Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Dan Pengelolahan Wakaf Tanah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Di Kotamadya Medan

ABSTRAK
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN DAN
PENGELOLAHAN WAKAF TANAH BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 DI
KOTAMADYA MEDAN
(Studi Pada Mesjid Al Fallah Jl. Cemara Pulo Brayan,Medan)
Negara Indonesia sendiri, merupakan suatu negara dengan mayoritas
penduduknya menganut agama islam, dimana sebagaimana yang diketahui
sendiri bahwa dalam ajaran agama islam ada pengaturan mengenai persoalan
wakaf. Wakaf sendiri merupakan salah satu bentuk kegiatan ibadah sunnah yang
sangat dianjurkan bagi umat islam sebagai suatu amalan ibadah kepada Allah
SWT, hal ini dikarenakan pahala wakaf akan selalu mengalir meskipun sang
wakif telah wafat, selain mendapatkan pahala yang tiada putusnya, tujuan dari
pada wakaf yang lain ádalah untuk mensejahterakan umat, oleh karena itu
mengingat pentingnya wakaf maka pemerintah selanjutnya merasa perlu untuk
mengatur wakaf, yaitu dengan diterbitkanya Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2004 Tentang Wakaf, Namur meskipun pemerintah sudah mengatur dengan baik
persoalaan wakaf, pada praktiknya dilapangan bukan tidak mungkin masih
banyak timbul sengketa yang menyangkut soal wakaf itu sendiri, baik itu
sengketa dengan penyelesaian melalui jalar musyawarah maupun jalar
pengadilan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
yuridis empiris yaitu penelitian yang menekankan kepada ilmu hukum dan
berusaha menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan cara melakukan penelitian kepustakaan seperti mencari buku-buku serta
karya ilmiah lainya yang berkaitan dengan wakaf, serta juga melakukan
penelitian lapangan seperti mewawancarai Nazhir Mesjid Al-Fallah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Mesjid Al-Fallah , di
Jalan Cemara, Medan maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan pengaturan
wakaf di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan agama Islam di Indonesia,
dimana pada awal kemerdekaan pada mulanya wakaf diatur pada PP Nomor 28
tahun 1977 tentang wakaf, karena selanjutnya perkembangan wakaf di Indonesia
Sangat signifikan maka selanjtnya wakaf diatur oleh Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2004 tentang wakaf dimana undang-undang ini dijadikan payung hukum
dalam pelaksanaan wakaf di Indonesia. Selanjutnya bahwa tata cara perwafana
tanah tetap mengacu pada ketntuan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, PP
Nomor 28 Tahun 1977 serta Kompilasi Hukum Islam dimana tata cara
perwakafan tanah dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu tahap perwkafan dan
pendaftaran tanah wakaf. Selanjutnya bahwa adapun penyelesaian perselisihan
wakaf tanah dapat diselesaikan melalu musyawarah ataupun pengadilan, yang

dimana pada sengketa tanah wakaf pada mesjid al-fallah diselesaikan melalui
musyawarah.

Universitas Sumatera Utara