusan Melakukan Kredit


1

Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman. Email: liangba90@gmail.co.id

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Kredit-Liang

Pendahuluan
PT. FIF Group adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
pembiayaan baik pembiayaan sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas
serta alat-alat elektronik dan lain-laninya. PT. Federal International Finance
Group di Samarinda berkerjasama dengan dealer khususnya dealer honda dan
showroom untuk pembiayaan pengambilan sepeda motor, sehingga kosumen
dapat melakukan kredit dengan memenuhi persyaratan ijin yang diberikan.
Keunggulan yang dimiliki PT. Federal International Finance Group di
Samarinda adalah proses kredit yang cepat yaitu kurang dari 1 jam,
pembayaran angsuran secara cash atau bisa transfer melalui jasa pos, bank
(BCA, BRI, BTN, OCBM NISP, Permata). Selain itu bisa juga melalui
Alfamart dan KIPO yaitu bisnis yang menangani pelayanan transaksi
pembayaran listrik, PDAM, telepon, angsuran dan lain-lain. Selain itu

pelayanan yang diberikan memuaskan yaitu setelah selesai melakukan
transaksi atau persyaratan telah lengkap maka pada saat itu juga motor bisa
langsung dibawa pulang. Oleh karena itu untuk menarik perhatian dan
mempertahankan konsumennya, PT. Federal International Finance Group di
Samarinda harus mendasarkan usaha pemasarannya pada keinginan dan
harapan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan atau dijual oleh
PT. Federal International Finance Group di Samarinda.
Dengan melihat kondisi penjualan dari tahun 2010-2013 PT. FIF Group
mengalami penurunan jumlah konsumen pada tahun 2011 sebanyak 11.455
konsumen dan 2012 yaitu 11.320 konsumen. Terjadi penurunan jumlah
konsumen sebesar 1,3%. Sehingga perusahaan perlu memberikan perhatian
khusus pada strategi pemasaran marketing mix agar tidak terjadi penurunan
jumlah konsumen setiap tahunnya. Berkaitan dengan hal tersebut penulis
tertarik melakukan penelitian pada perusahaan pembiayaaan konsumen ini
karena PT. FIF secara umum merupakan perusahaan pembiayaan terbesar di
Indonesia dilihat dari total aset yang dimiliki yaitu sebesar 14,8 triliun, lebih
besar dibandingkan Perusahaan pembiayaan sejenis seperti PT. Summit Oto
Finance dengan total aset 9,4 triliun, PT. Adira Finance total aset yaitu 9,2
triliun. Selain itu penulis berusaha mengungkapkan suatu masalah yang ada
pada perusahaan tersebut kemudian dapat memberikan solusi dari hasil

penelitian yang akan dilakukan demi kemajuan perusahaan di masa mendatang.
Sehubungan dengan pentingnya marketing mix terhadap keputusan
konsumen melakukan guna meningkatkan penjualan perusahaan, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Marketing Mix agar diketahui
apakah marketing mix berpengaruh pada keputusan konsumen melakukan
kredit, sehingga judul yang digunakan dalam penulisan ini adalah “Pengaruh
Marketing Mix terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Kredit Sepeda
Motor pada PT. Federal International Finance Group Di Samarinda “.

291

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 290-301

Kerangka Dasar Teori
Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler (2009 : 6) dibedakan menjadi definisi
sosial dan definisi manajerial. Pemasaran menurut definisi sosial adalah suatu
proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut

definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual
produk.
Penegrtian pemasaran menurut William J. Stanton yang disadur oleh Basu
Swasta DH. (2000 : 10), Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Sesuai dari semua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pemasaran meruakan kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu tetapi oleh
sekelompok orang yang dikordinir dengan baik yang disebut produsen untuk
menyalurkan barang maupun jasa kepada konsumen dengan cepat dan tepat
dengan tujuan untuk memuaskan knsumen serta menguntungkan produsen.
Jasa
Definisi jasa menurut Philip Kotler ( 2005 : 111) jasa merupakan setiap
tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Komponen jasa dapat berupa bagian kecil atau bagian utama dari seluruh
tawaran tersebut, komponen jasa tersebut dapat dibedakan menjadi 5 kategori
sebagai berkut :
1. Barang berwujud murni

Tawaran tersebut terutama terdiri atas barang berwujud seperti sabun,
pasta gigi, atau garam.
2. Barang berwujud yang disertai jasa
Tawaran tersebut terdiri atas barang berwujud yang disertai oleh satu
atau beberapa jasa, misalnya pembelian komputer yang disertai
pengiriman, perbaikan, bantuan aplikasi dan lain-lain.
3. Campuran
Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama,
misalnya seorang pergi kerestoran untuk mendapatkan makanan
maupun layanan.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil.
Tawaran tersebut terdiri atas jasa utama bersama jasa tambahan atau
barang pendukung. Contohnya, penumpang pesawat terbang membeli
jasa angkutan, perjalanan tersebut meliputi beberapa barang berwujud
seperti makanan dan minuman serta majalah penerbangan.

292

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Kredit-Liang


5. Jasa murni
Tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa. Contoh penjagaan bayi,
psikoterapi, dan pijat.
Sedangkan definisi dari jasa itu sendiri menurut Philip Kotler (2005 :
112) adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak
mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait
atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.
Bauran Pemasaran
Menurut Tjiptono (2005 : 30), mendefinisikan bauran pemasaran
merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Menurut Bitet, (2004 : 18), marketing mix (bauran pemasaran) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus
mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran. Selanjutnya penjelasan masingmasing dari 7p di dalam bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut :
a. Produk
Menurut Kotler (2005 : 204), produk adalah unsur pertama dan
terpenting dalam bauran pemsaran. Strategi produk membutuhkan
pegambilan keputusan yang terkoordinasi atas bauran produk, lini produk,
merek, dan pengemasan serta pelebelan.

Sedangkan produk menurut Suharno dan Sutarso (2009 : 109), produk
adalah elemen utama dalam kegiatan pemasaran, karena produk
mewakili penawaran yang diberikan pemasar kepada pembeli dan
produk adalah semua yang akan diterima oleh konsumen.
b. Harga
Menurut Bilson Simamora (2003 : 31) harga adalah sejumlah nilai yang
dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk, biasanya harga dihitung
dengan uang.
c. Tempat
Menurut Bilson Simamora (2003 : 31), esensi dari istilah tempat bauran
pemasara adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang
tepat, kualitas yang tepat dan jumlah yang tepat.
d. Promosi
Respon yang diharapkan dari pasar sasaran juga mempengaruhi oleh
kegiatan promosi, betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen
belum mengetahui dan mengenal produk tersebut, sampai kapanpun
konsumen tidak akan tertarik memilih produk tersebut.
Menurut Labm etc, (2001 : 145), promosi adalah komunikasi dari para
pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon
pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau

memperoleh suatu respon.

293

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 290-301

e. Proses
Menurut Yazid (1999 : 22), proses adalah semua prosedur aktual,
mekanisme, dan aliran aktivitas dengan masa jasa disampaikan yang
merupakan sistem penyajian atau operasi jasa.
f. Orang
Menurut Yazid (1999 :21), orang adalah setiap dan semua orang yang
memainkan suatu peran dalam waktu-rill jasa (selama berlangsungnya
proses dan konsumsi jasa).
g. Bukti Fisik
Salah satu karakteristik jasa adalah adanya hubungan yang erat antara
penyedia/orang pemberi jasa dan pengguna jasa. Baik buruknya pelayanan
orang pemberi jasa akan menentukan kualitas jasa perusahaan dan antar
pengguna jasa tersebut akan mempengaruhi pembelian sekarang dan
kemudian.

Menurut Yazid (1999 : 22), Bukti fisik adalah jasa yang disampaikan
dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, dan setiap
komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa
tersebut”.
h. Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 226), mengemukakan adanya
keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk.
Keputusan Komsumen
Menurut Kotler (2003 : 224) menyatakan bahwa ada lima tahap
pendekatan proses pengambilan keputusan oleh konsumen, seperti yang ada
pada gambar berikut ini :
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian

294


Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Kredit-Liang

Kredit

Dalam artian luas, kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula
dalam bahasa latin kredit berarti credere artinya percaya. Maksud dari percaya
bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit
yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si
penerima kredit merupakan penerima keprcayaan sehingga mempunyai
kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.
Menurut Muljono (2001 : 9) : “Kredit adalah kemampuan untuk
melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu
janji pembayaran akan dilakukan, ditanggungkan pada suatu jangka waktu yang
disepakati”.
Jadi, dapat disimpulkan kredit adalah pemberian pinjaman berupa
barang, uang atau jasa yang telah diberikan oleh kreditur kepada penerima
kredit (debitur) setelah adanya kesepakatan, dimana penerimaan tersebut akan
dikembalikan pada saat tertentu dimasa yang akan datang sesuai perjanjian
Kerangka Pikir
Dalam penelitian ini digunakan kerangka pemikiran regresi linear
berganda. Dengan menggunakan 7 variabel bauran pemasaran dimana, X 1
(produk), X2 (harga), X3 (tempat), X4 (promosi), X5 (proses), X6 (orang), X7
(bukti fisik), dam Y (keputusan melakukan kredit).
Variabel Bebas
Variabel Terikat

Produk (X1)
Harga (X2)
Promosi (X3)
Tempat (X4)

Keputusan Melakukan
Kredit pada PT. FIF
Samarinda

Proses (X5)
Orang (X6)
Bukti Fisik (X7)
Hipotesis
Ho : Diduga variabel produk (X1), harga (X2),promosi (X3),tempat (X4),orang
(X5), proses (X6) dan bukti fisik (X7) secara simultan berpengaruh

295

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 290-301

signifikan terhadap keputusan melakukan kredit (Y) pada PT. Federal
International Finance Group di Samarinda.
Ha : Diduga variabel harga (X2) adalah variabel yang berpengaruh dominan
terhadap keputusan melakukan kredit pada PT. Federal International
Finance Group di Samarinda.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu
variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau
membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
tersebut. Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel-variabel
dianailis, berikut ini dijelaskan definisi operasional dari masing-masing
variabel :
1. Variabel bebas (X), yaitu bauran pemasaran yang mempengaruhi
konsumen menggunakan jasa kredit pada PT. Federal Inetrnational
Finance Group di Samarinda.
2. Variabel terikat (Y), merupakan keputusan melakukan kredit pada PT.
Federal International Finance Group di Samarinda.
Definisi Operasional dari Masing-masing Variabel
Variabel
1. Marketing mix(X)

Sub Variabel
Produk (X1)

Harga (X2)
Tempat (X3)
Promosi (X4)
Proses (X5)

1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.

Orang (X6)

Bukti fisik (X7)
2. Keputusan
Konsumen (Y)

Keputusan
konsumen
melakukan kredit

1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.

296

Indikator
Persyaratan fasilitas kredit
Pembayaran uang muka minimal
30%
Bebas biaya transportasi
Biaya administrasi yang rendah
Lokasi strategis
Kualitas tempat
Promosi media cetak (pamplet)
Personal selling/sales
Proses pemberian kredit yang
cepat
Pembayaran angsura diberbagai
tempat
Performance/penampilan
karyawan
Skill/pengetahuan karyawan
Ruangan yang nayaman
Tempat parkir luas
Kebiasaan dalam membeli produk
Sesuai dengan Kebutuhan dan
keinginan
Rekomendasi

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Kredit-Liang

Alat Pengukuran Data
Menurut Sugiyono, skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tantang fenomena sosial
(Sugiyono, 2008 : 107) berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti
menggunakan skala ordinal dengan metode likert dan jenjang 1 sampai 5 untuk
setiap item peryataan adalah sebagai berikut :
a. Sangat setuju
skor 5
b. Setuju
skor 4
c. Kurang setuju
skor 3
d. Tidak setuju
skor 2
e. Sangat Tidak Setuju
skor 1
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang ada pada PT.
Federal International Finance Group di Samarinda Tercatat jumlah
konsumennya tahun 2012 sebanyak 12.000 konsumen.
Sedangkan untuk ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus Slovin (Husein, 2003 : 108), yaitu :

n=
1 +� 2
Dimana :
n
=Ukuran sampel
N
=Ukuran Populasi
e
=Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan
(10%)
Jadi, ukuran sampel yang akan diperoleh atau digunakan adalah sebagai
berikut :

n=
1 +� 2
12.000
=
1 + 12.000 (0,1)2
12.000
=
1 + 12.000 (0,01)
12.000
=
1 + 120
=

12.000
= 99,17
121

Jadi besarnya sempel adalah 99,17 dibulatkan 100 orang konsumen.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode sempel aksidental
(accidental sampling), yaitu sempel diambil secara acak kepada siapa saja
konsumen yang datang berkunjung ke PT. FIF Group di Samarinda.

297

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 290-301

Jenis Penelitian
Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat analisis yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
analisa data kuantitatif yang pada umumnya bertujuan untuk menggambarkan
secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti sesuai
dengan apa adanya dengan menggunakan SPSS for Windows versi 20 .
Metode Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh Marketing Mix (X) terhadap keputusan
melakukan kredit (Y) digunakan model Regresi linear berganda (multiple
linear regression model) sebagai berikut:
Y= α + β 1X1 +β 2 X2 + β 3X3 + β 4X4+ β 5X5 + β 6X6 + β 7X7 + e
1. Uji F (Uji Serentak)
Pengujian serentak adalah untuk mengetahui apakah koefisien
regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variable
terikat. Untuk memperoleh hasil Uji f ini, maka di gunakan rumus
Rangkuti (2003:219) sebagai berikut :


=

1−� 2

�2

( − −1 )

Bentuk pengujian dari �
ini adalah sebagai berikut :
�0 : bi = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen

: bi ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen, bi artinya koefisien regresi
Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati �
pada alpha (α ) 5%.
Apabila nilai �
>
, maka �0 ditolak dan � diterima
Apabila nilai �
<
, maka �0 diterima dan � ditolak
2. Uji t (Uji Parsial)
Digunakan untuk menguji apakah setiap koefesien regresi variabel
bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya.
Uji t (Parsial) ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
� : 1 : 0, artinya secara parsial tidak berpengaruh signifikan antara 1
terhadap Target Pemasaran.

: 2 # 0, artinya secara parsial berpengaruh signifikan antara 1
terhadap Target Pemasaran.
3. Koefesien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat
dapat ditunjukkan dalam SPSS, koefesien determinasi terletak pada Model
Summary dan tertulis R Square.
4. Koefesien korelasi (R)
Koefisien korealasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
298

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Kredit-Liang

Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hasil Penelitan dan Pembahasan
Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh Marketing Mix yang terdiri dari variabel (X1),
(X2 ), (X3), (X4), (X5), (X6), dan (X7) terhadap keputusan melakukan redit (Y)
maka digunakan model analisis regresi linear berganda. Untuk mempermudah
pengolahan data digunakan bantuan program (Statistical Pacages For Social
Science). Dari hasil analsis diperoleh persamaan Regresi Linear Berganda
sebagai berikut :
: Y = -2,222+ 0,183 X1 + 0,766 X2 + 0,290 X3 - 0,105 X4 + 0 ,196 X5 - 0,059 X6
-0,067 X7.
Bedasarkan persaman regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa :
Kemudian untuk mengetahui melihat hasil analisis koefisian determinasi (R
square) dan koefisien korelasi parsial (R) sebagai berikut:
1. Analisa Koefisien Determinasi
Dalam output SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar
43,7% serta dibuktikan dengan Nilai R2 (Koefisien Determinasi) sebesar
25,7% bahwa variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat
menerangkan 25,7% yang berarti tingkat hubungan antar variabel
marketing mix terhadap keputusan melakukan kredit (Y) pada PT. FIF
Group di Samarinda termasuk pada tingkat 0,800-1,000 yang berarti sangat
kuat hubungannya.
2. Analisa Koefisien Korelasi (R)
Dalam output SPSS yang diperoleh pada Model Sumary yang
mempengaruhi Marketing Mix pada keputusan konsumen pada PT. FIF
Group di Samarinda sebesar 74,3% % dan sisanya 25,7% dapat dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji Regresi Parsial (t-test)
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
marketing mix berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan melakukan
kredit pada PT. FIF Group di Samarinda dengan cara membandingkan dengan
taraf tingkat signifikansi yaitu 0,05 dan kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga
diperoleh hasil perhitungan SPSS bahwa pada pengujian variabel marketing
mix secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap keputusan melakukan
kredit (Y) yaitu variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X4), proses (X5),
dan orang (X6), kemudian variabel tempat (X3) dan bukti fisik (X7) tidak
berpengaruh terhadap keputusan melakukan kredit (Y) pada PT. FIF Group di
Samarinda.
Penutup
Berdasarkan hasil analisis uji f (uji serentak) menunjukkan bahwa ketujuh
variabel independen marketing mix secara simultan berpengaruh signifikan
299

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: 290-301

terhadap variabel dependen yaitu keputusan melakukan kredit pada PT. FIF
Group di Samarinda.
Kemudian berdasarkan uji t dari ketujuh variabel tersebut bahwa terdapat
lima variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap keputusan melakukan
kredit yaitu variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X4), proses (X5), dan
orang (X6), sedangkan variabel tempat (X3) dan bukti fisik (X7) tidak
berpengaruh terhadap keputusan melakukan kredit (Y) karena tidak dapat
dibuktikan dalam perbandingan standar signifikansi.
Hasil analisis yang menunjukkan bahwa variabel harga adalah variabel
yang berpengaruh paling kuat terhadap keputusan melakukan kredit pada PT.
FIF Group di Samarinda. Dimana variabel harga pengaruh tertinggi yaitu
dibuktikan pada tabel coefficients dalam unstandardized coefficient beta
sebesar 0,766 dan standardized coefficient beta sebesar 0,905. Variabel harga
mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap kemputusan melakukan kredit
pada PT. FIF Group di Samarinda terbukti dengan indikator harga yang
ditawarkan yaitu bebas biaya pengantaran barang, denda jatuh tempo rendah
1,3% , dan bunga angsuran rendah, serta biaya adaminstrasi yang rendah
kepada konsumen ternyata berpengaruh terhadap keputusan konsumen
melakukan kredit pada PT. Federal International Finance Group di Samarinda.
Disarankan kepada FIF lebih memperhatikan lokasi yang strategis, akses
yang cepat, dan bisa dilalui transportasi umum serta area parkir yang memenuhi
kebutuhan dengan keamanan yang baik untuk mempertahankan konsep biaya
adminstrasi yang rendah, bebas biaya pengantaran barang, bunga angsuran
rendah dan dengan jangka waktu angsuran maksimal 3 tahun, serta denda jatuh
tempo rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya agar perusahaan FIF
dapat terus bertahan dan bersaing dengan perusahaan pembiayaan sejenis
lainya. Sehingga PT. FIF Group tetap bisa bersaing dengan perusahaan lainnya.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2005. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa .
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Assauri. 2003. Perencanaan Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Bina Produktivitas Tenaga Kerja. 1998. Manajemen Mutu Terpadu ,
Departemen Tenaga Kerja. Jakarta.
Agriani, Gobel. 2012. Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan
Pembelian
Mobil Toyota Pada PT. Hadji Kalla cabang Urip di Makassar .Program Strata
Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Makasar.
Alma. 2009. Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Edisi Revisi.
Alfabeta. Bandung.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2002. Perilaku Konsumen , Edisi Revisi.
Refika Bandung.
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran. Edisi kedua PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
300

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Kredit-Liang

Ghozali Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Menggunakan Program SPSS. BP UNDIP. Semarang.
J. Supranto, M.A. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Untuk
Menaikan Pangsa Pasar.Rineka Cipta. Jakarta.
Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran. Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, Philip. 2000. Riset Sumber Daya Manusia. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Kotler, Philp and Kevin L. Keller. 2006. Marketing Management.
Twelfh
Edition Person Inetrnational Editon New Jersey.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid Dua, Edisi
Kesebelas. PT. Indeks. Jakarta.
Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran Jilid Dua, Edisi
Kesebelas. PT. Indeks. Jakarta.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. jilid 1, Edisi ke dua belas,
Pretice hall. PT. Indeks. United States of America.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran
Jilid 1, Edisi kedua belas, Alih Bahasa oleh Benyamin Molan. PT. Indeks.
Jakarta.
Muljono, P. Teguh. 2001. Manajemen Pengkreditan Bagi Bank
Komersil, Edisi Keempat, Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Perilaku Konsumen Edisi Revisi.
Refika. Bandung.
Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran , Cetakan Kedelapan. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sofjan Assauri. 2007. Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Swastha, Basu. 2005. Manajemen pemasaran modern. Liberty.
Yogyakarta.
Suharno, dan Sutarso. 2009. Marketing In Practice . Fakultas Ekonomi
Universitas Mulawarman. Samarinda.
Simora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yasid. 1999. Pemasaran Jasa Konsep dan Implemntasi, Edisi Pertama.
Cetakan Pertama. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.
Pustaka Website
http://www.fifgroup.co.id/uploads/annual/FIFGROUP-ANNUAL-REPORT2013.pdf

301