PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENT

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA LAPORAN KEUANGAN
PENGRAJIN KECIL MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
Dewi Anggaraini
Sri Maryati
Jurusan Akuntansi SekolahTinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
Email : [email protected]
Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Pengrajin Kecil Meubel Rotan Manau
Indah Lubuklinggau dengan menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan teknik analasis data menggunakan
analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian penelitian diketahui bahwa dari beberapa
laporan yang disajikan PK Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau terdapat banyak hal
yang harus disesuaikan dengan SAK ETAP yaitu belum membuat jurnal umum, buku besar,
neraca saldo, penyesuaian dan neraca saldo setelah disesuaikan dengan tepat dan PK. Meubel

Rotan Manau Indah Lubuklinggau belum menyajikan laporan keuangan dalam bentuk laporan
perubahan modal maka berikut ini akan disajikan siklus akuntansi laporan keuangan yang
sesuai dengan SAK ETAP. Langkah-langkah dalam siklus akuntansi adalah tahap pencatatan,
tahap pengikhtisaran, jurnal penyesuaian, membuat neraca saldo setelah penyesuaian dan
tahap terakhir pembuatan Pelaporan Keuangan.
Kata kunci: SAK ETAP, Jurnal, Laporan Keuangan.

telah
menerbitkan
Standar
Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP). SAK ETAP ini berlaku
1 Januari 2011.
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ini
merupakan standar akuntansi keuangan yang
diperuntukan untuk UKM. Penggunaan SAK
ETAP
bertujuan

untuk
menciptakan
fleksibilitas dalam penerapannya. SAK ETAP
merupakan standar akuntansi yang berdiri
sendiri. Sebagian besar menggunakan konsep
biaya historis, mengatur transaksi yang umum
dilakukan oleh UKM, Bentuk pengaturan
lebih sederhana dalam hal pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan,
dan relatif tidak berubah selama beberapa
tahun. (SAK ETAP, h.ix).
Sebagai perusahaan yang bergerak
dibidang industri rotan, PK Mebel Manau
Indah Lubuklinggau adalah salah satu UKM
di kota Lubuklinggau yang memiliki omset
kurang lebih 20 juta sebulan. PK Mebel
Manau perlu menyusun laporan keuangan
dengan baik, karena dalam perjalannya PK
Mebel Manau Indah Lubuklinggau belum


1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Laporan keuangan merupakan media
informasi yang merangkum semua aktivitas
perusahaan. Informasi tersebut sangat berguna
bagi para pemakai laporan keuangan untuk
mengambil keputusan tentang perusahaan
yang dilaporkan (Harahap, 2010, h.1).
Pemakai informasi keuangan meliputi
investor, karyawan, pemberi pinjaman,
pemasok,
pelanggan,
pemerintah
dan
masyarakat umum.
Industri kecil dan menengah (UKM)
telah tumbuh dan berkembang dengan cepat
dari waktu ke waktu. UKM memiliki peran
penting dalam perekonomian Indonesia
melalui

penciptaan
lapangan
kerja,
pemerataan pendapatan, dan pengentasan
rakyat dari kemiskinan. Melihat peran penting
tersebut, maka dibutuhkan dukungan dari
seluruh pihak untuk mengembangkan UKM di
Indonesia.
Masalah utama yang menjadi fokus
dalam perkembangan usaha kecil menengah
(UKM)
adalah
mengenai
pengolahan
keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
54

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017


menyusun laporan keuangan sesuai SAK
ETAP dan pencatatan akuntansinya masih
kurang memadai. PK Meubel Rotan Manau
Indah Lubuklinggau hanya mencatat besarnya
pengeluaran dan pendapatan yang diterimanya
dalam kurun wakt satu tahun. Sampai saat ini
PK Mebel Manau Indah Lubuklinggau masih
beroperasi karena hasil produksinya sangat
digemari oleh pelanggannya, oleh karena itu
banyak sekali pemasukan dan pengeluaran
yang terjadi. Untuk tetap dapat bertahan dan
bersaing dengan industri-industri rotan
lainnya,
PK
Mebel
Manau
Indah
Lubuklinggau membutuhkan informasi untuk
melaksanakan tanggung jawab perencanaan

pada periode yang akan datang, pengendalian
manajemen dalam pengambilan keputusan,
memperbaiki pencatatan akuntansi pada setiap
transaksi dan memperbaiki cara kerja yang
ada dibagian administrasi keuangan.

2. LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2012, h. 7) Laporan keuangan adalah suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Laporan
keuangan
juga
menunjukkan
hasil
pertanggungjawaban
manajemen
atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan

kepada mereka.
Menurut Kasmir (2011, h 7) Laporan
keuangan adalah laporan yang menunjukkan
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini
atau dalam suatu periode tertentu.Sedangkan
menurut Irham (2012, h.22) laporan keuangan
merupakan
suatu
informasi
yang
menggambarkan kondisi suatu perusahaan,
dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu
informasi yang menggambarkan tentang
kinerja suatu perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan
masalahnya adalah
bagaimanakah jika
diterapkankannya

Standar
Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) pada Laporan Keuangan
Pengrajin Kecil Meubel Rotan Manau Indah
Lubuklinggau?

2.2 Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan
Entitas
Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
Menurut SAK ETAP (2011, ETAP 1)
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa
akuntabilitas publik yaitu entitas yang:
a. Tidak memiliki akuntabilitas publik

signifikan; dan
b. Menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal adalah pemilik
yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, dan lembaga pemberi
kredit.
Entitas memiliki akuntabilitas publik
signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan
pendaftaran, atau dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar
modal atau regulator lain untuk tujuan
penerbitan efek di pasar modal; atau
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas
sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,
pialang dan atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas
publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat
regulasi mengizinkan penggunaan SAK
ETAP.

1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) pada Pengrajin Kecil Meubel
Rotan Manau Indah Lubuklinggau.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian
diharapkan
dapat
memberikan manfaat antara lain sebagai
bahan kajian dalam menambah khasanah ilmu
pengetahuan dibidang akuntansi keuangan.

Selain itu, dapat mengetahui sejauh mana
gambaran Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) khususnya untuk UKM serta
memberikan rangsangan dalam melakukn
penelitian selaanjutnya dengan topik dan
pembahasan yang berkaitan dengan penelitian
ini.

55

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
bagian dari laba atau rugi dalam periode
terjadinya perubahan.
Informasi yang disajikan di laporan
laba rugi, dalam SAK ETAP (2011, paragraf
5.3)laporan laba rugi minimal mencakup pospos sebagai berikut:
a) Pendapatan;
b) Beban keuangan;
c) Bagian laba atau rugi dari investasi yang
menggunakan metode ekuitas;
d) Beban pajak
e) Laba atau rugi netto.

2.3 Manfaat SAK ETAP
Manfaat Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik adalah:
a. Diharapkan dengan adanya SAK ETAP,
perusahaan kecil, menengah mampu untuk
menyusun laporan keuangan sendiri, dapat
diaudit dan mendapat opini, sehingga dapat
menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapat dana (misalnya dari bank) untuk
mengembangkan usahanya;
b. Lebih sederhana dibandingkan dengan
PSAK sehingga lebih mudah dalam
implementasinya;
c. Tetap memberikan informasi yang handal
dalam penyajian laporan keuangan.

3. Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan
Laba Rugi dan Saldo Laba
Informasi yang disajikan di laporan
perubahan ekuitas, dalan SAK ETAP (2011,
paragraf 6.3) entitas menyajikan laporan
perubahan entitas yang menunjukkan:
a) Laba atau rugi untuk periode;
b) Pendapatan dan beban yang diakui
langsung dalam ekuitas;
c) Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh
perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan yang diakui sesuai
kebijakan akuntansi, estimasi dan
kesalahan;
d) Untuk setiap komponen ekuitas, suatu
rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal
dan akhir periode, diungkapkan secara
perpisah perubahan yang berasal dari:
1) Laba atau rugi;
2) Pendapatan dan beban yang diakui
langsung dalam ekuitas;
3) Jumlah investasi, deviden dan
distribusi lainnya ke pemilik ekuitas,
yang menunjukkan secara terpisah
modal saham, transaksi saham
treasuri, dan dividen serta distribusi
lainnya ke pemilik ekuitas, dan
perubahan kepemilikan dalam entitas
anak yang tidak mengakibatkan
kehilangan pengendalian.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi
perubahan historis atas kas dan setara kas
entitas, yang menunjukkan secara terpisah
perubahan yang terjadi selama satu periode
dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.
Setara kas adalah investasi jangka
pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk
memenuhi komitmen kas jangka pendek,
bukan untuk tujuan investasi atau lainnya.
Oleh karena itu, investasi umumnya

2.4 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK
ETAP
Laporan keuangan menyajikan dengan
wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh
transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang
sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan
aset, kewajiban, penghasilan dan beban.
Komponen laporan keuangan berdasarkan
SAK ETAP terdiri dari:
1. Neraca
Dalam SAK ETAP laporan neraca
menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu
entitas pada suatu tanggal tertentu-akhir
periode pelaporan (SAK ETAP paragraf 4.1).
Informasi yang disajikan dalam neraca
menurut SAK ETAP (paragraf 4.2), neraca
minimal mencakup pos-pos berikut:
a) Kas dan setara kas;
b) Piutang usaha dan piutang lainnya;
c) Persediaan;
d) Properti investasi;
e) Aset tetap;
f) Aset tidak berwujud;
g) Utang usaha dan utang lainnya;
h) Aset dan kewajiban pajak;
i) Kewajiban diestimasi;
j) Ekuitas.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi memasukkan semua
pos penghasilan dan beban yang diakui dalam
suatu
periode
kecuali
SAK
ETAP
mensyaratkan lain. SAK ETAP mengatur
perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi
atas kesalahan dan perubahan kebijakan
akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian
terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai
56

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

ISSN 2407 - 1072

diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika
akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang sejak tanggal perolehan.
Cerukan bank pada umumnya termasuk
aktivitas pendanaan sejenis dengan pinjaman.
Namun, jika cerukan bank dapat ditarik
sewaktu-waktu dan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas,
maka cerukan tersebut termasuk komponen
kas dan setara kas. (SAK ETAP, 2011,
Paragraf 7.4)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi
informasi sebagai tambahan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Catatan
atas
laporan
keuangan
memberikan
penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
disajikan dalam laporan keuangan dan
informasi pos-pos yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
(SAK ETAP, 2011, paragraf 8.1)
Catatan atas laporan keuangan harus:
1) Menyajikn informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan
akuntansi
tertentu
yang
digunakansesuai dengan (SAK ETAP
paragraf 8.5 dan 8.6);
2) Mengungkapkan
informasi
yang
disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak
disajikan dalam laporan keuangan; dan
3) Memberikan informasi tambahan yang
tidak disajikan dalam laporan keuangan,
tetapi relevan untuk memahami laporan
keuangan.
6. Siklus Akuntansi

Tahapan-tahapan
dalam
siklus
akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut:
a. Mula-mula dokumen pendukung transaksi
dianalisis dan informasi yang terkandung
dalam dokumentasi tersebut dicatat dalam
jurnal.
b. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal
diposting ke buku besar.
c. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada
masing-masing buku besar akun “didaftar”
(dipindahkan) ke neraca saldo untuk
membuktikan
kecocokan
antara
keseluruhan nilai akun yang bersaldo
normal debit dengan keseluruhan nilai
akun yang bersaldo normal kredit.
d. Menganalisis data penyesuaian dan
membuat ayat jurnal penyesuaian.
e. Mem-posting data jurnal penyesuaian ke
masing-masing buku besar akun yang
terkait.
f. Dengan menggunakan pilihan (optional)
bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja
(work sheet), neraca saldo setelah
penyesuaian (adjusted trial balance) dan
laporan euangan disiapkan.
g. Membuat ayat jurnal penutup (closing
entries).
h. Mem-posting
ayat
jurnal
penutup
kemasing-masing buku besar akun yang
terkait.
i. Menyiapkan
neraca
saldo
setelah
penutupan (post-closing trial balance).
J. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing
enties).

2.5 Kerangka Pemikiran

1PK Mebel
Kre
Manau Indah
Lubuklinggau

Laporan Keuangan PK
Mebel Manau Indah
Lubuklinggau :
a. Rekap penjualan.
b. Rekap pembelian
c. Rekap pendaptan
dan pengeluaran
kas.

Laporan Keuangan
Berdasarkan SAK ETAP :
a. Jurnal
b. Buku besar
c. Neraca saldo
d. Ayat jurnal
penyesuaian.
e. Laporan keuangan.

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang
terdiri dari :
57

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

1. Data Keuangan PK Meubel Manau Indah
Lubuklinggautahun 2014.
2. Sejarah PK Meubel Manau Indah
Lubuklinggau.

4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) laporan keuangan berdasarkan siklus
akuntansi, yang terdiri dari transaksi, jurnal,
buku besar, neraca saldo, ayat jurnal
penyesuaian,
dan
laporan
keuangan.
Sedangkan dalam laporan keuangan Meubel
Rotan Manau Indah Lubuklinggau yang
disajian hanya rekap pembelian, rekap
penjualan, rekap peneriman dan pengeluran
kas.
Dari beberapa laporan yang disajikan
PK
Meubel
Rotan
Manau
Indah
Lubuklinggau terdapat banyak hal yang harus
disesuaikan dengan SAK ETAP, yaitu:
1. Belum membuat jurnal umum, buku besar,
neraca saldo, penyesuaian dan neraca saldo
setelah disesuaikan dengan tepat.
2. PK. Meubel Rotan Manau Indah
Lubuklinggau belum menyajikan laporan
keuangan dalam bentuk laporan perubahan
modal.

3.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data
menurut Yusi dan Idris (2009: 106) adalah
observasi, wawancara, dokumentasi dan
kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data
dengan mempelajari dan menggunakan
catatan atas laporan-laporan keuangan sesuai
dengan permasalahan yang dibahas.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data menurut Sugiyono
(2007, h.93) terdiri dari Analisis Deskriptif
Kuantitatif dan Analisis Deskriptif Kualitatif.
Untuk menelaah permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan
analisis data dengan menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif.

Laporan yang dibuat PK Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau masih single entry yaitu
sebagai berikut:

NO

BLN

1

Jan

2

Feb

3

Maret

4

April

Tabel 4.1
REKAP PENJUALAN
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
PERIODE 2014
NAMA
UNIT
HARGA PER UNIT
JUMLAH
BARANG
Kusi badak
1
Rp. 4.300.000,00
Rp. 4.300.000,00
Meja oshin
2
Rp.350.000,00
Rp. 700.000,00
Mainan Lampu
1
Rp. 65.000,00
Rp. 65.000,00
Kursi raja
1
Rp. 6.000.000,00
Rp. 6.000.000,00
Rak sudut
2
Rp. 200.000,00
Rp. 400.000,00
Rp.11.940.000,00
Mainan lampu
3
Rp.65.000,000
Rp. 195.000,00
Meja oshinjumbo
1
Rp. 550.000,00
Rp. 550.000,00
Kursi goyang
1
Rp. 600.000,00
Rp. 600.000,00
Sofa + busa
1
Rp. 1.500.000,00
Rp. 1.500.000,00
Tudung saji
2
Rp. 100.000,00
Rp. 200.000,00
Kursi barselona
2
Rp. 4.500.000,00
Rp. 9.000.000,00
Kursi makan
2
Rp. 4.000.000,00
Rp. 8.000.000,00
Rp. 20.045.000,00
Sofa + busa
1
Rp. 1.500.000,00
Rp. 1.500.000,00
Tudung saji
2
Rp. 100.000,00
Rp. 200.000,00
Mainan lampu
2
Rp.65.000,000
Rp. 130.000,00
Kursi raja
1
Rp. 6.000.000,00
Rp. 6.000.000,00
Kursi kura kecil
2
Rp. 375.000,00
Rp. 375.000,00
Rp.8.205.000,00
Kursi goyang
1
Rp. 600.000,00
Rp. 600.000,00

58

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

Rak sudut
Kusi baselona
Mainan lampu
Meja oshinjumbo
Kursi raja

3
1
2
1
1

Rp. 200.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp.65.000,000
Rp. 500.000,00
Rp. 6.000.000,00

5

Mei

Rak sudut
Kursi goyang kcl
Kursi makan
Mainan lampu
Tudung saji A
Meja oshin
Boks bayi

3
1
1
3
2
2
1

Rp. 200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp.65.000,000
Rp. 125.000,00
Rp.350.000,00
Rp. 600.000,00

6

Juni

Kursi makan
Kursi goyang
Kursi cobra
Sofa + busa
Tudung saji
Mainan Lampu

1
3
1
1
3
1

Rp. 4.000.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 4.200.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 65.000,00

7

Juli

Rak sudut
Meja oshin
Meja oshin
Boks bayi
Sofa + busa
Tudung saji

4
3
3
1
3
3

Rp. 200.000,00
Rp. 350.000,00
Rp.350.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 100.000,00

8

Agustus

Mainan Lampu
Kursi makan
Sofa + busa
Tudung saji

3
2
2
1

Rp. 65.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 100.000,00

9

Sept

Tudung saji
Kursi makan
Kusi badak
Meja oshin
Kursi raja

3
1
1
1
1

Rp. 100.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 4.600.000,00
Rp.350.000,00
Rp. 6.000.000,00

10

Okt

Meja oshinjumbo
Tudung saji
Meja oshin
Kursi baselona
Mainan Lampu

4
3
2
1
3

Rp. 125.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 350.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp. 65.000,00

11

Nov

Meja oshin
Tudung saji
Kursi makan
Mainan Lampu
Rak sudut
Sofa + busa
Kursi raja

2
3
1
2
4
1
1

Rp. 350.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 65.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 6.000.000,00

12

Des

Kursi Badak
Kursi kura besar
Kursi raja
Rak sudut

1
1
1
3

Rp. 4.300.000,00
Rp. 375.000,00
Rp. 6.000.000,00
Rp.200.000,00

59

Rp. 600.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp. 130.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 6.000.000,00
Rp. 12.330.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 195.000,00
Rp. 250.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 6.395.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 1.800.000,00
Rp. 4.200.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 65.000,00
Rp.11.865.000
Rp. 800.000,00
Rp.1.0 50.000,00
Rp. 1.050.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 7.250.000,00
Rp. 195.000,00
Rp. 8.000.000,00
Rp. 3.000.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 11.295.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 4.600.000,00
Rp. 350.000,00
Rp. 6.000.000,00
Rp. 13.240.000,00
Rp.500.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp. 195.000,00
Rp. 6.195.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 130.000,00
Rp. 800.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 6.000.000,00
Rp. 13.430.000,00
Rp 4.300.000,00
Rp. 375.000,00
Rp 6.000.000,00
Rp.60 0.000,00

ISSN 2407 - 1072

Kursi goyang
Meja oshin
Tudung saji
Mainan Lampu
Kursi makan

Bln
Jan

Feb

Mart

April

Mei

Juni

Juli

Agst

Sept

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
3
1
3
9
1

Rp. 600.000,00
Rp.350.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 65.000,00
Rp. 4.000.000,00

Rp. 1.800.000,00
Rp. 350.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 585.000,00
Rp. 4.000.000,00
Rp. 18.310.000,00
Rp. 140.500.000,00

Total
Tabel 4.2
JURNAL PENGELUARAN KAS
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
PERIODE 2014
KETERANGAN
DEBIT
KREDIT
KAS
Pembelian bahan baku
Rp. 49.780.000,Rp.49.780.000,Biaya angkut
Rp. 2.160.000,Rp. 2.160.000,Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 232.500,Rp. 232.500,Biaya air
Rp. 60.000,Rp. 60.000,Biaya telepon
Rp. 55.500,Rp. 55.500,Pembelian
Rp. 75.000,Rp. 75.000,perlngkpn.kantor
Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 232.500,Rp. 232.500,Biaya air
Rp. 49.000,Rp. 49.000,Biaya telepon
Rp. 51.000,Rp. 51.000,Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 275.000,Rp. 275.000,Biaya air
Rp. 51.500,Rp. 51.500,Biaya telepon
Rp. 55.000,Rp. 55.000,Biaya iklan
Rp. 150.000,Rp. 150.000,Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 325.000,Rp. 325.000,Biaya air
Rp. 58.500,Rp. 58.500,Biaya telepon
Rp. 56.500,Rp. 56.500,Biaya pmlhrn.kend.
Rp. 100.750,Rp. 100.750,Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 285.000,Rp. 285.000,Biaya air
Rp. 64.800,Rp. 64.800,Biaya telepon
Rp. 57.500,Rp. 57.500,Biaya gudang
Rp. 98.000,Rp. 98.000,Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 300.000,Rp. 300.000,Biaya air
Rp. 51.200,Rp. 51.200,Biaya telepon
Rp. 50.400,Rp. 50.400,Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 300.000,Rp. 300.000,Biaya air
Rp.60.000,Rp.60.000,Biaya telepon
Rp. 60.100,Rp. 60.100,Pembelian
Rp. 100.000,00
Rp. 100.000,00
prlgkpn.kantor
Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 350.000,Rp. 350.000,Biaya air
Rp.65.000,Rp.65.000,Biaya telepon
Rp. 50.000,Rp. 50.000,Biaya pmlhrn.kend
Rp. 169.000
Rp. 169.000
Gaji karyawan
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Biaya listrik
Rp. 320.000,Rp. 320.000,Biaya air
Rp.60.000,Rp.60.000,-

60

Pot.

ISSN 2407 - 1072

Biaya telepon
Gaji karyawan
Biaya listrik
Biaya air
Biaya telepon
Biaya ikalan
Nov
Gaji karyawan
Biaya listrik
Biaya air
Biaya telepon
Biaya gudang
Des
Gaji karyawan
Biaya listrik
Biaya air
Biaya telepon
Biaya prlgkpn.kantor
Biaya pmlhrn. kend
JUMLAH
Sumber: Data diolah
Okt

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
Rp. 55.000,Rp. 2.150.000,Rp. 280.000,Rp.60.000,Rp. 57.000,Rp. 150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.00,Rp.70.000,Rp. 47.000,Rp. 102.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.000,Rp.50.000,Rp. 43.000,Rp. 150.000,Rp. 100.000,Rp.83.559.750,-

Rp. 55.000,Rp. 2.150.000,Rp. 280.000,Rp.60.000,Rp. 57.000,Rp. 150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.000,Rp.70.000,Rp. 47.000,Rp. 100.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.000,Rp.50.000,Rp. 43.000,Rp. 150.000,Rp. 100.000,Rp.83.559.750,-

1. Tahap Pencatatan

4.2 Pembahasan
Dari ketidaksesuaian penyajian laporan

1) Transaksi

keuangan PK. Meubel Rotan Manau Indah

Eksternal)

(Transaksi

internal

2) Mengumpulkan dan menganalisis bukti

Lubuklinggau, maka berikut ini akan disajikan
siklus akuntansi laporan keuangan yang sesuai

transaksi

dengan SAK ETAP. Langkah-langkah dalam

3) Penjurnala

siklus akuntansi adalah:

Tabel 4.3
Jurnal Umum
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
PERIODE 2014
Bln

Jan

KETERANGAN
Tanah
Bangunan
Peralatan
Kas
Pembelian bahan
baku
Kas
Biaya angkut
Kas
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas

dan

No rek

DEBIT
Rp. 75.000.000
Rp 50.000.000
Rp 5.300.000

KREDIT

Rp 130.300.000
Rp. 49.780.000,Rp.49.780.000,Rp. 2.160.000,Rp. 2.160.000,Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 232.500,Rp. 232.500,Rp. 60.000,Rp. 60.000,Rp. 55.500,Rp. 55.500,-

61

ISSN 2407 - 1072

Feb

Mart

Aprl

Mei

Juni

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

Kas
Penjualan
perlngkpn.kantor
kas
Gaji karyawan
Ka
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Kas
Penjjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Biaya iklan
Kas
Kas
Penjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Biaya pmlhrn.kend.
Kas
Kas
Penjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Biaya gudang
Kas
Kas
Penjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Kas
Penjualan
Biaya telepon

Rp 11.940.000
Rp.11.940.000
Rp. 75.000,Rp. 75.000,Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 232.500,Rp. 232.500,Rp. 49.000,Rp. 49.000,Rp. 51.000,Rp. 51.000,Rp. 20.045.0000
Rp. 20.045.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 275.000,Rp. 275.000,Rp. 51.500,Rp. 51.500,Rp. 55.000,Rp. 55.000,Rp. 150.000,Rp. 150.000,Rp. 8.205.000
Rp.8.205.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 325.000,Rp. 325.000,Rp. 58.500,Rp. 58.500,Rp. 56.500,Rp. 56.500,Rp. 100.750,Rp. 100.750,Rp. 12.330.000
Rp 12.330.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 285.000,Rp. 285.000,Rp. 64.800,Rp. 64.800,Rp. 57.500,Rp. 57.500,Rp. 98.000,Rp. 98.000,Rp 6.395.000
Rp 6.395.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.000,Rp. 300.000,Rp. 51.200,Rp. 51.200,Rp 11.850.000
Rp 11.850.000
Rp. 50.400,-

62

ISSN 2407 - 1072

Juli

Agst

Sept

Okt

Nov

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

Kas
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
prlgkpn.kantor
kas
Kas
Penjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Biaya pmlhrn.kend
Kas
Kas
Penjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Kas
Penjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Biaya ikalan
Kas
Kas
Penjualan
Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Biaya gudang
Kas
Kas
Penjualan

Rp. 50.400,Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.000,Rp. 300.000,Rp.60.000,Rp.60.000,Rp. 60.100,Rp. 60.100,Rp. 100.000,00
Rp. 100.000,00
Rp 7.250.000
Rp 7.250.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 350.000,Rp. 350.000,Rp.65.000,Rp.65.000,Rp. 50.000,Rp. 50.000,Rp. 169.000
Rp. 169.000
Rp 11.295.000
Rp 12.295.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 320.000,Rp. 320.000,Rp.60.000,Rp.60.000,Rp. 55.000,Rp. 55.000,Rp 13.240.000
Rp 13.240.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 280.000,Rp. 280.000,Rp.60.000,Rp.60.000,Rp. 57.000,Rp. 57.000,Rp. 150.000,Rp. 150.000,Rp 6.195.000
Rp. 6.195.000
Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.00,Rp. 300.000,Rp.70.000,Rp.70.000,Rp. 47.000,Rp. 47.000,Rp. 102.000,Rp. 100.000,Rp 13.430.000
Rp 13.430.000

63

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

Des

Gaji karyawan
Kas
Biaya listrik
Kas
Biaya air
Kas
Biaya telepon
Kas
Biaya
prlgkpn.kantor
Kas
Biaya pmlhrn.
Kend
Kas
kas
penjualan
JUMLAH
Sumber: Data diolah

Rp. 2.150.000,Rp. 2.150.000,Rp. 300.000,Rp. 300.000,Rp.50.000,Rp.50.000,Rp. 43.000,Rp. 43.000,Rp. 150.000,Rp. 150.000,Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp 18.310.000
Rp. 354.570.750

PK. Meubel Rotan Manau Indah
Lubuklinggau karena tergolong perusahaan
dagang, maka ada rekening-rekening khusus
yang terdapat dalam pencatatan transaksi,
yaitu:
a. Penjualan
b. Pembelian
c. Biaya Angkut Pembelian
d. Persediaan Barang Dagang.

Rp 18.310.000
Rp. 354.570.750

2. Tahap pengklasifikasian
Yaitu Buku Besar dan Pemindahbukuan
Pada tahap ini jurnal dikelompokkan dan
diklasifikasikan sesuai dengan akunnya
masing-masing
sesuai
dengan
urutan
transaksi, seperti contoh untuk akun Kas di
Bank, dan Persediaan Barang Dagangan di
bawah.ini.

Tabel 4.4
Buku Besar
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
PERIODE 2014

Kas Di Bank
1/2014 Saldo

15.995.000
Saldo

Total Jumlah

Total Jumlah

15.995.000

15.995.000
15.995.000

Persediaan Barang Dagang
1/2014 Saldo

43.600.000
Saldo

Total Jumlah

Total Jumlah

43.600.000

64

43.600.000
43.600.000

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

3. Tahap Pengikhtisaran
Menyusun Neraca Saldo
Tabel 4.5
NERACA SALDO
PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
TAHUN 2014

Nama Akun

Kas
Kas di bank
Persedian brg dgann
Perlengkapan kantor
Tanah
Gedung
Akm.pnystn gedung
Peralatan
Akum pnysutan peralatan
Modal usaha
Penjualan
Pembelian

Debet
Rp 125.229.250
Rp.15.995.000
Rp.43.600.000
Rp 325.000
Rp.75.000.000
Rp. 50.000.000

Kredit

Rp 5.000.000
Rp.5.300.000

B.angkut
B.gaji
B.listrik
B.air
B.telepon
B.iklan

Rp 49.780.000
Rp. 2.160.000
Rp 25.800.000
Rp.3.500.000
Rp. 700.000
Rp 638.000
Rp 300.000
Rp 369.750
Rp 198.000

Jumlah

Rp 398.850.000

Rp 530.000
Rp 252.820.000
Rp 140.500.000

Rp 398.850.000

Sumber: Data diolah

c. Besarnya penyusustan bangunan dan
peralatan sebesar 10%
Berdasarkan penyesuaian yang ada
tersebut maka dibuat jurnal penyesuaian
sebagai berikut:

4. Jurnal Penyesuaian
Penyesuaian yang diada di PK.Meubel
Rotan Manau Indah Lubuklinggau adalah:
a. Persediaan barang dagangan per 31
Desember 2014 sebesar Rp 48.300.000,b. Gaji pegawai yang masih harus dibayar
sebesar Rp 2.150.000,00

Tabel 4.6
Tanggal
31 Des
2014

PK MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
AYAT JURNAL PENYESUAIAN ( ADJUSTMENT )
Keterangan
No.rek
Debet
Kredit
Harga pokok penjualan
Rp 43.600.000
Persediaan brg dagangan awal
Rp. 43.600.000
Persediaan barang dagangan akhir
Harga pokok penjualan
Rp 48.300.000
Rp 48.300.000,Biaya gaji
Rp 2.150.000
Utang gaji
Rp 2.150.000
b.penyusutan bangunan
Rp 5.000.000
akum pnyusutan bangunan
Rp 5.000.000
b.penyusutan peralatan
Rp 530.000,akm.penyusutan peralatan
Rp 530.000,-

Rp. 99.580.000

Total jumlah
65

Rp. 99.580.000

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

ISSN 2407 - 1072

Sumber: Data diolah

5. Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Tabel 4.7
PK. MEUBEL ROTAN MANAU INDAH LUBUKLINGGAU
JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSMENT)
TAHUN 2014

Tanggal
2014
Des

No.
Rek

Keterangan

31 Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Dagangan
(Untuk memindahkan persedian
awal ke rek. HPP)

Jumlah
Debet
Rp 43.600.000

31 Harga Pokok Penjualan
Pembelian
(Untuk memindahan saldo rek.
pembelian ke rek, HPP)

Rp 49.780.000

31 Harga Pokok Penjualan
Biaya Angkut Pembelian
(Untuk memindahkan rek. Biaya
pembelian ke rek. HPP)

Rp

31 Persediaan Barang Dagang
Harga Pokok Penjualan
(untuk mencatat saldo
persediaan akhir)

Rp 48.300.000

31 Biaya Gaji Pegawai
Utang Gaji
(Untuk membayar gaji pegawai)
Total Jumlah

Rp

Rp

43.600.000

Rp

49.780.000

Rp

2.160.000

Rp

48.300.000

Rp

2.150.000

2.160.000

2.150.000

Rp 145.990.000

Sumber: Data yang telah diolah
tahun 2015

6. Tahap Pelaporan Keuangan
1) Menyusun Laporan Keuangan
Komponen laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP meliputi:

66

Kredit

Rp 145.990.000

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

ISSN 2407 - 1072

a. Laporan Laba Rugi
PK. MEUBEL MANAU ROTAN INDAH LUBUKLINGGAU
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
Keterangan
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor

Rp
Rp
Rp

Jumlah
140.500.000
47.240.000
93.260.000

Beban Operasi:
Biaya Gaji karyawan
Biaya Listrik
Biaya Air
Biaya Telepon
Biaya Iklan
Biaya Pemeliharaan Kendaraan
Biaya Gedung
Total Beban Operasi
Laba Bersih

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

27.950.000
3.500.000
700.000
638.000
300.000
369.750
198.000
33.655.750
59.604.250

Sumber: Data Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau

b. Laporan Perubahan Ekuitas
PK. MEUBEL MANAU ROTAN INDAH LUBUKLINGGAU
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember 2014
Jumlah
Modal Awal 1 Januari
Ditambah:
Laba Usaha
Prive

Rp
Rp

Rp

252.865.000

Rp
Rp

59.604.250
312.469.250

59.604.250
-

Modal Akhir, 31 Desember
Sumber: Data Diolah tahun 2015

67

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017

c. Neraca
PK. MEUBEL MANAU ROTAN INDAH LUBUKLINGGAU
NERACA
Per 31 Desember 2014
Jumlah
AKTIVA
Aktiva Lancar:
Kas
Kas Bank
Persediaan Barang Dagangan
Perlengkapan Kantor
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Tanah
Bangunan
Akm.pnystn bngn
Peralatan
Akm.pnystn peralatan
Total Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA TETAP
PASIVA:
KEWAJIBAN:
Hutang Usaha
MODAL:
Modal Usaha
Laba Tahun Berjalan
Total Modal
TOTAL PASIVA

Rp 125.229.250
Rp 15.995.000
Rp 48.300.000
Rp
325.000
Rp 189.849.250
Rp 75.000.000
Rp 50.000.000
( Rp. 5.000.000)
Rp 5.300.000
( Rp 530.000)
Rp 124.770.000
Rp 314.619.250

Rp

2.150.000

Rp 252.865.000
Rp 59.604.250
Rp 312.469.250
Rp 314.619.250

Sumber: Data Meubel Rotan Manau Indah Lubuklinggau

5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan,
bahwasannya setelah diterapkannya SAK
ETAP pada laporan keuangan PK Meubel
Rotan Manau Indah Lubuklinggau bentuk
lapooran keuangan yang disaikan menjadi
lebih relevan, handal dan terpercaya, ditinjau
dari segi pelaporannya yang menjadi lebih
baik dan mudah dimengerti oleh pengguna
laporan keuangan.

5.2 Saran
Saran yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam penyajian laporan
keuangan yang disajikan berdasrkan SAK
ETAP
1. Sebaiknya PK. Meubel Rotan Manau
Indah Lubuklinggau sudah menyajikan
laporan keuangan sesuai dengan siklus
akuntansi yang sesuai dengan SAK
ETAP.
2. Perusahaan sebaiknya memperkerjakan
karyawan dibidang akuntansi yang
memadai agar penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang ada. Perusahaan sebaiknya
68

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 3, No. 2 , Juli – Desember 2017
Kasmir.,2012. AnalisisLaporan Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.

meningkatkan kesadaran akan pentingnya
laporan keuangan bagi penilaian kinerja
mereka.

Sofyan Syafri Harahap. 2010. Analisis Kritis
atas Laporan Keuangan.Jakarta:
Rajawali Pers.

DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan
Standar Akuntansi Keuangan.
Irham

Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Cetakan ke X. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Fahmi. 2012. Analisis Kinerja
Keuangan. Panduan Bagi Akademisi,
Manajer, dan Invsetor untuk Menilai
dan Menganalis Bisnis dari Aspek
keuangan. Bandung: Alfabeta.

Yusi

69

Syahirman. Idris Umiyati. 2009.
Metodelogi
Penelitian
IlmuSosial.Pendekatan
Kuantitatif:
Citrabooks
Indonesia.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN YANG TEPATGUNA MENINGKATKAN PANGSA PASAR PADA PERUSAHAAN ROLL KARET UD. SARI ARGO MANDIRI MALANG

6 98 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENERAPAN PUTUSAN REHABILITASI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGUNA NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN NO : 130/Pid.B/2011/PN.LW)

7 91 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78