PERANCANGAN STRATEGI KREATIF RE BRANDING SOLOPUCCINO COFFEE N TEA SURAKARTA

(1)

commit to user

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN

STRATEGI KREATIF

RE-BRANDING

SOLOPUCCINO COFFEE N TEA

SURAKARTA

HALAMAN JUDUL

Diajukan Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun Oleh :

RENNY ARDHIANI HENDRY C 0703030

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

LEMBAR PERSETUJUAN

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul :

PERANCANGAN STRATEGI KREATIF RE-BRANDING SOLOPUCCINO COFFEE N TEA

SURAKARTA

Telah disetujui dan diperhatikan di hadapan Tim Penguji TA Pada tanggal : 19 Mei 2011

Menyetujui

Pembimbing I

Jazuli Abdin Munib S.Sn NIP. 19750516 200212 1 001

Pembimbing II

Hermansyah Muttaqin S.Sn NIP. 19711115 200604 1 001

Koordinator TA

Arief Iman Santosa, S.Sn 19790327 20051 1 002


(3)

commit to user iii

PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

Disahkan setelah melalui proses Pengujian dalam siding Tugas Akhir Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari : Kamis, 19 Mei 2011

1. Ketua Sidang Tugas Akhir :

Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M.Sn (………..)

NIP 19510713 198203 1 001

2. Sekretaris Sidang Tugas Akhir :

Ercilia Rini Octavia, S.Sn (………..)

NIP 19801011 20081 2 001

3. Pembimbing Tugas Akhir I :

Jazuli Abdin Munib, S.Sn (………..)

NIP 19750516 200212 1001

4. Pembimbing Tugas Akhir II :

Hermansyah Muttaqin , S.Sn (………..)

NIP 19711115 200604 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

(Drs. Sudarno, MA)

NIP. 19530314 198506 1 001

Ketua Progam S1 Desain Komunikasi Visual

(Drs. Edi Wahyono H, M.Sn) NIP. 19510713 198203 1001


(4)

commit to user

PERSEMBAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk : Kedua orang tuaku


(5)

commit to user v

MOTTO

HALAMAN MOTTO

“Melukis kekuatan lewat masalah,

mempesona karena memaafkan,


(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdullilah pada Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir yang disusun guna memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana seni rupa jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan judul “Perancangan Strategi Kreatif Re-Branding Solopucinno Coffee n Tea di Surakarta”.

Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Pengantar Karya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Hal ini berawal dari keterbatasan ilmu dan kemampuan yang ada. Untuk itu dengan ikhlas, terbuka dan rendah hati, penulis menerima kritik dan saran- saran dari berbagai pihak demi kebaikan dan kesempurnaan tugas laporan ini.

Dengan terlaksananya Tugas Akhir ini, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih sedalam- dalamnya atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan Karya Tugas Akhir :

1. Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi

Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

2. Jazuli Abdin Munib, S.Sn selaku Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingannya.

3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingannya.


(7)

commit to user vii

Akhirnya kepada semua pihak, penulis banyak mengucapkan terima kasih, semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan ridho dari Allah SWT. Semoga Pengantar Karya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang sebesar- besarnya terutama bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian.

Surakarta, Mei 2011 Penulis

Renny Ardhiani Hendry C0703030


(8)

commit to user viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

D. Target Visual/ Karya ... 3

E. Target Market dan Target Audience ... 5

F. Metode Pengumpulan Data ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

A. Strategi Kreatif Periklanan ... 7

B. Tinjauan Tentang Branding ... 8

C. Tinjauan tentang Re-Branding ... 12

D. Desain ... 17


(9)

commit to user ix

F. Teh ... 35

BAB III IDENTIFIKASI DATA ... 38

A. Identifikasi Solopuccino Coffee n Tea ... 38

B. Kompetitor ... 40

C. Analisis SWOT ... 43

D. Positioning ... 45

E. USP (Unique Selling Preposition) ... 45

BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN ... 47

A. Metode Perancangan ... 47

B. Konsep Kreatif ... 48

C. Standar Visual ... 52

D. Pemilihan media dan Media placement ... 57

E. Prediksi Biaya ... 62

BAB V VISUALISASI KARYA ... 65

BAB VI PENUTUP ... 88

A. Simpulan ... 88

B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis SWOT ... 44 Tabel 2. Prediksi Biaya ... 63


(11)

commit to user xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar logo Kopi Solo Espresso Bar... 40 Gambar 2. Gambar logo Rocketz Life Coffee ... 42


(12)

commit to user xii

PERANCANGAN

STRATEGI KREATIF

RE-BRANDING

SOLOPUCCINO COFFEE N TEA

SURAKARTA

Renny Ardhiani Hendry¹

Jazuli Abdin Munib,S.Sn.² Hermansyah Muttaqin,S.Sn.²

ABSTRAK

Renny Ardhiani Hendry, 2011. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Strategi Kreatif Re-branding Solopucinno Coffee n Tea di Surakarta. Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana merancang strategi kreatif re-branding Solopucinno Coffee n Tea serta media yang diperlukan untuk mendukung kegiatan re-branding tersebut. Solopucinno Coffee n Tea terletak di daerah Gremet Manahan Solo. Karena lemahnya visual branding Solopucinno Coffee n Tea serta persaingan pasar yang semakin kompetitif mengakibatkan menurunnya loyalitas konsumen. Oleh karena itu perlu dibuat suatu perancangan strategi kreatif sebagai upaya untuk memperkenalkan identitas visual (visual identity) yang baru dari Solopucinno Coffee n Tea sehingga dapat membedakannya dengan competitor. Perancangan strategi kreatif re-branding

Solopucinno Coffee n Tea dengan cara menguatkan image Solopucinno Coffee n

Tea yang simple dan menampilkan produk- produk unggulan dari Solopucinno Coffee n Tea. Pada tahap ini diciptakan sebuah nilai tambah atas suatu produk, baik berupa keunggulan fungsional maupun citra dan makna simbolis. Perancangan logo baru, perancangan identitas visual (visual identity), perancangan signage, serta media komunikasi visual diharapkan dapat berjalan efektif serta mampu meningkatkan loyalitas konsumen.

_________________________________

1. Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM C0703030

2. Dosen Pembimbing I


(13)

commit to user xiii

SCHEME OF

CREATIVE STRATEGY RE-BRANDING

SOLOPUCINNO COFFEE N TEA

SURAKARTA

ABSTRACT

Renny Ardhiani Hendry¹

Jazuli Abdin Munib,S.Sn.² Hermansyah Muttaqin,S.Sn.²

Renny Ardhiani Hendry. 2011. The Introduction to this Final Report is Creative Strategy Re-branding Solopucinno Coffee n Tea in Surakarta. As for problems studied is how designing creative strategy of re-branding Solopucinno Coffee n Tea and media needed to supports activity of re-branding Solopucinno Coffee n Tea located in Gremet Manahn Solo. Because of low visual branding at Solopucinno Coffee n Tea and the increasing market emulation are resulting in the lowering of consumer loyalty. Therefore it needs to make a scheme of creative strategy as effort to introduce visual of identity new from Solopucinno Coffee n Tea causing can differentiate it with competitor. Scheme of creative strategy of re-branding made for Solopucinno Coffee n Tea are by strengthening simple and showing superior product Solopucinno Coffee n Tea. At this phase, added value is created for a product, either in the form of functional excellence and also symbolic image and meaning. Re-design logo, scheme of visual of identity, scheme signage, and visual communication media is expected able to run is effective and can increase number of consumer loyalty.

____________________________________

1 Majors Coed Deskomvis, Faculty of Letter and Fine Arts UNS with student number C0703030 2 Jazuli Abdin Munib. S.Sn, as first guider lecture


(14)

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Menikmati secangkir kopi bukan merupakan hal baru di tanah air kita, mengingat Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar keempat di dunia. Saat ini kebiasaan minum kopi telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, dan para penikmat kopi tanah air kini mulai mengikuti tren meminum kopi ala mancanegara.

Tradisi menikmati kopi diadopsi dari beberapa negara di Benua Eropa, seperti Inggris dan Italia. Kopi selain menjadi salah satu minuman favorit masyarakat karena rasanya yang nikmat, ternyata kopi juga mengandung antioksidan yang tinggi. Hal tersebut memberikan peluang bisnis khususnya pada orang yang paham tentang kopi dan jeli melihat peluang bisnis yang ada. Mereka

kemudian mulai membuat usaha seperti coffee shop/ kedai kopi yang

diperuntukkan bagi para pecinta kopi untuk menikmati kopi dengan ramuan coffee shop tersebut.

Usaha coffee shop ini memang menjanjikan sehingga tidak heran jika usaha ini sekarang sudah menjamur. Masing- masing usaha mempunyai strategi sendiri- sendiri dalam menarik calon konsumennya. Coffee shop yang dulunya hanya dinikmati untuk kalangan elite, kini bisa dinikmati kalangan manapun. Bahkan keberadaannya tak sulit ditemukan.

Solopuccino Coffee n Tea yang terletak di kawasan Manahan ini merupakan salah satu usaha coffee shop yang berada di Solo. Solopuccino Coffee


(15)

commit to user

n Tea selama ini belum banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena lemahnya visual branding Solopuccino Coffee n Tea dan kurangnya promosi yang dilakukan. Image Solopuccino Coffee n Tea di benak masyarakat pun semakin tenggelam di tengah persaingan pasar yang semakin menjamur dan kompetitif sehingga mengakibatkan semakin menurunnya loyalitas konsumen terhadap Solopuccino Coffee n Tea. Melihat kondisi yang demikian, penulis mencoba merancang strategi kreatif re-branding Solopuccino Coffee n Tea sebagai upaya mengikat pelanggan yang sudah ada serta memperkenalkan identitas visual (visual identity) yang baru dari Solopuccino Coffee n Tea yang dapat membedakannya dengan kompetitor. Sehingga keberadaan Solopuccino Coffee n Tea lebih diketahui oleh masyarakat bagi para penikmat kopi Solo dan masyarakat Solo pada umumnya.

Menyadari bahwa cakupan re-branding sangat luas, maka penulis

membatasi masalah pada aspek internal dari strategi branding, berupa logo baru, perancangan identitas visual (visual identity) serta media komunikasi visual untuk mendukung kegiatan re-branding tersebut sesuai dengan bidang akademik Desain Komunikasi Visual.

Oleh karena itu, penulis ingin membuat rancangan re-branding untuk

Solopuccino Coffee n Tea, dengan judul : “PERANCANGAN STRATEGI KREATIF RE- BRANDING SOLOPUCCINO COFFEE N TEA DI SURAKARTA.


(16)

commit to user

B.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana merancang strategi kreatif re-branding Solopuccino Coffee n Tea?

2. Apa saja media yang digunakan untuk mendukung kegiatan re-branding Solopuccino Coffee n Tea?

C.

Tujuan

Merancang re-branding visual identity Solopuccino Coffee n Tea dengan menguatkan brand image melalui media komunikasi visual.

D.

Target Visual/ Karya

Dalam menentukan target visual, diperlukan adanya pembatasan media yang akan digunakan, yaitu dengan membatasi pada media yang dapat membuat promosi Solopuccino Coffee n Tea ini memiliki daya tarik dan efektif. Untuk itu penulis merencanakan beberapa media antara lain :

1. Logo

2. Stationary a. Kop surat

b. Amplop

c. Kartu nama

3. Id card


(17)

commit to user

5. Nota pemesanan

6. Daftar menu

7. Seragam

8. Kaos

9. Mug

10.Merchandise

a. Pin b. Stiker

c. Mouse pad

11.Kalendar

12.Spanduk

13.Flyer 14.Pamflet 15.Iklan koran 16.Neon box

17.Rontek/ vertikal banner 18.Baliho

19.X- banner 20.Poster Indoor


(18)

commit to user

E.

Target

Market

dan Target

Audience

Target Market dan Audience dari perancangan re-branding Solopuccino Coffee n Tea adalah dengan data sebagai berikut:

1.Demografi

Umur : 15 – 55 tahun

Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan

Agama : Semua Agama

Pendidikan : Sekolah menengah keatas s/d Universitas

Sosial Ekonomi : Menengah ke atas

2.Geografis : Masyarakat di wilayah karesidenan Surakarta

3. Psikografis : Para mahasiswa dan eksekutif muda yang memiliki ketertarikan untuk menikmati secangkir kopi di tempat yang nyaman, dan mendapatkan suasana baru dalam menikmati kopi.

F.

Metode Pengumpulan Data

Guna mewujudkan validitas data, penulis mengambil cara sebagai berikut :

1. Pengkajian bahan dokumen dan sumber pustaka yang diperoleh lewat

penelitian kepustakaan (library search)

2. Penyebaran angket atau kuisoner yang ditujukan pada masyarakat, khususnya

pada kalangan remaja smu dan mahasiswa, maupun pengunjung kafe atau mall


(19)

commit to user

3. Survey ke tempat yang sedang dijadikan objek penelitian dalam hal ini Solopuccino Coffee n Tea

Data yang diperoleh dari lokasi ataupun dari kepustakaan kemudian diolah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam melakukan proses analisis ini, penulis tetap bergerak di antara komponen analisis dengan pengumpulan datanya masih berlangsung.


(20)

commit to user 7

BAB II

KAJIAN TEORI

A.

Strategi Kreatif Periklanan

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategia, yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Strategi juga bias diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah- daerah tertentu untuk tujuan tertentu.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah (1) ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai; (2) ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam kondisi yang menguntungkan; (3) rencana yang cermat mengenai keinginan untuk mencapai sasaran khusus; (4) tempat yang baik menurut siasat perang. Sedangkan kreatif adalah (1) memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; (2) bersifat (mengandung) daya cipta.

Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru. Kreativitas hampir selalu digunakan dalam periklanan dalam memberikan informasi, membujuk, mengingatkan nilai, dan dapat „meledakkan‟ periklanan.

Kreativitas dalam periklanan (multi media) merupakan proses yang meliputi beberapa tahap. Graham Wallas membagi proses kreativitas tersebut menjadi empat tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi, dan revisi. Sumber variasi informasi tersedia untuk membantu spesialis kreatif untuk menentukan tema kampanye, appeal, atau gaya eksekusi. Pada tahap preparasi


(21)

commit to user

informasi latar belakang yang diperlukan dikumpulkan untuk memecahkan masalah lewat studi dan penelitian. Tahap inkubasi mengambil langkah untuk mengembangkan ide kreatif tersebut. Tahap iluminasi melihat cahaya terang dari penyelesaian tersebut.akhirnyatahap verifikasi dan revisi melihat kembali dan menyempurnakan ide serta memilih diantara ide kreatif tersebut yang terbaik. (M. Suyanto, 2004: 105).

Stategi kreatif mempunyai beberapa arti tergantung siapa yang melihatnya. Seorang pengiklan biasanya akan berfikir bahwa strategi kreatif merupakan orientasi pamasaran yang diberikan kepada orang- orang kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu iklan. Sedangkan bagi orang- orang kreatif, strategi kreatif dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran, ke dalam suatu posisi tertentu di dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan

B.

Tinjauan Tentang

Branding

Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran kerena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Merek sering diinterprestasikan secara berbeda- beda, diantaranya sebagai logo, instrument legal (hak kepemilkan), perusahaan, shorthand notation, risk reducer, positioning, kepribadian, rangkaian nilai, visi, penembahan nilai, identitas, citra,relasi, dan envolving emtity.(Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dadi Adriana, 2008: 347)

Merek menurut Kamus Besar Indonesia adalah tanda yang dikenalkan oleh pengusaha (pabrik atau produsen) pada barang- barang yang dihasilkan sebagi


(22)

commit to user

tanda pengenal. Terjemahan kata brand dalambahasa Indonesia adalah “merek”. Kata branding yang mengacu pada proses penciptaan suatu brand diterjemahkan

menjadi “proses penciptaan merek”. (Ike Janita Dewi, Ph. D, 2009: 1)

Pada era persaingan sekarang ini, arti sebuah brand menjadi sangat penting. Selain sebagai pembeda dan identitas sebuah produk ditengah- tengah lautan produk sejenis, sebuah brand mempunyai makna psikologis dan simbolis yang istimewa dimata konsumen. Brand yang kuat lahir dari persepsi konsumen atas produk yang mempunyai keunggulan fungsi (functional brand), menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand)

Pada hakikatnya, branding berlaku untuk segala jenis produk (barang, jasa, pengecer, bisnis online, orang, organisasi, tempat, dan gagasan), yaitu dengan cara memberikan nama pada produk dan menyertakan makna atau arti khusus menyangkut apa yang membedakannya dari produk- produk pesaing.

1. Prinsip Dasar Branding

Pada dasarnya branding adalah penciptaan nilai tambah atas suatu produk. Nilai tambah baik yang berupa keunggulan fungsional maupun citra dan makna simbolis pada prinsipnya diciptakan dengan mencocokkan suatu produk dengan hal-hal yang dianggap paling menarik dan relevan bagi konsumen sasaran. (Ike Janita Dewi, Ph.D, 2009)

Konsumen bersedia membayar harga premium untuk suatu brand jika

konsumen mempunyai persepsi yang cukup konsisten bahwa brand itu

mempunyai nilai tambah dalam hal kualitas produk yang dikandungnya (perceived values) dan makna simbolis (brand association) dan citra produk yang dikomunikasikannya kepada publik. Asosiasi dan makna simbolis yang


(23)

commit to user

dikandung suatu brand sangat berarti bagi konsumen. Jadi suatu brand dinilai lebih bukan karena fungsi utilatariannya tetapi karena makna simbolik yang dikandungnya.

2. Konsep Dasar Branding

Sebuah brand dapat dibangun menggunakan konsep functional,

experiential, atau image brands. Pemilihan sebuah branding conceps dipengaruhi oleh asumsi produsen atas tiga faktor, yaitu jenis produk itu sendiri, intensitas persaingan dan tentang bagaimana konsumen memilih dan mengkonsumsi suatu produk. Asumsi tentang intensitas persaingan juga mengarahkan produsen untuk

memilih sesuatu konsep branding tertentu. Produsen menganggap bahwa

persaingan tidak terlalu ketat untuk produk yang dihasilkannya akan cenderung memilih functional brand dan memposisikan produknya sebagai produk yang akan memberikan kegunaan fungsional tertinggi atau menawarkan harga termurah. Sebaliknya jika intensitas persaingan suatu industri dianggap sangat intensif maka produsen cenderung melakukan experiental branding ataupun image branding.

a. Functional brand

Produsen memilih konsep branding ini dengan latar belakang asumsi bahwa konsumen membeli dan mengkonsimsi suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan fungsional dan memilih produk yang memberikan utilitas maksimum.

Konsep fungsional branding ini dijiwai oleh filosofi pemasaran tradisional bahwa konsumen adalah pemroses informasi yang rasional. Fitur dan manfaat (features and benefits/ F/B) dan berbagai informasi yang


(24)

commit to user

kemudian menimbang masing- masing fitur dan manfaat, menilai

keberadaan fitur dan manfaat itu dimasing- masing brand,

membandingkannya dengan suatu standar tertentu, menghitung semua input tadi. Strategi branding yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan diferensiasi atau pembedaan dengan data produk pesaing melalui dua cara, menawarkan kinerja superior atau harga yang paling rendah untuk standar kinerja yang sama.

b. Experiental brand

Experiental brand dibangun dengan dasar asumsi bahwa diatas kebutuhan pokok konsumen mempunyai keinginan dan hasrat. Jadi selain peduli dengan bagaiman suatu brand dapat melaksanakan fungsinya, konsumen menikamti saat- saat atau pengalaman berinteraksi dengan brand tersebut. Sebuah experiental brand bisa terdiri dari produk fisik tetapi justru dibangun dengan unsur- unsur yang menyertai konsumsi produk ( atau pada aspek lingkungan dan servisnya. Konsumen menikmati produk, lingkungan, dan pelayanan yang digabung untuk menghasilkan pengalaman multi- sensori.

Strategi experiental branding paling tepat diambil oleh produk- produk dalam pariwisata dan hospitaly industry. Jenis iklan dan komunikasi pemasaran lainnya biasanya adalah iklan transformasional, yaitu iklan

yang „mengajak‟ audiens untuk „seakan- akan‟ menikmati suasana dan pengalaman yang dijanjikan.


(25)

commit to user

Suatu image brand dibangun dengan menciptakan image (citra) dari suatu produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena brand ini (dipersepsikan) memancarkan asosiasi dan citra

tertentu. Para perancang image brand berusaha memenuhi hasrat

konsumen untuk menjadi bagian dari kelompok sosial yang lebih besar, dipandang terhormat oleh orang lain, atau untuk mendefinisikan diri menurut citra yang diiinginkan.

C.

Tinjauan tentang

Re-Branding

Fenomena re-branding banyak dijumpai dalam beberapa tahun terakhir, di mana perubahan nama acap kali diyakini sebagai prasyarat utama transformasi citra organisasi. Pemicu perubahan nama dapat bermacam- macam, di antaranya karena perkembangan teknologi (nama lama dianggap sudah „usang‟ dan tidak lagi relevan), cakupan bisnis saat ini terlalu sempit, retrukturisasi organisasi, merger dan de-merger, serta organisasi dan aktivitasnya.

Secara teoritis ada tiga kriteria pokok yang wajib dipenuhi dalam setiap upaya rebranding. Pertama, re-branding tidak dapat digunakan sekedar sebagai

„kosmetik‟ untuk menutupi krisis reputasi, cacat produk/ jasa, skandal, dan

sejenisnya, tanpa dibarengi perubahan fundamental pada aspek kunci yang melandasi perlunya perubahan merk. Kedua, nama baru yang dipilih harus diseleksi secara ketat lewat riset dan analisis insentif yang mencakup pula kajian mendalam terhadap global trademark dan kesediaan URL ( Uniform Resource Locators). Ketiga, nama baru tersebut haruslah inoffensive, singkat, gampang


(26)

commit to user

diingat, dan mudah diucapkan di semua negara tempat perusahaan bersangkutan beroperasi. (Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dadi Adriana, 2008: 347)

1. Definisi Re-branding

Pada hakikatnya re-branding berfokus pada upaya mentransformasi citra organisasi dan produk. Pilihan kebijakan re-branding dapat dipilih berdasarkan dua dimensi (perubahan nama dan perubahan nilai /atribut merek) menjadi empat macam, antara lain :

a. Re- interating

Nama dan nilai merek tidak diubah, karena dipandang tetap sesuai dan relevan dengan kebutuhan pelanggan.

b. Re-naming

Nilai fundamental tidak berubah, nama baru diperlukan untuk mengkomunikasikan perubahan struktur kepemilikan atau mengubah persepsi eksternal.

c. Re-defining

Nama merek tetap dipertahankan, hanya saja atribut dasar merek diubah. d. Re-starting

Perubahan fundamental dilakukan terhadap nama dan nilai merk. 2. Motivasi Re-branding

Bentuk spesifik re-branding dapat mencakup perubahan nama dan citra (simbol visual, warna, auditory mnemonics, dan sebagainya) hingga redefinasi stategi dan positioning merk. Secara garis besar motivasi utama perusahaan melakukan re-branding meliputi :


(27)

commit to user

b. Memulihkan citra setelah terjadinya krisis atau skandal c. Bagian dari merger atau akuisisi

d. Bagian dari de-merger atau spin-off

e. Mengharmonisasikan merek di pasar internasioanal f. Merasionalisasi portofolio merek

g. Mendukung arah strategi baru perusahaan 3. Strategi Re-branding

Proses re-branding dapat ditempuh dengan menggabungkan sejumlah

strategi pokok (Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dadi Adriana, 2008: 378) antara lain:

a. Phase- in/ phase- out strategy

Ditempuh melalui dua tahap,dalam proses tahap phase in merek baru masih dilekatkan pada merek saat ini selama periode introduksi tertentu. Setelah melewati periode transisi, merek lama perlahan- lahan dihapus. b. Umbrella branding strategy

Yakni menggunakan merek tunggal sebagai ‟payung‟ bagi hampir semua

lini produk perusahaan di seluruh pasar yang dimasukinya. c. Translucent warning strategy

Yaitu mengingatkan para pelanggan sebelum dan setelah perubahan nama merek actual (biasanya melalui promosi intensif, pajangan dalam toko, dan kemasan produk).

d. Sudden eradication strategy

Yakni secara serta merta mengganti nama merek lama dengan yang baru tanpa periode transisi. Strategi ini cocok dipilih apabila perusahaan


(28)

commit to user

bermaksud segera melepaskan diri dari citra „lama‟. Selain itu,merek

lemah yang tidak berpotensi untuk dijual atau dibangkitkan kembali merupakan kandidat utama bagi strategi ini.

e. Counter- takenover strategy

Yaitu strategi paksa akuisisi yang mengabaikan nama merek sendiri dan menggantikannya dengan nama merek yang diakuisisi.

f. Retrobranding strategy

Yakni beralih kembali ke nama merek lama yang sempat dicampakkan. 4. Perangkap Re-branding

Proses re-branding kerap kali memakan biaya besar dan waktu lama, belum lagi resiko kegagalannya juga besar. Oleh karena itu ada empat perangkap re-branding berikut ini yang harus dihindari :

a. Heritage re-branding trap

Setiap upaya re-branding harus dilandasi pemahaman atas persepsi dan opini konsumen terhadap merek perusahaan (baik yang lama maupun baru). Salah satu aspek krusial dalam warisan cultural dan historis merek perusahaan adalah nasionalitas merek.

b. Globlal re-branding trap

Re-branding yang lebih dikarenakan faktor ikut-ikutan bukan hanya beresiko tinggi dan berbiaya mahal, namun juga counterproductive. Sejumlah perusahaan multinasional, misalnya, memangkas merek lokal dan regionalnya dalam rangka menciptakan citra merek global yang seragam dan menghemat biaya desain, produksi, distribusi, dan promosi. Meskipun strategi ini dapat sukses bagi sebagian perusahaan, namun


(29)

commit to user

belum tentu dapat berhasil bagi perusahaan lain. Prinsip fundamentalnya adalah motif dan tujuan re-branding harus diidentifikasikan secara cermat dan komprehersif.

c. Merger re-branding trap

Merger kerap kali diikuti kampanye re-branding. Biasanya perusahaan hasil merger ingin mempertahankan ekuitas dan nilai merek lamanya dengan menggabungkan kedua nama lama, perusahaan baru berusaha untuk menciptakan persepsi bahwa nama baru tersebut merupakan hasil penggabungan kekuatan dua merek kokoh. Sayangnya, kadangkala strategi ini tidak jalan. Publik biasanya jadi malah binggung.

d. Celebrity re-branding trap

Dalam rangka meremajakan kembali produk atau merek yang sudah loyo, tak jarang perusahaan terpikat untuk memakai selebriti. Gagasan ini sebenarnya bagus, mengingat pamor selebritis berpotensi mengangkat citra merek dan produk,terutama apabila ada keterkaitan erat antara selebriti dan produk yang didukung.

D.

Desain


(30)

commit to user

Desain merupakan sebuah kata dengan banyak makna. Dalam konteks komunikasi visual, desain sudah menjadi bagian dari tim dalam industri komunikasi. Dunia advertising, publikasi majalah dan surat kabar, pemasaran dan public relations, dan yang pasti design juga sudah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh dalam membentuk perilaku suatu masyarakat dan perkembangan ekonominya.

“ Desain adalah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu

dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklan atau pengemasan. Dalam arti lain desain adalah usaha deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur – unsurnya yang membentuk wajah suatu benda” (Nuradi dkk, 1996: 52).

Desain merupakan aturan dari bagian-bagian ke dalam sebuah koherensi yang menyeluruh. Pada umumnya desain diartikan merancang, menciptakan bentuk, yang mengandung kaidah, rasa nilai artistik dari wujud termaksud. Ada pula yang mengartikannya sebagai berikut : Desain adalah rancangan, pola dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusup, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi.

Desainer grafis menggunakan kata (huruf), gambar serta elemen-elemen grafis lain untuk berkomunikasi. Seni mereka merupakan ekspresi verbal-visual. Desainer grafis menjembatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual.

Desainer atas nama klien memberikan informasi, membujuk,

mengingatkan, atau menjual, berupa iklan informatif, iklan persuasif, dan iklan pengingat.


(31)

commit to user

Tanpa memperhatikan tugas yang spesifik, desainer grafis mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan. Pertama, menyampaikan sebuah pesan ke audiens. Kedua, menciptakan desain yang memaksakan atau menyenangkan, yang akan menyempurnakan pesan.

Seperti komunikator yang lain, desainer grafis bekerja membuat pesan yang jelas. Dan seperti setiap seniman yang lain, desainer grafis berkonsentrasi pada estetika. Tercapainya tujuan-tujuan ini bergantung pada seberapa baik desainer mengerti media desain dan masalah desain yang telah dibuat.

2. Struktur Desain

Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Memenuhi maksud / fungsi dan kaidah estetika

b. Sederhana

c. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya

d. Sesuai dengan material yang dipergunakan

3. Elemen-elemen Desain

Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai, sebuah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklan atau pengemasan. Dapat juga diartikan sebagai usaha deskripsi gagasan bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda.

Tata letak atau proses pembuatan lay out, adalah merangkai unsur-unsur

penunjang menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan. Lay


(32)

commit to user

Kaitan lay out dengan proses pembuatan iklan sangatlah erat, karena dalam lay out terdapat elemen-elemen penting yang harus ada sebagai faktor pendukung dalam iklan yang akan dibuat.

Elemen-elemen penting tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tema

Tema atau sering juga disebut judul, merupakan suatu kata atau gambaran yang dicetak tebal dan besar. Kemudian diletakkan di atas teks (naskah) atau bagian lain dalam sebuah iklan

b. Ilustrasi

Dalam berbagai bentuk iklan yang realis, dekoratif, atau humor sekalipun, pada tiap tulisan, gambar, atau foto (hitam putih dan warna) akan selalu menonjolkan sebuah deskripsi yang terkadang eksplisit dan implisit juga, agar penikmat iklan mampu berimajinasi dengan khayalannya sendiri.

c. Keterangan gambar

Pada bagian ini biasanya menggunakan huruf yang kecil, dan ditempatkan di atas atau di bawah dengan tulisan ataupun ilustrasi yang semuanya berfungsi untuk menerangkan gambar dengan jelas.

d. Naskah (teks)

Materi ini berupa pesan utama yang disampaikan kepada penikmat iklan untuk dapat menarik perhatian masyarakat, yang nantinya diharapkan mau membeli produk yang ditawarkan tersebut.

e. Logo

Pada hal ini logo mempunyai fungsi yang cukup penting, karena mewakili dan sebagai simbol perusahaan yang harus ditonjolkan dalam


(33)

commit to user

penyampaian pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal masyarakat, mereka akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa harus ada penawaran lebih lanjut.

4. Aspek-aspek Dalam Desain

Dalam sebuah proses desain yang kita lihat saat ini, perkembangan desain kian lama kian pesat, baik dari segi estetika maupun teknik lay outnya. Apalagi didukung dengan fasilitas yang semakin maju sehingga memudahkan kita untuk bisa bereksperimen lewat karya yang dibuat. Kedua hal di atas tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

Untuk dapat menghasilkan desain yang baik perlu adanya penghayatan seni yang kreatif dan inovatif. Agar dapat memenuhi semua hal tersebut, seorang desainer membutuhkan pengalaman dan juga masukan dari berbagai pihak. Karena tiap orang mempunyai pendapatnya sendiri-sendiri. Sehingga kita harus bisa menerima dengan rendah hati bila desain yang kita buat tidak diterima oleh suatu kelompok tertentu.

Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya desain yang akan dibuat, antara lain :


(34)

commit to user

Sesuai dengan arti dari kamus, proporsi merupakan bagian atau ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur-unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya.

Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan nilai jual.

b. Keseimbangan

Dalam desain, keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna.

Penempatan unsur-unsur pada suatu posisi untuk mentukan keseimbangan, yaitu :

1) Keseimbangan formal atau simetris

Yaitu keseimbangan yang ditentukan oleh penggunaan unsur yang sama pada kedua belah pihak dari garis lurus melalui pusat ruang. 2) Keseimbangan informal atau asimetris

Yaitu unsur-unsur pembentuk seimbang di sekitar pusat.

3) Keseimbangan dengan fokus pusat optik

Yaitu unsur-unsur pembentuk disusun secara seimbang mengikuti titik fokus dan unsur yang akan diletakkan dititik poros harus ditempatkan kira-kira 1/2 x tinggi, sehingga akan tidak rendah namun seimbang.


(35)

commit to user

Kontras adalah perlawanan. Untuk dapat mengenal dan mengerti hal ini, perlu mengetahui kebalikannya. Ukuran sendiri saja adalah netral dan tidak memberi kriteria untuk suatu perbandingan. Unsur besar hanya besar dalam hubungan dengan sesuatu yang lebih kecil.

Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan. Secara garis besar pembagian kontras adalah :

1) Kontras pada ukuran

Yaitu berdasarkan pertimbangan pada penyajian dengan membedakan besar kecilnya bentuk pada ukuran.

2) Kontras pada bentuk

Kontras ini dilakukan dengan memperlihatkan perbedaan dari pengurangan dan penambahan daya volume gambar-gambar yang dibuat berlainan.

3) Kontras pada arah

Yaitu dengan memperlihatkan penggunaan arah, yang dapat menunjukkan arah yang berlawanan sehingga terkesan ekstrim.

4) Kontras pada warna

Kontras ini menampilkan penggunaan warna-warna yang saling bertolak belakang, untuk memberikan tekanan pada bentuk yang ingin disajikan.


(36)

commit to user

Misalnya warna gelap dengan terang, seperti hitam dengan putih, biru dengan kuning, merah dengan krem, dll.

d. Kesatuan

Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan. Kesan tersebut diperoleh dengan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan. Misalnya dengan teknik memberi warna latar belakang, unsur tertutup sebagian, garis-garis atau pinggiran yang menghasilkan pengelompokan.

e. Harmoni

Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk oleh adanya pembuatan lay

out yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus

memperlihatkan efek kesatuan. Misalnya dengan adanya hiasan tambahan pada rancangan desain, atau menggunakan tipografi yang menarik. (M. Suyanto, 2004:57)

5. Komposisi Dalam Desain

a. Garis

Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Alatnya antara lain pensil, ballpoint, pointed brush, keyboard,

mouse, dan sebagainya. Garis dapat juga merupakan potongan di

permukaan yang keras, yang biasa disebut grafir. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak. Selain itu, garis juga disebut sebagai jalur terbuka.


(37)

commit to user

b. Bentuk

Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi (jalur) yang tertutup. Banyak cara melukiskan bentuk pada permukaan dua dimensi. Salah satu caranya adalah dengan garis. Garis dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk yang datar, seperti lingkaran (bola), elips, silinder, piramid, atau kubus.

Bentuk dapat menggambarkan sesuatu yang ingin disampaikan. Misalnya bentuk lingkaran yang menunjukkan kesatuan, segi empat yang menggambarkan kestabilan, piramid terbalik menunjukkan hal yang labil, dll. Bentuk dapat diisi dengan warna, nada, atau tekstur. Bagaimana bentuk tersebut digambar akan menampilkan kualitasnya.

Cara lain menggambarkan bentuk adalah menggunakan warna dan kolase. Daerah warna grey yang dihasilkan dari warna hitam dan putih merupakan bentuk yang tidak dibuat dengan garis. Dengan demikian, warna jelas berbeda dengan garis. Kolase adalah aktivitas memotong dan menempelkan material dengan sedikit berbeda seperti renda, kertas, dan foto pada permukaan dua dimensi termasuk pada halaman elektronik.

c. Warna

Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Empat warna (bukan hitam putih) akan meningkatkan efektivitas dan biaya iklan. Dengan demikian, desain yang dirancang sesuai dengan warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan bersaing dalam periklanan. Warna sulit dikendalikan ketika menampilkannya pada layar multimedia, baik di televisi maupun di web.


(38)

commit to user d. Kontras nilai

Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Hubungan antar satu elemen dengan elemen lain yang berkaitan dengan kecerahan dan kegelapan disebut kontras nilai. Kontras nilai memberikan citra dan persepsi secara rinci. Kita membutuhkan kontras nilai untuk membaca kata atau tulisan pada suatu layar multimedia.

Tulisan pada layar yang mempunyai nilai hampir sama membuat kita kesulitan bahkan tidak bisa membacanya. Gunakan nilai kontras. Misalnya, jika tipe tulisan putih, maka layar berwarna hitam. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda baik visual maupun emosional. Jika rentang kontras sempit maka disebut kontras rendah, jika rentang nilai tinggi disebut kontras tinggi.

e. Tekstur

Tekstur merupakan kualitas permukaan atau papan atau kertas atau halaman elektronik. Di dalam seni, tektur dikategorikan menjadi dua, yaitu tekstur tactile dan tekstur visual. Tekstur tectile adalah nyata, kita dapat merasakan permukaannya tersebut dengan jari kita. Sedangkan tekstur visual adalah ilusi, tekstur tersebut memberikan impresi yang sederhana dari tekstur yang nyata.

Tekstur tactile dapat diciptakan dengan berbagai cara. Kita dapat memotong atau menempel pada tekstur. Kita juga dapat melakukan embossing (sebuah permukaan yang muncul) dengan mengimpresi tekstur


(39)

commit to user

dalam relief. Bisa juga membuat permukaan papan atau kanvas, atau dengan mengecat. Ini biasa disebut impasto.

f. Sinar

Sinar merupakan unsur yang lebih banyak digunakan untuk mengolah foto. Untuk foto yang kurang jelas sinarnya, perlu adanya penambahan komposisi sinar agar sesuai dengan foto yang diharapkan. Penerapan komposisi sinar sangat beraneka ragam, tergantung dari kebutuhan desainer.

g. Tata letak

Elemen-elemen grafik seperti garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, huruf, video, dan audio dari multimedia membuat perbedaan terhadap dampak multimedia maupun biayanya.

Komposisi tata letak merupakan pengaturan elemen desain dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedikit penataan ulang atas elemen-elemen mekanis dalam multimedia dapat meningkatkan kemampuannya menarik perhatian. Misalnya dalam membuat desain brosur, foto-foto akan lebih tepat bila diletakkan di sebelah kiri.

6. Unsur-unsur Pembentuk Desain a. Huruf (tipografi)

Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis, khususnya di bidang desain cetak. Frank Jefkins dalam buku

“Periklanan” berpendapat : “Tipografi adalah seni memilih huruf dari

ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan


(40)

commit to user

sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang

berbeda.”

Ada yang berpendapat bahwa : “Tipografi merupakan representasi visual

dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang

pokok dan efektif”.

Ada juga pendapat bahwa : “Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah obyek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra tanpa kesan secara verbal. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional

dan nilai estetik”.

Huruf diberi nama sesuai dengan nama penemunya. Gromendel membagi huruf-huruf menjadi 5 kelompok :

1) Roman

Sifatnya serius. Kaitnya melengkung.

Contoh: Times New Roman, Century

2) Bodoni

Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus.

Contoh: Bookman Old Style, Book Antiqua


(41)

commit to user Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal.

Contoh: Cowboys 4) Sans Serif

Kesannya ringan, santai. Tanpa kait.

Contoh: Arial 5) Dekoratif

Kesannya feminim, lembut, luwes. Banyak variasinya.

Contoh: Curlz MT, jokerman. b. Ilustrasi

Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang menyertai teks. Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan, yang mana tujuan dari ilustrasi adalah untuk menjelaskan teks. Ilustrasi bisa merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi bisa berfungsi sebagai pengisi ruang kosong dalam sebuah desain. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga menimbulkan rangsangan dan daya tarik pembaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ilustrasi dapat mendukung sebuah makna desain, karena ilustrasi dapat menyampaikan kalimat yang panjang sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik. Sehingga, besar kemungkinan masyarakat akan tertarik untuk memperhatikan iklan, dan


(42)

commit to user

akan dapat mengevaluasi iklan tersebut sesuai dengan pengamatannya sendiri.

Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda, dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang menggunakan tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna. Suatu obyek merupakan tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus sesuai dan letak yang proporsional dengan elemen desain lainnya.

c. Warna

Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah kekuatan daya tarik visual. Batasan watak setiap warna sampai saat ini belum dicapai kesimpulan akhir tentang arti tepatnya.

Kekontrasan warna yang khusus adalah panas dan dingin, cemerlang dan suram, cerah dan redup, saling melengkapi dan saling bertentangan. Setiap pribadi bereaksi secara individual terhadap warna, efek dari suatu warna atau kombinasi yang selalu berlainan.

Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar, satu atau dua warna sudah cukup untuk menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak atau terlalu banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang cetakan tersebut.

Penerapan dalam penggunaan warna mempunyai tujuan pada komunikasi grafis, yaitu :

1) Untuk identifikasi

2) Untuk menarik perhatian


(43)

commit to user

4) Untuk mengembangkan asosiasi

5) Untuk membangun ketahanan minat

6) Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan

E.

Kopi

1. Sejarah kopi

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki, di Inggris dikenal coffee, Prancis menyebutnya cafe, Jerman menjulukinya kaffee, dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Menurut legenda, kopi ditemukan oleh seorang pemuda Arab bernama Kaldi, seorang penggembala kambing. Ia selalu memperhatikan bahwa kambingnya selalu menunjukkan gejala gembira setelah menggigit biji dan daun suatu tanaman hijau. Karena penasaran, ia mencoba biji tanaman tersebut dan merasakan efek semangat serta gembira. Akhirnya penemuan ini menyebar dari mulut ke mulut, sejak itu lahirlah kopi menurut legenda di Arab Bahkan oleh Bethoven menghitung sebanyak 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya

Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia, dimana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi.


(44)

commit to user

Akan tetapi, ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi disana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar.

Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Bahkan, tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk minta cerai.

Di Swedia, konon Raja Gustaff ke II pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya diizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan hanya teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun. Sejak itu orang-orang Swedia berbalik menjadi peminum kopi paling fanatik yang ada di dunia, sehingga sampai sekarang negara-negara Skandinavia kini peminum kopi


(45)

commit to user

tertinggi per kapita di dunia. Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun dibanding dengan di Indonesia yang hanya 0,6 kg per tahun. Begitu bergengsinya minuman kopi ini, hingga Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.


(46)

commit to user

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.

a. Biji kopi Arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.

b. Biji kopi Robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut.Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi


(47)

commit to user

robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

c. Kopi Luwak

Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia. Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jualnya.

3. Jenis-jenis minuman kopi

Berikut adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum kita temui : a. Frappe merupakan espresso yang disajikan dingin.

b. Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.

c. Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.

d. Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun

e. Cafe au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.

f. Caffe macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan


(48)

commit to user

g. Cappuccino merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan

cokelat.

h. Dry cappuccino merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.

i. Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi. j. Kopi Irlandia (irish coffee) merupakan kopi yang dicampur dengan wiski. k. Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi

bersama dengan gula.

l. Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.

m. Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan

penambahan sirup cokelat.

n. Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.

F.

Teh

Semua teh berasal dari satu jenis pohon, yaitu Camellia sinesis. Sebutan untuk teh di masing- masing tempat berbeda. Di Sunda biasa disebut enteh, di China disebut pu erh cha, di Perancis dikenal dengan theler, di Jerman umum disebut teestrauch, di Italia dinamai te, di Portugis dengan cha da India, dan di Inggris biasa disebut tea.

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dengan air panas. Teh juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-


(49)

commit to user

rempah atau tanaman obat lain yang diseduh misalnya, the roseship, camomile, krisan, dan jiagulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.

Teh yang baik dihasilkan dari bagian pucuk daun (pecco) ditambah 2-3 helai daun muda. Pada daun muda tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein, serta asam amino. Senyawa-senyawa inilah yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma, dan rasa teh. Jenis teh yang ada di Indonesia digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Teh Hitam

Teh mudah dikenali di pasaran karena warna hitamnya dan paling banyak dikonsumsi. Dalam prosesnya, teh akan melalui proses frementasi sehingga mengubah warna daun dari hijau menjadi kecoklatan dan dengan proses pengeringan berubahmenjadi hitam.

2. Teh Oolong

Umumnya diproduksi dari tanaman teh yang tumbuh di daerah semi tropis. Prosesnya sama seperti teh hitam, namun proses frementasinya hanyalah sebagian (lebih singkat sekitar 30-70% dan perubahan berlangsung setengah sempurna sehingga masih mengandung sebagian tanin dan beberapa senyawa turunannya) sehingga warna dan aromanya di antara teh hitam dan teh hijau. 3. Teh Hijau

Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi (hampir tidak mengalami proses perubahan kimia). Biasanya pucuk daun diproses langsung dengan panas untuk menghentikan aktivitas enzim sehingga sama seperti daun teh awalnya. Karena itu selain warnanya masih hijau juga masih mengandung tanin yang relatif tinggi.


(50)

commit to user 4. Teh Putih

Merupakan jenis teh terbaik karena untuk mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan utama. Kandungan antioksidannya paling tinggi. Dalam prosesnya, daun teh dibiarkan layu secara alami sehingga warnanya menjadi putih. Mutu teh merupakan kumpulan sifat yang dimiliki sejak masih berupa pucuk teh maupun diperoleh sebagai akibat teknik pengolaha.


(51)

commit to user 38

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A.

Identifikasi Solopuccino Coffee n Tea

1. Awal mula berdiri

Awal mula terbentuknya Solopuccino Coffee n Tea diawali dari pertemanan Tjuk Susilo dan Lies yang kebetulan mempunyai hobi yang sama yaitu travelling. Kondisi emosional yang telah terbina inilah yang akhirnya menghasilkan suatu ide untuk menciptakan produktivitas yang positif. Pada tahun 2008 timbul suatu ide untuk menciptakan suatu bisnis yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman, representatif untuk menenangkan diri, membaca atau mengobrol, hal- hal ringan untuk menikmati secangkir kopi.

Kebiasaan minum kopi secara teratur ternyata juga telah menjadi tradisi keseharian dari setiap anggota tim, sehingga rasa kecintaan terhadap kopi setiap

saat semakin bertambah. Berawal dari sebuah ide untuk membuka sebuah Coffee

Shop, akhirnya mereka bekerjasama dan mempercayakan Bapak Aguston Raharjo sebagai manajer operasional yang kebetulan adalah sahabat dari Ibu Lies.

Solopuccino Coffee n Tea didirikan pada tahun 2008 yang beralamat di Jalan Adisucipto no. 1 Gremet Manahan Solo, Solopuccino Coffee n Tea hadir untuk menciptakan apa yang sebelumnya tidak ada di Kota Solo khususnya sebuah kedai yang menyediakan minuman kopi dengan menawarkan suasana yang nyaman dan tenang seperti di rumah sendiri, serta menjadi tempat setiap


(52)

commit to user

komunitas untuk berkumpul, membuat janji dengan teman, mengadakan rapat, atau memulai pembicaraan dengan orang-orang baru.

Solopuccino Coffee n Tea menyadari bahwa front liners akan banyak berperan dalam setiap keberhasilan store. Front liners yang biasa disebut dengan Barista ( Italia ) merupakan ujung tombak di Soloppuccino. Untuk itu, pemilihan dan training barista secara selektif. Para Barista yang ada di Solopuccino Coffee n Tea diambil dari para mahasiswa hal ini dipilih dikarenakan selain untuk menarik konsumen dari kalangan muda juga untuk memberikan pelajaran positif dan wawasan lebih luas bagi mahasiswa serta menumbuhkan semangat untuk bekerja keras dan lebih mandiri di setiap diri mahasiswa.

2. Produk yang ditawarkan

Produk andalan Solopuccino Coffee n Tea adalah Hot Capuccino,

Chocoffeenut Frape, Belgium Frapucinno ( minuman coklat panas yang coklatnya didatangkan langsung dari Belgia), ada pula Shunshine Puding dan Copa Banana yang menghadirkan rasa asam manis yang menyegarkan. Bagi yang senang menikmati aroma teh, tersedia jasmine tea dan gingger tea yang memberikan sensasi menghangatkan badan dan baik untuk menjaga kesehatan.

Selain minuman, menu makanan andalan yang digemari pengunjung diantaranya adalah nasi goreng Pattaya dengan resep asli dari Thailand, Spaghetty Udang Pedas, Spaghetty Lada Hitam dan Iga Bakar

3. Promosi yang pernah dilakukan

Promosi mereka selama ini seperti memasang mensponsori sebuah pameran foto dengan menyediakan tempat secara gratis selain itu juga mengandalkan word of mouth. Solopuccino Coffee n Tea memberikan pelayanan


(53)

commit to user

yang baik kepada setiap konsumen. Sehingga, diharapkan konsumen yang telah mendapatkan kepuasan tadi akan menyampaikan pesan anjuran kepada orang lain, yang bisa jadi akan melakukan tindakan untuk kembali menikmati suasana dan sajian di Solopuccino Coffee n Tea.

B.

Kompetitor

Berikut merupakan kompetitor dari Soloppuccino Coffee n Tea: 1. Kedai Kopi Solo Espresso Bar

Gambar 1.

Gambar 1. Logo Kedai Kopi Espresso Bar

a. Sejarah berdirinya

Kedai Kopi Espresso Bar (KeiKo) merupakan outlet dan merek dagang yang dimiliki dan dioperasikan oleh Teammates Coffee Indonesia (TMCI). TMCI adalah sebuah perusahaan yang menspesialisasikan keahliannya dibidang manajemen sebuah coffeehouse yang mereka sebut Espresso Bar. Sampai dengan saat ini, TMCI memiliki 7 outlet yang tersebar di Yogyakarta, Solo, Jambi, Malang, Jakarta, dan Surabaya.


(54)

commit to user

1) Kedai Kopi Espresso Bar- Surabaya

Jln. Klampis Jaya 25 C, Surabaya

2) Kedai Kopi Espresso Bar - Malang

Jln. Soekarno Hatta gang Coklat No.10 Malang 3) Kedai Kopi Espresso Bar - Jakarta

Jln. Boulevard Timur NB 1 No. 61 Kelapa Gading Jakarta Utara 4) Kedai Kopi Espresso Bar - Jakal Yogyakarta

Jln. Kaliurang KM 6 Kentungan Yogyakarta 5) Kedai Kopi Espresso Bar - Solo

Jln. Dr.Radjiman No.516a Laweyan

6) Kedai Kopi Espresso Bar - Jambi

Jln. Sumatera (Simpang DB) Kotabaru Puncak Jelutung

7) Kedai Kopi Espresso Bar - Gejayan Yogyakarta

Jln. Bougenville No 01 Gejayan Yogyakarta

b. Menu yang ditawarkan

Menu yang ditawarkan Kedai Kopi Espresso Bar (R) diantaranya adalah Kopi Mandaeling, Swiss Chocolate, Flouting on U, Banana Berry Smothies, Choco Caramel, Tea Rasbery, Tea Blackcurrant, Brownies Lezattio, Choco Toffee. Frothing Choco. Sedangkan untuk menu menu makanan andalan yang digemari pengunjung diantaranya adalah Sapi Lada Hitam dan Brownies Sundae.


(55)

commit to user c. Strategi promosi yang pernah dilakukan

Keiko lebih sering mengadakan promosi melalui ajang nonton bola bareng dan menjalin kontrak eksklusif dengan salah satu brand rokok ternama, selain itu juga melakukan promosi melalui official website mereka.

2. Rocketz Life Coffee

Gambar 2.

Gambar 2. Logo Rocketz Life Coffee

a. Sejarah berdirinya

CV. Rockezt Menjulang Angkasa

atau lebih dikenal dengan

ROCKETZ yang beralamat di jalan Dr.Rajiman 368 Baron, Surakarta berdiri 29 Oktober 2008. Awal mula berdirinya Rocketz adalah sebuah gagasan yang di miliki oleh pemilik Rocketz, yang ingin mengkonsep Rocketz menjadi sebuah coffee shop dengan ciri tersendiri yaitu full life music dengan tag line-nya “More Than Just Enjoying a Cup of Coffee.”

b. Menu yang ditawarkan

Beberapa menu unggulan yang terdapat di Rocketz, seperti Strawberry Dream ini merupakan perpaduan kopi dengan syrup strawberry dan ice


(56)

commit to user

raspberry, dan ice cream coklat. Satu menu unggulan yang harganya

bersaing dengan kopi adalah Coklat D‟Rocketz.

c. Strategi promosi yang pernah dilakukan

Strategi promosi yang pernah dilakukan memasang baliho di tempat yang strategis yang ada di kota Surakarta, seperti di daerah Luwes Loji Wetan dan sekitar jalan Adi Sucipto, Manahan.

C.

Analisis SWOT

Analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat ) dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats), sekaligus sebagai bahan perbandingan dengan kompetitor - kompetitor lainnya. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan.

Untuk mengetahui peluang utama dalam usaha, perlu diketahui terlebih dahulu kekuatan apa yang dimiliki perusahaan untuk dapat bertahan dan sukses. Dan untuk menghadapi segala situasi dan kondisi yang berpengaruh bagi perusahaan terutama yang berhubungan dengan pemasaran, maka perlu diketahui kelemahan yang ada agar dapat mengatasi permasalahan yang timbul.

Berikut ini adalah tabel analisis SWOT untuk perusahaan Solopuccino Coffee n Tea :


(57)

Tabel 1.

Tabel 1. Analisis SWOT

Soloppuccino Kedai Kopi (Keiko) Solo

Rocketz

Strength / Kekuatan  Suasana nyaman dan tenang

 Harga lebih terjangkau

 Menu variatif dengan

menu-menu tambahan baru setiap 2 bulan sekali

 Mempunyai manajemen

yang kuat dan profesional di bidangnya.

 Menghadirkan suasana live

music

Weakness / Kelemahan  Promosi yang minim

 Brand yang belum kuat

 Tempat kurang strategis

 Lahan parkir yang kurang

nyaman

 Lahan parkir yang kurang

nyaman

Opportunity / Kesempatan  Mempunyai fasilitas yang

sudah baik

 Peminat kopi dan teh yang terus bertambah dari tahun ke tahun

 Mengikuti event-event, dan menjadi sponsor di acara-acara musik

 Selain menyajikan kopi,

disana juga menyajikan live music dengan home band dan jenis aliran musik yang berbeda setiap hari

Treat / Ancaman  Lokasi terlalu dekat dengan

coffee shop lain

 Persaingan yang cukup ketat

dengan bermunculan usaha coffeeshop serupa

 Persaingan yang cukup ketat

dengan bermunculan usaha coffeeshop serupa


(58)

commit to user

D.

Positioning

Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Upaya itu dianggap perlu karena situasi masyarakat atau pasar konsumen sudah over communicated.

(Rhenald Kasali, 1995:157)

Positioning dapat diartikan rancangan, yaitu upaya untuk menempatkan suatu produk pada benak konsumen sebagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Positioning yang dilakukan Solopuccino Coffee n Tea adalah sebagai salah satu kafe atau coffee shop yang memberikan suasana baru sambil menikmati kopi dan teh yang beraneka ragam bersama teman, keluarga atau bertemu dengan relasi.

E.

USP (Unique Selling Preposition)

Dalam positioning dipakai konsep USP (Unique Selling Preposition), yaitu dengan memunculkan keunikan yang dimiliki suatu perusahaan / produk, yang secara tidak langsung akan membentuk karakteristik dari perusahaan / produk itu sendiri sehingga akan dapat membedakan dengan perusahaan atau produk lain.

Maka, sebuah perusahaan ataupun produk perlu membangun citra tersendiri untuk menempati posisi tertentu dalam benak masyarakat. Dalam hal ini, Solopuccino Coffee n Tea berusaha menarik minat penggemar maupun calon penggemar kopi


(59)

commit to user

agar memilih Solopuccino Coffee n Tea menjadi pilihan utama dan terfavorit khususnya di Surakarta dan sekitarnya. Solopuccino Coffee n Tea menyajikan menu- menu special yang tentu saja mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda rasa dan aromanya dari tempat lain.


(60)

commit to user 47

BAB IV

KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

A.

Metode Perancangan

Dalam manajemen brand atau perumusan strategi branding, banyak orang yang memberikan penekanan pada aspek eksternal dari strategi branding. Akan tetapi, ada hal mendasar yang akan membentuk rasa percaya dan kesetiaan konsumen terhadap suatu brand, yaitu jika pengalaman konsumen berinteraksi dan mengkonsumsi sebuah brand adalah pengalaman yang memuaskan. Penciptaan brand maupun re-branding perlu memahami bahwa yang menjadi konsumen pertama dari brand adalah pihak internal, dan baru kemudian adalah pihak eksternal.

Proses internal branding dapat dimulai dengan pembentukan brand identity, kontruksi identitas brand harus kokoh secara internal terlebih dahulu sebelum bias dikomunikasikan ke pihak eksternal. Dalam perancangan strategi kreatif r e-branding Solopuccino Coffee n Tea diperlukan adanya visual identity melalui media komunikasi visual. Visual identity pada konsep re-branding Solopuccino Coffee n Tea adalah tahap ketika bra nd dibuatkan semacam identitas khusus agar lebih dikenal oleh target market. Visual identity yang dibuat dapat diterapkan pada berbagai media komunikasi visual untuk memperkuat bra nd agar dapat membedakannya dengan kompetitor. Selain itu diperlukan perencanaan strategi kreatif untuk mengubah image/ menciptakan citra baru tentang Solopuccino Coffee n Tea yang lebih baik sehingga dapat menempati tempat khusus di benak konsumen dan akhirnya dapat mengikat tahap ketika brand


(61)

commit to user

dibuatkan semacam identitas khusus agar lebih dikenal oleh target market. Visual identity yang dibuat dapat diterapkan pada berbagai media komunikasi visual untuk memperkuat brand agar dapat membedakannya dengan kompetitor. Selain itu diperlukan perencanaan strategi kreatif untuk mengubah image/ menciptakan citra baru tentang Solopuccino Coffee n Tea yang lebih baik sehingga dapat menempati tempat khusus di benak konsumen dan akhirnya dapat mengikat

loyalitas konsumen/ pelanggan yang sudah ada sekaligus ”kerelaan” konsumen

untuk membayar harga premium untuk brand tersebut.

B.

Konsep Kreatif

Menurut kamus istilah periklanan, “kreatif atau creative” didefinisikan

sebagai karya kreatif yang merupakan hasil pengolahan atau pelaksanaan konsep iklan, dapat berupa teks (kata-kata) atau gambar. Mengacu pada pengertian kreatif dan konsep yang telah disebutkan, maka konsep kreatif dapat diartikan sebagai gagasan mengenai tujuan dan bentuk suatu rencana periklanan untuk menghasilkan karya kreatif.

1. Tujuan Kreatif Perancangan

Dengan perancangan kreatif, suatu iklan yang dihasilkan dapat maksimal dan memperoleh perhatian dari audiens. Tujuan dari perancangan kreatif adalah

memperkenalkan Soloppuccino, Coffee n Tea dengan image yang baru.

Soloppuccino, Coffee n Tea hadir dengan image baru yaitu “ Share your love with

Soloppuccino”. Selain itu tujuan dari perancangan kretif ini adalah merancang dan

menemukan media-media yang relevan sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa tepat sasaran.


(62)

commit to user 2. Strategi Kreatif

a. Strategi Konsep

Strategi konsep promosi disusun dan disimpulkan dengan tujuan pokok adalah menciptakan suatu desain iklan yang menarik dan masih relevan yang bisa divisualisasikan ke dalam bentuk ilustrasi, warna, tipografi namun dengan komposisi yang sederhana dan simpel sehingga terkesan elegan dan modern.

Dalam mempromosikan Solopucino Coffee n Tea pendekatan yang digunakan adalah pendekatan brand image dan pendekatan uniqe selling preposition yakni dengan membentuk image dari Solopucino Coffee n Tea sehingga sesuai dengan selera konsumen dan menampilkan produk dari Solopucino Coffee n Tea, agar konsumen lebih mengetahui tentang produk yang ada di Solopucino Coffee n Tea sehingga tertarik untuk mengunjungi Solopucino Coffee n Tea.

b. Strategi Visual

1) Pesan Verbal

Ada beberapa unsur dalam pesan verbal, antara lain: a) Judul/ headline

Adalah bagian terpenting dalam sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang. Orang akan merasa tertarik pada sebuah iklan didasarkan pada apa yang dilihat dan yang akan dibaca.

Perancangan r e-branding ini menggunakan hea dline “Share Your Love With Solopuccino”.


(63)

commit to user

b) Sub headline

Fungsi sub headline di sini adalah membantu headline dalam menyampaikan pesan agar lebih jelas dan menarik. Sub headline dibuat untuk sedikit memberi arahan akan maksud dan ide yang ingin disampaikan, dapat berisi kata-kata yang sifatnya menawarkan atau mendapatkan.

c) Body copy

Pada bagian ini ditulis apa saja yang hendak disampaikan dalam

kampanye kepada sasaran audien. Body copy harus dapat

mendukung sekaligus sebagai penjelas lebih lanjut dari headline dan sub headline.

2) Pesan Non Verbal

a) Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap

sebagai “bahasa universal” yang dapat menembus rintangan yang

ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata-kata. Dalam iklan, ilustrasi berfungsi untuk memperjelas atau menerangkan teks atau pesan, mendramatisasi pesan, menonjolkan suatu merek atau menunjang semboyan yang ditampilkan yang sekaligus sebagai penghias serta daya tarik bagi pemirsanya. Ilustrasi ini bisa berupa gambar dan foto.

Dalam material promosi image baru dari Solopucino Coffee n Tea, ilustrasi yang digunakan berupa foto produk dari Solopucino


(64)

commit to user

Coffee n Tea, yang diharapkan bias menjadi alat komunikasi yang efektif. Dengan foto, orang akan lebih dapat menangkap isi dan tujuan iklan.

b) Tipografi

Typografi adalah seni memilih, menyusun, dan menggatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Setiap bentuk dan jenis huruf cetak mencerminkan suatu sikap, pembawaan, dan karateristik sendiri-sendiri.

c) Warna

Pada dasarnya warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut warna pada retina bereaksi, yang memungkinkan timbulnya gejala warna pada objek-objek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia.

Warna merupakan unsur dasar rangsangan kasat mata, yang mampu mempengaruhi mata manusia hingga menimbulkan getaran elektromagnetik yang dapat membangkitkan emosi pemirsanya. d) Tata letak/ Layout

Layout adalah desain awal sebuah iklan yang belum jadi. Pada layout unsur ketepatan sangat diperhitungkan baik teks dan ilustrasi sudah dibuat rapi, lengkap dengan hasil setting. Semua unsur-unsur tersebut merupakan pendukung dalam proses desain sebuah iklan. Karena dalam proses desain diperlukan prinsip atau


(65)

commit to user

dasar untuk menciptakan satu kesatuan yang dapat menunjang sebuah iklan.

Jenis layout yang digunakan adalah Mondrian layout yaitu masing- masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajiannya, dan P icture window layout yaitu tata letak iklan yang menonjolkan ilustrasi secara close up yang diikuti dengan teks. Jadi dalam hal ini ilustrasi yang digunakan menjadi hal yang utama dalam menarik minat konsumen atau audience

C.

Standar Visual

1. Logo

Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra atau karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial.

Untuk dapat menampilkan citra dan kualitas dari Soloppuccino, maka didesain bentuk logo baru sesuai dengan karateristik yang ada pada Soloppuccino. Logo harus bersifat unik, mudah dibaca, mudah diingat, serta dapat diaplikasikan ke berbagai media.


(66)

commit to user a. Logo terdiri dari dua komponen, yaitu:

1) Gambar cangkir dan asap yang telah dimodifikasi. Gambar asap

dimodifikasi menyerupai huruf „S‟ yang mewakili dari huruf awal

Solopucino.

2) Logotype atau bentuk logo yang berupa huruf atau tulisan yang terlihat menyerupai huruf Jawa.

b. Graphic Standar Manual

1) Colour Guide


(67)

commit to user 2) Konfigurasi


(68)

commit to user 4) Grid

5) Aplikasi penempatan logo yang diperbolehkan

2. Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood, atau semangat, dan lain- lain.

Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis.


(69)

commit to user

Warna yang digunakan dalam perancangan ini diantaranya :

a. Coklat

C: 50% M: 91% Y: 98% K: 9%

b. Kuning

C: 2% M: 11% Y: 75% K: 0%

c. Orange

C: 0% M: 80% Y: 96% K: 0%

d. Merah

C: 38% M: 99% Y: 76% K: 2%

3. Tipografi

Tipografi merupakan faktor penting dalam desain iklan. Dalam sebuah desain iklan tipografi berperan sebagai pesan dan pembawa pesan. Tipografi atau jenis huruf yang digunakan disesuaikan dengan konsep yang ada.

a. Tekton Pro Bold

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

b. Tahoma


(70)

commit to user

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

D.

Pemilihan media dan Media placement

Media adalah segala sesuatu yang bias kita gunakan sebagai alat menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Pemilihan media ini harus tepat sasaran sehingga dapat menunjang keberhasilan re-branding. Media yang dipilih meliputi :

1. Office Stationery

Media ini digunakan agar dapat mengidentifikasikan suatu perusahaan / lembaga, seperti name ca rd, amplop, dan kop surat.

Media P lacement :

a. Name card : Diberikan kepada konsumen secara cuma- cuma

untuk mengenalkan Solopucinno.

b. Amplop dan kop surat : Dipergunakan untuk kebutuhan surat menyurat. 2. Iklan Surat Kabar

Media surat kabar dipilih karena memiliki jangkauan luas. Surat kabar merupakan media komunikasi massa yang menjangkau sasaran konsumen regional, nasional, maupun lokal. Surat kabar dibaca oleh sebagian masyarakat yang merupakan target sekunder dari re- branding ini.

Media P lacement :

Karena segmentasi promosi ini adalah wilayah Solo dan sekitarnya khususnya, masyarakat luas pada umumnya maka medianya akan ditempatkan pada surat kabar Solopos dan diterbitkan selama 4x dalam wujud iklan display tiap hari Sabtu


(1)

commit to user

16.Rontek

Bahan : MMT

Ukuran : 60 cm x 75 cm

Typografi : Tahoma, Tekton Pro Bold

Ilustrasi : Logo perusahaan, ilustrasi gambar, headline

Visualisasi desain : Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop Cs4


(2)

commit to user

17.Baliho

Bahan : MMT

Ukuran : 3 m x 4.5 m

Typografi : Tahoma, Tekton Pro Bold

Ilustrasi : Logo perusahaan, ilustrasi gambar, headline

Visualisasi desain : Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop Cs4


(3)

commit to user

18.X-banner

Bahan : MMT

Ukuran : 60 cm x 160 cm


(4)

commit to user

Ilustrasi : Logo perusahaan, ilustrasi gambar, headline

Visualisasi desain : Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop Cs4

Realisasi :Cetak digital

19.Poster Indoor

Bahan : MMT

Ukuran : 100 cm x 50 cm

Typografi : Tekton Pro Bold

Ilustrasi : Logo perusahaan, ilustrasi gambar, headline

Visualisasi desain : Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop Cs4


(5)

commit to user

88

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Solopucinno Coffe n Tea semakin tenggelam di tengah persaingan pasar

yang semakin menjamur dan kompetitif karena lemahnya visual branding

Solopuccino Coffee n Tea dan kurangnya promosi yang dilakukan. Image

Solopuccino Coffee n Tea di benak masyarakat pun semakin sehingga mengakibatkan semakin menurunnya loyalitas konsumen terhadap Solopuccino Coffee n Teasekarang ini membutuhkan sebuah identitas yang kuat dalam pembentukan brand atau mereknya sehingga khalayak segmen pasar dapat dengan mudah mengingat sekaligus memahami citra yang diberikan Solopucinno Coffe n Tea. Perencanaan visual branding merupakan salah satu upaya untuk membangun image serta identitas Solopucinno Coffe n Tea .Pada tahap ini tercipta sebuah nilai tambah atas suatu produk, baik berupa keunggulan fungsional maupun citra dan makna simbolis.

Dalam merancang desain visual re-branding Solopucinno Coffee n Tea ini pemilihan media promosi yang tepat, akan mampu menarik perhatian konsumen dan mempermudah konsumen dalam memperoleh informasi mengenai perusahaan. Hal tersebut dapat menggugah emosi konsumen untuk memenuhi rasa ingin tahu dan terjalin hubungan timbal balik sebagai akibat proses komunikasi

tersebut. Media yang diperlukan untuk mendukung kegiatan re-branding

Solopucinno Coffee n Tea berupa perancangan logo baru, perancangan identitas visual (visual identity), perancangan identitas visual (visual identity), perancangan


(6)

commit to user

signage, serta media komunikasi visual. Maka diharapkan bentuk komunikasi visual ini dapat menciptakan citra perusahaan.

Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah keberhasilan strategi rebranding bergantung pada keberhasilan upaya internal branding. Oleh karena

itu, internalisasi brand seharusnya dilakukan lebih dahulu dari upaya

eksternalisasinya.

B. Saran

Dalam perancangan visual re-branding Solopucinno Coffe n Tea

dibutuhkan proses perancangan yang matang sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuan perancangan untuk itu diperlukan sebuah riset terhadap khalayak segmen pasar dan Solopuccino Coffee n Tea lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam melakukan Dengan berhasilnya strategi visual branding tersebut diharapkan dampak positif terhadap Solopucinno Coffee n Tea.

Persaingan pasar di bidang coffeeshop di Surakarta semakin kompetitif. Diperlukan adanya perancangan strategi re-branding Solopuccino Coffee n Tea agar bisa menjaga loyalitas konsumen dan meningkatkan jumlah pengunjung Solopuccino Coffee n Tea. Perlunya membangun identitas visual yang baru dari Solopuccino Coffee n Tea untuk merubah image yang makin terlupakan serta

dapat membedakannya dengan kompetitor. Brand building yang kuat dan

terkonsep akan membuat brand menojol dan bisa bersaing di antara banyak usaha dan produk yang sejenis.