LEGAL MEMORANDUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NIAGA SEMARANG NOMOR 04/HAKI/M/2011/PN.NIAGA.SMG MENGENAI SENGKETA MEREK KI-KO DENGAN KEIKO DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.
LEGAL MEMORANDUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NIAGA
SEMARANG NOMOR 04/HAKI/M/2011/PN.NIAGA.SMG MENGENAI
SENGKETA MEREK KI-KO DENGAN KEIKO DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK
ABSTRAK
Steven Erwin Wijaya adalah pemilik merek dagang KI-KO yang telah terdaftar
pada Direktorat Jenderal HKI untuk melindungi kelas 30. Tanpa sepengetahuan
Steven Erwin Wijaya, Merek KEIKO didaftarkan oleh dan atas nama PT.Garudafood
Putra Putri Jaya untuk melindungi kelas 30. Pemakaian merek KEIKO pada kelas 30
oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya menimbulkan reaksi dari pemegang hak merek
KI-KO yang telah lebih dahulu terdaftar. Steven Erwin Wijaya menganggap bahwa PT.
Garudafood Putra Putri Jaya telah merugikan dan melanggar hak eksklusifnya
sebagai pemilik dan pemegang hak atas merek KI-KO karena memiliki persamaan
pada pokoknya. Oleh itu Steven Erwin Wijaya mengajukan gugatan pembatalan
merek KEIKO kepada Pengadilan Niaga Semarang. Kemudian Pengadilan Niaga
Semarang memutuskan mengabulkan eksepsi PT Garudafood Putra Putri Jaya dan
menyebutkan bahwa Steven Erwin Wijaya bukan termasuk sebagai pihak yang
berkepentingan dalam mengajukan gugatan pembatalan merek menurut penjelasan
Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang Merek dan menyatakan bahwa merek KEIKO telah
didaftarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Permasalahan yang akan diteliti
dalam penulisan Legal Memorandum ini adalah apakah pertimbangan Hakim dalam
mengambil Putusan Pengadilan Niaga Semarang tersebut telah sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
Tentang Merek (Undang-Undang Merek).
Penyusunan Legal Memorandum ini menggunakan metode penelitian yuridis
normative dengan spesifikasi bersifat deskriptif analitis yang mempelajari dan meneliti
pelanggaran merek dagang dihubungkan dengan Undang-Undang Merek. Dengan
menggunakan metode ini, kasus yang terjadi diuraikan kemudian dianalisis
berdasarkan ketentuan peratuan perundang-undangan di bidang merek.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Steven Erwin Wijaya
merupakan pemilik merek KI-KO yang telah terdaftar sehingga merupakan pihak yang
berkepentingan dalam mengajukan gugatan pembatalan merek sebagaimana yang
diatur Pasal 68 ayat (2) dan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Merek. Merek KEIKO
yang didaftarkan oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya memiliki persamaan pada
pokoknya sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 6 ayat (1) a Undang-Undang
Merek. Kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonjol dari cara
penulisan, bunyi ucapan serta bentuk yang terdapat pada merek tersebut apabila
dibandingkan dengan merek KI-KO milik Steven Erwin Wijaya yang telah didaftarkan
terlebih dahulu. Dengan demikian maka sudah sepatutnya Dirjen HKI Kementrian
Hukum dan HAM RI membatalkan merek KEIKO milik PT Garudafood Putra Putri
Jaya.
v
SEMARANG NOMOR 04/HAKI/M/2011/PN.NIAGA.SMG MENGENAI
SENGKETA MEREK KI-KO DENGAN KEIKO DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK
ABSTRAK
Steven Erwin Wijaya adalah pemilik merek dagang KI-KO yang telah terdaftar
pada Direktorat Jenderal HKI untuk melindungi kelas 30. Tanpa sepengetahuan
Steven Erwin Wijaya, Merek KEIKO didaftarkan oleh dan atas nama PT.Garudafood
Putra Putri Jaya untuk melindungi kelas 30. Pemakaian merek KEIKO pada kelas 30
oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya menimbulkan reaksi dari pemegang hak merek
KI-KO yang telah lebih dahulu terdaftar. Steven Erwin Wijaya menganggap bahwa PT.
Garudafood Putra Putri Jaya telah merugikan dan melanggar hak eksklusifnya
sebagai pemilik dan pemegang hak atas merek KI-KO karena memiliki persamaan
pada pokoknya. Oleh itu Steven Erwin Wijaya mengajukan gugatan pembatalan
merek KEIKO kepada Pengadilan Niaga Semarang. Kemudian Pengadilan Niaga
Semarang memutuskan mengabulkan eksepsi PT Garudafood Putra Putri Jaya dan
menyebutkan bahwa Steven Erwin Wijaya bukan termasuk sebagai pihak yang
berkepentingan dalam mengajukan gugatan pembatalan merek menurut penjelasan
Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang Merek dan menyatakan bahwa merek KEIKO telah
didaftarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Permasalahan yang akan diteliti
dalam penulisan Legal Memorandum ini adalah apakah pertimbangan Hakim dalam
mengambil Putusan Pengadilan Niaga Semarang tersebut telah sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
Tentang Merek (Undang-Undang Merek).
Penyusunan Legal Memorandum ini menggunakan metode penelitian yuridis
normative dengan spesifikasi bersifat deskriptif analitis yang mempelajari dan meneliti
pelanggaran merek dagang dihubungkan dengan Undang-Undang Merek. Dengan
menggunakan metode ini, kasus yang terjadi diuraikan kemudian dianalisis
berdasarkan ketentuan peratuan perundang-undangan di bidang merek.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Steven Erwin Wijaya
merupakan pemilik merek KI-KO yang telah terdaftar sehingga merupakan pihak yang
berkepentingan dalam mengajukan gugatan pembatalan merek sebagaimana yang
diatur Pasal 68 ayat (2) dan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Merek. Merek KEIKO
yang didaftarkan oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya memiliki persamaan pada
pokoknya sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 6 ayat (1) a Undang-Undang
Merek. Kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonjol dari cara
penulisan, bunyi ucapan serta bentuk yang terdapat pada merek tersebut apabila
dibandingkan dengan merek KI-KO milik Steven Erwin Wijaya yang telah didaftarkan
terlebih dahulu. Dengan demikian maka sudah sepatutnya Dirjen HKI Kementrian
Hukum dan HAM RI membatalkan merek KEIKO milik PT Garudafood Putra Putri
Jaya.
v