STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara se

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI
RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ
(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Penyiaran Radio Swara Slenk FM Dalam
Program Acara “Semarakata” Terhadap Minat Dengar
masyarakat Kota Solo)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi sebagian persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Komunikasi

Disusun Oleh :
Tri Dewi Mei Ira Wati
L100 080 033

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102
Telp. (0271) 717417 – Fax. (0271) 715448
Surat persetujuan artikel publikasi ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:

Nama

: Drs. Joko Sutarso, SE., M. Si

Telah membaca mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi
(tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama

: Tri Dewi Mei Ira Wati

NIM


: L 100 080 033

Program Studi

: Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi

: Strategi Penyiaran Program Acara “Semarakata” Di Radio Swara Slenk

Fm 92,5mhz (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Penyiaran Radio Swara Slenk Fm
Dalam Program Acara “Semarakata” Terhadap Minat Dengar Masyarakat Kota Solo)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan
yang dibuat, semoga dapat dipergunakan sepenuhnya.

Pembimbing,

Drs. Joko Sutarso, SE., M. Si


Strategi Penyiaran Program Acara “Semarakata” di Radio Swara Slenk Fm 92,5MHz

Tri Dewi Mei Ira Wati
L 100080033
DewyMey@gmail.com
08121534959

ABSTRAK
Radio merupakan salah satu media massa yang berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat
yang dapat memberikan berbagai macam informasi, hiburan, dan pendidikan. Didalam radio
sangat diperhatikan bagaimana cara berkomunikasi terhadap masyarakat, maka beberapa stasiun
radio memiliki strategi masing-masing dalam penyajianya. Swara Slenk FM 92,5 MHz
merupakan radio yang berfokus pada budaya, akan tetapi Swara Slenk juga memiliki salah satu
program acara menarik yaitu program acara Semarakata. Acara semarakata merupakan acara
yang dapat mudah kembali mengingat budaya, adat istiadat jawa Keraton Kasunanan Surakarta
yang sangat melestarikan budaya dengan menggunakan bahasa yang laras dan leres sehingga
sangat digemari oleh khalayak. Dalam penggunaan bahasa tersebut baik dan benar bukan asalasalan berbahasa jawa saja. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi
penyiaran Radio Swara Slenk FM 92,5 MHz dalam menarik minat pendengar Masyarakat Kota
Solo. Jenis penelitian deskriptif kualitatif, sehingga penelitian ini hanya mendeskripsikan secara
rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa

adanya di lapangan studinya. Hasil penelitian ini menunjukan strategi kepenyiaran Radio Swara
Slenk FM 92,5 MHz. Program Acara Semarakata merupakan satu-satu program acara yang
mendalami Kebudayaan Keraton Kasunanan Surakarta dan program acara tersebut hanya
dimiliki oleh Radio Swara Slenk FM 92,5 MHz. Program Acara Semarakata ini sangat
bersahabat dengan keluarga Keraton dengan dibuktikan bahwa narasumber dari Program Acara
Semarakata itu sendiri berasal dari Petinggi Keraton atau biasa disebut dengan Sentono.
Kata kunci: Strategi Penyiaran, Program Acara dan Minat Pendengar

PENDAHULUAN
Radio sebagai media massa terus
mengalami

perkembangan

radio

yang

dulunya


bersifat

sangat

umum, sekarang dikenal dengan radio

pesat. Dimulai dari zaman Belanda, zaman

wanita, radio untuk anak muda, radio untuk

Jepang, zaman kemerdekaan, dan zaman

remaja, radio khusus berita, radio budaya

orde

dan lain sebagainya.

baru.


segmentasinya
mempersempit

Mulai
luas,
diri

yang

Sehingga

dari

radio

sampai
dalam

yang
yang


Radio merupakan salah satu media

segmentasi.

massa yang berkaitan erat dengan kebutuhan
1

memberikan

keatas dan partisipan dalam line telpon juga

berbagai macam informasi, hiburan, dan

sebagian besar audience yang berusia

pendidikan. Radio sebagai media massa

dominan 30 tahun keatas, maka setiap


yang efektif dalam penyebaran informasi,

stasiun radio memiliki target tersendiri

berbagai macam informasi bisa disampaikan

dalam mengembangkan stasiun radio yang

dengan audio yang jelas dan dengan bahasa

dikelolanya

yang mudah dipahami oleh masyarakat pada

permintaan audiencenya. Swara Slenk FM

umumnya.

menyebabkan


tidak hanya fokus dalam program acara

ketergantungan terhadap masyarakat karena

yang berbau campursari atau dangdut saja,

tidak dapat dipisahkan dengan kebiasaan

ada kalanya stasiun radio ini meyajikan

mendengarkan

Radio

acara yang memutarkan lagu anak-anak

memberikan kepuasan tersendiri terhadap

muda jaman sekarang. Jadi swara slenk ini


pendengarnya dengan adanya radio tersebut

memiliki list program acara yang berbeda

sangat praktis sehingga masyarakat dapat

disetiap

mendengarkan radio dimana saja dan kapan

pendengar setia Swara Slenk FM.

masyarakat

yang

dapat

Radio


juga

radio

karena

dengan

hari

untuk

menyesuaikan

disajikan

kepada

saja. Didalam radio sangat diperhatikan

Salah satu program acara menarik dari

bagaimana cara berkomunikasi terhadap

Radio Swara Slenk FM terdapat program

masyarakat, maka beberapa stasiun radio

acara Semarakata, yang disiarkan pada hari

memiliki

dalam

kamis pukul 13:00-14:00 WIB dan sebagian

bersiaran atau berkomunikasi agar dapat

besar partisipanya adalah khalayak berumur

menarik minta dengar masyarakat sebanyak

30 tahun ke atas. Ada beberapa pendapat

mungkin.

dari beberapa pendengar setia Swara Slenk

khas

sendiri-sendiri

FM yakni;

Berawal dari kompetitifnya persaingan

Bp. Parmin warga Kampung

dalam merebut audience tetap dan menjadi

Songgalan Rt01 Rw03 Pajang, ia adalah

sumber

orang

informasi

yang

praktis

dan

yang

sering

mengikuti

terjangkau. Setiap stasiun radio memiliki

“Semarakata”

khas

aktivitasnya sebagai pedagang. Menurut

sendiri-sendiri

sesuai

dengan

sembari

acara

melakukan

segmentasinya, seperti radio Swara Slenk

beliau

FM

Semarakata ini Karena acaranya sangat

memiliki

musik-musik
karena

dalam

khas
dangdut
acara

dalam menyajikan
dan
line

campursari
telpon

tertarik

dengan

program

acara

terfokus pada budaya jawa yang jaman

dan

sekarang ini sudah banyak dilupakan oleh

segmentasinya mengarah pada 30 tahun

masyarakat pada umumnya,
2

pada acara

semarakata ini kita dapat mudah kembali

yaitu dengan menggunakan bahasa yang

mengingat

jawa

sopan santun atau dengan kata lain tutur kata

Keraton Kasunanan Surakarta. Selain itu Bp.

yang halus yang biasa digunakan oleh

Parmin juga mengatakan acara ini cara

orang-orang jawa pada umumnya yang ada

pembawaanya juga dengan bahasa krama

diwilayah kota Solo. Bukan hanya bahasa

halus, jadi semua yang disajikan pada acara

atau tutur kata dalam bersiaran saja yang

tersebut berbau budaya dan sangat baik

diutamakan dalam radio Swara Slenk ini

untuk mempengaruhi generasi muda pada

melainkan juga dengan menyajikan lagu-

jaman sekarang ini. Acara semarakata ini

lagu yang sopan, misal; radio swara slenk

membahas tentang adat istiadat yang ada

tidak memutar lagu-lagu yang memiliki

pada keraton yang ada di Surakarta Solo,

pencitraan jelek seperti lagu karya trio

yang

acara

macan yang lirik lagunya ada tutur kata

Semarakata ini misalkan tata cara berbusana

yang biasa disebut saru. Radio swara slenk

dalam keraton dan adat istiadat yang ada di

sangat mengutamakan siaran-siaran yang

keraton

orang

berbau budaya dan tradisi, maka semua

menyebutnya dengan kejawen. Adapula

program acara yang dimiliki radio swara

Pakde Sri yang bertempat tinggal di

slenk ini ada partisipanya sendiri-sendiri.

budaya,

dibahas

adat

dalam

yang

istiadat

program

kebanyakan

Boyolali ini sering sekali stay mengikuti

Persaingan stasiun radio saat ini cukup

acara Semarakata ini dengan alasan “acara

kompetitif karena banyaknya stasiun radio

tersebut satu-satunya acara yang sangat

baik

ngugemi

Surakarta yang mengusung misi radio

budaya

dengan

menggunakan

baru

atau

lama

di

Karisidenan

bahasa yang laras dan leres sehingga sangat

Budaya.

cocok ketika didengarkan, dan bahasa yang

menarik minat dengar khalayak. Untuk itu

digunakan baik dan benar bukan asal-asalan

pemilik stasiun radio Swara Slenk harus

berbahasa jawa saja” tuturnya. Dalam siaran

menentukan target pendengar agar dapat

program

ini

menentukan pola penyiaran. Masing-masing

mendatangkan narasumber langsung dari

stasiun radio memiliki pola penyiaran yang

keluarga

berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan untuk

acara

keraton

Semarakata

KP.Winarnokusumo

Sehingga

cukup

sulit

untuk

dengan KRA.Budayaningrat. Strategi Swara

menentukan

slenk sendiri untuk menarik minat dengar

penyiaran yang disusun harus memiliki ciri

masyarakat

khas tersendiri agar dapat menjadi pilihan

kota

Solo

dengan

cara

mempertahankan kejawenya dari kota solo

pendengar.
3

target

pendengarnya.

Pola

rapat

Dalam hal ini, khalayak dianggap

ataupun beksan. Program Acara

sebagai individu yang aktif. Khalayak selalu

semarakata ini mulai disiarkan pada tahun

berusaha menentukan media apa yang paling

2005 hingga sekarang masih tetap berada

tepat yang dapat memenuhi kebutuhannya,

pada posisi yang sama masih ngugemi

seperti kebutuhan akan hiburan, informasi,

bahasa jawa dan budaya Jawa. Segmentasi

pendidikan, dan sebagainya. Disisi lain juga

radio pada audience 30 tahun keatas dengan

banyak masyarakat yang sudah banyak

program acara Semarakata.
Dengan kespesifikan program acara

melupakan budaya-budaya Jawa dan lebih
kebarat-baratan

tersebut, Radio Swara Slenk FM dapat terus

tanpa mengingat budaya kita lebih berarti

diingat dan mendapat tempat dihati khalayak

dan bermakna. Untuk itu, Radio Swara

wilayah Karisidenan Surakarta. Selain itu,

Slenk

acara

Swara Slenk FM memiliki ciri khas lain

Semarakata yang merupakan satu-satunya

yang dapat menarik minat dengar khalayak,

acara yang berfokus pada budaya, dan

yaitu Swara Slenk FM selalu menyajikan

dijadikan sebagai program acara yang

informasi seputar Keraton yang ada di kota

membahas tentang kebudayaan Keraton

Solo. Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik

Kasunanan Surakarta, bukan hanya itu

untuk meneliti tentang strategi kepenyiaran

dalam program acara Semarakata ini banyak

Radio Swara Slenk FM dalam program

mengulas tentang berbagai macam event-

acara

event Keraton yang selalu dirayakan di

frekuensi 92.5 MHz di kota Surakarta,

setiap masanya. Acara semarakata ini

dalam menarik minat dengar.

memilih

muncul

untuk

membuat

karena

bergaya

suatu

program

adanya

semarakata

yang

berada

pada

masyarakat

khususnya Kota Solo yang tidak mengenal

TINJAUAN PUSTAKA

event-event yang setiap saat dirayakan oleh

Tinjauan Tentang Media Massa
Media massa (mass media) singkatan

Keraton Kasunan Surakarta. Misal; Sekaten
merupakan salah satu event yang diperingati

dari

di Kota Solo. Nama Semarakata itu sendiri

merupakan channel of mass yaitu saluran,

berasal dari salah satu bangunan yang

alat atau sarana yang dipergunakan dalam

berada pada sisi barat, dan tempat ini sering

proses

dipergunakan

media massa itu meliputi : a) Publisitas,

sebagai

tempat

media

komunikasi

komunikasi

massa,

dan

karakteristik

mengekspresikan diri atau kegembiraan,

disebarluaskan

misalnya; resepsi pernikahan, tari-tarian,

b) Universalitas, kesannya bersifat umum
4

kepada

massa

khalayak,

Dengan mengikuti Formula Lasswell

c) Perioditas, tetap atau berkala, d) Kontinuitas,
berkesinambungan., e) Aktualitas, berisi hal-hal

dapat

dipahami

bahwa

dalam

proses

baru (Romly, 2002: 5).

komunikasi massa terdapat lima unsur yang

Isi media massa secara garis besar

disebut komponen atau unsure dalam proses

terbagi atas tiga kategori : berita, opini,

komunikasi (Ardianto, 2004: 33-34) yaitu :

feature. Karena pengaruhnya terhadap massa

a) Who (siapa): komunikator, orang yang

(dapat membentuk opini publik), media

menyampaikan

massa disebut “kekuatan keempat” (The

komunikasi massa, bisa perorangan atau

Fourth Estate) setelah lembaga eksekutif,

mewakili suatu lembaga, organisasi maupun

legistatif,

karena

instansi. b) Says what (apa yang dikatakan):

idealisme dengan fungsi sosial kontrolnya

pernyataan umum, dapat berupa suatu ide,

media massa disebut-sebut “musuh alami”

informasi, opini, pesan dan sikap, yang

penguasa. (Romly, 2002:5)

sangat erat kaitannya dengan masalah

yudikatif.

Bahkan

pesan

dalam

proses

massa

analisis pesan. c) In which channel (melalui

merupakan kekuatan keempat (The Fourth

saluran apa): media komunikasi atau saluran

Estate) dalam menjalankan kontrol sosial

yang

terhadap

lembaga

kegiatan komunikasi. Dalam hal ini dapat

eksekutif, legislatif dan yudikatif. Media

digunakan primary technique, secondary

massa terbagi dua, yakni: media cetak dan

technique,

elektronik. Media cetak meliputi, surat

indirect

kabar, majalah, tabloid, buku, newsletter,

(kepada siapa): komunikan atau audience

dan buletin, sedangkan media elektronik

yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada

meliputi: radio, televisi, internet,dan film.

siapa

Secara

garis

besar

masyarakat

media

setelah

Selain memiliki ciri-ciri, komunikasi
massa

juga

memiliki

direct

untuk

communication

communication.

pernyataan

melaksanakan

d)

tersebut

To

atau
whom

ditujukan,

berkaitan dengan masalah penerima pesan.

Fungsi

Dalam hal ini diperlukan adanya analisis

komunikasi massa bagi masyarakat terdiri

khalayak (audience analysis). e) With what

inter-

effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai

(keter-

dari usaha penyampaian pernyataan umum

tarikan), transmission of values (penyebaran

itu pada sasaran yang dituju berkaitan

dari

surveillance

fungsi.

digunakan

pretation

nilai),

(pengawasan),

(penafsiran),

dan

linkage

entertainment

(hiburan)

dengan efek ini dipelukan adanya analisis

(Ardianto, 2004:16-20).

efek.

5

kemudahan penerimaan tanpa memerlukan

Tinjauan Tentang Radio
Rahanatha

(Rahanatha,

2008:

42)

keahlian khusus.

menjelaskan pengertian radio, adalah teknologi

Karakteristik

yang digunakan untuk pengiriman sinyal

Massa

dengan

cara

modulasi

Sebagai

Media

radiasi

Radio sering disebut-sebut sebagai

elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

media buta karena hanya menampilkan

Dengan demikian yang dimaksud dengan

audio tanpa visual. Akan tetapi, radio dalam

istilah radio bukan hanya bentuk fisiknya

menjalankan

saja, tetapi antara bentuk fisik dengan

komunikasi masal tetap dipercaya oleh

kegiatan radio adalah saling berhubungan

khayalak. Book D. Cary yang dikutip oleh

dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Rahanatha

Karena itu apabila pengertian radio tersebut

beberapa karakteristik radio antara lain

dipisahkan satu persatu ataupun diperinci

sebagai berikut: a) Radio terdapat di mana

secara fisik, maka yang dimaksud dengan

mana, b) Radio bersifat memilih, c) Radio

radio

daripada

bersifat ekonomis, d) Radio cepat dalam

pemancar, studio, dan pesawat penerima

menyampaikan informasi, e) Radio bersifat

sekaligus.

partisipasif.

adalah

dan

Radio

keseluruhan

Penyampaian pesan melalui radio

Radio

perannya

(2008:

siaran

sebagai

43)

sarana

mengungkapkan

mendapat

julukan

menggunakan

“kekuasaan ke lima” setelah pers dianggap

bahasa lisan kalaupun ada lambang-lambang

sebagai kekuasaan ke empat. Radio dijuluki

non verbal, yang dipergunakan jumlahnya

sebagai kekuasaan ke lima karena tiga faktor

sangat minim, umpamanya tanda pada saat

yang mendukung (Ardianto, 2004:119) a)

akan memulai acara warta berita dalam

radio siaran bersifat langsung, b) radio

bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu

siaran tidak mengenal jarak dan rintangan,

alat musik. Asep Syamsul M. Romli dalam

c) radio siaran memiliki daya tarik.

siaran

dilakukan

Broadcast

dengan

Journalism

menerangkan

Radio merupakan media komunikasi

mengenai radio siaran.

massa periodik yang memiliki kemampuan

Dengan demikian karena sifatnya yang

menjangkau khalayak yang luas dalam

auditif ini mendorong masyarakat lebih

waktu bersamaan. Disamping itu, harga

menyukainya sebagai salah satu media

pesawatnya yang relatif murah sehingga

massa

khalayak

yang

cepat

digemari

dengan

banyak

yang

memilikinya.

Berdasarkan data pemilikan radio, selama
6

terus

akan dilewatkan begitu saja. Agar acara

berkembang. Dengan jumlah yang cukup

yang disiarkan menarik, ada beberapa

besar itu radio akan memiliki potensi yang

petunjuk yang dapat dijadikan sebagai

besar dalam menyebarluaskan informasi.

patokan yaitu (Munthe, 1996: 58-61): a)

dua

dasawarsa

terakhir

ini

bagaimana

Acara harus sesuai sasaran, b) spesifik, c)

mungkin

utuh, d) kemasan harus bervariasi, e)

kemampuan yang dimiliki radio, agar setiap

ditempatkan pada waktu yang tepat, f) harus

program

orisinil.

Persoalannya

adalah

memanfaatkan

semaksimal

yang

disajikan

memberikan

manfaat. Salah satu aspek yang dapat
menentukan

keberhasilan

radio

KERANGKA PEMIKIRAN

adalah

Program Acara On
Air

berkaitan dengan program-program acara

“Semarakata”

yang disiarkan. Rangkaian acara yang

Isi Program Acara On
Air “Semarakata”

menarik diformulasikan kedalam program
yang meliputi waktu pagi, siang dan malam.
Program

tersebut

merupakan

suatu

rangkaian yang dikemas dalam satu format.

Tahap Perencanaan
Program On Air
“Semarakata”

Proses Kerja Program Acara On
Air “Semarakata”
1.
Menentukan Format
2.
Memilih Topik
3.
Melakukan Riset
4.
Menentukan
Narasumber

Pengemasan Program Acara
“Semarakata”
1.
Sasaran Harus Jelas
2.
Variasi Kemasan
3.
Sajian Acara
4.
Penyajian Bahasa
Sederhana

Strategi Program Acara On Air
“Semarakata”
1.
Menguasai Masalah Dan
Jalanya Diskusi
2.
Artikulatif

Setiap stasiun pada pada dasarnya harus
mempunyai format yang jelas. Format setiap
stasiun dapat menjadi ciri khas dari stasiun
yang bersangkutan.
Dengan demikian format menjadi
penting bagi suatu stasiun pemancar radio,
karena

akan

berkaitan

juga

Minat Pendengar Program Acara
“Semarakata”

dengan

segmentasi khalayak. Dalam hal ini radio
Swara

Slenk

mengkhususkan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

target

pendengarnya pada orang dewasa, namun
METODE PENELITIAN

pada prakteknya radio ini juga dikonsumsi

Lokasi Penelitian

oleh khalayak yang heterogen.

Dalam penelitian ini lokasi yang

Sehingga pendengar radio selektif

dijadikan penelitian adalah Radio Swara

dalam memilih acara, hanya acara tertentu

Slenk FM. Karena program acara Radio

yang menurut pilihannya dapat dinikmati,

Swara Slenk FM terfokus pada budaya jawa

sementara acara yang menurutnya tidak baik
7

yang jaman sekarang ini sudah banyak

kedalaman data di dalam menghadapi

dilupakan oleh masyarakat pada umumnya.

realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel

Bentuk dan Strategi Penelitian

diarahkan pada sumber data yang dipandang

dasar

Penelitian ini merupakan penelitian

memiliki

karena

dengan permasalahan yang sedang diteliti.

hanya

bertujuan

untuk

data

yang

penting

pemahaman mengenai suatu masalah saja.

(Sutopo: 2002: 44).

Sedangkan

Teknik Pengumpulan Data

jenis

penelitiannya

adalah

berkaitan

Dalam pelaksanaan pengumpulan data

kualitatif deskriptif sehingga penelitian ini
hanya mendeskripsikan secara rinci dan

di

lapangan,

mendalam mengenai potret kondisi tentang

menggunakan metode wawancara mendalam

apa yang sebenarnya terjadi menurut apa

yang

adanya di lapangan studinya.

wawancara ini tidak hanya sekali atau dua

Sumber Data

kali,

sifatnya

melainkan

peneliti

sosial

terbuka.

dapat

Pelaksanaan

berulang-ulang

dengan

intensitas yang tinggi. Itulah sebabnya cek

Menurut Lincoln dan Guba (dalam
55) sumber data dalam

dan ricek dilakukan secara silih berganti dari

penelitian kualitatif dapat berupa human dan

hasil wawancara ke pengamatan di lapangan

nonhuman. Sumber human diperoleh dengan

atau dari informan yang satu ke informan

wawancara atau observasi dengan mencatat

yang lain (Sudikan:2003: 27).

Abas:

2008:

Mengenai

tanda-tanda nonverbal yang ditransmisikan

studi

pustaka

peneliti

observasi

mencatat berbagai fenomena pemberitaan

dalam

terkait dengan program acara “Semarakata”

penelitian ini antara lain adalah pengelola

seperti koran, dan pemberitaan di radio

program

khususnya penelitian ini dilakukan.

ketika

wawancara

berlangsung.

ataupun

Sumber
acara

masyarakat

human

“Semarakata”

pendengar

“Semarakata”.

program

Sumber

dan
Acara

Teknik Analisa Data

nonhuman

Dalam penelitian ini, analisa data

mencakup dokumen, tempat dan aktivitas

melalui proses analisis penelitian kualitatif

kehidupan.

yakni analisis secara induktif, analisa data
teknik

dilakukan sejak awal pengumpulan data

pengambilan sumber data human (manusia)

dilakukan, interaktif dan bersifat siklus.

dengan menggunakan metode purposive

Proses kerja analisis terdiri dari tiga alur.

sampling.

Proses tersebut terjadi bersamaan sebagai

Dalam

mampu

penelitian

Teknik

ini

menangkap

ini

dipandang lebih
kelengkapan

suatu yang saling terkait pada saat sebelum,

dan
8

selama dan sesudah pengumpulan data. Tiga

tentunya tema memegang peranan penting

alur kegiatan tersebut ialah reduksi data,

dalam acara talk show Semarakata.
Pemilihan tema dilakukan fleksibel

penyajian data dan penarikan simpulan

sesuai dengan kondisi dan situasi setempat.

(Sutopo: 2002: 96).
ini

Hal ini dilakukan oleh Radio Swara Slenk

berlangsung secara siklus. Artinya, analisa

FM agar tema selalu update dan selalu dapat

dilakukan sejak pengumpulan data, reduksi

memenuhi kebutuhan informasi masyarakat

data,

pada umumnya dan khususnya kepada

Keseluruhan

sajian

proses

analisis

data,

penarikan

pendengar program acara Semarakata.

simpulan/verifikasi. Jika peneliti belum puas
dengan analisisnya maka dapat dilakukan

Pemilihan tema memang ditentukan

kembali sejak dari pengumpulan data hingga

dengan ketentuan umum seperti tema dan

penarikan

kebutuhan

simpulan/verifikasi,

begitu

segementasi

acaranya

yang

selanjutnya hingga dirasa analisis itu sudah

kemudian dapat dikembangkan menurut

mantap.

kebutuhan

pendengar

dan

request

pendengar. Jadi, tidak adanya batasan
khusus yang diterapkan mengenai pemilihan
tema. Semua tema dapat dipilih dan
HASIL DAN PEMBAHASAN

ditentukan

Strategi Penyiaran Radio Swara Slenk
FM dalam menarik minat mendengar
Masyarakat Kota Solo

dengan

catatan

tentunya

memiliki nilai jual informasi yang memang
berguna atau setidaknya menghibur bagi
pendengar.

Penyajian Program Acara Semarakata
Semarakata
merupakan
program

Tema yang diangkat menjadi bahan

siaran radio yang banyak mengedepankan

talkshow di Semarakata terdiri dari banyak

content budaya dalam program siarannya.

tema yang disesuaikan dengan kebutuhan

Semarakata dibuat sebagai sebuah acara talk

tema dan segmentasi itu sendiri. Pemilihan

show di Radio Swara Slenk FM yang

tema pun dilakukan menurut agenda keraton

mengetengahkan

berbagai

dan kondisi situasi setempat, karena Radio

informasi budaya jawa terutama mengenai

Swara Slenk FM sebagaimana yang telah

kegiatan

Keraton

diungkapkan sebelumnya fleksibel dalam

Kasunanan di Solo. Sebagai sebuah program

pemilihan temanya. Mengenai permasalahan

acara yang mengedepankan sisi informasi

teknis dalam pemilihan tema sepenuhnya

atau

mengenai

event-event

merupakan kewenangan program director,
9

yang dibatasi dengan tema dan segementasi
itu sendiri.

Isi

Pemilihan tema menurut segmentasi

Pesan

semarakata.

Tema

Disampaikan

dalam

Program Talk Show Semarakata

juga dilakukan menurut bagian-bagian yang
ditetapkan

yang

Talk show yang diadakan bukan hanya

dipilih

semata-mata

bentuk

informasi

tanpa

masing-masing.

tendensi yang bersifat “kosong”. Peneliti

Seperti halnya menentukan tema, pemelihan

menyadari bahwa dari setiap program acara

tema menurut segmentasi juga dibatasi oleh

yang disusun mengandung pesan yang

koridor segmentasi itu sendiri, intinya

dengan

pemilihan

menurut

disamapikan kepada pendengar. Pesan ini

beberapa

terbentuk bukan tanpa adanya tujuan, dari

segmentasi (content) tema yang diolah

dimulainya pemilihan tema dan serangkaian

semarakata,

Grebeg,

proses penyusunannya sebenarnya pesan

Mahaesalawung, Tingalan jumenengan, 4)

telah mulai dipikirkan oleh program directot

Kirab pusaka, Cerita Wayang, Segmen lain-

dan nara sumber untuk dapat diterapkan dan

lain.

dapat disisipkan ke dalam sebuah program

berdasarkan

bagiannya

tema

kelompok

diberikan

segmentasi.

Ada

diantaranya:

Inti dari sebuah tema yang diolah

sengaja

diatur

untuk

dapat

acara.

program director yakni berkaitan dengan

Pesan terbentuk dengan sendirinya

adat istiadat keraton. Tema inilah yang

sebagai bagian dari proses penyampaian

kemudian dicari dan diolah untuk dijadikan

acara semarakata. Artinya pesan ada untuk

sebagai tema. Biasanya tema yang dianggap

setiap segmentasi acara tersebut, karena

layak harus memenuhi kebutuhan asupan

pesan

informasi pendengar.

menyelaraskan dengan tema yang diangkat.

Banyaknya segmentasi konten dalam
program

acara

semarakata,

Dari

yang

sinilah

terbentuk

penilaian

kemudian

program

acara

membuat

berlanjut dan kemudian pesan turut serta

program acara tersebut untuk terus berusaha

mengambil posisinya sebagai sebuah sikap

memperoleh informasi terbaru. Informan

positif dalam mengambil nilai plus dari tema

menjatuhkan pilihan pada penggunaan tema

yang diangkat.

yang sesuai dengan kondisi terkini di

Pesan dapat saja terbentuk dengan

wilayah Solo atau tema-tema umum yang

sendirinya dari acara dan tema yang telah

pada acara sebelumnya menjadi topik yang

disusun, hal ini kemudian juga dapat

paling diminati.

terungkap dengan adanya penjelasan dari
10

penyiar pada saat acara siaran berlangsung.

andil

Pesan

informatif,

yang

dibentuk

pun

memang

dalam

membangun

berbudaya

dan

masyarakat
setidaknya

disesuaikan dengan segmentasi temanya,

dengan adanya beragam informasi yang

karena

disampiakan

pesan

yang

disampikan

telah

telah

membantu

banyak

diberikan sebuah contoh kasus nyata untuk

pendengar dalam mengadopsi beragam

lebih dapat dicerna pendengar dari temanya

informasi di dalamnya.

sendiri.
Isi pesan pun lebih kepada adanya

Durasi Siaran dalam Program Semarakata

ulasan informasi yang detail mengenai tema

Durasi waktu siaran ini menunjukan

tersebut, tindakan ini diambil sebagai upaya

lamanya jam siaran Semarakata. Hal ini

untuk tetap menjaga nilai informatif talk

dirasakan perlu diangkat dalam penelitian

show dengan pesan agar tidak berbenturan

agar peneliti dapat mengetahui adanya

satu sama lainnya.

hubungan langsung antara durasi yang

Penyampaian

pesan

diterapkan dengan terbentuknya masyarakat

sebenarnya

informatif dan berbudaya.

merupakan efek lanjutan dari pelaksanaan
talk show. Artinya pada saat talk show

Jika dilihat dari porsi jam siarannya,

proses

Semarakata memang memperoleh durasi

cara

waktu yang cukup sedikit di bandingkan

dengan

program siaran lainnya di radio Swara Slenk

sendirinya. Hal ini ada karena pesan yang

FM. Hal ini dipahami peneliti sebagai

ada karena informasi yang ada pada acara

strategi dan komitmen Semarakata dalam

talk show dibuat dengan memaparkan

menarik perhatian pendengar. Upaya ini

secara holistik. Penyampaian pesan pun

membuka peluang yang lebih besar bagi

memang menjadi salah satu agenda penyiar

Semarakata untuk turut dalam membangun

dan narasumber dalam setiap pelaksanaan

masyarakat

program acara talk show semarakata.

pendengarnya.

terlaksana,

dengan

pembentukan
penyampaiannya

sendirinya

pesan

dan

terbentuk

Jadwal

Tujuan akhir dari berbagai penyam-

yang

berbudaya

bagi

program

acara

siaran

paian pesan memang akan bermuara pada

Semarakata di radio Swara Slenk FM juga

adanya keinginan Semarakata untuk dapat

membantu

memberikan beragam pengetahuan baru

kesinambungan dalam program ini. Hal ini

bagi pendengarnya. Dari tujuan ini terlihat

perlu untuk menerapkan kedekatan dan

bahwa program siaran Semarakata turut

keterbiasaan
11

dalam

memberikan

pendengar

akan

efek

program

Semarakata. Jadwal siaran yang secara

Solo dan program tersebut memiliki nilai

Semarakata

budaya yang lebih detail dan lengkap

intens

diterapkan

dalam

menjadikan Semarakata sebagai program

dibanding program budaya di radio lain.

regular yang ada setiap hari kamis dengan
waktu tayang yang cukup.

KESIMPULAN

Komunikasi yang berlangsung dengan

Dari penelitian yang telah dilakukan

continious akan mencipta masyarakat yang

maka peneliti dapat menarik kesimpulan

lebih berfikir progresif dan korektif dalam

mengenai strategi pengemasan program

bertindak,

dalam

acara semarakata di radio Swara Slenk FM

memutuskan sesuatu. Intinya, melakukan

dalam membangun masyarakat yang melek

sesuatu dengan segala pertimbangan dan

akan budaya bagi pendengarnya, sebagai

memutuskannya dengan mencari sumber

berikut:

1)

informasi

dengan

memberikan

tanpa

yang

tergesa-gesa

akurat.

Dari

sinilah

Pemilihan

tema

dilakukan

kebebasan

kepada

masyarakat komunikasi menjadi bibit dalam

program director dan nara sumber untuk

membentuk masyarakat yang berfikir kritis.”

dapat mengembangkan tema yang ada atau

Kutipan di atas menjelaskan bahwa

ketentuan segmentasi menurut kreatifitasnya

durasi jam siaran dengan tingkat kontinuitas

sendiri. Hal ini dilakukan oleh radio Swara

siaran yang intens dapat memberikan

Slenk FM untuk memberikan keleluasaan

hubungan yang kuat diantaranya. Hubungan

kepada program directur dan narasumber

tersebut erat kaitannya dengan adanya

dalam mengeksplorasi kemampuan dan

kualitas yang dibangun dalam pengadaan

talentanya dalam mengolah suatu tema

masyarakat komunikatif. Dalam hal ini

budaya. 2) Pesan yang terbentuk merupakan

kulaitas memang memegang peran sentral

bagian dari adanya pembentukan nilai dalam

tetapi kuantitas juga memegang peran

tema tersebut. Pesan yang ada di sampaikan

penting untuk dapat memberikan impuls

secara jelas sebagai sebuah tujuan akhir

keterbiasaan bagi pendengarnya.

dalam program acara atau acara terbentuk
secara sendirinya dengan melihat content itu
sendiri. Pesan yang ada kemudian memang

Motif dan Minat Pendengar pendengar
siaran radio Swara Slenk FM terkait
program Acara “Semarakata”

dikaitkan dengan tema yang bersangkutan.
3) Lamanya durasi waktu siaran dalam

Minat dan motif pendengar program

program Semarakata yakni satu jam setiap

acara “semarakata” adalah tidak lain sebagai

hari kamis. Jadwal rutin waktu siaran

nguri-nguri budaya jawa terutama budaya
12

Semarakata

ini

berhubungan

langsung

PERSANTUNAN

dengan adanya ikatan psikologi dengan
pendengar dengan adanya keterbiasaan yang

Bapak Drs. Joko Sutarso,SE., M. Si

dipraktekan secara berkala dengan waktu

selaku Dosen Pembimbing I yang telah

yang cukup.

siaran

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

program Semarakata di tempatkan pada saat

dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan

para pegawai sedang menikmati makan

dan

siang,

penyelesaian skripsi ini.

Sebagaimana

disitulah

jam

siar

Jam

Semarakata

dorongan

dalam

penyusunan

dan

ditayangkan. 4) Peneliti dapat menarik

Bapak Budi Santoso, S. Sos., M. Si

kesimpulan bahwa program acara talk show

selaku dosen pembimbing II yang juga telah

telah

membangun

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

masyarakat informatif bagi pendengarnya.

dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan

Beragam informasi yang telah disajikan

dan

telah membentuk khalayak pendengar radio

penyelesaian skripsi ini.

berperan

dalam

dorongan

dalam

penyusunan

dan

Swara Slenk sebagai masyarakat yang
memiliki wawasan budaya.

DAFTAR PUSTAKA

SARAN

lebih mengeksplorasi informasi

Ardianto, E.L. 2004. Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar.
Bandung:
Simbiosa.
Rekatama Media.

budaya

Devito,

1) Semarakata di harapkan dapat

selain

adat

istiadat

keraton seperti halnya informasi
mengenai permasalahan sosial dan

Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu
Komunikasi
Teori
dan
Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

berbagi informasi lainnya seputar
perkembangan kebudayaan Solo.

____________________.
2003.
Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan
Kesembilanbelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

2) Semarakata diharapkan dapat
menjadi forum masyarakat untuk
berbagi
konseling

dan

sebagai

Joseph,
A.1997.
Human
Communication. New York: Harper
Collinc. Colege Publisher.

forum

Lincoln, Yvona S, dan Egon G. Guba. 1985,
Natrualistic Inquiry. Beverly Hills :
Sage Publications.

menyangkut

permasalahan budaya dan adat
istiadat keraton Surakarta .

Munthe, Moeryanto Ginting. 1996. Media
Komunikasi Radio. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.

13

Rahanatha Bayu Gede. 2008. Buletin Studi
Ekonomi Volume 13 No 1.

Sutopo, HB. 2002. Metode Penelitian Kualitatif
Dasar Teori Dan Terapannya Dalam
Penelitian. Surakarta: Pusat Penelitian
UNS

Romli, AS. 2004. Broadcast Journalism :
Panduan Menjadi Penyiar, Reporter &
Scrip Writer, Bandung : Nuansa.

Undang-Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002
Tentang Penyiaran

_________. 2002. Jurnalistik Terapan Dan
Kepenulisan, Bandung : Batic Press.

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Jakarta : PT. Grasindo.

Sudikan, Setya Yuana. 2001. Metode Penelitian
Kebudayaan. Surabaya: Citra Wacana.

14