PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TUTORIAL TARI TARI TIGA SERANGKAI MELAYU SUMATERA UTARA PADA SISWA XI SMA AR-RAHMAN MEDAN.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TUTORIAL TARI TIGA SERANGKAI MELAYU SUMATERA UTARA
PADA SISWA KELAS XI SMA AR-RAHMAN MEDAN
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh
YUANNISAH AINI NASUTION NIM : 8136122062
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRACT
Yuannisah Aini Nasution. NIM. 8136122062. Development of learning dance video tutorial of Tiga Serangkai Malay dance of North Sumatra for eleventh grade students of SMA Ar-Rahman Medan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. 2015.
This study aims to: (1) produce instructional media of art video tutorial on Tiga Serangkai dance material based on good quality of learning media criteria.
This type of research is the development of research that uses model of Borg and Gall product development combined with instructional design model of Dick and Carey. The method of his study consisted of two phases, in which the first stage is the stage of product trial s consisting of: (1) validation of subject matter experts, (2) validation of instructional design experts, (3) validation of learning media experts, (4) test try of individuals, (5) a small group trial, and (6) a limited field trial. Analysis of he data in this development research using descriptive analysis, all the data were analyzed with descriptive quantitative which quantitatively separated by category to sharpen judgment in drawing conclusions.
Subject test of this product in this study consisted o f two subject matter experts in art and culture, two experts of instructional design, two learning media experts, three students for individual testing, eight students for small group trial, and 38 students for field trials. The data about the quality of t he product development were collected through questionnaires and analyzed quantitative descriptive. The results showed: (1) the test material experts are at a very good qualifying (76.26%), (2) test of instructional design experts are at a very good qualifying (85.12%), (3) test of the learning media experts are at extremely qualification good (81.80%), (4) individual testing are at a very good qualifying (91.00%), (5) testing a small group is at a very good qualifyin g (89.14%), and (6) test of field trials are at a very good qualifying (93.00%).
The final product of the development of this media concluded tha t the learning media developed was fit and decent used for students in the learning process
(6)
ii ABSTRAK
Yuannisah Aini Nasution. NIM. 8136122062. Pengembangan Video Pembelajaran Tutorial Tari Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara pada siswa XI Sma Ar-Rahman Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1). untuk menghasilkan media pembelajaran video tutorial seni budaya materi seni tari tiga serangkai berdasarkan kriteria kualitas media pembelajaran yang baik. (2) untuk mengetahui hasil belajar efektif terhadap media video pembelajaran Tari tiga serangkai melayu Sumatera Utara.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg and Gall yang dipadu dengan model desain pembelajaran dari Dick and Carey. Metode penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yang mana pada tahap I merupakan tahap uji coba produk yang terdiri dari: (1) validasi ahli materi pelajaran, (2) validasi ahli desain pembelajaran, (3) validasi ahli media pembelajaran, (4) uji coba perorangan, (5) uji coba kelompok kecil, dan (6) uji coba lapangan terbatas. Adapun Analisi data dalam penelitian pengembangan ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, semua data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistik deskriptif kuantitatif yang secara kuantitatif dipisahkan menurut kategori untuk mempertajam penilaian dalam menarik kesimpulan.
Subjek uji coba produk dalam penelitian ini terdiri dari dua ahli materi pelajaran Seni budaya, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli media pembelajaran, tiga orang siswa untuk uji coba perorangan, delapan siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 38 orang siswa untuk uji coba lapangan terbatas. Data -data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan melalui angket dan dianalisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi berada pada kualifikasi sa ngat baik (76.26%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (85,12%), (3) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (81,80%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (91,00%), (5) uji c oba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (89,14%), dan (6) uji coba lapangan terbatas berada pada kualifikasi sangat baik (93,00%).
Produk akhir dari pengembangan media ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA AR -RAHMAN Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Dengan membandingkan tes awal dan tes akhir. Sampel 38 siswa.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajar tanpa menggunakan media dengan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan media tutorial. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh t hitung > t tabel atau 7.99 > 2.03 atau dengan kata lain Hi ditolak dan Ho diterima.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media sebesar 88,18 % lebih tinggi dari pada siswa yang tanpa menggunakan media sebesar 70,28%. Disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa efektif.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat limpahan rahmat dan kasihnya penulis dapat mengatasi berbagai kebdala dan rintangan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis yang berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu
Sumatera Utara Pada Siswa Kelas XI SMA AR-RAHMAN MEDAN”ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar magister pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Prof.Dr. Binsar Sargih, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan tenaga dan waktu, memberikan arahan dan saran membimbing penulis selama penyusunan tesis ini. Selanjutnya ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada :
PertamaBapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana, Bapak Prof. Harun Sitompul, M. Pd. sebagai Ketua dan Bapak Dr. R. Mursid, M. Pd, sebagai sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf/Pegawai Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas selama penulis mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Di Universitas Negeri Medan.
Kedua, bapak Prof. Dr. H.Badiran, M. Pd., Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M. Pd., dan Bapak Dr. Daulat Saragih, M.Pd., selaku narasumber yang telah memberikan masukan dan saran pada tesis ini, juga bapak/ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Pascasarjana Di Universitas Negeri Medan.
Ketiga, saya juga berterimakasih kepada bapak selaku kepala sekolah SMA Ar-Rahman dan bapak/ibu guru SMA Ar-rahman yang telah memberikan dukungan penuh serta menyediakan fasilitas dan sarana dan prasarana demi terlaksananya penelitian ini.
(8)
iv
Keempat, kepada orangtua tercinta, Ayahanda Pangaduan Nasution, S.Pd dan Ibunda tercinta Nurhasanah Nainggolan, BA yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan mendidik, membesarkan penulis dengan sangat baik.dukungan abangda Lian Pardomuan Nasution, S.Kep, kakanda Dina Handayani Nasution Amd,Keb serta seluruh keluarga besar serta doa dan harapan mereka yang tiada putus memberikan motivasi dan semangat belajar yang luar biasa hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Kelima kepada seluruh rekan kuliah kelas eksekutif B-2 thun XXIII program studi Teknologi Pendidikan yang telah bersama-sama menjalani suka dan suka selama perkuliahan, yang saling menyemangati dan saling mendukung satu sama lain, time work cherrybell Seni tari 2008, dan adik-adik kos tercinta, terima kasih atas dukungannya dan Idris Soleh Dalimunthe S.Pd yang senantiasa selalu membantu dan menjadi tempat cerita sedih, senang, susah terima kasih telah menemani hingga saat ini, penulis bangga menjadi bagian dari semuanya.
Akhir kata, mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan penyusunan kata ataupun penulisan nama gelar dalam tesis ini, begitu juga kepada pihak-pihak yang tak dapat penulis sebutkan namanya satu – persatu. Sekali lagi, terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik yang telah disebutkan maupun tidak kiranya karunia Allah Swt yang sempurna memberikan kepada kita semua. Amin
(9)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEl ... vi
DAFTAR DIAGRAM ... xi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... ... xi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 10
C. Pembatasan Masalah ... 11
D. Rumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian Pengembangan ... 12
F. Manfaat Penelitian Pengembangan ... 13
BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIRDAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 14
A. Kajian Teoritis ... 15
1. Hakikat Hasil Belajar ... 15
a. Hakikat Tari Melayu Tiga Serangkai ... 15
b. Hakikat Hasil Belajar Seni Tari Tiga Serangkai ... 15
2. Hakikat Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara ... 29
a. Hakikat Media Pembelajaran ... 29
b. Hakikat Media Pembelajaran Video Tutorial Tari Tiga Serangkai Sumatera Utara ... 32 c. Hakikat Pengembangan Media Pembelajaran
(10)
vi
Video Tutorial tari Tiga Serangkai Melayu Sumatra Utara ... 37
B. Penelitian yang Relevan ... 45
C. Kerangka Berpikir ... 47
D. Hipotesis Penelitian ... 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51
B. Metode Penelitian ... 51
C. Prosedur Pengembangan dalam Penelitian ... 51
D. Subjek Uji Coba ... 54
E. Jenis Data ... 54
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ... 55
G. Teknik Analisis Data ... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Hasil penelitian Pengembangan Produk ... 67
B. Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk ... 118
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 123
D. Keterbatasan Penelitian ... 126
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... ... 129
A. Kesimpulan ... 129
B. Implikasi ... 131
C. Saran ... 133
DAFTAR PUSTAKA ... ... 135
(11)
vii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 T Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9
Hasil Belajar ... Kisi- kisi Instrument Validasi Ahli materi ... Kisi-kisi Instrument Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... Kisi-kisi Instrument Validasi Penelitian kualitas video dan
desain grafis untuk ahli media video ... Kisi-kisi validasi penelitian kualitas kualitas materi
pembelajaran dan kualitas teknis ... Kisi-kisi instrument validasi penelitian kualitas materi
tampilan untuk siswa ... Data analisis kebutuhan ...
Skor penilaian instrument validasi penelitan kualitas video
dan desain grafis oleh ahli media video pembelajaran ... Skor penelitian video ahli media ... Tingkat kecendrungan Penelitian Instrument Validasi
Penelitian kualitas video dan desain grafis oleh ahli media ... Tingkat kecendrungan validasi ahli media video tentang
pembelajaran ... Skor penilaian dan tanggapan instrument validasi penelitian
tentang kualitas desain, informasi, desain presentasi oleh ahli
desain pembelajaran ... Skor penelitian dan tanggapan instrument validasi penelitian
tentang kualitas desain informasi desain pembelajaran ... Skor penelitian dan tanggapan instrurment validasi penelitian
tentang kualitas desain, informasi, desain interaksi dan desain presentasi oleh desain pembelajaran ... Skor penilaian dan tanggapan instrument validasi penilaian tentang kualitas desain informasi desain interaksi dan desain
3 53 54 57 59 61 64 70 71 72 73 75 76 76
(12)
viii Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21
persentasi oleh ahli desain tentang kualitas desain ... Tingkat kecendrungan penilaian instrument validasi
penelitian kualitas video dan desain grafis oleh ahli desain
pembelajaran ... Tingkat kecendrungan Penelitian instrument validasi
penelitian kualitas video dan desain oleh ahli desain oleh ahli
desain pembelajaran tentang kualitas desain informasi ... Tingkat Kecendrungan penelitian instrument validasi oleh
ahli desain ... Tingkat kecendrungan penilaian instrument validasi
penelitian kualitas video oleh ahli desain pembelajaran ... Skor penelitian ahli materi kelayakn isi ... Skor Penilaian dan tanggapan instrument validasi Sistem
penyampaian dan kualitas strategi oleh ahli materi ... Skor Penilaian dan tanggapan instrument validasi penelitian
tentang kualitas materi pembelajaran sistem penyampaian
dan kualitas strategi pembelajaran oleh ahli materi ... Skor penelitian dan tanggapan instrument validasi penelitian
tentang kualitas materi ... Tingkat kecendrungan desain grafis ahli media tampilan
kualitas pembelajaran ... Tingkat kecendrungan penilaian instrument validasi
penilaian kualitas oleh ahli media kualitas bahasa ... Tingkat kecendrungan penilaian instrument validasi
penelitian kualitas video dan desain grafis oleh ahlii media
kualitas materi pembelajaran ... Tingkat kecendrungan penilaian instrument validasi
penelitian kualitas video dan desain grafis oleh ahlii media
kualitas materi pembelajaran ... 77 78 78 79 80 80 81 82 83 85 87 89 89
(13)
ix Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30
Tabel 4.31 Tabel 4.32 Tabel 4.34 Tabel 4.35 Tabel 4.36 Tabel 4.37 Tabel 4.38 Tabel 4.39
Skor penilaian media video uji coba lapangan tampilan video tutorial ... Skor penilaan media video uji coba perorangan pada aspek kelayakan penyajian materi video pembelajaran ... Skor penilaian media video pembelajaran aspek kemanfaatan media pada uji perorangan ... Tingkat kecendrungan penilaian terhadap aspek kelayakn pada uji coba perorangan ... Tingkat kecendrungan penilaian terhadap aspek kelayakan
penyajian media video pembelajaran pada uji perorangan ... Tingkat kecendrungan penilaian terhadap aspek kelayakan ... Skor penilaian uji coba kelompok kecil ... Skor penilaian uji coba kelompok kecil penyajian materi ... Uji coba kelompok kecil pada aspek penyajian manfaat
media
Tingkat kecendrungan penilaian terhadap aspek kelayakan
tampilan media video pembelajaran tari tiga serangkai ... Uji coba kelompok kecil ...
Uji coba perorangan ... Skor penilaian uji coba lapangan, materi media video
pembelajaran ... Skor penilaian media video uji coba lapangan penyajian
manfaat ... Tingkat kecendrungan penilaian terhadap aspek kelayakan ... Tingkat kecendrungan penilaian terhadap aspek kelayakan
penyajian media ... Tingkat kecendrungan penilaian terhadap aspek kemanfaatan
Persentasi rata-rata hasil penilaian terhadap media video
pembelajaran ... 90 91 92 93 94 94 95 96 97 98 99 99 100 101 103 105 107 109 110 112
(14)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengembangan Model Dick N Carey ... 36 Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Media Video Pembelajaran... 48 Gambar 4.1 Tahap-tahap uji coba pengembangan media video tutorial
(15)
xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Presentase Rata-Rata Hasil Penelitian Ahli Media ... 102
Diagram 4.2 Persentasi Rata- rata hasil penilaian ahli desain pembelajaran ... 104
Diagram 4.3 Persentasi Rata-rata hasil penilaian ahli media video ...106
Diagram 4.4 Persentasi Rata-rata hasil penilaian uji coba perorangan ...108
Diagram 4.5 Persentasi Rata-rata hasil penilaian uji coba kelompok kecil ...110
Diagram 4.6 Persentasi Rata-rata hasil penilaian uji coba lapangan ...111
Diagram 4.7 Diagram batang hasil belajar tanpa menggunakan video dan dengan menggunakan video pembelajaran ...116
(16)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 138
Lampiran 2 Rancangan Perangkat Pembelajaran ... 148
Lampiran 3 Kisi- kisi validasi ahli materi, media, desain pembelajaran ... 151
Lampiran 4 Rangkuman Skor kelayakan tampilan media video pembelajaran pada uji coba lapangan ... 164
Lampiran 5 Tabel Hasil tes hasil belajar tanpa menggunakan nedia video tutorial pembelajaran ... 165
Lampiran 6 Skema pola lantai ... 175
Lampiran 7 Dance Skrip ... 183
Lampiran 8 Flowchart... ... 195
Lampiran 9 Storyboard... ... 196
(17)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan manusia untuk menjadikan manusia yang berkualitas. Salah satu upaya pembangunan pendidikan untuk menciptakan manusia yang berkompeten adalah peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan menunjukkan pada upaya peningkatan kualitas proses dari hasil pembelajaran. Sistem pendidikan disebut bermutu dari segi proses adalah jika proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna ditunjang oleh berbagai jenis sumber belajar. Keefektifan pembelajaran digambarkan oleh prestasi belajar yang dicapai oleh pembelajar.
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengemukakan seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas tidak hanya ditentukan oleh faktor pendidik, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik dengan pendidik sebagai sumber belajar pada lingkungan belajar. Dengan demikian, peserta didik seharusnya tidak belajar dari pendidik saja, tetapi dapat juga belajar dari berbagai sumber belajar yang tersedia dilingkungannya.
Guru memainkan peranan yang essensial di dalam merancang berbagai peristiwa pembelajaran. Mengingat pentingnya pendekatan pembelajaran
(18)
2
dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan dapat menciptakan kegiatan situasi kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan dapat menciptakan kegiatan situasi belajar mengajar yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa, sedangkan siswa itu sendiri hendaknya dapat memotivasi dirinya sendiri untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil temuan data pada mata pelajaran seni budaya materi seni tari di SMA AR-RAHMAN Medan, baik melalui studi kepustakaan maupun melalui penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti (2015) menunjukan antara lain: (1) penerapan media pemebelajaran yang kurang mengembangkan kreativitas siswa melalui pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran, (2) belum maksimalnya pemanfaatan multi media dalam proses belajar mengajar, (3) aktifitas siswa yang masih rendah dalam pemebelajaran , (4) materi/bahan ajar yang masih sulit diperoleh di perpustakaan, (5) fasilitas ruang laboratorium ruang praktek yang masih kurang memadai, (6) hasil belajar (nilai mata pelajaran) berupa tugas/praktek atau latihan umumnya rendah.
Selain kendala di atas juga ditemukan adanya permasalahan lain berkaitan dengan proses pembelajaran. Dari hasil wawancara khusus dengan guru mata pelajaran seni budaya dilaksanakan bulan september 2014 disimpulkan bahwa, selama ini mata pelajaran dilaksanakan dengan cara ceramah. Praktik disimulasikan oleh guru terlebih dahulu, kemudian bersama-sama oleh 38 siswa. Hal ini tentu saja menyebabkan kurang tersampaikannya tujuan dalam proses pembelajaran.
(19)
3
Keberhasilan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan didukung oleh proses pembelajaran yang baik sehingga siswa memperoleh keterampilan dan nilai yang mencukupi standar nasional. Menurut Muhibbin Syah (2009:3) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa yang dibedakan menjadi tiga macam yaitu : internal yaitu faktor dari diri siswa, eksternal faktor dari luar diri siswa, faktor selanjutnya adalah pendekatan belajar (approavh to learning), yakni etnis belajar siswa yang meliputi strategi, model, media yang digunakan dan hal ini tentu saja membutuhkan guru yang mampu mengajar. Berkaitan dengan hal ini, Sanjaya (2010:6) mengemukakan bahwa guru sebagai pendidik mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, yaitu (1) guru sebagai sumber belajar, (2) guru sebagi fasilitator, (3) guru sebagai pengelola, (4) guru sebagai demonstrator, (5) guru sebagai pembimbing, (6) guru sebagai motivator. Sedangkan pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya yaitu mengarahkan siswa dengan interaksi yang baik dan didukung oleh sumber belajar yang disampaikan guru secara profesional dan efektif dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Penggunaan media pembelajaran seringkali menjadi masalah yang dihadapi oleh guru disekolah tidak memiliki fasilitas media yang cukup, kemudian kelemahan guru dalam menciptakan media. Menurut Hamalik (1994:6) menyatakan bahwa guru dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari pernyataan tersebut, tersirat bahwa
(20)
4
pengajaran harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai media pembelajaran. Apalagi pada masa sekarang ini, teknologi informasi sudah mengalami kemajuan pesat, suka tidak suka para pengajar sudah seharusnya lebih membuka diri menguasai teknologi informasi guna mendukung terciptanya proses belajar yang menarik, efesien dan terciptanya tujuan tujuan pembelajaran. Adapun media yang masih sering digunakan oleh guru yaitu media cetak (buku,modul, dan bahan ajar lainnya) dan penggunaan papan tulis, kapur atau spidol sebagai media tambahan di dalam kelas, tetapi tidak semua materi cukup dijelaskan dengan media cetak dan media vcd, akan lebih baik apabila guru memiliki motivasi dan berinovasi untuk beranjak dari kebiasaan guru selama ini yang terlalu nyaman dengan pemanfaatan media seadaanya dan meningkatkan kreatifitas dari guru untuk menciptakan suatu pembelajaran yang menarik dengan mengikuti perkembangan teknologi saat ini, dan akan menjadi lebih baik lagi apabila pembelajaran dengan pemanfaatan media di dukung dengan strategi pembelajaran yang tepat sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat dipahami siswa secara maksimal.
Berdasarkan pengamatan awal yang penulis lakukan pada beberapa pihak guru di SMA AR-RAHMAN MEDAN bahwa guru membutuhkan media pembelajaran dan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran agar pembelajaran lebih efektif. Sebelumnya guru hanya menggunakan media musik, media buku, dan guru sebagai tutor di depan tanpa menggunakan media. Diketahui juga bahwa kendala dalam menggunakan media karena
(21)
5
belum banyak guru mempunyai media. Sementara itu pembelajaran yang berlangsung di sekolah masih dilaksanakan dengan konvensional. Sistem pembelajaran yang dilakukan berpusat pada guru yaitu dengan menyampaikan materi pembelajaran yang dilakukan berpusat pada guru yaitu dengan menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah, demostrasi selanjutnya guru memberikan praktek gerak atau latihan dalam kelas pada siswa. Dari pengamatan beberapa orang siswa dinyatakan bahwa media pembelajaran sangat diperlukan karena pembelajaran jadi lebih menarik dan siswa dapat memanfaatkan media sebagai sarana pembelajaran individual.
Tidak tercapainya standar kompetensi mata pelajaran seni budaya materi seni tari Sumatera Utara dengan ditemukannya nilai materi dan praktek yang kurang memuaskan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut ditunjukka n pada tabel hasil belajar siswa 3 tahun terakhir.
Tabel 1.1 Hasil Belajar seni budaya Tahun
akademik
Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata
2011/ 2012 60 75 76
2012/2013 65 75 76
2013/2014 60 80 76
Sumber : Kantor Tata Usaha SMA AR-RAHMAN Medan
Tabel 1.1 di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil belajar seni budaya masih cendrung kurang memuaskan. Hal ini menyebabkan berbagai kalangan merasa kecewa dan kurang puas dengan hasil mata pelajaran seni
(22)
6
budaya materi tari. Untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih tinggi maka siswa dituntut untuk lebih memahami dan menguasai materi seni tari Sumatera Utara.
Mata pelajaran seni budaya, khususnya seni tari dapat diasumsikan sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran seni tari berdasarkan kurikulum sebelumnya. Tujuan pelaksanaan mata pelajaran seni tari di sekolah adalah (a) agar peserta didik mempunyai kemampuan memahami konsep dan pentingnya seni budaya, (b) peserta didik mampu menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya, lajaran (c) peserta didik mampu menampilkan kreativitas melalui seni budaya, (d) peserta didik mampu menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, disebutkan salah satu standar kompetensi untuk bahan kajian seni tari tingkat sekolah menengah atas (SMA) adalah mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari tradisional, dengan kompetensi dasar sebagai berikut: Mengidentifikasi jenis karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok daerah setempat, nusantara, tradisional, mancanegara di Asia, dan mancanegara di luar Asia; Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok daerah setempat, nusantara, tradisional, mancanegara di Asia, dan mancanegara di luar Asia Mengeksplorasi pola lantai gerak tari tunggal daerah setempat, nusantara, mancanegara di Asia, dan mancanegara
(23)
7
diluar Asia; Memeragakan tari tunggal dan berpasangan/kelompok daerah setempat, nusantara, mancanegara di Asia, dan mancanegara di luar Asia; Menciptakan tari kreasi berdasarkan tari mancanegara di luar Asia; Menyiapkan pertunjukan tari di sekolah, Menggelar pertunjukan tari di sekolah (BSNP, 2006:198). Berdasarkan hasil observasi di lapangan, untuk pelaksanaan pembelajaran tari tradisional dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode pembelajaran, yaitu metode ceramah untuk menyampaikan materi apresiasi seni tari, metode demonstrasi atau peragaan, untuk menyampaikan materi ekspresi tari, dan metode pemberian tugas, dengan tujuan agar siswa belajar secara mandiri baik dalam apresiasi seni tari maupun ekspresi tari namun tetap dalam pengawasan guru. Materi yang digunakan untuk pembelajaran apresiasi siswa menggunakan materi yang telah tersedia dalam buku pelajaran Seni Budaya. Sedangkan untuk pembelajaran ekspresi tari, materi yang digunakan didapat dari pengalaman pribadi guru, pelatihan guru, mahasiswa KKN, dan VCD tari daerah setempat.
Media yang diguanakan untuk proses pembelajaran tari tradisional berupa buku pelajaran Seni Budaya, poster dan gambar tari Sumatera Utara, video tari Sumatera Utara dan belum pernah digunakan media pembelajaran tutorial. Dalam proses pembelajaran tari, guru mengalami beberapa kendala yaitu, kemampuan siswa yang beragam, waktu pembelajaran seni tari yang terbatas, kesulitan guru untuk mendapatkan media. Kendala lain yang dialami guru khususnya dalam pembelajaran praktek tari adalah video yang digunakan sebagai materi berupa video tari secara utuh tanpa penjelasan khusus. Siswa
(24)
8
yang menempuh pendidikan tingkat SMA rata-rata berkisar pada usia 16 tahun. Pada kisaran ini berarti anak usia SMA masuk dalam kategori remaja.
Untuk itu perlu dikembangkan suatu media pembelajaran yang mampu mengatasi keadaan tersebut. Media yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan sekolah khususnya dalam pembelajaran tari Sumatera Utara serta mampu mengatasi keragaman kemampuan kognitif tiap siswa, hal ini berarti siswa dapat mengendalikan media tersebut menurut kemampuannya masing-masing. Dalam hal ini dibutuhkan media yang menampilkan rincian mengenai tari Sumatera Utara yang dipertunjukan dan dapat dioperasikan langsung oleh siswa. Rincian yang dimaksud dapat berupa unsur-unsur yang membentuk karya tari nusantara tersebut seperti nama tari, asal tari, jumlah penari, kostum, sejarah terciptanya tari dan fungsi tari. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa mengidentifikasi Apresiasi tari Sumatera Utara sebagai bentuk apresiasi siswa terhadap keunikan tari nusantara.
Sedangkan sebagai bahan ekspresi siswa untuk mengeksplorasi pola lantai gerak tari serta menyiapkan pementasan tari, ditampilkan rincian ragam gerak agar mempermudah dalam melakukannya. Selain berisi tentang rincian mengenai tari yang ditampilkan sebagai bahan apresiasi dan ekspresi siswa, alangkah lebih baik jika media yang dikembangkan juga membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Ada interaksi antara siswa dengan media yang dibuat, hal ini berarti media tersebut dioperasikan sendiri oleh siswa.
(25)
9
Dengan demikian mampu menimbulkan umpan balik dan motivasi untuk belajar. Multimedia berbasis komputer dan tutorial video (video tutorial) merupakan kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, dan isi pelajaran. Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu (Arsyad, 2010:170-172).
Dalam mata pelajaran seni budaya SMA kelas XI terdapat materi pembelajaran tari tradisional. Mengacu pada standar kompetensi bahan kajian seni yang telah diungkapkan di awal, dapat disimpulkan bahwa selain mengidentifikasi suatu tari untuk memperoleh informasi mengenai nama tarian; ciri-ciri khusus tari yang bersangkutan, pesan atau isi cerita dalam tari, serta aspek penampilan tari, siswa juga dituntut untuk mampu mengekspresikan tari dengan memperagakan ragam gerak tari. Kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui pengamatan pertunjukan dan pengamatan kehidupan sosial masyarakatnya. Tari melayu merupakan salah satu tarian yang berasal dari Sumatera Utara.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, secara khusus di daerah Sumatera Utara, tari melayu dapat digunakan sebagai materi pembelajaran tari tradisional di SMA. Selain alasan tersebut di atas, beberapa hal lain yang dijadikan alasan pemilihan tari melayu sebagai materi tari tradisional adalah ;
(26)
10
secara bentuk fisik tarian, tari lenggang patah sembilan,tari melayu melenggok makinang, tari serampang XII merupakan tari berpasangan dan dapat ditarikan secara berkelompok sehingga sesuai dengan salah satu kompetensi dasar mata pelajaran seni tari di SMA, secara teknik gerak, tari melayu Sumatera Utara ini memiliki ragam gerak tari yang tidak terlalu banyak dan mudah diikuti oleh anak seusia SMA, dalam hal keunikan bentuk tari, terdapat pada ragam gerak tari melayu yang tersusun atas jenis gerakan yang ritmis, mengayun dan seperti orang berjalan, dan pola gerak yang menarik sehingga dapat divariasikan dengan cara berputar, berlawanan arah, ataupun dilakukan kearah kanan dan kiri secara bergantian. Namun demikian tata garapan tari tersebut dapat disesuaikan dengan perkembangan, baik dalam komposisi dan tata pentasnya.
Berdasarkan pemikiran di atas peneliti bermaksud melakukan Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara untuk Pembelajaran Tari Tradisional di SMA.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah dapat didentifikasikan masalah yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar mata pelajaran seni budaya materi Seni Tari Tiga Serangkai di SMA AR-RAHMAN MEDAN? 2. Apakah belum maksimal pemanfaatan media dalam pembelajaran
yang menyebabkan tidak tercapainya standar kompetensi pada mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai Sumatera Utara?
(27)
11
3. Adakah pengaruh kemampuan pengetahuan guru dalam mengoperasikan media pembelajaran dengan menggunakan VCD Tutorial mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai Sumatera Utara ?
4. Apakah model pembelajaran Seni Tari Tiga Serangkai Sumatera Utara yang dilakukan selama ini terlalu monoton sehingga suasana pembelajaran terlihat membosankan dan tidak menarik?
5. Adakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan melalui pemanfaatan media Video Tutorial pembelajaran?
6. Bagaimanakah peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran seni budaya materi Seni Tari Tiga Serangkai Sumatera Utara melalui pengembangan media video Tutorial pembelajaran?
7. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya materi seni tari Sumatera Utara melalui pengembangan media Video Tutorial pembelajaran?
8. Bagaimanakah kualitas pengembangan media video tutorial tari tiga serangkai Sumatera Utara?
9. Apakah hasil belajar efektif terhadap media Video Tutorial pembelajaran pada mata pelajaran materi Seni Tari Tiga Serangkai Sumatera Utara ?
C. Pembatasan masalah
Dari identifikasi masalah tersebut, maka pengembangan media video tutorial pembelajaran dibatasi dalam ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
(28)
12
Media yang dikembangkan hanya meliputi 4 kompetensi dasar antara lain: 1. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa bentuk jenis video
pembelajaran yang akan dibuat merupakan jenis Tutorial, yaitu penyajian materi pembelajaran dalam bentuk step by step secara runtun sebagai panduan pelatihan dan pembelajaran.
2. Pemahaman siswa dalam mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai melayu Sumatera Utara dibatasi pada respon siswa pada mata pelajaran seni budaya materi seni tari tersebut.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah video Tutorial pembelajaran Seni Tari Sumatera Utara yang dikembangkan pada mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai Sumatera Utara layak digunakan untuk siswa kelas XI SMA AR-RAHMAN Medan ?
2. Apakah video Tutorial pembelajaran seni tari Sumatera Utara pada mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai Sumatera Utara efektif dibelajarkan pada siswa Kelas XI SMA AR-RAHMAN Medan ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah:
1. untuk menghasilkan video tutorial pembelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai melayu sumatera utara berdasarkan kriteria kualitas media pembelajaran yang layak digunakan.
(29)
13
2. untuk mengetahui hasil belajar efektif terhadap video tutorial pembelajaran Tari tiga serangkai melayu Sumatera Utara.
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis manfaat pengembangan ini adalah:
1. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan produk media video pembelajaran terutama pada mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai Sumatera Utara. 2. Membangkitkan minat penelitian lanjutan untuk mengkaji
pengembangan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti untuk mendesain dan mengembangkan media pembelajaran guna memecahkan masalah sesuai bidang tuntutan ilmu yang dimiliki yakni ranah kawasan teknologi pembelajaran
Secara praktik manfaat pengembangan ini adalah:
1. Produk media video pembelajaran mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai tradisional dapat direkomendasikan menjadi media dan alternatif sarana penyampaian materi pembelajaran mata pelajaran seni budaya materi seni tari tiga serangkai (Sumatera Utara).
2. Sebagai sumber belajar bagi siswa dalam proses pembelajaran seni
budaya materi seni tari tradisional sehingga dapat dengan mudah memahami isi mata pelajaran dan mengamplikasikannya pada praktik materi seni tari tiga serangkai (Sumatera Utara).
(30)
129 BAB V
KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media video pembelajaran yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai
Melayu Sumatera Utara dibutuhkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelurusan dari angket yang disebar ditemukan bahwa 90% dari guru menyatakan membutuhkan media video pembelajaran dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif, dan 100% persen siswa menyatakan membutuhkan video pembelajaran agar dapat dijadikan sarana pembelajaran secara individual maupun klasikal. 2. Hasil validasi dari ahli materi terhadap media video pembelajaran Tutorial
Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang dikembangkan menunjukkan bahwa : (1) kelayakan isi materi pembelajaran dinilai baik dengan persentase rata-rata 80.40%, (2) kelayakan isi pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 100% (3) kelayakan penyajian dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 96.66% (4) kelayakan kebahasaan dinilai baik dengan persentase 8.40% berdasarkan hasil validasi ahli materi tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran dalam kriteria sangat baik (76.26%). Hasil validasi ahli desain pembelajaran terhadap media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang dikembangkan adalah : (1) kualitas
(31)
130
desain pembelajaran dinilai baik dengan persentase rata-rata sebesar 80.00%, (2) kualitas desain pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 80.50%, (3) kualitas persentase dinilai baik dengan persentase rata-rata sebesar 80.00% (4) kualitas desain informasi dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 100% Dengan demikian hasil validasi ahli desain pembelajaran tersebut disimpulkan dalam kriteria sangat baik (85.12%). Hasil validasi ahli media video pembelajaran terhadap media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang dikembangkan menunjukkan bahwa : (1) pemograman media video pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase sebesar 79.00%, (2) tampilan video pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase sebesar 75.50% Berdasarkan hasil validasi tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang dikembangkan dalam kriteria sangat baik (81.80%), sehingga dapat diterima dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Menurut tanggapan siswa kelas XI SMA AR-RAHMAN Medan pada uji coba perorangan dinyatakan bahwa media video pembelajaran Tutorial yang dikembangkan dengan program Pinecel termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan 91.11%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 95.24% dan aspek kemanfaatan media sebesar 86.67%.. Berdasarkan hasil uji coba perorangan tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria
(32)
131
sangat baik (91.00%). sehingga layak digunakan dan dikembangkan dalam proses pembelajaran.
4. Menurut tanggapan siswa SMA AR-RAHMAN pada uji coba kelompok kecil dinyatakan bahwa media video pembelajaran Tutorial yang dikembangkan dengan program Pinecel, xillsoft termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan .90.83%., aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 87.85% dan aspek kemanfaatan media sebesar 88.75% Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik (89.14%).
5. Menurut tanggapan siswa SMA AR-RAHMAN Medan pada uji coba lapangan dinyatakan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan dengan program Pinecel, Xillsoft termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan 90.08%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 88.94%. dan aspek kemanfaatan media sebesar 100% Berdasarkan hasil uji coba lapangan tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik (93.00%).
6. Media video pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak untuk digunakan sebagai media video pembelajaran untuk siswa SMA AR-RAHMAN Medan, karena memiliki nilai rata-rata (88.53) yang lebih tinggi dari nilai KTSP yang ditentukan.
(33)
132
7. Media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara memiliki kefektifan sebesar (88.18%) lebih tinggi dari kefektifan tanpa mengginakan media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara 70.28%.
B.Implikasi
Untuk mendapatkan sebuah produk pengembangan media yang baik, maka hal pertama yang perlu dilakukan analisis terhadapa beberapa aspek, yaitu analisis referensi pengembangan. Pendapat yang direkomendasikan oleh ahli saat proses validasi dipadukan untuk memperbaiki dan melengkapi media yang diproduksi.
Berdasarkan hasil validasi dan uji coba terhadap media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang dikembangkan terdapat beberapa kondisi lingkungan belajar yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang baik dengan dukungan media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Sumatera Utara, yaitu hasil memiliki sarana dan fasilitas yang mendukung pengoperasian media seperti: listrik, komputer, perangkat sound sistem, LCD, dan ruangan yang propesional, media video pemeblajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara hanya dapat digunakan dengan baik dan lancau dan jika guru dan siswa telah memiliki kemampuan untuk mengoperasikan perangkat elektronik.
Disamping itu, guru harus mampu mendesain pesan yang diterjemahkan dalam bentuk visualisasi yang pada akhirnya akan menjadi
(34)
133
pesan pembelajaran. Guru juga harus memiliki karakteristik dalam menguasai substansi pembelajaran, mulai dari kemampuan menganalisis standar isi sampai kepada proses pembelajaran di dalam kelas agar media video Tutorial Trai Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang digunakan dapat bermakna bagi siswa.
Siswa perlu dilibatkan untuk membantu guru dalam mengefektifkan waktu pembelajaran serta memberi kesempatan untuk terlibat secara harmonis dalam proses pembelajarn. Hal ini juga ditujukan agar siswa memiliki kemampuan untuk menangkap pesan sehingga siswa dapat beraktifitas dan memecahkan masalah dalam pembelajaran melalui media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara.
Media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara.ini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dan siswa dimana media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara dapat membuat ketertarikan siswa pada mata pelajaran ini sehingga dapat menggali daya kreatifitas dan inovatif siswa.
Pesan yang terkandung dalam media video pembelajaran tutorial mencerminkan pengalaman konseptual siswa. Pesan yang berupa tayangan langkah-langkah gerak dalam tari tiga serangkai akan dapat diterjemahkan dan menginspiraskan siswa jika siswa juga diterjemahkan oleh guru dalam bentuk pesan-pesan pembelajaran. Siswa juga dapat mendalami materi pembelajaran dengan menggunakan media video pembelajaran tutorial ini dengan melihat
(35)
134
tayangan langkah-langkah gerak tutorial tari tiga serangkai melayu sumatera utara yang berbentuk CD pembelajaran dan dapat dibawa siswa untuk mengulang kembali pembelajaran , sehingga mempermudah siswa dalam mengingat kembali pembelajaran sebelumnya.
C.Saran
Berdasrkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Mata pelajaran Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara adalah mata pelajaran seni budaya yang memiliki praktek memerlukan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pada setiap mata pelajaran ini memerlukan adanya fasilitas seperti ruang praktek yang memadai, perlengkapan dan peralatan praktek serta sumber-sumber yang diperlukan sehingga dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
2. Media video pembelajaran ini adalah salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran keberadaan guru serta kemampuan guru dalam penggunaan media video pembelajaran sangat diperlukan sebagai fasilitator sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 3. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi,
maka diperlukan hal-hal yang mendukung pengembangan produk yang terdiri dari : ahli pembelajaran, ahli bidang studi dan ahli materi profesional, ahli media video, dukungan dan dan prasarana serta waktu yang tersedia.
(36)
135
4. Dengan alasanketerbatasan waktu dan dan peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.
(37)
DAFTAR PUSTAKA
A, Rahim Noer dan Salim A.Z. 1984. Sembilan Tari Wajib Melayu Medan : t.p Abu bakar. Abdul Latiff (ed.). 2000. Media dan Seni Warisan Melayu
Serumpun dalam gendang Nusantara. Kuala Lumpur: Jabatan
Pengajian Media. Universiti Malaya.
Anderson, R. H. 1983. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka dan Pusat antar Universitas
Universitas Terbuka.
Ansyar, Muhammad. 1988. Dasar-dasar Pengembangan, bandung: Alfabeta. Arsyad, Azhar. 2011 . Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Borg, W . R .& Gall , M .D. 1983 .Education Research : an instrucduction . New york : longman Tnc.
Dick, Walter, etc.2001. The Systematic Design of Instruction. Fifth Edition. Wesley Educational Publishers Inc..
Hadi, Sumandiyo. 2003. Mencipta Lewat Tari. Yogyakarta : Manthili. Hamalik, Oemar. 2005, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksar. Kussudiarja, Bagong, 2000. Dari Kasik Hingga Kontemporer, Yogyakarta :
Pedepokan Press.
Margaret. 1958. Tari Sebuah Pengalaman Seni yang Kreatif : University of wicaksin press medison.
Miarso. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan . jakarta: Rencana Prenada Media grup.
Murgiono, Sal. 1983. Koreografi Tari. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Mursid. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi :
Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produksi Pada Pendidikan Teknik Mesin . Medan :
Unimed Press.
(38)
Rahman Anwar, 2014 Fortofolio Tugas Individu Pengembangan Sistem
Pembelajaran TP 706, Jakarta:Pasca Sarjana UNJ
Sanjaya, wina. 2010. Strategi Pembelajaran. Kencana Pernada Group.
Sauti Guru, 2009. Teknik Pembelajaran Dasar Tari tradisional Melayu,Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.
Soerdarsono, R. M. 2010 . Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press.
Soeryodiningrat . 1986 . Sendratari Ramayana. Yogyakarta : Gramedia.
Sudjana . 2001. Evaluasi Hasil Belajar . Bandung, Sinar Baru.
Sugiyono . 2011 . Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D . Drama Bandung : CV. Alfabeta
Sumadi. 2012. Manfaat Media Pembelajaran dalam Pendidikan di Sekolah. (Online). (http://lpkbii. Wordpress. Com /2012/03/26/manfaat-media-pembelajaran-dalam-pendidikan-sekolah/.
Suparman, Atwi, 2001, Desain Intruksional Modern. Jakarta :Penerbit Air Langga
Surya, Moh . 1981 . Karakteristik Pembelajaran , Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Susilo, Muhamad Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan. Pustaka Pelajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group
Peterson, Anya. 2007. Antropologi Tari. Bndung : RSTI
Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling Pendidikan. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.
(1)
7. Media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara memiliki kefektifan sebesar (88.18%) lebih tinggi dari kefektifan tanpa mengginakan media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara 70.28%.
B.Implikasi
Untuk mendapatkan sebuah produk pengembangan media yang baik, maka hal pertama yang perlu dilakukan analisis terhadapa beberapa aspek, yaitu analisis referensi pengembangan. Pendapat yang direkomendasikan oleh ahli saat proses validasi dipadukan untuk memperbaiki dan melengkapi media yang diproduksi.
Berdasarkan hasil validasi dan uji coba terhadap media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang dikembangkan terdapat beberapa kondisi lingkungan belajar yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang baik dengan dukungan media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Sumatera Utara, yaitu hasil memiliki sarana dan fasilitas yang mendukung pengoperasian media seperti: listrik, komputer, perangkat sound sistem, LCD, dan ruangan yang propesional, media video pemeblajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara hanya dapat digunakan dengan baik dan lancau dan jika guru dan siswa telah memiliki kemampuan untuk mengoperasikan perangkat elektronik.
Disamping itu, guru harus mampu mendesain pesan yang diterjemahkan dalam bentuk visualisasi yang pada akhirnya akan menjadi
(2)
133
pesan pembelajaran. Guru juga harus memiliki karakteristik dalam menguasai substansi pembelajaran, mulai dari kemampuan menganalisis standar isi sampai kepada proses pembelajaran di dalam kelas agar media video Tutorial Trai Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara yang digunakan dapat bermakna bagi siswa.
Siswa perlu dilibatkan untuk membantu guru dalam mengefektifkan waktu pembelajaran serta memberi kesempatan untuk terlibat secara harmonis dalam proses pembelajarn. Hal ini juga ditujukan agar siswa memiliki kemampuan untuk menangkap pesan sehingga siswa dapat beraktifitas dan memecahkan masalah dalam pembelajaran melalui media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara.
Media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara.ini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dan siswa dimana media video pembelajaran Tutorial Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara dapat membuat ketertarikan siswa pada mata pelajaran ini sehingga dapat menggali daya kreatifitas dan inovatif siswa.
Pesan yang terkandung dalam media video pembelajaran tutorial mencerminkan pengalaman konseptual siswa. Pesan yang berupa tayangan langkah-langkah gerak dalam tari tiga serangkai akan dapat diterjemahkan dan menginspiraskan siswa jika siswa juga diterjemahkan oleh guru dalam bentuk pesan-pesan pembelajaran. Siswa juga dapat mendalami materi pembelajaran dengan menggunakan media video pembelajaran tutorial ini dengan melihat
(3)
tayangan langkah-langkah gerak tutorial tari tiga serangkai melayu sumatera utara yang berbentuk CD pembelajaran dan dapat dibawa siswa untuk mengulang kembali pembelajaran , sehingga mempermudah siswa dalam mengingat kembali pembelajaran sebelumnya.
C.Saran
Berdasrkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Mata pelajaran Tari Tiga Serangkai Melayu Sumatera Utara adalah mata pelajaran seni budaya yang memiliki praktek memerlukan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pada setiap mata pelajaran ini memerlukan adanya fasilitas seperti ruang praktek yang memadai, perlengkapan dan peralatan praktek serta sumber-sumber yang diperlukan sehingga dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
2. Media video pembelajaran ini adalah salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran keberadaan guru serta kemampuan guru dalam penggunaan media video pembelajaran sangat diperlukan sebagai fasilitator sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 3. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi,
maka diperlukan hal-hal yang mendukung pengembangan produk yang terdiri dari : ahli pembelajaran, ahli bidang studi dan ahli materi profesional, ahli media video, dukungan dan dan prasarana serta waktu yang tersedia.
(4)
135
4. Dengan alasanketerbatasan waktu dan dan peneliti, sehingga masih banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.
(5)
Abu bakar. Abdul Latiff (ed.). 2000. Media dan Seni Warisan Melayu Serumpun dalam gendang Nusantara. Kuala Lumpur: Jabatan Pengajian Media. Universiti Malaya.
Anderson, R. H. 1983. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka dan Pusat antar Universitas Universitas Terbuka.
Ansyar, Muhammad. 1988. Dasar-dasar Pengembangan, bandung: Alfabeta. Arsyad, Azhar. 2011 . Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Borg, W . R .& Gall , M .D. 1983 .Education Research : an instrucduction . New york : longman Tnc.
Dick, Walter, etc.2001. The Systematic Design of Instruction. Fifth Edition. Wesley Educational Publishers Inc..
Hadi, Sumandiyo. 2003. Mencipta Lewat Tari. Yogyakarta : Manthili. Hamalik, Oemar. 2005, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksar. Kussudiarja, Bagong, 2000. Dari Kasik Hingga Kontemporer, Yogyakarta :
Pedepokan Press.
Margaret. 1958. Tari Sebuah Pengalaman Seni yang Kreatif : University of wicaksin press medison.
Miarso. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan . jakarta: Rencana Prenada Media grup.
Murgiono, Sal. 1983. Koreografi Tari. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Mursid. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi : Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produksi Pada Pendidikan Teknik Mesin . Medan : Unimed Press.
(6)
Rahman Anwar, 2014 Fortofolio Tugas Individu Pengembangan Sistem Pembelajaran TP 706, Jakarta:Pasca Sarjana UNJ
Sanjaya, wina. 2010. Strategi Pembelajaran. Kencana Pernada Group.
Sauti Guru, 2009. Teknik Pembelajaran Dasar Tari tradisional Melayu,Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.
Soerdarsono, R. M. 2010 . Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press.
Soeryodiningrat . 1986 . Sendratari Ramayana. Yogyakarta : Gramedia.
Sudjana . 2001. Evaluasi Hasil Belajar . Bandung, Sinar Baru.
Sugiyono . 2011 . Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D . Drama Bandung : CV. Alfabeta
Sumadi. 2012. Manfaat Media Pembelajaran dalam Pendidikan di Sekolah. (Online). (http://lpkbii. Wordpress. Com /2012/03/26/manfaat-media-pembelajaran-dalam-pendidikan-sekolah/.
Suparman, Atwi, 2001, Desain Intruksional Modern. Jakarta :Penerbit Air Langga
Surya, Moh . 1981 . Karakteristik Pembelajaran , Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Susilo, Muhamad Joko. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan. Pustaka Pelajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group
Peterson, Anya. 2007. Antropologi Tari. Bndung : RSTI
Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling Pendidikan. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.