URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
4.1.21.
URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN
4.1.21.1
KONDISI UMUM
Urusan ketahanan pangan secara substansial ditujukan untuk
melaksanakan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
pengembangan ketersediaan pangan, bidang pengembangan distribusi
pangan serta bidang konsumsi dan keamanan pangan. Sub sistem
ketersediaan
berfungsi
menjamin
pasokan
pangan
untuk
memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman
dan keamanannya. Sub sistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem
distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga
dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang
waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan sub sistem konsumsi
mengarahkan pada pola pemanfaatan pangan yang memenuhi kaidah mutu,
keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalannya.
Mengacu
pada
konsep
keterjaminan
tersebut
di
atas,
maka
Pembangunan Ketahanan Pangan perlu menjamin konsumsi pangan yang
cukup aman, bermutu dan bergizi seimbang melalui pemanfaatan sumber
daya dan budaya lokal, teknologi inovatif dan peluang pasar. Guna
mewujudkan kemandirian pangan untuk menjamin ketersediaan pangan
harus dipertahankan sama atau lebih besar daripada kebutuhan penduduk
terhadap pangan. Jika keadaan ini tercapai maka ketersediaan pangan (food
avaibility) akan berada pada tingkat yang aman.
Dalam rangka percepatan penganekaragaman panga banyak upaya
yang telah dilakukan kantor ketahanan pangan diantaranya :
1. Sosialisasi dan edukasi kepada berbagai kalangan seperti TP PKK
kecamatan, pengelola kantin sekolah, guru maupun siswa SD untuk
mengkonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman,
2. Membentuk kelompok optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk
memanfaatkan pekarangan dengan berbagai usaha mulai dari
penanaman sayuran, buah, budidaya perikanan maupun ternak kecil
(bebek, kelinci, ayam),
3. Mengadakan pelatihan pengolahan pangan lokal bagi para pelaku
usaha pengolahan pangan lokal,
4. Bekerjasama dengan beberapa universitas untuk aplikasi teknologi
pengolahan pangan lokal.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
418
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
4.1.21.2. KEBIJAKAN PROGRAM
Untuk mencapai target/ sasaran Pembangunan Ketahanan Pangan
Tahun 2013 di Kota Semarang, telah disusun Pelaksanaan Program-Program
berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagai berikut :
Program-program Penunjang Urusan yang meliputi :
a.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk menyediakan kinerja dan pelayanan
administrasi perkantoran.
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan
sarana
prasarana
yang
memadai
bagi
aparat
dalam
rangka
meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
c.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja & Keuangan.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel
Program-program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
a. Program Ketahanan Pangan
Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi
masyarakat Kota Semarang.
b. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Program ini diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat
melalui kemandirian pangan masyarakat
4.1.21.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN
4.1.21.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan
dalam
Urusan
Ketahanan
Pangan
pada
tahun
2013
sebesar
Rp.
1.719.113.000,- dengan rincian Rp. 316.269.000,- untuk program penunjang
dan Rp. 1.402.844.000,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis
pada urusan Ketahanan Pangan.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Ketahanan Pangan adalah Rp. 1.712.963.000,- (satu milyar tujuh ratus dua
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
419
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
belas juta sembilan ratus enam puluh tiga ribu rupiah) dengan rincian Rp.
314.578.000,- (tiga ratus empat belas juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu
rupiah) untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada urusan
Ketahanan Pangan.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat penyerapan
anggaran pada urusan ketahanan pangan adalah sebesar 99,64%. Perincian
realisasi keuangan pada masing-masing kegiatan sebagaimana disajikan
pada tabel berikut.
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketahanan Pangan
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2.
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
41.826.000
38.890.263
92,98
4.750.000
10.891.000
9.457.000
634.000
3.800.000
10.891.000
9.457.000
634.000
80,00
100,00
100,00
100,00
49.650.000
5.862.000
9.000.000
65.900.000
197.970.000
49.650.000
5.862.000
9.000.000
65.884.000
194.068.263
100,00
100,00
100,00
99,98
98,03
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3.
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI PERSEN
ANGGARAN TASE
(Rp.)
(%)
28.900.000
53.399.000
28.900.000
53.399.000
100,00
100,00
82.299.000
82.299.000
100,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
1
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyusunan laporan capaian kinerja & iktisar realisasi
kinerja SKPD
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI PERSEN
ANGGARAN TASE
(Rp.)
(%)
2.040.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
2.040.000
100,00
Hal -
420
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
NO
KEGIATAN
2
3
4
5
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan Pelaporan prognosis realisasi anggaran
Penyusunan Pelaporan keuangan akhir tahun
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu
JUMLAH PROGRAM
REALISASI PERSEN
ANGGARAN TASE
(Rp.)
(%)
2.040.000 100,00
2.040.000 100,00
1.020.000 100,00
27.810.000 96,36
34.950.000
97.1
ANGGARAN
(Rp.)
2.040.000
2.040.000
1.020.000
28.860.000
36.000.000
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Ketahanan Pangan
1.
Program Ketahanan Pangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Distribusi dan peningkatan Akses
Pangan
Pengembangan Konsumsi dan Penganekaragaman
Pangan
Pembinaan dan Fasilitasi Penanganan Mutu dan
Keamanan Pangan
Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan
Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan
Apresiasi Ketahanan Pangan
Fasilitasi Penyediaan Makanan Pokok Bagi Warga
Miskin
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
48.220.000
48.220.000
100
245.000.000
245.000.000
100
120.000.000
119.515.000
99,60
44.200.000
72.000.000
100.300.000
380.550.000
44.200.000
72.000.000
100.300.000
378.250.000
100
100
100
99,40
1.1010.270.000
1.007.485.000
99,72
2. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Pembentukan Cadangan Pangan Pemerintah Kota
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
279.605.000
112.969.000
392.574.000
279.105.000
111.186.000
390.291.000
99,82
98,40
99,42
4.1.21.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Capaian kinerja penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan pada tahun
2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :
1.
Program Ketahanan Pangan
a. Ketersediaan pangan utama tahun 2013 sebesar 169.590,02
kg/1000 penduduk lebih rendah dari tahun 2012 yang besarnya
167.086,00 kg/1000 penduduk, tetapi lebih tinggi dari target yang
telah ditetapkan yaitu 117.816,00 kg/1000 penduduk.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
421
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Rumus yang digunakan adalah rata-rata jumlah ketersediaan
pangan utama pertahun dibagi jumlah penduduk.
Adapun data
yang mempengaruhi ketersediaan pangan utama antara lain :
produksi padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar serta Stok Bulog dan
Pasar.
b. Skor Pola Pangan Harapan tahun 2013 adalah 88,7 (lebih tinggi
dibanding tahun 2012 yang mencapai 86,3 atau naik 2,78%). Dapat
dilihat dari tabel sebagai berikut :
SKOR POLA PANGAN HARAPAN AKTUAL
BERDASARKAN SURVEI KONSUMSI PANGAN TAHUN 2013
KOTA SEMARANG
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kelompok
Pangan
Padi-padian
Umbi-umbian
Pangan
Hewani
Minyak dan
Lemak
Buah/Biji
Berminyak
Kacangkacangan
Gula
Sayur dan
Buah
Lain-lain
Kalori
1073,0
74,1
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Skor
Skor
Skor
%
% AKE*) Bobot
Aktual
AKE
Maks
55,6
53,6
0,5
27,8
26,8
25,0
3,8
3,7
0,5
1,9
1,9
2,5
Skor
PPH
25,0
1,9
188,2
9,7
9,4
2,0
19,5
18,8
24,0
18,8
219,8
11,4
11,0
0,5
5,7
5,5
5,0
5,0
29,1
1,5
1,5
0,5
0,8
0,7
1,0
0,7
113,1
72,4
5,9
3,8
5,7
3,6
2,0
0,5
11,7
1,9
11,3
1,8
10,0
2,5
10,0
1,8
102,0
59,1
5,3
3,1
5,1
3,0
5,0
0,0
26,4
0,0
25,5
0,0
30,0
0,0
25,5
0,0
95,7
92,3
100,0
88,7
Total
1930,8
100,0
96,5
11,5
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
Keterangan =
*) Angka Kecekupan
2000,0
Energi (AKE) :
Kkal/Kap/Hari
Dari segi konsumsi umbi-umbian, ada peningkatan dari jumlah
konsumsi umbi-umbian pada tahun 2013 dari 73,5 gr/kapita/hr pada
tahun 2012 menjadi 73,9 gr/kapita/hr pada tahun 2013. Dapat dilihat
dari tabel sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
422
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Kondisi Aktual Pola Konsumsi Pangan
dan Proyeksi Konsumsi Pangan
Kelompok/Jenis Pangan
(1)
1. Padi-padian
Tahun 2009
(2)
Konsumsi Aktual
(Gram/kapita/hari)
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
(3)
(4)
(5)
Tahun 2013
(6)
281,4
242,2
296,3
291,6
298,0
263,3
218,8
263,2
269,9
258,9
Jagung Pipilan
0,8
0,5
0,7
0,7
2,4
Tepung Terigu
17,3
22,8
32,4
21,0
25,2
2. Umbi-umbian
44,66
54,4
70,6
73.5
73,9
Ketela Pohon
36,4
39,3
50,2
50.2
51,7
Ubi Jalar
0,8
2,9
5,4
5.4
3,9
Kentang
6,6
10,4
10,6
13.1
14,9
Talas
0,3
1,7
4,4
4.8
3,4
130,1
145,1
155,0
158.7
161,0
7,4
11,1
8,2
7.1
9,3
Daging Unggas
16,4
30,5
34,2
34.8
33,1
Telur
20,3
21,7
35,7
32.6
27,4
Susu
21,4
28,3
30,7
30.6
38,8
Ikan
64,9
53,5
46,2
53.5
52,4
7,4
2,6
32,6
30.2
24,4
Minyak Kelapa
0,0
0,0
0,0
0.0
0,0
Minyak Sawit
7,4
33,4
32,4
29.8
24,2
Lemak
0,0
0,0
0,3
0.4
0,2
Minyak Lain
0,0
0,0
0,0
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
0.0
0,0
Beras giling
3. Pangan Hewani
Daging Ruminansia
4. Minyak dan Lemak
c. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan untuk 14
komoditas pangan dihimpun dari 31 lokasi pemantauan selama 12
bulan yang secara umum tingkat kestabilannya baik. Ketersediaan
informasi ini penting untuk perkembangan data harga, pasokan,
stok dan akses pangan masyarakat sebagai bahan dalam
perumusan kebijakan peningkatan ketahanan pangan
d. Penumbuhan warung desa merupakan salah satu upaya untuk
mengurangi kemiskinan, kerawanan pangan, dan gizi buruk. Melalui
kegiatan penumbuhan warung desa yang tahun 2013 berjumlah 25
buah dapat meningkatkan akses pangan masyarakat miskin
sejumlah 1.665 KK. Adapun lokasi warung desa / lumbung pangan
dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
423
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
DAFTAR LOKASI WARUNG DESA / LUMBUNG PANGAN
TAHUN 2013
NO
NAMA PENERIMA BANTUAN
ALAMAT
(1)
1
2
(2)
Warung Desa Kelurahan Purwosari
Warung Desa Kelurahan Tugurejo
(3)
Kelurahan Purwosari Kecamatan Semarang Utara
Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu
3
Warung Desa Kelurahan Kramas
Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang
4
Warung Desa Kelurahan Kudu
Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk
5
6
LPMK RW II
Ngemplak Simongan
LPMK RW II Bongsari
Kelurahan Ngemplak Simongan
Kecamatan Semarang Barat
Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat
7
8
Kendali Candi
LPMK RW V Manyaran
9
10
Rumah Pintar V
Wonodri Sendang
KP Wonoharjo RW XI
11
Jangli Makmur
Kelurahan Candi Kecamatan Candisari
Kelurahan Manyaran
Kecamatan Semarang Barat
Kelurahan Wonodri
Kecamatan Semarang Selatan
Kelurahan Kembang Arum
Kecamatan Semarang Barat
Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang
12
Warung Desa RW X
Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang
13
Warung Desa Cempaka
Barat
Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari
14
15
PKK Kel. Karangroto
Kel. Karangroto Kec. Genuk
PKK Kel. Kalipancur
Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan
16
PKK Kel. Siwalan
Kel. Siwalan Kec. Gayamsari
17
18
PKK Kel. Gisikdrono
Kelompok Makmur I
Kel. Gisikdrono Kec. Semarang Barat
Kel. Jatibarang Kec. Mijen
19
Kelompok Makmur II
Kel. Jatibarang Kec. Mijen
20
Kelompok Rukun Tani
Kel. Mangkang Wetan Kec. Tugu
21
Kelompok Lumbung Makmur
Kel. Mangkang Wetan Kec. Tugu
22
Kelompok Tani Rejo Makmur
Kel. Mangunharjo Kec. Tugu
23
Warung Ibu Sakino
Kel. Gayamsari Kec. Gayamsari
24
Warung Desa Kel. Karangayu
Kel. Karangayu, Kec. Semarang Barat
25
Warung Desa Kel. Lamper Kidul
Kel. Lamper Kidul Kec. Semarang Selatan
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
e. Dalam rangka pemeriksaan bahan makanan yang kadaluarsa dan
tidak aman untuk dimakan, telah dilaksanakan kegiatan inspeksi
mendadak (sidak). Sidak ini dilaksanakan menjelang lebaran
maupun menjelang natal dan tahun baru, dimana diambil sampel
bahan pangan yang beredar baik di pasar tradisional maupun
swalayan diuji kandungan bahan berbahaya seperti formalin,
boraks, maupun pewarna tekstil.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
424
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Dari hasil sidak diketahui bahwa 83,16% bahan pangan aman atau
ada 20 temuan bahan pangan yang tidak memenuhi standar
keamanan.
f.
Sesuai petunjuk teknis pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) ketahanan pangan untuk indikator keamanan pangan lebih
difokuskan pada pemantauan keamanan pangan segar khususnya
sayur dan buah, untuk tahun 2013 dilakukan pengujian untuk 40
sampel yang lebih tinggi dibanding tahun 2012 yang berjumlah 36
sampel pangan segar.
g. Pemberian bantuan untuk penanganan rawan pangan/ rawan gizi
pada tahun 2013 ditujukan untuk 240 KK yang lebih tinggi dibanding
tahun 2012 yang ditujukan untuk 60 KK. Dapat dilihat dari tabel
sebagai berikut :
NO
1
2
3
PENERIMA BANTUAN RAWAN PANGAN / RAWAN GIZI
TAHUN 2013
PENERIMA
NAMA PENERIMA
ALAMAT
BANTUAN
Forum Kesehatan
Kelurahan Tambakaji
Forum Kesehatan
Kelurahan Bubakan
Kelompok Tani Makmur
Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan
80 KK
Kelurahan Bubakan Kecamatan Tambakaji
80 KK
Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu
80 KK
TOTAL
240 KK
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
h. Kegiatan yang mendukung upaya peningkatan kualitas pangan lokal
yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 antara lain Lomba cipta
olahan pangan lokal, festival pangan lokal, bazar produk olahan
lokal,
pelatihan
olahan
pangan
lokal,gelar
pemantapan gemar makan makanan
olahan
pangan,
lokal, pelatihan teknologi
olahan pangan lokal dan bantuan sarana prasarana olahan pangan
yang ditujukan pada UMKM pangan lokal di Kota Semarang mulai
dari melatih maupun memfasilitasi produk yang dihasilkan untuk
dipromosikan baik pada event kota, provinsi maupun event tingkat
nasional.
2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kelurahan mandiri pangan sampai dengan tahun 2013 sudah
berjumlah 12 kelurahan bertambah 2 kelurahan dibandingkan tahun
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
425
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
2012. Sampai dengan tahun 2012, sasaran pemberian bantuan mandiri
pangan berjumlah 44 kelompok afinitas (585 KK) sehingga sampai
dengan tahun 2013 berjumlah 50 kelompok afinitas (675 KK). Dapat
dilihat dari tabel sebagai berikut :
LOKASI DESA MANDIRI PANGAN S/D TAHUN 2013
NO
LOKASI DESA MANDIRI PANGAN
JUMLAH KELOMPOK
JUMLAH KK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kel. Patemon Kec. Gunungpati
Kel. Bubakan Kec. Mijen
Kel. Wonolopo, Kec. Mijen
Kel. Wonoplumbon, Kec. Mijen
Kel. Sukorejo, Kec. Gunungpati
Kel. Rowosari, Kec. Tembalang
Kel. Tandang, kec. Tembalang
Kel. Jatibarang, Kec. Mijen
Kel. Mangkang Wetan, Kec. Tugu
Kel. Mangunsari, Kec. Gunungpati
Kel. Bandarharjo, Kec. Semarang Utara
Kel. Wates, Kec. Ngaliyan
JUMLAH
3 kelompok
3 kelompok
4 kelompok
4 kelompok
5 kelompok
5 kelompok
5 kelompok
4 kelompok
4 kelompok
5 kelompok
4 kelompok
4 kelompok
50 kelompok
45
45
50
50
70
70
70
55
50
70
50
50
675 KK
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
Indikator penguatan cadangan pemerintah merupakan upaya yang
dilakukan pemerintah dalam rangka mendukung salah satu indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan Ketahanan Pangan yang
diperuntukkan bagi penanganan kerawanan pangan akibat bencana
(banjir, tanah longsor dan sebagainya).
Berdasarkan
target
Pemerintah
Daerah
harus
menyediakan
cadangan pangan minimal sebesar 60% pada tahun 2015 60 ton dari
100 ton. Sampai dengan tahun 2013 sudah dilakukan penguatan
cadangan pangan berupa beras sejumlah 20 ton atau bertambah 10 ton
dari tahun 2012 . Dengan demikian sudah ada 20% cadangan pangan
pemerintah.
4.1.21.4
PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Wajib
Ketahanan Pangan pada tahun 2013 diantaranya :
1)
Masih rendahnya kreatovitas dalam pemanfaatan potensi bahan pangan
yang menghasilkan aneka produk bahan pangan yang bermutu
2)
Kurang beragamnya konsumsi bahan pangan pokok (dominan beras
dan rendahnya konsumsi sayur/buah).
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
426
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
3)
Masih beredar berbagai jenis pangan yang mengandung bahan
berbahaya bagi kesehatan di Kota Semarang.
4.1.21.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di
atas antara lain :
1)
Perlu pelaksanaan pembinaan, pendampingan dan motivasi yang
kontinyu untuk merubah pola pikir agar lebih kreatif dan inovatif untuk
mengembangkan potensi wilayah serta bijak dalam menyikapi bantuan
yang diberikan kepada kelompok disamping melibatkan perguruan tinggi
yang ada di Kota Semarang.
2)
Pengawasan dan pembinaan bagi pedagang agar menggunakan bahan
tambahan yang aman pada makanan yang dijual serta edukasi pada
masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih
pangan.
4.1.21.6
PRESTASI / PENGHARGAAN
Pemerintah Kota Semarang menjadi Juara II stan terbaik dalam Festival
Pangan Lokal Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diikuti Kantor/ Badan
Ketahanan Pangan Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
427
4.1.21.
URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN
4.1.21.1
KONDISI UMUM
Urusan ketahanan pangan secara substansial ditujukan untuk
melaksanakan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
pengembangan ketersediaan pangan, bidang pengembangan distribusi
pangan serta bidang konsumsi dan keamanan pangan. Sub sistem
ketersediaan
berfungsi
menjamin
pasokan
pangan
untuk
memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman
dan keamanannya. Sub sistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem
distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga
dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang
waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan sub sistem konsumsi
mengarahkan pada pola pemanfaatan pangan yang memenuhi kaidah mutu,
keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalannya.
Mengacu
pada
konsep
keterjaminan
tersebut
di
atas,
maka
Pembangunan Ketahanan Pangan perlu menjamin konsumsi pangan yang
cukup aman, bermutu dan bergizi seimbang melalui pemanfaatan sumber
daya dan budaya lokal, teknologi inovatif dan peluang pasar. Guna
mewujudkan kemandirian pangan untuk menjamin ketersediaan pangan
harus dipertahankan sama atau lebih besar daripada kebutuhan penduduk
terhadap pangan. Jika keadaan ini tercapai maka ketersediaan pangan (food
avaibility) akan berada pada tingkat yang aman.
Dalam rangka percepatan penganekaragaman panga banyak upaya
yang telah dilakukan kantor ketahanan pangan diantaranya :
1. Sosialisasi dan edukasi kepada berbagai kalangan seperti TP PKK
kecamatan, pengelola kantin sekolah, guru maupun siswa SD untuk
mengkonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman,
2. Membentuk kelompok optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk
memanfaatkan pekarangan dengan berbagai usaha mulai dari
penanaman sayuran, buah, budidaya perikanan maupun ternak kecil
(bebek, kelinci, ayam),
3. Mengadakan pelatihan pengolahan pangan lokal bagi para pelaku
usaha pengolahan pangan lokal,
4. Bekerjasama dengan beberapa universitas untuk aplikasi teknologi
pengolahan pangan lokal.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
418
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
4.1.21.2. KEBIJAKAN PROGRAM
Untuk mencapai target/ sasaran Pembangunan Ketahanan Pangan
Tahun 2013 di Kota Semarang, telah disusun Pelaksanaan Program-Program
berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagai berikut :
Program-program Penunjang Urusan yang meliputi :
a.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk menyediakan kinerja dan pelayanan
administrasi perkantoran.
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan
sarana
prasarana
yang
memadai
bagi
aparat
dalam
rangka
meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
c.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja & Keuangan.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel
Program-program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
a. Program Ketahanan Pangan
Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi
masyarakat Kota Semarang.
b. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Program ini diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat
melalui kemandirian pangan masyarakat
4.1.21.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN
4.1.21.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan
dalam
Urusan
Ketahanan
Pangan
pada
tahun
2013
sebesar
Rp.
1.719.113.000,- dengan rincian Rp. 316.269.000,- untuk program penunjang
dan Rp. 1.402.844.000,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis
pada urusan Ketahanan Pangan.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Ketahanan Pangan adalah Rp. 1.712.963.000,- (satu milyar tujuh ratus dua
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
419
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
belas juta sembilan ratus enam puluh tiga ribu rupiah) dengan rincian Rp.
314.578.000,- (tiga ratus empat belas juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu
rupiah) untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada urusan
Ketahanan Pangan.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat penyerapan
anggaran pada urusan ketahanan pangan adalah sebesar 99,64%. Perincian
realisasi keuangan pada masing-masing kegiatan sebagaimana disajikan
pada tabel berikut.
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketahanan Pangan
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2.
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
41.826.000
38.890.263
92,98
4.750.000
10.891.000
9.457.000
634.000
3.800.000
10.891.000
9.457.000
634.000
80,00
100,00
100,00
100,00
49.650.000
5.862.000
9.000.000
65.900.000
197.970.000
49.650.000
5.862.000
9.000.000
65.884.000
194.068.263
100,00
100,00
100,00
99,98
98,03
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3.
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI PERSEN
ANGGARAN TASE
(Rp.)
(%)
28.900.000
53.399.000
28.900.000
53.399.000
100,00
100,00
82.299.000
82.299.000
100,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
1
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyusunan laporan capaian kinerja & iktisar realisasi
kinerja SKPD
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI PERSEN
ANGGARAN TASE
(Rp.)
(%)
2.040.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
2.040.000
100,00
Hal -
420
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
NO
KEGIATAN
2
3
4
5
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan Pelaporan prognosis realisasi anggaran
Penyusunan Pelaporan keuangan akhir tahun
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu
JUMLAH PROGRAM
REALISASI PERSEN
ANGGARAN TASE
(Rp.)
(%)
2.040.000 100,00
2.040.000 100,00
1.020.000 100,00
27.810.000 96,36
34.950.000
97.1
ANGGARAN
(Rp.)
2.040.000
2.040.000
1.020.000
28.860.000
36.000.000
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Ketahanan Pangan
1.
Program Ketahanan Pangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Distribusi dan peningkatan Akses
Pangan
Pengembangan Konsumsi dan Penganekaragaman
Pangan
Pembinaan dan Fasilitasi Penanganan Mutu dan
Keamanan Pangan
Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan
Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan
Apresiasi Ketahanan Pangan
Fasilitasi Penyediaan Makanan Pokok Bagi Warga
Miskin
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
48.220.000
48.220.000
100
245.000.000
245.000.000
100
120.000.000
119.515.000
99,60
44.200.000
72.000.000
100.300.000
380.550.000
44.200.000
72.000.000
100.300.000
378.250.000
100
100
100
99,40
1.1010.270.000
1.007.485.000
99,72
2. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Pembentukan Cadangan Pangan Pemerintah Kota
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
279.605.000
112.969.000
392.574.000
279.105.000
111.186.000
390.291.000
99,82
98,40
99,42
4.1.21.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Capaian kinerja penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan pada tahun
2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :
1.
Program Ketahanan Pangan
a. Ketersediaan pangan utama tahun 2013 sebesar 169.590,02
kg/1000 penduduk lebih rendah dari tahun 2012 yang besarnya
167.086,00 kg/1000 penduduk, tetapi lebih tinggi dari target yang
telah ditetapkan yaitu 117.816,00 kg/1000 penduduk.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
421
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Rumus yang digunakan adalah rata-rata jumlah ketersediaan
pangan utama pertahun dibagi jumlah penduduk.
Adapun data
yang mempengaruhi ketersediaan pangan utama antara lain :
produksi padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar serta Stok Bulog dan
Pasar.
b. Skor Pola Pangan Harapan tahun 2013 adalah 88,7 (lebih tinggi
dibanding tahun 2012 yang mencapai 86,3 atau naik 2,78%). Dapat
dilihat dari tabel sebagai berikut :
SKOR POLA PANGAN HARAPAN AKTUAL
BERDASARKAN SURVEI KONSUMSI PANGAN TAHUN 2013
KOTA SEMARANG
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kelompok
Pangan
Padi-padian
Umbi-umbian
Pangan
Hewani
Minyak dan
Lemak
Buah/Biji
Berminyak
Kacangkacangan
Gula
Sayur dan
Buah
Lain-lain
Kalori
1073,0
74,1
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Skor
Skor
Skor
%
% AKE*) Bobot
Aktual
AKE
Maks
55,6
53,6
0,5
27,8
26,8
25,0
3,8
3,7
0,5
1,9
1,9
2,5
Skor
PPH
25,0
1,9
188,2
9,7
9,4
2,0
19,5
18,8
24,0
18,8
219,8
11,4
11,0
0,5
5,7
5,5
5,0
5,0
29,1
1,5
1,5
0,5
0,8
0,7
1,0
0,7
113,1
72,4
5,9
3,8
5,7
3,6
2,0
0,5
11,7
1,9
11,3
1,8
10,0
2,5
10,0
1,8
102,0
59,1
5,3
3,1
5,1
3,0
5,0
0,0
26,4
0,0
25,5
0,0
30,0
0,0
25,5
0,0
95,7
92,3
100,0
88,7
Total
1930,8
100,0
96,5
11,5
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
Keterangan =
*) Angka Kecekupan
2000,0
Energi (AKE) :
Kkal/Kap/Hari
Dari segi konsumsi umbi-umbian, ada peningkatan dari jumlah
konsumsi umbi-umbian pada tahun 2013 dari 73,5 gr/kapita/hr pada
tahun 2012 menjadi 73,9 gr/kapita/hr pada tahun 2013. Dapat dilihat
dari tabel sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
422
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Kondisi Aktual Pola Konsumsi Pangan
dan Proyeksi Konsumsi Pangan
Kelompok/Jenis Pangan
(1)
1. Padi-padian
Tahun 2009
(2)
Konsumsi Aktual
(Gram/kapita/hari)
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
(3)
(4)
(5)
Tahun 2013
(6)
281,4
242,2
296,3
291,6
298,0
263,3
218,8
263,2
269,9
258,9
Jagung Pipilan
0,8
0,5
0,7
0,7
2,4
Tepung Terigu
17,3
22,8
32,4
21,0
25,2
2. Umbi-umbian
44,66
54,4
70,6
73.5
73,9
Ketela Pohon
36,4
39,3
50,2
50.2
51,7
Ubi Jalar
0,8
2,9
5,4
5.4
3,9
Kentang
6,6
10,4
10,6
13.1
14,9
Talas
0,3
1,7
4,4
4.8
3,4
130,1
145,1
155,0
158.7
161,0
7,4
11,1
8,2
7.1
9,3
Daging Unggas
16,4
30,5
34,2
34.8
33,1
Telur
20,3
21,7
35,7
32.6
27,4
Susu
21,4
28,3
30,7
30.6
38,8
Ikan
64,9
53,5
46,2
53.5
52,4
7,4
2,6
32,6
30.2
24,4
Minyak Kelapa
0,0
0,0
0,0
0.0
0,0
Minyak Sawit
7,4
33,4
32,4
29.8
24,2
Lemak
0,0
0,0
0,3
0.4
0,2
Minyak Lain
0,0
0,0
0,0
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
0.0
0,0
Beras giling
3. Pangan Hewani
Daging Ruminansia
4. Minyak dan Lemak
c. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan untuk 14
komoditas pangan dihimpun dari 31 lokasi pemantauan selama 12
bulan yang secara umum tingkat kestabilannya baik. Ketersediaan
informasi ini penting untuk perkembangan data harga, pasokan,
stok dan akses pangan masyarakat sebagai bahan dalam
perumusan kebijakan peningkatan ketahanan pangan
d. Penumbuhan warung desa merupakan salah satu upaya untuk
mengurangi kemiskinan, kerawanan pangan, dan gizi buruk. Melalui
kegiatan penumbuhan warung desa yang tahun 2013 berjumlah 25
buah dapat meningkatkan akses pangan masyarakat miskin
sejumlah 1.665 KK. Adapun lokasi warung desa / lumbung pangan
dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
423
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
DAFTAR LOKASI WARUNG DESA / LUMBUNG PANGAN
TAHUN 2013
NO
NAMA PENERIMA BANTUAN
ALAMAT
(1)
1
2
(2)
Warung Desa Kelurahan Purwosari
Warung Desa Kelurahan Tugurejo
(3)
Kelurahan Purwosari Kecamatan Semarang Utara
Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu
3
Warung Desa Kelurahan Kramas
Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang
4
Warung Desa Kelurahan Kudu
Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk
5
6
LPMK RW II
Ngemplak Simongan
LPMK RW II Bongsari
Kelurahan Ngemplak Simongan
Kecamatan Semarang Barat
Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat
7
8
Kendali Candi
LPMK RW V Manyaran
9
10
Rumah Pintar V
Wonodri Sendang
KP Wonoharjo RW XI
11
Jangli Makmur
Kelurahan Candi Kecamatan Candisari
Kelurahan Manyaran
Kecamatan Semarang Barat
Kelurahan Wonodri
Kecamatan Semarang Selatan
Kelurahan Kembang Arum
Kecamatan Semarang Barat
Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang
12
Warung Desa RW X
Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang
13
Warung Desa Cempaka
Barat
Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari
14
15
PKK Kel. Karangroto
Kel. Karangroto Kec. Genuk
PKK Kel. Kalipancur
Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan
16
PKK Kel. Siwalan
Kel. Siwalan Kec. Gayamsari
17
18
PKK Kel. Gisikdrono
Kelompok Makmur I
Kel. Gisikdrono Kec. Semarang Barat
Kel. Jatibarang Kec. Mijen
19
Kelompok Makmur II
Kel. Jatibarang Kec. Mijen
20
Kelompok Rukun Tani
Kel. Mangkang Wetan Kec. Tugu
21
Kelompok Lumbung Makmur
Kel. Mangkang Wetan Kec. Tugu
22
Kelompok Tani Rejo Makmur
Kel. Mangunharjo Kec. Tugu
23
Warung Ibu Sakino
Kel. Gayamsari Kec. Gayamsari
24
Warung Desa Kel. Karangayu
Kel. Karangayu, Kec. Semarang Barat
25
Warung Desa Kel. Lamper Kidul
Kel. Lamper Kidul Kec. Semarang Selatan
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
e. Dalam rangka pemeriksaan bahan makanan yang kadaluarsa dan
tidak aman untuk dimakan, telah dilaksanakan kegiatan inspeksi
mendadak (sidak). Sidak ini dilaksanakan menjelang lebaran
maupun menjelang natal dan tahun baru, dimana diambil sampel
bahan pangan yang beredar baik di pasar tradisional maupun
swalayan diuji kandungan bahan berbahaya seperti formalin,
boraks, maupun pewarna tekstil.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
424
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Dari hasil sidak diketahui bahwa 83,16% bahan pangan aman atau
ada 20 temuan bahan pangan yang tidak memenuhi standar
keamanan.
f.
Sesuai petunjuk teknis pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) ketahanan pangan untuk indikator keamanan pangan lebih
difokuskan pada pemantauan keamanan pangan segar khususnya
sayur dan buah, untuk tahun 2013 dilakukan pengujian untuk 40
sampel yang lebih tinggi dibanding tahun 2012 yang berjumlah 36
sampel pangan segar.
g. Pemberian bantuan untuk penanganan rawan pangan/ rawan gizi
pada tahun 2013 ditujukan untuk 240 KK yang lebih tinggi dibanding
tahun 2012 yang ditujukan untuk 60 KK. Dapat dilihat dari tabel
sebagai berikut :
NO
1
2
3
PENERIMA BANTUAN RAWAN PANGAN / RAWAN GIZI
TAHUN 2013
PENERIMA
NAMA PENERIMA
ALAMAT
BANTUAN
Forum Kesehatan
Kelurahan Tambakaji
Forum Kesehatan
Kelurahan Bubakan
Kelompok Tani Makmur
Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan
80 KK
Kelurahan Bubakan Kecamatan Tambakaji
80 KK
Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu
80 KK
TOTAL
240 KK
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
h. Kegiatan yang mendukung upaya peningkatan kualitas pangan lokal
yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 antara lain Lomba cipta
olahan pangan lokal, festival pangan lokal, bazar produk olahan
lokal,
pelatihan
olahan
pangan
lokal,gelar
pemantapan gemar makan makanan
olahan
pangan,
lokal, pelatihan teknologi
olahan pangan lokal dan bantuan sarana prasarana olahan pangan
yang ditujukan pada UMKM pangan lokal di Kota Semarang mulai
dari melatih maupun memfasilitasi produk yang dihasilkan untuk
dipromosikan baik pada event kota, provinsi maupun event tingkat
nasional.
2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kelurahan mandiri pangan sampai dengan tahun 2013 sudah
berjumlah 12 kelurahan bertambah 2 kelurahan dibandingkan tahun
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
425
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
2012. Sampai dengan tahun 2012, sasaran pemberian bantuan mandiri
pangan berjumlah 44 kelompok afinitas (585 KK) sehingga sampai
dengan tahun 2013 berjumlah 50 kelompok afinitas (675 KK). Dapat
dilihat dari tabel sebagai berikut :
LOKASI DESA MANDIRI PANGAN S/D TAHUN 2013
NO
LOKASI DESA MANDIRI PANGAN
JUMLAH KELOMPOK
JUMLAH KK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kel. Patemon Kec. Gunungpati
Kel. Bubakan Kec. Mijen
Kel. Wonolopo, Kec. Mijen
Kel. Wonoplumbon, Kec. Mijen
Kel. Sukorejo, Kec. Gunungpati
Kel. Rowosari, Kec. Tembalang
Kel. Tandang, kec. Tembalang
Kel. Jatibarang, Kec. Mijen
Kel. Mangkang Wetan, Kec. Tugu
Kel. Mangunsari, Kec. Gunungpati
Kel. Bandarharjo, Kec. Semarang Utara
Kel. Wates, Kec. Ngaliyan
JUMLAH
3 kelompok
3 kelompok
4 kelompok
4 kelompok
5 kelompok
5 kelompok
5 kelompok
4 kelompok
4 kelompok
5 kelompok
4 kelompok
4 kelompok
50 kelompok
45
45
50
50
70
70
70
55
50
70
50
50
675 KK
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
Indikator penguatan cadangan pemerintah merupakan upaya yang
dilakukan pemerintah dalam rangka mendukung salah satu indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan Ketahanan Pangan yang
diperuntukkan bagi penanganan kerawanan pangan akibat bencana
(banjir, tanah longsor dan sebagainya).
Berdasarkan
target
Pemerintah
Daerah
harus
menyediakan
cadangan pangan minimal sebesar 60% pada tahun 2015 60 ton dari
100 ton. Sampai dengan tahun 2013 sudah dilakukan penguatan
cadangan pangan berupa beras sejumlah 20 ton atau bertambah 10 ton
dari tahun 2012 . Dengan demikian sudah ada 20% cadangan pangan
pemerintah.
4.1.21.4
PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Wajib
Ketahanan Pangan pada tahun 2013 diantaranya :
1)
Masih rendahnya kreatovitas dalam pemanfaatan potensi bahan pangan
yang menghasilkan aneka produk bahan pangan yang bermutu
2)
Kurang beragamnya konsumsi bahan pangan pokok (dominan beras
dan rendahnya konsumsi sayur/buah).
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
426
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
3)
Masih beredar berbagai jenis pangan yang mengandung bahan
berbahaya bagi kesehatan di Kota Semarang.
4.1.21.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di
atas antara lain :
1)
Perlu pelaksanaan pembinaan, pendampingan dan motivasi yang
kontinyu untuk merubah pola pikir agar lebih kreatif dan inovatif untuk
mengembangkan potensi wilayah serta bijak dalam menyikapi bantuan
yang diberikan kepada kelompok disamping melibatkan perguruan tinggi
yang ada di Kota Semarang.
2)
Pengawasan dan pembinaan bagi pedagang agar menggunakan bahan
tambahan yang aman pada makanan yang dijual serta edukasi pada
masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih
pangan.
4.1.21.6
PRESTASI / PENGHARGAAN
Pemerintah Kota Semarang menjadi Juara II stan terbaik dalam Festival
Pangan Lokal Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diikuti Kantor/ Badan
Ketahanan Pangan Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
427