ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO. 8 K/PDT.SUS/2012 MENGENAI SENGKETA PENGGUNAAN MEREK SINGAPORE SHOES ANTARA RAPOIBO THOMAS MELAWAN HARDY SUKAMTO.
ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
NO. 8 K/PDT.SUS/2012 MENGENAI SENGKETA PENGGUNAAN
MEREK SINGAPORE SHOES ANTARA RAPOIBO THOMAS
MELAWAN HARDY SUKAMTO
Abstrak
Lucy Arini S.
110110080052
Tugas Akhir ini mengangkat analisis dari putusan mengenai sengketa
antara Rapoibo Thomas seorang pengusaha sepatu dan sandal dengan
merek dagang “Singapore Shoes” yang belum terdaftar melawan Hardy
Sukamto pemilik merek “Singapore Shoes”. Penulis mengangkat
permasalahan tersebut dengan tujuan yaitu pertama, untuk membahas
apakah pihak Rapoibo Thomas telah secara tanpa hak menggunakan
merek yang memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek lain, dan
kedua apakah pertimbangan hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia
dalam sengketa ini telah sesuai dengan UU No. 15 Tahun 2001 dan
Hukum Acara Perdata.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan
pendekatan yuridis normatif. Metode penelitian dengan tahap
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan sekunder.
Data tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan suatu objek
permasalahan yang berupa sinkronisasi fakta-fakta dalam putusan yang
terkait dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pihak Rapoibo Thomas tidak secara tanpa hak
menggunakan merek "Singapore Shoes" yang memiliki persamaan pada
pokoknya dengan merek milik Hardy Sukamto. Selain itu, tidak ditemukan
kesesuaian antara pertimbangan Mahkamah Agung Republik Indonesia
dengan UU No. 15 Tahun 2001 dan prinsip Hukum Acara Perdata.
Kata kunci: Studi Kasus, Mahkamah Agung Republik Indonesia,
Sengketa, Merek
NO. 8 K/PDT.SUS/2012 MENGENAI SENGKETA PENGGUNAAN
MEREK SINGAPORE SHOES ANTARA RAPOIBO THOMAS
MELAWAN HARDY SUKAMTO
Abstrak
Lucy Arini S.
110110080052
Tugas Akhir ini mengangkat analisis dari putusan mengenai sengketa
antara Rapoibo Thomas seorang pengusaha sepatu dan sandal dengan
merek dagang “Singapore Shoes” yang belum terdaftar melawan Hardy
Sukamto pemilik merek “Singapore Shoes”. Penulis mengangkat
permasalahan tersebut dengan tujuan yaitu pertama, untuk membahas
apakah pihak Rapoibo Thomas telah secara tanpa hak menggunakan
merek yang memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek lain, dan
kedua apakah pertimbangan hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia
dalam sengketa ini telah sesuai dengan UU No. 15 Tahun 2001 dan
Hukum Acara Perdata.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan
pendekatan yuridis normatif. Metode penelitian dengan tahap
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan sekunder.
Data tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan suatu objek
permasalahan yang berupa sinkronisasi fakta-fakta dalam putusan yang
terkait dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pihak Rapoibo Thomas tidak secara tanpa hak
menggunakan merek "Singapore Shoes" yang memiliki persamaan pada
pokoknya dengan merek milik Hardy Sukamto. Selain itu, tidak ditemukan
kesesuaian antara pertimbangan Mahkamah Agung Republik Indonesia
dengan UU No. 15 Tahun 2001 dan prinsip Hukum Acara Perdata.
Kata kunci: Studi Kasus, Mahkamah Agung Republik Indonesia,
Sengketa, Merek