PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 BATANGKUIS.
PENGARUH METODE PEMBELA.JARAN PENEMUAN DAN
KONSEP DIRI TERHADAP BASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA SMA NEGERI 1 BATANGKUIS
TESIS
Oleb:
JUNENGSIH
~:08194
PROGRAM PASCASARJANA
u·NIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2011
PENGARUH METODE PEMBELA.JARAN PENEMUAN DAN
KONSEP DIRI TERHADAP BASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA SMA NEGERI 1 BATANGKUIS
TESIS
Oleb:
JUNENGSIH
~:08194
PROGRAM PASCASARJANA
u·NIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2011
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN DAN KONSEP
DIRI TERHADAP BASIL BELAJAR BIOI.OGI SISWA
SMA NEGERI I BATANGKUIS
Disusun dan diajukan oleh:
JUNENGSW
~:08194
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
pada Hari jum'at Tanggal 8 juli 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Mcmperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Medan, 8 Juli 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Hasruddin, M.Pd
NIP.196404l41989031 027
Ketua Program Studi
Pendidilwa Biologi
Dr.Hasruddin, M.Pd
NIP.196404241989031 017
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
NO
NAMA
TANDATANGAN
1.
Or. Hasruddin, M.Pd
NIP. 19640424 1 98903 1 027
(Pembimbing I)
·~
2.
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si
NiP.19660728 1 99103 2 002
(Pembimbing II)
......
Syarifuddin, M.Sc, P.h.D
NIP.19591 122 1 9g601 1 001
(Penguji)
B
3.
4
I
4.
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc
NIP.19610626 1 98710 1 001
(Penguji)
5.
Dr. Syahmi Edi., M.Si
NIP.l9640710 1 99003 1 002
(Penguji)
~·
.....................................
ABSTRAK
JUNENGSIH. Pengaruh Metode Pembelajaran Penemuan dan Konsep Diri
terhadap Basil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri I Batangkuis. Tesis. Medan:
Program Pascasarjana UNIMED, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: {1) Pengaruh metode pembelajaran
penemuan terbimbing dan metode pembelajaran penemuan bebas terhadap basil
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri I Batangkuis; (2) Pengaruh siswa yang
memiliki konsep diri positif dan siswa yang memiliki konsep diri negatif terhadap
hasil belajar biologi; dan (3) Interaksi antarn metode pembl~arn
penemuan dengan
konsep diri terhadap hasil belajar biologi.
Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri I Batangkuis, menggunakan metode
quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2 dan sampel berjwnlah 80 orang siswa
yang pengambilannya berdasaikan cluster random sampling. Instrumen penelitian
dengan menggunakan tes konsep diri siswa dan tes hasil belajar biologi siswa. Uji
statistik inferensial digunakan ANAVA 2 jalur. Sebelum ANAVA 2 jalur digunakan
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan uji
Kolgomorov-Smirnov dan uji homogenitas varians dengan uji Levene's.
Berdasarkan X± SE basil analisis varians (ANAVA) diperoleh hasil penelitian yaitu:
{1) Hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 1 Batangkuis yang diajar dengan metode
penemuan terbimbing 77,83±1,974 lebih tinggi dibandingkan dengan basil behgar
biologi siswa yang diajar dengan metode penemuan bebas 69,83±1,759; (2) Hasil
belajar Biologi siswa dengan konsep diri positif 77,17±1,837 lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan konsep diri negatif 69,29±1 ,886; dan
(3) Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan konsep diri dalam
mempengaruhi hasil belajar biologi siswa SMA Negeri I Batangkuis. Interaksi antara
metode pembl~arn
dengan konsep diri berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar biologi (Fhitung=5,601, P=0,020).
Peningkatan hasil belajar biologi siswa dapat dilakukan dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing. Konsep diri siswa juga dapat menjadi salah satu faktor
pend\ikung dalam peningkatan hasil belajar biologi siswa.
ABSTRACT
JUNENGSIH. The influence of Instructional Method and Student Self Concept
on the learning outcome of Biology in SMA Negeri 1 Batangkuis.. Thesis. Medan.
State University ofMedan, 2011.
j
1bis research was aimed to find out: (I) the difference between students' learning
outcome in Biology taught with the Guided Discovery Learning method and Free
Discovery Learning method in influencing the learning outome of Biology in class X
SMA Negeri 1 Batangkuis; (2) the differences students who have the positive and the
ones who have negative self concept; and (3) the interaction between Instuctional
Method and Self concept in influencing the learning outome of Biology.
1bis research was conducted in class X SMA Negeri 1 Batangkuis, using quasy
experiment method with 2 x 2 factorial design 80 sample studenf s that were taken by
cluster random sampling. The instrument of this research were self concept test and
biology test.the inferential statistic 2 way ANOVA was used. Before the 2 way
ANOVA was used first the conditional test of date analysis, i.e: nonnality test while
Kolgomorov-Smirnov and Homogereity variance test with Levene's.
According (X± SE) Variance analysis result (ANAVA) shows that: (1) students
taught with Guided Discovery Learning 77,83±1,974 had a higher learning outcome
compared to students taught with Free Discovery Learning 69,83±1,759. (2) Students
with positive self concept 77,17± 1,837 the learning outcome was higher than student
with negative self concept 69,29±1,886; And (3) There was interaction between
Learning Method and students' Self Concept towered of Biology Science outcome
(Fhitung=5,601, P=0,0020).
To improve biology learning outcomes, Guided Discovery Learning could be used.
Students' self concept could also be one of other supporting factor in improving the
learning outcome.
ii
KATAPENGANTAR
}
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadiran Allah Subhanawata'ala yang telah
i
~
memberikan rahmat, berkat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
I
penyusunan dan penulisan tesis ini. Tesis ini betjudul Pengaruh Metode Penemuan
dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri I Batangkuis.
Demi penyempurnaan tesis ini, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
konstruktif dari pembaca Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
•
•
Direktur Program Pascasatjana UNIMED, Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang.
Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan
Dosen Pembimbing I, yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan,
motivasi serta dukungannya selama penulis menyelesaikan penulisan tesis ini.
• Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungannya selama
penulis menyelesaikan penulisan tesis ini.
• Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, Bapak Syarifuddin, M.Sc, P.hd, dan
Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku Narasumber yang telah banyak memberikan
saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
• Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan
Bapak Dr. M.Rajab Lubis, MS selaku validator ahli instrumen konsep diri siswa.
• Kepaia Sekolah SMA Negeri I Batangkuis dan guru-gurunya dimana tempat
penulis melakukan penelitian.
• Teristimewa Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dorongan,
motivasi, doa, perhatian serta cinta dan kasih sayangnya kepada penulis.
• Ternan-taman sepetjuangan angkatan XN yang telah memberikan banyak
dukungan terhadap penulis dalam penyelesaian tesis ini terkhusus Kartika manalu
• Semua pihak yang memberikan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan
khasanah pengetahuan, dan saya ucapkan terimakasih.
Medan, September 2011
Penulis
Junengsih
BAFTAR TABEL
Hal
Table 1. L Hasil Belajar Biologi (UAS) Siswa SMA Negeri 1 Batangkuis
2
Tabel 3.1. Desain Penelitian
43
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Biologi Siswa
46
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrument Tes Konsep Diri Siswa
48
Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
60
vi
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mengikuti perkembangan
zaman yang ada pada saat ini. Atas dasar mewujudkan masyarakat yang mampu
bersaing dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan-perubahan
global, maka perlu upaya meningkatkan mutu pendidikan yang harus dilakukan
secara menyeluruh yang dapat mencakup pengembangan dimensi manusia
Indonesia
seutuhnya
(aspek
Pengembangan
aspek-aspek
pengembangan
kecakapan
moral,
akhlak,
tersebut
hidup
budi
bermuara
yang
perk:erti,
pada
diwujudkan
dan
peningkatan
melalui
seni).
dan
pencapaian
kompetensi peserta didik untuk dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri
menghadapi perk:embangan, dan perubahan global.
Menyadari pentingnya peningkatan kualitas pendidikan yang akan
mempengaruhi sumber daya manusia, maka pemerintah mulai meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara
langsung akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan.
Banyak faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan motu pendidikan. Salah
satunya adalah model dan metode pembelajaran. Kekeliruan dalam memilih
metode pembelajaran dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan pendidikan.
Pendukung lain yaitu keterampilan dasar mengajar yang mutlak harus dimiliki
seorang guru yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya
dalam interaksi edukatit: dengan memiliki keterampilan dasar mengajar
diharapkan guru dapat mengoptimalkan perannya di kelas (Djamarah, 2002:99).
Kegiatan utama dalam suatu sekolah adalah kegiatan pembelajaran yang
merupakan faktor penentu terhadap kualitas pendidikan. Dalam mencapai
meningkatan mutu pendidikan, harus diciptak:an sebuah sistem pembelajaran yang
baik dengan merujuk pada tujuan pendidikan sesuai denganjenis danjer\iang pada
suatu lembaga pendidikan. Sistem pembebganm yang diciptakan bukanlah hanya
sebagai
suatu
konsep,
namun
yang
terpenting
pengimplementasian konsep tersebut secara nyata.
l
adalah
bagaimana
Dalam pembelajaran di sekolah siswa diberik:an berbagai
materi
pembelajaran pokok dan materi pembelajaran tambahan yang barus dikuasai siswa
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu materi pokok yang disampaikan
di jenjang pendidikan sekolah menegah atas adalah mata pelajaran biologi.
Biologi merupakan perluasan dari ilmu pengetahuan alal!l (IPA) pada saat belajar
di sekolah dasar pada intinya pelajaran ini menanamkan konsep-konsep tentang
makhluk hidup dan alam sekitar. Biologi sebagai bagian dari sains merupakan
ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tabu tentang alam secara sistematis.
Mempelajari biologi bukan hanya menguasai kumpulan fakta, konsep atau
prosedur saja, tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Biologi
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar.
Rendahnya kamampuan siswa dalam belajar adalah kurang tepatnya
metode yang digunakan guru dalam mengajar (Oleyede, 2004:2). Permasalahan
yang dihadapi pada saat ini bahwa walaupun telah banyak upaya telah dilakukan
dalam peningkatan kualitas pendidikan, basil belajar mata pelajaran biologi masib
belum mencapai basil yang memuaskan.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya mata pelajaran
biologi pada tiga tahun terakhir untuk nilai basil ujian akhir semester di SMA
Negeri 1 Batangkuis, d~ikan
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Hasil Belajar Biologi (UAS) SMA Negeri 1 Batangkuis
Tahun Ajaran
Nilai Rata-rata Kelas
Rapot Semester I
200612007
6,65
200712008
6,25
2008/2009
6,50
(Sumber: SMA Negeri 1 Batangkuis)
Nilai Rata-rata Kelas
Rapot Semester II
6,80
7,00
7,25
Berdasarkan basil studi awal yang dilakukan peneliti pada SMA Negeri 1
Batangkuis, bahwa guru sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan
pelajaran biologi kepada siswa, sebingga tidak jarang para siswa banyak yang
ditemukan mengalami kesulitan belajar mata pelajaran biologi, akibatnya nilai
mereka kurang memuaskan.
2
Menurut Wardiman (2001:18) bahwa rendahnya minat dan basil belajar
siswa dalam ilmu eksakta itu karena proses pembelajaran kurang mendukung
pemahaman anak didik, yaitu terlalu banyak hafalan dan hanya terpaku dari buku
paduan yang ada yang kurang dilengkapi dengan praktek di lapangan. Metode
pembelajaran yang kurang sesuai atau kurang mendukung, bahkan relatif monoton
atau kurang bervariasi dapat menyebabkan rendahnya basil belajar siswa. oleh
karena itu dalam menerapkan metode pembelajaran sebarusnya diperhatikan
apalcah metode pembelajaran yang digunakan efektif, dapat menarik perbatian dan
meningkatkan minat belajar siswa.
Penerapan metode pembelajaran yang
menginginkan
pembelajaran
menjadi
efektif
tepat menjadi pilihan bila
dan
efisien,
sebagaimana
diungkapkan Slamento (2003:65) agar siswa dapat belajar dengan baik maka
matode
pembelajaran dilakukan
secara efektif dan
efisien.
Di
samping
dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang tepat, basil belajar suatu kegiatan
pembelajaran dipengaruhi oleb kemampuan guru dalam mengenal dan memahami
karakteristik siswa.
Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsep diri.
Konsep diri yang dimaksud adalah pengenalan diri masing-masing siswa baik
kemampuannya, keberadaan dirinya terbadap lingkungan proses belajar mengajar
pada mata pelajaran biologi. Diyakini bahwa dengan mengenal konsep diri siswa
yang selama ini tidak begitu diperhatian oleb banyak guru di_ sekolah akan dapat
meningkatkan basil belajamya siswa pada mata pelajaran biologi.
Djaali (2002:2) menyatakan bahwa konsep diri adalah pandangan
seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan
rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana
perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Taylor (1977) menyatakan
bahwa konsep diri bukan semata-mata gambaran deskriptif tetapi mengandung
penilaian sebagai basil persepsi tentang diri sendiri, dan persepsi itu bersifat
psikologi. Wwyanano (2007:6) menguraikan untuk membentuk konsep diri
menjadi lebih baik, maka terlebih dahulu harus mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi konsep diri, yaitu: (1) cita-cita diri, (2) citra diri, dan (3) barga diri.
3
Cita-cita diri adalah keinginan untuk mencapai suatu tujuan, harapan dan
keinginan pribadi yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.. Kehidupan
pribadi dipengaruhi oleh sesuatu dari dalam diri yang diyakini, yaitu citra diri.
Citra diri merupakan suatu produk dari pengalarnan masa lalu beserta sukses dan
kegagalannya. citra diri dibangun oleh sebuah gambaran tentang diri
yang
memuut keyakinan dianggap benar. harga diri merupakan penilaian diri terhadap
basil yang dicapai dengan menganalisis seberapa jauh perilaku memenuhi ideal
diri.
Banyak siswa yang memiliki minat dan basil belajar biologi . rendah
diasumsikan karena banyak guru yang tidak mengenal bagaimana dan apa konsep
diri siswanya, sehingga mereka tidak tahu menggunakan metode pembelajaran
yang cocok untuk siswanya. Apalagi jika guru menganggap setiap siswa
mempunyai karakteristik yang sama sehingga proses belajar dan mengajar yang
dilakukan menjadi kurang efektifWuryanano (2007:26).
Pembelajaran yang banyak melibatkan peran aktif siswa diantaranya
adalah pembelajaran menggunakan metode penemuan. Pembelajaran dengan
penemuan (Discovery pearning) merupakan suatu komponen penting dalam
pendekatan konstruktivis yang telah memiliki sejarah panjang dalam dunia
pendidikan. Ide pembelajaran penemuan (Discovery Learning) muncul dari
keinginan untuk memberi rasa senang kepada anaklsiswa dalam "menemukan"
sesuatu oleh mereka sendiri dengan mengikuti jejak para ilmuwan (Ibrahim dan
Nur, 2000:13). Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa
penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau
sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolonggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan
sebagainya. Pembelajaran penemuan dibedakan menjadi dua, yaitu pembelajaran
penemuan bebas (Free Discovery Learning) atau sering disebut open ended
discovery dan pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning)
(Anonim, 1997:2).
4
r
Penggunaan metode pembelajaran penemuan dalam kegiatan belajar
mengajar adalah salah satu altematif yang dapat ditempuh, dengan menggunakan
metode pembelajaran penemuan yang penekanannya pada partisipasi aktif dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip
serta melakukan
latihan-latihan uotuk
menemukan prinsip ito sendiri, diharapkan akan dapat memperbaiki basil belajar
biologi siswa pada mata pelajaran biologi. Pelaksanaan penemuan dapat membuat
siswa mempelajari secara langsung tentang proses-proses nyata, selain itu pada
diri siswa akan tumbuh dan berkembang rasa kesadaran ilmiah dan memiliki rasa
percaya diri untuk dapat menentukan dan memecahkan langsung yang mereka
temukan, sehingga basil yang diperoleh tahan lama dalam ingatan, tidak. mudah
dilupakan siswa (Roestiyah, 2001 :23).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat ditelaah bahwa
banyak faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa. Hal ini dapat ditinjau dari
berbagai komponen proses bel;ijar mengajar, seperti siswa, guru, sarana prasarana
media, dan
masih banyak komponen yang lainnya. Masalah penelitian
diidentiftkasikan, sebagai berikut: (1) Siswa mengalami kesulitan dalam
memahami materi biologi karena hanya terpaku dari buku paduan yang ada; (2)
Kemampuan guru biologi masih perlu ditingkatkan; (3) Metode pembelajaran
pen.emuan bebas dan metode pembel;ijaran penemuan terbimbing belum
diterapkan dalam proses belajar meng;ijar biologi di SMA Negeri 1 Batangkuis;
(4) Metode pembelajaran penemuan bebas dan metode pembelajaran penemuan
terbimbing belum pernah dikaitkan dengan konsep diri siswa di SMA Negeri 1
Batangkuis; (5) Pembelajaran biologi belum menggunakan metode pembel;ijaran
penemuan
untuk
mengembangkan
kemampuan
siswa
dalam
melakukan
penyelidikan; dan (6) Rendahnya nilai rata-rata kelas pada rapot akhir semester
dan II SMA Negeri 1 Batangkuis (dapat dilihat pada Tabel 1.1).
5
C. Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas pada penelitian ini dan agar
pembahasan supaya jangan terlalu melebar dan tepat pada sasaran yang dibahas
oleh karena itu masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis adalah metode pembelajaran penemuan
bebas dan penemuan terbimbing sebagai variabel bebas.
2. Konsep diri siswa pada penelitian ini dibatasi pada konsep diri positif dan
konsep diri negatif yang didasarkan pada skor yang diperoleh siswa kelas X
SMA Negeri 1 Batangkuis melalui angket.
3. Perbandingan metode pembehyaran penemuan bebas dan metode penemuan
terbimbing akan dilihat dari hasil belajar biologi siswa kelas X semester ganjil
dalam pembelajaran biologi materi Jamur di SMA Negeri 1 Batangkuis.
4. Tes pembelajarandengan menggunakan metode penemuan bebas dan metode
pertemuan terbimbing juga konsep diri positif dan konsep diri negatif yang
dibatasi pada meteri Jamur dalam pembelajaran biologi kelas X semester
ganjil di SMA Negeri 1 Batangkuis.
5. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis dibatasi pada
materi Jamur untuk ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, evaluasi, dan kreativitas.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, indentifikasi masa]ah, dan
pembatasan masalah, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah
hasil
belajar biologi
siswa
yang
diajarkan
dengan
metode
pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik dari pada yang diajarkan dengan
metode pembelajaran penemuan bebas dalam pembelajaran biologi pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis?
2. Apakah hasil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri positif lebih
tinggi dari pada hasil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri negatif di
SMA Negeri 1 Bataugkuis?
6
l·s. J;~: J
..
3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran penemuan dan konsep
diri terbadap basil bel~ar
biologi siswa di kelas X SMA Negeri I Batangkuis?
E. Tujuau Peuelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh
aplikasi metode pembelajaran penemuan dan konsep diri terhadap hasil
bel~ar
biologi siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
I. Pengatuh
metode
pembelajaran
penemuan
terbimbing
dan
metode
pembelajaran penemuan bebas terhadap basil belajar biologi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Batangkuis.
2. Pengaruh basil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri positif dengan
basil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri negatif di kelas X SMA
Negeri I Batangkuis.
3. Interaksi antara metode pembelajaran penemuan dan konsep diri terhadap basil
bel~ar
biologi siswa di kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis.
F. Manfaat Penilitian
Hasil penelitian ini dihmapkan:
1. Manfaat secara teoritis
a. Diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan khususnya yang
berkenaan dengan
pembl~arn
penemuan dan konsep diri siswa terhadap
basil belajar biologi siswa.
b. Daharapkan dari basil penelitian ini dapat digunak:an sebagai landasan atau
rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel
yang sesuai.
2. Manfaat secara praktis
a. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru untuk mengatasi kesulitan
dalam proses pembelajaran pada materi Jamur.
b. Memberikan masukan kepada guru dalam menyusun suatu rancangan
Pembelajaran biologi yang lebih
bervariasi dan bermakna
seperti
menggunakan fasilitas laboratorium dalam tatanan pembelajaran penemuan.
7
c. Memperluas wawasan guru mengenai metode pembelajaran penemuan
pada mata pelejaran biologi dimana penelitian ini juga dapat memberikan
gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efisiensi aplikasi metode
pembelajaran penemuan terbimbing dan penemuan bebas.
8
j.
BABY
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Shnpulan
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab ~lumnya,
maka diambil simpulan sebagai berikut:
L Terdapat pengarub yang signifikan metode pembelajaran terhadap basil
belajar biologi siswa dimana basil belajar biologi siswa yang diajarkan
dengan metode penemuan terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan
basil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan metode penemuan bebas
pada materi jamur siswa kelas X SMA Negeri I Batangkuis.
2. Terdapat pengaruh yang signiilkan konsep diri terbadap basil belajar
biologi siswa dimana siswa yang memiliki konsep diri positif memperoleb
basil belajar biologi yang lebib tinggi dibandingkan dengan siswa yang
memiliki konsep diri negatif pada materi jamur siswa kelas X SMA Negeri
I Batangkuis.
3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan konsep diri dalam
mempengaruhi basil belajar biologi siswa X SMA Negeri I Batangkuis.
Untuk siswa yang memiliki konsep diri positif tidak berbeda signifikan
akan lebib efektif dalam meningkatkan basil belajar biologi siswa jika
menggunakan metode pembelajaran penemuan bebas, sedangkan untuk
siswa yang memiliki konsep diri negatif
temyata metode penemuan
terbimbing lebib efektif dalam meningkatkan basil belajar
siswa
dibandingkanjika menggunakan metOde pembelajaran penemuan bebas.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan dari basil penelitian ini yang menyatakan babwa
siswa yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing memiliki basil belajar
biologi yang lebih baik dibandingkan jika diajarkan dengan · metode penemuan
bebas. Dengan demikian diharapkan agar para guru SMA Negeri I Batangkuis
mempunyai pengetahuan, pemaharnan, dan wawasan yang luas dalam memilib
metode pembelajaran khususnya metode pembelajaran mata pelajaran biologi.
71
K.arena dengan penguasaan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersebut maka
seorang guru mampu menciptakan pembelajaran biologi yang efektif.
Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah hal yang
utama yang harus dipilih seorang guru biologi dalam membelajarkan siswanya
dalam belajar biologi. Di samping mengingat bahwa agar belajar tidak merupakan
suatu doktrin bagi para siswa sebaiknya diciptakan suasana belajar yang dapat
merangsang kreatifitas siswa. Dengan memberikan keleluasaan bagi siswa dalam
memec3hkan masalah dengan caranya sendiri memberikan kepuasan tersendiri
bagi siswa, dan kelak menjadi motivasi yang sangat berguna bagi mereka untuk
lebih giat lagi belajar.
yang memiliki konsep diri positif pada umumnya tingkat
Siswa
kepercayaan terhadap diri sendiri adalah tinggi. Tidak jarang mereka merasa apa
yang dilakukannya adalah yang bail
KONSEP DIRI TERHADAP BASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA SMA NEGERI 1 BATANGKUIS
TESIS
Oleb:
JUNENGSIH
~:08194
PROGRAM PASCASARJANA
u·NIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2011
PENGARUH METODE PEMBELA.JARAN PENEMUAN DAN
KONSEP DIRI TERHADAP BASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA SMA NEGERI 1 BATANGKUIS
TESIS
Oleb:
JUNENGSIH
~:08194
PROGRAM PASCASARJANA
u·NIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2011
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN DAN KONSEP
DIRI TERHADAP BASIL BELAJAR BIOI.OGI SISWA
SMA NEGERI I BATANGKUIS
Disusun dan diajukan oleh:
JUNENGSW
~:08194
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
pada Hari jum'at Tanggal 8 juli 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Mcmperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Medan, 8 Juli 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Hasruddin, M.Pd
NIP.196404l41989031 027
Ketua Program Studi
Pendidilwa Biologi
Dr.Hasruddin, M.Pd
NIP.196404241989031 017
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
NO
NAMA
TANDATANGAN
1.
Or. Hasruddin, M.Pd
NIP. 19640424 1 98903 1 027
(Pembimbing I)
·~
2.
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si
NiP.19660728 1 99103 2 002
(Pembimbing II)
......
Syarifuddin, M.Sc, P.h.D
NIP.19591 122 1 9g601 1 001
(Penguji)
B
3.
4
I
4.
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc
NIP.19610626 1 98710 1 001
(Penguji)
5.
Dr. Syahmi Edi., M.Si
NIP.l9640710 1 99003 1 002
(Penguji)
~·
.....................................
ABSTRAK
JUNENGSIH. Pengaruh Metode Pembelajaran Penemuan dan Konsep Diri
terhadap Basil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri I Batangkuis. Tesis. Medan:
Program Pascasarjana UNIMED, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: {1) Pengaruh metode pembelajaran
penemuan terbimbing dan metode pembelajaran penemuan bebas terhadap basil
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri I Batangkuis; (2) Pengaruh siswa yang
memiliki konsep diri positif dan siswa yang memiliki konsep diri negatif terhadap
hasil belajar biologi; dan (3) Interaksi antarn metode pembl~arn
penemuan dengan
konsep diri terhadap hasil belajar biologi.
Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri I Batangkuis, menggunakan metode
quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2 dan sampel berjwnlah 80 orang siswa
yang pengambilannya berdasaikan cluster random sampling. Instrumen penelitian
dengan menggunakan tes konsep diri siswa dan tes hasil belajar biologi siswa. Uji
statistik inferensial digunakan ANAVA 2 jalur. Sebelum ANAVA 2 jalur digunakan
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan uji
Kolgomorov-Smirnov dan uji homogenitas varians dengan uji Levene's.
Berdasarkan X± SE basil analisis varians (ANAVA) diperoleh hasil penelitian yaitu:
{1) Hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 1 Batangkuis yang diajar dengan metode
penemuan terbimbing 77,83±1,974 lebih tinggi dibandingkan dengan basil behgar
biologi siswa yang diajar dengan metode penemuan bebas 69,83±1,759; (2) Hasil
belajar Biologi siswa dengan konsep diri positif 77,17±1,837 lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan konsep diri negatif 69,29±1 ,886; dan
(3) Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan konsep diri dalam
mempengaruhi hasil belajar biologi siswa SMA Negeri I Batangkuis. Interaksi antara
metode pembl~arn
dengan konsep diri berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar biologi (Fhitung=5,601, P=0,020).
Peningkatan hasil belajar biologi siswa dapat dilakukan dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing. Konsep diri siswa juga dapat menjadi salah satu faktor
pend\ikung dalam peningkatan hasil belajar biologi siswa.
ABSTRACT
JUNENGSIH. The influence of Instructional Method and Student Self Concept
on the learning outcome of Biology in SMA Negeri 1 Batangkuis.. Thesis. Medan.
State University ofMedan, 2011.
j
1bis research was aimed to find out: (I) the difference between students' learning
outcome in Biology taught with the Guided Discovery Learning method and Free
Discovery Learning method in influencing the learning outome of Biology in class X
SMA Negeri 1 Batangkuis; (2) the differences students who have the positive and the
ones who have negative self concept; and (3) the interaction between Instuctional
Method and Self concept in influencing the learning outome of Biology.
1bis research was conducted in class X SMA Negeri 1 Batangkuis, using quasy
experiment method with 2 x 2 factorial design 80 sample studenf s that were taken by
cluster random sampling. The instrument of this research were self concept test and
biology test.the inferential statistic 2 way ANOVA was used. Before the 2 way
ANOVA was used first the conditional test of date analysis, i.e: nonnality test while
Kolgomorov-Smirnov and Homogereity variance test with Levene's.
According (X± SE) Variance analysis result (ANAVA) shows that: (1) students
taught with Guided Discovery Learning 77,83±1,974 had a higher learning outcome
compared to students taught with Free Discovery Learning 69,83±1,759. (2) Students
with positive self concept 77,17± 1,837 the learning outcome was higher than student
with negative self concept 69,29±1,886; And (3) There was interaction between
Learning Method and students' Self Concept towered of Biology Science outcome
(Fhitung=5,601, P=0,0020).
To improve biology learning outcomes, Guided Discovery Learning could be used.
Students' self concept could also be one of other supporting factor in improving the
learning outcome.
ii
KATAPENGANTAR
}
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadiran Allah Subhanawata'ala yang telah
i
~
memberikan rahmat, berkat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
I
penyusunan dan penulisan tesis ini. Tesis ini betjudul Pengaruh Metode Penemuan
dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri I Batangkuis.
Demi penyempurnaan tesis ini, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
konstruktif dari pembaca Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
•
•
Direktur Program Pascasatjana UNIMED, Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang.
Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan
Dosen Pembimbing I, yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan,
motivasi serta dukungannya selama penulis menyelesaikan penulisan tesis ini.
• Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungannya selama
penulis menyelesaikan penulisan tesis ini.
• Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, Bapak Syarifuddin, M.Sc, P.hd, dan
Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku Narasumber yang telah banyak memberikan
saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
• Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan
Bapak Dr. M.Rajab Lubis, MS selaku validator ahli instrumen konsep diri siswa.
• Kepaia Sekolah SMA Negeri I Batangkuis dan guru-gurunya dimana tempat
penulis melakukan penelitian.
• Teristimewa Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dorongan,
motivasi, doa, perhatian serta cinta dan kasih sayangnya kepada penulis.
• Ternan-taman sepetjuangan angkatan XN yang telah memberikan banyak
dukungan terhadap penulis dalam penyelesaian tesis ini terkhusus Kartika manalu
• Semua pihak yang memberikan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan
khasanah pengetahuan, dan saya ucapkan terimakasih.
Medan, September 2011
Penulis
Junengsih
BAFTAR TABEL
Hal
Table 1. L Hasil Belajar Biologi (UAS) Siswa SMA Negeri 1 Batangkuis
2
Tabel 3.1. Desain Penelitian
43
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Biologi Siswa
46
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrument Tes Konsep Diri Siswa
48
Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
60
vi
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mengikuti perkembangan
zaman yang ada pada saat ini. Atas dasar mewujudkan masyarakat yang mampu
bersaing dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan-perubahan
global, maka perlu upaya meningkatkan mutu pendidikan yang harus dilakukan
secara menyeluruh yang dapat mencakup pengembangan dimensi manusia
Indonesia
seutuhnya
(aspek
Pengembangan
aspek-aspek
pengembangan
kecakapan
moral,
akhlak,
tersebut
hidup
budi
bermuara
yang
perk:erti,
pada
diwujudkan
dan
peningkatan
melalui
seni).
dan
pencapaian
kompetensi peserta didik untuk dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri
menghadapi perk:embangan, dan perubahan global.
Menyadari pentingnya peningkatan kualitas pendidikan yang akan
mempengaruhi sumber daya manusia, maka pemerintah mulai meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara
langsung akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan.
Banyak faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan motu pendidikan. Salah
satunya adalah model dan metode pembelajaran. Kekeliruan dalam memilih
metode pembelajaran dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan pendidikan.
Pendukung lain yaitu keterampilan dasar mengajar yang mutlak harus dimiliki
seorang guru yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya
dalam interaksi edukatit: dengan memiliki keterampilan dasar mengajar
diharapkan guru dapat mengoptimalkan perannya di kelas (Djamarah, 2002:99).
Kegiatan utama dalam suatu sekolah adalah kegiatan pembelajaran yang
merupakan faktor penentu terhadap kualitas pendidikan. Dalam mencapai
meningkatan mutu pendidikan, harus diciptak:an sebuah sistem pembelajaran yang
baik dengan merujuk pada tujuan pendidikan sesuai denganjenis danjer\iang pada
suatu lembaga pendidikan. Sistem pembebganm yang diciptakan bukanlah hanya
sebagai
suatu
konsep,
namun
yang
terpenting
pengimplementasian konsep tersebut secara nyata.
l
adalah
bagaimana
Dalam pembelajaran di sekolah siswa diberik:an berbagai
materi
pembelajaran pokok dan materi pembelajaran tambahan yang barus dikuasai siswa
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu materi pokok yang disampaikan
di jenjang pendidikan sekolah menegah atas adalah mata pelajaran biologi.
Biologi merupakan perluasan dari ilmu pengetahuan alal!l (IPA) pada saat belajar
di sekolah dasar pada intinya pelajaran ini menanamkan konsep-konsep tentang
makhluk hidup dan alam sekitar. Biologi sebagai bagian dari sains merupakan
ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tabu tentang alam secara sistematis.
Mempelajari biologi bukan hanya menguasai kumpulan fakta, konsep atau
prosedur saja, tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Biologi
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar.
Rendahnya kamampuan siswa dalam belajar adalah kurang tepatnya
metode yang digunakan guru dalam mengajar (Oleyede, 2004:2). Permasalahan
yang dihadapi pada saat ini bahwa walaupun telah banyak upaya telah dilakukan
dalam peningkatan kualitas pendidikan, basil belajar mata pelajaran biologi masib
belum mencapai basil yang memuaskan.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya mata pelajaran
biologi pada tiga tahun terakhir untuk nilai basil ujian akhir semester di SMA
Negeri 1 Batangkuis, d~ikan
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Hasil Belajar Biologi (UAS) SMA Negeri 1 Batangkuis
Tahun Ajaran
Nilai Rata-rata Kelas
Rapot Semester I
200612007
6,65
200712008
6,25
2008/2009
6,50
(Sumber: SMA Negeri 1 Batangkuis)
Nilai Rata-rata Kelas
Rapot Semester II
6,80
7,00
7,25
Berdasarkan basil studi awal yang dilakukan peneliti pada SMA Negeri 1
Batangkuis, bahwa guru sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan
pelajaran biologi kepada siswa, sebingga tidak jarang para siswa banyak yang
ditemukan mengalami kesulitan belajar mata pelajaran biologi, akibatnya nilai
mereka kurang memuaskan.
2
Menurut Wardiman (2001:18) bahwa rendahnya minat dan basil belajar
siswa dalam ilmu eksakta itu karena proses pembelajaran kurang mendukung
pemahaman anak didik, yaitu terlalu banyak hafalan dan hanya terpaku dari buku
paduan yang ada yang kurang dilengkapi dengan praktek di lapangan. Metode
pembelajaran yang kurang sesuai atau kurang mendukung, bahkan relatif monoton
atau kurang bervariasi dapat menyebabkan rendahnya basil belajar siswa. oleh
karena itu dalam menerapkan metode pembelajaran sebarusnya diperhatikan
apalcah metode pembelajaran yang digunakan efektif, dapat menarik perbatian dan
meningkatkan minat belajar siswa.
Penerapan metode pembelajaran yang
menginginkan
pembelajaran
menjadi
efektif
tepat menjadi pilihan bila
dan
efisien,
sebagaimana
diungkapkan Slamento (2003:65) agar siswa dapat belajar dengan baik maka
matode
pembelajaran dilakukan
secara efektif dan
efisien.
Di
samping
dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang tepat, basil belajar suatu kegiatan
pembelajaran dipengaruhi oleb kemampuan guru dalam mengenal dan memahami
karakteristik siswa.
Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsep diri.
Konsep diri yang dimaksud adalah pengenalan diri masing-masing siswa baik
kemampuannya, keberadaan dirinya terbadap lingkungan proses belajar mengajar
pada mata pelajaran biologi. Diyakini bahwa dengan mengenal konsep diri siswa
yang selama ini tidak begitu diperhatian oleb banyak guru di_ sekolah akan dapat
meningkatkan basil belajamya siswa pada mata pelajaran biologi.
Djaali (2002:2) menyatakan bahwa konsep diri adalah pandangan
seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan
rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana
perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Taylor (1977) menyatakan
bahwa konsep diri bukan semata-mata gambaran deskriptif tetapi mengandung
penilaian sebagai basil persepsi tentang diri sendiri, dan persepsi itu bersifat
psikologi. Wwyanano (2007:6) menguraikan untuk membentuk konsep diri
menjadi lebih baik, maka terlebih dahulu harus mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi konsep diri, yaitu: (1) cita-cita diri, (2) citra diri, dan (3) barga diri.
3
Cita-cita diri adalah keinginan untuk mencapai suatu tujuan, harapan dan
keinginan pribadi yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.. Kehidupan
pribadi dipengaruhi oleh sesuatu dari dalam diri yang diyakini, yaitu citra diri.
Citra diri merupakan suatu produk dari pengalarnan masa lalu beserta sukses dan
kegagalannya. citra diri dibangun oleh sebuah gambaran tentang diri
yang
memuut keyakinan dianggap benar. harga diri merupakan penilaian diri terhadap
basil yang dicapai dengan menganalisis seberapa jauh perilaku memenuhi ideal
diri.
Banyak siswa yang memiliki minat dan basil belajar biologi . rendah
diasumsikan karena banyak guru yang tidak mengenal bagaimana dan apa konsep
diri siswanya, sehingga mereka tidak tahu menggunakan metode pembelajaran
yang cocok untuk siswanya. Apalagi jika guru menganggap setiap siswa
mempunyai karakteristik yang sama sehingga proses belajar dan mengajar yang
dilakukan menjadi kurang efektifWuryanano (2007:26).
Pembelajaran yang banyak melibatkan peran aktif siswa diantaranya
adalah pembelajaran menggunakan metode penemuan. Pembelajaran dengan
penemuan (Discovery pearning) merupakan suatu komponen penting dalam
pendekatan konstruktivis yang telah memiliki sejarah panjang dalam dunia
pendidikan. Ide pembelajaran penemuan (Discovery Learning) muncul dari
keinginan untuk memberi rasa senang kepada anaklsiswa dalam "menemukan"
sesuatu oleh mereka sendiri dengan mengikuti jejak para ilmuwan (Ibrahim dan
Nur, 2000:13). Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa
penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau
sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolonggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan
sebagainya. Pembelajaran penemuan dibedakan menjadi dua, yaitu pembelajaran
penemuan bebas (Free Discovery Learning) atau sering disebut open ended
discovery dan pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning)
(Anonim, 1997:2).
4
r
Penggunaan metode pembelajaran penemuan dalam kegiatan belajar
mengajar adalah salah satu altematif yang dapat ditempuh, dengan menggunakan
metode pembelajaran penemuan yang penekanannya pada partisipasi aktif dengan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip
serta melakukan
latihan-latihan uotuk
menemukan prinsip ito sendiri, diharapkan akan dapat memperbaiki basil belajar
biologi siswa pada mata pelajaran biologi. Pelaksanaan penemuan dapat membuat
siswa mempelajari secara langsung tentang proses-proses nyata, selain itu pada
diri siswa akan tumbuh dan berkembang rasa kesadaran ilmiah dan memiliki rasa
percaya diri untuk dapat menentukan dan memecahkan langsung yang mereka
temukan, sehingga basil yang diperoleh tahan lama dalam ingatan, tidak. mudah
dilupakan siswa (Roestiyah, 2001 :23).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat ditelaah bahwa
banyak faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa. Hal ini dapat ditinjau dari
berbagai komponen proses bel;ijar mengajar, seperti siswa, guru, sarana prasarana
media, dan
masih banyak komponen yang lainnya. Masalah penelitian
diidentiftkasikan, sebagai berikut: (1) Siswa mengalami kesulitan dalam
memahami materi biologi karena hanya terpaku dari buku paduan yang ada; (2)
Kemampuan guru biologi masih perlu ditingkatkan; (3) Metode pembelajaran
pen.emuan bebas dan metode pembel;ijaran penemuan terbimbing belum
diterapkan dalam proses belajar meng;ijar biologi di SMA Negeri 1 Batangkuis;
(4) Metode pembelajaran penemuan bebas dan metode pembelajaran penemuan
terbimbing belum pernah dikaitkan dengan konsep diri siswa di SMA Negeri 1
Batangkuis; (5) Pembelajaran biologi belum menggunakan metode pembel;ijaran
penemuan
untuk
mengembangkan
kemampuan
siswa
dalam
melakukan
penyelidikan; dan (6) Rendahnya nilai rata-rata kelas pada rapot akhir semester
dan II SMA Negeri 1 Batangkuis (dapat dilihat pada Tabel 1.1).
5
C. Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas pada penelitian ini dan agar
pembahasan supaya jangan terlalu melebar dan tepat pada sasaran yang dibahas
oleh karena itu masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis adalah metode pembelajaran penemuan
bebas dan penemuan terbimbing sebagai variabel bebas.
2. Konsep diri siswa pada penelitian ini dibatasi pada konsep diri positif dan
konsep diri negatif yang didasarkan pada skor yang diperoleh siswa kelas X
SMA Negeri 1 Batangkuis melalui angket.
3. Perbandingan metode pembehyaran penemuan bebas dan metode penemuan
terbimbing akan dilihat dari hasil belajar biologi siswa kelas X semester ganjil
dalam pembelajaran biologi materi Jamur di SMA Negeri 1 Batangkuis.
4. Tes pembelajarandengan menggunakan metode penemuan bebas dan metode
pertemuan terbimbing juga konsep diri positif dan konsep diri negatif yang
dibatasi pada meteri Jamur dalam pembelajaran biologi kelas X semester
ganjil di SMA Negeri 1 Batangkuis.
5. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis dibatasi pada
materi Jamur untuk ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, evaluasi, dan kreativitas.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, indentifikasi masa]ah, dan
pembatasan masalah, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah
hasil
belajar biologi
siswa
yang
diajarkan
dengan
metode
pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik dari pada yang diajarkan dengan
metode pembelajaran penemuan bebas dalam pembelajaran biologi pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis?
2. Apakah hasil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri positif lebih
tinggi dari pada hasil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri negatif di
SMA Negeri 1 Bataugkuis?
6
l·s. J;~: J
..
3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran penemuan dan konsep
diri terbadap basil bel~ar
biologi siswa di kelas X SMA Negeri I Batangkuis?
E. Tujuau Peuelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh
aplikasi metode pembelajaran penemuan dan konsep diri terhadap hasil
bel~ar
biologi siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
I. Pengatuh
metode
pembelajaran
penemuan
terbimbing
dan
metode
pembelajaran penemuan bebas terhadap basil belajar biologi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Batangkuis.
2. Pengaruh basil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri positif dengan
basil belajar biologi siswa yang memiliki konsep diri negatif di kelas X SMA
Negeri I Batangkuis.
3. Interaksi antara metode pembelajaran penemuan dan konsep diri terhadap basil
bel~ar
biologi siswa di kelas X SMA Negeri 1 Batangkuis.
F. Manfaat Penilitian
Hasil penelitian ini dihmapkan:
1. Manfaat secara teoritis
a. Diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan khususnya yang
berkenaan dengan
pembl~arn
penemuan dan konsep diri siswa terhadap
basil belajar biologi siswa.
b. Daharapkan dari basil penelitian ini dapat digunak:an sebagai landasan atau
rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel
yang sesuai.
2. Manfaat secara praktis
a. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru untuk mengatasi kesulitan
dalam proses pembelajaran pada materi Jamur.
b. Memberikan masukan kepada guru dalam menyusun suatu rancangan
Pembelajaran biologi yang lebih
bervariasi dan bermakna
seperti
menggunakan fasilitas laboratorium dalam tatanan pembelajaran penemuan.
7
c. Memperluas wawasan guru mengenai metode pembelajaran penemuan
pada mata pelejaran biologi dimana penelitian ini juga dapat memberikan
gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efisiensi aplikasi metode
pembelajaran penemuan terbimbing dan penemuan bebas.
8
j.
BABY
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Shnpulan
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab ~lumnya,
maka diambil simpulan sebagai berikut:
L Terdapat pengarub yang signifikan metode pembelajaran terhadap basil
belajar biologi siswa dimana basil belajar biologi siswa yang diajarkan
dengan metode penemuan terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan
basil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan metode penemuan bebas
pada materi jamur siswa kelas X SMA Negeri I Batangkuis.
2. Terdapat pengaruh yang signiilkan konsep diri terbadap basil belajar
biologi siswa dimana siswa yang memiliki konsep diri positif memperoleb
basil belajar biologi yang lebib tinggi dibandingkan dengan siswa yang
memiliki konsep diri negatif pada materi jamur siswa kelas X SMA Negeri
I Batangkuis.
3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan konsep diri dalam
mempengaruhi basil belajar biologi siswa X SMA Negeri I Batangkuis.
Untuk siswa yang memiliki konsep diri positif tidak berbeda signifikan
akan lebib efektif dalam meningkatkan basil belajar biologi siswa jika
menggunakan metode pembelajaran penemuan bebas, sedangkan untuk
siswa yang memiliki konsep diri negatif
temyata metode penemuan
terbimbing lebib efektif dalam meningkatkan basil belajar
siswa
dibandingkanjika menggunakan metOde pembelajaran penemuan bebas.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan dari basil penelitian ini yang menyatakan babwa
siswa yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing memiliki basil belajar
biologi yang lebih baik dibandingkan jika diajarkan dengan · metode penemuan
bebas. Dengan demikian diharapkan agar para guru SMA Negeri I Batangkuis
mempunyai pengetahuan, pemaharnan, dan wawasan yang luas dalam memilib
metode pembelajaran khususnya metode pembelajaran mata pelajaran biologi.
71
K.arena dengan penguasaan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersebut maka
seorang guru mampu menciptakan pembelajaran biologi yang efektif.
Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah hal yang
utama yang harus dipilih seorang guru biologi dalam membelajarkan siswanya
dalam belajar biologi. Di samping mengingat bahwa agar belajar tidak merupakan
suatu doktrin bagi para siswa sebaiknya diciptakan suasana belajar yang dapat
merangsang kreatifitas siswa. Dengan memberikan keleluasaan bagi siswa dalam
memec3hkan masalah dengan caranya sendiri memberikan kepuasan tersendiri
bagi siswa, dan kelak menjadi motivasi yang sangat berguna bagi mereka untuk
lebih giat lagi belajar.
yang memiliki konsep diri positif pada umumnya tingkat
Siswa
kepercayaan terhadap diri sendiri adalah tinggi. Tidak jarang mereka merasa apa
yang dilakukannya adalah yang bail