PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LINE DANCE DENGAN SENAM JUMAT BERSIH DAN SEHAT TERHADAP KESENANGAN SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 29 BANDUNG.

(1)

Nuraeni Septiawati, 2013

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN SENAM LINE DANCE DENGAN SENAM JUMAT BERSIH DAN SEHAT TERHADAP

KESENANGAN SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

DI SMPN 29 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

NURAENI SEPTIAWATI 0906870

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Nuraeni Septiawati, 2013

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran

Senam

Line Dance

dengan Senam

Jumat Bersih dan Sehat terhadap

Kesenangan Siswa dalam Mengikuti

Pembelajaran Pendidikan Jasmani

di SMPN 29 Bandung

Oleh Nuraeni Septiawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Nuraeni Septiawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nuraeni Septiawati, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : NURAENI SEPTIAWATI

NIM : 0906870

JUDUL SKRIPSI : PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN SENAM LINE DANCE DENGAN SENAM JUMAT BERSIH DAN SEHAT TERHADAP KESENANGAN SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 29 BANDUNG

Disetujui dan Disahkan oleh,

Pembimbing I

Drs. Sucipto, M. Kes., AIFO. NIP. 196106121987031002

Pembimbing II

Drs. Hendi Suhendi P. NIP. 195803021985111002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M. Pd. NIP. 196508171990011001


(4)

Nuraeni Septiawati, 2013

ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LINE DANCE DENGAN SENAM JUMAT BERSIH DAN SEHAT TERHADAP KESENANGAN

SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 29 BANDUNG

Oleh :

Nuraeni Septiawati 0906870

Penelitian ini memaparkan tentang pentingnya kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pengaruh pembelajaran senam line dance dengan senam jumat bersih dan sehat (jumsihat) terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas. Metode penelitiannya adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah siswi kelas VIII SMPN 29 Bandung sebanyak 250 orang dengan sampel sebanyak 40 orang yang diambil dari 15 % populasi, sampel dibagi dalam dua kelompok, dengan masing-masing kelompok 20 orang siswi . Teknik sampling menggunakkan random sampling (sampel acak), desain penelitiannya menggunakan post only group design yang berarti pengambilan datanya di akhir penelitian, adapun instrumen penelitiannya menggunakan angket. Analisis data menggunakan uji t. Hasil pengujian hipotesisnya adalah t hitung 4,63 dan t tabel 2,024 yang berarti t hitung > t tabel yang berarti hipotesis diterima dan dapat disimpulkan bahwa “Pembelajaran senam line dance berpengaruh secara signifikan terhadap kesenangan siswa dibandingkan dengan senam jumsihat dalam mengikuti pembelajaran pendidikan

jasmani di SMPN 29 Bandung”. Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, penulis dapat menyarankan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, materi pembelajaran aktivitas ritmik sebaiknya menggunakkan senam line dance.

Kata Kunci : Senam Line Dance, Senam Jumat Bersih dan Sehat, Kesenangan Siswa dan Pendidikan Jasmani


(5)

Nuraeni Septiawati, 2013

ABSTRACT

THE EFFECT OF DIFFERENCES IN LEARNING LINE DANCE WITH GYMNASTICS CLEAN AND HEALTHY FRIDAY AGAINTS

PLEASURE STUDENTS IN PARTICIPATE PHYSICAL EDUCATION LEARNING

IN SMP 29 BANDUNG

By

Nuraeni Septiawati 0906870

This research is describes the importance of student pleasure in participating in physical educational learning. The purpose of this research is to determine the effect of differences in learning line dance with gymnastics clean and healthy Friday (jumsihat) for students pleasure to participating in physical educational learning. The research method is experimental methods with quantitative approaches. Its population is student of class VIII SMP 29 Bandung as many as 250 people with a sample of 40 people who were taken from 15% of the population, the sample was divided into two groups, with each group of 20 students. Sampling technique using a random sample, research design using post only group design which means taking the data at the end of the study, while the research instrument using questionnaire. Data analysis using t-test, results of testing hypothesis is count = 4.63 and tables =2,024, which means count >

t-table which means that the hypothesis is accepted and it can be concluded that

"Learning line dance gymnastics more effect on students pleasure than gymnastics jumsihat in participating in physical education learning in SMP 29 Bandung ". Based on the results of these conclusions , authors can suggest the subjects of physical education learning, materials rhythmic activity should use the gymnastics line dance.

Keywords: Line Dance Gymnastics, Jumsihat Gymnastics, Pleasure Students and Physical Education


(6)

Nuraeni Septiawati, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Masalah ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A.Kajian Pustaka ... 9

1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 11

b. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 12

c. Peranan Pendidikan Jasmani ... 15

2. Hakikat Senam Irama ... 16

a. Prinsip-Prinsip Gerakan Senam Irama ... 17

b. Pengertian Senam Irama ... 20

c. Hakikat Tarian ... 20

d. Bentuk Tarian ... 22

e. Irama ... 24

3. Hakikat Senam Line Dance ... 25


(7)

Nuraeni Septiawati, 2013

5. Hubungan Emosi dengan Pendidikan Jasmani ... 34

6. Hubungan Kesenangan Siswa dengan Pendidikan Jasmani ... 36

B.Kerangka Pemikiran ... 38

C.Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A.Tempat, Waktu dan Sasaran Penelitian ... 44

1. Tempat Penelitian ... 44

2. Waktu Penelitian ... 44

3. Sasaran Penelitian ... 45

B.Populasi dan Sampel ... 45

1. Populasi ... 45

2. Sampel ... 45

C. Desain Penelitian ... 46

D.Metode Penelitian ... 48

E. Definisi Operasional ... 49

F. Instrumen Penelitian ... 51

G.Pengujiian Validitas dan Reliabilitas ... 55

1. Pengujian Validitas ... 55

2. Pengujian Reliabilitas ... 57

H.Teknik Analisis Data ... 58

1. Menghitung Rata-rata ... 59

2. Standar Deviation (Simpangan Baku) ... 59

3. Uji Normalitas ... 59

4. Uji Homogenitas ... 60

5. Uji Hipotesis ... 61

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 63

A.Deskripsi Data ... 63

B.Pengujian Instrumen Penelitian ... 63

1. Uji Validitas Instrumen ... 63

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 64


(8)

Nuraeni Septiawati, 2013

1. Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 65

2. Hasil Pengujian Normalitas ... 66

3. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas ... 67

4. Hasil Pengujian Uji Kesamaan Dua Rata-rata ... 67

D. Diskusi Penemuan ... 68

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A.Kesimpulan ... 71

B.Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(9)

Nuraeni Septiawati, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Unsur-unsur yang Terkandung dalam Tarian ... 23

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian Senam Line Dance ... 44

Tabel 3.2 Pelaksanaan Penelitian Senam Jumsihat ... 44

Tabel 3.3 Penilaian Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Skala Likert ... 53

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 54

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Validitas I...115

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Validitas II...120

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 65

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 66

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 67


(10)

Nuraeni Septiawati, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian (Post Only Group Design) ... 47 Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian ... 48


(11)

Nuraeni Septiawati, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ... 76

A.Rangkaian Gerakan Senam Line Dance ... 78

B.Rangkaian Gerakan Senam Jumsihat ... 89

C.Pengujian Validitas Instrumen...108

D.Pengujian Reliabilitas Instrumen...121

E. Kisi-kisi Instrumen...132

F. Instrumen Penelitian (Angket)...135

G.Berita Acara Penelitian (BAP)...140

H.Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian...142

I. Program Pelaksanaan Pembelajaran...143

LAMPIRAN 2...145

A.Data Hasil Angket Senam Line Dance...146

B.Data Hasil Angket Senam Jumsihat...151

C.Uji Normalitas...155

D.Uji Homogenitas...157

E. Uji Hipotesis Kesamaan Dua Rata-rata...158

F. Dokumentasi Penelitian...166

LAMPIRAN 3...171

A.Surat Keterangan Judul dan Dosen Pembimbing...172

B.Surat Permohonan Izin Penelitian...177

C.Surat Telah Melakukan Penelitian...178

D.Lembar Bimbingan...179


(12)

Nuraeni Septiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang bidang kajiannya sangat luas, yang terfokus pada peningkatan kualitas gerak insani (human movement), tetapi secara khusus pendidikan jasmani menghubungkan antara gerak insani dengan pendidikan, hubungan itu termasuk dalam pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang mengembangkan secara menyeluruh dalam hal kualitas fisik, mental maupun emosional seseorang.

Pendidikan jasmani memiliki kontribusi yang bermakna ketika pengalaman-pengalaman dalam pendidikan jasmani berkaitan dengan proses kehidupan seseorang secara utuh. Apabila pengalaman dalam pendidikan jasmani tidak memberikan kontribusi pada kependidikan lainnya, maka pasti terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan program pendidikan jasmani-nya.

Kajian pendidikan jasmani yang kompleks telah memberikan peran yang penting terhadap kualitas hidup manusia, hal demikian tentunya selaras dengan tujuan dari pendidikan, pendidikan jasmani yang mencakup seluruh aspek (kognitif, afektif dan psikomotor) akan memiliki peran yang besar dalam peningkatan dan pengembangan peserta didik dari segala aspek yang akan berdampak positif. Dampak yang positif akan memberikan manfaat bagi kehidupan peserta didik, maupun lingkungan sekolah dam masyarakat.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk jenjang SMP / MTs adalah sebagai berikut: a). Permainan dan olahraga, b). Aktivitas pengembangan (komponen kebugaran jasmani), c). Aktivitas senam, d). Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya (termasuk senam line dance dan senam jumat bersih dan sehat), e). Aktivitas air, dan f). Kesehatan.

Apabila dilihat dari ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan salah satunya meliputi aktivitas ritmik atau senam irama.


(13)

2

Nuraeni Septiawati, 2013

Aktivitas ritmik merupakan istilah baru dalam khasanah peristilahan pendidikan jasmani di Indonesia, karena sebelumnya kehadiran aktivitas ritmik diwakili oleh senam irama. Nama aktivitas ritmik secara tegas diangkat oleh Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi/KBK), sebagai salah satu aktivitas yang masuk ke dalam ruang lingkup pembelajaran penjas. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak termasuk dalam senam irama, dalam gerakan-gerakannya senam irama melibatkan seluruh anggota badan bergerak sehingga sesuai dengan program pendidikan jasmani, yang tidak hanya mengutamakan tuntutan fisik, tetapi juga kognitif, sosial, dan emosional. Dengan itu, secara tidak langsung aktivitas ritmik dapat berpengaruh terhadap emosional siswa terutama mengenai kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.

Menurut Mahendra (2008:3) mengemukakan bahwa: “Senam irama atau aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik”. Dapat diartikan bahwa senam irama sangatlah berkaitan dengan tarian atau dansa dan juga dengan iringan musik.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah antara senam jumat bersih dan sehat (jumsihat) dan senam line dance yang merupakan bagian dari senam irama atau aktivitas ritmik dapat memberikan pengaruh terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani karena walaupun kedua senam tersebut merupakan aktivitas ritmik, tetapi aliran dari kedua gerakan senam irama ini berbeda. Apabila senam jumat bersih dan sehat (jumsihat) memiliki hakikat gerakan pola gerak yang teratur dan didasari dengan gerakan pencak silat, sedangkan senam line dance merupakan senam yang memiliki gerakan dansa dengan gerakan dasar cha-cha.

Senam jumat bersih dan sehat (jumsihat) terdiri dari: 1) gerakan pemanasan, 2) gerakan inti, dan 3) gerakan pendinginan. Sedangkan senam line

dance merupakan senam yang gerakan dasarnya adalah gerakan dansa dengan


(14)

3

Nuraeni Septiawati, 2013

selain fisik dan afektif juga akan mempengaruhi pada kognitif siswa karena gerakannya dilakukan secara berulang-ulang. Jenis gerakan yang sederhana membuat senam line dance ini, dapat dipelajari oleh berbagai kalangan, baik di ruang lingkup sekolah (SD, SMP, dan SMA) maupun masyarakat luas baik lelaki maupun perempuan.

Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak, baik perkembangan secara fisikal, kognitif, emosional, maupun sosial. Perkembangan emosional termasuk dalam domain afektif, yang paling penting adalah konsep diri, rentang perhatian, stress, penggunaan waktu luang, sikap, dan nilai. Aktivitas dalam pendidikan jasmani harus dirancang untuk memberikan pengalaman sukses kepada anak termasuk dalam aktivitas ritmik Karena itu akan memungkinan anak untuk merasa berhasil. Aktivitas dalam pendidikan jasmani harus mendorong keberhasilan sehingga setiap anak dapat memiliki perasaan senang atau gembira yang akan menimbulkan perasaan yang nyaman dengan gerakan aktivitas yang dilakukan.

Perasaan atau emosi merupakan luapan rasa yang dimiliki oleh orang termasuk siswa. Perasaan dapat menggambarkan suasana hati seseorang pada saat diam ataupun saat melakukan suatu aktivitas yang berdampak pada sikap yang dikeluarkan baik positif maupun negatif begitu pula dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dengan melalui aktivitas ritmik yaitu senam line

dance dan senam jumsihat, respon yang keluar akan tampak ketika mereka

diberikan perlakuan.

Adapun penulis mengutip pendapat dari Ahmadi yang diambil dari:

http://weblogask.blogspot.com/2012/07/pandangan-ahli-dan-pengertian-emosi. html. Menurut Ahmadi (2003:101), menyatakan bahwa :

Emosi atau perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Unsur-unsur emosi/perasaan antara lain : (a) bersifat subyektif daripada gejala mengenal, (b) bersangkut paut dengan gejala mengenal, (c) perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.


(15)

4

Nuraeni Septiawati, 2013

Perasaan senang atau tidak senang timbul karena adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam, begitu pula dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, anak akan merasa senang atau tidak senang tergantung pada cara penyampaian pendidik dan juga materi yang diberikan. Salah satunya materi yang dipelajari dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah aktivitas ritmik, dalam penelitian ini peneliti akan memberikan dua buah aktivitas ritmik yang memiliki dasar gerak yang berbeda kepada siswa lalu bagaimana pengaruhnya pada kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

Menurut Scanlan et al. (1993, p.6) dalam Wiersma (2001:154) bahwa:

Enjoyment as “a positive affective response to the sport experience that reflects

generalized feelings such as pleasure, liking, and fun”. Sehingga peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kesenangan akan menimbulkan respon afektif yang positif terhadap pengalaman berolahraga sehingga akan menimbulkan perasaan secara menyeluruh, seperti kesenangan dan gembira.

Dapat dijelaskan kembali bahwa pendidikan jasmani memiliki bidang kajian yang luas, pendidikan yang dapat menyentuh seluruh aspek baik dari fisik, kognitif, sosial, maupun emosional. Perkembangan emosi sangatlah penting bagi siswa, karena perkembangan emosi siswa dalam domain afektif, akan berperan atas perkembangan konsep diri, rentang perhatian, tingkat stress, penggunaan waktu luang sikap, dan nilai yang diambil oleh siswa.

Pemberian pengalaman sukses pada siswa, akan mengembangkan emosi termasuk juga kesenangan siswa. Adapun pengalaman tersebut dapat dicapai dengan melakukan gerakan-gerakan yang dilakukan siswa dalam mempelajari pembelajaran pendidikan jasmani melalui aktivitas ritmik. Walaupun peneliti hanya ingin mengetahui tingkat kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

Menurut Mahendra (2005:17) dalam bukunya “Permainan dan Aktivitas Ritmik” mengemukakan bahwa: “Pengembangan sikap dan nilai positif terhadap partisipasi aktivitas olahraga berasal dari pengalaman yang memberikan makna dalam setiap faktor yang berhubungan dengan perkembangan emosi anak-anak”. Pengalaman dalam aktivitas olahraga akan mengembangkan emosi anak secara


(16)

5

Nuraeni Septiawati, 2013

positif, oleh karena itu guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus memahami bukan hanya dari sudut fisiologis, tetapi psikologis juga harus dipahami. Sebab masih banyak guru pendidikan jasmani yang belum memahami dan menerapkan aspek psikologis olahraga dalam proses pembelajarannya, sehingga peran pendidikan jasmani dan olahraga dalam meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani para siswa belum seperti yang diharapkan. Maka dari itu, aktivitas ritmik yang didasari dengan irama akan dapat mengurangi tingkat stress siswa dan mengembangkan emosi positif siswa sehingga dengan timbulnya rasa senang serta akan dapat meningkatkan kualitas kehidupan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.

Berdasarkan pertimbangan diatas, peneliti menetapkan rencana untuk melakukan penelitian yaitu: “Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Senam Line Dance dengan Senam Jumat Bersih dan Sehat terhadap Kesenangan Siswa dalam

Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Negeri 29 Bandung.”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , maka peneliti mengajukan perumusan masalah penelitian, yaitu: “Adakah perbedaan pengaruh pembelajaran senam line

dance dengan senam jumat bersih dan sehat terhadap kesenangan siswa dalam

mengikuti pembelajaran penjas di SMP Negeri 29 Bandung?”. C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban yang telah dirumuskan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti ajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pembelajaran senam line dance dengan senam jumat bersih dan sehat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas di SMP Negeri 29 Bandung.”


(17)

6

Nuraeni Septiawati, 2013

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

a. Senam line dance dan senam jumat bersih dan sehat dapat digunakan sebagai masukan materi ajar dalam pembelajaran aktivitas ritmik. b. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru pendidikan jasmani

dalam mengembangkan senam terutama pada pembelajaran aktivitas ritmik di sekolah.

2. Secara Praktis

a. Sebagai bahan pembelajaran aktivitas ritmik antara senam line dance dan senam jumat bersih dan sehat agar dapat mengembangkan emosi positif siswa dalam mengikuti pembelajaran.

b. Sebagai gambaran dan rujukan bagi guru pendidikan jasmani tentang pembelajaran aktivitas ritmik yang baru, yaitu senam line dance dan senam jumat bersih dan sehat.

c. Sebagai bahan masukan kepada lembaga-lembaga pendidikan terhadap kualitas pembelajaran penjas, khususnya pada pembelajaran aktivitas ritmik di SMP Negeri 29 Bandung.

E.Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian ini menjadi terarah pada tujuan yang akan dicapai, maka penulis penelitian ini hanya terbatas pada:

1. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan salah satunya adalah pembelajaran aktivitas ritmik.

2. Aktivitas ritmik merupakan rangkaian gerakan senam yang dilakukan dengan gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan dengan diiringi suatu irama atau musik.

3. Senam line dance dan senam jumat bersih dan sehat merupakan bagian dari pembelajaran aktivitas ritmik.


(18)

7

Nuraeni Septiawati, 2013

4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Emosi adalah keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (sifat: kegembiraan, kesedihan, keharusan dan kecintaan).

5. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Senang adalah puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa.

6. Mengutip dari disertasi Budiana (2012:84), menurut Scanlan dan Lewthwaite (1986) menyatakan bahwa: “kesenangan berolahraga merupakan kerangka kerja yang melandasi seseorang melaksanakan aktivitas olahraga yang dimensinya meliputi: persepsi diri, kesenangan yang ditimbulkan dari guru, interaksi, keterlibatan orang tua, kompetensi diri, kesenangan yang berasal dari kegiatan penjas”.

7. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran aktivitas rimik senam line dance dan senam jumsihat, dan variabel terikatnya adalah kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas di SMP Negeri 29 Bandung.

8. Populasi yang diteliti adalah siswi SMP Negeri 29 Bandung.

9. Sampel yang diteliti dalam penelitian adalah siswi SMP Negeri 29 Bandung dari kelas VIII.

10. SMP Negeri 29 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah pertama negeri yang berada di kota Bandung.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

BAB I Pendahuluan. Pada bab ini berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan pada bahan analisis masalah. Teori diambil dari berbagai literatur yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang diteliti. Kerangka pemikiran merupakan pendapat dari


(19)

8

Nuraeni Septiawati, 2013

peneliti mengenai yang akan diteliti dengan diimbangi teori-teori, serta pengambilan hipotesis didasarkan pada rumusan masalah yang diajukan peneliti.

BAB III Metode Penelitian. Pada bab ini berisikan tentang cara yang akan digunakan peneliti dalam mendukung pengolahan data yang didapat setelah melakukan penelitian.

BAB IV Hasil Pengolahan dan Analisis Data. Pada bab ini berisikan hasil dari pengolahan data, yang hasilnya digunakan sebagai jawaban pada penelitian yang telah dilakukan.

BAB V Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan serta berisikan saran-saran yang membangun sebagai acuan terhadap penelitian selanjutnya.


(20)

Nuraeni Septiawati, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat, Waktu, dan Sasaran Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandung di Jalan. Geger Arum No. 11 A Tlp. 022-2012579 Bandung 40154.

2. Waktu Penelitian

Waktu untuk pemberian perlakuan selama penelitian adalah bulan Agustus dari tanggal 22-30 Agustus. Perlakuan diberikan sebanyak empat kali pada setiap pembelajaran aktivitas ritmik, adapun perlakuan yang diberikan pada pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat , waktu pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.1

Pelaksanaan Penelitian Senam Line Dance (Kelompok A)

Perlakuan Tanggal Hari Waktu

I 22 Agustus 2013 Kamis 08.20-09.40 WIB

II 23 Agustus 2013 Jumat 13.00-14.20 WIB

III 29 Agustus 2013 Kamis 08.20-09.40 WIB

IV 30 Agustus 2013 Jumat 13.00-14.20 WIB

Tabel 3.2

Pelaksanaan Penelitian Senam Jumsihat (Kelompok B)

Perlakuan Tanggal Hari Waktu

I 22 Agustus 2013 Kamis 10.00-11.20 WIB

II 23 Agustus 2013 Jumat 14.20-15.40 WIB

III 29 Agustus 2013 Kamis 10.00-11.20 WIB


(21)

45

Nuraeni Septiawati, 2013

3. Sasaran Penelitian

Perlakuan pembelajaran aktivitas ritmik ini diberikan pada siswi SMP kelas VIII dengan materi pembelajaran yaitu pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat. Alasan peneliti memilih siswi, dikarenakan siswi putri akan lebih berantusias pada pembelajaran aktivitas ritmik dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek / subjek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (sugiyono, 2008:117). Berdasarkan pengertian di atas, penelitian ini memiliki populasi yaitu siswi SMP Negeri 29 Bandung . Populasi yang diteliti adalah siswai SMP Negeri 29 Bandung kelas VIII.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118). Maka dari itu, sampel yang akan diambil harus mewakili populasi atau representatif. Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah sebanyak 40 orang dari populasi. “Cara pengambilan sampel secara acak yang berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu” Sugiyono (2008:171). Untuk pengambilan sampelnya Arikunto


(22)

46

Nuraeni Septiawati, 2013

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelititannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Dari pernyataan diatas, maka peneliti menentukan jumlah sampel sebanyak 40 orang siswi kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung karena sudah sesuai dengan persyaratan ataupun karakteristik penelitian yang akan peneliti lakukan dan dapat mewakili populasi atau representatif.

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen yang teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan simple random sampling (sampel acak secara sederhana). Menurut Abduljabar dan Darajat (2012:15) “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan”. Pengambilan teknik simple random sampling (sampel acak secara sederhana), dapat dikatakan sederhana karena dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan anggota populasi dianggap homogen. Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan dengan undian, yang memberikan peluang pada setiap individu dalam populasi untuk terpilih sebagai sampel sehingga akan lebih representatif.

Adapun pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah dengan mengambil sebanyak 40 orang siswi yang merupakan 15% dari populasi yaitu sebanyak (250 orang siswi), sampel yang diteliti dalam penelitian adalah siswi SMP Negeri 29 Bandung kelas VIII dari tiga kelas yang dipilih secara acak.

C. Desain Penelitian

Menurut Nasution (2009:23) “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Dengan adanya desain


(23)

47

Nuraeni Septiawati, 2013

penelitian maka penelitian lebih mudah dan tersusun secara sistematis ketika melakukan penelitian.

Desain yang akan digunakan adalah post only group design. Dalam desain ini, sampel diberikan perlakuan terlebih dahulu lalu dapat hasilnya dengan instrumen yang sudah sesuai. Variabel Sehingga dalam perbedaan variabel bebas yaitu senam line dance dan senam jumsihat terhadap variabel terikat (kesenangan siswa). Dengan adanya tes awal dan tes akhir maka hasil dari perlakuan/treatment dapat diketahui lebih akurat, karena dapat dibandingkan dengan sebelum diberi perlakuan. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan sebagai penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Karena variabel bebas terdapat dua kelompok yaitu senam line dance dan senam jumsihat, dan variabel terikat hanya satu yaitu kesenangan siswa. Mekanisme penelitian dari kedua kelompok tersebut digambarkan dalam gambar sebagai berikut :

X O1 XO1

Y O2 YO2

Gambar 3.1

Post Only Group Design

Keterangan :

X : Kelompok A (Senam Line Dance) Y : Kelompok B (Senam Jumsihat) O1 : Perlakuan Senam Line Dance O2 : Perlakuan Senam Jumsihat

XO1 : Hasil Perlakuan Senam Line Dance YO2 : Hasil Perlakuan Senam Jumsihat

Untuk mempermudah proses penelitian yang dilakukan peneliti, adapun alur penelitian secara lebih jelas digambarkan oleh gambar 3.2 ini:


(24)

48

Nuraeni Septiawati, 2013

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif, menurut Nasution (2009:24) “Penelitian eksperimental mengadakan percobaan atau eksperimen, untuk mentes hipotesis”. Dengan itu, metode eksperimen bertujuan untuk mencari sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Hakekat tujuan penelitian eksperimental adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan.

Populasi

Pengolahan Data

Posttest (Angket)

Perlakuan Senam Jumsihat

Kesimpulan Analisis Data Pengolahan Data

Posttest (Angket)

Perlakuan Senam Line Dance

Kelompok A Kelompok B


(25)

49

Nuraeni Septiawati, 2013

Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari pengertian di atas, bahwa penelitian eksperimen adanya perlakuan terhadap sampel dan cara analisis datanya dengan menggunakkan statistik. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat dan variabel terikatnya yaitu kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 29 Bandung.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Menurut Singarimbun. M dan Effendi (2003:46-47) (dalam

Riduwan 2012:313) bahwa “Definisi operasional adalah unsur penelitian yang

memberitahukan cara mengukur suatu variabel”. Dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan caranya mengukur suatu variabel. Adapun definisi operasional variabel penelitian pada penelitian ini adalah:

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), dalam kutipan

http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html

“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.

b. Pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara, perbuaatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.


(26)

50

Nuraeni Septiawati, 2013

c. Menurut Iman Hidayat (1995) dalam Mahendra (2001:8) menyatakan bahwa “senam adalah suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental dan spiritual”.

d. Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik. (dalam Mahendra 2008:1).

e. Menurut Goleman (1995) dalam Nurihsan dan Agustin (2011:34) merumuskan bahwa emosi sebagai sesuatu yang merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. “Emosi adalah “a complex feeling state accompained by characteristic motor and glandular activities” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai

karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris)”.

f. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Senang adalah puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa.

g. Pendapat Suherman (2011:3) mengenai definisi dari pendidikan jasmani bahwa “Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui dan tentang aktivitas fisik atau dalam bahasa aslinya adalah Physical education is

education of and through movement.”. Dalam definisi tersebut terdapat tiga kata kunci, yaitu 1) pendidikan (education), yang direfleksikan dengan kompetensi yang ingin diraih siswa, 2) melalui dan tentang (through and

of ) , sebagai kata sambung yang menggambarkan keeratan hubungan yang

dinyatakan dengan berhubungan langsung dan tidak langsung, dan 3) gerak (movement), merupakan bahan kajian sebagaimana tertera dalam kurikulum pendidikan jasmani.


(27)

51

Nuraeni Septiawati, 2013

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian, Menurut Sugiyono (2010:147) menyimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket sebagai salah satu alat pengumpulan data. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2010:199)

menjelaskan bahwa “ Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya”. Maka dari itu, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen penelitian. Dalam membuat angket, penulis berpedoman pada pendapat Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2010:200) yang mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yang diantaranya adalah:

1. Isi dan tujuan pertanyaan 2. Bahasa yang digunakan 3. Tipe dan bentuk pertanyaan 4. Pertanyaan tidak mendua

5. Tidak menanyakan yang sudah lupa 6. Pertanyaan tidak menggiring

7. Panjang pertanyaan 8. Urutan pertanyaan 9. Prinsip pengukuran 10. Penampilan fisik angket

Dalam penelitian ini, angket yang digunakan hanya terdiri dari satu variabel yang dijabarkan melalui indikator-indikator dan pernyataan-pernyataan. Butir-butir pernyataan yang dibuat merupakan gambaran tentang untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh aktivitas ritmik baik senam

line dance maupun senam jumsihat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti

pembelajaran penjas di sekolah. Adapun bentuk angket yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari responden yaitu angket tertutup,


(28)

52

Nuraeni Septiawati, 2013

sebagaimana penjelasan dari Nasution (2009: 128) bahwa “Angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan jumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mencek jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mencek jawaban sesuai dengan pendiriannya”. Angket tertutup dipilih oleh peneliti biasanya karena peneliti dapat menggambarkan terlebih dahulu jawaban yang akan dikeluarkan oleh peserta atau sampel. Adapun beberapa keuntungan dan kerugian yang dapat ditemukan dalam menggunakkan angket tertutup yang dikemukakan oleh Nasution (2009:131) yaitu :

Keuntungan dari angket tertutup adalah:

1. Hasilnya mudah diolah, diberi kode dan diskor, bahkan dapat diolah dengan menggunakan komputer,

2. Responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan buah pikirannya dalam bentuk tulisan,

3. Mengisi angket relatif tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan angket terbuka,

4. Lebih besar harapan bahwa angket itu diisi dan dikembalikan bila angket itu tertutup.

Kekurangan dari angket tertutup adalah:

1. Keberatan utama ialah bahwa responden tidak diberi kesempatan memberi jawaban yang tidak tercantum dalam angket itu, sehingga ia terpaksa mengecek atau memilih jawaban yang tidak sepenuhnya sesuai pendapatnya.

2. Ada kemungkinan bahwa responden asal-asal saja mengecek salah satu alternatif sekedar memenuhi permintaan untuk mengisinya, tanpa memikirkan benar-benar apakah jawaban itu sesuai atau tidak dengan pendiriannya. Angket pengukur sikap biasanya memuat sejumlah item yang dapat menunjukkan konsistensi dalam jawaban. Jawaban yang tidak konsisten mengandung ketidakbenaran. Kecerobohan menjawab antara lain disebabkan oleh panjangnya angket itu sehingga menimbulkan keengganan untuk mengeluarkan waktu yang banyak untuk itu.

Jawaban dalam angket tersebut, penulis menggunakan skala sikap yakni skala Likert. Lebih lanjut skala Likert menurut Sugiyono (2010:134) adalah

sebagai berikut “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan


(29)

53

Nuraeni Septiawati, 2013

peneliti, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian”. Dengan menggunakan skala

Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi

dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhir-akhir indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

Tabel 3.3

Penilaian Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Skala Likert

Sumber : Sugiyono (2010)

Berdasarkan uraian jawaban dalam angket di atas, penulis menetapkan kategori dalam pembagian skor, yaitu: Kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap butir pernyataan negatif, yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4 dan Sangat Tidak Setuju = 5.

Instrumen kuesioner kesenangan berolahraga yang dikutip dari disertasi Budiana (2012) “Pengaruh Model Pembelajaran Regulasi Diri dan Model Pembelajaran Tradisional terhadap Pengembangan Proses Kognisi, Kesenangan Berolahraga, dan Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar dalam Pembelajaran Permainan Bola Basket”. Kuesioner kesenangan berolahraga diadopsi dari instrumen yang sudah baku, yang telah diterjemahkan dalam penelitian disertasi

Keterangan Bobot

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 5

Setuju 4 4

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 2


(30)

54

Nuraeni Septiawati, 2013

Budiana (2012:82) dalam bahasa Indonesia, dan divalidasi oleh 3 ahli kebahasaan dari FPBS UPI Jurusan Bahasa Indonesia. Kesenangan berolahraga merupakan kerangka kerja yang melandasi seseorang melaksanakan aktivitas olahraga yang dimensinya meliputi: persepsi diri, kesenangan yang ditimbulkan dari guru, interaksi, keterlibatan orang tua, kompetensi diri, kesenangan yang berasal dari kegiatan penjas (Scanlan dan Lewthwaite, 1986), yang secara rinci tertera pada tabel berikut.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kesenangan Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Penjas

Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah

Item Kesenangan

Berolahraga

Persepsi diri

a.Menguasai dan merasakan kemampuan

b.Melakukan keterampilan yang menurut orang lain sulit c.Merasakan guru penjas dan

orang lain berpendapat bahwa saya terampil dalam pelajaran penjas

15 Item

Kesenangan yang ditimbulkan dari

guru

d. Evaluasi dan pengakuan sosial yang positif

e.Merasakan bahwa guru penjas membuat pelajaran penjas menjadi pengalaman yang menarik

f. Menyenangi cara guru penjas dalam menerangkan suatu gerakan


(31)

55

Nuraeni Septiawati, 2013

Interaksi

g. Bersosialisasi dengan sesama

teman 10 Item

h. Melepaskan ketegangan, tindakan, kegembiraan dan kesenangan bersama orang lain

Keterlibatan orang tua

i. Taat terhadap dorongan orang tua agar melakukan yang terbaik dalam pelajaran penjas

5 Item

Kompetensi diri

j. Adanya peningkatan

keterampilan setelah mengikuti pelajaran penjas

k. Merasakan kemampuan saya dalam pelajaran penjas

10 Item

Kesenangan yang ditimbulkan oleh kegiatan penjas

l. Merasakan bahwa pelajaran penjas merupakan pengalaman yang menarik

m.Semakin antusias mengikuti pelajaran penjas

10 Item

G. Pengujian Validitas dan Realibilitas 1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas diperlukan dalam suatu penelitian, dikarenakan sebuah instrumen dapat dikatakan layak digunakan untuk mengukur apa yang diinginkan apabila instrumen tersebut telah valid. Adapun menurut Arikunto (2010:211) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sebuah instrumen yang valid akan mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang tidak valid memiliki validitas yang rendah. Dalam penelititan ini, peneliti menguji validitas instrumennya dengan menggunakan analisis item. Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis butir tes. Jika diuraikan,


(32)

56

Nuraeni Septiawati, 2013

langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen tes adalah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data hasil uji coba

b. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian butir tes.

c. Memberikan skor (scoring) terhadap butir-butir yang perlu diberi skor.

d. Membuat tabel pembantu untuk mendapat skor-skor pada butir yang diperoleh untuk setiap sampel. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan/pengolahan data selanjutnya.

e. Menghitung jumlah skor butir yang diperoleh oleh masing-masing responden. f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir tes.

Untuk menguji validitas tiap butir tes maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

  

 

 

2 2 2 2 -Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

X : skor tiap butir angket dari tiap responden Y : skor total

∑X : jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑Y : jumlah skor total seluruh butir angket dari tiap responden N : banyaknya data

g. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan (r

hitung) dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel (r tabel).


(33)

57

Nuraeni Septiawati, 2013

h. Membuat kesimpulan.

Nilai rhitung yang diperoleh akan dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila rhitung > rtabel

maka item tersebut dinyatakan valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2010: 221) adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, Pengujian reliabilitas menggunakan rumus korelasi product

moment yaitu dengan mengkorelasikan perolehan skor antara nomor-nomor butir

tes gasal dengan genap. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

  

 

 

2 2 2 2 -Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

X : skor tiap butir angket dari tiap responden Y : skor total

∑X : jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑Y : jumlah skor total seluruh butir angket dari tiap responden N : banyaknya data

Setelah diperoleh koefisien korelasi berdasarkan butir tes gasal dan genap, untuk menghitung tingkat reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman

Brown sebagai berikut :

(Arikunto, 2010: 223) (Arikunto, 2006: 170)


(34)

58

Nuraeni Septiawati, 2013

Keterangan :

ri : Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb : Korelasi product moment antara butir tes gasal dan genap (rxy)

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

a. Memberikan skor terhadap instrumen yang diperoleh oleh sampel b. Buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh. c. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing sampel. d. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

sampel.

e. Menghitung varians masing-masing item dan varians total. f. Menghitung koefisen alfa

g. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi product

moment yang terdapat dalam tabel.

h. Membuat kesimpulan, jika nilai hitung ri > r xy, maka instrumen dinyatakan reliabel

Hasil perhitungan ridibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata α = 5 %. Kriteria adalah sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel, maka item pertanyaan dikatakan reliabel. Jika r hitung  r tabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Secara teknis pengujian reliabilitas di atas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi program Microsoft Office Excel 2010.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010:207) “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Adapun kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Tujuan dari analisis data yaitu untuk


(35)

59

Nuraeni Septiawati, 2013

menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti. Prosedur dari analisis data dalam penelitian ini yaitu:

1. Menghitung Rata-rata (Mean)

Menghitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai berikut:

̅

(

Sudjana 2005:67) Keterangan:

̅ = skor rata-rata yang dicari = jumlah nilai data

n = jumlah sampel

2. Standar Deviation (Simpangan Baku)

Standar deviation (simpangan baku) adalah suatu nilai yang menujukan

tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan reratanya,

simbol simpangan baku populasi (σ atau σn ) sedangkan untuk sampel (s, sd atau

σn-1).

Rumus untuk kelompok kecil :

S

=

̅ (Sudjana, 2005:93) Keterangan:

S = simpangan baku yang dicari

n = jumlah sampel

n ̅ = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas yaitu untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan


(36)

60

Nuraeni Septiawati, 2013

uji normalitas dengan metode liliefors yang lebih mudah dan praktis. Dengan mengacu pada tabel khusus liliefors, agar dapat mengetahui batas kritis penerimaan dan penolakkan hipotesis yakni (Lt).

Terdapat beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal menurut Abduljabar dan Darajat (2012:102). Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi

c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5-luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negatif maka 0,5 + luas daerah.

e. S(Zi), adalah urutan n dibagi jumlah n

f. Hasil pengukuran F(Zi) – S(Zi) tempatkan pada kolom F(Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai Lo.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipotesis:

a. Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

b. Jika L0≤ Ltabel, terima H0 artinya data berdistribusi normal.

i. Mencari nilai Ltabel, membandingkan L0 dengan Lt.

j. Membuat kesimpulan.

Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel.

4. Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel. Kriteria yang peneliti gunakan adalah Fh > Ft, maka H0 menyatakan varians homogen ditolak dalam hal lainnya diterima.


(37)

61

Nuraeni Septiawati, 2013

Rumus uji statisik yang digunakan adalah :

Langkah-langkah uji homogenitas kesamaan dua varians : a. Inventarisasi data

b. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat. c. Membuat hipotesis statistik.

d. Mencari Fhitung.

e. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis. f. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

g. Kesimpulan.

5. Uji Hipotesis

Adapun langkah-langkah uji hipotesis sebagai berikut:

a. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan penelitian b. Gunakan statistik uji yang tepat

c. Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul d. Berikan kesimpulan

e. Menentukan ρ (ρ-value)

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau tidak. Untuk pengujian dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata dari data posttest yang diperoleh. Pengolahan data dilakukan dengan ketentuan:

Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji-t Statistik uji yang digunakan adalah:

̅ ̅ √


(38)

62

Nuraeni Septiawati, 2013

Keterangan:

̅ : Rata-rata skor posttest kelompok A (Senam Line Dance) ̅ : Rata-rata skor posttest kelompok B (Senam Jumsihat) : Simpangan baku kelompok A

: Simpangan baku kelompok B

Kriteria pengujian didapat dari daftar distribusi t dengan

dan peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t lainnya.

Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah:

1) Jika nilai signifikansi (Sig.) 0,05 maka H1 diterima. 2) Jika nilai signifikansi (Sig.) 0,05 maka H0 ditolak

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :

H0 : Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMPN 29 Bandung

H1 : Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMPN 29 Bandung


(39)

Nuraeni Septiawati, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan yang berdasarkan rumusan masalah dan pengajuan hipotesis yang ditentukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMPN 29 Bandung , yaitu “Pembelajaran senam line dance berpengaruh secara signifikan terhadap kesenangan siswa daripada pembelajaran senam jumat bersih dan sehat dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 29 Bandung”.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh guru , terutama guru pendidikan jasmani di sekolah, yang diantaranya ialah:

1. Bagi siswi SMPN 29 Bandung, diharapkan untuk melakukan kegiatan aktivitas ritmik baik ketika pembelajaran penjas di dalam sekolah maupun di luar sekolah, agar dapat menjaga fungsi kerja tubuh dan dapat melepaskan ketegangan atas aktivitas yang dilakukan secara rutin setiap harinya, yang salah satunya yaitu melakukan aktivitas ritmik senam line

dance.

2. Bagi guru penjas, agar senantiasa memiliki banyak sumber tentang aktivitas ritmik yang menyenangkan, sehingga menjadi bahan ajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah terutama di SMPN 29 Bandung.

3. Bagi pihak sekolah, agar selalu mendukung dan dapat bekerjasama dalam segala aktivitas yang positif dalam pembelajaran pendidikan jasmani terutama aktivitas ritmik.


(40)

72

Nuraeni Septiawati, 2013

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat memberikan kontribusi bagi bidangnya dan dapat mengembangkan penelitian yang telah dilakukan dengan cakupan yang lebih luas.


(41)

Nuraeni Septiawati, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2009) . Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung, FPOK UPI Bandung.

Abduljabar, Bambang dan Darajat, Jajat. (2012). PJKR Aplikasi Statistika dalam

Penjas 2012. FPOK UPI Bandung.

Abdullah, Arma. dan Manadji, Agus. (1994). “Dasar-Dasar Pendidikan

Jasmani”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Agus DM. (2012). Pandangan dan Pengertian Emosi .[online].Tersedia:

http://weblogask.blogspot.com/2012/07/pandangan-ahli-dan-pengertian-emosi. html. [Selasa, 12 Juli 2012].

Alief, Muhammad Nur. (2013). “Pengaruh Penerapan Model Cooperative

Learning Tipe STAD Terhadap Proses dan Hasil Pembelajaran Karate

Nomor Kata “.Skripsi. FPOK UPI. Bandung

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik)

Edisi Revisi VI. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik)

Edisi Revisi 2010. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Aswendo_dwitantyanov. (2013). Teori Emosi.[online]. Tersedia: http://lelaki berjubahhitamwordpress.com/tag/teori-emosi/. Artikel Umum, Psikologi. [19 Januari 2013]

Budiana, Dian. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Regulasi Diri dan Model

Pembelajaran Tradisional terhadap Pengembangan Proses Kognisi, Kesenangan Berolahraga, dan Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar dalam Pembelajaran Permainan Bola Basket. Disertaasi. Pasca Sarjana

UPI. Bandung.

Chandra, Sodikin. dan Achmad, Esnoe Sanoesi. (2010). “Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan”. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010: Jakarta.

Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat. (2010). Petunjuk Pelaksanaan

Senam Jum`at Bersih dan Sehat (JUMSIHAT). Pengprov PERSANI Jawa


(42)

74

Nuraeni Septiawati, 2013

Dismore, Harriet dan Bailey, Richard. (2011). Fun and enjoyment in physical

education: young people’s attitudes . ISSN 0267-1522 print/ISSN

1470-1146 online. (c) 2011 Taylor & Francis

Herliessa. (2012). Pengetahuan tentang line dance .[online]. Tersedia:

http://herliessa.blogspot.com/2012/05/line-dance-adalah-sejenis-olahraga html. Sumber: Materi Pelatihan Calon Instruktur Line Dance d’ULD

Jabar yang disusun oleh Kania Roesli. Diposkan oleh Herliessa 05.30 [25 Mei 2012].

Husdarta dan Hidayat, Yusuf. (2009). Pengantar Psikologi Olahraga. CV. Bintang. Warli Artika: Bandung

Mahendra, Agus. (2008). Musik dan Gerak. Bandung, FPOK UPI Bandung. Mahendra, Agus. (2001). Senam Artistik (Teori dan Model Pembelajaran Senam).

Bandung, FPOK UPI Bandung.

Nasution. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara: Jakarta Nurihsan, A.J dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan

Remaja (Tujuan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan). PT. Refika

Aditama: Bandung.

Priandhani, Yudaswara . (2011). Pengaruh senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat

Kebugaran Jasmani Di SMAN 1 Majalaya. Skipsi, Bandung, FPOK UPI

Bandung.

Riduwan. (2012). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Roesli, Kania. Kamus Sederhana Terminologi Line Dance . Sudjana. (2005) Metoda Statistika Edisi 6. Tarsito: Bandung

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Alfabeta, Bandung.

Suharjana, F. (2010). “Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia”. Volume 7, Nomor 1, April 2010. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Suherman, Adang. (2011). “Realitas Kurikulum Pendidikan Jasmani”. RIZQI Press: Bandung.


(43)

75

Nuraeni Septiawati, 2013

Suliyanto. (2012). Analisis Statistik (Pendekatan Praktis dengan Microsoftt

Excel). C.V Andi Offset. Yogyakarta

Tarigan, Beltasar .(2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung, FPOK UPI Bandung.

Tim Dosen UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI: Bandung

Tindaon, Yosi Abidin. (2012). Bahasa dan Sastra Indonesia (Berbagi Materi

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. [online]. Tersedia: http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html

[Jumat, 16 November 2012].Diposkan : Yosi Abdian Tindaon di 05.35

The Universal Line Dance Indonesia. (2005). “Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga“. Jakarta

The Universal Line Dance Jawa Barat.“Get Down Get Funky, E.M.S (Mustang Sally), dan Fiesta Cha-cha.

Uhamisastra, dkk. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Senam. Prodi PGSD Penjas, FPOK UPI : Bandung.

Wiersma, Lenny D. (2001). “Conceptualization and Development of the Sources

of Enjoyment in Youth Sport Questionnaire”. Measurement in

Physical Education and Exercise Science,5(3), 153-177 Copyright

(c) 2001, Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Wikipedia . (2013). Line Dance.[online].Tersedia: http://en.wikipedia.org/ wiki/ Line_ dance .Wikimedia Foundation, Inc . [1 Juli 2013]


(1)

62

Keterangan:

̅ : Rata-rata skor posttest kelompok A (Senam Line Dance)

̅ : Rata-rata skor posttest kelompok B (Senam Jumsihat)

: Simpangan baku kelompok A : Simpangan baku kelompok B

Kriteria pengujian didapat dari daftar distribusi t dengan dan peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t

lainnya.

Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah:

1) Jika nilai signifikansi (Sig.) 0,05 maka H1 diterima.

2) Jika nilai signifikansi (Sig.) 0,05 maka H0 ditolak

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :

H0 : Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara

pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMPN 29 Bandung

H1 : Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran

senam line dance dan senam jumsihat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMPN 29 Bandung


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan yang berdasarkan rumusan masalah dan pengajuan hipotesis yang ditentukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran senam line dance dan senam jumsihat terhadap kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMPN 29 Bandung , yaitu “Pembelajaran senam line dance berpengaruh secara signifikan terhadap kesenangan siswa daripada pembelajaran senam jumat bersih dan sehat dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri 29 Bandung”.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh guru , terutama guru pendidikan jasmani di sekolah, yang diantaranya ialah:

1. Bagi siswi SMPN 29 Bandung, diharapkan untuk melakukan kegiatan aktivitas ritmik baik ketika pembelajaran penjas di dalam sekolah maupun di luar sekolah, agar dapat menjaga fungsi kerja tubuh dan dapat melepaskan ketegangan atas aktivitas yang dilakukan secara rutin setiap harinya, yang salah satunya yaitu melakukan aktivitas ritmik senam line dance.

2. Bagi guru penjas, agar senantiasa memiliki banyak sumber tentang aktivitas ritmik yang menyenangkan, sehingga menjadi bahan ajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah terutama di SMPN 29 Bandung.

3. Bagi pihak sekolah, agar selalu mendukung dan dapat bekerjasama dalam segala aktivitas yang positif dalam pembelajaran pendidikan jasmani terutama aktivitas ritmik.


(3)

72

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat memberikan kontribusi bagi bidangnya dan dapat mengembangkan penelitian yang telah dilakukan dengan cakupan yang lebih luas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2009) . Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung, FPOK UPI Bandung.

Abduljabar, Bambang dan Darajat, Jajat. (2012). PJKR Aplikasi Statistika dalam Penjas 2012. FPOK UPI Bandung.

Abdullah, Arma. dan Manadji, Agus. (1994). “Dasar-Dasar Pendidikan

Jasmani”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Agus DM. (2012). Pandangan dan Pengertian Emosi .[online].Tersedia: http://weblogask.blogspot.com/2012/07/pandangan-ahli-dan-pengertian-emosi. html. [Selasa, 12 Juli 2012].

Alief, Muhammad Nur. (2013). “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD Terhadap Proses dan Hasil Pembelajaran Karate

Nomor Kata “.Skripsi. FPOK UPI. Bandung

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Edisi Revisi VI. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Edisi Revisi 2010. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Aswendo_dwitantyanov. (2013). Teori Emosi.[online]. Tersedia: http://lelaki berjubahhitamwordpress.com/tag/teori-emosi/. Artikel Umum, Psikologi. [19 Januari 2013]

Budiana, Dian. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Regulasi Diri dan Model Pembelajaran Tradisional terhadap Pengembangan Proses Kognisi, Kesenangan Berolahraga, dan Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar dalam Pembelajaran Permainan Bola Basket. Disertaasi. Pasca Sarjana UPI. Bandung.

Chandra, Sodikin. dan Achmad, Esnoe Sanoesi. (2010). “Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan”. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010: Jakarta.

Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat. (2010). Petunjuk Pelaksanaan Senam Jum`at Bersih dan Sehat (JUMSIHAT). Pengprov PERSANI Jawa Barat : Bandung


(5)

74

Dismore, Harriet dan Bailey, Richard. (2011). Fun and enjoyment in physical education: young people’s attitudes . ISSN 0267-1522 print/ISSN 1470-1146 online. (c) 2011 Taylor & Francis

Herliessa. (2012). Pengetahuan tentang line dance .[online]. Tersedia: http://herliessa.blogspot.com/2012/05/line-dance-adalah-sejenis-olahraga html. Sumber: Materi Pelatihan Calon Instruktur Line Dance d’ULD Jabar yang disusun oleh Kania Roesli. Diposkan oleh Herliessa 05.30 [25 Mei 2012].

Husdarta dan Hidayat, Yusuf. (2009). Pengantar Psikologi Olahraga. CV. Bintang. Warli Artika: Bandung

Mahendra, Agus. (2008). Musik dan Gerak. Bandung, FPOK UPI Bandung. Mahendra, Agus. (2001). Senam Artistik (Teori dan Model Pembelajaran Senam).

Bandung, FPOK UPI Bandung.

Nasution. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara: Jakarta Nurihsan, A.J dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan

Remaja (Tujuan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan). PT. Refika Aditama: Bandung.

Priandhani, Yudaswara . (2011). Pengaruh senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Di SMAN 1 Majalaya. Skipsi, Bandung, FPOK UPI Bandung.

Riduwan. (2012). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Roesli, Kania. Kamus Sederhana Terminologi Line Dance . Sudjana. (2005) Metoda Statistika Edisi 6. Tarsito: Bandung

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta, Bandung.

Suharjana, F. (2010). “Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia”. Volume 7, Nomor 1, April 2010. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Suherman, Adang. (2011). “Realitas Kurikulum Pendidikan Jasmani”. RIZQI Press: Bandung.


(6)

Suliyanto. (2012). Analisis Statistik (Pendekatan Praktis dengan Microsoftt Excel). C.V Andi Offset. Yogyakarta

Tarigan, Beltasar .(2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung, FPOK UPI Bandung.

Tim Dosen UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI: Bandung

Tindaon, Yosi Abidin. (2012). Bahasa dan Sastra Indonesia (Berbagi Materi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. [online]. Tersedia: http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html [Jumat, 16 November 2012].Diposkan : Yosi Abdian Tindaon di 05.35 The Universal Line Dance Indonesia. (2005). “Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga“. Jakarta

The Universal Line Dance Jawa Barat.“Get Down Get Funky, E.M.S (Mustang Sally), dan Fiesta Cha-cha.

Uhamisastra, dkk. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Senam. Prodi PGSD Penjas, FPOK UPI : Bandung.

Wiersma, Lenny D. (2001). “Conceptualization and Development of the Sources

of Enjoyment in Youth Sport Questionnaire”. Measurement in

Physical Education and Exercise Science,5(3), 153-177 Copyright (c) 2001, Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Wikipedia . (2013). Line Dance.[online].Tersedia: http://en.wikipedia.org/ wiki/ Line_ dance .Wikimedia Foundation, Inc . [1 Juli 2013]