HUBUNGAN GAYA BELAJAR VISUAL AUDITORIAL KINESTETIK (VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

HUBUNGAN GAYA BELAJAR VISUAL AUDITORIAL KINESTETIK
(VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI
IPA SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh :

Winda Nia Sitorus
NIM 4113341049
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


RIWAYAT HIDUP
Winda Nia Sitorus dilahirkan di Medan, pada tanggal 23 Mei 1992. Ibu
bernama Rohani Simatupang dan ayah bernama M. Nurdin Sitorus, merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk TK Ummul
Qura Tembung, dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan
sekolah ke SD Sabilina Tembung, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,
penulis melanjutkan sekolah ke SMP Sabilina Tembung, dan lulus pada tahun
2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah ke SMA Eria Medan, dan
lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Penulis telah mengikuti PPLT (Program Pengalaman
Lapangan Terpadu) pada tahun 2014 di SMK Amir Hamzah Indrapura.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “ Hubungan Gaya Belajar Visual Auditorial
Kinestetik (VAK) Terhadap Hasil Belajar Biologi


Kelas XI IPA SMA

NEGERI 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih teristimewa kepada Ayahanda
M.Nurdin Sitorus dan Ibunda tercinta Rohani Simatupang yang telah memberikan
dukungan moril dan materil serta doa restu demi keberhasilan dalam menjalankan
perkuliahan. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Kakanda Nur Erlina
Sitorus S.Pd dan Rini Maya Sari Sitorus S.Pd yang telah memberikan kasih
sayang dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih kepada
Udak Firman Sitorus yang banyak memberikan semangat dan kasih sayang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Toyo Manurung, M.Si, sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si, Bapak Drs. Ashar
Hasairin, M.Si, dan Ibu Salwa Rezeqi, S.Pd, M.Pd sebagai penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang,
M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
Dosen beserta staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA Unimed yang sudah
membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru
SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

Terima kasih juga buat Sahabat-sahabatku (Fitriani, Uswatun Hasanah,
Wieke Supriyani) dan teman-teman sekelas Pendidikan Biologi Ekstensi B 2011
yang telah memberikan semangat dan mendoakan penulis selama perkuliahan
hingga menyelesaikan studi di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi
sempurnanya skripsi ini. Semoga bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan.

Medan,
Penulis

Juni 2015


Winda Nia Sitorus
NIM : 4113341049

HUBUNGAN GAYA BELAJAR VISUAL AUDITORIAL
KINESTETIK (VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
WINDA NIA SITORUS (4113341049)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gaya Belajar Visual Auditorial
Kinestetik (VAK) Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI SMA Negeri 11
Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian
korelasional, populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 Medan
Kelas XI IPA sebanyak 75 orang, pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik random sampling. Instrument penelitian yang digunakan
untuk mengetahui gaya belajar siswa dengan menggunakan angket berbentuk
pilihan berganda sebanyak 40 soal dan 4 pilihan jawaban (a, b, c, d), sedangkan
hasil belajar siswa diperoleh dari nilai ulangan harian 1, ulangan harian 2, dan

Mid Semester pada Semester II kelas XI IPA. Untuk uji persyaratan data diketahui
bahwa populasi dari variabel berdistribusi normal dan memiliki varians yang
homogen. Dari perhitungan koefisien korelasi ganda didapat harga rxy = 0,110
dengan konstribusi sebesar 11% yang berarti terdapat hubungan yang signifikan
antara Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA
Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Visual, Auditorial, Kinestetik, Hasil Belajar

RELATION LEARNING STYLE VISUAL AUDITORIAL
KINESTETIC (VAK) LEARNING OUTCOMES HIGH
SCHOOL BIOLOGY STUDENT IN GRADE XI
NEGERI 11 MEDAN YEAR 2014/ 2015
WINDA NIA SITORUS (4113341049)
ABSTRACT
This study aims to determine Learning Style Visual Auditorial Kinestetic
(VAK) Learning Outcomes High School Biology Student in Grades XI Negeri 11
Medan Year 2014/2015. This type of research is correlation, the population in this
study were high school student Class XI Negeri 11 by 75 people, the sampling is
done by using random sampling. Research instrument used to determine Learning

Style by using multiple choice questionnaire of 40 questioniare and 4 choice (a, b,
c, d), while the results of student learning devived from the value of daily tests
one, daily tests two, and mid semester of classes in the second semester in grade
XI IPA. To test the data requirements in mind that the population of both
variables were normally distributed and had homogeneous variances. From the
calculation of the price obtained correlation coefficient double of rxy = 0,110 with
a large contribution of 11% and real affected with the study result of biology in
natural science at grade XI SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015.
Keywords : Visual, Auditorial, Kinesthetic, Learning Style

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar

Daftar Tabel
Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah

1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

1
5
6
6
7
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

8

2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Gaya Belajar
2.2 Jenis-jenis Gaya Belajar
2.2.1 Gaya Belajar Visual
2.2.2 Gaya Belajar Auditori

2.2.3 Gaya Belajar Kinestetik
2.3 Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar
2.4 Tugas guru dalam memahami Gaya Belajar Siswa
2.5 Belajar
2.5.1 Pengertian Belajar
2.5.2 Prinsip-prinsip umum dalam belajar
2.6 Hasil Belajar
2.6.1 Pengertian Hasil Belajar
2.6.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
2.7 Kerangka Konseptual
2.8 Pengajuan Hipotesis

8
8
10
10
11
13
14
15

16
16
17
18
18
19
20
20

BAB III METODE PENELITIAN

22

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Variabel Penelitian

22
22
22


3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Jenis Penelitian
3.6 Prosedur Penelitian
3.7 Teknik Analisis Data

23
25
25
25

BAB IV Hasil dan Pembahasan

29

4.1Hasil Penelitian
4.1.1 Gaya Belajar Siswa
4.1.2 Hasil Belajar Biologi Siswa
4.2 Uji Prasyarat Analisis
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.2.3 Regresi Linier Sederhana
4.2.4 Regresi Ganda
4.2 5 Korelasi Ganda
4.3 Pembahasan

29
29
29
29
29
30
30
32
34
34

BAB V Kesimpulan dan Saran

39

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

39
39

DAFTAR PUSTAKA

41

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket

23

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian

22

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Gaya Belajar Visual Auditorial Kinestetik

41

Lampiran 2 Hasil Pengisian Agket Visual

52

Lampiran 3 Hasil Pengisian Agket Auditorial

56

Lampiran 4 Hasil Pengisian Agket Kinestetik

60

Lapmiran 5 Hasil Belajar Siswa (Y)

64

Lampiran 6 Uji Normalitas

66

Lampiran 7 Uji Homogenitas

68

Lampiran 8 Regresi Linier Sederhana

70

Lampiran 9 Regresi Ganda

75

Lampiran 10 Koefisien Korelasi Ganda

78

Lampiran 11 Dokumentasi

79

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gaya mengajar guru biasanya sangat erat kaitannya dengan gaya belajar
anak didik. Munif Chatib mengatakan bahwa hakikatnya gaya mengajar yang
dimiliki guru adalah strategi transfer informasi yang diberikan kepada anak
didiknya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat
diterima dengan baik oleh anak didiknya. Jadi, antara gaya mengajar guru dan
gaya belajar anak didik adalah dua hal yang sangat berkaitan, saling mendukung
satu sama lain, dan sangat menentukan keberhasilan suatu proses mengajar belajar
(Muam, 2013).
Ketika proses belajar berlangsung guru kurang memperhatikan jenis
gaya belajar yang dimiliki siswa. Dengan mengetahui gaya belajar siswa,
guru dapat mengarahkan mereka untuk belajar sesuai dengan gaya belajar yang
mereka miliki sehingga dapat dengan mudah menerima pelajaran dan dapat
meningkatkan hasil belajarnya. Upaya yang dapat dilakukan pengajar adalah
memperhatikan gaya belajar siswa dengan cara pengelompokan berdasarkan
gaya belajar (Widiyanti, 2013). Sebagai pengajar, guru atau dosen tidak hanya
melakukan proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik, akan
tetapi lebih dari itu seorang pengajar harus berperan sebagai motivator,
inspirator, fasilitator dan mediator dalam proses belajar peserta didik (Sancoko,
dkk 2013).
Setiap siswa tentu memiliki cara tersendiri untuk memahami suatu
informasi. Dalam mencapai pemahaman akan suatu hal, siswa perlu melalui suatu
proses pembelajaran yang akan melibatkan pengalaman (Muam, 2013). Setiap
individu dalam belajar memiliki berbagai macam cara, ada yang belajar dengan
cara mendengarkan, ada yang belajar dengan membaca, serta belajar dengan
cara menemukan. Cara belajar peserta didik yang berananeka ragam tersebut
disebut sebagai gaya

belajar

(learning

style)

yang

dipengaruhi

oleh

pengalaman, jenis kelamin, etnis dan secara khusus melekat pada setiap
1

2

individu. Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat seseorang menjadi
lebih pandai tetapi dengan mengenal gaya belajar seseorang akan dapat
menentukan cara belajar yang lebih efektif. Kita akan merasa lebih efektif dan
lebih baik dengan menggunakan lebih banyak mendengarkan, namun orang lain
merasa lebih baik dengan membaca bahkan ada yang merasa bahwa hasilnya
akan optimal jika kita belajar langsung mempraktikkan apa yang akan
dipelajari. Bagaimana cara kita belajar akan mempengaruhi struktur otak (Tanta,
2010).
Setiap individu cenderung memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya
belajar adalah cara yang lebih disukai dalam melakukan kegiatan berfikir,
memproses, dan mengerti suatu informasi. Siswa yang belajar dengan
menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan
mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan apabila mereka belajar
dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka (Muam, 2013).
Biologi tidak hanya berupa teori, hafalan dan pemahaman akan
konsep saja, tetapi juga berupa proses penerapan dan bahkan penemuan, maka
dalam pembelajarannya harus melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi
dengan objek konkret (Wulandari, dkk 2011). Mengacu pada pendapat di atas,
dalam

mempelajari

biologi

tentunya

tidak hanya

dengan

mendengar,

mengingat dan membayangkan, melainkan siswa perlu diberi kesempatan
untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang dimilikinya dalam
proses pembelajaran. Dengan cara demikian, konsep yang diperoleh siswa
akan

melekat

dalam ingatannya dan siswa akan memahami apa yang

dipelajarinya serta akan merasakan proses belajar yang lebih bermakna (Saputra,
dkk 2014).
Peserta didik adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar. Proses belajar terjadi berkat peserta didik memperoleh sesuatu yang
ada di lingkungan sekitarnya baik berupa keadaan alam, benda-benda, hewan,
tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar (Hasrul,
2009). Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar diperlukan suatu bahan ajar
agar siswa dapat aktif dalam belajar serta mudah dalam menerima pelajaran.

3

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan ajar sebaiknya mampu
memenuhi syarat sebagai bahan pembelajaran karena banyak bahan ajar yang
digunakan di dalam kegiatan pembelajaran, umumnya cenderung berisikan
informasi bidang studi saja dan tidak terorganisasi dengan baik. Bahan ajar akan
lebih

terorganisasi

apabila digabungkan

dengan

gaya belajar VAK yang

mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas, baik secara fisik maupun
intelektual dan mengoptimalkan penggunaan indera yang dimiliki siswa. VAK
juga mampu mengatasi gaya belajar siswa yang berbeda-beda baik secara
visual, auditorial, dan kinestetik (Pratiwi, dkk 2014).
Pembelajaran

dapat

pengalaman baru, dan

dikatakan

membentuk

efektif

jika

kompetensi

mampu

memberikan

peserta

didik, serta

menghantarkan mereka ke tujuan yang dicapai secara optimal. Hal ini dapat
dicapai dengan melibatkan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran (Sancoko, dkk 2013). Pemahaman

terhadap

proses

belajar dan pencapaian belajar siswa membutuhkan pengetahuan tentang
bagaimana seseorang belajar. Melihat kondisi ini, perlu di kembangkan
adanya pengenalan potensi/modalitas belajar agar siswa mengenal modalitas
belajar dan

mengembangkan

pola

penyerapan informasi

yang

dimiliki.

Modalitas belajar dan penyerapan informasi diharapkan memberikan suasana
belajar yang menyenangkan dan proses belajar akan menjadi gaya hidup bagi
siswa ( Saryono, 2007).
Menurut

Gunawan dalam Wulandari, dkk (2011) Keberhasilan

pembelajaran selain dipengaruhi oleh metode yang digunakan oleh guru juga
dipengaruhi oleh faktor lain, salah satunya adalah gaya belajar. Gaya belajar
adalah cara yang lebih disukai dalam melakukan kegiatan berpikir memproses
dan mengerti suatu informasi (Wulandari, dkk 2011). Keberagaman gaya belajar
siswa memerlukan

suatu

pemilihan strategi

mengajar yang cocok

agar

kekuatan gaya belajar siswa berkembang dengan baik. Dengan melibatkan
aspek visual, auditorial, dan kinestetik diharapkan mampu meningkatkan
aktifitas belajar (Lestari, dkk 2012).

4

Menurut DePorter (2010), terdapat 3 modalitas dalam gaya belajar yaitu
Visual, Auditori dan Kinestetik. Pelajar Visual belajar melalui apa yang mereka
lihat, Auditori belajar dengan cara mendengar dan Kinestetik belajar dengan
gerak, bekerja dan menyentuh. Tetapi dalam kenyataannya, setiap orang memiliki
ketiga gaya belajar tersebut, hanya saja satu gaya biasanya lebih mendominasi.
Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Tanta (2010) yang berjudul
“Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar mahasiswa biologi” terlihat bahwa
jumlah mahasiswa yang bertipe gaya belajar visual sebanyak 22 orang dengan
persentase 73,33%, jumlah mahasiswa yang bertipe gaya belajar auditorial
sebanyak 8 orang dengan persentase 26,67%, sedangkan untuk mahasiswa yang
bertipe gaya belajar kinestetik adalah 0%. Selanjutnya penelitian yang ditulis oleh
Sancoko, dkk (2013) yang menggunakan strategi belajar VAK menunjukkan
bahwa gaya belajar VAK ini mengalami peningkatan dari pertemuan pertama
sampai kelima. Pada pertemuan pertama diperoleh persentase 63,4%, pada
pertemuan kedua mengalami penurunan 61,7%, pada pertemuan ketiga persentase
meningkat menjadi 68,1%, pada pertemuan keempat 75,6%, dan pada pertemuan
kelima yaitu 80,2%.
Berdasarkan hasil wawancara guru biologi di SMA Negeri 11 Medan yang
bernama Daryanti, bahwa proses pembelajaran yang umum dilakukan oleh guru
selama ini adalah komunikasi satu arah, yakni dari guru ke siswa melalui
ceramah. Seorang pendidik harus mengetahui bagaimana gaya belajar anak
didiknya, bagaimana kecenderungan mereka untuk menerima informasi, sehingga
dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan efektif bagi setiap siswa.
Sehingga hasil belajar siswa lebih maksimal.
Selain memikirkan gaya belajar yang sesuai dengan siswa, guru juga
harus memikirkan hasil belajar siswanya. Karena salah satu hal yang penting
dalam pembelajaran adalah hasil belajar. Keberhasilan suatu pembelajaran
dapat dilihat dari hasil belajar siswa, artinya hasil belajar siswa digunakan untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang
diberikan. Serta juga untuk mengetahui sejauh mana gaya belajar yang
diterapkan berfungsi dengan baik atau tidak. Oleh karena itu penyajian

5

materi perlu mendapat perhatian guru. Dalam pembelajaran di sekolah guru
hendaknya memilih dan menggunakan model pembelajaran, strategi belajar,
metode dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik
mental maupun fisik.
Beberapa masalah yang sering muncul pada saat proses kegiatan
belajar mengajar adalah kebanyakan siswa lebih bersifat pasif, enggan, takut
atau malu untuk mengemukakan pendapatnya. Keadaan seperti ini tentunya
akan mengganggu kelancaran pembelajaran dan juga kreativitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Sebagian besar siswa merasa dan mengalami kesulitan
dalam memahami materi pembelajaran biologi yang di ajarkan oleh guru sehingga
minat belajar siswa semakin rendah. Apabila hal ini dibiarkan terus akan
menyebabkan siswa semakin mengalami kesulitan dalam mempelajari dan
memahami konsep-konsep yang ada dalam pelajaran biologi dan guru juga
akan mengalami kesulitan dalam memberikan materi kepada siswa karena
pembelajaran cenderung satu arah, sehingga pada gilirannya proses pembelajaran
menjadi terlambat dan lamban. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil
belajar biologi siswa yaitu 70. Nilai ini menunjukkan masih rendahnya hasil
belajar siswa SMA Negeri 11 Medan, hasil belajar tersebut masih kurang dari
standar Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 73.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengadakan penelitian yang berjudul :
“Hubungan Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik (VAK)
Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dapat diidentifikasi
dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagian besar siswa merasa dan mengalami kesulitan dalam memahami
materi pembelajaran biologi yang di ajarkan oleh guru sehingga minat
belajar siswa semakin rendah.

6

2. Setiap individu cenderung memiliki gaya belajar yang berbeda. Dengan
mengenali gaya belajarnya, seseorang akan dapat menentukann cara
belajar yang ebih efektif.
3. Pada saat proses kegiatan belajar mengajar adalah kebanyakan siswa
lebih

bersifat pasif, enggan, takut atau malu untuk mengemukakan

pendapatnya.
4. Selama ini guru kurang menyadari hal ini, sehingga ketika proses belajar
berlangsung guru kurang memperhatikan jenis gaya belajar

yang

dimiliki siswa.
5. Hasil belajar biologi siswa yang masih rendah.
6. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa,
artinya hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana gaya
belajar yang diterapkan berjalan dengan baik atau tidak.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti
membatasi masalahnya yaitu pada :
1. Hasil belajar diambil melalui Nilai Ujian Mid Semester dan Ulangan
Harian sebanyak 2 kali.
2. Gaya belajar yang di tinjau penulis adalah gaya belajar siswa yang terdiri
dari tiga aspek yaitu visual, auditorial, dan kinestetik.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah maka rumusan
masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran biologi pada
kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 ?
2. Apakah ada hubungan antara gaya belajar (VAK) dengan hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015 ?

7

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana gaya belajar siswa dalam proses
pembelajaran biologi pada kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015
2. Untuk mengukur hubungan antara gaya belajar (VAK) dengan hasil
belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, sebaiknya harus memperhatikan gaya belajar masing-masing
siswa, sehingga kegiatan belajar mengajarnya tidak monoton, karena
dengan mengenali gaya belajar masing-masing siswa tersebut akan
belajar lebih giat, maka akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa, diharapkan mampu mengenali gaya belajar masing karena
dengan mengenali gaya belajar tersebut mereka akan dapat mengetahui
cara yang sesuai dalam menyerap pelajaran serta membuat belajar itu
lebih mudah, efektif dan menyenangkan. Dengan terwujudnya hal
tersebut siswa akan mampu meningkatkan hasil belajar mereka.
3. Bagi sekolah, sebaiknya dijadikan sebagai

referensi

dan

bahan

pertimbangan dalam merencanakan program sekolah yang berkenaan
dengan

hasil belajar.

Maka

sebaliknya

dapat dilakukan

dengan

memberikan motivasi terhadap siswa agar mengenali gaya belajar
masing-masing guna meningkatkan hasil belajar yang diinginkan.
4. Bagi peneliti selanjutnya lebih bisa mencari variabel-variabel lain.
Sehingga penelitian yang selanjutnya akan bisa lebih dikembangkan
lagi dan bisa menjadi lebih baik lagi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gaya belajar Visual memberikan nilai sebesar 5,3%, gaya belajar Auditorial
memberikan nilai sebesar 7,1% dan gaya belajar kinestetik memberikan nilai
sebesar 0,3% terhadap hasil belajar biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri
11 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
2. Ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar Visual, Auditorial,
Kinestetik dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11
Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang terlihat dari korelasi dimana nilai
korelasi untuk visual adalah 0,04 < 0,05 ini berarti terdapat korelasi yang
signifikan, nilai korelasi untuk auditorial adalah 0,02 < 0,05 berarti korelasi
yang signifikan, sedangkan nilai korelasi untuk kinestetik adalah 0,61 > 0,05
artinya tidak ada hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar.

5.2. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal-hal
sebagai berikut :
1. Sebaiknya siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015 semakin meningkatkan gaya belajarnya karena telah terbukti bahwa
gaya belajar memiliki hubungan yang berarti dengan peningkatan hasil belajar
biologi siswa.
2. Agar guru biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015 senantiasa memotivasi siswa untuk lebih mengenal gaya belajar
sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai apakah ada hubungan gaya
belajar visual, auditorial, kinestetik dan hasil belajar beserta apakah jika

semakin siswa mengenal gaya belajarnya maka semakin tinggi juga hasil
belajarnya pada lokasi dan objek yang berbeda.