ANALISIS KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER PADA BEBERAPA KOLEKSI GANDARIA (BOUEA SP.) YANG BERASAL DARI SUMATERA, JAWA, AMBON, DAN KALIMANTAN.

(1)

ANALISIS KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER PADA BEBERAPA KOLEKSI GANDARIA (Bouea sp.) YANG BERASAL DARI

SUMATERA, JAWA, AMBON, DAN KALIMANTAN

Oleh : Desy Arwita NIM 409220007 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun skripsi ini yang berjudul “Analisis Kandungan Metabolit Sekunder pada Beberapa Koleksi Gandaria (Bouea sp.) yang Berasal dari Sumatera, Jawa, Ambon, dan Kalimantan”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ribuan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Ketua Jurusan Biologi yang banyak memberikan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini, Ibu Dra. Martina Restuati, M.Si, Ibu Dra. Melva Silitonga, MS, Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan dalam penyelesaian skripsi ini, serta Ibu Dra. Adriana YD Lbn.Gaol, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, Ayah (Sunardi), dan Ibu (Supriati) yang selalu mendo’akan saya, yang senantiasa ada dihati dan fikiran saya serta menjadi motivator hingga skripsi ini dapat terselesaikan, dan juga adik-adik tersayang Erny Fitrianingsih, Suci Aulia yang tak henti-hentinya memberi semangat setiap hari, Arief Zulfansyah, S.St yang selalu mendampingi, mengingatkan, dan memberi motivasi kepada saya, Sucita Ayu Rahmadani, Elly Novika, Paramitha Sari Sinaga, Maysaroh Daulay, Khairunnisa Novita Z, serta segenap keluarga yang telah memberikan do’a dan dukungan moril dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih juga buat kakanda Yusron Ritonga, S.Pd yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian saya, kakak, abang senior, serta adik-adik saya di BIOTA UNIMED (Biologi Pencinta Alam UNIMED), serta teman-teman seperjuangan Biologi Nondik stambuk 2009 yang selalu saling mengingatkan dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.


(3)

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi, teknik penyajian maupun isinya. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terima kasih.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Desy Arwita NIM. 409220007


(4)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Pengenalan Tumbuhan Gandaria (Bouea sp.) 6

2.2. Taksonomi Gandaria (Bouea sp.) 6

2.3. Ciri-Ciri Umum Gandaria (Bouea sp.) 7

2.4. Jenis-Jenis Gandaria (Bouea sp.) 9

2.5. Potensi Dari Tanaman Gandaria (Bouea sp.) 12

2.6. Senyawa-Senyawa Metabolit Sekunder 13

2.7. Metode Analisis Tumbuhan 18

BAB III METODE PENELITIAN 20


(5)

viii

3.1.1. Tempat Penelitian 20

3.1.2. Waktu Penelitian 20

3.2. Populasi dan Sampel 20

3.3. Metode Penelitian 20

3.4. Alat Dan Bahan 21

3.3.1. Alat 21

3.3.2. Bahan 22

3.5. Prosedur Kerja 22

3.6. Pengolahan dan Analisis Data 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 26

4.1. Hasil Penelitian 26

4.2 . Pembahasan 27

4.2.1. Deskripsi Tanaman Gandaria (Bouea sp.) 28 4.2.2. Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder Gandaria 29 4.2.3. Analisis Kandungan Metabolit Sekunder 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 39

5.1. Kesimpulan 39

5.2. Saran 40


(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kandungan Nutrisi Buah Gandaria 12

Tabel 3.1. Data Analisis Kandungan Metabolit Sekunder

Menggunakan Daun Gandaria (Bouea sp.) 25

Table 4.1. Data Hasil Analisis Kandungan Metabolit Sekunder


(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1.Pohon Gandaria ,Buah Gandaria Muda dan Matang 8

Gambar 4.1. Perkiraan Reaksi Uji Mayer 32

Gambar 4.2. Perkiraan Reaksi Uji Wagner 32

Gambar 4.3. Reaksi Hidrolisi Bismuth 33

Gambar 4.4. Reaksi Uji Dragendorff 33

Gambar 4.5. Reaksi Hidrolisis Saponin dalam air 34 Gambar 4.6. Reaksi Terbentuk Garam Flavilium pada Uji Flavonoid 34 Gambar 4.7. Struktur Dasar Steroid dan Triterpennoid 35

Gambar 4.8. Reaksi Biosintesis Steroid 37


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian di Laboratorium 43


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, mempunyai tidak kurang 17000 pulau, baik yang besar maupun yang kecil. Dengan sendirinya Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi baik dalam budaya, agama, flora, maupun fauna.

Indonesia diperkirakan dihuni oleh lebih kurang 100-150 suku tumbuhan yang meliputi 25-30 ribu jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di hutan-hutan. Dari jumlah ini diperkirakan separuhnya mempunyai potensi yang dapat dimanfaatkan. Sekitar 3%-4% tumbuhan yang tumbuh di Indonesia yang sudah dibudidayakan dan ditanam, sisanya masih tumbuh liar di hutan-hutan. Secara umum tumbuhan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari berasal dari kelompok ganggang, jamur, lumut, paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup. Jenis-jenis dari tumbuhan ini banyak digunakan sebagai bahan makanan, sandang, dan obat-obatan (Hasairin, 2010).

Gandaria (Bouea sp.) adalah satu spesies dari suku Anacardiaceae, yang di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju), Asam djanar, Kedjauw lepang; Kundang rumania; Ramania hutan; Ramania pipit; Rengas; Tampusu; Tolok burung; Umpas (Kalimantan) dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis), ma praang, somprang (Thailand). Tumbuhan Gandaria (Bouea sp.) mempunyai tinggi hingga mencapai 27 meter, mempunyai tajuk yang membulat, rimbun dengan untaian daunnya yang menjuntai. Daun gandaria berbentuk bundar telur memanjang sampai lanset atau jorong. Permukaan daun mengkilat dan mempunyai ujungnya yang runcing, ukuran panjangnya berkisar antara 11-45 cm dan lebar 4-13 cm. Bunga gandaria muncul dari ketiak daun dan berbentuk malai, berwarna kekuningan dan kemudian berubah kecoklatan (Tjitrosoepomo, 2001).


(10)

2

Tanaman gandaria merupakan tanaman tropik yang berasal dari Asia tenggara, namun sekarang sudah tersebar sampai ke benua Amerika yang beriklim tropik. Penyebaran tanaman Gandaria di Indonesia terdapat di daerah Sumatera (Lhok Seumawe, Lhok Sukon, Padang Bolak, Bengkalis, Pekan Baru, Palembang, Tanjung Jabung Barat), Jawa (Banten Selatan,dan Bogor), Ambon (Ambon, dan Pulau Seram), dan Kalimantan. Pemanfaatan tanaman Gandaria masih sangat terbatas seperti di provinsi Aceh, gandaria atau disebut dengan merinya dan polam hanya digunakan untuk dimakan begitu saja karena rasanya yang asam-manis yang dapat melepaskan dahaga pada saat mereka beraktivitas didalam hutan. Namun fungsi tersebut bergeser di daerah Sumatera Selatan dimana selain sebagai bahan pangan tidak tetap, juga dimanfaatkan sebagai manisan dan sambal Gandaria. Di Jawa Barat dan Kalimantan, gandaria dijadikan campuran sambal (Sambal gandaria dan sambal ramania) untuk mendapatkan rasa asam pada sambal tersebut. Menurut (Fitrya, dkk. 2010) Gandaria sebagai sumber buah-buahan, kayu yang digunakan untuk membuat alat-alat pertanian, daun muda untuk lalap, buah yang muda dapat langsung dimakan, bahan rujak, asinan dan sari buah-buahan.

Kandungan komposisi buah gandaria setiap 100 g bagian yang dapat dimakan adalah 85 g air, 12 mg protein, 600 mg serat, 230 mg abu, 6 mg kalsium, 10,8 mg fosfor, 0,31 mg besi, 0,043 mg karotena, 0,031 mg tiamina, 0,025 mg riboflavin, 0,286 mg niasina, dan 75 mg vitamin. Kandungan vitamin A dan C dari gandaria menduduki urutan kedua setelah mangga dan jambu mente. (Tanasale,2011). Dari berbagai komposisi buah gandaria tersebut terdiri dari bebagai sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup. Protein yang terkandung didalam buah gandaria berbentuk enzim yang berfungsi sebagai pembentuk sel-sel tubuh yang mati.

Senyawa kimia yang berikatan dengan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, triterpenoid dan sebagainya banyak sekali terdapat didalam tumbuhan yang sangat berpotensi untuk diteliti dan dikembangkan dalam rangka pencarian obat atau bahan baku obat. Penggunaan daun gandaria dalam


(11)

3

penelitian ini untuk megetahui kandungan metabolit sekunder yang nantinya akan dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan serta memperkenalkan kepada masyarakat kandungan metabolit serta komposisi nutrisi yang terdapat pada daungandaria (Bouea sp.).

Penyebaran suatu jenis tanaman pada lahan tertentu sangat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu iklim, fisiologis, dan biotik. Salah satu faktor lingkungan yang turut menentukan penyebaran tersebut adalah letak garis lintang, dan ketinggian suatu tempat, perbedaan iklim yang ditimbulkan oleh perbedaan ketinggian yang mempengaruhi proses fisiologis. Gandaria merupakan jenis pohon buah-buahan yang dapat tumbuh pada bulan basah 9-11 dan 1-3 bulan kering. Penggunaan tanaman gandaria yang diambil dari berbagai daerah bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dengan kadar yang berbeda karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu letak topografi yang berbeda-beda.

Suatu fenomena budaya tradisional dalam bidang pengobatan dan pertanian ternyata dapat menjaring tumbuhan-tumbuhan yang bermanfaat karena memiliki keaktifan biologis tertentu. Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat maupun pestisida tradisional, setelah diteliti ternyata memiliki keaktifan yang sangat bermanfaat bagi berbagai sistem hayati. Pendekatan secara fitokimia untuk memperoleh senyawa aktif sangatlah penting oleh karena prospek aktif tidaknya suatu tumbuhan ditunjang oleh keberartiannya secara fitokimia.

Senyawa kimia yang berkaitan dengan metabolit sekunder seperti alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid, saponin, dan sebagainya banyak sekali terdapat didalam tumbuhan yang sangat potensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti Indonesia dalam rangka pencarian obat atau bahan baku obat. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang

” Analisis Kandungan Metabolit Sekunder pada Beberapa Koleksi Gandaria


(12)

4

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis kandungan metabolit sekunder pada daun Gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Sumatera (Lhok Sukon, Lhok Seumawe, Padang Bolak, Bengkalis, Pekan baru, Batu Sangkar, dan Palembang), Jawa (Bogor, dan Banten), Ambon, dan Kalimantan (Kalimantan1, Kalimantan2) yang hanya dilakukan pemeriksaan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid saja pada setiap sampel.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kandungan alkaloid ,flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Sumatera? 2. Bagaimana kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan

triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Jawa?

3. Bagaimana kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Ambon? 4. Bagaimana kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan

triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Kalimantan? 5. Jenis senyawa metabolit sekunder manakah yang paling banyak

terkandung pada daun Gandaria (Bouea sp.)?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kandungan alkaloid ,flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Sumatera. 2. Untuk mengetahui kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan

triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Jawa.

3. Untuk mengetahui kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Ambon. 4. Untuk mengetahui kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan


(13)

5

5. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang paling banyak terkandung pada daun gandaria (Bouea sp.).

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaatkan yang diharapkan dari penelitian yaitu :

1. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai tanaman Gandaria serta jenis-jenis kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada beberapa koleksi Gandaria (Bouea sp.)Sumatera (Lhok Sukon, Lhok Seumawe, Padang Bolak, Bengkalis, Pekan Baru, Batu Sangkar, dan Palembang), Jawa (Bogor dan Banten), Kalimantan (Kalimantan 1, Kalimantan 2), dan Ambon sehingga dapat lebih dibudidayakan diseluruh Indonesia.

2. Diharapkan dari hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan produksi bahan-bahan bermanfaat khususnya metabolit sekunder yang berasal dari tanaman Gandaria (Bouea sp.). 3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat yang akan melakukan penelitian

lanjutan tentang kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada beberapa koleksi Gandaria (Bouea sp.) yang ada di Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi.


(14)

41

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2013), Deskripsi Gandaria,

http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?pcategory=7 ( diakses tanggal 2 Juli 2013)

Anonim (2013), Manfaat Buah Gandaria,

“http://krisxamthone.com/buah/khasiat-dan-manfaat-buah-gandaria/” (Diakses 3 Januari 2013).

Diana,L., 2007), Studi Kandungan Zat Tanin Pada Organ Family Euphorbiaceae, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Erlikasna, (2010), Inventarisasi Dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Obat Yang Digunakan Masyarakat Karo Pada Pengobatan Penyakit Dalam, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Fitrya., Lenny.A., Novitasari, E., (2010), Isolasi Senyawa Fenolat Dari Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Tumbuhan Gandaria, Jurnal Penelitian Sains, Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.

Harahap,F., (2010), Fisiologi Tumbuhan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Harborne, J,B., (1987) , Metode Fitokimia :Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Institute Teknologi Bandung Press, Bandung.

Harsono, T., (2012), Gandaria (Bouea Macrophylla Griffith) Tumbuhan Langka Indonesia & Flora Khas Jawa Barat, USU, Medan.

Hasairin, A., (2010), Botani Sistematik, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Ikram, (2013), Metode Analisis Tanaman,

http://www.ikramilmutanah.blogspot.com/../pengumpulan-penanganan-dan-analisis.html (diakses tanggal 17 Maret 2013)

Kartasapoetra, A.G., (1988), Budidaya Tanaman-Tanaman Berkhasiat Obat, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.

Lenny, S., (2006), Senyawa Terpenoid Dan Steroid, Karya Ilmiah, Universitas Sumatera Utara.


(15)

42

Manurung, B., (2006), Ekologi Hewan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Maulana, T., (2012), Inventarisasi Dan Uji Metabolit Sekunder Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Hutan Aek-Nauli Parapat Kab.Simalungun Sumatera Utara, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Marliana, S.D., Suryanti, V., Suyono., (2005), Skrining Fitokimia dan Analisis

Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol, Jurnal Biofarmassi 3 (1) : 26.31, Jurusan Biologi FMIPA UNS Surabaya, Surabaya.

Muchtadi, D., (2012), Pangan Fungsional Dan Senyawa Bioaktif, Alfabeta, Bandung.

Nabila., (2011), Uji Tanin Pada Tumbuhan Obat Trdisional Dari Lima Jenis Famili Euphorbiaceae, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Nasution,R., Barus., Nasution, T., Pandapotan, M., (2013), Isolasi dan penentuan Senyawa Steroid dari DAun Tumbuhan Kulu (Artocarpus camansi : sukun berbiji) yang Bersifat Antidiabetes, USU, Medan.

Pawiroharsono, S., (2001), Prospek Dan Manfaat Isoflavon Untuk Kesehatan, Laporan Hasil Penelitian,Direktorat Teknologi Bioindustri,Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi .

Rustaman.,Maman., Hidayat. A.T., (2007), Skrining Fitikimia Tumbuhan Gunung Bukit Tunngul Kabupaten Bandung, Laporan Penelitian Muda (LINMUD) UNPAD, Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran, Bandung.

Silitonga, M, (2009), Biokimia Untuk Biologi, Universitas Negeri Medan, Medan. Sutedjo, M,M., (1990), Pengembangan Kultur Tanaman Berkhasiat Obat, Rineka

Cipta, Jakarta.

Tanasale,V.L., (2011), Kajian Agronomi dan Pemanfaatan Buah Gandaria (Bouea macrophylla.Griff), Laporan Hasil Penelitian, UNPATTI, Ambon. Tjitrosoepomo, G., (2001), Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Widiyati, E., (2005), Penentuan Adanya Senyawa Triterpenoid Dan Uji Aktivitas Biologi Pada Beberapa Spesies Tanaman Obat Tradisional Masyarakat Pedesaan Bengkulu, FMIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu.


(16)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bah Jambi pada tanggal 24 November 1991. Ayah bernama Sunardi dan Ibu bernama Supriati, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk TK. Al-Ikhlas Bah Jambi, dan lulus tahun 1997. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 091567 Bah Jambi, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Yayasan Pendidikan Umum PTPN IV Bah Jambi, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Yayasan Perguruan Keluarga Pematangsiantar, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian pada tanggal 16 Juli 2013. Pada Tahun 2012 penulis pernah Praktek Kerja Lapangan di Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Kegiatan intrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu pada tahun 2010, penulis menjadi anggota BIOTA (Biologi Pencinta Alam).


(1)

penelitian ini untuk megetahui kandungan metabolit sekunder yang nantinya akan dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan serta memperkenalkan kepada masyarakat kandungan metabolit serta komposisi nutrisi yang terdapat pada daungandaria (Bouea sp.).

Penyebaran suatu jenis tanaman pada lahan tertentu sangat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu iklim, fisiologis, dan biotik. Salah satu faktor lingkungan yang turut menentukan penyebaran tersebut adalah letak garis lintang, dan ketinggian suatu tempat, perbedaan iklim yang ditimbulkan oleh perbedaan ketinggian yang mempengaruhi proses fisiologis. Gandaria merupakan jenis pohon buah-buahan yang dapat tumbuh pada bulan basah 9-11 dan 1-3 bulan kering. Penggunaan tanaman gandaria yang diambil dari berbagai daerah bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dengan kadar yang berbeda karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu letak topografi yang berbeda-beda.

Suatu fenomena budaya tradisional dalam bidang pengobatan dan pertanian ternyata dapat menjaring tumbuhan-tumbuhan yang bermanfaat karena memiliki keaktifan biologis tertentu. Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat maupun pestisida tradisional, setelah diteliti ternyata memiliki keaktifan yang sangat bermanfaat bagi berbagai sistem hayati. Pendekatan secara fitokimia untuk memperoleh senyawa aktif sangatlah penting oleh karena prospek aktif tidaknya suatu tumbuhan ditunjang oleh keberartiannya secara fitokimia.

Senyawa kimia yang berkaitan dengan metabolit sekunder seperti alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid, saponin, dan sebagainya banyak sekali terdapat didalam tumbuhan yang sangat potensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti Indonesia dalam rangka pencarian obat atau bahan baku obat. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang ” Analisis Kandungan Metabolit Sekunder pada Beberapa Koleksi Gandaria (Bouea sp.) yang Berasal dari Sumatera, Jawa, Ambon, dan Kalimantan”.


(2)

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis kandungan metabolit sekunder pada daun Gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Sumatera (Lhok Sukon, Lhok Seumawe, Padang Bolak, Bengkalis, Pekan baru, Batu Sangkar, dan Palembang), Jawa (Bogor, dan Banten), Ambon, dan Kalimantan (Kalimantan1, Kalimantan2) yang hanya dilakukan pemeriksaan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid saja pada setiap sampel.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kandungan alkaloid ,flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Sumatera? 2. Bagaimana kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan

triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Jawa?

3. Bagaimana kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Ambon? 4. Bagaimana kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan

triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Kalimantan? 5. Jenis senyawa metabolit sekunder manakah yang paling banyak

terkandung pada daun Gandaria (Bouea sp.)?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kandungan alkaloid ,flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Sumatera. 2. Untuk mengetahui kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan

triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Jawa.

3. Untuk mengetahui kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid pada daun gandaria (Bouea sp.) yang berasal dari Ambon. 4. Untuk mengetahui kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan


(3)

5. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang paling banyak terkandung pada daun gandaria (Bouea sp.).

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaatkan yang diharapkan dari penelitian yaitu :

1. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai tanaman Gandaria serta jenis-jenis kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada beberapa koleksi Gandaria (Bouea sp.)Sumatera (Lhok Sukon, Lhok Seumawe, Padang Bolak, Bengkalis, Pekan Baru, Batu Sangkar, dan Palembang), Jawa (Bogor dan Banten), Kalimantan (Kalimantan 1, Kalimantan 2), dan Ambon sehingga dapat lebih dibudidayakan diseluruh Indonesia.

2. Diharapkan dari hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan produksi bahan-bahan bermanfaat khususnya metabolit sekunder yang berasal dari tanaman Gandaria (Bouea sp.). 3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat yang akan melakukan penelitian

lanjutan tentang kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada beberapa koleksi Gandaria (Bouea sp.) yang ada di Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2013), Deskripsi Gandaria,

http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?pcategory=7 ( diakses tanggal 2 Juli 2013)

Anonim (2013), Manfaat Buah Gandaria,

“http://krisxamthone.com/buah/khasiat-dan-manfaat-buah-gandaria/” (Diakses 3 Januari 2013).

Diana,L., 2007), Studi Kandungan Zat Tanin Pada Organ Family Euphorbiaceae, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Erlikasna, (2010), Inventarisasi Dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Obat Yang Digunakan Masyarakat Karo Pada Pengobatan Penyakit Dalam, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Fitrya., Lenny.A., Novitasari, E., (2010), Isolasi Senyawa Fenolat Dari Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Tumbuhan Gandaria, Jurnal Penelitian Sains, Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.

Harahap,F., (2010), Fisiologi Tumbuhan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Harborne, J,B., (1987) , Metode Fitokimia :Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Institute Teknologi Bandung Press, Bandung.

Harsono, T., (2012), Gandaria (Bouea Macrophylla Griffith) Tumbuhan Langka Indonesia & Flora Khas Jawa Barat, USU, Medan.

Hasairin, A., (2010), Botani Sistematik, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Ikram, (2013), Metode Analisis Tanaman,

http://www.ikramilmutanah.blogspot.com/../pengumpulan-penanganan-dan-analisis.html (diakses tanggal 17 Maret 2013)

Kartasapoetra, A.G., (1988), Budidaya Tanaman-Tanaman Berkhasiat Obat, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.

Lenny, S., (2006), Senyawa Terpenoid Dan Steroid, Karya Ilmiah, Universitas Sumatera Utara.


(5)

Manurung, B., (2006), Ekologi Hewan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Maulana, T., (2012), Inventarisasi Dan Uji Metabolit Sekunder Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Hutan Aek-Nauli Parapat Kab.Simalungun Sumatera Utara, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Marliana, S.D., Suryanti, V., Suyono., (2005), Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol, Jurnal Biofarmassi 3 (1) : 26.31, Jurusan Biologi FMIPA UNS Surabaya, Surabaya.

Muchtadi, D., (2012), Pangan Fungsional Dan Senyawa Bioaktif, Alfabeta, Bandung.

Nabila., (2011), Uji Tanin Pada Tumbuhan Obat Trdisional Dari Lima Jenis Famili Euphorbiaceae, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Nasution,R., Barus., Nasution, T., Pandapotan, M., (2013), Isolasi dan penentuan Senyawa Steroid dari DAun Tumbuhan Kulu (Artocarpus camansi : sukun berbiji) yang Bersifat Antidiabetes, USU, Medan.

Pawiroharsono, S., (2001), Prospek Dan Manfaat Isoflavon Untuk Kesehatan, Laporan Hasil Penelitian,Direktorat Teknologi Bioindustri,Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi .

Rustaman.,Maman., Hidayat. A.T., (2007), Skrining Fitikimia Tumbuhan Gunung Bukit Tunngul Kabupaten Bandung, Laporan Penelitian Muda (LINMUD) UNPAD, Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran, Bandung.

Silitonga, M, (2009), Biokimia Untuk Biologi, Universitas Negeri Medan, Medan. Sutedjo, M,M., (1990), Pengembangan Kultur Tanaman Berkhasiat Obat, Rineka

Cipta, Jakarta.

Tanasale,V.L., (2011), Kajian Agronomi dan Pemanfaatan Buah Gandaria (Bouea macrophylla.Griff), Laporan Hasil Penelitian, UNPATTI, Ambon.

Tjitrosoepomo, G., (2001), Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Widiyati, E., (2005), Penentuan Adanya Senyawa Triterpenoid Dan Uji Aktivitas Biologi Pada Beberapa Spesies Tanaman Obat Tradisional Masyarakat Pedesaan Bengkulu, FMIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bah Jambi pada tanggal 24 November 1991. Ayah bernama Sunardi dan Ibu bernama Supriati, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk TK. Al-Ikhlas Bah Jambi, dan lulus tahun 1997. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 091567 Bah Jambi, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Yayasan Pendidikan Umum PTPN IV Bah Jambi, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Yayasan Perguruan Keluarga Pematangsiantar, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian pada tanggal 16 Juli 2013. Pada Tahun 2012 penulis pernah Praktek Kerja Lapangan di Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Kegiatan intrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu pada tahun 2010, penulis menjadi anggota BIOTA (Biologi Pencinta Alam).