Ekspresi Gen Hoxa 10 Jaringan Endometrium Penderita Endometriosis Yang Infertil
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infertilitas
adalah
keadaan
dimana
pasangan
yang
belum
mempunyai anak walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa
menggunakan
alat
kontrasepsi
dalam
kurun
waktu
satu
tahun.
Endometriosis merupakan salah satu penyebab infertilitas. Endometriosis
adalah implan jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma) abnormal mirip
endometrium (endometrium like tissue) yang tumbuh di sisi luar kavum
uterus, dan memicu reaksi peradangan menahun.1
Endometriosis sudah diketahui sejak masa lampau yaitu 1600 SM.
Publikasi lengkap yang pertama dibuat oleh Sampson pada tahun 1921.
Namun demikian hingga kini patogenesis endometriosis belum diketahui
secara pasti sehingga penatalaksanaan endometriosis masih belum
maksimal. Penanganan endometriosis yang baik memerlukan diagnosis
yang tepat. Perlu penelitian molekular untuk menjelaskan hal ini. 2
Sel endometrium normal diketahui berbeda dengan jaringan
endometrium ektopik. Dari berbagai teori yang mendasari endometriosis,
seluruhnya mengarah pada keadaan kadar estrogen yang meningkat dan
penurunan progesteron pada mekanisme molekular down regulasi
ekspresi gen HOXA10. Namun, terdapat kontroversi penelitian di mana
penelitian Wei et al (2009) pada manusia menunjukkan bahwa gen
HOXA10 down regulasi pada fase mid sekretori pada endometrium pasien
14
Universitas Sumatera Utara
dengan
endometriosis.
Akan
tetapi,
Burney
et
al
(2007)
tidak
menunjukkan adanya down regulasi.3
Lebih jauh lagi mengenai HOXA10, penelitian menemukan gen ini
juga menjembatani hubungan endometriosis dan infertilitas. Dari berbagai
penelitian ditunjukkan hasil yang kontroversial di mana HOXA10 down
regulasi tetapi pada beberapa penelitian menunjukkan ekspresi level
protein yang normal. Kim et al. (2006) pada babon menunjukkan ekspresi
HOXA10 yang menurun pada endometrium bulan ke 3 dan 6 dan baru
menurun secara signifikan pada bulan ke 12 dan 16. Szczepanska et al.
(2011) menunjukkan penurunan level transkipsi HOXA10 yang signifikan
(p=0,003) tetapi tidak ditemukan penurunan protein HOXA10 yang
signifikan (p=0,074).4,5
Selain itu, diperlukan adanya suatu pemeriksaan dengan teknologi
tinggi untuk skrining endometriosis pada tingkat molekular. Adapun hal ini
untuk melakukan tatalaksana awal dan mencari solusi untuk infertilitas.
Muncul ide pemeriksaan HOXA10 sehingga perlu diketahui apakah
HOXA10 layak menjadi suatu marker. Sebelumnya, perlu juga dipastikan
kontroversi mengenai HOXA10 pada jaringan endometriosis.6
Atas dasar hal-hal tersebut penulis membuat penelitian dengan judul
“Perbedaan ekspresi gen HOXA10 pada jaringan endometrium pasien
endometriosis infertil dibandingkan jaringan endometrium normal, agar
hasilnya dapat dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya
dan menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian
selanjutnya.
15
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, dirumuskan masalah apakah terdapat perbedaan
ekspresi gen HOXA10 pada jaringanendometrium penderita endometriosis
infertildibandingkan dengan endometrium normal?
1.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapatperbedaan ekspresi gen
HOXA10 pada jaringan endometrium penderita endometriosis infertil
dibandingkan dengan endometrium normal.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1
Tujuan umum
Penelitian
ini
bertujuan
untuk mengetahui
perbedaan
ekspresi gen HOXA10 pada jaringan endometrium penderita
endometriosis infertil dibandingkan dengan endometrium
normal.
1.4.2
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian.
2. Untuk
mengetahui
distribusi
stadium
penderita
endometriosis
3. Untuk mengetahui ekspresi gen HOXA10 pada jaringan
endometrium penderita endometriosis dan endometrium
normal
16
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk mengetahui ekspresi gen HOXA10 pada jaringan
endometriosis berdasarkan stadium
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1
Manfaat teoritis
Dapat diketahui bagaimana ekspresi gen HOXA10 pada
jaringan
endometrium
dibandingkan
dengan
penderita
endometriosis
endometrium
normal.
infertil
Sekaligus
diharapkan dapat menjadi dasar pada penelitian selanjutnya
terhadap endometriosis.
1.5.2
Manfaat Metodologis
Dapat diketahui bagaimana pemeriksaan ekspresi gen
HOXA10
pada
jaringan
endometrium
penderita
endometriosis infertil dengan pemeriksaan imunohistokimia.
1.5.3
Manfaat Aplikatif
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperoleh data
tentang bagaimana ekspresi gen HOXA10 pada jaringan
endometrium penderita endometriosis infertil sehingga dapat
menjadi landasan pilihan pemeriksaan dan mendiagnosis
lebih spesifik pada penderita endometriosis.
17
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infertilitas
adalah
keadaan
dimana
pasangan
yang
belum
mempunyai anak walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa
menggunakan
alat
kontrasepsi
dalam
kurun
waktu
satu
tahun.
Endometriosis merupakan salah satu penyebab infertilitas. Endometriosis
adalah implan jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma) abnormal mirip
endometrium (endometrium like tissue) yang tumbuh di sisi luar kavum
uterus, dan memicu reaksi peradangan menahun.1
Endometriosis sudah diketahui sejak masa lampau yaitu 1600 SM.
Publikasi lengkap yang pertama dibuat oleh Sampson pada tahun 1921.
Namun demikian hingga kini patogenesis endometriosis belum diketahui
secara pasti sehingga penatalaksanaan endometriosis masih belum
maksimal. Penanganan endometriosis yang baik memerlukan diagnosis
yang tepat. Perlu penelitian molekular untuk menjelaskan hal ini. 2
Sel endometrium normal diketahui berbeda dengan jaringan
endometrium ektopik. Dari berbagai teori yang mendasari endometriosis,
seluruhnya mengarah pada keadaan kadar estrogen yang meningkat dan
penurunan progesteron pada mekanisme molekular down regulasi
ekspresi gen HOXA10. Namun, terdapat kontroversi penelitian di mana
penelitian Wei et al (2009) pada manusia menunjukkan bahwa gen
HOXA10 down regulasi pada fase mid sekretori pada endometrium pasien
14
Universitas Sumatera Utara
dengan
endometriosis.
Akan
tetapi,
Burney
et
al
(2007)
tidak
menunjukkan adanya down regulasi.3
Lebih jauh lagi mengenai HOXA10, penelitian menemukan gen ini
juga menjembatani hubungan endometriosis dan infertilitas. Dari berbagai
penelitian ditunjukkan hasil yang kontroversial di mana HOXA10 down
regulasi tetapi pada beberapa penelitian menunjukkan ekspresi level
protein yang normal. Kim et al. (2006) pada babon menunjukkan ekspresi
HOXA10 yang menurun pada endometrium bulan ke 3 dan 6 dan baru
menurun secara signifikan pada bulan ke 12 dan 16. Szczepanska et al.
(2011) menunjukkan penurunan level transkipsi HOXA10 yang signifikan
(p=0,003) tetapi tidak ditemukan penurunan protein HOXA10 yang
signifikan (p=0,074).4,5
Selain itu, diperlukan adanya suatu pemeriksaan dengan teknologi
tinggi untuk skrining endometriosis pada tingkat molekular. Adapun hal ini
untuk melakukan tatalaksana awal dan mencari solusi untuk infertilitas.
Muncul ide pemeriksaan HOXA10 sehingga perlu diketahui apakah
HOXA10 layak menjadi suatu marker. Sebelumnya, perlu juga dipastikan
kontroversi mengenai HOXA10 pada jaringan endometriosis.6
Atas dasar hal-hal tersebut penulis membuat penelitian dengan judul
“Perbedaan ekspresi gen HOXA10 pada jaringan endometrium pasien
endometriosis infertil dibandingkan jaringan endometrium normal, agar
hasilnya dapat dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya
dan menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian
selanjutnya.
15
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, dirumuskan masalah apakah terdapat perbedaan
ekspresi gen HOXA10 pada jaringanendometrium penderita endometriosis
infertildibandingkan dengan endometrium normal?
1.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapatperbedaan ekspresi gen
HOXA10 pada jaringan endometrium penderita endometriosis infertil
dibandingkan dengan endometrium normal.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1
Tujuan umum
Penelitian
ini
bertujuan
untuk mengetahui
perbedaan
ekspresi gen HOXA10 pada jaringan endometrium penderita
endometriosis infertil dibandingkan dengan endometrium
normal.
1.4.2
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian.
2. Untuk
mengetahui
distribusi
stadium
penderita
endometriosis
3. Untuk mengetahui ekspresi gen HOXA10 pada jaringan
endometrium penderita endometriosis dan endometrium
normal
16
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk mengetahui ekspresi gen HOXA10 pada jaringan
endometriosis berdasarkan stadium
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1
Manfaat teoritis
Dapat diketahui bagaimana ekspresi gen HOXA10 pada
jaringan
endometrium
dibandingkan
dengan
penderita
endometriosis
endometrium
normal.
infertil
Sekaligus
diharapkan dapat menjadi dasar pada penelitian selanjutnya
terhadap endometriosis.
1.5.2
Manfaat Metodologis
Dapat diketahui bagaimana pemeriksaan ekspresi gen
HOXA10
pada
jaringan
endometrium
penderita
endometriosis infertil dengan pemeriksaan imunohistokimia.
1.5.3
Manfaat Aplikatif
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperoleh data
tentang bagaimana ekspresi gen HOXA10 pada jaringan
endometrium penderita endometriosis infertil sehingga dapat
menjadi landasan pilihan pemeriksaan dan mendiagnosis
lebih spesifik pada penderita endometriosis.
17
Universitas Sumatera Utara