REKRUTMEN DAN DISKRIMINASI KULI PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI PADA MASA KOLONIAL.

(1)

REKRUTMEN DAN DISKRIMINASI KULI PERKEBUNAN

TEMBAKAU DELI PADA MASA KOLONIAL

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH

DIAN RANI SINAGA 308321015

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ABSTRAK

Nama : Dian Rani Sinaga, NIM: 308321015 “ Rekrutmen dan Diskriminasi Kuli Perkebunan tembakau Deli pada Masa Kolonial. Pembimbing Skripsi : Dr. Hidayat Ms,i NIP: 196208061990031002 Jurusan Pendidikan Sejarah, fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Neger Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Latar belakang Pembukaan perkebunan Tembakau Deli oleh Nienhuys pada tahun 1863, 2).mengetahui bagaimana cara rekrkutmen tenaga kerja dari singapura,malaysia, india dan Jawa 3). Mengetahui kehidupan para kuli di perkebunan Tembakau Deli, 4). Mengetahui diskriminasi kulindalam perkebunan tembakau Deli, 5). Mengetahui bagaimana kehidupan sosial antara tuan kebun, mandor dan para kuli yang bekerja diperkebunan Tembakau Deli.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian Library Research, yaitu peneliti keperpustakaan dan meneliti buku-buku dan kora-koran yang berkaitan dengan judul peneliti. Dimana sumber-sumber yang didapatkan yaitu sumber yang terpercaya (reability), nyata (credibility) dan sahih (validity).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkebunan pertama dibuka oleh Nienhuys, serta tidak berjalan dengan mulus akibat mengalami kerugian yang besar dikarenakan said Abdullah Bilsagih mencuri barang-barang milik Nienhuys, setelah pembukaan perkebunan berkembang secara pesat. Nienhuys mengalami kesulitan kerja sehingga didatangkanlah pekerja dari luar seperti Cina,dan India dengan mengutus taukeh (kuli lama) untuk datang langsung ke cina dan mencari tenaga kerja yang baru dengan menjanjikan kekayaan kepada calon pekerja sehingga berbondong-bondong datang ke Deli.

Karena biaya mendatangkan pekerja dari Cina dan banyak biaya sehingga tuan kebun mengutus mandor (tandil) untuk pergi kedesa –desa terpencil di pulau jawa dengan meyakinkan pemuda Jawa bahwa ada “Pohon Berdaun Uang” sehingga para pemuda penasaran dan berbondong-bondong ke Deli. Kesimpulannya Bukan hanya merasa tertipu para kuli, kuli juga menerima ketetapan “Poenele Saintence”yaitu tuan kebun bebas menghukum kuli jika mereka melakukan kesalahan. juga mendapatkan penindasan atau diskriminasi dalam pekerjaan, selain upah yang minim, kuli juga sering dipukul, ditendang,dicambuk, digosok kemaluannya dengan merica, dan ada juga yang disuruh memakan kotoran binatang dan memperlakukan kuli seperti binatang pula tanpa adanya rasa kemanusiaan sedikitpun.


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat Rahmat serta Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi berjudul ” Rekrutmen Dan Diskriminasi Kuli Perkebunan Tembakau Deli Pada Masa Kolonial”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menerima banyak bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai harganya. Dalam penulisan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, penggunaan tata bahasa, dan dalam penyajiannya. Hal ini disebabkan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Maka dengan ini penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Selain itu, penulis juga menyadari, banyak pihak yang telah memberi bantuan, dorongan, motivasi, serta semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan segala masalah yang dihadapi dari awal melakukan penelitian sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sampai akhirnya selesai menjadi skripsi.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Muin Sinaga dan Ibunda Rohana Damanik yang sangat penulis cintai. Dua orang yang berhati mulia yang telah membesarkan, mendidik dan menyekolahkan hingga penulis di perguruan tinggi dan selalu memberikan dukungan, semangat dan do’a yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Disini anakmu hanya dapat mengucapkan ribuan terima kasih. Semoga senantiasa dalam lindungan dan limpahan berkah Allah SWT, selalu diberi kemudahan rezeki, kesehatan dan umur panjang.


(4)

2. Kepada saudara-saudara penulis yang tercinta, Kakanda Nurhabibi Sinaga dan Abang Ipar Tatang Setiawan. Dan Abangda Mukhlis Sinaga beserta keponakan-keponakan tercinta Daviandra Setiawan dan Dandri Afta Setiawan yang selalu memberikan nasehat, bantuan, motivasi dan sumber inspirasi penulis. Semoga kita semua sukses dan dapat membahagiakan orang tua kita. Amin.

3. Terkhusus kepada orang yang spesial untuk penulis “Ega Pratama” yang sudah memberikan cinta, dukungan dan perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Drs. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah dan sekaligus Dosen penguji. Penulis mengucapkan ribuan terima kasih atas bimbingan dan masukannya selama ini.

6. Bapak Dr. Hidayat, MSi selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada penulis sehingga akirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak.

7. Bapak Drs. Ponirin, MSi, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus sebagai penguji dan pembanding skripsi yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak.

8. Ibu Dra. Samsidar Tanjung, MPd, selaku dosen penguji dan pembanding penulis.

9. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, sebagai Dosen penguji pengganti dalam meja hijau dan seluruh dosen-dosen dan staf administratif di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada kami, selaku mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.


(5)

10.Kepada Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari selaku pemimpin PUSSIS penulis mengucapkan terima kasih atas izin yang di berikan untuk meneliti ditempatnya.

11.Kepada Staf-staf PUSSIS yang sudah membantu penulis Khususnya Abang Ramadhan dan Abang Ater Sinaga penulis ucapkan banyak terima kasih.

12.Terima ksih kepada Staf-staf Fakultas yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan berkas-berkas persyaratan Ujian Hingga menjadi Mahasiswa Alumni Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial. 13.Terima kasih penulis ucapkan kepada Rektor/ Pembantu Rektor

Universitas Negeri Medan.

14.Terima kasih kepada sahabat-sahabat terdekat penulis,Dewi, Nina, Rina, Sandi, Fikri, Isma, Arlan, Irma, Umar, Emil, Hera, Ulan, Haposan, Rahmat, Erwinsyah, Reza. Terima kasih kerena selalu memberi bantuan, dukungan, dan motivasi kepada penulis. Semoga kita mencapai semua cita-cita kita.

15.Buat teman-teman seperjuanganku satu bimbingan Skripsi Heppy, Saut, Hendri, Lilis, Rasita, Efriani dan Bety Terima kasih atas kebersamaan kita selama melaksanakan bimbingan skripsi.

16.Buat teman-teman seperjuanganku kelas A dan B EKSTENSI stambuk 2008 yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih atas persahabatan, kebersamaan dan segala pengalaman yang telah kita alami bersama-sama selama kita menjalani perkuliahan. Pengalaman yang kita alami takkan pernah terlupakan, sukses buat kita semua.


(6)

17.Buat teman-teman kos penulis : Atcul Kimmi, Nina MayQueen, Erza Saragih, Sari Ahmad, Ankis Putri dan Vita Sari Terima kasih atas motivasi yang telah kalian berikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

18.Buat teman-teman kelas A, B, C Reguler stambuk 2008 dan adek stambuk 2009 dan 2010 terima kasih banyak buat semuanya.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnannya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua, baik pembaca maupun penulis sendiri.

Medan, Juli 2012 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 6

1.3.Pembatasan Masalah ... 6

1.4.Rumusan Masalah ... 6

1.5.Tujuan Penelitian ... 7

1.6.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Konseptual ... 8

2.1.1. Pembukaan Perkebunan Tembakau Deli ... 8

2.1.2. Pengertian Rekrutmen ... 8

2.1.3. Rekrutmen Kuli Perkebunan ... 9

2.1.4. Diskriminasi Dalam Perkebunan ... 10


(8)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ... 13

3.1.1. Sumber Data ... 13

3.1.1.1. Data Sekunder ... 13

3.1.1.2. Data Primer ... 13

3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 14

3.3. teknik Analisis Data ... 14

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Kerajaan Deli ... 15

4.1.1. Kondisi Geografis Deli ... 15

4.1.2. Konsep Penguasaan Tanah Kerajaan Deli ... 17

4.1.3. Kondisi Tanah dan Kesultanan Deli ... 18

4.2. Masuknya Modal Asing dan Pembukaan Perkebunan Tembakau Deli ... 21

4.3. Rekrutmen Tenaga Kerja Perkebunan tembakau Deli ... 26

4.3.1. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari Dalam (Lokal) ... 26

4. 3.2. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari Luar Deli ... 27

4.3.3. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari Cina ... 27

4.3.4. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari India... 32


(9)

4.4. Diskriminasi Dalam Perkebunan Tembakau Deli ... 40

4.4.1. Ordinansi Dalam Pembagian Upah dan Potongan ... 42

4.4.2. Ordinansi dan Diskriminasi Pekerjaan Di Perkebunan Tembakau Deli ... 47

4.5. Hubungan Sosial Antara Kuli Dan Tuan Kebun Dalam Perkebunan Tembakau ... 53

4.5.1. Gaya Hidup Tuan Kebun Dan Kuli Perkebunan Tembakau Deli... 54

4.5.2. Kehidupan Kuli Di Barak Atau Tempat Tinggal ... 54

4.5.3. Kehidupan Kuli Di Ladang Tembakau Deli ... 56

4.5.4. Kehidupan Kuli Saat Gajian (Hiburan) ... 58

BAB V KESIMPULAN ... 62

SARAN ... 64 DAFTAR PUSTAKA


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

1.1.1 Pembukaan perkebunan

Setelah Nienhuys datang ke Deli dan membuka perusahaan perkebunan yang ternyata menghasilkan tembakau yang bermutu tinggi sebagai pembungkus cerutu terbaik dunia, Nienhuys mendapatkan kesulitan dalam pengadaan tenaga kerja, untuk itu nienhuys pergi ke malaya dan singapura dan bertemu dengan haji yang dapat menyalurkan tenaga kerja untuk dipekerjakan diperkebunan. Sehingga pada tahun 1870 didatangkanlah kuli-kuli cina yang ingin bekerja dan dibayar mahal oleh tuan kebun karena dianggap cina lebih mahir dalam merawat tembakau yang bermutu tinggi, serta didatangkan juga kuli-kuli dari india yang menurut tuan kebun orang keling (Tamil) memiliki fisik yang cukup kuat dan mereka dipekerjakan pada bagian transport (pengangkutan, dan segala keperluan lalu lintas,dan membuat jalan-jalan atau irigasi perairan. (H.M.Said:75)

Penanaman Tembakau memiliki hasil yang memuaskan sehingga Nienhuys membuka lahan baru untuk ditanami tanaman tembakau, oleh sebab itu Nienhuys terdesak dengan masalah tenaga kerjacina dengan bayaran yang mahal akan membuat rugi tuan kebun,dan untuk meminimalisir atau memudahkan perawatan tembakau maka direkrutlah pekerja dari Jawa karena menurut tuan kebun orang Jawa adalah orang bodoh serta penurut dalam bekerja, lalu diutuslah calo-calo dengan baju stelan Belanda dan memakai banyak emas di sekujur tubuhnya dan mengajak masyarakat atau anak muda di desa terpencil untuk mau


(11)

bekerja di Deli. Deli adalah sorga dunia, disana terdapat pohon berdaun uang, tanah yang luas, emas, tempat hiburan maupun tempat prostitusi. Dengan gagahnya calo itu mengatakan hal-hal yang membuat masyarakat awam itu tertarik dengan sesuatu yang dijanjikan. Lalu masyarakat awam ini terpengaruh dengan apa yang dijanjikan oleh calo tersebut, dan mau bekerja di Deli. Namun pada saat dakapal dalam pejalanan ke Deli para calon tenaga kerja diperlakukan seperti binatang dan bahkan para calo tidak segan-segan untuk menendang menghajar dan memukuli calon tenaga kerja (kuli) dan lebih sedihnya lagi calon tenaga kerja yang sudah menikah dan membawa isterinya untuk bekerja dipisahkan oleh calo-calo jika tidak maka akan mendapatkan tendangan yang keras oleh calo dalam perjalanan.

Sejak Kuli –Kuli didatangkan dari Cina,India dan Jawa oleh para calo-calo yang menjanjikan kesejahteraan bagi siapa yang mau ikut bekerja di perkebunan tembakau di Sumatera Timur. Karena tergiur akan janji para calo lalu banyaklah didatangkan kuli-kuli seperti dari cina, India maupun Jawa. Setelah sampai di Sumatera Timur dan mulai bekerja di perkebunan para kuli tidak mendapatkan kehidupan yang layak dan jauh dari apa yang dijanjikan oleh calo-calo yang mendatangkan kuli-kuli tersebut. Para kuli tidak mendapatkan kehidupan yang layak, mereka tinggal di bangsal-bangsal perkebunan yang jauh dari kebersihan dan dapat menimbulkan penyakit.


(12)

Tabel 1

Bentuk Karakteristik kuli-kuli yang direkrut untuk bekerja di perkebunan tembakau Deli.

NO KULI BERDASARKAN

ETNIS

KARAKTERISTIK KULI

1. CINA  Bekerja rajin

 Telaten merawat tembakau

 Pandai mengambil hati tuan kebun  Sombong

 Mudah sakit hati

 Ingin menjadi penguasa

2. INDIA  Memiliki fisik yang kuat

 Tidak mahir merawat tembakau  Bekerja sesuai dengan upah  Sombong

 Tidak ramah kepada sesama kuli  Ingin menjadi penguasa

3. JAWA  Penurut

 Rajin bekerja

 Fisiknya tidak terlalu kuat  Telaten merawat tembakau  Bodoh


(13)

Dalam hal pembagian upah yang minim ini membuat para kuli tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, seorang kuli memberikan perincian dana seperti: 4 gantang beras f 2,80 , 1 botol minyak lampu f 0,20, 1 botol minyak makan f 0,30, ikan kering f 1,50 garam f 0,20, terasi f 0,30, rokok dan korek api f 0,50 sehingga semua f 5,88 setelah dipotong biaya oleh tuan kebun.tidak mungkin seorang kuli membiayai diri.(H.M Said: 121)

Dibanding Kuli laki-laki, kuli perempuan lebih rentan terhadap diskriminasi serta pemerasan, penindasan dari pimpinan perusahaan dan para pengawas. Pengupahan per jam untuk buruh laki-laki berkisar antara 3-4 sen. Hal itu sangat kontras dengan upah yang didapat buruh perempuan dalam perjamnya yakni 2-3 sen. Lama bekerja yaitu 10 Jam/hari namun tidak sesuaikan dengan ketetapan yang diberikan Jam kerjapun lebih lama dibuat oleh pengawas perkebunan. Tidak hanya minimnya upah yang didapatkan melainkan hukuman cambuk, dijemur dipanas matahari, di telanjangi, kemaluannya digosok dengan merica halus jika ketauan kabur dan malas bekerja.

Karena peranan gandanya menjadi orang kepercayaan atasan sekaligus wakil regu kerja yang setiap hari dipimpinnya maka anggota staf Eropa menjaga jarak dengan mereka. Secara lahiriah mereka dapat dikenal dari pakaian dan sikapnya yang berbeda dari Kuli biasa.


(14)

Hubungan antara Tuan kebun dengan para kuli sangat tidak baik, tuan Kebun menganggap Kuli perkebunan itu sebagai “budak” dan “hamba sahaya” Yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah tanaman tembakau menjadi pembungkus cerutu yang paling berkualitas di pasar dunia, Tuan Kebun lebih mementingkan kekayaan dan kekuasaanya dibanding kesejahteraan para pekerjanya dalam mengolah tanaman Tembakau Deli.

Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang masalah yang ada dalam perkebunan Tembakau Deli mengenai “Rekrutmen dan


(15)

1.2Identifikasi masalah

1. Bagaimana sejarah awal pembukaan perkebunan Tembakau Deli.

2. Bagaimana cara calo-calo dalam merekrut pekerja di Cina, India dan Jawa. 3. Bagaimana sistem diskriminasi dalam perkebunan temabaku Deli.

4. Bagaimana hubungan sosial antara tuan kebun dan kuli.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar fokus terhadap penelitian dan tidak meluas terhadap kajian yang lain dan dapat dianalisis untuk mencapai sasaran penelitiasn maka penelitian membatasi masalah pada “Rekrutmen dan Diskriminasi Kuli Perkebunan Tembakau Deli Masa Kolonial”.

1.4Rumusan masalah

1. Bagaimana sejarah pembukaan Perkebunan Tembakau Deli.

2. Bagaimana proses rekrutmen pekeja di Cina,India dan Jawa untuk dipekerjakan di Kebun Tembakau Deli.

3. Bagaimana sistem diskriminasi dalam perkebunan Tembakau Deli 4. Bagaiman Hubungan Sosial antara Tuan Kebun dan Para Kuli.


(16)

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah awal pembukaan perkebunan tembakau Deli

2. Untuk mengetahui rekrutmen oleh tuan kebun untuk dipekerjakan di perkebunan tembakau Deli.

3. Untuk mengetahui adanya Diskriminasi upah Kuli melalui Ras/Etnis perkebunan tembakau Deli.

4. Untuk mengetahui hubungan sosial antara Tuan Kebun dan para Kuli perkebunan tembakau Deli.

1.6Manfaat Penelitian

1. Memberi gambaran dan informasi kepada pembaca dan semua pihak tentang awal pembukaan perkebunan tembakau Deli. Rekrutmen dan diskriminasi Kuli perkebunan Tembakau Deli pada masa Kolonial. 2. Mengetahui pentingnya Menambah wawasan pengetahuan peneliti dan

pembaca terhadap pendiskriminasian upah berdasarkan Etnis.

3. Menambah pengetahuan penulis terutama dalam membuat tulisan karya ilmiyah dalam bentuk skripsi.

4. Sebagai bahan masukan perbandingan bagi penelitian lain yang ingin meneliti hal yang berkaitan dengan sejarah di tempat yang berbeda.


(17)

BAB V KESIMPULAN

1. Pembukaan perkebunan pertama oleh Nienhuys, dan selama membuka lahan percobaan dengan menggunakan tenaga kerja dari Deli yaitu melayu dan Batak, namun Nienhuys menganggap pekerja Melayu dan Batak itu pemalas dan sulit diatur. Sehinnga Nienhuys kesulitan dalam mencari tenaga kerja dan dia pergi ke Semenanjung dan Singapura. Lalu ia bertemu dengan seorang Haji, dan haji itu sanggup menyediakan tenaga kerja buat dipekerjakan perkebunan tembakau Deli. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena haji tersebut lebih banya menyebarkan Dakwah Islam.

2. Nienhuys mengutus tandil (mandor) pergi ke Cina dengan berpenampilan menarik dengan cara menipu calon tenaga kerja dengan menjanjikan kesejahteraan dan diberi persekot sehingga berbondong-bondonglah datang pemuda-pemuda yang sehat datang ke Deli.

3. Selanjutnya didatangkan tenaga kerja dari India (keling) dengan memiliki fisik yang kuat perkebunan mempekerjakan kuli keling sebagai kusir, mengangkut barang-barang berat dan membuat irigasi. Menilai tenaga kerja dari cina dan india sangat mahal biayapreminya, maka tuan kebun mendatangkan dari Jawa untuk mengurangi mengurangi kepadatan penduduk serta politi yang dicanangkan Hindia Belanda yaitu politik Etis (politik balas budi). Selain itu orang jawa dianggap bodoh dan mudah terpengaruh, maka didatangkanlah broker (calo) dengan pakaian yang rapi


(18)

dan mewah dan diseluruh tubuhnya dibaluti dengan emas.Penipuanpun

dilakukan dengan menagatakan Deli... di Deli itu ada “pohon berdaun

uang” kerja kalian hanya mengurusi pohon-pohon itu. Kalau ada uang

yang jatuh dari pohon, silakan ambil. Itu upah bagi kalian, dan semakin banyak pohon yang kalian urus maka uang kalian akan semakin banyak mendapatkan uang.

4. Setelah kuli-kuli datang ke Deli lalu orang kontrak mendapat perlakuan yang tidak layak terlebih lagi disebabkan Poenale Sanctie semakin menderitanya dan sengsaranya kehidupan para kuli diperkebunan Tembakau Deli.

5. Hubungan antara Tuan kebun dengan para kuli sangat tidak baik, tuan Kebun menganggap Kuli perkebunan itu sebagai “budak” dan “hamba sahaya”Yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah tanaman tembakau menjadi pembungkus cerutu yang paling berkualitas di pasar dunia.Sejak semula Nienhuys giat dalam usaha kebunnya ia sudah melakukan tindakan sesuka hati, perkara yang menonjol setiap hari adalah keinginan tuan kebun untuk senantiasa memperoleh hasil tinggi dari perkebunannya.


(19)

SARAN

Setelah Bangsa kulit putih datang ke Deli dan menjajah tanah Deli dengan membuka lahan perkebunan dan banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar seperti Cina, India dan Jawa, semuanya adalah kuli yang bekerja dalam perkebunan tembakau.

Tipuan dan sisksaan selalu mereka terima dalam bekerja, waktu kerja 10 jam menjadi lebih lama akibat kuli harus mencurahkan perhatiannya kepada perawatan tembakau yang bermutu tinggi. Saran saya yaitu janganlah sekali-kali kita melupakan sejarah, karena sejarah hidup kita dimulai saat kita dilahirkan dibumi. Untuk itu pembaca harus mengetahui latar belakang Belanda datang ke Deli dan untuk apa mereka ke Deli? Pemerintah berperan penting untuk menjaga warisan ssejarah agar tetap lestari dan tidak punah dimakan usia.

Dan cukuplah penindasan kuli terjadi pada zaman perkebunan tembakau Deli pada masa kolonial dan pada masa sekarang ini untuk mensejahterakan kehidupan buruh/karyawan. Agar tidak terjadi lagi kejadian dimasa lalu yang amat sangat menyedihkan.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Emil. 2006. Berjuta-Juta Dari Deli (satu hikayat kuli kontrak) Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli Politik Kolonial Tukang Kebun dan Kuli di Sumatera Timur pada awal abad ke 20. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Mahadi, Prof. 1978. Sejarah perkembangan Hak-Hak Suku Melayu Atas Tanah Di Sumatera Timur 1800-1975. Bandung :penerbit Alumni.

Pelzer, J, Karl. 1991. Sengketa Agraria (pengusaha perkebunan melawan petani). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Pelzer, J, Karl . 1977. Toean Keboen dan Petani Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria di Sumatera Timur 1863-1947. Sinar Harapan.

Reid, Antony. 1987. Perjuangan Rakyat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Reid, Antony. 2011. Menuju Sejarah Sumatera. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Said, Mohammad.H. 1977. Koeli Kontrak Tempo Doeloe Dengan Derita Dan Kemarahannya. Medan : percetakan Waspada.

Schermerhorn Jr dan John R. 2000. Manajemen I. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta.


(21)

Sinar, Lukman. 1986. Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta : Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Sinar, Tengku Lukman. 1991. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: MABMI.

Sjamsuddin, Helius.2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Stoler,Ann laura. 2005. Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatera, 1870-1979. Yogyakrta : Karsa.

Szekelly- Lulofs. 1985. KULI. Jakarta: PT. Temprint.

Szekelly- Lulofs. 1985. Berpacu Nasib di Kebun Karet. Jakarta: PT. Temprint.

http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/manajemen-sdm-%E2%80%9Crekrutmen%E2%80%9D/

http://karosiadi.blogspot.com/2012/05/konflik-onderneming-dan-rakyat-penunggu_20.html.

Sumber dari Koran:  Deli korant 1916  Soera Jawa 1918  Sinar Deli 1932


(1)

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah awal pembukaan perkebunan tembakau Deli

2. Untuk mengetahui rekrutmen oleh tuan kebun untuk dipekerjakan di perkebunan tembakau Deli.

3. Untuk mengetahui adanya Diskriminasi upah Kuli melalui Ras/Etnis perkebunan tembakau Deli.

4. Untuk mengetahui hubungan sosial antara Tuan Kebun dan para Kuli perkebunan tembakau Deli.

1.6Manfaat Penelitian

1. Memberi gambaran dan informasi kepada pembaca dan semua pihak tentang awal pembukaan perkebunan tembakau Deli. Rekrutmen dan diskriminasi Kuli perkebunan Tembakau Deli pada masa Kolonial. 2. Mengetahui pentingnya Menambah wawasan pengetahuan peneliti dan

pembaca terhadap pendiskriminasian upah berdasarkan Etnis.

3. Menambah pengetahuan penulis terutama dalam membuat tulisan karya ilmiyah dalam bentuk skripsi.

4. Sebagai bahan masukan perbandingan bagi penelitian lain yang ingin meneliti hal yang berkaitan dengan sejarah di tempat yang berbeda.


(2)

BAB V KESIMPULAN

1. Pembukaan perkebunan pertama oleh Nienhuys, dan selama membuka lahan percobaan dengan menggunakan tenaga kerja dari Deli yaitu melayu dan Batak, namun Nienhuys menganggap pekerja Melayu dan Batak itu pemalas dan sulit diatur. Sehinnga Nienhuys kesulitan dalam mencari tenaga kerja dan dia pergi ke Semenanjung dan Singapura. Lalu ia bertemu dengan seorang Haji, dan haji itu sanggup menyediakan tenaga kerja buat dipekerjakan perkebunan tembakau Deli. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena haji tersebut lebih banya menyebarkan Dakwah Islam.

2. Nienhuys mengutus tandil (mandor) pergi ke Cina dengan berpenampilan menarik dengan cara menipu calon tenaga kerja dengan menjanjikan kesejahteraan dan diberi persekot sehingga berbondong-bondonglah datang pemuda-pemuda yang sehat datang ke Deli.

3. Selanjutnya didatangkan tenaga kerja dari India (keling) dengan memiliki fisik yang kuat perkebunan mempekerjakan kuli keling sebagai kusir, mengangkut barang-barang berat dan membuat irigasi. Menilai tenaga kerja dari cina dan india sangat mahal biayapreminya, maka tuan kebun mendatangkan dari Jawa untuk mengurangi mengurangi kepadatan penduduk serta politi yang dicanangkan Hindia Belanda yaitu politik Etis (politik balas budi). Selain itu orang jawa dianggap bodoh dan mudah terpengaruh, maka didatangkanlah broker (calo) dengan pakaian yang rapi


(3)

dan mewah dan diseluruh tubuhnya dibaluti dengan emas.Penipuanpun dilakukan dengan menagatakan Deli... di Deli itu ada “pohon berdaun uang” kerja kalian hanya mengurusi pohon-pohon itu. Kalau ada uang yang jatuh dari pohon, silakan ambil. Itu upah bagi kalian, dan semakin banyak pohon yang kalian urus maka uang kalian akan semakin banyak mendapatkan uang.

4. Setelah kuli-kuli datang ke Deli lalu orang kontrak mendapat perlakuan yang tidak layak terlebih lagi disebabkan Poenale Sanctie semakin menderitanya dan sengsaranya kehidupan para kuli diperkebunan Tembakau Deli.

5. Hubungan antara Tuan kebun dengan para kuli sangat tidak baik, tuan Kebun menganggap Kuli perkebunan itu sebagai “budak” dan “hamba sahaya”Yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah tanaman tembakau menjadi pembungkus cerutu yang paling berkualitas di pasar dunia.Sejak semula Nienhuys giat dalam usaha kebunnya ia sudah melakukan tindakan sesuka hati, perkara yang menonjol setiap hari adalah keinginan tuan kebun untuk senantiasa memperoleh hasil tinggi dari perkebunannya.


(4)

SARAN

Setelah Bangsa kulit putih datang ke Deli dan menjajah tanah Deli dengan membuka lahan perkebunan dan banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar seperti Cina, India dan Jawa, semuanya adalah kuli yang bekerja dalam perkebunan tembakau.

Tipuan dan sisksaan selalu mereka terima dalam bekerja, waktu kerja 10 jam menjadi lebih lama akibat kuli harus mencurahkan perhatiannya kepada perawatan tembakau yang bermutu tinggi. Saran saya yaitu janganlah sekali-kali kita melupakan sejarah, karena sejarah hidup kita dimulai saat kita dilahirkan dibumi. Untuk itu pembaca harus mengetahui latar belakang Belanda datang ke Deli dan untuk apa mereka ke Deli? Pemerintah berperan penting untuk menjaga warisan ssejarah agar tetap lestari dan tidak punah dimakan usia.

Dan cukuplah penindasan kuli terjadi pada zaman perkebunan tembakau Deli pada masa kolonial dan pada masa sekarang ini untuk mensejahterakan kehidupan buruh/karyawan. Agar tidak terjadi lagi kejadian dimasa lalu yang amat sangat menyedihkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Emil. 2006. Berjuta-Juta Dari Deli (satu hikayat kuli kontrak) Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli Politik Kolonial Tukang Kebun dan Kuli di Sumatera Timur pada awal abad ke 20. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Mahadi, Prof. 1978. Sejarah perkembangan Hak-Hak Suku Melayu Atas Tanah Di Sumatera Timur 1800-1975. Bandung :penerbit Alumni.

Pelzer, J, Karl. 1991. Sengketa Agraria (pengusaha perkebunan melawan petani). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Pelzer, J, Karl . 1977. Toean Keboen dan Petani Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria di Sumatera Timur 1863-1947. Sinar Harapan.

Reid, Antony. 1987. Perjuangan Rakyat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Reid, Antony. 2011. Menuju Sejarah Sumatera. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Said, Mohammad.H. 1977. Koeli Kontrak Tempo Doeloe Dengan Derita Dan Kemarahannya. Medan : percetakan Waspada.

Schermerhorn Jr dan John R. 2000. Manajemen I. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta.


(6)

Sinar, Lukman. 1986. Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta : Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Sinar, Tengku Lukman. 1991. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: MABMI.

Sjamsuddin, Helius.2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Stoler,Ann laura. 2005. Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatera, 1870-1979. Yogyakrta : Karsa.

Szekelly- Lulofs. 1985. KULI. Jakarta: PT. Temprint.

Szekelly- Lulofs. 1985. Berpacu Nasib di Kebun Karet. Jakarta: PT. Temprint.

http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/manajemen-sdm-%E2%80%9Crekrutmen%E2%80%9D/

http://karosiadi.blogspot.com/2012/05/konflik-onderneming-dan-rakyat-penunggu_20.html.

Sumber dari Koran:

 Deli korant 1916  Soera Jawa 1918  Sinar Deli 1932